Anda di halaman 1dari 72

DASAR-DASAR

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (1)


Sejarah Kesehatan Masyarakat
• Topik in membahas pengalaman historis tentang kesehatan dan penyakit dari
perspektif (sudut padang) populasi
• Topik ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa tatanan sosio-kultural,
ekonomi, dan politik yang terjadi dalam masyarakat dapat mempengaruhi terjadi
penyakit pada populasi, yaitu dapat memudahkan maupun mengurangi terjadinya
maupun transmisi penyakit
• Topik ini juga membuat refleksi tentang langkah-langkah yang dilakukan populasi dan
kelompok-kelompok individu untuk mempertahankan atau melindungi kesehatannya
• Manajemen intervensi penyakit dilakukan di lingkungan ruang publik (sanitasi), ruang
institusional (sekolah, tempat kerja), hingga ruang personal/ individu (imunisasi)
• Pengetahuan tentang konteks historis kesehatan masyarakat ini berguna agar
mahasiswa mampu mengevaluasi dengan kritis berbagai isu kesehatan masyarakat
dewasa ini
• Topik spesifik mencakup misalnya karantina, gagasan sanitasi, surveilans, kesehatan
di tempat kerja, kesehatan masyarakat di sekolah dan di rumah, vaksinasi, peran
profesi medis
Biologi Kesehatan Masyarakat

• Topik ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang


basis biologi untuk berbagai isu kesehatan masyarakat.
• Kuliah mencakup pembahasan tentang materi dasar biologi
molekuler, genetika, dan imunologi, yang memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang mekanisme biologi
perkembangan penyakit dan pencegaahan penyakit pada level
molekul
• Topik kesehatan masyarakat yang dibahas mencakup penyakit
infeksi, penyakit genetik, kanker, penyakit akibat faktor
lingkungan, dan vaksin.
Pelayanan Kesehatan Primer

• Topik ini memperkenalkan kepada mahasiswa tentang sejarah, konsep,


dan perkembangan pelayanan kesehatan primer berbasis komunitas
• Diberikan ilustrasi studi kasus dari negara berkembang dan negara maju.
Contoh: di Indonesia, Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Desa Siaga, dll.
• Topik ini bertujuan agar mahasiswa memahami metode partisipatif
dalam membangun kapasitas komunitas dalam memecahkan masalah
kesehatan prioritas pada berbagai situasi pelayanan kesehatan
• Mahasiswa menganalisis kondisi dan teknik praktis yang dapat digunakan
dalam mengembangkan kemitraan untuk meningkatkan partisipasi
“bottom-up” komunitas, dukungan “top-down” petugas , maupun
stimulasi dari luar oleh agen perubahan
• Mahasiswa menganalisis penerapan strategi kolaborasi dan integrasi
multi-sektoral dalam pelayanan kesehatan primer
Sejarah Kesehatan Masyarakat

Akhir abad XIX dan awal abad XX :


Sanitasi Kriteria sanitasi

Penekanan : Penyehatan Lingkungan


Contoh perencanaan kota dan tindakan kesehatan
masyarakat di Yunani dan Romawi
• Saluran air,
• Mandi spa,
• Proyek pengeringan rawa,
• Persediaan air,
• Pemanasan,
• Sistem ventilasi (Terrance, 1987)

Sanitasi lingkungan (sekarang ) pemenuhan sanitasi dasar :


• Akses terhadap air bersih,
• Fasilitas tempat buang air besar/jamban,
• Sarana pembuangan air limbah,
• Pembuangan sampah,
• Lantai rumah,
• Keberadaan vektor penyakit.
Penyehatan Lingkungan Kesehatan (Saat ini)
Penyehatan lingkungan (PL) dalam kesehatan
biologis
• Vektor penyakit - Untuk daerah endemis malaria
 identifikasi jenis nyamuk malaria serta
perilaku biologisnya (tempat bertelur atau
breeding place, tempat hinggap atau istirahat
atau resting place dan pola waktu menghisap
darah),
• Air bersih - Ketersediaan air bersih sangat vital
untuk kesehatan.  dari mana sumber air
bersih?
Penyehatan Lingkungan Kesehatan (Saat ini)
Lanjutan
• Fasilitas tempat buang air besar - mengetahui jumlah dan
persentase rumah tangga yang belum mempunyai jamban
yang baik, bisa direncanakan intervensi khusus, seperti
fasilitas konstruksi jamban keluarga melalui upaya gotong
royong masyarakat atau membangun jamban umum,
• Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) - Air limbah atau air
buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri, maupun tempat-tempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan
atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
atau mengganggu lingkungan hidup.
Penyehatan Lingkungan Kesehatan (Saat ini)
Lanjutan
• Sampah dan polusi - Sampah yaitu sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia. Sampah erat kaitannya dengan kesehatan
masyarakat, karena dari sampah tersebut akan
hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit
dan juga binatang serangga sebagai penyebar
penyakit (vektor).
• Sanitasi Tempat-tempat Umum : Pasar, terminal,
restoran, masjid-mushola, dsb
Epidemiological Triads (Host, Agen dan Lingkungan)

Umur, seks, nutrisi,


pekerjaan, keturunan,
kekebalan, kebiasaan, dll

 Fisik : air, udara, iklim.


Geografis, panas,
radiasi, dll
 Biologis :
mikroorganisme,
Biologis serangga, binatang,
Fisik tumbuhan, dll)
Kimiawi  Sosial : status sosial,
Nutrien agama, tradisi,
organisasi sospol, dll
Bedakan Kesehatan Lingkungan dengan
Lingkungan Kesehatan
• Kesehatan Lingkungan : Fisik, biologik, kimiawi 
Lingkungan biologis  Kesehatan Lingkungan
– Vektor penyakit
– Penyediaan Air bersih
– Fasilitas tempat buang air besar
– Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
• Lingkungan Kesehatan : lingkungan biologis, fisik,
kimiawi, psikologis, spiritual, sosial, kultural,
iklim, ekonomi, politik, hukum, dan lain-lain.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan Masyarakat (Blum)

Kependudukan
& Keturunan
(5 %)

Lingkungan
Kesehatan Program & Pelayanan
Derajat Kesehatan (Morbiditas,
Kesehatan (20 %)
(45 %)
Mortalitas, Status Gizi Promotif, Preventif
Fisik Biologis Kuratif, Rehabilitatif
& Angka Harapan hidup )
Sosio-Kultural

Perilaku Kesehatan
(30 %) Sikap
Gaya Hidup
Model Determinan Kesehatan HL Blum
Pelayanan
kesehatan/ medis
hanya salah satu
faktor yang
mempengaruhi
kesehatan

Sumber: Blum, 1974


Penyehatan Lingkungan Saat ini
• Lingkungan : segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun
abstrak termasuk manusia lainnya, serta suasana yang
terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-
elemen di alam tersebut, yang mempunyai implikasi bagi
keberlangsungan hidup manusia dan status kesehatan
(health status).
• Lingkungan : Lingkungan internal dan eksternal yang
berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung
pada individu, kelompok atau masyarakat,
• Meliputi : lingkungan biologis, fisik, kimiawi, psikologis,
spiritual, sosial, kultural, iklim, ekonomi, politik, hukum, dan
lain-lain.
Klasifikasi lingkungan :
1. Lingkungan yang hidup (biotis) dan lingkungan tidak hidup
(abiotis),
2. Lingkungan alamiah dan lingkungan buatan (manusia),
3. Lingkungan prenatal dan lingkungan postnatal,
4. Lingkungan biofisis dan lingkungan psikososial,
5. Lingkungan air (hidrosfir),
6. Lingkungan udara (atmosfir),
7. Lingkungan tanah (litosfir),
8. Lingkungan biologi (biosfir),
9. Lingkungan sosial (sosiosfir),
10. Kombinasi dari klasifikasi-klasifikasi tersebut
Lingkungan fisik
• Meliputi : Panas, sinar matahari, udara, air, radiasi, atmosfer, dan
tekanan.
• Lingkungan fisik, yaitu :
1.Cuaca dan iklim - kombinasi dari suhu udara, kelembaban, kecepatan gerak
udara, dan panas radiasi.  Tekanan panas (heat stress).  Suhu tinggi
menyebabkan kejang panas (heat cramps), penat panas (heat exhaustion),
pukulan panas atau struk panas (heat stroke) dan miliaria;
2.Kebisingan  kerusakan pada indera pendengaran  ketulian progresif dan
ketulian permanen;
3.Radiasi :
a.Radiasi elektromagnetis : gelombang mikro (microwaves), radiasi laser, radiasi panas, sinar
ultra merah, sinar ultra violet, sinar X (Ro) dan sinar gama;
b.Radiasi radio aktif : radiasi atau sinar dari zat radio aktif;
4.Penerangan- permasalahan penerangan meliputi kemampuan manusia untuk
melihat sesuatu, karakteristik dari indera penglihat, upaya-upaya yang dilakukan
agar dapat melihat obyek dengan lebih baik dan pengaruh penerangan terhadap
lingkungan;
5.Bau-bauan  mengganggu perasaan orang, mengurangi kenyamanan, memberi
kesan tidak sehat, dan mencerminkan keadaan kotor
Lingkungan biologi
• Agen penyakit infeksius,
• Reservoir (manusia atau binatang),
• Vektor pembawa penyakit (lalat, nyamuk), tumbuhan
dan binatang ternak dan lain-lain.

• Sanitasi lingkungan yang perlu dipantau dan dibina


(pemenuhan sanitasi dasar) :
• Akses terhadap air bersih,
• Fasilitas tempat buang air besar/jamban,
• Sarana pembuangan air limbah,
• Pembuangan sampah,
• Lantai rumah,
• Vektor penyakit.
Lingkungan kimiawi
• Zat kimia yang berpengaruh terhadap kesehatan terutama
melalui udara berupa pencemaran/polusi udara.
• Polusi udara : masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya
(Kepmen Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup RI)
• Pengaruh zat kimia berupa gas/uap dan partikel-partikel (debu).
• Pencemaran udara yang berupa gas dapat menyebabkan infeksi
saluran pernafasan akut, bronkhitis kronis, asma dan kanker
paru.
Jenis kontaminan yang ada di atmosfir

• Karbon monoksida,
• Nitrogen oxida,
• Sulfur oxida,
• Ozon,
• Hidrogen sulfida,
• Hidrokarbon,
• Partikulat
Lingkungan sosial budaya
• Yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi pola-
pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang
berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang), ruang
lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola
hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia
di dalamnya) dan oleh tingkat rasa integrasi mereka
yang berada di dalamnya.
• Terdiri dari pola interaksi antara budaya, teknologi dan
organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah
penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam
lingkungan spasial tertentu.
Lingkungan sosial ekonomi
• Berhubungan dengan pengadaan sumber daya serta tingkat
ekonomi klien/penerima manfaat dan masyarakat sebagai
sasaran program kesehatan.
• Sebagai indikator kemampuan masyarakat dalam memperoleh
akses pelayanan kesehatan.
• Data yang diperlukan : pendapatan keluarga, jenis pekerjaan,
perkembangan pendapatan asli daerah (PAD), dan lain-lain.
• Evirahmalia (2003) : Penelitian desa pesisir Kota Lampung
mengidentifikasi aspek sosial ekonomi meliputi lapangan
pekerjaan, pendapatan masyarakat dan optimasi pemanfaan.
• Oetomo (1985) : Faktor sosial ekonomi meliputi pengetahuan
tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan,
nilai-nilai, dan kemiskinan yang mempengaruhi mortalitas
dalam masyarakat.
Lingkungan politik, pemerintahan, dan hukum

• Mempengaruhi proses dan sistem politik, pemerintahan


dan hukum, dipihak lain lembaga politik, instansi
pemerintah, dan hukum membuat kebijakan dan
peraturan perundang-undangan yang mengatur organisasi
pelayanan kesehatan.
• Pada era desentralisasi, daerah (kabupaten/ kota)
memegang kewenangan penuh terhadap bidang
kesehatan.  Komitmen politik, dukungan dan peran
pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten/Kota sangat
menentukan keberhasilan pembangunan bidang
kesehatan.
Lingkungan kelembagaan
• Kelembagaan : organisasi formal yang menghasilkan
perubahan dan yang melindungi perubahan, serta jaringan
dukungan-dukungan yang dikembangkannya dalam
lingkungan tidak diartikan sebagai pola-pola kegiatan yang
normatif (umpanya perkawinan) atau sebagai suatu sektor
masyarakat (umpanya bisnis dan agama) (Esman, 1971).
• Pembangunan kelembagaan adalah suatu perspektif tentang
perubahan sosial yang direncanakan dan dibina yang
menyangkut inovasi-inovasi yang menyiratkan perubahan-
perubahan kualitatif dalam norma-norma, pola-pola
perilaku, hubungan perorangan dan hubungan kelompok,
dalam persepsi baru mengenai tujuan maupun cara-cara.
Variabel kelembagaan
• Kepemimpinan,
• Doktrin,
• Program,
• Sumber-sumber daya,
• Struktur internal.
Sejarah Kesehatan Masyarakat
Akhir abad XIX dan awal abad XX
• Teori kuman, bakteriologi dan
imunologi  Teori penularan

Penekanan : pencegahan penyakit


pada individu
Pengertian kesehatan masyarakat
• Definisi awal : tindakan sanitasi yang
dirancang untuk menjaga terhadap gangguan
dan bahaya kesehatan dan sebagai upaya
perlindungan bagi masyarakat.

• Kesehatan masyarakat didasarkan pada kriteria


sanitasi dan penularan.
• Ditemukan teori kuman, bakteriologi dan imunologi
(akhir abad XIX dan awal abad XX)  Penekanan
pada pencegahan penyakit pada individu
Pengertian kesehatan masyarakat (Winslow
1920)
Kesehatan masyarakat : ilmu dan seni untuk mencegah
penyakit, memperpanjang masa hidup, dan meningkatkan
derajat kesehatan jasamani dan rohani serta derajat
kemampuannya melalui usaha masyarakat yang
terorganisiasi untuk penyehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular di kalangan masyarakat, pendidikan setiap
orang dalam prinsip-prinsip hygiene perorangan, mengatur
usaha pengobatan dan perawatan guna diagnosis dini dan
pengobatan preventif dari penyakit-penyakit, dan
mengembangkan badan-badan kemasyarakatan yang akan
memberi jaminan bagi setiap orang didalam masyarakat
satu standar hidup yang memadai untuk kesehatannya.
Definisi Kesehatan Masyarakat
• Public Health:
– “The science and art of preventing disease, prolonging
life and promoting health through the organized efforts
and informed choices of society, organizations, public and private,
communities and individuals" (Winslow, 1920).

• Kesehatan Masyarakat:
– “Ilmu dan seni tentang pencegahan
penyakit, memperpanjang
hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui upaya yang
terorganisasi dan penentuan pilihan berdasarkan informasi (pengetahuan) yang terbaik,
yang dilakukan oleh masyarakat, organisasi, pemerintah maupun swasta, komunitas, dan
individu-individu” (Winslow, 1920).
Kesehatan masyarakat (Gordon, 1976)
• Langkah-langkah kolektif masyarakat yang
dibutuhkan untuk mencegah penyakit.
• Kesehatan masyarakat meliputi penemuan fakta,
pencegahan tertentu (misalnya pengaturan
makanan dan obat, serta pengaturan pekerjaan dan
lingkungan kesehatan), pendidikan kesehatan (selain
pada tingkat individu orang sakit), pendidikan
spesialis dalam kesehatan masyarakat, serta
perencanaan menyeluruh dan administrasi
kesehatan.
Pengertian kesehatan masyarakat
(Beaglehole et al, 2004)
• Kesehatan masyarakat : tindakan kolektif
untuk populasi berkelanjutan dalam
peningkatan kesehatan yang luas.
Kesehatan masyarakat (The Public Health
Association of Australia, 1997)

“….perpaduan dari ilmu pengetahuan,


keterampilan praktis, dan keyakinan yang
diarahkan untuk pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan semua orang. Sebagai salah satu
usaha terorganisasi oleh masyarakat untuk
melindungi, mempromosikan dan memulihkan
kesehatan masyarakat melalui tindakan kolektif
atau sosial….”.
Definisi-definisi kontemporer kesehatan
masyarakat (Beaglehole et al. 2004)
• Berevolusi ke perspektif kesehatan sosial, berfokus
pada determinan sosial, ekonomi dan lingkungan
dari kesehatan dan penyakit
• Mencakup karakteristik luas dari praktik kesehatan
masyarakat: menekankan tindakan dan inisiatif
kolaboratif dan komprehensif yang tertanam dalam
konteks sosial.
• Kontribusi paling signifikan terhadap evolusi
kesehatan masyarakat Piagam Ottawa untuk Promosi
Kesehatan (1986).
Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan
(1986)
1. Mempertimbangkan kebijakan publik yang
sehat
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung
3. Mendidik masyarakat dalam advokasi
kesehatan dan tindakan
4. Mengembangkan keterampilan individu
dalam advokasi kesehatan
5. Reorientasi pelayanan kesehatan terhadap
implikasi dari strategi pencegahan.
Pengertian baru kesehatan masyarakat
• Merupakan pendekatan yang menyatukan perubahan
lingkungan dan tindakan pencegahan pribadi dengan
intervensi pengobatan yang tepat, terutama untuk orang
tua dan orang cacat (Ashton & Seymour 1990).
• Menegaskan bahwa pemahaman biologi manusia untuk
mengenali pentingnya aspek sosial masalah kesehatan
yang disebabkan oleh gaya hidup. 
– masalah kesehatan kontemporer dilihat dari aspek sosial,
bukan hanya individu,
– masalah-masalah yang mendasari isu konkret kebijakan lokal
dan nasional.  dibutuhkan kebijakan multisektoral
kesehatan.
Tujuan Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Intinya, ilmu kesehatan masyarakat bertujuan
melindungi dan meningkatkan kesehatan populasi
keseluruhan
– Populasi tersebut bisa berskala komunitas lokal
(desa/ kelurahan), skala regional, maupun
populasi nasional dan global
• Ilmu kesehatan masyarakat memberikan perhatian
kepada berbagai faktor yang mengancam dan
mempengaruhi kesehatan populasi, berdasarkan
analisis kesehatan populasi.
Konsep kesehatan dan penyakit
• Abad 19 terjadi turbulensi reformasi kesehatan
masyarakat, teori tentang penyebab penyakit
terus menjadi perdebatan Perdebatan antara
teori kuman dan teori lingkungan.
1. Teori kuman (atau penularan) : setiap penyakit
sesuai secara patogen.
• Dari pandang modern, sulit difahami  Fenomena
penularan tidak diakui sebagai penyakit menular ansich.
• Mendukung perkembangan pengobatan medis ilmiah
dan pengobatan individu
Konsep kesehatan dan penyakit (lanjutan)

2. Teori lingkungan  mendukung reformasi


sanitasi
• Didasarkan pada keyakinan keliru bahwa
timbulnya penyakit sebagai tanda dari udara
kotor atau racun.
• Adanya pengakuan penyakit menular, 
tindakan karantina.
• Mendorong reformasi sanitasi
Konsep kesehatan dan penyakit (lanjutan)

3. Teori • Penyebab
pembalasan
Tuhan : penyakit penyakit
sebagai spiritual
hukuman atas (jiwa) atau
dosa.
individu dan
4. Penyakit sebagai
cacat pribadi perilaku
Budaya abad 19 di Inggris (Chadwick)
• Kemiskinan sebagai kelompok penduduk yang
paling sering terkena penyakit.  lebih rentan
terhadap pengaruh moral dan efek dari
pendidikan;
– Cenderung menghasilkan populasi orang
dewasa berumur pendek, boros, ceroboh
dan melewati batas, serta kebiasaan
kegemaran dalam kepuasan seksual.
Abad XIX : Perdebatan antara teori kuman dan
teori lingkungan  Turbulensi reformasi
kesehatan masyarakat
• Teori penyebab penyakit terus menjadi perdebatan.
• Teori kuman (atau penularan) : “Untuk setiap
penyakit adalah sesuai secara patogen”.
• Dari sudut pandang modern, hal itu sulit untuk
difahami. Fenomena penularan tidak diakui sebagai
penyakit menular ansich.
• Pernyataan pertama yang menjelaskan keberadaan
mikro-organisme : Girolamo Fracastoro dari Verona
pada tahun 1546 (Veith, 1982)
(Lanjutan)
• Teori lingkungan : mendukung reformasi
sanitasi , namun ada keyakinan keliru
“timbulnya penyakit sebagai tanda dari
udara kotor atau racun”.
• Teori pembalasan Tuhan : “penyakit
seseorang sebagai hukuman atas dosa” ?.
• Penyakit : sebagai cacat pribadi.
(Lanjutan)
• Tidak semua teori penyakit mendukung
perkembangan intervensi kesehatan masyarakat.
– Teori kuman cenderung mendukung perkembangan
pengobatan medis ilmiah dan pengobatan individu,
– Adanya pengakuan penyakit menular dan kesehatan
masyarakat  tindakan karantina.
– Teori pembalasan Tuhan dan teori cacat pribadi :
penyebab penyakit spiritual (jiwa) atau individu dan
perilaku.
– Teori lingkungan dari penyakit : dihubungkan dengan
langkah-langkah reformasi sanitasi.
(Lanjutan)
• Teori cacat individual : inti gagasan sebagai
tanggungjawab individu untuk penyakit.
• Edwin Chadwick mendukung teori lingkungan
penyakit dan mendorong reformasi sanitasi : Budaya
abad XIX di Inggris : menulis tentang kemiskinan
sebagai kelompok penduduk yang paling sering
terkena penyakit.
– Mereka lebih rentan terhadap pengaruh moral dan efek
dari pendidikan;
– Cenderung menghasilkan populasi orang dewasa berumur
pendek, boros, ceroboh dan melewati batas, serta
kebiasaan kegemaran dalam kepuasan seksual. (Pickett &
Hanlon 1990)
(Edwin Chadwick Lanjutan )
• Analisis perubahan pola mortalitas dan morbiditas :
penurunan secara signifikan dalam tingkat kematian akibat
penyakit infeksi  dihubungkan dengan reformasi sanitasi.
• Keberhasilan kelas pekerja abad XIX menghasilkan
peningkatan upah dan kondisi kerja, serta peningkatan
standar hidup dan status gizi  meningkatkan resistensi
terhadap mikro-organisme berasal dari udara, makanan, dan
air minum.
• Keterkaitan antara dua teori penyakit : air bersih dan saluran
pembuangan yang tepat adalah akibat bekerjanya perubahan
lingkungan, mengurangi atau menghilangkan paparan
terhadap mikroba dan penduduk yang lebih sehat.
Kajian Kesehatan Masyarakat
 Sebelum tahun 90-an : Penekanan pada
pendekatan perilaku (pendidikan kesehatan)
– Kesehatan lingkungan : Pembersihan daerah
kumuh, perbaikan sanitasi dan udara bersih
– Perubahan perilaku perorangan : KB, penyakit
kelamin, pencegahan kecelakaan, imunisasi,
pemeriksaan apus leher rahim, kontrol berat
badan, konsumsi alkohol dan rokok
Sasaran khusus
1 ●
Mengurangi ketidakmerataan dalam kesehatan

Upaya kesehatan melalui promosi kesehatan dan pencegahan


2

penyakit

3 ●
Partisipasi masyarakat

4 Kerjasama antara kesehatan, pemda, dan pihak lain yang berdampak


pada kesehatan

Menitikberatkan pada primary health care sebagai basis utama


5

sistem pemeliharaan kesehatan


Definisi baru kesehatan masyarakat
Berbagai faktor sosial, ekonomi, politik,
administrasi dan gaya hidup memainkan
peran dalam perkembangan
mempengaruhi dalam kesehatan
masyarakat sepanjang sejarah.

Perspektif kesehatan masyarakat


kontemporer
Untuk meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit  harus mengalihkan
dari fokus pada penyakit dan mengarahkan
pada berbagai aspek dari sosio-ekologi
masyarakat (Waltner-Toews, 2000)

Fokus pada penyakit  Berbagai aspek


dari sosio-ekologi masyarakat
(IPOLEKSOSBUDHAMGAMA)
Determinan Kesehatan
Kebijakan :
Pendidikan
Pekerjaan
Perumahan
Lingkungan

Layanan Layanan
sosial kesehatan
Five key determinants of health
• Income and sosial status
• Education and literacy
• Early chilhood development
• Social exclusion
• Gender
Lanjutan…….

• Determinan sosial merujuk pada faktor


ekonomi, politik, kultur, lingkungan dan
sosial yang menciptakan jalan untuk
sehat atau sakit dan secara potensial
dapat diubah atau dipengaruhi untuk
menciptakan kesehatan yang lebih baik
(WHO, 2005)
Lanjutan…….
• Fran Baum’s (2008) : sejarah kesehatan masyarakat di
Australia menunjukan bagaimana ekonomi dan politik
sebagai pendorong penting pada kesehatan masyarakat,
mulai periode pra-kolonial, kolonial, pembentukan negara
sampai era kemakmuran dan kedokteran antara tahun
1950 sampai awal 1970-an
• Lewis et al, (2008) : Determinan kesehatan termasuk
kesehatan mental : Interaksi antara genetik dan lingkungan
(meliputi: faktor sosial, politik, ekonomi, fisik dan personal)
Keadaan dan Sumber daya Kesehatan (Deklarasi
Alma Ata, PHC, 1978)

• Perdamaian
• Tempat perlindungan/naungan (perumahan)
• Makanan
• Pendapatan
• Ekonsistem yang stabil
• Sumber daya berkelanjutan
• Pendidikan
• Keadilan sosial
• Keadilan
Tabel Kerangka Kerja Determinan Kesehatan (Lewis, 2008)
Kerangka Pengarang Tahun Kesimpulan
kerja
Konsep Lalonte 1974 Pelayanan kesehatan bukan hanya
bidang satu-satunya determinan kesehatan.
kesehatan Bidang-bidang biologi, gaya hidup.
Lingkungan dan pelayanan kesehatan
Pelangi Dahlgreen 1991 Keberadaan determinan kesehatan
kebijakan and sebagai interaksi lapisan-lapisan
Whitehead pengaruh
Model bidang Evans and 1990 Sehat bukan berarti tidak sakit, tetapi
kesehatan Stoddart juga memperhitungkan akibat status
fungsional dan kesejahteraan
Model Diderichsen 1998 Kondisi sosial mempengaruhi situasi
determinan and individual, yang mengarahkan
sosial Hallqvist penentu risiko kesehatan
Figure 1: Model Socioeconomi status and their
relation to Health (Blau and Ducan, 1967)

Occupation

Income
Education Health

Assets/Wealth
Figure 2 : Simple intergenerational extention of
model in Figure 1
Occupation

Education
Income
Parental
Socioeconomic Health
Position
Assets/Wealth
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan ke-2
(Adelaide, 1988) :

• Memperbaharui fokus kebijakan


kesehatan publik bertujuan untuk
menciptakan pra-kondisi dari hidup sehat
dengan menutup jurang kesehatan
antara kelompok sosial dan negara
Piagam Promosi Kesehatan Bangkok (2005)

• Promosi kesehatan memusatkan pada agenda


pembangunan global dengan mempercayakan
pada badan pemerintah dan internasional untuk
bertindak menutup jurang kesehatan antara orang
kaya dan miskin  melalui mekanisme promosi
kesehatan yang efektif yang ditujukan pada efek
merugikan dari strategi perdagangan, produk,
pelayanan dan pemasaran
Sander and Spencer (2003); Newton and
Bower (2005); Watt (2007)
• Pengembangan kebijakan
• Pengembangan penelitian baru dan aktivitas promosi
kesehatan yang dirancang untuk mengikut sertakan
warga
• Cara-cara partisipasi
• Jaminan ekonomi dan sosial, masa kanak-kanak dan
dewasa, kehidupan kerja (stres pekerjaan,
pemeriksaan dan pengawasan)
• Keadilan dalam pendapatan, dan lingkungan
Tingkatan Determinan : proksimal,
intermediate, distal (Arah, Westert, Delnoij
and Klazinka, 2005)
• Determinan dekat (proximal determinant) :
Mempunyai efek yang dapat dilihat dan
berdampak langsung pada kesehatan
• Determinan menengah (intermediate
determinant) dan determinan jauh (distal
determinant) : Mempunyai efek tidak langsung
dan kurang nampak
Tingkatan Determinan (Lanjutan)
Determinan proksimal dari kesehatan :
 Dapat bertindak pada dan atas, antara tingkat
mikro dan makro, dan secara sering sekali,
 Meliputi faktor gaya hidup dan perilaku yang
dihubungkan dengan nutrisi atau merokok atau
paparan lain, seperti keadaan kesehatan yang
mendasari (seperti DM) yang memerlukan
penatalaksanaan untuk mencegah keamtian
dini
Tingkatan Determinan (Lanjutan)
 Determinan intermediate dari kesehatan :
Faktor material, meliputi kesejahteraan personal,
akses pada sumber daya material, lingkungan
alam, fisik dan bangunan, dan masukan sistem
kesehatan termasuk akses terhadap layanan
kesehatan
Sektor kesehatan dan lingkungan memberikan
pengaruh satu sama lain memalui sistem sosial,
politik, dan ekonomi
Tingkatan Determinan (Lanjutan)

 Determinan distal dari kesehatan


Meliputi faktor nasional, institusi, politik,
hukum, budaya yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kesehatan
Seperti : Undang-undang anti-diskriminasi,
kebijakan redistribusi pajak
Framework of Social Determinant of Health (WHO, 2007)

SOCIOECONOMIC
POLITICAL
CONTEXT

Governance Socioeconomic Material Circumstances


Position (Living and Working,
Macroeconomi Condition, Food Availability,
IMPACT ON
etc,)
cs Policies EQUITY IN
HEALTH AND
Social Class Behaviors and
Social Policies WELL-BEING
Labour market, Gender Biological Factors

Housing, Land Ethnicity


Psychosocial Factors
(racism)
Public Policies
Education.
Health, Social Education
Social cohesion & Social Capital
protecton Occupation
Culture and
Sociatal value Income Health Sistem

STRUCTURAL DETERMINANTS OF HEALTH INTERMEDIARY


INEQUITIES DETERMINANTS OF HEALTH
Kegiatan Ilmu Kesehatan Masyarakat
• Ahli kesehatan masyarakat melakukan kajian tentang strategi dan cara yang efektif agar
komunitas, masyarakat, dan lingkungannya menjadi lebih sehat

• Ahli kesehatan masyarakat berusaha memberdayakan komunitas dan masyarakat agar


memiliki kemampuan untuk mencegah penyakit, memelihara kesehatan, meningkatkan
kesehatan, dan memperpanjang hidup.

• Ahli kesehatan masyarakat mencegah penyakit, melindungi dan meningkatkan


kesehatan populasi dengan melakukan program pendidikan kesehatan, mengelola
(manajemen) penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pembuatan kebijakan
kesehatan, melakukan regulasi sistem kesehatan dan profesi kesehatan, melakukan
riset tentang faktor-faktor yang mengancam dan menyebabkan penyakit pada
populasi, dan sebagainya

• Organisasi profesi ahli kesehatan masyarakat: IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia) – Pertemuan tahunan di Kupang , 4 sd 6 September 2013.
Gambar : Modell
Transformasional
Praktis
PERBEDAAN ANTARA CLINICAL DAN
COMMUNITY ORIENTED

N0 SPESIFIKASI CLINICAL COMMUNITY


ORIENTED ORIENTED
1 Populasi Individu Masyarakat
2 Tempat RS, Puskesmas, Desa/Kelurahan,
Klinik, Tempat Kecamatan,
praktek dokter Kabupaten/Kota,
Provinsi dan Negara
3 Alat Peralatan medis Biostatistik
Physical diagnostic Epidemiologi
PERBEDAAN ANTARA CLINICAL DAN
COMMUNITY ORIENTED (lanjutan)

N0 SPESIFIKASI CLINICAL ORIENTED COMMUNITY ORIENTED


4 Alat Peralatan medis Biostatistik
Physical diagnostic Epidemiologi
5 Cara Anamnesis, gejala dan Pengumpulan data :
diagnosis tanda penyakit  Distribusi dan frekuanesi
Laboratorium penyakit (Who, Where,
When)
 Vital statistik (IMR, MMR,
CDR, BR)
 Insiendsi, prevalensi,
attack rate
Screening test, dll
PERBEDAAN ANTARA CLINICAL DAN
COMMUNITY ORIENTED (lanjutan)

N0 SPESIFIKASI CLINICAL COMMUNITY


ORIENTED ORIENTED
5 Cara Medikamentosa Health education-
terapi/tindakan Radiologi promotion
Perawatan Imunisasi
Kontrol penyakit
menular
Sanitasi lingkungan, dll
Kondisi kesehatan Indonesia sebelum
era reformasi dan era reformasi
SEBELUM PROGRAM MASA REFORMASI
REFORMASI

334 (1997) Angka Kematian Ibu 228 (2007); 359 (2012)


46 (1997) Angka Kematian Bayi 32 (2012)
58 (1997) Angka Kematian Balita 40 (2012)
53,87 % (1997) % Persalinan ditolong tenaga kesehatan 81,25 % (2011)
10,51% (1998) Prevalensi gizi buruk 4,9% (2010)
81% (1997) Bayi mendapat imunisasi DPT 89,07 % (2011)
62,87 % (1997) Bayi mendapat imunisasi campak 76,88 % (2011)
64,25 tahun (1997) Umur Harapan Hidup 70,6 tahun (2010)
250.282 (1997) Jumlah Posyandu 275.942 (2012)

Anda mungkin juga menyukai