Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

”M” DENGAN DIAGNOSA

”HIPERTENSI ” DI KELURAHAN BATUPAPAN

TANGGAL 16 JULI 2020

OLEH

RISMA PALI’ PADANG

Ns 19.055

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………….......………….) (……...……………………………)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN LAKIPADADA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2019
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,

kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,

mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,

emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga ,Duvall dan Logan

(2014 ).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah

tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka

saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-

masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan

Maglaya (2013).

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu

tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Departemen Kesehatan RI (2016).

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan

darah, perkawinan atau adopsi.

b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah

mereka tetap memperhatikan satu sama lain.


c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing

mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.

d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,

meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2. Struktur Keluarga

a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun

melalui jalur ayah.

b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun

melalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah ibu.

d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami

e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi

bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga

a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara

anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi

mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi

dan tugasnya masing-masing.

c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga

mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

4. Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluarga

a. Tradisional :

1) The nuclear family (keluarga inti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.

2) The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang

hidup bersama dalam satu rumah

3) Keluarga usila

Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan

anak sudah memisahkan diri

4) The childless family

Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk

mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan

karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

5) The extended family (keluarga luas/besar)

Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama

dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante,

orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).


6) The single-parent family (keluarga duda/janda)

Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan

anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,

kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).

7) Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu

kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja

diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat

akhir pekan (week-end)

8) Multigenerational family

Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang

tinggal bersama dalam satu rumah.

9) Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau

saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan

pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,

telpon, dll)

10) Blended family

Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah

kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

11) The single adult living alone / single-adult family


Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri

karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti :

perceraian atau ditinggal mati

b. Non-Tradisional

1) The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan

anak dari hubungan tanpa nikah

2) The stepparent family

Keluarga dengan orangtua tiri

3) Commune family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada

hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah,

sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama,

sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok /

membesarkan anak bersama.

4) The nonmarital heterosexual cohabiting family

Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa

melalui pernikahan

5) Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama

sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan

karena beberapa alasan tertentu

7) Group-marriage family

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah

tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan

yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan

membesarkan anaknya

8) Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup

berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-

barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung

jawab membesarkan anaknya

9) Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan

keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua

anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan

kembali keluarga yang aslinya

10) Homeless family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan

yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan

dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda

yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai

perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal

dalam kehidupannya.

5. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara

unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama

(Rodgers cit Friedman, 2015):

a. Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki

dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah

dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :

1) Membina hubungan intim yang memuaskan

2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok

sosial

3) Mendiskusikan rencana memiliki anak

b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)

Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan

samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama

berusia 30 bulan :

1) Persiapan menjadi orang tua

2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,

hubungan sexual dan kegiatan keluarga


3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

c. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan

berakhir saat anak berusia 5 tahun :

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan

tempat tinggal, privasi dan rasa aman

2) Membantu anak untuk bersosialisasi

3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan

anak yang lain juga harus terpenuhi

4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun

di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap

yang paling repot)

6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

d. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam

tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah

mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga

sangat sibuk :

1) Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan

2) Mempertahankan keintiman pasangan


3) Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin

meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan

anggota keluarga

e. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya

berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak

meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah

melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan

yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,

mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat

otonominya

2) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua.

Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan

4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang

keluarga

f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah

dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya

tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada

anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar


2) Mempertahankan keintiman pasangan

3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan

memasuki masa tua

4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan

rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan

meninggal :

1) Mempertahankan kesehatan

2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman

sebaya dan anak-anak.

3) Meningkatkan keakraban pasangan

h. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat

salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan

meninggal damapi keduanya meninggal :

1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

2) Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman,

kekuatan fisik dan pendapatan

3) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

5) Melakukan life review (merenungkan hidupnya).


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2014. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC

Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2015. Rencana Asuhan

Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Guyton, AC. & Hall, JE.2016 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta :

EGC
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama KK : Tn. M

b. Umur : 61 Tahun

c. Pendidikan : SMP

d. Alamat : Batupapan

NO Nama Jenis Hub. Umur Pendi Status Imunisasi Ket.


. Kelami Kel. KK Dikan
n BCG Polio DPT Hepatitis Campa
k
1. Tn.M L Suami 62 th SMP - - - - - - - - - - - Dilupa
2. Ny.M P Istri 60 th SMP - - - - - - - - - - - Dilupa
4. Nn.R P Anak 25th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

5 Nn.R P Anak 24th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

2. Genogram
X X X
X

X X X X X
X X X
X

X X
63 X

60 62

32 30 29 27 25 24

Keterangan :

: Laki - laki

: Perempuan

:meninggal

:garis perkawinan

:garis keturunan

: klien

3. Tipe Keluarga
Dalam keluarga Tn.M yaitu tipe keluarga nuklear.

4. Suku

Keluarga Tn.M adalah suku Toraja.

5. Agama

Keluarga Tn.M menganut agama kristen protestan

6. Status sosial ekonomi keluarga

Tn.M mengatakan penghasilannya cukup dalam memenuhi sehari-hari.

7. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga mempunyai kebiasaan rutin untuk beraktifitas yaitu berkebun,

dan bisanya hanya menenton televisi sambil bercerita dan bertetangga.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

1. Tahapan Perkembangan Keluarga saat ini

Keluarga Tn.M dalam tahap menanamkan nilai dan norma-norma agama,

mengatur waktu bekerja, menjalankan peran masing-masing serta

bersosialisasi.

2. Riwayat keluarga inti

Tn.M berasal dari Toraja, mempunyai agama yang sama dan dari

lingkungan yang sama. Riwayat status kesehatan masing – masing

anggota keluarga

3. Riwayat Keluarga sebelumnya.

Keluarga Tn.M mengeluh bahwa Ny. M sering merasakan kaku pada

leher bagian belakang.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah

Rumah yang di tempati keluarga Tn.M adalah milik sendiri, rumah terdiri

dari atas 1 lantai dengan ukuran 9x 10 M2, non permanen, ventilasi dan

pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan

jamban sendiri. Keadaan bersih, sumber air berasal dari PAM. Air tidak

berasa, tidak berbau dan dalam keadaan bersih.

Denah Rumah
teras Pintu teras
U

R.Tamu
B T

S
kamar kamar

Dapur

Pintu
WC Kandang babi

Ventilasi menurut keluarga berasal dari jendela yang dapat di buka dan

dari pintu sehingga sirkulasi udara bisa berganti. Air yang dipakai dapat

mencukupi kebutuhana keluarga.

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW

Jarak antara rumah Tn.M dengan tetangga berjarak dekat. Disamping

rumah Tn.I terdapat kebun , di belakang rumah Tn.M terdapat kandang

babi.
3. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.M merupakan penduduk asli Toraja.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn.M aktif dalam kegiatan di wilayahnya. Tn.M sangat aktif dalam

kegiatan gotong royong dan ibadah.

5. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Tn.M tinggal bersama anak.

D. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Keluarga yang terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan apabila ada

masalah didiskusikan bersama suami. Semua anggota keluarga bebas

mengemukakan pendapatnya tetapi yang mengambil keputusan adalah

Tn.M, pengambilan keputusan di dahului dengan cara diskusi.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn.M saling menghargai satu sama lain, saling membantu, serta

saling mendukung. Tn.M mampu merawat diri sendiri dan memenuhi

kebutuhan sehari-hari, apabila ada masalah Tn.M diskusi dengan istri

dan anaknya.

3. Struktur peran

 Tn.M adalah Kepala keluarga yang bekerja Tani

 Ny.M adalah ibu rumah tangga dan juga bekerja menjaga kios

 Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah.

4. Nilai atau norma budaya


Keluarga Tn.M menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama

kristen dan mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang taat dalam

menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti

mencuci tangan sebelum makan.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Semua anggota keluarga Tn.M saling menyanyangi satu sama lain.

Tempat tinggal keluarga saling berdekatan. Apabila ada yang sakit

mereka saling membantu apabila terjadi kesusahan.

2. Fungsi Sosialiasi

Keluarga Tn.M menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain.

Mereka membiasakan anaknya bergaul dengan orang lain.

3. Fungsi perawatan kesehatan keluarga

Tn.M mengatakan Ny.M ia sering merasakan kaku pada leher dan

pusing. Ny.M mengatakan kurang nyaman namun ia kurang mengenali

kondisinya. Keluarga Tn.M belum mengetahui apa yang menyebabkan

kondisi penyakit keluarga. Pada saat pengkajian Ny.M nampak tenang.Ia

mengatakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisinya

4. Fungsi Reproduksi

Ny.M mengatakan bahwa saat ini ia tidak memakai KB.

5. Fungsi ekonomi

Tn.M mengatakan bahwa penghasilan cukup untuk kebutuhan setiap hari.


F. Stres dan Koping Keluarga

1. Stres jangka panjang dan jangka pendek

Keluarga Tn.M mengatakan kaku pada leher dan berharap supaya cepat

sembuh. Ny.M mengatakan bahwa dia ingin mandiri tanpa merepotkan

orang lain.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Jika ada masalah dalam keluarga biasanya di diskusikan bersama dengan

suami dan anak.

3. Strategi Koping

Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam

keluarga sehingga masukan dari anggota keluarga dapat membantu

menyelesaikan masalah.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Dari hasil pengkajian tidak didapatkan cara-cara keluarga mengatasi

masalah secara Mal adaptif.

G. Data Tambahan

1. Nutrisi

Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, dengan menu makanan

nasi, sayur, lauk pauk seperti ikan, telur. Porsi makanan setiap anggota

keluarga sudah memenuhi kebutuhan.

2. Eliminasi

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air besar dan buang air

kecil
3. Istrahat dan tidur

Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istrahat tidur

4. Aktivitas sehari-hari

Ny.E sehari-hari bekerja menjaga kios

H. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksa Tn.M Ny.M Ny.R An. R

an
Rambut Rambut Rambut Rambut

1. Kepala beruban, hitam dan hitam, tidak hitam,

tidak mudah beruban,tidak mudah tidak

dicabut, tidak mudah dicabut, mudah

ada benjolan dicabut, tidak tidak ada dicabut,

ada benjolan. benjolan. tidak ada

benjolan.
2. Tanda- TD : 120/90 TD: 150/100 TD: 120/90 N: 82X/i

Tanda mmHg mmHg N : 98x/mnt S: 36,30c

Vital N : 90x/mnt N : 84x/mnt


S: 36,50c RR:20x/m
0
S : 36, c
S : 360c nt
RR:20x/mnt RR:20x/mnt
RR:20x/mnt

Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiv Konjungti


anemis, a tidak va tidak
3. Mata anemis,
sekret tidak anemis, anemis,
sekret tidak
ada . sekret tidak sekret
ada ada. tidak ada.
Tidak Tidak Tidak Tidak
bersekret, bersekret, bersekret,
4. Hidung bersekret,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan
kelainan
penciuman. penciuman. penciuman
penciuman
.
Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
lembab tidak lembab lembab
5. Mulut lembab tidak
ada kesulitan tidak ada tidak ada
ada kesulitan
menelan. kesulitan kesulitan
menelan menelan. menelan.
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan benjolan benjolan
6. Leher benjolan
tidak ada tidak ada tidak ada
tidak ada
pembesaran pembesaran pembesara
pembesaran kelenjar kelenjar n kelenjar
limfe. limfe. limfe.
kelenjar limfe
Simetris kiri Simetris kiri Simetris Simetris
dan kanan, kiri dan kiri dan
7. Dada dan kanan,
gerekan dada kanan, kanan,
gerekan dada
mengikuti gerekan gerekan
mengikuti irama dada dada
pernapasan. mengikuti mengikuti
irama
irama irama
pernapasan
pernapasan. pernapasa
n.
Tidak ada Tidak ada Tidakada Tidakada
keluhan keluhan
8. Abdomen keluhan keluhan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkak pembengka pembengk
9. Tangan pembengkaka
an,turgor kan, turgor akan,
n, turgor kulit
kulit baik kulit baik turgor
baik kulit baik
10. Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkaka pembengka pembengk
pembengkaka
n, turgor kulit kan, turgor akan,
n Pada
baik. kulit baik. turgor
tungkai kaki` kulit baik.

ANALISI DATA

No Data Diagnosa Keperawatan


1. Data Subjektif Nyeri pada keluarga Tn.M khususnya

- Klien mengatakan sering kaku pada Ny.M berhubungan dengan

leher sejak 2 tahun yang lalu ketidakmampuan keluarga mengenal

- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan masalah kesehatan

hilang timbul

- Klien mengatakan nyeri pada bagian

leher pada saat beraktifitas

Data Obyektif

TD : 160/100 mmHg

N : 90x/ menit

S : 360c

RR : 20x / menit

-Tampak meringis

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri pada keluarga Tn.M khusunya Ny.M berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3x1=0,67 Kaku pada leher dirasakan sejak 2 tahun yang

 Skala: Ancaman lalu sampai dengaan sekarang dengan tanda

kesehatan dan gejala yang sesuai dengan penyakit

hipertensi, belum dilakukan tindakan apapun.

Jika tidak segera ditangani akan berlanjut

menjadi stroke
2. Kemungkinan 1/2x1= 1 Kondisi keluarga dengan pendidikan SMA

masalah untuk sulit dalam penyerapan informasi

diubah

 Skala: Sedang
3. Potensial masalah 1/3x1=0,33 Klien dan keluarga mau di beri penyuluhan

untuk dicegah

 Skala: rendah
4. Menonjolnya 2/2x1= 2 Masalah hipertensi pada Ny.M dirasakan
masalah
betul oleh keluarga dan keluarga ingin
 Masalah di
masalah tersebut segera diatasi
rasakan dan perlu
penanganan
segera
Total 3
INTERVENSI

Nama Mahasiswa : Risma Pali’ Padang S.Kep

Tanggal : 16 Juli 2020

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan Tum Tuk Kriteria Standar
1. Nyeri pada Selama 3x Selama 1x60i Respon Hipertensi Diskusi

keluarga Tn. M kunjungan kunjungan ke verbal adalah tekanan bersama

khususnya ke rumah rumah keluarga darah tinggi keluarga

Ny.M gangguan mampu mengenal yang di tandai pengertian

berhubungan raasa masalah dengan pusing, hipertensi

dengan ketidak nyaman Hipertensi pada kaku pada leher

mampuan nyeri tidak anggota keluarga

keluarga ada pada dengan cara :

mengenal Ny.M 1. Menyebutkan

masalah pengertian Respon Menyebutkan Diskusi

kesehatan Hipertensi verbal beberapa dengan

2. Menyebutkan penyebab keluarga

penyebab hipertensi : penyebab

Hipertensi - Minum berat hipertensi

alkohol

- Perokok

- Faktor stres

- Aktivitas yang

berlebihan

3. Menyebutkan Respon Menyebutkan Diskusikan

tanda-tanda verbal beberapa tanda- dengan

hipertensi tanda hipertensi keluarga


- Pusing tanda-tanda

- Kaku pada hipertensi

leher

- Mudah marah

4. Menyebutkan Respon Menyebutkan Diskusikan

cara-cara verbal beberapa cara dengan

perawatan perawatan keluarga cara

klien Hipertensi perawatan

hipertensi - Teknik klien

relaksasi hipertensi

5. Mengajarkan Respon Menyebutkan Diskusikan

obat-obat verbal beberapa obat- dengan klien

tradisional obat tradisional dan keluarga

untuk untuk mengobati obat-obat

mengobati penyakit tradisional

Hipertensi hipertensi untuk

mengobati

penyakit

hipertensi
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI

Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri pada keluarga Tanggal 16 Juli 2020 pukul S : - Keluarga dan klien

Tn.M khususnya 14.00 menjawab salam

Ny.M berhubungan - Mengucapkan salam - Klien menyetujui

dengan ketidak - Mengingatkan kontrak dan pertemuan saat ini selama


mampuan keluarga membuat kontrak baru ± 2 jam tentang hipertensi

mengenal masalah 1. Mendiskusikan bersama ð Ny.M mengatakan

kesehatan keluarga dan klien tentang penyebab hipertensi adalah

pengertian hipertensi atau Makan makanan tinggi

tekanan darah tinggi garam,aktifitas berlebihan

2. Mendiskusikan dengan ð Ny.M mengatakan tanda-

keluarga penyebab hipertensi tanda hipertensi adalah

3. Mendiskusikan dengan pusing, kaku pada leher,

keluarga tanda-tanda ð Ny.M mengatakan bahwa

hipertensi cara menghilangkan

4. Mendiskusikan dengan klien hipertensi yaitu hindari

dan keluarga cara perawatan makanan yang tinggi garam

hipertensi O : Keluarga kooperatif dan

5. Mendiskusikan dengan klien aktif saat dijelaskan

dan keluarga obat-obat - Keluarga mendengarkan

tradisional untuk mengobati penjelasan yang diberikan

penyakit hipertensi A : Keluarga dapat

menyebutkan pengertian

hipertensi, penyebab

tanda-tanda dan perawatan

P : Lanjutkan Tuk berikutnya


2. Nyeri pada keluarga Tanggal 17 Juli pukul 14..00 S : Ny.M mengatakan ia

Tn.M khususnya - Mengucapkan salam sudah tidak cemas lagi

Ny.M berhubungan - Mengingatkan kontrak dan dengan keadaannya


membuat kontrak baru
dengan ketidak
1. Mendiskusikan bersama
mampuan keluarga O : Keluarga dan klien
dengan keluarga dan klien
mengenal masalah tentang pengertian hipertensi memahami keadaannya
2. Mendiskusikan dengan
kesehatan
keluarga penyebab hipertensi
A : Ny.M dapat beraktifitas
3. Mendiskusikan dengan
sendiri tanpa bantuan dari
keluarga tanda-tanda
orang lain
hipertensi
4. Mendiskusikan dengan klien
P : Observasi aktifitas saat
dan keluarga cara perawatan
kunjungan
hipertensi

SAP

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PENYULUHAN KESEHATAN

Cabang Ilmu : Keperawatan Keluarga

Topik : Hipertensi

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2020

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Keluarga Tn.M


Sasaran : Ny. M

Metode : Ceramah, tanya jawab

Media : Leaflet

Materi : Terlampir

Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini duharapkan Ny.M yang

mempunyai masalah kesehatan hipertensi dapat memahami apa sebenarnya

penyakit hipertensi itu.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan Ny.M yang menderita

hipertensi dapat :

1. Menyebutkan pengertian hipertensi

2. Menyebutkan penyebab hipertensi

3. Mengetahui tanda-tanda hipertensi

4. Mengetahui akibat dari hipertensi

5. Mengetahui bagaimana cara mencegah tekanan darah meningkat

Kegiatan Proses Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu


1. Pembukaan 1. Perkenalan 5 menit

2. Menjelaskan tujuan

3. Kontrak waktu

2. Pengembangan 1. Menjelaskan tentang 20 menit


a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab dari hipertensi

c. Tanda-tanda hipertensi

d. Akibat dari hipertensi

e. Bagaimana cara mencegah

tekanan darah meningkat

2. Memberi kesempatan kepada

peserta penyuluhan untuk

menanyakan hal-hal yang kurang

jelas

3. Menjawab pertanyaan yang di

ajukan peserta penyuluhan

3. Penutup 1. Memberikan kesempatan kepada 5 menit

peserta bertanya

2. Menjelaskan tentang hal-hal yang

kurang di mengerti peserta

3. Menanyakan kembali materi yang

telah diberikan

4. Salam terapeutik

EVALUASI

1. Menyebutkan pengertian

 Baik : Dapat menyebutkan pengertian hipertensi

 Cukup : Dapat menjelaskan sebagian pengertian hipertensi


 Kurang : Tidak dapat menjelaskan pengertian hipertensi

2. Menyebutkan penyebab dari hipertensi

 Baik : Dapat menyebutkan

 Cukup : Dapat menyebutkan sebagian penyebab dari hipertensi

 Kurang : Tidak dapat menyebutkan penyebab dari hipertensi

3. Mengetahui tanda-tanda hipertensi

 Baik : Dapat mengetahui tanda-tanda hipertensi

 Cukup : Dapat menyebutkan sebagian tanda-tanda hipertensi

 Kurang : Tidak dapat mengetahui tanda-tanda hipertensi

4. Mengetahui akibat dari hipertensi

 Baik : Dapat menyebutkan

 Cukup : Dapat menyebutkan sebagian akibat dari hipertensi

 Kurang : Tidak dapat menyebutkan akibat dari hipertensi

5. Mengetahui bagaimana cara mencegah tekanan darah meningkat

 Baik : Dapat mengetahui bagaimana cara mencegah tekanan darah

meningkat

 Cukup : Dapat mengetahui sebagian cara mencegah tekanan darah

tinggi

 Kurang : Tidak dapat mengetahui cara mencegah tekanan darah

meningkat
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah
diatas 140/90 mmHg.  Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan
peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg
dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim
Nasrin, 2015). Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan
diastoliknya antara 95–104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan
diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg dan hipertensi berat bila tekanan
diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini berdasarkan
peningkatan tekanan diastolik karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik .
2. Penyebab hipertensi
Hipertensi dapat terjadi karena :
 Keturunan
 Jenis kelamin
 Kebiasaan merokok
 Makanan berlemak dan berminyak
 Kurang olah raga
3. Tanda-tanda hipertensi
 Sakit kepala
 Rasa kaku pada leher bagian belakang
 Penglihatan kabur
 Sukar tidur pada malam hari
4. Akibat dari hipertensi
 Stroke
 Gagal jantung
 Gagal ginjal
 Kerusakan pada otak.

5. Cara mencegah tekanan darah meningkat


 Kurangi makanan berlemak dan berminyak
 Makanan yang terlaluasin atau tinggi garam
 Hindari rokok
 Istirahat yang cukup
 Olahraga teratur
 Kurangi stress
6. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi
 Buah Ketimun
 Buah Belimbing
 Daun Seledri.
Cara Membuat obat tradisional dari buah ketimun dan belimbing :
1. ½ kg buah ketimun / belimbing cuci hingga bersih
2. Kupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya dengan menggunakan penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg untuk 2 kali minum.

Anda mungkin juga menyukai