PENDAHULUAN
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang atau masyarakat,
oleh karena itu dibutuhkan suatu upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut
usia agar para lanjut usia tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara
tidak dapat dihindari oleh setiap individu dan merupakan tahap akhir dari
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas yang dimana pada tahap ini
berusia lebih dari 60 (enam puluh) tahun saat ini diperkirakan lebih dari 629
juta jiwa dan pada tahun 2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar, di
Indonesia proyeksi dari jumlah penduduk lansia usia 60 (enam puluh) tahun
ke atas diperkirakan meningkat menjadi 27,1 juta jiwa pada tahun 2020,
menjadi 33,7 juta jiwa pada tahun 2025 dan 48,2 juta jiwa pada tahun 2035.
Di Jawa Barat, jumlah lanjut usia sebanyak 4,76 juta atau sekitar 9,71% dari
total penduduk Jawa Barat (Badan Pusat Statistik, 2019). Berdasarkan hasil
di Kota Sukabumi sebanyak 334,033 orang, 168,440 orang lansia pada jenis
kelamin laki-laki dan sebanyak 165,593 orang lansia pada jenis kelamin
2013, penyakit tersebut antara lain kanker naik dari 1,4 % menjadi 1,8 %,
stroke naik dari 7% menjadi 10,9%, penyakit ginjal kronik naik dari 2%
menjadi 3,8%, diabetes melitus naik dari 6,9% menjadi 8,5%, dan hipertensi
hipertensi dalam penyakit tidak menular, dan stroke juga merupakan salah
progresif, berupa defisit neurologik lokal dan global yang dapat berlangsung
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Rahmadani & Rustandi,
Stroke non hemoragik adalah tipe stroke yang lebih sering ditemukan
darah ke otak dan sisanya adalah stroke hemoragik 26,0% yang terjadi
neurologis atau adanya kerusakan jaringan saraf pusat yang bersifat akut di
(Mutiarasari, 2019).
neurologis fokal (Nurarif & Kusuma, 2015). Pecahnya pembuluh darah dan
pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut membuat aliran
darah berkurang atau tidak ada sehingga dapat terjadi nekrosis jaringan otak
Stroke menjadi penyebab utama kecacatan fisik pada lanjut usia yang
2019). Kejadian stroke terjadi di seluruh dunia sebesar 15 juta orang setiap
tahun, angka kejadian stroke di Amerika Serikat adalah sekitar 7 juta jiwa
bertambahnya usia. Stroke dapat menyerang semua umur, tetapi lebih rentan
dan lebih sering dijumpai pada masyarakat yang berusia 45 tahun ke atas
penyakit stroke tertinggi yang terdiagnosa oleh tim tenaga kesehatan adalah
pada penduduk usia 75 tahun ke atas (50,2%) dan kejadian stroke terendah
Tabel 1.1 Jumlah Penderita Stroke Pada Lansia di Wilayah Puskesmas Kota
Sukabumi Tahun 2017 (Dinkes Sukabumi, 2017).
Penyakit Stroke
No Puskesmas Jumlah
Umur 45-59 tahun Umur >60 tahun
1 Baros 19 48 67
2 Lembur situ 9 46 55
3 Cikundul 1 33 34
4 Limusnunggal 38 12 50
5 Cibeureum Hilir 4 4 8
6 Tipar 2 21 23
7 Gedong Panjang 19 74 93
8 Nanggleng 6 8 14
9 Benteng 9 29 38
10 Pabuaran 6 9 15
11 Sukakarya 5 99 104
12 Karang Tengah 2 33 35
13 Cipelang 1 1 2
14 Selabatu 0 181 181
15 Sukabumi 2 132 134
Jumlah 123 650 773
Dari tabel 1.1 tentang jumlah penderita stroke pada lansia di wilayah
puskesmas kota Sukabumi tahun 2017, dapat disimpulkan dari 773 kasus
stroke yang terjadi di kota Sukabumi pada tahun 2017 sebanyak 84% (650
kasus) terjadi pada lansia dan jumlah lansia terbanyak yang menderita
tidak bisa bicara, kaku) dan gangguan sensori (hilang rasa, gangguan
wicara, terapi kognitif, dan terapi okupasi (Rahmadani & Rustandi, 2019).
Berdasarkan hasil penelitian Rahmadani & Rustandi (2019), dalam proses
rehabilitasi yang dinilai sebagai latihan yang cukup efektif dan berpengaruh
persendian sesuai dengan gerakan normal baik secara aktif maupun pasif
Gerontik Pada Ny. U Dengan Gangguan Mobilitas Fisik Akibat Stroke (Non
khusus, di antaranya:
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis