Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dita Lanuryanti

NIM : 10021381722086

TUGAS ANTROPOLOGI GIZI

1. Distibusi pangan pada daerah saya ketika pandemi ini cukup mengalami perubahan mulai
dari kebutuhan pokok yang setiap hari digunakan terjadi kekurangan ketersediaan pangan
karena pada saat ini masyarakat juga diminta untuk mengurangi kontak fisik dan
melakukan pekerjaan dari rumah. Hal ini dapat berpengaruh pada produksi, distribusi, dan
juga konsumsi pangan. Sarana untuk melakukan distribusi pangan menjadi terbatas
sehingga terjadi kurangnya produktifitas pangan. Selain itu, dengan pola hidup masyarakat
yang berubah, otomatis permintaan masyarakat sebagai konsumen pangan juga berubah.
Hal ini dapat mengakibatkan perubahan harga-harga pada produk pangan. Di dalam
keluarga saya tidak ada norma atau budaya tertentu yang dapat menghambat perbaikan
gizi; hanya saja keluarga saya masih menerapkan pola makan seperti sering mengkonsumsi
junk food, makan-makanan yang mengandung tinggi kalori dan gula, kurangnya konsumsi
sayur sehingga dari kebiasaan makan tersebut dapat menimbulkan beberapa masalah gizi
yang harus ditangani untuk memperbaiki gizi keluarga salah satu yang bisa dilakukan
adalah dengan cara memberikan edukasi tentsng pengetahuan gizi agar terjadi perubahan
perilaku pola makan yang sesuai.
2. Jika diberi kesempatan mengedukasi sebuah rumah tangga yang memiliki masalah nutrisi,
topik yang akan saya sampaikan adalah pentingnya melakukan aktivitas fisik dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, Seperti yang kita ketahui penyebab
terjadinya malnutrisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu, ketidak seimbang asupan,
kurangnya melakukan aktivitas fisik, pengetahuan gizi kurang, faktor lingkungan, dan gaya
hidup. Melalui edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan orang tua sehingga
dapat mempengaruhi perubahan perilaku menjadi positif seperti menurunkan tingkat
kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, persentase asupan lemak dan meningkatkan
asupan serat. Selain mengkonsumsi makanan bergizi, perlunya membiasakan melakukan
aktivitas fisik dirumah karena hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang
serta produktifitas kerja, manfaat lain dari melakukan aktivitas fisik ini adalah untuk
memperbaiki status gizi, menyeimbangkan hormon, menurunkan risiko penyakit tidak
menular (PTM). Dalam menerapkan kegiatan aktivitas fisik ini orang tua juga diharapkan
ikut berperan terhadap anak contoh nya saja dimulai dari hal kecil seperti mengajak
jogging di setiap pagi keliling disekitar komplek tidak perlu olahraga yang berintensitas
berat cukup dengan melakukan akvitias fisik yang berintensitas ringan asalkan rutin
dilakukan dalam 1-3x dalam seminggu.
3. Jika membuat kegiatan urban farming, tanaman yang akan saya pilih adalah sayur-sayuran
dan buah-buahan. Salah satu faktor yang mendasari saya lmemilih tanaman ini yaitu
kurangnya konsumsi sayur dan buah-buahan di keluarga selain hal tersebut, menurut saya
tanaman ini cukup efektif untuk digunakan dalam berkebun khusunya di daerah perkotaan.
Masa tumbuh hingga panen untuk tanaman sayuran relative singkat, hanya kisaran 21 hari
atau 3 pekan. Sayuran yang paling cepat dipanen adalah kangkung, bayam, sedikit lama
seperti selada, pakcoy, sawi. Untuk rentang waktu yang lebih dari satu bulan jenisnya bisa
seperti buah-buahan contohnya tomat. Melalui kegiatan urban farming ini dengan
menanam sayur-sayuran dan buah-buahan di kebun atau dirumah masing-masing dapat
memberikan banyak manfaat baik itu dari kesehatan, hasil panen dari urban
farming sendiri dapat dikontrol dan diawasi sendiri mulai dari penanaman hingga panen.
Penggunaan bahan kimia berbahaya dapat diatasi dengan menggunakan pupuk organik,
sehingga hasil panen yang dikonsumsi pun terjamin kesehatannya. Dari segi ekonomi, kita
mampu menghasilkan bahan pangan yang bisa dikonsumsi sendiri ataupun Mereka bisa
memanfaatkan hasil dari berkebun ini untuk mengurangi biaya dan jejak karbon yang
ditinggalkan transportasi. Selain itu masyarakat juga memiliki ketahanan pangan. Seperti
pada saat ini saja contohnya, keadaan pandemi membuat semua bahan pangan melonjak
naik dengan melakukan kegiatan urban farming ini masyaraakt yang menanam sendiri di
rumah mereka tinggal memetik hasil dari panen tersebut dan tidak merasakan efek
melonjaknya harga di pasaran.Tidak hanya untuk diri sendiri, dengan melakukan kegiatan
urban farming dapat menciptakan keasrian dan mengurangi polusi lalu sampah rumah
tangga (diolah menjadi pupuk organic) di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai