Anda di halaman 1dari 17

Divisi Data

Dewasa Hasil Kuesioner/Angket Umum Dewasa

- Hasil penyebaran kuesioner via google form didapatkan bahwa


klien komunitas virtual D’20 ada yang mengalami hipertensi
(25,6%) dan gastritis (12,8%).
- Hasil penyebaran kuesioner via google form didapatkan bahwa
klien komunitas virtual D’20 usia dewasa mengalami hipertensi
sebanyak 10 responden (25,6 %).
- Hasil penyebaran kuesioner via google form didapatkan bahwa
pada klien komunitas virtual D’20 memiliki riwayat penyakit
hipertensi (48,7%) dan memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus
(10,3%)
- Klien komunitas virtual D’20 memiliki kebiasaan tidak sehat
seperti merokok (33,3 %), mengopi (7,7%), makan tidak teratur
(10,3 %), dan kurang istirahat (5,1 %).
- Klien komunitas virtual D’20 memiliki kebiasaan sehat yaitu sering
melakukan olahraga (2,6%), kadang-kadang melakukan olahraga
(56,4 %) dan tidak pernah melakukan olahraga (41%)
- Klien komunitas virtual D’20 memiliki beberapa aktivitas didalam
rumah, seperti membersihkan rumah (23,1 %), dan memasak /
mengasuh anak (28,2 %).
- Klien komunitas virtual D’20 juga memiliki kegiatan diluar rumah
seperti bekerja (69,2 %), berbelanja (10 %).

Hasil Kuesioner/ Angket Hipertensi pada Dewasa

1. Pengetahuan Dewasa Terkait Hipertensi


- 100% dewasa mengetahui bahwa hipertensi merupakan
tekanan darah tinggi
- 70% dewasa mengetahui bahwa tekanan darah normal
≤140 mmHg dan 30% tidak mengetahui bahwa tekanan darah
normal ≤140 mmHg
- 90% dewasa mengetahui bahwa tekanan darah tinggi
yang tidak diobati dapat membahayakan jantung, ginjal, mata,
dan otak. Sedangkan 10% tidak mengetahui bahwa tekanan
darah tinggi yang tidak diobati dapat membahayakan jantung,
ginjal, mata, dan otak
- 40% dewasa mengatakan pola hidup sehat tidak perlu
dilakukan dalam mengontrol tekanan darah, 50% dewasa
mengatakan pola hidup sehat perlu dilakukan dalam mengontrol
tekanan darah, dan 10% mengatakan tidak tahu.
- 50% dewasa mengatakan obesitas (berat badan berlebih)
tidak berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah, 20%
dewasa mengatakan obesitas (berat badan berlebih) berpengaruh
terhadap peningkatan tekanan darah, dan 30% mengatakan tidak
tahu
- 90% dewasa mengatakan bahwa mengkonsumsi alkohol
dan garam yang berlebih, merokok, dan kurangnya aktivitas
dapat meningkatkan tekanan darah, dan 10% mengatakan tidak
tahu
- 90% dewasa mengatakan stress dapat meningkatkan
tekanan darah, dan 10% mengatakan tidak tahu
- 70% dewasa mengatakan obat hipertensi hanya diminum
ketika tekanan darah mengalami peningkatan, 20% mengatakan
obat hipertensi tidak hanya diminum ketika tekanan darah
mengalami peningkatan, dan 10% mengatakan tidak tahu
2. Kepatuhan Terhadap Konsumsi Obat Hipertensi
- 30% dewasa mengatakan sering lupa mengkonsumsi obat
hipertensi, dan 70% mengatakan kadang-kadang lupa
mengkonsumsi obat hipertensi
- 50% dewasa mengatakan pernah mengurangi atau
berhenti minum obat tanpa memberitahu dokter karena merasa
kondisi bertambah parah ketika meminum obat tersebut, dan
50% dewasa mengatakan tidak pernah mengurangi atau berhenti
minum obat tanpa memberitahu dokter karena merasa kondisi
bertambah parah ketika meminum obat tersebut
- 70% dewasa mengatakan selama 2 pekan terakhir pernah
dengan sengaja tidak meminum obat, dan 30% mengatakan
selama 2 pekan terakhir tidak pernah dengan sengaja tidak
meminum obat
- 80% dewasa mengatakan selama berpegian atau
meninggalkan rumah pernah lupa membawa obat, dan 20%
dewasa mengatakakn tidak pernah lupa membawa obat
- 50% dewasa mengatakan pernah merasa terganggu
dengan kewajiban dalam pengobatan yang dijalani, dan 50%
mengatakan tidak pernah merasa terganggu dengan kewajiban
dalam pengobatan yang dijalani
- 10% dewasa mengatakan sering mengalami kesulitan
dalam minum obat, 80% dewasa mengatakan terkadang
mengalami kesulitan dalam minum obat, dan 10% dewasa
mengatakan jarang mengalami kesulitan dalam minum obat
3. Aktivitas Fisik
- 60% dewasa mengatakan tidak melakukan aktivitas fisik
berat dalam seminggu terakhir, dan 40% mengatakan melakukan
aktivitas fisik berat dalam seminggu terakhir
- 70% dewasa mengatakan melakukan aktivitas fisik
sedang dalam seminggu terakhir, dan 30% mengatakan tidak
melakukan aktivitas fisik sedang dalam seminggu terakhir
- 60% dewasa mengatakan tidak melakukan berjalan kaki
selama minimal 10 menit, dan 40% mengatakan melakukan
berjalan kaki selama minimal 10 menit
4. Penatalaksanaan Diet
- 50% dewasa mengatakan mengkonsumi makanan dari
biji-bijian dan kacang-kacangan, 40% mengatakan terkadang
mengkonsumsi makanan dari biji-bijian dan kacang-kacangan,
dan 10% mengatakan terkadang
- 30% dewasa mengatakan mengkonsumsi daging tanpa
lemak dan ayam tanpa kulit, 50% mengatakan tidak, dan 20%
mengatakan terkadang
- 80% dewasa mengatakan mengkonsumsi padi-padian dan
olahannya, sedangkan 20% mengatakan terkadang
mengkonsumsi padi-padian dan olahannya
- 60% dewasa terkadang mengkonsumsi sayuran bewarna
kuning dan hijau, dan 40% mengatakan mengkonsumsi sayuran
bewarna kuning dan hijau
- 70% dewasa terkadang mengkonsumsi buah-buahan,
20% mengatakan mengkonsumsi buah-buahan, dan 10%
mengatakan tidak mengkonsumsi buah-buahan
- 30% dewasa mengatakan mengkonsumsi makanan tinggi
lemak dan kolesterol, 60% mengatakan tidak, dan 10%
mengatakan terkadang
5. Kebiasaan Merokok
- 70% dewasa mengatakan tidak pernah merokok selama 3
bulan, dan 30% dewasa megatakan pernah merokok selama 3
bulan
- 20% dewasa mengatakan dalam satu bulan sering merasa
marah karena sesuatu yang tidak terduga, 20% mengatakan
tidak, 60% mengatakan terkadang
- 10% dewasa mengatakan selama satu bulan terakhir
sering merasa gelisah dan tertekan, sedangkan 90% mengatakan
terkadang
- 30% dewasa mengatakan selama satu bulan terakhir
merasa yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah
pribadi, dan 70% mengatakan terkadang
- 10% dewasa mengatakan selama satu bulan terakhir
sering merasa tidak mampu dalam menyelesaikan hal-hal yang
harus dikerjakan, 70% mengatakan terkadang, dan 20%
mengatakan tidak pernah
- 50% dewasa mengatakan dalam satu bulan terakhir
sering mengontrol rasa mudah tersinggung, 40% mengatakan
terkadang, dam 10% mengatakan tidak pernah
- 10% dewasa mengatakan dalam satu bulan terakhir
sering merasa marah karena adanya masalah yang tidak dapat
dikontrol, 70% mengatakan terkadang, dan 20% mengatakan
tidak pernah
- 60% dewasa mengatakan dalam satu bulan terakhir
kadang-kadang merasa dalam kesulitan yang berat sehingga
tidak mampu mengatasinya, dan 40% dewasa mengatakan tidak

Studi Literature

1. Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018


melaporkan 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi dan
diperkirakan tahun 2025 terjadi peningkatan penderita hipertensi
dari 26,4% menjadi 29,2%. Peningkatan ini terutama disebabkan
oleh peningkatan faktor risiko hipertensi pada populasi tersebut
(WHO, 2019).
2. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyatakan bahwa,
prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
usia ≥18 tahun sebesar 34,1% danyang terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan hanya 8,6% dari prevelensi hipertensi. Hal ini
mengalami peningkatan dari 5 tahun yang lalu, dimana data
Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa prevelensi hipertensi
sebesar 25,8% dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya
9,5% (Riskesdas, 2018).
3. Dari hasil penelitian didapatkan prevalensi hipertensi pada usia
dewasa muda adalah sebesar 13.59%. Dengan pembagian
kelompok usia, pada kelompok usia 18-24 tahun (7.35%), 25-34
tahun (10.41%), 35-44 tahun (21.35%). Sehingga nampak jelas
bahwa seiring dengan bertambahnya usia, pemicu terjadinya
hipertensi akan meningkat sehingga pada kelompok usia 35-44
tahun memiliki risiko 2.91 kali terkena hipertensi dibandingkan
kelompok usia 18-24 tahun PR: 2.91, 95% CI (2.48-3.40). (Silviana
Tirtasari, Nasrin Kodim, 2019).
4. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2019)
5. Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi atau diubah adalah usia, jenis kelamin dan
genetic. Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah
merokok, diet rendah sehat, konsumsi makanan tinggi garam,
kurang aktivitas fisik, stress, berat badan berlebih/kegemukan, dan
komsumsi alkohol (Kemenkes RI, 2019).
6. Pola makanan pencegah hipertensi yang berhubungan secara
signifikan dengan kejadian hipertensi diantaranya tomat, sawi,
bayam, brokoli, mangga, semangka, nanas, ikan air tawar, tongkol,
ayam tanpa kulit, putih telur, biji bunga matahari. Selain itu, pola
makanan yang bisa mengakibatkan hipertensi diantaranya daging
kambing, daging atau kulit ayam, keripik, dendeng, abon, ikan asin,
telur asin, tepung susu, dan mentega (S Widyaningrum – 2012).
7. Hasil penelitian ditemukan bahwa adanya hubungan antara tingkat
stres dengan hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas
Sidomulyo Rawat Inap Kota Pekanbaru (p-value = 0,000 ; r =
0,688)( Tyagita Widya Sari, dkk 2018).
8. Penyebab utama hipertensi menurut hasil penelitian yang ada
adalah rendahnya kepatuhan pengobatan hipertensi(Riyadina,
2019).Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018) di Indonesia, terdapat
32,3% kasus hipertensi tidak rutin melakukan pengobatan ke
pelayanan kesehatan dan 13,3% kasus pasien tidak melanjutkan
mengkonsumsi obat. Alasan pasien tidak rutin dan tidak minum
obat hipertensi yaitu pasien merasa sudah sehat, memilih minum
obat tradisional, sering lupa, tidak mampu beli obat rutin, tidak
tahan efek samping obat, dan obat tidak ada di fasilitas pelayanan
kesehatan.
9. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko menderita
hipertensi. Orang yang tidak aktif cenderung memiliki frekuensi
denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin besar dan sering
otot jantung memompa, maka semakin besar tekanan yang
dibebankan pada arteri sehingga tekanan darah akan meningkat
(Anggara & Prayitno, 2013)
10. Penatalaksanaan hipertensi Joint National Committee 8 (2014)
merekomendasikan beberapa upaya pengontrolan tekanan darah
selain terapi farmakologis diantaranya yaitu penurunan berat badan,
adopsi pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension), membatasi asupan garam, melakukan aktivitas fisik
(olahraga), membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.
ANALISA DATA

Divisi Data Masalah

Dewasa Data Mayor D.0116 Manajemen


Kesehatan Tidak
Subjektif :
Efektif b.d
1. Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani kompleksitas
program perawatan/pengobatan program perawatan /
- 3 dari 10 dewasa mengatakan pengobatan
sering lupa mengkonsumsi obat
hipertensi, dan 7 dari 10 dewasa
mengatakan kadang-kadang lupa
mengkonsumsi obat hipertensi

Objektif :
1. Gagal melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor risiko
- Klien komunitas virtual D’20
yang mengalami hipertensi (25,6%)

2. Gagal menerapkan program


perawatan/pengobatan
- 30% dewasa mengatakan sering
lupa mengkonsumsi obat hipertensi, dan
70% mengatakan kadang-kadang lupa
mengkonsumsi obat hipertensi
- 70% dewasa mengatakan selama
2 pekan terakhir pernah dengan sengaja
tidak meminum obat
- 50% dewasa mengatakan pernah
merasa terganggu dengan kewajiban
dalam pengobatan yang dijalani
3. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif
untuk memenuhi tujuan kesehatan
- 60% dewasa mengatakan tidak
melakukan aktivitas fisik berat dalam
seminggu terakhir
- 70% dewasa mengatakan
melakukan aktivitas fisik sedang dalam
seminggu terakhir
- 60% dewasa mengatakan tidak
melakukan berjalan kaki selama minimal
10 menit
- 30% dewasa mengatakan
mengkonsumsi makanan tinggi lemak
dan kolesterol
- 50% dewasa mengatakan tidak
mengkonsumsi daging tanpa lemak dan
ayam tanpa kulit
- 30% dewasa megatakan pernah
merokok selama 3 bulan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS VIRTUAL D’20

Diagnosa Keperawatan
Divisi Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)
(SDKI)

Dewasa Manajemen Kesehatan Tidak 1. Manajemen Kesehatan Prevensi Sekunder


Efektif b.d kompleksitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan
Edukasi Proses Penyakit
program perawatan / maka pemeliharaan kesehatan cukup
pengobatan pada komunitas meningkat dengan kriteria hasil: Definisi: memberikan informasi tentang
dewasa virtual D’20 mekanisme menculnya penyakit dan
Kriteria Hasil Ditingkatkan
menimbulkan tanda dan gejala yang
1. Melakukan tindakan untuk 4 mengganggu kesehtan tubuh pasien.
menguragi faktor resiko (cukup
meningkat) Tindakan :

2. Menerapkan program 4 Observasi


perawatan (cukup
- Identifikasi kesiapan dan
meningkat)
kemampuan dalam menerima
3. Aktivitas sehari-hari 4
informasi
efketif memenuhi tujuan (cukup
Terapeutik
kesehatan meningkat)
- Sediakan materi dan media
4. Verbalisasi kesulitan 4
pendidikan kesehatan
dalam menjalankan (cukup
- Jadwalkan pendidikan
program menurun)
kesehatan sesuai kesepakatan
perawatan/pengobatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
2. Tingkat kepatuhan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan
diharapkan tingkat pengetahuan Edukasi
meningkat dengan kriteria hasil
- Jelaskan penyebab dan
Kriteria hasil Ditingkatkan faktor risiko penyakit hipertensi

Verbalisasi mengikuti 4 Faktor risiko hipertensi dapat

anjuran (cukup dibedakan atas faktor risiko yang

meningkat) tidak dapat dimodifikasi atau


diubah adalah usia, jenis kelamin
Perilaku mengikuti 4
dan genetic. Sedangkan faktor
program (cukup
risiko yang dapat dimodifikasi
perawataan/pengobatan membaik)
adalah merokok, diet rendah sehat,
Perilaku menjalankan 4
konsumsi makanan tinggi garam,
anjuran
(cukup kurang aktivitas fisik, stress, berat
membaik) badan berlebih/kegemukan, dan
komsumsi alkohol (Kemenkes RI,
2019).

- Jelaskan proses
3. Tingkat pengetahuan patofisiologi munculnya penyakit
Setelah dilakukan intervensi keperawatan hipertensi
diharapkan tingkat pengetahuan
meningkat dengan kriteria hasil: - Jelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan penyakit
hipertensi
Kriteria hasil Ditingkatkan Keluhan-keluhan pada penderita

Perilaku sesuai 4 hipertensi antara lain:sakit kepala,

anjuran (cukup gelisah, jantung berdebar-debar,

meningkat) pusing, penglihatan kabur, rasa sakit


di dada, mudah lelah, dll (Depkes
Kemampuan 5
RI,2016)
menjelaskan (meningkat)
pengetahuan tentang - Jelaskan kemungkinan
suatu topik terjadinya komplikasi hipertensi
Perilaku sesuai 4
Hipertensi yang tidak terkontrol dan
dengan pengetahuan
(cukup berlangsung lama akan menyebabkan
meningkat) terjadinya komplikasi mikrovaskular
dan makrovaskular. Komplikasi
mikrovaskular berupa retinopati
hipertensif, nefrosklerosis, dan
berujung pada gagal ginjal.
Komplikasi makrovaskular berupa
penyakit arteri perifer, penyakit
jantung dan pembuluh darah,
hipertensi serebrovaskuler yaitu stroke
(yang terjadi karena perdarahan atau
ateroemboli) (Yogiantoro, 2014).

Kerusakan organ-organ target lainnya


yang umum ditemui pada pasien
hipertensi adalah pada jantung, otak,
penyakit ginjal kronis, penyakit arteri
perifer dan mata (Retinopati). Selain
mempengaruhi kesehatan fisik,
hipertensi juga mempengaruhi
kesehatan mental. Pengaruh pada
kesehatan mental terlihat pada
stadium lanjut (Kumar et al., 2007
dalam, Sherwood, 2010).
Prevensi Tersier

Promosi perilaku upaya kesehatan

Definisi: meningkatkan perubahan


perilaku penderita/ klien agar memiliki
kemauan dan kemampuan yang kondusif
bagi kesehatan secara menyeluruh baik
bagi lingkungan maupun masyarakat
sekitarnya.

Tindakan :

Observasi

- Identifikasi perilaku upaya


kesehatan yang dapat di tingkatkan

Terapeutik

- Berikan lingkungan yang


mendukung kesehatan
- Orientasi pelayanan
kesehatan yang dapat dimanfaatkan
Edukasi

- Anjurkan memakan sayur


dan buah setiap hari
Pola makanan pencegah hipertensi
yang berhubungan secara signifikan
dengan kejadian hipertensi
diantaranya tomat, sawi, bayam,
brokoli, mangga, semangka, nanas,
ikan air tawar, tongkol, ayam tanpa
kulit, putih telur, biji bunga matahari.
(S Widyaningrum – 2012).

- Anjurkan melakukan
aktifitas fisik setiap hari
- Anjurkan tidak merokok
didalam rumah

Penatalaksanaan hipertensi Joint


National Committee 8 (2014)
merekomendasikan beberapa
upaya pengontrolan tekanan darah
selain terapi farmakologis
diantaranya yaitu penurunan berat
badan, adopsi pola makan DASH
(Dietary Approaches to Stop
Hypertension), membatasi asupan
garam, melakukan aktivitas fisik
(olahraga), membatasi konsumsi
alkohol, dan berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai