Yulinar*, Idriani**
* Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Jenjang S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas
Muhammadiyah Jakarta
** Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email : yulinarcarole@gmail.com
ABSTRAK
Anemia adalah kondisi di mana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin jatuh di bawah nilai batas yang ditetapkan, akibatnya merusak kapasitas oksigen
yang diangkut oleh darah, kejadian anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko
terjadinya kematian ibu. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kemayoran. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 ibu hamil dengan teknik purposive
sampling. Analisis menggunakan uji Chi Square. Adapun faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p value < 0,05) adalah tingkat pendidikan (0,011),
paritas (0,032) dan usia ibu (0,035) sedangkan faktor kunjungan ANC pada ibu hamil tidak
memiliki hubungan (0,711). Kesimpulannya terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil yaitu (tingkat pendidikan, paritas dan usia ibu) sedangkan
faktor kunjungan ANC dengan kejadian anemia tidak ada hubungan yang signifikan. Perawat
sebagai tenaga kesehatan dalam meningkatkan pemberian pendidikan kesehatan dan
memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya secara teratur.
Kata kunci :Anemia, tingkat pendidikan, paritas, usia ibu, kunjungan ANC.
Daftar pustaka : 40 (2006-2018)
FACTORS RELATING TO ANEMIA IN PREGNANT WOMEN IN
HEALTH CENTER KECAMATAN KEMAYORAN
YEAR 2018
Yulinar*, Idriani**
* Student of Bachelor's Degree Nursing Program, Faculty of Nursing, Muhammadiyah University of Jakarta
** Lecturer Faculty of Nursing, Muhammadiyah University of Jakarta
Email : yulinarcarole@gmail.com
ABSTRACT
Anemia is a condition in which the number and size of red blood cells or hemoglobin
concentration falls below the set limit value, consequently damaging the oxygen capacity
carried by blood, the incidence of anemia in pregnant women will increase the risk of
maternal death. The design of this study uses a descriptive correlation design with a cross
sectional approach conducted in the Work Area of the Kemayoran District Health Center.
The sample in this study were 75 pregnant women with purposive sampling technique.
Analysis using Chi Square test. The factors associated with the incidence of anemia in
pregnant women (p value < 0.05) were education level (0.011), parity (0.032) and maternal
age (0.035) while the ANC visit factor in pregnant women did not have a relationship (0.711)
. In conclusion there are three factors related to the incidence of anemia in pregnant women,
namely (education level, parity and maternal age) while the ANC visit factor with anemia
incidence is not significant. Nurses as health workers in improving the provision of health
education and motivating pregnant women to have their pregnancies checked regularly.
Kehamilan merupakan kondisi di risiko kematian ibu dan bayi baru lahir.
mana seorang wanita memiliki janin yang Anemia mempengaruhi setengah miliar
sedang tumbuh di dalam rahim. Kehamilan wanita usia reproduksi di seluruh dunia,
biasanya berkisar 40 minggu atau 9 bulan, pada tahun 2011 tercatat bahwa 29% (496
dihitung dari awal periode menstruasi juta) dari wanita yang tidak hamil dan 38%
sampai melahirkan. Saat hamil seorang ibu (32,4 juta) ibu hamil berusia 15-49 tahun
perlu perawatan khusus agar kehamilan terkena anemia. Prevalensi anemia
berlangsung dengan baik dan sehat antara tertinggi berada di Asia selatan dan Afrika
ibu maupun janin. Resiko pada saat tengah serta barat.
kehamilan bersifat dinamis, karena ibu Hasil Riskesdas tahun 2013
hamil yang pada mulanya normal secara melaporkan bahwa prevalensi anemia pada
tiba tiba dapat menjadi beresiko tinggi ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi
(Purwaningsih & Fatmawati, 2010). menunjukan angka 37,1% dan
Menurut WHO (2014) anemia dikategorikan sebagai masalah kesehatan
adalah kondisi di mana jumlah dan ukuran masyarakat yang berat menurut WHO.
sel darah merah atau konsentrasi Untuk mengurangi angka kejadian anemia
hemoglobin jatuh di bawah nilai batas yang masih tinggi di Indonesia pemerintah
yang ditetapkan, dikatakan anemia apabila mencanangkan program pemberian tablet
kadar Hb kurang dari 11 g/dl pada tambah darah setiap ibu hamil, tablet
trimester pertama dan ketiga, dan kurang tambah darah (TTD) yang diberikan
dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Carol minimal 90 tablet selama kehamilan.
& Judith, 2012). Anemia pada masa Hasil PSG 2016 hanya 40,2% ibu hamil
kehamilan dapat menyebabkan efek buruk yang mendapatkan tablet tambah darah
bagi ibu hamil maupun bayi yang (TTD) minimal 90 tablet lebih rendah
dilahirkan, yang dapat meningkatkan dari target nasional tahun 2016 sebesar
resiko pertumbuhan janin terganggu, bayi 85%.
lahir dengan berat yang rendah dan paling Berdasarkan studi pendahuluan
parah dapat menyebabkan kematian pada yang dilakukan pada tanggal 19 Maret
ibu (Darwanty, 2018). 2018 dari hasil wawancara dengan pihak
WHO (2014) melaporkan bahwa Puskesmas Kecamatan Kemayoran kota
anemia merusak kesehatan dan Jakarta Pusat di dapatkan bahwa ibu hamil
kesejahteraan wanita dan meningkatkan yang mengalami kejadian anemia pada
tahun 2018 per bulan Januari (7,61 %) atau melakukan kunjungan ANC dan
sebanyak 29 orang dari 381 ibu hamil yang mengalami anemia sedang.
memeriksakan kehamilannya, per bulan Faktor lain yang berhubungan
Februari (26,5 %) atau sebanyak 63 orang dengan kejadian anemia adalah umur dan
dari 238 ibu hamil yang memeriksakan paritas. Menurut penelitian Astuti (2016),
kehamilannya. Sedangkan berdasarkan ada hubungan yang signifikan antara umur
hasil survey pengambilan data pada dengan kejadian anemia pada ibu hamil,
tanggal 4 Mei 2018 didapatkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil lebih
terdapat ibu hamil tahun 2017 berjumlah banyak ditemukan pada responden yang
4.404 orang. Jumlah ibu hamil yang berumur < 20 tahun (75%) dan terjadi
mengalami anemia pada tahun 2017 anemia dibanding dengan responden yang
didapatkan bahwa ibu hamil dengan berumur >20 tahun. Sedangkan paritas
hemoglobin 8-12 g/dl berjumlah 326 orang menunjukan tidak ada hubungan yang
dan hemoglobin < 8 g/dl dengan jumlah 12 signifikan antara paritas dengan kejadian
orang, total ibu hamil yang mengalami anemia, kejadian anemia pada ibu hamil
anemia pada tahun 2017 berjumlah 338 lebih banyak ditemukan pada responden
orang (7,67 %). primigravida (62,5%) dan tidak terjadi
Beberapa faktor berhubungan erat anemia dibanding dengan responden yang
dengan kejadian anemia pada ibu hamil multigravida dan grandemultigravida.
antara lain tingkat pendidikan, paritas, usia Berdasarkan latar belakang diatas,
ibu dan frekuensi ANC. Dari hasil peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian Fitriasari (2017), menyatakan penelitian di Puskesmas Kecamatan
bahwa ada hubungan yang signifikan Kemayoran Jakarta Pusat tahun 2018
antara tingkat pendidikan dan frekuensi untuk mengetahui faktor -faktor yang
ANC dengan kejadian anemia pada ibu berhubungan dengan kejadian anemia
hamil, hal tersebut di karenakan tingkat pada ibu hamil.
pendidikan seseorang memiliki pengaruh
pada peningkatan kemampuan berpikir
METODE PENELITIAN
dalam penerimaan informasi pengetahuan
tentang anemia. Sedangkan untuk Dalam penelitian ini, peneliti
hamil tidak teratur melakukan kunjungan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
ANC yang mengalami anemia sedang dilakukan pada sekelompok ibu hamil
dan sebanyak 5,3% ibu hamil teratur yang terkena anemia yang berobat ke poli
KIA Puskesmas Kecamatan Kemayoran
untuk melihat faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada Berdasarkan data pada tabel 1
ibu hamil. diatas maka dapat dijelaskan sebagai
Waktu penelitian dilakukan pada berikut: Berdasarkan karakteristik suku
bulan Maret- Juli 2018, sebanyak 75 bangsa menunjukan bahwa responden
responden, teknik sampling yang paling tinggi yaitu suku jawa sebanyak 38
digunakan dalam penelitian ini purposive orang dengan presentase sebesar 50,7 %.
sampling, variabel dalam penelitian ini Responden berdasarkan agama dengan
adalah tingkat pendidikan, paritas,usia kategori terbesar adalah agama islam
ibu dan frekuensi ANC sebagai variabel sebanyak 70 orang (93,3 %). Responden
bebas dan kejadian anemia sebagai berdasarkan usia terbesar dengan kategori
variabel terikat. Analisa univariat >35 tahun sebanyak 39 orang (52,0 %).
menggunakan distribusi frekuensi,
analisis bivariat menggunakan uji Chi
square Hasil pengumpulan data sesuai variabel
penelitian
Tabel 3 Analisis Bivariat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat Tahun 2018