2020/2021
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Daftar Isi
Daftar Isi 2
Jadwal Pelaksanaan Fieldtrip Virtual 3
Asisten Praktikum 4
Penanggung Jawab Materi 5
Teknis Pelaksanaan Fieldtrip Virtual 6
Latar Belakang 8
Deskripsi Lokasi dan Teknis Pelaksanaan Fieldtrip 10
Materi I: Pemahaman Karakteristik Lanskap 12
Pengantar Materi II, III, IV: Pengenalan Indikator Keberhasilan
Pertanian Berlanjut dari Aspek Biofisik (Air, Biodiversitas,
Karbon) 28
Materi II: Pengukuran Kualitas Air Sebagai Indikator Pertanian
Berlanjut (Kekeruhan, Suhu, pH, DO) 30
Materi III: Pengukuran Biodiversitas dari Aspek Agronomi
Sebagai Indikator Pertanian Berlanjut 37
Materi IV: Pendahuluan-Pemanfaatan Perangkap Serangga dan
Konsep Segitiga Penyakit dalam Pertanian Berlanjut 51
Materi V: Indikator Keberhasilan Pertanian Berlanjut dari Aspek
Sosial Ekonomi 63
Tabel Resume Indikator Pertanian Berlanjut 79
2
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
3
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
4
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Asisten Praktikum
Kelas
Agroekoteknologi
Jurusan/Nama
Asisten
N
o Kelas
Tanah BP HPT Sosek
5
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Kelas Agribisnis
Jurusan/Nama
Asisten
N
o Kelas
Tanah BP HPT Sosek
6
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
7
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
8
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
10. Asisten praktikum akan melakukan evaluasi dan diskusi pada akhir
kegiatan secara daring melalui Google Classroom/Google Meet.
11. Mahasiswa akan mendapatkan dummy data untuk setiap pengukuran
yang dilakukan di lapang. Data tersebut kemudian dianalisis dan diisikan
dalam Modul Panduan Fieldtrip ini.
12. Modul Panduan Fieldtrip ini disetorkan ke asisten praktikum melalui
kolom yang telah tersedia di VLM paling lambat pada hari Senin, 14
Desember 2020 pukul 13.00 WIB.
9
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Latar Belakang
Sistem pertanian berlanjut merupakan sistem pertanian yang
layak secara ekonomi dan ramah lingkungan. Pada tingkat bentang
lahan pengelolaannya difokuskan pada pemanfaatan biodiversitas
tanaman pertanian dalam mempertahankan polinator, pengendalian
gulma, pengendalian hama dan penyakit, hidrologi (kuantitas dan
kualitas air), dan pengurangan emisi karbon. Banyak macam
penggunaan lahan yang tersebar di seluruh bentang lahan, yang
mana komposisi dan sebarannya beragam tergantung pada beberapa
faktor antara lain iklim, topografi, jenis tanah, vegetasi, dan
kebiasaan serta adat istiadat masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Jika diperhatikan dengan saksama, kondisi lanskap mulai dari Kota
Malang menuju lokasi fieldtrip sangat jelas letak perbedaannya.
Perbedaan komposisi lanskap tersebut menunjukkan adanya
perbedaan interaksi antar tutupan lahan dengan segala aktivitas
yang ada didalamnya. Fieldtrip dilakukan di Desa Tulungrejo,
Kecamatan Ngantang. Desa Tulungrejo terletak di bawah DAS
Kalikonto dengan total luasan 636 ha jenis penggunaan lahan yang
berbeda. Erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada tahun 2014
menyebabkan berbagai kerusakan pada infrastruktur maupun bidang
pertanian. Beberapa komoditas di lokasi fieldtrip tidak mampu
bertahan akibat dari erupsi, hamper semua tanaman tertutupi oleh
abu vulkanik dan berdampak pada gagal panen. Selain itu, dengan
adanya pandemi Covid-19 yang menghasruskan adanya pembatasan
interaksi fisik antar masyarakat, berdampak pada segala aspek salah
satunya adalah sosial ekonomi di Desa Tulungrejo. Petani cenderung
10
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
11
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
12
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Plot 4 Plot 3
Plot 2 Plot 1
13
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Tujuan:
Pengantar:
3. Managemen lanskap
4. Konteks regional
14
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
15
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
16
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
17
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
18
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Plot 3. Agroforestri
19
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
20
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
21
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
22
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
23
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
24
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Plot 3. Agroforestri
25
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
26
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
27
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
28
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
29
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
30
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
31
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
32
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
33
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
34
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Plot 3. Agroforestri
35
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
36
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
37
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
38
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
39
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
40
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
41
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Uraian:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
42
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
…………………………………………………………………………………………………………
……………
43
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Tujuan:
Pengantar:
44
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
45
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
46
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Pengantar:
Dewasa ini penurunan kualitas air tidak hanya terjadi di daerah
hilir, tetapi juga di daerah hulu. Alih guna lahan hutan menjadi lahan
pertanian dan permukiman merupakan faktor utama penyebab
terjadinya penurunan kualitas air sungai di daerah hulu melalui
sedimentasi, penumpukan hara, dan pencemaran kimia pestisida.
Kondisi ini mempengaruhi kesehatan manusia dan keberadaan
makhluk hidup yang ada di perairan. Penumpukan unsur hara di
perairan memicu blooming algae, akumulasi racun pestisida dapat
membunuh hewan air dan menimbulkan berbagai jenis penyakit bagi
manusia. Oleh sebab itu perlu adanya monitoring atau pendugaan
kualitas air.
Terdapat tiga jenis pendugaan kualitas air sungai yaitu fisik
(kekeruhan dan suhu), kimia (pH dan oksigen terlarut) dan biologi
(makroinvertebata). Namun demikian, pada fieldtrip ini pendugaan
secara biologi tidak dilakukan. Berikut ini penjelasan singkat masing-
masing indikator:
a. Mengukur kekeruhan berarti menghitung banyaknya bahan-
bahan terlarut dalam air misalnya lumpur, alga, detritus, dan
kotoran lokal lainya. Apabila kondisi air semakin keruh maka
cahaya matahari yang masuk ke air semakin berkurang sehingga
mengurangi proses fotosintesis tumbuhan air. Hal ini
47
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
48
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
49
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
1. Hutan/perkebunan pinus;
2. Agroforestri;
50
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
51
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
52
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
b. Pengamatan suhu
Alat yang digunakan dalam pengukuran suhu air adalah
termometer standar (tidak perlu menggunakan termometer khusus
pengukur air). Langkah dalam pengukuran suhu adalah:
a. Catat suhu udara sebelum mengukur suhu di dalam air;
b. Masukkan termometer ke dalam air selama 1-2 menit;
c. Baca suhu saat termometer masih dalam air, atau
secepatnya setelah dikeluarkan dari dalam air;
d. Catat pada form pengamatan.
53
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
54
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
55
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
56
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
57
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
58
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
59
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
2. Gulma tahunan
60
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
b. Kelompok teki-tekian
Spesies-spesies gulma dari marga Cyperaceae yang memiliki
penampang batang segitiga, daunnya berbentuk garis (linearis).
Contoh yang termasuk kelompok ini antara lain Cyperus rotundus
dan Fymbristilis miliaceae.
c. Kelompok berdaun lebar
Spesies-spesies gulma dengan bentuk daun bulat panjang
(oblongus), lanset (lanceolatus), bulat telur (ovatus), lanset terbalik
(oblanceolatus), jantung (cordatus), segitiga sama sisi (sagittatus)
dan bentuk elips. Kelompok ini memiliki arah pertumbuhan batang
61
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
62
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
63
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
64
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
65
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
66
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Pengelolaan Gulma
1. Setiap titik pengamatan (biodiversitas tanaman) lakukan
identifikasi dan analisa gulma;
2. Tentukan 5 (lima) atau 3 (tiga) titik pengambilan sampel pada
masing-masing tutupan lahan dalam hamparan lanskap secara
acak (dengan melempar petak kuadrat 1×1m); seperti gambar
dibawah ini.
67
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
68
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
69
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
70
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
1. Menghitung SDR
a. Kerapatan adalah jumlah dari tiap-tiap spesies dalam tiap
unit area
jumlah spesies tersebut
Kerapatan Mutlak ( KM )=
jumlah plot
KM spesies tersebut
Kerapatan Nisbi(KN )= ×100 %
jumlah KM seluruh spesies
71
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
72
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
73
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
………………………………………………………………………………………………....
.………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………....
74
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Bentuk Pembelajaran
Pada praktikum ini akan ditunjukkan beberapa macam perangkap
serangga sederhana (pitfall, yellow sticky trap, dan sweep net) yang
akan digunakan pada saat fieldtrip. Selain itu, mahasiswa akan
diberikan cara perhitungan intensitas penyakit untuk mengetahui
serangan penyakit yang ada pada suatu kawasan pertanian. Dan
mahasiswa diberi tugas untuk membuat buku saku terkait komunitas
serangga dan jenis penyakit pada kawasan pertanian monokultur
sampai hutan.
Pengantar
Macam-macam jenis perangkan yang digunakan untuk menangkap
serangga:
a. Jaring Serangga (Sweep net)
Sweep net merupakan salah satu alat untuk menangkap serangga
yang aktif terbang. Metode yang digunakan adalah sweeping, contoh
serangga yang dapat ditangkap menggunakan metode ini yaitu Ordo
Odonata. Sweep net digunakan untuk menangkap serangga yang
aktif terbang (Ubaidillah dan Suhardjono 1999 cit. Septianella, 2015).
Pengambilan sampel serangga dalam suatu lahan dapat dilakukan
dengan pola zigzag. Cara kerja alat ini yaitu dengan mengayunkan
75
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
76
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
77
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
78
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
a
IP= × 100 %
a+b
Keterangan:
IP :Intensitas Penyakit
a : Jumlah tanaman atau bagian tanaman yang sakit
b : jumlah tanaman atau bagian yang sehat
Metode ini digunakan untuk penyakit yang dapat
menyebabkan tanaman mati secara menyeluruh misalnya
penyakit layu dan damping off . Selain itu,metode ini dapat
digunakan untuk penyakit yang tidak menyebabkan kematian
namun dapat mengakibatkan kehilangan hasil secara total.
Misalnya penyakit gosong bengkak pada tanaman jagung
(Ustilago maydis).
b. Menggunakan skala deskriptif (Metode skoring)
Metode skoring merupakan angka yang menggambarkan
tingkat kerusakan tanaman atau bagian tanaman yang terserang
penyakit. Skor yang diperoleh dalam pembagian gejala penyakit
terbagi menjadi beberapa kategori tingkat serangan, mulai dari
tingkat serangan rendah hingga tingkat serangan tinggi. Tingkat
skoring serangan penyakit dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
79
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
80
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
81
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Titik 2
Titik 3
Titik 4
82
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
83
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
84
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
85
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Titik 3
Titik 4
Total
SEGITIGA FIKTORIAL
Penyajian fiktorial semacam ini selain dapat memperlihatkan
komposisi peran juga menggambarkan dinamika peran dari waktu ke
waktu.
PLOT 1
PLOT 2
86
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
PLOT 3
PLOT 4
87
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
88
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Penjelasan singkat:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
89
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
90
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
91
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
92
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Cara kerja:
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Kegiatan praktikum akan
dilakukan dengan:
1. Penjelasan dan diskusi di kelas;
2. Kunjungan dan observasi lapangan (Fieldtrip);
93
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
3. Wawancara petani;
4. Pembuatan laporan;
5. Presentasi dan diskusi.
Dalam mengevaluasi keberlanjutan dari aspek sosial ekonomi
dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator sebagai berikut
(dengan melakukan wawancara terhadap petani).
94
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Plot 3
1.Macam / jenis komoditas yang ditanam (semakin
beragam jenis tanaman, semakin berkelanjutan).
Tanaman apa saja yang Bapak/Ibu budidayakan? Lahan sawah:
Jenis tanaman:
Lahan tegal: Lahan tegal (Agroforestry):
Jenis tanaman: K opi, nangka , durian, pisang dan sengon
Jenis tanaman:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Selanjutnya lakukan penilaian jenis tanaman tersebut dengan skor
dibawah ini.
Jenis tanaman untuk lahan sawah:
5 jenis atau lebih : Skor 5
4 jenis Skor 4
3 jenis Skor 3
2 jenis Skor 2
1 jenis Skor 1
Jenis tanaman untuk lahan tegal:
5 jenis atau lebih : Skor 5
4 jenis Skor 4
3 jenis Skor 3
2 jenis Skor 2
1 jenis Skor 1
95
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
96
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
97
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
98
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
99
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
100
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
………………………………………………………………………………………
…..
5. Diversifikasi sumber-sumber pendapatan (semakin banyak
sumber pendapatan semakin berkelanjutan).
Apa saja sumber-sumber penghasilan keluarga Bapak/Ibu:
Pertanian : ( ya / tidak)
Peternakan: (ya / tidak)
Lainnya: sebutkan ....................................................................
Lakukan penilaian dengan skor dibawah ini.
3 jenis sumber penghasilan atau lebih: Skor 5
2 jenis sumber penghasilan Skor 3
1 jenis sumber penghasilan Skor 1
6. Kepemilikan ternak:
Memiliki ternak (sapi/kambing): Skor 5
Menggaduh ternak (sapi/kambing) Skor 3
Tidak punya ternak Skor` 1
7. Pengelolaan produk sampingan: kotoran ternak
Kotoran ternak yang dihasilkan, digunakan untuk apa dan bagaimana
cara pengelolaannya.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……… Skor
Kotoran ternak dikelola terlebih dahulu sebelum diaplikasikan
di lahan (diproses menjadi kompos) 5
Kotoran ternak langsung diaplikasikan untuk pupuk 3
Kotoran ternak dibuang 1
101
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
8. Kearifan lokal:
Identifikasi kearifan lokal yang ada di masyarakat
(a) Kepercayaan/adat istiadat:
(Kepercayaan/adat istiadat: melakukan bersih desa di waktu
sakral biasanya dihari setelah panen raya, kegiatan berupa
pembuatan tumpeng dari hasil panen petani
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………….……………………………………………………..
102
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
103
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
Jika dalam satu lahan ditanami lebih dari satu macam komoditas
(tumpang sari), tanyakan semua produksi tanaman dan penggunaan
inputnya. Hindari perhitungan ganda;
(b) Hitung berapa nilai produksi dan biayanya;
(c) Hitung pendapatan kotor usaha tani (Gross Farm Family
Income);
(d) Hitung kelayakan usaha dengan rumus R/C rasio.
Apabila usaha tani tersebut layak secara finansial maka akan lebih
berkelanjutan dari aspek finansial. Dalam arti usaha tani tersebut
mampu membiaya biaya-biaya yang harus dikeluarkan sehingga akan
lebih berlanjut jika dibandingkan dengan usaha tani yang tidak layak
secara finansial.
Tabel 2. Produksi, Nilai Produksi, Penggunaaan Input dan Biaya Usaha tani
104
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
105
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
106
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
kandang
Urea (Pupuk N)
TSP/SP 36 (Pupuk P)
KCL (Pupuk K) Lainnya
sebutkan:
Pestisida kimia
Pestisida organik/nabati/hayati
Tenaga Kerja Dalam
Keluarga
Luar Keluarga
Biaya lain-lain
Jumlah biaya
107
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
n
GFFI =Y . Py−∑ ❑riXi
i=1
Keterangan:
Y = jumlah produksi yang diperoleh dari usaha tani (unit)
Py = harga produksi (Rp/unit)
ri = harga input ke-i
Xi = jumlah penggunaan input ke-i
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..
108
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..
(1) Bila ya, digunakan untuk apa dan berapa luasannya?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..
3.Apakah ada pembukaan areal hutan untuk pertanian 2
tahun terakhir ini? Bila ya, digunakan untuk apa dan
siapa yang membuka (penduduk desa setempat/ dari
luar desa) tidak ada
...............................................................................................................
...............................................................................................................
.. ............................................................................................................
...............................................................................................................
.....
1. Apakah ada perubahan luasan hutan yang dikelola Perhutani yang
dimanfaatkan masyarakat di desa?
(1) Bertambah, digunakan untuk apa?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
109
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
.. ............................................................................................................
.... Berkurang digunakan untuk apa?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
.. ............................................................................................................
....
(2) Tidak ada perubahan
...............................................................................................................
.
2. Apakah ada peraturan di desa tentang pemanfaatan lahan?
(2) Bila ada sebutkan! Siapa yang membuat peraturan
tersebut? Ada apabila ada
pengalihfungsiaan lahan tanpa izin dari pemerintah desa maka
akan
dikenakan sanksi.
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..
Apa ada sangsi bila tidak mematuhi
5.peraturan tersebut? Bila ya, sebutkan
sangsinya dan siapa yang akan memberi
sangsi; Sanksinya y aitu petani tersebut
tidak akan diberikan bantuan yang
m emadai layaknya petani lainnya. , yang memberikan sanksi
a dalah pemerintah desa.
110
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
....
111
PANDUAN FIELDTRIP PERTANIAN BERLANJUT 2020/2021
112