PROMOTIF
Mengutamakan
Mengutamakan
Promotif & Pre
MASYARAKAT Promotif & Pre
Ventif, Tanpa
PREVENTIF Mengabaikan
Sehat Ventif, Tanpa
Kuratif & Reha
REHABILITATIF Bilitatif
Mengabaikan
KURATIF
Kuratif & Reha
INDONESIA SEHAT
Bilitatif
PARADIGMA SAKIT
Mengutamakan
KuraMengutamakan
KURATIF Kuratif & Reha
Bilitatif, Tanpa
REHABILITATIF Mengabaikan
MASYARAKAT Promotif & Pre
Sakit PREVENTIF Ventif
tif & Reha
PROMOTIF Bilitatif, Tanpa
Mengabaikan
Promotif & Pre
Ventif
PENDAHULUAN
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya yaitu manusia
membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan
hidupnya.
Masalah lingkungan hidup sudah ada sejak dahulu,
masalah lingkungan adalah masalah dunia dan masalah kita
semua.
Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir untuk dapat
menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan
tuntas.
Daya dukung lingkungan yang terbatas.
LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain (UU Kesehatan No. 39/2009)
KESEHATAN
WHO menyatakan
“Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh
secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya
merupakan bebas dari penyakit”.
Undang Undang No. 36 Tahun 2009
KESEHATAN adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup sehat
produktif secara sosial dan ekonomi
LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
kita.
Meliputi tanah, air, udara.
Lingkungan merupakan tempat hidup manusia
ILMU KESEHATAN LINGKUNGAN
Ilmu kesehatan lingkunganadalah ilmu tentang
berbagai masalah kesehatan sebagai akibat dari
hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan,
zat yang memiliki potensi sebagai penyebab
sakit(agent)yang timbul akibat adanya perubahan-
perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan
yang ditimbulkannya
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI DERAJAD
KESEHATAN MASYARAKAT
DERAJAD
KESEHATAN
KUALITAS SDM
PRODUKTIVITAS
Kesehatan Lingkungan
Peran Kesehatan Lingkungan dalam Kesehatan
Masyarakat
Dalam diagram yang diusun oleh H.L Bloom Peran Kesehatan
Lingkungan murapakn faktor yang terbesar dalam
mempengaruhi Kesehatan Masyarakat.
Peran dari kesehatan lingkungan adalah mencegah :
Water borne disease
Air borne disease
Field borne disease
Vector born disease
Kesehatan Lingkungan
Water borne diseases,
adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, di
mana air yang diminum mengandung kuman pathogen sehingga
menyebabkan yang bersangkutan menjadi sakit. Penyakit-penyakit
yang tergolong water borne diseases adalah: kolera, typhus,
desentri , dll.
Air Borne diseases,
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kondisi udara yang
mengandung agent penyakit. Penyakit yang tergolong di sini
adalah: TBC, Flu, ISPA, SARS, dll.
Field Borne diseases,
merupakan penyakit yang disebabkan oleh agent penyakit yang
siklus kehidupannya berhubungan dengan tanah. Penyakit yang
tergolong di sini adalah diare, .
Kesehatan Lingkungan
Water Related Vectors,
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vektor penyakit
yang sebagian atau seluruhnya perindukannya berada di
air. Penyakit yang tergolong di sini adalah malaria,
demam berdarah dengue, filariasis dsb.
Bahasan dalam Kesehatan lingkungan
Penyediaan air bersih
Pengolahan limbah
Pengelolaan sampah
Pengendalian vektor dan binatang
pengganggu
Sanitasi tempat-tempat umum.
BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP
Status Kesehatan
1. Angka Kesakitan
2. Ratio Penyakit di Masyarakat
3. Promotif, Preventif, kuratif dan Rehabilitatif
4. Bersifat menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha kesehatan.
Faktor lingkungan/kimia, biologi ataupun Sosial budaya
Kultural yang bersifat dinamis dan kompleks. Kondisi
fisiologis manusia/masyarakat. Penyakit.
Host
Disease
Environment Agent
Agent Host Environment
1. Usia 1. Fisik
1. Biologi
2. Kelamin 2. Biologi
2. Nutrien
3. Ras 3. Sosial
3. Fisik
4. Kimia 4. Genetik
5. Mekanik 5. Pekerjaan
6. Nutrisi
7. Kekebalan
8. Adat
9. Gaya Hidup
10. Psikhis
AGENT
Penyebab Contoh
AGENT HOST
LINGKUNGAN
HOST
AGENT
LINGKUNGAN
Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika
terjadi ketidak seimbangan antara Host, Agent dan Lingkungan
1. Kesenjangan sosial. Masyarakat dengan kelas sosial ekonomi lemah, biasanya sangat rentan
dan beresiko terhadap penyakit, serta memiliki harapan hidup yang rendah.
2. Stres. Merupakan keadaan psikologis/jiwa yang labil. Kegagalan menanggulangi stres baik
dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di lingkungan kerja akan mempengaruhi kesehatan
seseorang.
3. Pengucilan sosial. Kehidupan di pengasingan atau perasaan terkucil akan menghasilkan
perasaan tidak nyaman, tidak berharga, kehilangan harga diri, akan mempengaruhi kesehatan
fisik maupaun mental.
4. Kehidupan dini. Kesehatan masa dewasa ditentukan oleh kondisi kesehatan di awal
kehidupan. Pertumbuhan fisik yang lambat, serta dukungan emosi yang kurang baik pada awal
kehidupan akan memberikan dampak pada kesehatan fisik, mental, dan kemampuan
intelektual masa dewasa.
5. Pekerjaan. Stres di tempat kerja meningkatkan resiko terhadap penyakit dan kematian. Syarat-
syarat kesehatan di tempat kerja akan membantu meningkatkan derajat kesehatan.
6. Pengangguran. Pekerjaan merupakan penopang biaya kehidupan. Jaminan
pekerjaan yang mantap akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi
diri dan keluarganya.
7. Dukungan sosial. Hubungan sosial termasuk diantaranya adalah
persahabatan serta kekerabatan yang baik dalam keluarga dan juga di tempat
kerja
8. Penyalahgunaan napza. Pemakaian napza merupakan faktor memperburuk
kondisi kesehatan, keselamat dan kesejahteraan. Napza atau pemakaian
narkoba, alkohol, dan merokok akan memberika dampak buruk terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
9. Pangan Ketersediaan pangan, pendayagunaan penghasilan keluarga untuk
pangan, serta cara makan berpengaruh terhadap kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat. Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi berdampak terhadap
kesehatan dan penyakit.
10. Transportasi. Transportasi yang sehat, mengurangi waktu berkendara,
meningkatkan aktivitas fisik yang memadai akan baik bagi kebugaran dan
kesehatan. Selain itu, mengurangi waktu berkendara dan jumlah kendaraan
akan mengurangi polusi pada manusia.
1. Pencegahan Primer
Tindakan yang meliputi segala kegiatan yang
dapat menghentikan kejadian suatu penyakit atau
gangguan sebelum hal itu terjadi
Pada periode Pre-patogenesis
Pada tahap ini terbagi menjadi 2, yaitu Health
Promotion dan Spesific Protection
Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
1. Pendidikan kesehatan, penyebaran
2. Informasi kesehatan
3. Konsultasi Gizi
4. Penyediaan air bersih
5. Kebersihan lingkungan / sanitasi
6. Konsultasi genetik
Pencegahan khusus (Spesific Protection)
1. Program immunisasi/imunisasi dasar
2. Pemberian vitamin A atau tablet zat besi
3. Pencegahan kecelakaan
2. Pencegahan Sekunder
Tindakan yang lebih ditujukan pada kegiatan
skrining kesehatan dan deteksi untuk menemukan
status patogenik setiap individu di dalam populasi
Tingkat pencegahan pada tahap ini adalah “diagnosis
dini” dan “pengobatan segera”
Penemuan atau deteksi secara dini (Early diagnosis)
1. Screening (penyaringan)
2. Case finding (pejejakan kasus)
3. Pemeriksaan khusus/laboratorium
4. Pemberian obat yang rational dan efektif
Pengobatan segera (Prompt treatment)
1. Pengobatan TBC
2. Pengobatan kusta
3. Pencegahan Tersier
Tingkat pencegahan ini dapat dilakukan pada
fase penyakit yang sudah lanjut atau fase
kecacatan
Tahap ini terbagi menjadi 2, yaitu Disability
Limitation dan Rehabilitation
REHABILITASI
Setiap upaya yang dilakukan untuk memulihkan
seorang yang sakit sehingga menjadi manusia yang
lebih berdaya guna, produktif, mengikuti gaya
hidup yang memuaskan, dan untuk memberikan
kualitas hidup yang sebaik mungkin, sesuai
tingkatan penyakit dan ketidakmampuannya
PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN
• Udara
• Air
• Makanan/Minuman
• Binatang
• Manusia / secara langsung
Simpul 3
Penduduk
Komponen penduduk yang berperan dalam patogenesis
penyakit antara lain:
Perilaku
Status gizi
Pengetahuan
kepadatan
Ekonomi
Budaya
kutural
Transmisi Penyakit melalui Tinja
Faktor Transmisi :
1. Agen penyebab
2. Reservoir atau sumber infeksi dari agen
penyebab
3. Cara menghindar dari reservoir
4. Cara transmisi dari reservoir ke penjamu baru
yg potensial
5. Cara masuk ke penjamu baru
6. Penjamu yg rentan.
MANAJEMEN SIMPUL 1
PENGENDALIAN PADA SUMBER PENYAKIT
• Pengendalian penyakit atau manajemen penyakit secara terpadu berbasis
wilayah, dimulai dari pengendalian sumber penyakit. Pengendalian pada
sumber penyakit merupakan upaya preventif promotif. Sumber penyakit
menular dan penyakit tidak menular pada dasarnya dapat dibedakan.
• Sumber penyakit menular yaitu penderita penyakit itu sendiri. Dengan
melakukan pencarian kasus secara aktif dan menetapkan kasus (melakukan
diagnosis secara cepat dan tepat terhadap kasus) serta pengobatan hingga
sembuh, maka sumber penularan dapat dieliminasi bahkan dihilangkan.
Manajemen kasus penyakit menular merupakan upaya promotif sekaligus
preventif, karena mencegah agar tidak timbul penularan lebih lanjut dalam
masyarakat. Untuk itu diperlukan petugas lapangan untuk membantu
mencari dan mengobati kasus dengan baik secara proaktif, misalnya juru
malaria desa dan juru kusta.
• Sumber penyakit tidak menular yaitu sumber agent penyakit
berupa bahan toksik, fisik seperti radiasi atau kebisingan.
Misalnya, knalpot kendaraan bermotor secara terus-menerus
mengeluarkan gas-gas toksik seperti Karbonmonoksida, SO2,
NOx. Contoh lain yaitu cerobong asap, titik buangan limbah
industry, titik buangan limbah rumah tangga, asap rokok dan
lain-lain. Untuk menghilangkan potensi bahaya dari sumber
tersebut maka beberapa teknik dapat ditempuh, misalnya
dengan mengganti bahan bakar bensin menjadi bahan bakar
gas. Memperbaiki proses mesin menjadi lebih efisien dan
efektif, atau diberi alat penyaring bahan pencemar
MANAJEMEN SIMPUL 2
Pengendalian pada media penularan/ wahana transmisi)
• Manajemen Simpul 2 dilakukan jika manajemen Simpul 1 mengalami
kegagalan. Manajemen simpul 2 dilakukan dengan mengendalikan agent
penyakit melalui media transmisi, misalnya saja:
a. Pengendalian vektor
• Pengendalian vektor merupakan salah satu cara mengendalikan penyakit
yang ditularkan vektor penyakit, seperti nyamuk penular malaria, penular
demam berdarah dan sebagainya.
b. Penyehatan makanan
• Penyehatan pangan merupakan upaya untuk melakukan pencegahan
penularan penyakit melalui pangan, misalnya sanitasi makanan, proses
pengolahan yang memenuhi standar kesehatan, penggunaan bahan-bahan
yang tidak berpotensi bahaya penyakit (misalnya daging yang mengandung
Bacillus anthracis).
c. Penyehatan air
• Penyehatan air identik dengan penyediaan air bersih bagi seluruh
penduduk. Misalnya, air yang tercemar bakteri harus dimasak.
d.Pembersihan udara dalam ruang
• Penyehatan udara dapat dilakukan denganc ara penyediaan air
filter di ruangan yang penuh dengan asap rokok. Untuk
membersihkan polusi udara di perkotaan dengan cara
menanam pephonan, memperbanyak air mancur, telaga dan
lain sebagainya.
e. Pada manusia pembawa penyakit (misalnya
pengobatan, atau containment penderita)
• Sedangkan penularan penyakit melalui manusia selain
pengobatan pada manusia itu sendiri, juga diminta
menggunakan alat pelindung diri, seperti masker pada
penderita penyakit TBC agar tidak menularkan pada orang
lain.
Manajemen Simpul 3
Pengendalian proses pajanan/ kontak pada masyarakat
Escherichia coli, Lalat, kecoa dll Makanan dan Manusia akan kontak Seseorang - Hindari makan
dengan makanan saat dikatakan sakit sembarangan
minuman dia memakan sumber diare jika terdapat yang tercemar
masuk ke penyakit (bisa berupa gejala umum bakteri
makanan ataupun seperti sakit perut - Mencuci
dalam mulut minuman). Kualitas mulas, mual dan Tangan menggunakan
manusia yang kontak manusia muntah, sabun sebelum
mengandung ditentukan oleh meningkatnya dan sesudah
frekuensi manusia frekuensi buang air makan,
mikroorganisme memasukkan sumber besar, dan sesudah buang
patogen akibat penyakit ke dalam konsentrasi tinja air besar.
perutnya lewat mulut yang encer dan - Menjaga kebersihan
terkontaminasi dan kuantitas berdarah, nafsu lingkungan
oleh mikroorganisme makan berkurang, terutama pada
penjamah (lalat) patogen yang demam tinggi, air
dikandung oleh asidosis, punggung
makanan dan pegal dan perut
minuman kejang
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG
KESEHATAN MATRA
1. Matra adalah dimensi lingkungan/wahana/media tempat seseorang
atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan
kegiatan.
2. Kondisi Matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang
serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan
pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan
tersebut.
3. Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental
guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah
secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara.
4. Kesehatan Lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan di darat yang bersifat temporer pada
lingkungan yang berubah.
a. kesehatan penyelaman;
b. kesehatan pelayaran dan lepas pantai; dan
c. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan
militer di laut
KESEHATAN KEDIRGANTARAAN