Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR PENGINDERAAN JAUH

ACARA 4
PENGENALAN OBYEK PADA CITRA RESOLUSI SEDANG

Nama : Rangga Bhuwana Singgalang


Nim : 20331080

Dosen Pengampu :
Vinia Anasfisia, S.Si., M.Sc

Asisten Dosen :
Fitri Hayati

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ACARA IV
PENGENALAN OBYEK PADA CITRA RESOLUSI SEDANG

I. TUJUAN
Adapun tujuan praktikum acara IV ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa mampu mengenali obyek air, jalan, vegetasi, sawah, lahan
kosong, dan bangunan pada citra resolusi sedang dengan menggunakan kunci
interpretasi.
2. Mahasiswa mampu membedakan obyek air, jalan, vegetasi, sawah,
lahankosong, dan bangunan dengan menggunakan kunci interpretasi.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Praktikum
2. Alat tulis
3. HVS
4. Citra Resolusi Sedang SPOT Manado dan Padang
5. Citra Resolusi Sedang Landsat Padang band 432, 451, 543, dan 765

III. DASAR TEORI


Resolusi citra merupakan tingkat detail suatu citra. Semakin tinggi resolusi
sebuah citra digital, maka semakin tinggi tingkat detail dari citra tersebut.
Resolusi adalah jumlah piksel yang tersusun dalam sebuah gambar digital.

Resolusi berbanding lurus dengan kualitas gambar, karena itu resolusi juga
merupakan salah satu faktor penentu kualitas dari citra digital. Semakin tinggi
resolusi, semakin baik kualitas gambar digital, dan sebaliknya jika resolusinya
semakin rendah maka semakin rendah kualitas gambar. Namun harus diperhatikan
juga, resolusi bukanlah satu-satunya penentu kualitas gambar digital.

Setiap citra memiliki resolusi yang berbeda-beda. Resolusi adalah


kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi yang
secara spasial berdekatan atau secara spektral mempunyai kemiripan. Dalam
pengindraan jauh, dikenal konsep resolusi, yaitu resolusi spasial, resolusi
temporal, resolesi spektral, dan resolusi radiometrik. Sehingga pengertian
resolusi itu sendiri mencakup beberapa hal :

1. Ukuran ketelitian data citra satelit


2. Kemampuan menampilkan sejumlah pixel pada layer tayangan
3. Kemampuan semua jenis pengindera (lensa, antenna, tayangan, bukaan rana,
dll.) untuk menyajikan citra tertentu dengan tajam. Ukuran dapat dinyatakan
dengan baris per mm atau meter. Pada citra RADAR resolusi biasa
dinyatakan dalam lebar pancaran efektif dan panjang jangkauan. Pada citra
infra merah resolusi biasa dinyatakan dalam IFOV. Resolusi juga dapat
dinyatakan dalam perbedaan temperatur atau karakter lain yang mampu
diukur secara fisik (Manual of Remote Sensing)

IV. LANGKAH KERJA


1. Sediakan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum acara III
2. Mendeteksi obyek-obyek yang ada pada citra quickbird tersebut seperti obyek
air, tanah, jalan,vegetasi, dan bangunan
3. Mengidentifikasi obyek air, tanah, sawah, jalan, vegetasi, dan bangunan pada
citra quickbird
4. Menempel dan menggunting gambar objek air, tanah, bangunan, vegetasi, jalan
dan sawah
5. Mengisi 1 tabel hasil identifikasi obyek air, tanah, sawah, jalan, vegetasi, dan
bangunan dengan menggunakan unsur interpretasi citra
V. HASIL PRAKTIKUM
CITRA SPOT PADANG
CITRA SPOT MANADO
CITRA LANDSAT 432
CITRA LANDSAT 451
CITRA LANDSAT 543
CITRA LANDSAT 765
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anasfisia,Vinia. 2011. Laporan Praktikum Penginderaan Jauh Dasar. Program
Studi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Universitas Gadjah
Mada.Yogyakarta. Diakses pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 09.22
https://www.ketutrare.com/2019/12/pengertian-piksel-dan-resolusi-di-citra.html
Diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 01.36
https://tnrawku.wordpress.com/2012/03/25/menilai-keunggulan-resolusi-citra/
Diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pukul 01.52
Sutanto. 1987. Penginderaan Jauh Dasar Jilid II. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta. . Diakses pada tanggal 17 Desember 2020 pukul 09.30

Anda mungkin juga menyukai