A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan asuhan
keperawatan komunitas, diantaranya melakukan pengumpulan anggota
community virtual dengan cara menentukan kepala keluarga dan anggota keluarga
di sekitar lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang dapat dikaji serta
menanyakan kesediaan menjadi responden pada keperawatan komunitas.
Pengkajian secara umum terhadap community virtual A’20 tentang situasi di
dalam keluarga dan lingkungan sekitar keluarga yang dilakukan secara langsung
(tatap muka sesuai dengan protocol kesehatan) dan juga secara virtual, sehingga
didapatkan data faktor resiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
faktor penunjang yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Berdasarkan
hasil pengkajian kelompok A’20 diperoleh data Community Virtual Kelompok
A’20 terdapat 18 Kepala Keluarga (76 anggota keluarga) terdiri dari 4 agregat
yaitu balita/anak, remaja, dewasa dan lansia dengan rentang usia mulai dari 1
bulan sampai dengan 65 tahun.
Tahap pengumpulan data dimulai dari wawancara dan penyebaran angket
dengan membuat google form dan menyebarnya ke WA group yang berisi
anggota community virtual A’20. Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 17-19
Maret 2021, dengan data dikumpul sebanyak 18 KK.
B. Tahap Pengkajian
Pada tahap ini kami melakukan wawancara kesetiap anggota community
virtual A’20. Kemudian dilanjutkan dengan penyebaran instrumet melalui google
form kemudian disebarkan melalui WA group yang dilakukan pada tanggal 17-19
Maret 2021 dan data terkumpul yaitu sebanyak 18 KK. Dilanjutkan dengan
penentuan masalah dan presentasi hasil kuesioner pada 28 Maret 2021 yang
dilakukan melalui Musyawarah Mufakat Komunitas (MMK 1).
B. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terkait data lingkungan fisik
Komunitas Virtual A’20 didapatkan bahwa sekitar 94,4% rumah memiliki
ventilasi dan pencahayaan matahari langsung masuk kerumah, lalu 5,6 %
tidak memilikinya. Kemudian sumber air minum yang digunakan paling
banyak berasal dari PDAM yaitu sebesar 83,3% lalu, untuk yang
menggunakan sumur gali dengan cincin ada sebanyak 11,1% dan yang
menggunakan sumur bor 5,6%. Keadaan air minum tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berwarna sebesar 83,3% dan sebanyak 5,6% yang
bewarna lalu, berasa 11,1%. Penampungan air tertutup sebanyak 88,9%
dan penampungan air terbuka sebesar 16,7%. Keluarga yang
membersihkan bak mandi 1x seminggu sebanyak 66,7%, lalu yang
menguras bak mandi sebanyak 2x seminggu sebanyak 27,8% dan yang
tidak memiliki bak ada sebanyak 5,6%. Seluruh keluarga melakukan MCK
sehari-hari di kamar mandi. Sebagian besar limbah kamar mandi dialirkan
ke septi tank sebesar 81.3%, dialirkan ke got sebesar 12,5% dan sisanya
dibuang kesungai 6,3%.
2. Persepsi Perawat
a. Balita dan anak
Berdasarkan hasil yang di dapatkan melalui angket sebagian besar
orang tua mengatakan anaknya mengalami demam, batuk, pilek(ISPA)
sebanyak 20% dan anak yang sedang menderita demam sebanyak 20%
dan 60% anak yang menderita diare dalam kurun waktu 3 bulan
terakir. Jika dilihat dari riwayat imunisasi seluruh anak dan balita
mendapatkan imunisasi yang lengkap atau 100%, Dari pertanyaan
yang ada di kuisioner mengenai informasi kesehatan tenatang anak
yang di butuhkan saat ini dalam komunitas keluarga virtual di
dapatkan hasil bahwa sebanyak 44% ibu memilih cara mengatasi
penyakit umum pada bayi (ISPA) dan sebanyak 56% memilih cara
menstimulasi tumbuh kembang bayi/balita.
Berdasarakan hasil dari kuesioner yang di sebar dilihat dari jenis
makanan (selain ASI dan susu) yang dikonsumsi balita sebanyak
(60%) memakan nasi biasa, buah atau 5 orang, (20%) memakan
roti/biscuit,buah atau 2 orang, (20%) tidak ada memakan makanan
selain ASI dan susu atau sebanyak 2 orang. Jika dilhat dari bagaimana
cara mengolah makanan didapatkan hasil (50%) memilih dicuci dahulu
baru di potong dan di masak sampai lunak atau sebanyak 4 orang,
(40%) memilih ducici dahulu baru di potong dan dimasak tetapi tidak
sampai lunak benar atau sebanayak 3 orang, (10%) memilih dipotong
dahulu baru di cuci dan dimasak sampai lunak atau sebanyak 1 orang.
Jika dilihat dari penyakit yang terbanyak yaitu diare, didapatkan
hasil bahwa 75% anakbalita mengalami diare dalam kurun waktu 3
bulan terakir atau sebanyak 9 oran dan 25% memilih tidak atau
sebanyak 3 orang. Dan dilihat dari pengetahuan tentang diare berapa
kali buang air dalam sehari sehingga disebut sebagai penderita diare
dalam komunitas keluarga virtual A20 sebanayak 27% memilih 1-3
kali dan sebanyak 73% memilih lebih dari 3 kali dan tinja encer. Dan
cara mencegah diare didapatkan hasil 9% memilih selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, 18% memilih selalu menerapkan
hidup bersih dan sehat, 18% memilih semua benar, 55% memilih
selalu menjaga kebersihan makanan dan minum.
Dilihat dari kebiasaan anak dalam keseharian didapatkan hasil
36% atau sebanyak 4 orang yang memilih tidak jajan di luar sekolah,
dan sebanyak 64% atau sebanyak 7 orang anak yang memilih jajan di
luar sekolah, jika untuk membawa bekal ke sekolah 18% atau
sebanyak 2 orang anak yang membawa bekal dan sebanyak 82% atau
sebanyak 9 orang anak yang tidak membawa bekal ke sekolah.
b. Remaja
Berdasarkan hasil yang di dapatkan melalui angket sebagian besar
tidak puas dengan penampilan diri dan kurang bias mengontrol emosi
10%. Lalu untuk kegiatan yang dilakukan remaja di luar jam sekolah
sebanyak 40% dan sebanyak 30% tidak ada teman untuk cerita.
c. Dewasa
Berdasarkan hasil angket yang dilakukan pada dewasa, didapatkan
hasil bahwa sebagian besar (25%) dewasa memiliki keluhan sakit
pinggang, punggung, nyeri persendian kaki/tangan/lutut (rematik/asam
urat), dan (11,5%) memiliki keluhan nyeri ulu hati, mual dan tidak
nafsu makan (gastritis) dan sakit kepala/tengkuk, pusing, sulit tidur,
mudah emosi (hipertensi). Ditemukan 19,2% dewasa memiliki riwayat
penyakit rematik/asam urat, 13,5% dewasa memiliki riwayat penyakit
gastritis, 11,5% memiliki riwayat penyakit hipertensi. Kebiasaan
olahraga pada dewasa ditemukan 94,1% kadang-kadang melakukan
olahraga, 2% tidak pernah melakukan olahraga dan 3,9% sering
melakukan olahraga. Kebiasaan tidak sehat yaitu sebanyak 71,2%
dewasa memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi makanan berlemak,
junkfood dan berpenyedap tinggi, 69,2% memiliki kebiasaan jarang
berolahraga, 51,9% memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi
makanan manis/asin dan 40,4% memiliki kebiasaan sering minum
minuman yang berperasa (the,sirup,kopi,dll), 36,5% memiliki
kebiasaan jarang mengkonsumsi buah dan sayur, 25% memiliki
kebiasaan kurang istirahat (<6 jam sehari) dan 21,2% memiliki
kebiasaan merokok lebih dari 2 batang/hari.
Terkait pengetahuan dewasa mengenai asam urat, berdasarkan
kuisioner yang disebarkan didapatkan sebanyak 100% dewasa
mengetahui bahwa sendi merupakan bagian tubuh yang sering
mengalami asam urat. Dan sebagian besar (90%) dewasa mengetahui
bahwa nyeri sendi, kemerahan dan terasa panas merupakan tanda dan
gejala dari penyakit asam urat. Sebagian besar (40%) dewasa juga
mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein merupakan
salah satu penyebab dari penyakit asam urat dan 60% dewasa lainnya
menyatakan makanan mengandung protein tidak menyebabkan
terjadinya asam urat asam urat. Sebagian besar (40%) dewasa
mengatakan tidak setuju bahwa penyakit asam urat merupakan
penyakit keturunan, 40% dewasa lainnya mengatakan tidak tahu, dan
20% dewasa lainnya mengatakan setuju bahwa penyakit asam urat
merupkan penyakit keturunan.
Terkait pengetahuan dan sikap dewasa untuk untuk mengatasi
nyeri persendian ditemukan hamper sebagian (90%) dewasa
mengatakan setuju bahwa nyeri sendi dapa berkurang dengan cara
mengompres dengan air hangat. Dan sebagian (40%) dewasa
mengatakan tidak tahu bahwa nyeri sendi juga dapat berkurang dengan
mengompres menggunakan serai. Hanya sebanyak 30% dewasa
mengatakan setuju bahwa nyeri sendi juga dapat berkurang dengan
cara mengompres menggunakan serai. Sebanyak 10% dewasa
mengatakan sangat setuju nyeri sendi dapat berkurang dengan cara
mengompres menggunakan serai. Ditemukan juga sebanyak 90%
dewasa mengatakan setuju bahwa mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak purin akan menyebabkan penyakit asam urat.
Dan sebanyak 50% dewasa juga mengatakan setuju bahwa
mengkonsumsi makanan bayam akan menyebabkan kadar asam urat
dalam tubuh meningkat. Namun sebanyak 30% dewasa tidak setuju
bahwa mengkonsumsi bayam akan meningkatkan kadar asam urat
dalam tubuh.
Terkait sikap dewasa dalam menangani penyakit asam urat,
didapatkan sebanyak 80% dewasa mengatakan kadang-kadang
memeriksakan diri nya ke pelayanan kesehatan apabila gejala nyeri
muncul secara terus-menerus. Dan sebagian kecil (20%) dewasa
mengatakan sering untuk memeriksakan dirinya ke pelayanan
kesehatan apabila gejala nyeri muncul secara terus-menerus. Namun
alternative lainnya yang dilakukan dewasa untuk menangani penyakit
asam urat yang kambuh ditemukan sebanyak 60% dewasa mengatakan
kadang-kadang mengompres area nyeri dengan air hangat apabila
gejala nyeri pada persendian dirasakan. Sebanyak 30% dewasa
mengatakan tidak pernah mengompres area nyeri dengan air hangat.
Dan sebagian kecil (10%) dewasa mengatakan sering mengompres
area nyeri dengan air hangat apabila gejala nyeri pada persendian
dirasakan. Selain itu untuk mengatasi nyeri persendian didapatkan
sebanyak 70% dewasa mengatakan sering mengkonsumsi air putih
yang banyak untuk mengurangi nyeri pada persendian. Sebanyak 30%
dewasa mengatakan kadang-kadang mengkonsumsi air putih yang
banyak untuk mengurangi nyeri pada persendian.
d. Lansia
Berdasarkan hasil angket yang dilakukan pada lansia didapatkan
klien komunitas virtual A’20 ada yang mengalami hipertensi, rematik
dan penyakit jantung. Sebanyak 50% dari responden mengalami
hipertensi dan lansia mengalami rematik sebanyak 25%, dan 25%
lainnya mengalami penyakit jantung. Sebanyak 57,1% kebiasaan yang
tidak sehat yaitu makan makanan yang berlemak dan bersantan serta
suka makan gorengan, dan 28,6% dari responden mengalami gangguan
istirahat tidur yang kuarang dari 6 jam sehari.. Sejumlah 50%
mengeluh sakit kepala/ tengkuk, mudah marah dan sulit tidur, dan 25
% dari responden mengalami nyeri pinggang, punggung sendi kaki dan
25% responden lainnya mengalami keluhan dada berdebar- debar dan
nyeri dada Hanya 14,3% responden yang rutin memeriksakan
kesehatannya, sebagian besar dari responden 28,6% melakukan
pemeriksaan kesehatan hanya kadang-kadang, sedangkan (57,1%)
lainnya tidak melakukannya. Sebagian besar lansia 85,7% tidak pernah
memiliki kebiasaan meminum susu, sedangkan (14,3%) lainnya
meminum susu kadang-kadang. Sebagian lansia 42,9% mengalami
gangguan tidur. Seluruh lansia 100% tidak mengikuti posyandu lansia.
Terkait pengetahuan lansia mengenai rematik, berdasarkan
kuisioner yang disebarkan didapatkan sebanyak 85% lansia
mengetahui bahwa rematik adalah penyakit yang menyerang sendi.
Dan 14,3% lansia mengatakan reumatik adalah bukan penyakit
menyerang sendi. Seluruh (100%) lansia mengetahui bahwa rematik
bukanlah penyakit menular. Semua (100%) lansia juga mengetahui
bahwa rematik lebih banyak menyerang lansia. Semua (100%) lansia
menyatakan bahwa proses penuaan merupakan salah satu penyebab
rematik, 57,1 % lansia mengatakan bahwa reumatik biasanya
disebabkan oleh terlalu banyak/terlalu sedikit bergerak adalah benar,
dan 42,9 % lansia mengatakan bahwa reumatik biasanya disebabkan
oleh terlalu banyak/terlalu sedikit bergerak adalah salah, 71,4% lansia
mengatakan terlalu banyak minum susu dapat terjadi reumatik adalah
salah, dan 28,6% lansia mengatakan terlalu banyak minum susu dapat
terjadi reumatik adalah benar.
Terkait dengan pengetahuan lansia terhadap tanda dan gejala
rematik, (71,4%) lansia mengatakan salah satu gejala rematik adalah
bersemangat itu adalah salah, (28,6%) lansia mengatakan salah satu
gejala rematik adalah bersemangat itu adalah benar, (85,7%) lansia
mengetahui bahwa kaku sendi sering terjadi pada saat reumatik,
(14,3%) lansia mengetahui bahwa kaku sendi sering terjadi pada saat
reumatik adalah salah. (57,1%) lansia mengatakan salah bahwa cepat
lelah dan nafsu makan berkurang adalah gejala reumatik, sedangkan
(42,9%) lansia mengatakan cepat lelah dan nafsu makan berkurang
adalah gejala reumatik.
Terkait Pengetahuan lansia terhadap komplikasi reumatik, (85,7%)
lansia mengatakan sakit yang berkepanjangan dan semakin meningkat
akan terjadi apabila reumatik dibiarkan, (14,3%) lansia mengatakan
sakit yang berkepanjangan dan semakin meningkat akan terjadi apabila
reumatik dibiarkan adalah salah. (57,1%)lansia mengatakan reumatik
akan menyebabkan kegemukan dan darah tinggi tersebut adalah benar,
(42,9%) lansia mengatakan reumatik akan menyebabkan kegemukan
dan darah tinggi adalah salah. (57,1%) lansia mengatakan salah bahwa
reumatik ketika dibiarkan tanpa pengobatan akan segera sembuh,
sedangkan (42,9%) lansia mengatakan benar bahwa reumatik dibiarkan
saja tanpa pengobatan akan segera sembuh.
Diagram 2.7a
Distribusi Frekuensi Aliran Limbah Kamar Mandi Keluarga di Community
Virtual A’20
Diagram 2.9a
Distribusi Frekuensi Kegiatan Gotong Royong di Community Virtual A’20
Diagram 2.1 b
Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Yang Sakit Saat Ini di Community
Virtual A’20
c. Data ekonomi
Diagram 2.1c
Distribusi frekuensi Penghasilan Keluarga Perbulan di Community Virtual
A’20
Berdasarkan hasil survey tanda dan gejala yang dimiliki keluarga saat ini
ada demam 5,65%.
Diagram 2.2j
Distribusi Frekuensi Keluarga Melakukan Isolasi Mandiri / Melakukan
Pemeriksaan ke Rumah Sakit di Community Virtual A’20
Jika semua tanda dan gejala ada anggota keluarga akan melakukan isolasi
mandiri/melakukan pemeriksaan ke rumah sakit 55,6%
Diagram 2.2j
Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga Memakai Masker Ketika Bekerja/
keluar rumah di Community Virtual A’20
responden 9
tidak ada
20%
roti/biskut, buah
20% biskuit/roti,nasi
60% tim/lunak, buah
nasi biasa, buah
Diagram 3.7
adakah bayi dan balita mempunyai KMS dalam komunitas keluarga virtual
A’20
Diagram 3.8
informasi kesehatan tentang bayi/balita yang dibutuhkan saat ini dalam
komunitas keluarga virtual A’20
tidak ada
tidak ada
demam
50% 50%
diare/mencret
sakit gigi
tidak pernah
50% 50% pernah,tapi tidak rutin
sering/rutin setiap hari
Dilihat dari diagram diatas kebiasaan sarapan sebelum berangkat sekolah
dalam komunitas keluarga virtual A’20 didapatkan hasil (50%) pernah, tetapi
tidak rutin sarapan dan (50%) sering/ rutin setiap hari sarapan.
Diagram 3.11
kebiasaan mencuci tangan sebelum/ setelah makan, buang air dan bermain
dalam komunitas keluarga virtual A’20
Diagram 3.12
kebiasaan waktu tidur/istrahat dalam sehari semalam dalam komunitas
keluarga virtual A’20
Diagram 3.13
Anak balita yang mengalami diare dalam kurun waktu 3 bulan terakir
dalam komunitas keluarga virtual A’20
25%
Ya
Tidak
75%
Diagram 3.14
berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai penderita
diare dalam komunitas keluarga A’20
Berdasarkan hasil diagram diatas didapatkan hasl 100% atau responden memilih
makanan yang mengandung kuman penyakit menyebabkan diare dalam komunitas
keluarga virtual A’20.
Diagram 3.16
Cara mencegah diare dalam keluarga komunitas virtual A’20
Berdasarkan dari hasil diagram diatas didapatkan hasil 9% memilih tidak tahu
atau 1 orag dan 91% memilih oralit pertolongan pertama kali di berikan kepada
penderiya diare dalam kumunitas keluarga virtual A’20
Diagram 3.18
air minum yang anda minum selalu dimasak dalam komunitas keluarga
virtual A’20
Berdasarkan dari hasil diagram di atas di dapatka hasil air yang diminum di
masak terlebih dahulu sebanyak 18 % memilih tidak dimasak atau sebanyak 2
orang dan 82% memilih di masak terlebih dahulu.
Diagram 3.19
mulai usia berapa balita anda mndapatkan makanan tambahan selain
ASI dalam komunitas keluarga virtual A’20
Berdasarkan dari hasil diagram di atas di dapatkan bahwa sebanyak 27% atau
sebanyak 3 orang memilih 0-4 bulan , 46% atau sebanyak 5 orang memilih 4-6
bulan, 27% atau sebanyak 2 orang memilih > 6 bulan muali memberikan makanan
tambahan selain ASI pada anakbalita.
Diagram 3.20
Apakah anak lebih sering jajan di luar sekolah dalam komunitas keluarga
virtual A’20
36%
Ya
Tidak
64%
Berdasarkan dari hasil diagram diatas di dapatkan hasil 36% atau sebanyak 4
orang yang memilih tidak, dan sebanyak 64% atau sebanyak 7 orang anak yang
memilih jajan di luar sekolah.
Diagram 3.21
Apakah anak membawa bekal ke sekolah dalam komunitas keluarga
virtual A’20
4. Data Remaja
Diagram 4.1
Distribusi Frekuensi jenis kelamin Anggota Community Virtual
Remaja (n=10)
Diagram 4.5
Distribusi Frekuensi kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah
Anggota Community Virtual Remaja (n=10)
Diagram 4.7
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Kurang Sehat yang Biasa
Dilakukan Remaja
Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa kebiasaan yag kurang sehat
dilakukan remaja adalah bergadang yaitu sebanyak 80%, lalu sebanyak 20%
Diagram 4.8
Distribusi Frekuensi Informasi Kesehatan yang Dibutuhkan Saat Ini
dibutuhkan remaja adalah mengenai kesehatan mental yaitu sebanyak 50%, lalu
mengenai perubahan tubuh dan sifat pada remaja sebanyak 40 %, dan mengenai
Diagram 4.9
memilih benar bahwa mereka berusaha bersikap baik kepada orang lain dan peduli
perasaan mereka
Diagram 4.10
Distribusi Frekuensi Remaja Gelisah dan Tidak Dapat Diam dalam Waktu
yang Lama
Diagram 4.12
Distribusi Frekuensi Remaja Berbagi Jika Memiliki Mainan dan
Makanannya
Berdasarkan diagram 4.12 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa mereka berbagi jika memiliki mainan dan makanannya pada orang lain,
40% responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.13
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Marah dan Tidak Dapat Mengendalikan
Marahnya
Berdasarkan diagram 4.13 didapatkan data bahwa 60% responden memilih tidak
benar bahwa mereka sering marah dan tidak dapat mengendalikannya, 40%
responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.14
Distribusi Frekuensi Remaja Lebih Suka Sendirian Daripda Bersama-sama
Orang-orang yang Seumuran
Berdasarkan diagram 4.14 didapatkan data bahwa 40% responden memilih tidak
benar bahwa mereka lebih suka sendirian dari pada bersama-sama orang-orang
yang seuuran dengannya, sebanyak 40% memilih agak benar dan 20% lainnya
memilih benar.
Diagram 4.15
Distribusi Frekuensi Remaja Biasanya Melakukan Apa yang Diperintahkan
oleh Orang Lain
Berdasarkan diagram 4.15 didapatkan data bahwa 40% responden memilih tidak
benar bahwa mereka melakuakan apa yang diperintahkan orang lain, 20 %
responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.16
Distribusi Frekuensi Remaja Banyak Merasa Cemas dan Khawatir Terhadap
Apapun
Berdasarkan diagram 4.16 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa mereka merasa cemas dan khawatir terhadap apapun, 20% lainnya memilih
tidak benar dan sisanya memilih agak benar.
Diagram 4.17
Distribusi Frekuensi Remaja Siap Menolong Jika ada yang Terluka,Kecewa
atau Merasa Sakit
Berdasarkan diagram 4.17 didapatkan data bahwa 80% responden memilih benar
bahwa mereka akan siap menolong jika ada orang yang terluka dan merasa sakit,
20% responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.18
Distribusi Frekuensi Remaja Bila Sedang Gelisah atau Cemas Badan Sering
Bergerak-gerak Tanpa Disadari
Berdasarkan diagram 4.18 didapatkan data bahwa 40% responden memilih benar
bahwa bila merasa sedang gelisah atau cemas badan sering bergerak-gerak tanpa
disadar, 40% responden memilih tidak benar dan 20% responden memilih agak
benar.
Diagram 4.19
Distribusi Frekuensi Remaja Mempunyai Satu Orang Teman Baik atau
Lebih
Berdasarkan diagram 4.19 didapatkan data bahwa 80% responden memilih benar
bahwa mereka memiliki satu orang teman baik atau lebih, 20% responden lainnya
memilih agak benar.
Diagram 4.20
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Bertengkar dengan Orang Lain dan
Memaksa Melakukan yang Ia Inginkan
Berdasarkan diagram 4.20 didapatkan data bahwa 80% responden memilih tidak
benar bahwa mereka sering bertengkar dengan orang lain dan memaksakan
melakukan yang diinginkan, 20% responden lainnya memilih benar.
Diagram 4.21
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Merasa Tidak Bahagia, Sedih atau
Menangis
Berdasarkan diagram 4.21 didapatkan data bahwa 60% responden memilih tidak
benar bahwa mereka sering merasa tidak bahagia, sedih atau menangis dan 40%
responden lainya memilih agak benar
Diagram 4.22
Distribusi Frekuensi Orang Lain Seumur Saya Pada Umumnya Menyukai
Saya
Berdasarkan diagram 4.22 didapatkan data bahwa 80% responden memilih benar
bahwa orang lain seumuran mereka menyukai kepribadian mereka. Sedangkan
20% responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.23
Distribusi Frekuensi Remaja Perhatiannya udah Teralihkan dan Sulit Untuk
Memusatkan Perhatian
Berdasarkan diagram 4.23 didapatkan data bahwa 40% responden memilih tidak
benar mereka sulit untuk memusatkan perhatian, 40% lainnya memilih benar dan
20% responden memilih agak benar.
Diagram 4.24
Distribusi Frekuensi Remaja Merasa Gugup dalam Situasi Baru dan Mudah
Kehilangan Rasa Percaya Diri
Berdasarkan diagram 4.24 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa mereka merasa gugup dalam situasi baru dan mudah kehilangan rasa
percaya diri, 40% responden lainnya memilih agak benar
Diagram 4.25
Distribusi Frekuensi Remaja Bersikap Baik Terhadap Anak-anak yang Lebih
Muda
Berdasarkan diagram 4.25 didapatkan data bahwa 80% responden memilih benar
bahwa mereka bersikap baik terhadap anak-anak yang lebih muda, 20%
responden lainnya memilih agak benar
Diagram 4.26
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Dituduh Berbohong atau Berbuat
Curang
Berdasarkan diagram 4.26 didapatkan data bahwa 80% responden memilih tidak
benar bahwa mereka sering dituduh berbohong atau berbuat curang, 20%
responden lainnya memilih agak benar
Diagram 4.27
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Diganggu atau Dipermainkan oleh
Anak-anak atau Remaja Lainnya
Berdasarkan diagram 4.27 didapatkan data bahwa 80% responden memilih tidak
benar bahwa mereka sering diganggu atau dipermainkan oleh anak-anak atau
remaja lainnya, 20% responden lainnya memilih agak benar.
Diagram 4.28
Distribusi Frekuensi Remaja Sering Menawarkan Diri Untuk Membantu
Orang Lain
Berdasarkan diagram 4.28 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa mereka sering menawarkan diri untuk membantu orang lain, 20%
responden lainnya memilih agak benar, dan 20% responden memilih tidak benar
Diagram 4.29
Distribusi Frekuensi Remaja Sebelum Melakukan Sesuatu Berfikir Dahulu
Tentang Akibatnya
Berdasarkan diagram 4.29 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa mereka sebelum melakukan sesuatu berfikir dahulu tentang akibatnya
sering menawarkan diri untuk membantu orang lain, 40% responden memilih
tidak benar
Diagram 4.30
Distribusi Frekuensi Remaja Mengambil Barang yang Bukan Miliknya
Berdasarkan diagram 4.31 didapatkan data bahwa 80% responden memilih tidak
benar bahwa mereka frekuensi remaja mudah berteman dengan orang dewasa
daripada yang seumur
Diagram 4.32
Distribusi Frekuensi Banyak yang Ditakuti dan Mudah Menjadi Takut
Berdasarkan diagram 4.32 didapatkan data bahwa 60% responden memilih benar
bahwa banyak yang mereka takutkan dan mudah menjadi takut, 20% respoonden
lainnya memilih tidak benar dan 20% responden memilih agak benar
Diagram 4.33
Distribusi Frekuensi Remaja Mempunyai Perhatian yang Baik Terhadap
apapun
Berdasarkan diagram 4.33 didapatkan data bahwa 80% responden memilih benar
bahwa mereka mempunyai perhatian yang baik terhadap apapun, 20% respoonden
lainnya memilih tidak benar.
4. Data Dewasa
Diagram 5.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anggota Community Virtual (n=51)
Diagram 5.2
Distribusi Frekuensi Kebiasaan yang Tidak Sehat Anggota Community
Virtual Dewasa (n=51)
Diagram 5.3
Distribusi Frekuensi Keluhan yang biasanya Dialami Anggota Community
Virtual Dewasa
Diagram 5.4
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit yang Dialami Community Virtual
Dewasa Saat Ini
Diagram 5.7
Distribusi Frekuensi Melakukan Kegiatan di Luar Rumah
Anggota Community Virtual Dewasa
Diagram 5.10
Distribusi Frekuensi mengenai pengetahuan Anggota Dewasa terhadap
makanan penyebab Penyakit Asam Urat
Diagram 5.12
Distribusi Frekuensi Mengenai Pengetahuan dan Sikap Dewasa terhadap
Nyeri Sendi pada Penyakit Asm Urat
Diagram 5.15
Distribusi Frekuensi Mengenai Pengetahuan dan Sikap Dewasa terhadap
Mengatasi Nyeri Sendi pada Penyakit Asm Urat dengan Mengompres
menggunakan Serai
Diagram 5.17
Distribusi Frekuensi Mengenai Pengetahuan dan Sikap Dewasa terhadap
Mengkonsumsi Makanan Bayam pada Penyakit Asm Urat
Diagram 5.19
Distribusi Frekuensi Mengenai Perilaku Dewasa terhadap Penanganan Awal
pada Penyakit Asam Urat dengan kompres air hangat
Diagram 6.2
Distribusi frekuensi Umur Lansia Virtual Community A’20
Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa umur lansia rata- rata dari usia
56 tahun sampai 65 tahun.
Diagram 6.3
Distribusi frekuensi Kebiasaan Yang Tidak Sehat Pada Lansia Virtual
Community A’20
Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa kebiaasan yang tidak sehat pada
lansia yaitu (50%) suka makanan yang bersantan, berlemak dan gorengan dan
50% lansia lainnya memiliki kebiasaan tidur yang kurang dari 6 jam sehari.
Diagram 6.4
Distribusi frekuensi Keluhan Yang Biasa Dialami Pada Lansia Virtual
Community A’20
Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa keluhan yang biasa dialami pada
lansia yaitu (42,9%) mengalami sakit pinggang, punggung dan nyeri sendi dan
(28,6%) mengeluh sakit kepala/ tengkuk, mudah marah, dan susah tidur.
Kemudian sebanyak , kemudian sebanyak (28,6%) lansia mempunyai keluhan
dada berdebar- debar, nyeri dada.
Diagram 6.5
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia Virtual
Community A’20
Diagram 6.6
Distribusi Frekuensi Berapa Kali Dilakukan Dalam Sebulan Pemeriksaan
Kesehatan Pada Lansia Virtual Community A’20
Diagram 6.8
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Minum Susu Pada Lansia Virtual
Community A’20
Berdasarkan data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar lansia (85,7%) tidak
pernah memiliki kebiasaan meminum susu, sedangkan 14,3%) lainnya meminum
susu kadang-kadang.
Diagram 6.9
Distribusi Frekuensi Mengikuti Posyandu Lansia Pada Lansia Virtual
Community A’20
Dari diagram diatas, didapatkan bahwa seluruh (100%) lansia tidak ada
mengikuti posyandu lansia.
Diagram 6.10
Distribusi Frekuensi Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari Pada Lansia
Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa seluruh (100%) lansia mandiri dalam
melakukan kebutuhan sehari- hari seperti makan, mandi, BAB, BAK, dan
berpakaian.
Diagram 6.11
Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Bantu Dengar Pada Lansia
Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa seluruh (100%) lansia tidak menggunakan
alat bantu dengar.
Diagram 6.12
Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Bantu Pada Lansia Virtual
Community A’20
Diagram 6.14
Distribusi Frekuensi Keluhan Penyakit Rematik pada Lansia Virtual
Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (85,7%) lansia menyatakan
bahwa rematik adalah penyakit yang menyerang sendi adalah benar, dan 14,3%
lansia menyatakan bahwa rematik adalah penyakit yang menyerang sendi adalah
salah.
Diagram 6.16
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia mengenai rematik pada
Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (85,7%) lansia mengetahui
bahwa rematik adalah penyakit yang menyerang sendi. Dan 14,3% lansia lainnya
mengatakan bahwa rematik bukannlah penyakit yang menyerang sendi.
Diagram 6.17
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia tentang penyebab rematik
pada Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian (57,1%) lansia berpendapat bahwa
rematik disebabkan oleh terlalu banyak bergerak atau sedikit bergerak adalah
benar dan 42,9% lansia lainnya berpendapat bahwa penyakit rematik disebabkan
oleh terlalu banyak atau terlalu sedikit gerak adalah salah.
Diagram 6.18
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia tentang Penyebab rematik
pada Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (71,4%) lansia menyatakan
bahwa terlalu banyak minum susu tidak menyebabkan rematik dan 28,6 % lansia
menyatakan bahwa terlalu banyak minum susu dapat menyebabkan rematik.
Diagram 6.19
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Gejala Rematik pada
Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (71,4%) lansia mengetahui
bahwa bersemangat bukanlah merupakan gejala rematik. Dan (28,6%) lansia
menyatakan bahwa bersemangat merupakan salah satu tanda rematik.
Diagram 6.20
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Gejala Rematik pada
Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebanyak (42,9%) lansia mengetahui bahwa
cepat lelah dan nafsu makan berkurang adalah gejala rematik adalah benar. Dan
57,1% lansia menyatakan bahwa cepat lelah dan nafsu makan berkurang
merupakan gejala rematik adalah salah.
Diagram 6.21
Distribusi Frekuensi Pengetahuan komplikasi Rematik pada Lansia
Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (85,7%) lansia menyatakan
sakit yang berkepanjangan dan semakin meningkat akan terjadi apabila rematik
dibiarkan adalah benar.dan 14,3% lansia menyatakan sakit yang berkepanjangan
dan semakin meningkat akan terjadi apabila rematik dibiarkan adalah salah.
Diagram 6.22
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Tanda dan Gejala Rematik
pada Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (57,1%) lansia mengatakan
bahwa rematik akan menyebabkan kegemukan dan darah tinggi adalah benar dan
42,9% lainnya mengatakan bahwa rematik akan menyebabkan kegemukan dan
darah tinggi adalah salah.
Diagram 6.23
Distribusi Frekuensi Sumber informasi tentang Rematik pada Lansia
Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar (57,1%) lansia menyatakan
salah jika rematik dibiarkan tanpa pengobatan akan sembuh adalah salah dan
42,8% lansia menyatakan bahwa rematik akan sembuh jika dibiarkan tanpa
pengobatan adalah benar.
Diagram 6.24
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Penatalaksanaan Rematik
pada Lansia Virtual Community A’20
Dari data diatas, didapatkan bahwa sebagian besar 57,1% lansia menyatakan
benar jika banyak makan makanan berlemak akan membantu penyembuhan
rematik. Dan 42,9% laninya lansia menyatakan bahwa banyak makan makanan
berlemak akan membantu penyembuhan rematik adaLah salah.
Diagram 6.25
Distribusi Frekuensi Penatalaksanaan Rematik pada Lansia Virtual
Community A’20