Anda di halaman 1dari 3

Nama : Akhmat Fauzan Saputra

Kelas : XI MIPA 3

ARGUMEN MENGENAI COVID-19

CoVID-19 atau lebih dikenal dengan corona virus adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus SARS-CoV-2, pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei,
China pada Desember 2019. Corona virus pertama kali masuk ke Indonesia diperkirakan
pada awal Maret 2020.
Menurut saya, dengan adanya corona virus ini berdampak pada sulitnya pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Terutama, pada sektor pariwisata dan industri. Bisa dilihat pada sektor
pariwisata tentu mengalami penurunan jumlah wisatawan karena banyaknya tempat wisata
yang ditutup untuk sementara waktu. Selain tempat wisata banyk juga tempat yang biasa
dipenuhi banyak orang ditutup untuk sementara waktu. Tentu saja pemerintah daerah tidak
menerima pajak dari tempat yang ditutup untuk sementar waktu itu. Sedangkan dalam sektor
industri banyak investor asing yang telah menarik modalnya dari dalam negeri. Hal ini
menyebabkan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Oleh karena itu, pertumbuhan
ekonomi di Indonesia mengalami kesulitan. Akan tetapi, mengutip kata-kata Presiden Ghana
Akufo Addo “ We know to bring that economics back to life. What we don’t know is how to
bring people back to life”. Kutipan ini berarti “Kita tahu untuk menghidupkan kembali
ekonomi itu. Apa yang tidak kita ketahui adalah bagaimana menghidupkan orang kembali”.
Di keadaan seperti ini hal yang perlu di prioritaskan adalah hidup dan kehidupan warga
negara.
Hambatan penanganan fenomena corona virus ini yang pertama adalah masyarakat
Indonesia ini masih banyak yang ngeyel. Nyatanya masih banyak orang yang berkumpul
padahal saat ini seharusnya menjaga jarak antar individu tetapi masih saja ditemukan orang
orang berkumpul dalam komunitas yang besar. Hingga pemerintah memerintahkan Polisi dan
Pol-PP untuk merazia orang-orang yang masih berkumpul. Kedua, Kedua, karena masih
banyak warga indonesia yang bekerja dengan sistem bayar harian. Mereka lebih
menghawatirkan jika keluarganya tidak makan daripada virus corona. Ketiga, media di
Indonesia lebih banyak mempublikasikaan hal-hal negatif mengenai fenomena corona virus
ini. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi panik dan cemas keterlaluan. Keempat, banyak
munculnya stigma negatif terhadap para tenaga medis karena mereka berhadapan secara
langsung melawan corona. Tenaga medis itu telah melindungi diri semaksimal mungkin
dengan alat pelindung diri (APD) lengkap dan berlapis-lapis. Mereka juga telah dibekali
dengan ilmu dan pengalaman yang cukup untuk mencegah penularan penyakit. Para tenaga
medis itu merawat dengan keikhlasan, mengorbankan nyawa, walaupun harus berpisah
dengan keluarga, menahan lapar, haus, rasa ingin buang air, serta sangat melelahkan. Maka
dari itu, janganlah berikan beban tambahan dengan menjauhi, menolak, dan mendiskriminasi
mereka di masyarakat. Janganlah menyinyir mereka sebagai penular penyakit. Kelima, masih
kurangnya alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis. Bisa kita lihat masih banyak
tenaga medis menggunakan jas hujan saat mereka merawat pasien coron virus.
Solusi yang dapat dicoba adalah pertama melihat pada hambatan kedua sebaiknya
masyarakat yang menengah keatas sebaiknya memberikan bantuan kepada masyarakat yang
menengah ke bawah agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa perlu bekerja
dan melawan corona virus ini. Tentu saja dengan ini dapat memperlambat penyebaran corona
virus. Selain itu, orang orang menegah ke atas dapat mendonasikan uang kepada lembaga-
lembaga yang menangani fenomena virus corona ini. Mereka juga bisa mendonasikan agar
kebutuhan APD tenaga medis di Indonesia dapat terpenuhi sehingga para tenaga medis dapat
bekerja dengan lebih aman. Kedua, Indonesia dapat meniru hal yang dilakukan Korea Selatan
dengan melakukan massive test COVID-19 karena disatu sisi Indonesia tidak bisa lockdown
karena masih banyak sekali orang-orang bekerja harian sehingga harus bekerja jika ingin
memenuhi kebutuhan hidup. Dengan massive test dapat mengidentifikasi siapa saja yang
positif terinfeksi virus corona. Orang-orang yang dinyatakan virus corona harus segera
dirawat dan dapat mengurangi penyebaran virus corona. Ketiga, Indonesia bisa tiru Kota
wuhan masyarakat disana saling support agar fenomena virus corona ini cepat berlalu.
Mereka yang tidak terinfeksi men-support orang-orang yang terinfeksi agar cepat sehat dan
men-support para tenaga medis supaya dapat menyelesaikan wabah ini dengan segera.
Keempat, orang-orang yang mengalami sedikit gejala jangan langsung menuju ke rumah sakit
sebaiknya mereka menelpon pihak rumah sakit untuk konsultasi mengenai keadaannya. Jika
pihak rumah sakit mengatakan masih termasuk gejala ringan dan jika umurnya masih muda
sebaiknya karantina mandiri di rumah masing-masing. Jika pihak rumah sakit mengatakan
termasuk gejala berat langsung menuju rumah sakit untuk segera dirawat. Jika yang tidak
disuruh langsung ke rumah sakit jangan protes karena dalam dunia medis hal itu berarti triase
ada orang-orang yang harus diprioritaskan. Triase ini dilakukan ketika pasien lebih banyak
daripada daya tampung rumah sakit. Kelima, dalam kondisi seperti ini lebih banyak jumlah
orang yang terinfeksi daripada daya tampung rumah sakit kita perlu rumah sakit khusus yang
memang dikhususkan untuk merawat pasien corona karena jika rumah sakit untuk merawat
pasien corona dicampur dengan untuk merawat pasien dengan penyakit lain tentu saja
kemungkinan tertular virus corona lebih tinggi. Jika tidak ada rumah sakit yang bisa dijadikan
rumah sakit khusus dapat melakukan alih fungsi beberapa tempat menjadi rumah sakit untuk
pasien corona virus. Keenam, perlunya dipasang disinfektan dan melakukan sterilisasi di
tempat-tempat yang biasa dikunjungi orang-orang seperti tempat ibadah supaya orang-orang
dapat beribadah tanpa takut terinfeksi virus corona. Ketujuh, perlu adanya karantina wilayah.
Dengan adanya karantina wilayah maka, suatu wilayah tidak membiarkan orang dari wilayah
lain dalam hal ini orang asing dan orang luar daerah masuk ke daerah itu. Hal ini dapat
memperlambat penyebaran virus.
Adanya corona virus di Indonesia tidak hanya menimbulkan dampak negatif tapi juga
dampak positif mulai dari budaya hidup bersih dan sehat. Seperti yang kita ketahui banyak
masyarakat indonesia yang “jorok” dengan adanya virus corona ini mereka terbiasa hidup
bersih. Selain itu, dengan adanya corona virus dapat meningkatkan kepedulian kita antar
manusia dan antar warga negara. Bisa dilihat dari masyarakat menengah ke atas yang
mendonasikan sebagian hartanya agar Indonesai dapat segera menyelesaikan masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai