Anda di halaman 1dari 5

GANGGUAN IRAMA KELANCARAN

Dosen:
Rexsy Taruna, A.Md TW., S.Psi
Prodi;
D III Terapi Wicara; STIKes Mercubaktijaya Padang
Modul:
Metode Terapi Gagap
Materi:
Stuttering Modification (Van Riper)
Prasyarat:
- Memahami karakteristik gagap
- Memahami klasifikasi gagap
- Memahami asesmen gagap serta gangguan irama kelancaran lainnya
- Memahami diagnosis gagap serta gangguan irama kelancaran lainnya
BAB I
Stuttering Modification

A. Pendahuluan
Stuttering modification digunakan untuk melatih penggagap untuk mengubah cara
kegagapannya. Van Riper mungkin merupakan pemrakarsa paling terkenal dari
pendekatan stuttering modification. Pendekatan ini sering disingkat MIDVAS. MIDVAS
merupakan singkatan dari modifikasi, identifikasi, desensitisasi, variasi, aproksimasi, dan
stabilisasi.
B. Langkah-langkah stuttering modification
Adapun langkah-langkah MIDVAS terdiri dari enam tahap yang saling bergantungan.
Artinya, jika satu tahap belum berhasil, maka tahap lain belum dapat dilakukan. Langkah-
langkah MIDVAS dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. MIDVAS
Tahap Fokus Prosedur
Motivasi Menyiapkan emosi dan 1. Klien memberitahukan terapis tentang
mental klien untuk siap kegagapan
mengikuti proses terapi 2. Mendiskusikan perasaan klien
3. Menjelaskan tentang pelaksanaan
terapi
Identifikasi Menjelaskan dan 1. Klien menjelaskan kegagapan secara
membantu klien dalam detail
mengetahui bentuk 2. Penugasan kepada klien untuk
kegagapan dan mental mengamati reaksi lawab bicara
emosi yang dirasakan
ketika gagap
Desensitisasi Mengurangi ketakutan 1. Freezing; klien diminta
klien, frustasi, dan malu bicara/membaca. Ketika muncul
karena gagap. perilaku inti, terapis mengatakan freez.
Desensitisasi artinya Saat terapis mengatakan freez, klien
memberikan harus meneruskan kegagapannya
rangsangan yang sampai terapis mengatakan lanjut.
membuatnya takut atau Proses ini dilakukan dari tahap mudah
cemas, sampai klien hingga sulit, artinya frekuensi dan
tidak merasa takut atau durasi semakin lama semakin
cemas. meningkat
2. Pseudostuttering; klien diminta
berpura-pura gagap di depan terapis.
Dimulai dari kata yang ditakuti. Tahap
awal dilakukan di ruang terapi. Reaksi
terapis harus tetap tenang ketika klien
pura-pura gagap. Secara bertahap
klien harus pura-pura gagap di depan
orang lain, untuk dapat belajar
bagaimana menerima kegagapannya.
Ketika emosi negatif klien berkurang
terhadap kegagapannya dan reaksi
lawab bicaranya, maka tahap
selanjutnya dilakukan
Variasi Mengajarkan klien untuk Meminta klien untuk mengeksplor
mengubah pola berbagai cara gagap di depan umum;
gagapnya dimulari dari ruang terapi
Aproksimasi Mengajarkan klien 1. Cancellation; ketika klien gagap dalam
mengurangi kegagapan menyebutkan sebuah kata, klien
dengan gaya baru diminta untuk berhenti beberapa detik
dan mengulanginya lagi dengan
santai. Klien harus dalam kondisi yang
tenang. Hal ini terus diulang-ulang
hingga klien dapat dengan sendirinya
melakukan teknik ini
2. Pull out; ketika klien gagap, minta
klien untuk mengubah kegagapan;
biarkan klien menarik diri dengan cara
memperlambat produksi kata dengan
cara yang halus dan lembut
3. Preparatory sets; ini merupakan
langkah terakhir dari tahap variasi.
Ketika individu menyadari situasi dan
kata yang ditakuti, maka klien harus
mempersiapkan diri dengan perilaku
bicara baru yang telah dipelajari
sebelumnya. Klien harus dalam
kondisi tenang
Stabilisasi Membantu klien menjadi Menerapkan teknik yang telah dipelajari
terapis untuk dirinya sebelumnya
sendiri
REFERENSI

1. Gillam, R. B., Marquardt, T. P., & Martin, F. N. (2011). Communication sciences and
disorders : from science to clinical practice. USA: Jones and Bartlett Publishers

TUGAS

Tema tugas;
1. Counseling skill; counseling miscroskill – counseling mistakes
2. Counseling as treatment for stuttering
3. Prolonged speech
4. Fluency shaping techniques
5. Stuttering modification approach (atau fluent stuttering Van Riper Approach)

Instruksi;
1. Buatlah lima kelompok dan pilihlah satu tema
2. Buat makalah berdasarkan tema yang dipilih (tidak perlu membuat kata pengantar,
daftar isi, dll), hanya membuat inti tugas
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan tugas via google meet pada pertemuan
berikutnya (minggu depan)
4. Tema yang didapat akan dikoreksi oleh dosen secara langsung melalui google meet
setelah dipresentasikan
5. Progress pengerjaan tugas dikumpulkan pada pertemuan hari ini, Jumat, 26 Juni
2020

Referensi tugas;
1. Tema 1 (Guide to Counseling for SLP)
2. Tema 2-4 (Hedge, M. N. (2001). Hedge’s pockedguide to treatment in speech
language pathology, 2ed. USA: Thonson Learning)

Anda mungkin juga menyukai