Anda di halaman 1dari 41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Asuhan Keperawatan yang dilakukan di RT 3 RW 6 Kelurahan Gedong Panjang

Kecamatan Citamiang Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota Sukabumi,

daerah ini memiliki luas 99,52 Ha. Kecamatan citamiang terduri dari 5 wilayah yaitu,

Cikondang, Citamiang, Gedong Panjang, Nanggeleng, Tipar. Dan penelitian ini dilakukan

di wilayah gedong panjang.

1. Pengkajian

Hari / Tanggal : Selasa, 29 Juni 2021

Jam / Waktu : 09.00 WIB

Oleh : Salma Firyal Nabilah

a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

1) Identitas Klien

Nama : Ny. E

Umur : 62 Tahun

Alamat : RT 3 RW 6 Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan

Citamiang Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota

Sukabumi

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Tamat SD (Sekolah Dasar)

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

Status : Menikah
2) Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. E

Umur : 42 Tahun

Alamat : RT 3 RW 6 Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan

Citamiang Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota

Sukabumi

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Tamat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : Sunda/Indonesia

Agama : Islam

Hubungan : Anak

b. Keluhan Utama

Ny. E mengatakan sering merasakan sakit dibagian pergelangan kaki nya, nyeri

dirasakan ketika beraktifitas, Ny. E juga mengatakan bahwa sakit pada

pergelangan kaki nya itu sudah berlangsung selama dua tahun

c. Status Kesehatan Saat ini

1) Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang):

Ny. E sering merasakan sakit pada daerah pergelangan kaki nya, Nyeri terasa

Ketika Ny. E melakukan aktifitas, Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan cenat-cenut,

Nyeri hilang ketika Ny. E tidur, skala nyeri 5 dari 1-10, nyeri akan lebih terasa
jika beraktifitas dan durasi nyeri terus menerus, meskipun merasa nyeri Ny. E

tetap melakukan aktifitas sehari-hari.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Ny. E mengatakan bahwa dahulu pernah mengalami penyakit lambung, dan

terakhir klien mengalami hipertensi.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan bahwa tidak ada penyakit yang sama seperti yang dialami

oleh nya.

a) Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Klien

Interpretasi genogram:
Klien merupakan nenek dari 8 cucu dan ibu dari 3 anak, klien juga tinggal

bersama anak kedua dan ke tiga cucu nya

d. Pemeriksaan Fisik

Penampilan Umum : Composmentis

Status Gizi (BBI dan IMT)

BB : 55Kg

TB : 151cm

IMT : 55 / 1,51x1,51

: 55 / 2,2801

: 24,12

: 24

Tabel 4.1 Standar IMT (Index Massa Tubuh)


Resiko
No Kategori IMT
Penyakit
1. Kurus (Underweight) < 18,5 Rendah
2. Berat Badan Normal 18,5 - 24,9 Rata – Rata
3. Overweight 25 - 29,9 Meningkat
4. Obesitas – Kelas 1 30 -34,9 Sedang
5. Obesitas – Kelas 2 35 - 39,9 Berbahaya
Obesitas – Kelas 3 (Obesitas Sangat
6. ≥ 40
Morbid) Berbahaya
Interpretasi:

Berdasarkan hasil pengkajian IMT pada Ny. E terdapat nilai 24 maka Ny. E

termasuk kedalam kategori Berat Badan Normal dengan resiko penyakit rata-

rata

Tanda-tanda Vital

TD : 120/100 mmhg

Suhu : 36,6C

Nadi : 80x/menit
RR : 21x/menit

e. Keadaan Umum

Tinjauan Sistem

1) Integumen

Rambut klien tampak beruban, rambut tipis, akral teraba hangat, kulit keriput

dan kulit berwarna putih, dengan elastisitas yang menurun.

2) Sistem Hemopoietik (Darah)

Tidak dilakukan

3) Sistem pernapasan

Tidak adanya pernafasan cuping hidung, RR 21x/menit, bunyi nafas vesikuler

tidak ada bunyi nafas tambahan

4) Sistem kardiovaskuler

Nadi 80x/menit, TD 120/100 mmhg, tidak terdapat nyeri pada dada, irama

jantung teratur.

5) Sistem gastrointestinal

Mukosa bibir kering, gigi seri atas masih lengkap gigi geraham sudah tinggal,

tidak ada nyeri tekan pada abdomen datar, bising usus 9x/menit

6) Sistem perkemihan

Tidak mengalami nyeri tekan pada kandung kemih saat di palpasi

7) Sistem genitoreproduksi

Tidak dilakukan karena klien menolak

8) Sistem muskuloskeletal

Ekstremitas simetris, jumlah jari lengkap, tidak adanya edema, klien dapat

menggerakan jari secara mandiri

9) Sistem saraf pusat


Nyeri pada bagian pergelangan kaki sebelah kiri

10) Sistem endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening

f. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

1) Psikososial

Sosialisasi klien sangat baik, sikap klien terhadap orang lain sangat baik

dilihat dari cara bersosialisasi dengan tetangga dan orang terdekat slalu

menyapa dan di ajak untuk mengobrol, harapan klien dengan bersosialisasi

dapat meningkatkan tali silaturahmi antar kerabat dan saudara-saudara nya,

klien merasa puas dalam bersosialisasi karena dapat melakukan hal baik

bersama dan merasa tidak sendiri.

2) Identifikasi Masalah Emosional:

PERTANYAAN TAHAP 1

Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak

Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak

Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Ya

PERTANYAAN TAHAP 2

Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Ya

Ada masalah atau banyak pikiran? Ya

Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Tidak

Menggunakan obat tidur/penenang atau anjuran dokter? Tidak

Cenderung mengurung diri? Tidak


MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

Interpretasi: Karena Ny. E merasa dirinya banyak fikiran sehingga ketika sedang

sendiri Ny. E akan murung dan menangis

3) Spiritual:

Klien selalu melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim dengan

melaksanakan sholat 5 waktu dan melaksanakan sholat sunnah yang lain,

kegiatan kegamaan yang sering klien lakukan adalah mengikuti pengajian di

masjid dengan tentangga dan saudaranya setiap satu minggu sekali, klien percaya

adanya kematian, harapan klien adalah ingin lebih sibuk lagi mendekat pada

Allah swt dan memperbanyak ibadah agar klien dapat memenuhi kewajiban

sebagai orang yang beragama islam, dan mempunyai banyak bekal untuk dunia

dan akhirat nya, dank lien berharap selalu bisa berkumpul setidak nya satu bulan

sekali dengan anak dan cucunya.

4) Pengkajian Fungsional Klien

KATZ Indeks:

A. Mandiri dalam makan, kontinentia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,

pergi ke toilet, berpindah dan mandi

B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas

C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain

D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain

E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang lain

F. Mandiri, kecuali mandi, berpakain, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang

lain
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas

O. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori

di atas)

Keterangan: Berdasarkan hasil pengkajian fungsi KATZ Indeks klien termasuk

pada kategori KATZ Indeks A karena Ny. E bisa (mandiri dalam makan,

kontinentia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan

mandi)

Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang

lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak

melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu

5) Modifikasi dari Barthel Indeks

Tabel 4.2 Barthel Indeks

N KRITERIA DENGAN MANDIRI KETERANGA


O BANTUAN N
1 Makan 0 10 Frekuensi : 2 x
sehari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi dan
lauk pauk
2 Minum 0 10 Frekuensi : 3-4 x
sehari
Jumlah : 1
gelas penuh
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi 0 15
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi :
muka, menyisir rambut, 2-3x sehari
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 0 10
(membuka pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 0 15 Frekuensi :
2-3x sehari
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 0 10
9 Mengenakan pakaian 0 10
10 Kontrol bowel (BAB) 0 10 Frekuensi :
4x sehari
Konsistensi :
Kuning
11 Kontrol bladder (BAK) 0 10 Frekuensi :
1x sehari
Warna :
kuning kecoklatan
12 Olah raga/latihan 0 10 Frekuensi :
jalan santai
sekitar rumah
Jenis :
13 Rekreasi/Pemanfaatan 0 10 Jenis : menonton tv
waktu luang bersama dan
makan bersama
Frekuensi :
1x seminggu
JUMLAH: 130
Keterangan: 130 (Mandiri)

130 : Mandiri

60 – 125 : Ketergantungan Sebagian

55 : Ketergantungan total

6) Pengkajian Status Mental Gerontik

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan SPMSQ (Short

Portable Mental Status Questioner)

Instruksi: Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan dan masukan dalam

interpretasi

Tabel 4.3 SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


 01 Tanggal berapa hari ini ?

 02 Hari apa sekarang ini ?


 03 Apa nama tempat ini ?

 04 Dimana alamat anda ?

 05 Berapa umur anda ?

 06 Kapan anda lahir ? (minimal tahun


lahir)
 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?

 08 Siapa Presiden Indonesia


sebelumnya ?
 09 Siapa nama ibu anda ?

 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap


pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun
∑=9 ∑=1
Score total = Skor benar 9, dan salah 1

Interpretasi hasil: fungsi intelektual utuh

Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4-5 : Kerusakan itelektual ringan

Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

7) Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE

(Mini Mental Status Exam)

Tabel 4.4 MMSE (Mini Mental Status Exam)

ASPEK
N NILAI NILAI
KOGNITI KRITERIA
O MAKS KLIEN
F
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan
benar :
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang
berada ?
 Negara Indonesia
 Propinsi Jawa Barat
 Kota .........

 PSTW ........
 Wisma ........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek
(oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan
masing-masing objek.
Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga
obyek tadi (Untuk
disebutkan)
 Obyek ........
 Obyek ........
 Obyek ........

3 Perhatian 5 5 Minta klien untuk


dan memulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
 93
 86
 79
 72
 65

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk


mengulangi ketiga obyek
pada no. 2 (registrasi)
tadi. Bila benar, 1 point
untuk masing-masing
obyek
5 Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien
suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien
 (misal jam tangan)
 (misal pensil)

Minta klien untuk


mengulang kata berikut :
“tak ada jika, dan, atau,
tetapi” bila benar, niali
satu point
Pernyataan benar 2 buah
(contoh : tak ada, tetapi)
Minta klien untuk
mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3
langkah :
“Ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh
di lantai”
 Ambil kertas di
tangan anda
 Lipat dua
 Taruh di lantai
Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point)
 “Tutup mata anda”
Perintahkan pada klien
untuk menulis satu
kalimat dan menyalin
gambar
 Tulis satu kalimat
 Menyalin gambar

TOTAL NILAI 28
Interpretasi hasil: Aspek kognitif dari fungsi mental klien baik

 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik

18 – 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan

≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

8) Pengkajian Keseimbangan

Pengkajian keseimbangan dimulai dari dua komponen utama dalam bergerak,

dari kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu

diobserpasi oleh perawat. Kedua komponren tersebut adalah:

a) Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, dan 1 bila

menunjukan kondisi berikut ini.

b) Bangun dari tempat duduk (dimasukan dalam analisis) dengan mata

terbuka
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila

mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian depan

kursi telebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. 0

c) Duduk kekursi (dimasukan dalam analisis) dengan mata terbuka

Menjatuhkan diri kekursi, tidak duduk ditengah kursi. 0

d) Bangun dari tempat duduk (dimasukan dalam analisis) dengan mata

tertutup

Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila

mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian depan

kursi telebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali. 0

e) Duduk kekursi (dimasukan dalam analisis) dengan mata tertutup

Menjatuhkan diri kekursi, tidak duduk ditengah kursi. 0

Ket: kursi harus yang keras tanpa lengan.

f) Menahan dorongan pada stemum (pemeriksa mendorong stemum

sebanyak 3 kali dengan hati - hati) dengan mata terbuka

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak

menyentuh sisi-sisinya. 0

g) Menahan dorongan pada stemum (pemeriksa mendorong stemum

sebanyak 3 kali dengan hati - hati) dengan mata terbuka

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak

menyentuh sisi-sisinya. 0

h) Menahan dorongan pada stemum (pemeriksa mendorong stemum

sebanyak 3 kali dengan hati - hati) dengan mata tertutup

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak

menyentuh sisi-sisinya. 0
i) Perputaran leher (klien sambil berdiri)

Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: keluhan

vertigo pusing atau keadaan tidak stabil. 0

j) Gerakan menggapai sesuatu

Tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu flexi sepenuhnya sementara

berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk

dukungan. 0

k) Membungkuk.

Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya

pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan

memerlukan usaha-usaha yang keras untuk bangun. 1

Interpretasi hasil: resiko jatuh rendah

0–5 : Resiko jatuh rendah

1. – 10 : Resiko jatuh sedang

11 – 15 : Resiko jatuh tinggi

Tabel 4.5 Analisa data

NO Data Masalah
1. DS: Domain : 12
- Klien mengatakan sering Kenyamanan
merasakan sakit dibagian Kelas : 1
pergelangan kaki nya, nyeri Kenyamanan fisik
dirasakan ketika beraktifitas, Diagnosa : (00133)
skala nyeri 5, nyeri Nyeri kronis
berlangsung terus menerus
dan berhenti ketika tidur
- Klien mengatakan nyeri sudah
berlangsung selama dua tahun
- Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk dan
cenat-cenut
DO:
- Klien tampak mengeluh
dengan penyakitnya saat ini
- Klien tampak meringis jika
bergerak
- Tanda-tanda Vital
TD :120/100
mmhg
Suhu :36,6C
Nadi :80x/menit
RR :21x/menit

2. DS: Domain: 1
- Ny. E mengatakan selalu Promosi Kesehatan
beraktifitas karena bosan Kelas: 2
dirumah Manajemen Kesehatan
- Ny. E mengatakan walaupun Diagnosa: (00188) Perilaku
nyeri nya kambuh Ny. E tetap Kesehatan cenderung beresiko
melanjutkan aktifitas nya
DO:
- Ny. E terlihat sering pergi
untuk melakukan aktifitas nya
diluar rumah
- Tanda-tanda Vital
TD :120/100
mmhg
Suhu :36,6C
Nadi :80x/menit
RR :21x/menit
- Skala nyeri 5
3. DS: Domain: 9
- Ny. E mengatakan sedang Koping / toleransi stress
banyak fikiran Kelas: 2
- Ny. E mengatakan dirinya Respons koping
kadang menangis ketika Diagnosa: (00069)
sendirian, hal ini berlangsung Ketidakefektifan koping
selama 3 bulan lebih
DO:
- Ny. E terlihat sedih
- Ny. E tampak menahan tangis
- Tanda-tanda Vital
TD :120/100
mmhg
Suhu :36,6C
Nadi :80x/menit
RR :21x/menit

2. Diagnosa keperawatan

a. Domain 12 : Kenyamanan
Kelas 1 : Kenyamanan fisik

Kode DX : (00133) Nyeri kronis

b. Domain 1 : Promosi Kesehatan

Kelas 2 : Manajemen Kesehatan

Kode DX : (00188) Perilaku cenderung beresiko

c. Domain 9 : Koping/ toleransi tress

Kelas 2 : Respons koping

Kode DX : (00069) ketidakefektifan koping


3. Intervensi Keperawatan

Tabel 4.6 Intervensi Keperawatan

No Data Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
Kode Diagnosa Kode Kriteria hasil kode Intervensi
1. DS: Domain : 12 Level 1 Domain IV: Level 1 Domain I:
- Klien Kenyamanan Pengetahuan tentang Fisiologis: Dasar
mengatakan Kelas : 1 Kesehatan dan perilaku: Level 2 Kelas E:
sering Kenyamanan Level 2 Kelas FF: Peningkatan Kenyamanan
merasakan sakit fisik Manajemen Kesehatan fisik
dibagian (00133) Diagnose : Level 3 luaran: (1415) Level 3 Intervensi:
pergelangan Nyeri kronis (3112) Manajemen Diri: Manajemen Nyeri: Kronik
kaki nya, nyeri Arthritis 1. Eksplorasikan
dirasakan ketika Skala target luaran pengetahuan dan
beraktifitas, Manajemen Diri: keyakinan pasien
skala nyeri 5, Arthritis meningkat dari terkait dengan nyeri,
nyeri skala 2 (jarang yang meliputi
berlangsung menunjukkan) menjadi 4 pengaruh budaya
terus menerus (sering menunjukkan) 2. Kontrol faktor
dan berhenti tentang: lingkungan yang
ketika tidur (322203) 1. Menggunakan mungkin
- Klien strategi untuk mempengaruhi
mengatakan mengontrol nyeri pengalaman nyeri
nyeri sudah (311207) 2. Mencari pasien
berlangsung informasi tentang 3. Dukung
selama dua metode untuk penggunaan yang
tahun memelihara tepat dari teknik non
pergerakan sendi farmakologi
- Klien 3. Mempraktikan (Aplikasi panas
mengatakan strategi dingin dan pijat)
nyeri seperti (311223) melindungi sendi 4. Kolaborasi dengan
ditusuk-tusuk pasien, keluarga dan
dan cenat-cenut Level 1 Domain V: profesi Kesehatan
Kondisi Kesehatan yang lain untuk memilih
DO: diterima dan
- Klien tampak Level 2 Kelas V: mengimplementasik
mengeluh Status gejala an tindakan
dengan Level 3 Luaran: mengontrol nyeri
penyakitnya Tingkat Nyeri Level 1 Domain I:
saat ini Skala target luaran Fisiologis: Dasar
- Klien tampak (2102) Tingkat Nyeri meningkat Level 2 Kelas E:
meringis jika dari skala 2 (cukup berat) (1380) Peningkatan Kenyamanan
bergerak menjadi 4 (ringan) fisik
- Tanda-tanda tentang: Level 3 Intervensi:
Vital (210204) 1. Panjangnya Aplikasi panas/dingin
TD :120/100 episode nyeri 1. Jelaskan
mmhg (210221) 2. Menggosok area penggunaan
Suhu :36,6C yang terkena (aplikasi) panas atau
Nadi:80x/menit nyeri dingin, alasan
RR :21x/menit (210206) 3. Ekspresi nyeri perawatan, dan hal
wajah tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pilih metode
stimulasi yang
nyaman dan tersedia
(Botol air panas)
3. Bungkus perangkat
panas atau dingin
dengan alat yang
terlindung (dengan)
kain yang sesuai
4. Gunakan kain
lembab sebelah kulit
untuk meningkatkan
sensasi dingin atau
panas yang tepat
5. Tentukan waktu
untuk semua
aplikasi dengan
hatihati
6. Aplikasikan panas
atau dingin secara
langsung atau
didekat lokasi yang
terkena dampak jika
memungkinkan
7. Evaluasi kondisi
umum, keamanan,
dan kenyamanan
seluruh perawatan
Level 1 Domain I:
Fisiologis: Dasar
Level 2 Kelas E:
Peningkatan Kenyamanan
(1480) fisik
Level 3 Intervensi:
Pemijatan
1. Kaji adanya
kontraindikasi
seperti penurunan
intregitas kulit, area
dengan lesi terbuka,
kemerahan atau
inflamasi, bengkak
dan sensitivitas
terhadap sentuhan
2. Cuci tangan dengan
air hangat
3. Siapkan lingkungan
yang hangat,
nyaman dan
memiliki privasi,
tanpa adanya
distraksi
4. Tempatkan pada
posisi yang nyaman
untuk memfasilitasi
pemijatan
5. Gunakan lotion,
minyak atau bedak
kering untuk
mengurangi gesekan
6. Pijat secara terus-
menerus, secara
halus
7. Dorong pasien
untuk melakukan
nafas dalam dan
rileks selama
pemijatan
2. DS: Domain: 1 Level 1 Domain IV: Level 1 Domain 3:
- Ny. E Promosi Pengetahuan tentang Perilaku
mengatakan Kesehatan Kesehatan dan perilaku Level 2 Kelas S:
selalu Kelas: 2 Level 2 kelas Q: Pendidikan pasien
beraktifitas Manajemen Perilaku Kesehatan Level 3 Intervensi:
karena bosan Kesehatan Level 3 Luaran: (5602) Pengajaran: proses penyakit
dirumah Diagnosa: Perilaku promosi 1. Kaji tingkat
- Ny. E (00188) Perilaku (1602) Kesehatan pengetahuan pasien
mengatakan Kesehatan Skala target luaran terkait proses
walaupun nyeri cenderung Perilaku promosi penyakit yang
nya kambuh Ny. beresiko Kesehatan meningkat spesifik
E tetap dari skala 2 (jarang 2. Kenali pengetahuan
melanjutkan menunjukkan) menjadi 4 pasien mengenai
aktifitas nya (sering menunjukkan) kondisinya
tentang: 3. Jelaskan tanda dan
DO: (160201) 1. Menggunakan gejala yang umum
- Ny. E terlihat perilaku yang dari penyakit
sering pergi menghindari 4. Jelaskan mengenai
untuk resiko proses penyakit
melakukan 2. Memonitor 5. Identifikasi
aktifitas nya (160202) lingkungan terkait kemungkinan
diluar rumah dengan resiko penyebab
- Tanda-tanda 3. Memonitor 6. Berikan informasi
Vital (160203) perilaku personal pada pasien
TD :120 terkait dengan mengenai
/100 mmhg resiko kondisinya
Suhu 4. Keseimbangan 7. Diskusikan
:36,6C (160221) aktifitas dan perubahan gaya
Nadi :80x istirahat hidup yang mungkin
/menit 5. Melakukan diperlukan untuk
RR :21x (160207) perilaku mencegah
/menit kesehatan secara komplikasi di masa
- Skala nyeri 5 rutin yang akan datang
6. Menggunakan dan/atau mengontrol
(160210) dukungan sosial proses penyakit
untuk 8. Jelaskan komplikasi
meningkatkan kronik yang
Kesehatan mungkin ada
9. Instrusikan pasien
mengenai Tindakan
untuk
mencegah/meminim
alkan efek samping
penanganan dari
penyakit
10. Edukasi pasien
mengenai Tindakan
untuk
mengkontrol/memin
imalkan gejala
3. DS: Domain: 9 Level 1 Domain III: Level 1 Domain 3:
- Ny. E Koping / Kesehatan psikososial Perilaku
mengatakan toleransi Level 2 Kelas N: Level 2 Kelas B:
sedang banyak stress Adaptasi psikososial Bantuan koping
fikiran karena Kelas: 2 Level 3 Luaran: Level 3 Intervensi:
suami nya (00069) Respons (1302) Koping (5290) Fasilitasi proses berduka
meninggal pada koping Kesehatan meningkat 1. Identifikasi
2 tahun yang Diagnosa: dari skala 2 (jarang kehilangan
lalu Ketidakefekti menunjukkan) menjadi 2. Bantu pasien untuk
- Ny. E fan koping skala 4 (sering mengidentifikasi
mengatakan menunjukkan) tentang: kealamiahan
dirinya kadang (130201) 1. Mengidentifikasi keterikatan (klien)
menangis ketika pola koping yang dengan obyek atau
sendirian, hal efektif orang yang hilang
ini berlangsung (130202) 2. Mengidentifikasi 3. Dukung (pasien
selama 3 bulan pola koping yang untuk)
lebih tidak efektif mengekspresikan
(130203) 3. Menyatakan perasaan mengenai
DO: perasaan akan kehilangan
- Ny. E terlihat kontrol (diri) 4. Dengarkan ekpresi
sedih (130205) 4. Menyatakan berduka
- Ny. E tampak penerimaan 5. Libatkan orang
menahan tangis terhadap situasi penting (bagi
- Tanda-tanda (130207) 5. Modifikasi gaya klien/SO) untuk
Vital hidup agar mendiskusikan dan
TD :120/100 mengurangi stres membuat keputusan,
mmhg (130208) 6. Adaptasi dengan cepat
Suhu :36,6C perubahan hidup 6. Bantu
Nadi:80x/menit (130211) 7. Mengidentifikasi mengidentifikasi
RR :21x/menit beberapa strategi strategi-strategi
koping koping pribadi
(130212) 8. Menggunakan
strategi koping Level 1 Domain 3:
yang efektif Perilaku
(130213) 9. Menghindari Level 2 Kelas B:
situasi stres yang Bantuan koping
terlalu banyak Level 3 Intervensi:
(130214) 10. Menyatakan (5230) Peningkatan koping
butuh bantuan 1. Bantu pasien untuk
menyelesaikan
masalah dengan cara
yang konstruktif
2. Berikan suasana
penerimaan
3. Bantu pasien dalam
mengembangkan
penilaian terkait
dengan kejadian
dengan lebih
obyektif
4. Dukung verbalisasi
perasaan, persepsi,
dan rasa takut

4. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Tabel 4.7 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

No Dx kep Hari/tanggal/waktu Implementasi Paraf Evaluasi (SOAP) Paraf


1. Domain 12: Kamis, 01 Juli Level 1 Domain I: S:
Kenyamanan 2021 Fisiologis: Dasar 1. Ny. E mengatakan
Kelas 1: 09:00 WIB Level 2 Kelas E: dirinya tidak banyak
Kenyamanan fisik Peningkatan Kenyamanan fisik mengetahui tentang
Diagnosa: (00133) Level 3 Intervensi: nyeri yang dirasakan
Nyeri kronis (1415) Manajemen Nyeri: 2. Ny. E mengatakan
Kronik sudah mengerti cara
1. Eksplorasikan mengontrol lingkungan
pengetahuan dan agar tidak
keyakinan pasien menyebabkan nyeri
terkait dengan nyeri, semakin bertambah
yang meliputi pengaruh 3. Ny. E mengatakan
budaya nyeri mereda ketika
2. Kontrol faktor sudah di lakukan
lingkungan yang kompres hangat
mungkin 4. Ny. E dan keluarganya
mempengaruhi mengerti dan akan terus
pengalaman nyeri mengontrol nyeri nya
pasien 5. Ny. E mengatakan
3. Dukung penggunaan mengerti tentang
yang tepat dari teknik penggunaan kompres
non farmakologi hangat
(Aplikasi panas dingin 6. Ny. E mengatakan
dan pijat) senang karena akan
4. Kolaborasi dengan dilakukannya kompres
pasien, keluarga dan hangat
profesi Kesehatan lain 7. Ny. E mengatakan
untuk memilih dan nyerinya berkurang
mengimplementasikan sesudah dilakukan
tindakan mengontrol kompres hangat
nyeri O:
Kamis, 01 Juli Level 1 Domain I: 1. Ny. E tampak paham
2021 Fisiologis: Dasar dengan apa yang di
09:10 WIB Level 2 Kelas E: sampaikan
Peningkatan Kenyamanan fisik 2. Ny. E terlihat sangat
Level 3 Intervensi: tenang
(1380) Aplikasi panas/dingin 3. Ny. E tampak antusias
1. Jelaskan penggunaan 4. Ny. E tampak
(aplikasi) panas atau mengikuti dengan
dingin, alasan seksama
perawatan, dan hal 5. Ny. E terlihat senang
tersebut akan A:
mempengaruhi gejala Masalah teratasi
pasien P:
2. Pilih metode stimulasi Intervensi dihentikan
yang nyaman dan
tersedia (Botol air
panas)
3. Bungkus perangkat
panas atau dingin
dengan alat yang
terlindung (dengan)
kain yang sesuai
4. Gunakan kain lembab
sebelah kulit untuk
meningkatkan sensasi
dingin atau panas yang
tepat
5. Tentukan waktu untuk
semua aplikasi dengan
hatihati
6. Aplikasikan panas atau
dingin secara langsung
atau didekat lokasi
yang terkena dampak
jika memungkinkan
7. Evaluasi kondisi
umum, keamanan, dan
kenyamanan seluruh
perawatan
Level 1 Domain I:
Fisiologis: Dasar
Kamis, 01 Juli Level 2 Kelas E:
2021 Peningkatan Kenyamanan fisik
15:00 WIB Level 3 Intervensi:
(1480) Pemijatan
1. Kaji adanya
kontraindikasi seperti
penurunan intregitas
kulit, area dengan lesi
terbuka, kemerahan
atau inflamasi, bengkak
dan sensitivitas
terhadap sentuhan
2. Cuci tangan dengan air
hangat
3. Siapkan lingkungan
yang hangat, nyaman
dan memiliki privasi,
tanpa adanya distraksi
4. Tempatkan pada posisi
yang nyaman untuk
memfasilitasi pemijatan
5. Gunakan lotion,
minyak atau bedak
kering untuk
mengurangi gesekan
6. Pijat secara terus-
menerus, secara halus
7. Dorong pasien untuk
melakukan nafas dalam
dan rileks selama
pemijatan

2. Domain: 1 Jumat, 02 Juli 2020 Level 1 Domain 3: S:


Promosi Kesehatan 09:00 WIB Perilaku 1. Ny. E mengatakan tidak
Kelas: 2 Level 2 Kelas S: tahu banyak mengenai
Manajemen Pendidikan pasien penyakitnya (Gout
Kesehatan Level 3 Intervensi: Arthritis)
Diagnosa: (00188) (5602) Pengajaran: proses 2. Ny. E mengatakan
Perilaku Kesehatan penyakit mengerti dengan apa
cenderung beresiko 1. Kaji tingkat yang di sampaikan
pengetahuan pasien 3. Ny. E mengatakan
terkait proses penyakit banyak manfaat yang
yang spesifik bisa diambil dari materi
2. Kenali pengetahuan yang disampaikan
pasien mengenai O:
kondisinya 1. Ny. E dan keluarga
3. Jelaskan tanda dan tampak memperhatikan
gejala yang umum dari dengan seksama
penyakit 2. Ny. E tampak mulai
4. Jelaskan mengenai merubah gaya hidup
proses penyakit nya
5. Identifikasi 3. Ny. E tampak senang
kemungkinan penyebab A:
6. Berikan informasi pada Masalah teratasi
pasien mengenai P:
kondisinya Intervensi dihentikan
7. Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang
dan/atau mengontrol
proses penyakit
8. Jelaskan komplikasi
kronik yang mungkin
ada
9. Instrusikan pasien
mengenai Tindakan
untuk
mencegah/meminimalk
an efek samping
penanganan dari
penyakit
10. Edukasi pasien
mengenai Tindakan
untuk
mengkontrol/meminima
lkan gejala
3. Domain: 9 Sabtu, 03 Juli 2021 Level 1 Domain 3: S:
Koping / toleransi 09:00 WIB Perilaku 1. Ny. E mengatakan
stress Level 2 Kelas B: suaminya adalah orang
Kelas: 2 Bantuan koping yang paling mengerti
Respons koping Level 3 Intervensi: 2. Ny. E mengatakan
Diagnosa: (00069) (5290) Fasilitasi proses kehilangan suami nya
Ketidakefektifan berduka adalah hal yang tersulit
koping 1. Identifikasi kehilangan 3. Ny. E mengatakan jika
2. Bantu pasien untuk kesedihan itu datang
mengidentifikasi akan melakukan
kealamiahan kegiatan merajut untuk
keterikatan (klien) mengurangi
dengan obyek atau 4. Ny. E mengatakan akan
orang yang hilang mencoba menerima
3. Dukung (pasien untuk) semua yang telah terjadi
mengekspresikan O:
perasaan mengenai 1. Ny. E tampang terlihat
kehilangan murung
4. Dengarkan ekpresi 2. Ny. E tampak terlihat
berduka berkaca-kaca
5. Libatkan orang penting 3. Ny. E mendengarkan
(bagi klien/SO) untuk dengan seksama
mendiskusikan dan 4. Ekpresi tampak sedih
membuat keputusan, 5. Ny. E tampak mengerti
dengan cepat dan menerima
6. Bantu mengidentifikasi A:
strategi-strategi koping Masalah teratasi
pribadi P:
Level 1 Domain 3: Intervensi dihentikan
Perilaku
Level 2 Kelas B:
Bantuan koping
Level 3 Intervensi:
(5230) Peningkatan koping
1. Bantu pasien untuk
menyelesaikan masalah
dengan cara yang
konstruktif
2. Berikan suasana
penerimaan
3. Bantu pasien dalam
mengembangkan
penilaian terkait dengan
kejadian dengan lebih
obyektif
4. Dukung verbalisasi
perasaan, persepsi, dan
rasa takut
4.2 Pembahasan

Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. E Usia

62 Tahun Dengan Gangguan sistem muskuloskeletal akibat Gout Arthritis

di RT 3 RW 6 Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan Citamiang Wilayah

Kerja Puskesmas Gedong Panjang Kota Sukabumi yang telah

dilaksanakan selama 5 hari dimulai dari pengkajian pada tanggal 29 juni

2021 sampai dengan tanggal 3 juli 2021, penulis menemukan beberapa

kesenjangan antara konsep teori dengan hasil pelaksanaan di lapangan

sehingga penulis akan mengemukakan hasil dari proses asuhan

keperawatan yang telah dilakukan.

1. Pengkajian

Pada tahap pengkajian, penulis memberikan lembar

informed consent saat sebelum dilakukannya pengkajian, tujuannya

agar klien dan penulis bisa menjalin hubungan saling percaya guna

mempemudah pengumpulan data dan pelaksanaan asuhan

keperawatan. Data yang diperoleh dari klien kemudian di

klasifikasikan menjadi data subjektif yang berasal dari klien

maupun keluarga dan data objektif yang di dapatkan dari hasil

pengamatan penulis. Selain dari pengamatan penulis, data klien

juga diperoleh melalui observasi yang dilakukan sebelumnya.

Penulis melalukan kegiatan asuhan keperawatan dimulai

dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 29 juni 2021,

didapatkan hasil klien mengalami Gout Arthritis selama lebih dari

3 bulan dengan skala nyeri 5 (1-10). Ditemukan adanya keluhan


nyeri yang terjadi di otot sendi. Sifat dari nyerinya seperti di tusuk-

tusuk dan nyeri yang dirasakan terus menerus atau pada saat

digerakan, terdapat kekakuan sendi. Hal ini menunjukan bahwa

antara konsep teori dengan studi kasus yang nyata tidak ada

kesenjangan sesuai dengan konsep teori yang dikemukakan oleh

(Nurul Hidayah, 2019).

Hasil dari pengkajian KATZ indeks klien didapatkan hasil

bahwa klien masuk ke dalam kategori A yaitu mandiri dalam

makan, madiri dalam kontinentia (BAB/BAK), mandiri

menggunakkan pakaian, mandiri pergi ke toilet, mandiri berpindah

dan madiri mandi. Hasil dari pengkajian barthel indeks klien

didapatkan bahwa klien status fungsionalnya terdapat skor 130

artinya klien mandiri hal ini sesuai dengan (Nanda, 2018). Hasil

dari pengkajian SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)

klien didapatkan bahwa skor yang muncul adalah benar 9, dan

salah 1 yang menujukkan fungsi intelektual utuh hal ini sesuai

dengan konsep teori yang terlah di observasi. Hasil dari pengkajian

MMSE klien didapatkan bahwa total hasil yang muncul 28 yang

menunjukkan bahwa hasil kognitif dari fungsi mental baik hal ini

sesuai dengan teori yang telah di observasi.

Pada saat dilakukan pengkajian keseimbangan, hasil dari

pengkajian klien didapatkan bahwa resiko jatuh rendah karena

menunjukkan pada nilai 2. Hal ini sesuai dengan (Nurul Hidayah,

2019) bahwa pasien Gout Arthritis akan mengalami resiko jatuh


sesuai dengan tingkat nyeri yang rasakan. Klien tidak mengetahui

cara penanganan Gout Arthritis dirumah, hal ini sesuai dengan

(Nanda, 2018) bahwa klien memiliki kurangnya pengetahuan yang

disebabkan kurangnya informasi mengenai penyakitnya.

2. Diagnosa

Hasil dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. E

didapatkan 3 (tiga) diagnosa keperawatan, ditemukan

kesenjangan pada konsep teori diagnosa yang muncul adalah

nyeri akut, hipertermia, hambatan mobilitas fisik, hambatan rasa

nyaman, resiko hambatan mobilitas jaringan, dan hambatan

mobilitas ditempat tidur. Sedangkan dalam studi kasus ditemukan

3 (tiga) diagnosa yaitu, nyeri kronis, perilaku Kesehatan

cenderung beresiko, dan ketidakefektifan koping yang terdapat

pada nanda nic-noc. Data yang didapatkan untuk menunjang

diagnosa hanya dari data yang diambil berdasarkan yang

diperoleh dari klien. Pada penderita Gout Arthritis nyeri di

rasakan pada sendi.

Diagnosa pertama adalah nyeri kronis karena nyeri yang

dialami klien sudah lebih dari 3 (tiga) bulan, nyeri dirasakan pada

pergelangan kaki dan pada saat beraktifitas, nyeri dirasa terus

menerus seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri yang didapatkan klien

5 (lima).

Diagnosa kedua adalah perilaku Kesehatan cenderung

beresiko dengan data yang ditemukan, klien slalu melakukan


aktifitas meskipun nyeri terasa, skala nyeri yang didapatkan klien

5 (lima), nyeri dirasa terus menerus seperti ditusuk-tusuk.

Diagnosa ketiga adalah ketidakefektifan koping dengan

data yang ditemukan, klien mengalami banyak fikiran dan sering

menangis/murung jika sedang sendirian, hal ini berlangsung

selama lebih dari 3 (tiga) bulan.

3. Intervensi Keperawatan

Pada intervensi yang telah disusun oleh penulis dilakukan

dengan menyertakan keluarga klien. Data yang diambil telah

disesuaikan dengan teori intervensi keperawatan Nanda 2018-2020

dan data yang telah didapatkan pada saat pengkajian kepada klien

selama dilapangan.

Nyeri kronis adalah masalah utama yang penulis dapatkan

pada pengkajian. Intervensi yang didapatkan adalah Level 1

Domain I: Fisiologis: Dasar, Level 2 Kelas E: Peningkatan

Kenyamanan fisik, Level 3 Intervensi: Manajemen Nyeri: Kronik

(1415) yaitu: Eksplorasikan pengetahuan dan keyakinan pasien

terkait dengan nyeri, yang meliputi pengaruh budaya, Kontrol

faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi pengalaman nyeri

pasien, Dukung penggunaan yang tepat dari teknik non

farmakologi (Aplikasi panas dingin dan pijat), Kolaborasi dengan

pasien, keluarga dan profesi Kesehatan lain untuk memilih dan

mengimplementasikan tindakan mengontrol nyeri (Nanda, 2018),

intervensi kedua adalah Level 1 Domain I: Fisiologis: Dasar.


Level 2 Kelas E: Peningkatan Kenyamanan fisik, Level 3

Intervensi: Aplikasi panas/dingin, yaitu: Jelaskan penggunaan

(aplikasi) panas atau dingin, alasan perawatan, dan hal tersebut

akan mempengaruhi gejala pasien, Pilih metode stimulasi yang

nyaman dan tersedia (Botol air panas), Bungkus perangkat panas

atau dingin dengan alat yang terlindung (dengan) kain yang sesuai,

Gunakan kain lembab sebelah kulit untuk meningkatkan sensasi

dingin atau panas yang tepat, Tentukan waktu untuk semua aplikasi

dengan hatihati, Aplikasikan panas atau dingin secara langsung

atau didekat lokasi yang terkena dampak jika memungkinkan,

Evaluasi kondisi umum, keamanan, dan kenyamanan seluruh

perawatan (Nanda, 2018).

Perilaku Kesehatan cenderung beresiko adalah masalah

kedua yang penulis dapatkan pada pengkajian. Intervensi yang

didapatkan adalah Level 1 Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas S:

Pendidikan pasien, Level 3 Intervensi: Pengajaran: proses penyakit

(5602) yaitu: Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses

penyakit yang spesifik, Kenali pengetahuan pasien mengenai

kondisinya, Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit,

Jelaskan mengenai proses penyakit, Identifikasi kemungkinan

penyebab, Berikan informasi pada pasien mengenai kondisinya,

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk

mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan/atau

mengontrol proses penyakit, Jelaskan komplikasi kronik yang


mungkin ada, Instrusikan pasien mengenai Tindakan untuk

mencegah/meminimalkan efek samping penanganan dari penyakit,

dan Edukasi pasien mengenai Tindakan untuk

mengkontrol/meminimalkan gejala (Nanda, 2018).

Ketidakefektifan koping adalah masalah ketiga yang

penulis dapatkan pada pengkajian. Intervensi yang didapatkan

adalah Level 1 Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas B: Bantuan

koping, Level 3 Intervensi: Fasilitasi proses berduka (5290) yaitu:

Identifikasi kehilangan, Bantu pasien untuk mengidentifikasi

kealamiahan keterikatan (klien) dengan obyek atau orang yang

hilang, Dukung (pasien untuk) mengekspresikan perasaan

mengenai kehilangan , Dengarkan ekpresi berduka, Libatkan orang

penting (bagi klien/SO) untuk mendiskusikan dan membuat

keputusan, dengan cepat, Bantu mengidentifikasi strategi-strategi

koping pribadi (Nanda, 2018), intervensi kedua adalah Level 1

Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas B: Bantuan koping, Level 3

Intervensi: Peningkatan koping (5230) yaitu: Bantu pasien untuk

menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif, Berikan

suasana penerimaan, Bantu pasien dalam mengembangkan

penilaian terkait dengan kejadian dengan lebih obyektif, Dukung

verbalisasi perasaan, persepsi, dan rasa takut (Nanda, 2018).

4. Implementasi Keperawatan

Pada tahap implementasi yang dilakukan dengan Ny. E,

disesuaikan dengan data yang di dapatkan selama pengkajian ini.


Data yang diambil telah disesuaikan dengan teori implementasi

keperawatan Nanda 2018-2020 dan data yang telah didapatkan

pada saat pengkajian kepada klien selama dilapangan.

Nyeri kronis adalah masalah utama yang penulis dapatkan

pada pengkajian. Implementasi yang didapatkan adalah Level 1

Domain I: Fisiologis: Dasar, Level 2 Kelas E: Peningkatan

Kenyamanan fisik, Level 3 Intervensi: Manajemen Nyeri: Kronik

(1415) yaitu: Eksplorasikan pengetahuan dan keyakinan pasien

terkait dengan nyeri, yang meliputi pengaruh budaya, Kontrol

faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi pengalaman nyeri

pasien, Dukung penggunaan yang tepat dari teknik non

farmakologi (Aplikasi panas dingin dan pijat), Kolaborasi dengan

pasien, keluarga dan profesi Kesehatan lain untuk memilih dan

mengimplementasikan tindakan mengontrol nyeri (Nanda, 2018).

Implementasi kedua adalah Level 1 Domain I: Fisiologis: Dasar.

Level 2 Kelas E: Peningkatan Kenyamanan fisik, Level 3

Intervensi: Aplikasi panas/dingin, yaitu: Jelaskan penggunaan

(aplikasi) panas atau dingin, alasan perawatan, dan hal tersebut

akan mempengaruhi gejala pasien, Pilih metode stimulasi yang

nyaman dan tersedia (Botol air panas), Bungkus perangkat panas

atau dingin dengan alat yang terlindung (dengan) kain yang sesuai,

Gunakan kain lembab sebelah kulit untuk meningkatkan sensasi

dingin atau panas yang tepat, Tentukan waktu untuk semua aplikasi

dengan hatihati, Aplikasikan panas atau dingin secara langsung


atau didekat lokasi yang terkena dampak jika memungkinkan,

Evaluasi kondisi umum, keamanan, dan kenyamanan seluruh

perawatan (Nanda, 2018).

Perilaku Kesehatan cenderung beresiko adalah masalah

kedua yang penulis dapatkan pada pengkajian. Implementasi yang

didapatkan adalah Level 1 Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas S:

Pendidikan pasien, Level 3 Intervensi: Pengajaran: proses penyakit

(5602) yaitu: Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait proses

penyakit yang spesifik, Kenali pengetahuan pasien mengenai

kondisinya, Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit,

Jelaskan mengenai proses penyakit, Identifikasi kemungkinan

penyebab, Berikan informasi pada pasien mengenai kondisinya,

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk

mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan/atau

mengontrol proses penyakit, Jelaskan komplikasi kronik yang

mungkin ada, Instrusikan pasien mengenai Tindakan untuk

mencegah/meminimalkan efek samping penanganan dari penyakit,

dan Edukasi pasien mengenai Tindakan untuk

mengkontrol/meminimalkan gejala (Nanda, 2018).

Ketidakefektifan koping adalah masalah ketiga yang

penulis dapatkan pada pengkajian. Implementasi yang didapatkan

adalah Level 1 Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas B: Bantuan

koping, Level 3 Intervensi: Fasilitasi proses berduka (5290) yaitu:

Identifikasi kehilangan, Bantu pasien untuk mengidentifikasi


kealamiahan keterikatan (klien) dengan obyek atau orang yang

hilang, Dukung (pasien untuk) mengekspresikan perasaan

mengenai kehilangan , Dengarkan ekpresi berduka, Libatkan orang

penting (bagi klien/SO) untuk mendiskusikan dan membuat

keputusan, dengan cepat, Bantu mengidentifikasi strategi-strategi

koping pribadi (Nanda, 2018). Implementasi kedua adalah Level 1

Domain 3: Perilaku, Level 2 Kelas B: Bantuan koping, Level 3

Intervensi: Peningkatan koping (5230) yaitu: Bantu pasien untuk

menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif, Berikan

suasana penerimaan, Bantu pasien dalam mengembangkan

penilaian terkait dengan kejadian dengan lebih obyektif, Dukung

verbalisasi perasaan, persepsi, dan rasa takut (Nanda, 2018).

5. Evaluasi Keperawatan

Pada tahap evaluasi, penulis mendapatkan hasil dari data

intervensi dan implementasi yang telah dilakukan pada ketiga

diagnosa Ny. E selama 5 hari di lapangan.

Setelah dilakukan Asuhan keperawatan penulis

menggunakan evaluasi dari hasil catatan implementasi untuk

menilai segala tindakan yang ada pada perencanaan yang telah

ditetapkan. Dari ketiga diagnosa keperawatan yang ada pada klien

masalah sudah teratasi yaitu, nyeri kronis, perilaku Kesehatan

cenderung beresiko, dan ketidakefektifan koping.

Anda mungkin juga menyukai