Mulai dari alkana dengan rumus molekul C₄H₁₀ mempunyai dua kemungkinan
struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya Untuk senyawa-senyawa
tersebut di sebut isomer. Oleh karena itu perbedaan hanya pada struktur kerangka
maka isomernya di sebut isomer kerangka.
d. Gugus yang melekat pada rantai utama dinamakan substituen. Substituen jenuh yang hanya
mengandung karbon dan hidrogen dinamakan gugus alkil. Gugus alkil dinamai dengan
mengambil nama alkana yang mempunyai jumlah atom karbon yang sama dan mengubah
akhiran -ana menjadi -il. Pada contoh di atas, setiap substituen hanya mempunyai satu karbon
karena diturunkan dari metana dengan menghilangkan satu hidrogen, substituen berkarbon
satu ini di sebut gugus metil
Prodi S1 Farmasi ISTN 2020
Lanjutan…
f. Jika terdapat dua atau lebih jenis substituen, urutkan berdasarkan abjad, kecuali
awalan seperti di dan tri yang tidak dianggap sewaktu pengurutan abjad.
g. Tanda baca merupakan hal penting menuliskan nama IUPAC. Nama IUPAC
untuk hidrokarbon di tulis sebagai satu kata. Nomor dipisahkan satu dengan
lainnya dengan menggunakan tanda koma dan dipisahkan dengan huruf oleh
tanda hubung, tidak ada spasi di antara substituen yang dinamai terakhir dan
nama alkana induk mengikutinya.
2. Nomori rantai terpanjang mulai dari ujung terdekat dengan cabang pertama.
Contohnya :
Jika ada dua rantai lurus terpanjang yang sama, pilihlah rantai yang paling banyak
cabangnya.
Contohnya :
Jika ada dua cabang yang jaraknya sama dari setiap ujng rantai terpanjang. Mulailah
menomorinya dari yang terdekat dari cabang ketiga.
Contohnya:
Jika tidak ada cabang ketiga, nomor di mulai dari substituen terdekat
yang namanya memiliki prioritas dari segi abjad.
Contohnya :
a. Pemecahan katalis
b. Pada pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (biasanya antara 450O C
sampai 750O C) dan tekanan tinggi (sampai sekitar 70 atmosfir) untuk menguraikan
hidrokarbon – hidrokarbon yang besar menjadi hidrokarbon yang lebih kecil. Rekasi –
reaksi dari radikal bebas akan menghasilkan berbagai produk
e. Rekasi Wurtz
Suatu reaksi pembuatan parafin hidrokarbon (alkana) dengan mengrefluks alkil
halida (haloalkana) dengan logam natrium dalam eter kering. Pereduksi selain
alkalimetal dapat digunakan Mg,Ni(CO)₄ dan t-BuLi
Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan
sejumlah kalor (eksoterm).
2CH4+3O2 2CO2 + 4H2O
CH4 + O2 C + 2H2O
Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin
kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna.
Rekasi pembakaran tak sempurna kadang – kadang dilakukan, misalnya dalam
pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.
Pada alkana rantai panjang, hasil reaksinya menjadi semakin rumit karena
campuran dari hasil reaksi berupa isomer-isomer semakin banyak. Misalnya pada
klorinasi propana.
3. Sulfonasi alkana
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat reaksi antara
alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. Dalam
reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –S laju reaksi sulfonasi H3 > H2 >
H1. Contoh:
4. Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi berjalan dengan mudah jika terdapat
karbon tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
5. Pirolisis (Cracking)
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 1000°C tanpa oksigen, akan
dihasilkan alkana dengan rantai karbon lebih pendek.
01 02 03
04 05