Anda di halaman 1dari 3

RAROC (Risk Adjusted Return On Capital)

Ide dari RAROC adalah membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang
berisiko (modal yang terkena dampak jika debitur mengalami gagal bayar). Pembanding
tersebut bukannya total dana yang digunakan untuk mendanai pinjaman tertentu. Argumen
yang diajukan adalah karena kerugian yang tidak diharapkan, jika terjadi, akan dibebankan
pada modal, sehingga lembaga keuangan atau kreditur akan menghapuskan sebagian modalnya
(write off) sebagai akibat kerugian tersebut. Rumus untuk RAROC, yaitu :
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
RAROC =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 (𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑘)

Salah satu kesulitan dalam perhitungan RAROC adalah penentuan Capital at Risk.
Capital at Risk pada dasarnya adalah modal yang terekspos terhadap risiko kredit. Capital at
Risk dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu dengan menggunakan konsep risk weighted
assets yang diperkenalkan oleh komite Basel 1 (dibahas pada Bab 19 mengenai manajemen
risiko perbankan), VAR (Value At Risk) sebagai pengukuran risiko pasar (sudah dibahas pada
Bab 9 mengenai risiko pasar), dan model untuk melihat risiko perubahan tingkat bunga (sudah
dibahas pada Bab 9 mengenai risiko pasar). Jika menggunakan model perubahan tingkat bunga,
perubahan tingkat bunga terjadi karena perubahan risiko atau rating obligasi. Perubahan rating
tersebut akan mengakibatkan perubahan tingkat bunga atau tingkat keuntungan yang
disyaratkan, dan selanjutnya mengakibatkan perubahan harga obligasi.

Mortality Rate
Mortality rate menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas risiko
tertentu. Mortality rate mirip dengan tabel kematian manusia (dibahas pada Bab 6 mengenai
risiko kematian). Mortality rate dihitung dengan menggunakan data historis. Rumus mortality
rate untuk tahun 1 dan 2, yaitu:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 1
MMR1 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2
MMR2 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑜𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒−2 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛

Untuk tahun-tahun berikutnya, cara yang sama digunakan untuk menghitung marginal
mortality rate. Jumlah obligasi yang beredar pada tahun berikutnya cenderung mengalami
penurunan karena ada sebagian dari obligasi yang default, dilunasi, dan sebagainya, pada tahun
sebelumnya. Marginal Mortality Rate cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sehingga
kurva MMR akan cenderung mempunyai slope yang positif.
Penurunan Risiko Kredit Menggunakan Term Structure
Term structure atau yield curve atau kurva hasil menunjukkan hubungan antara jangka
waktu dengan yield surat berharga (obligasi). Biasanya kurva tersebut memiliki slope yang
positif, meskipun slope tersebut dapat berubah menjadi flat (datar) atau bahkan negatif dalam
beberapa situasi. Slope yang positif menandakan bahwa yield obligasi dengan jangka waktu
yang lebih panjang akan lebih besar. Secara intuitif hal tersebut masuk akal karena obligasi
dengan jangka waktu lebih lama akan lebih berisiko. Perhatikan juga bahwa yield untuk
obligasi perusahaan lebih tinggi dibandingkan untuk obligasi pemetintah. Dengan logika
semacam itu, kita bisa menghitung premi risiko default melalui yield curve. Pada kondisi pasar
sempurna, tidak ada kesempatan arbitrase, maka tingkat keuntungan yang diharapkan untuk
obligasi perusahaan akan sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan untuk obligasi
pemerintah. Jika digambarkan dalam rumus akan menjadi seperti berikut ini:
( 1 + Rf ) = pi ( 1 + Ri )
Rf = yield obligasi pemerintah
Ri = yield obligasi perusahaan
Pi = probabilitas obligasi perusahaan bertahan
Dengan data di atas, pi tahun pertama dapat dihitung dengan rumus :
( 1+𝑅𝑓 )
pi =
( 1+𝑅𝑖)

Dalam beberapa situasi, kita juga ingin menghitung probabilitas default marjinal, yaitu
probabilitas default pada tahun kedua. Dalam hal ini, kita harus menghitung tingkat bunga
forward untuk tahun kedua. Untuk tingkat bunga obligasi pemerintah, dalam kondisi tidak
arbitrase, tingkat keuntungan investasi obligasi jangka waktu dua tahun akan sama dengan
tingkat keuntungan investasi obligasi tahun pertama, dan dilanjutkan tahun kedua. Jika
digambarkan dalam rumus akan menjadi seperti berikut :
( 1 + R2)2 = ( 1 + R1 ) ( 1 + f2)
Berbeda dengan pendekatan mortalitiy rate yang menggunakan data historis,
pendekatan yield curve mempunyai kelebihan karena menggunakan data pasar sehingga
mempunyai karakteristik forward looking (melihat ke depan).
ANALISIS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK
 Perhitungan RAROC
Diketahui data laporan keuangan 2018 mengenai pendapatan atas pinjaman pada PT.
Unilever Indonesia Tbk. adalah sebagai berikut:
(Seluruh data dalam satuan jutaan rupiah)

Dari data tersebut, diketahui bahwa :


Pendapatan dari pendapatan per tahun 2018 = Rp89.348.000.000
Modal yang berisiko (Capital At Risk) = Rp1.130.589.000.000*
*625.324.000.000 + 416.682.000.000 + 88.583.000.000
Maka perhitungan RAROC PT. Unilever Indonesia yaitu sebagai berikut:
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
RAROC =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 (𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑡 𝑅𝑖𝑠𝑘)
89.348.000.000
=
1.130.589.000.000

= 7,90 %

Anda mungkin juga menyukai