Anda di halaman 1dari 2

Nama : DHIA HISANA

RAMADHANTY

NIM :185040201111107
Kelas : Q
Soal 1.
Bagaimana kondisi manajemen lahan yang mempengaruhi ketidakberlanjutan kondisi hidrologi penggunaan lahan berikut ini di masing-
masing-masing tutupan atau penggunaan lahan yang anda lihat dari foto-foto masing land unit (LU) dengan rangking 0 = tidak ada, 1 =
sedikit, 2 = sedang, 3 = tinggi, 4 = sangat tinggi pengaruhnya.
Kondisi LU 1 LU 2 LU 3 LU 4 LU 5 LU 6
Manajemen Kanopi 4 3 3 2 1 2
Pengolahan tanah: guludan, parit, dsb 0 3 3 4 4 1
Tutupan lahan: terbuka/tertutup 4 2 2 2 1 1
Pemupukan 0 1 2 4 4 1
Pengendalian hama, penyait, gulma 0 1 3 4 4 1
Irigasi, drainase 0 1 2 4 4 2
Pengelolaan limbah/sampah 0 1 2 3 2 4
- LU 1: LU 1 menyebabkan keberlanjutan fungsi keberlanjutan karena pada LU 1 memiliki manajemen kanopi serta tutupan lahan yang
tinggi sehingga fungsi hidrologinya berjalan baik. Sebagaimana fungsi hutan yaitu sebagai gudang penyimpanan air dan tempat
menyerapnya air hujan yang kemudian dialirkan ke sungai-sungai.
- LU 2: LU 2 yang merupakan hutan produksi mempengaruhi keberlanjutan kondisi hidrologis karena berdasarkan gambar masih
terdapat banyak pohon/ tanaman berkayu. Meski mengalami pengolahan seperti pembuatan guludan tapi masih terdapat pepohonan
yang dapat menjalankan fungsi hidrologis.
- LU 3: Adanya penggunaan pestisida untuk pengendalian hama, gulma dan penyakit bisa menyebabkan ketidakberlanjutannya kondisi
hidrologi, penggunaan dosis yang sangat tinggi dan intensif akan menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap air. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa kondisi hidrologi dapat berlanjut apabila penggunaannya dibatasi.
- LU 4: Penggunaan lahan sebagai pertanaman sayur menyebabkan ketidakberlanjutan kondisi hidrologi karena terjadinya pengolahan
lahan yang intensif. Penggunaan pupuk baik kimia maupun organik serta penggunaan pestisida dalam mengendalikan hama akan
menyebabkan terjadinya pencemaran terhadap air
- LU 5: Lahan sawah menyebabkan ketidakberlanjutan kondisi hidrologi karena penggunaan pupuk, penggunaan pestisida dengan
jumlah yang banyak menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- LU 6: Permukiman menyebabkan terjadinya ketidakberlanjutan kondisi hidrologis karena tidak terdapatnya pohon/ tumbuhan
berkayu yang dapat membantu fungsi hidrologis. Selain merusak fungsi hidrologis permukiman juga akan merusak kondisi tanah.
Soal
2.
Komponen Siklus Air Hutan Alami Hutan Tanaman Pinus Kebun Apel Sayuran: Kentang
Presipitasi 100 % 100 % 100 % 100 %
Air Lateral 5% 10 % 15 % 20 %
Intersepsi 25 % 15 % 5% 15 %
Lolos Tajuk 5% 25 % 20 % 10 %
Infiltrasi 20 % 15 % 15 % 10 %
Perkolasi 10 % 10 % 5% 5%
Evapotranspirasi 30 % 15 % 20 % 10 %
Limpasan Permukaan 5% 10 % 10 % 20 %
Besar limpasan tergantung pada penggunaan lahan serta tanaman yang berada di atasnya serta kemiringan suatu lahan. Hutan alami
memiliki limpasan permukaan yang lebih kecil dibandingkan 3 penggunaan lahan lainnya, karena hutan alami memiliki kanopi yang lebih lebar
serta daun yang lebih rimbun sehingga apabila terjadi hujan, hujan tidak langsung mengenai tanah. Sedangkan pertanaman sayuran dengan
komoditas kentang memiliki limpasan permukaan yang lebih tinggi karena kentang ditanam di lahan yang miring. Tanaman kentang juga bukan
termasuk tanaman yang sangat tanah terhadap hantaman hujan, apabila intensitas hujan tinggi bisa saja tanaman kentang terbawa oleh arus
hujan, hal ini menyebabkan limpasan permukaan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai