5026 14531 1 SM
5026 14531 1 SM
ABSTRACT
Introduction: Satisfaction of mother is the success indicator of nursing care in children ward.
Most research show that nurses have a low motivation to provide on others caring behaviour. They
pay more attention to curing. Thus most patient’s mother still not satisfied with the nurse care
behavior. The aim of this study was to investigate correlation between nurse caring behaviour with
satisfaction of patients’ mother in nursing care services.Method: A correlation study design was
used in this study.There were 27 respondents who met the inclusion criteria. The independent
variable was the nurse caring behavior and the dependent variable was satisfaction of patients’
mother. Data were collected by using questionnaire then analyzed by using Spearman Rank
Correlation with significance level of α≤0.05. Result: The result showed that the nurse caring
behaviour and the patients’ mother satisfaction had significance correlation (p=0.038). Analysis:
It can be concluded that nurse caring behaviour correlates to patient’s mother satisfaction in
children ward. Discussion: Nurses should apply caring behavior for the patients and family to
built patients’ mother satisfaction.
144
Perilaku Caring Perawat (Yuni Sufyanti Arief)
anggota keluarga yang berperan dalam mencakup masalah tersebut, yaitu melalui
memberikan asuhan keperawatan adalah ibu perilaku caring perawat.
pasien. Diharapkan agar dapat terbentuk Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
kerjasama yang utuh antara peran dan fungsi kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu
ibu pasien dengan perawat dalam faktor yang mempengaruhi adalah pelayanan
memberikan asuhan keperawatan sehingga keperawatan. Keperawatan merupakan suatu
dapat meningkatkan kepuasan terhadap interaksi antara perawat, klien, dan
pelayanan keperawatan. Penelitian yang profesional kesehatan lain. Perawat yang
dilakukan oleh Haryadi (2007) di IRNA berkomunikasi secara efektif lebih mampu
Anak RSUD. Dr. Soetomo Surabaya membina hubungan antar diri mereka sendiri
menyatakan bahwa keterampilan dan orang lain, termasuk klien dan keluarga
interpersonal perawat rendah dan kualitas serta komponen masyarakat lainnya. Untuk
pelayanan yang diberikan masih kurang baik. Perilaku caring perawat sangat diperlukan
Keterampilan interpersonal merupakan dalam membina hubungan agar tercipta
bagian dari perilaku caring perawat. Namun hubungan yang baik antara perawat, klien
sampai saat ini penelitian tentang hubungan dan keluarga.
perilaku caring perawat dengan tingkat Keluarga merupakan unsur penting
kepuasan ibu pasien pada pelayanan asuhan dalam perawatan anak mengingat kehidupan
keperawatan masih belum ada. anak dapat ditentukan oleh lingkungan
Perawat merupakan anggota dari keluarga. Untuk itu keperawatan anak harus
kelompok profesi yang menggunakan mengenal keluarga sebagai tempat tinggal
ungkapan nursing care. J. Watson dan M. atau konstanta tetap dalam kehidupan anak
Leininger telah menempatkan caring sebagai (Wong, Perry & Hockenberry, 2002 dalam
pusat dan sangat mendasar dalam praktek Hidayat, A., 2008). Anggota keluarga yang
keperawatan (Basford & Lynn, 2006). terlibat yaitu ibu. Ibu merupakan salah satu
Diperkirakan bahwa 3/4 pelayanan kesehatan bagian dari anggota yang merawat dan
adalah caring sedangkan 1/4 adalah curing. mendampingi pasien selama di rumah sakit.
Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien Perilaku caring yang diberikan perawat akan
yang dilakukan oleh Depkes RI pada memberikan kepuasan ibu pasien pada
beberapa rumah sakit di Jakarta, pelayanan yang diberikan. Jika perawat yang
menunjukkan bahwa 14% pasien tidak puas bekerja selama 24 jam di rumah sakit lebih
terhadap pelayanan kesehatan yang menekankan caring sebagai pusat dan aspek
diberikan. Dalam penelitian yang telah yang dominan dalam pelayanannya maka
dilakukan oleh Hariyadi (2007) menyebutkan mutu dan pelayanan keperawatan akan
bahwa kualitas pelayanan di rawat inap anak meningkat. Namun jika hal diatas tidak
RSUD. Dr. Soetomo Surabaya yang terpenuhi maka akan mempengaruhi
diberikan oleh perawat kurang baik yaitu hubungan antara perawat dan ibu pasien,
sangat baik=1,81%, baik=29,09%, sehingga keterlibatan ibu pasien dalam
kurang=40%, dan sangat kurang=29,09%, merawat anak akan berkurang. Jika keadaan
sedangkan untuk keterampilan interpersonal yang demikian terus berlanjut maka asuhan
sangat baik=3,63%, baik=29,09%, keperawatan yang diberikan tidak dapat
kurang=36,36%, sangat kurang=30,90%. optimal dan mutu pelayanan keperawatan
Sedangkan pengambilan data awal yang telah akan menurun. Sehingga berdampak pada
dilakukan oleh Hariyadi melalui interview penurunan kepuasan ibu pasien yang turut
dengan orang tua pasien 10% mengatakan mempengaruhi jumlah pelanggan
pelayanan di rawat inap anak RSUD. Dr. sebelumnya.
Soetomo Surabaya tergolong biasa.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, BAHAN DAN METODE PENELITIAN
tidak hanya pengetahuan dan keterampilan
interpersonal saja yang dibutuhkan Desain yang digunakan dalam
melainkan komunikasi yang baik terhadap penelitian ini yaitu correlation study.
pasien maupun keluarga (Hariyadi M., 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
Berdasarkan pada penelitian diatas, maka pasien anak yang sedang dirawat selama ≥ 3
dibutuhkan penelitian lanjut yang lebih dapat hari di IRNA Anak RSUD. Dr. Soetomo
Surabaya. Besar sampel dalam penelitian ini
145
Jurnal Ners Vol.4 No. 2: 144-148
adalah 27 responden yang diperoleh dengan antara perilaku caring dengan kepuasan ibu
menggunakan tehnik purposive sampling. pasien.
Kriteria inklusi pada penelitian ini sebagai
berikut: 1) keluarga pasien yang pertama kali PEMBAHASAN
MRS, 2) ibu pasien, 3) dirawat selama ≥ 3
hari, 4) pasien berada di kelas 3, 4) ibu dan Hasil penelitian tentang perilaku
pasien berada dalam 1 ruangan rawat inap caring perawat, sebagian besar responden
(rooming in) menilai perilaku caring perawat baik.
Variabel independen dalam Perilaku caring perawat merupakan interaksi
penelitian ini yaitu perilaku caring perawat yang terjadi antara perawat dengan pasien
sedangkan variabel dependen adalah baik secara fisik, emosional dan spiritual
kepuasan ibu pasien, untuk mengukur yang dipersepsikan oleh pasien sehingga
perilaku caring perawat dan Pengukuran dapat menghasilkan kepuasan pada
kepuasan pasien dengan menggunakan pemenuhan kebutuhan mereka (Kimble,
kuesioner .Data tersebut kemudian ditabulasi 2003).
dan dianalisis dengan menggunakan uji Interaksi yang terjadi antara perawat
statistik Spearman Rank Correlation dengan dan ibu pasien tersebut membutuhkan nilai-
derajat kemaknaan α<0,05. nilai yang dapat dijadikan landasan dalam
menerapkan perilaku caring perawat pada
HASIL PENELITIAN pelayanan asuhan keperawatan. Nilai-nilai
tersebut adalah carative factor, dimana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa carative factor mencoba menghargai
27 responden hampir seluruhnya yaitu 20 dimensi manusia dalam perawatan dan
responden (74,1%) menilai perilaku caring pengalaman-pengalaman subjektif dari orang
perawat baik, sedangkan yang memberikan yang dirawat.
penilaian perilaku caring perawat kurang Sepuluh carative factor itu meliputi:
hanya 1 responden (3,7%). Hasil penelitian nilai-nilai kemanusiaan dan altruistik
tentang kepuasan ibu didapatkan bahwa (mendahulukan kepentingan orang lain
sebagian besar ibu yaitu 22 responden daripada kepentingan diri sendiri);
(81,5%) tingkat kepuasannya baik sedangkan mengajarkan agar orang lain percaya dan
sisanya 5 responden (18,5%) tingkat mempunyai pengharapan fasilitas optimisme,
kepuasannya sedang. menyesuaikan diri; peka pada diri sendiri dan
Tabel. 1 menunjukkan bahwa semua kepada orang lain; membina hubungan saling
ibu yang memberikan penilaian perilaku percaya: jujur, empati; pengekspresian
caring perawat dalam kategori kurang dapat perasaan positif dan negatif; mengambil
membentuk kepuasan tingkat sedang. keputusan dengan mengunakan metode
Perilaku caring perawat tingkat sedang dapat pemecahan masalah yang ilmiah dan
membentuk kepuasan yang baik bagi ibu sistematis; meningkatkan proses belajar
sebesar 67,7 %. Perilaku caring perawat mengajar; memberikan lingkungan mental,
yang baik dapat membentuk kepuasan yang fisik, sosio cultural dan spiritual yang bersifat
baik pula bagi ibu pasien. Hal ini dibuktikan suportif, protektif dan korektif; membantu
dengan sebesar 90% ibu memiliki tingkat dalam pemenuhan kebutuhan dasar; dan
kepuasan yang baik bagi ibu. Hasil analisis memberikan kesempatan untuk
hubungan kedua variabel diatas dengan mengekspresikan aspek manusia. (Dossey, B.
menggunakan uji statistik Spearman rho & Lynn, K., 2008). Hasil identifikasi
menunjukkan Koefesien Korelasi r=0,401. kepusaan ibu pasien pada pelayanan asuhan
Sedangkan signifikansi dari hubungan kedua keperawatan menunjukkan sebagian besar
variabel tersebut adalah p=0,038. Hasil ini berada pada tingkat kepuasan baik (81,5%).
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
146
Perilaku Caring Perawat (Yuni Sufyanti Arief)
Tabel 1. Analisis Hubungan Perilaku Caring Perawat Terhadap Kepuasan Ibu Pasien Pada
Pelayanan Asuhan Keperawatan
Kepuasan Ibu Pasien
Perilaku caring
perawat Kurang Sedang Baik Total
n % n % n % n %
Kurang 0 0 1 100 0 0 1 100
Sedang 0 0 2 33,3 4 67,7 6 100
Baik 0 0 2 10 18 90 20 100
Total 0 0 5 18,5 22 81,5 27 100
Signifikansi (p) = 0, 038
Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0, 401
147
Jurnal Ners Vol.4 No. 2: 144-148
148