Anda di halaman 1dari 22

RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 10

PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN

 Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan merupakan suatu respon dari seseorang berkaitan dengan masalah
kesehatan, penggunaan pelayanan kesehatan, pola hidup, maupun lingkungan sekitar yang
mempengaruhi (Notoatmodjo, 2007).

 Faktor Pembentuk Perilaku

o Faktor Internal
Faktor Internal adalah potensi dasar yang dimiliki seseorang semenjak ia lahir
sebagai modal dasar Sumber Daya Manusia (SDM) seperti
spiritual,emosional,intelektual dan biologis.

o Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah tempat tinggal dan lingkungan sosial ekonomi dimana
manusia itu dilahirkan ,dibesarlan dan bermasyarakat, yang berfungsi mempengaruhi
dan membentuk pengembangan faktor internal SDM itu sendiri .Faktor eksternal
manusia antara lain:
1. Lingkungan fisik ialah kondisi daerah tempat tinggal mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan fisik dan pengembangan mental manusia.
2. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang terdiri dari lingkungan rumah
tangga/keluarga, masyarakat. Berperan dalam mempengaruhi pembentukan dan
pengembangan kepribadian seseorang.
3. Lingkungan media ialah semua sumber informasi , seperti media tradisionala
maupun modern . Lingkungan media mempunyai pengaruh besar pula terhadap
pembentukan karakter baik positif maupun negatif.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Pengertian Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan


Perilaku pencarian pelayanan kesehatan adalah perilaku individu maupun kelompok
atau penduduk untuk melakukan atau mencari pengobatan. Variasi pencarian pelayanan
di masyarakat dipengaruhi dengan jumlah sarana pelayanan kesehatan yang semakin
bertambah serta jenis, metode serta peralatan pelayanan kesehatan yang tersedia di
sarana pelayanan kesehatan juga semakin beragam.

 Tindakan Mengobati Sendiri (Self Treatment)


Masyarakat yang percaya kepada diri sendiri, karena pengalaman yang lalu
usaha-usaha pengobatan sendiri sudah dapat mendatangkan kesembuhan. Hal ini
mengakibatkan pencarian pengobatan keluar tidak diperlukan.
 Mencari Pengobatan ke Fasilitas Pengobatan Tradisional (traditional
remedy).
Pengobatan tradisional khususnya masyarakat yang tinggal di daerah
pedasaan, masih menjadi hal utama dibandingkan pengobatan yang lain mereka
masih mempercayai masalah sehat-sakit adalah lebih bersifat budaya dari pada
gangguan-gangguan fisik.
 Mencari pengobatan dengan membeli obat-obat ke warung-warung obat
(chemist shop)
Obat-obat yang mereka dapatkan pada umumnya adalah obat  yang tidak
memakai resep sehingga sukar untuk dikontrol termasuk membeli ketukang-
tukang jamu dan sejenisnya.

 Perilaku Public Health Service dan Perilaku Individual Health Service


Merupakan dua model kecenderungan dalam mencari pelayanan kesehatan.
Public health service biasanya terdiri dari sanitasi, imunisasi, kebersihan air dan
perlindungan kualitas udara dll. Sedangkan individual langsung kepada individu khusus
atau pemakaian pribadi.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Tahapan Pembuatan Keputusan


Tahapan pembuatan keputusan menurut Suchman adalah sebagai berikut:
1, Tahap pengalaman/pengenalan gejala (symptom’s experience)
2. Tahap asumsi sakit (the assumption of sick role)
3. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan (the medical care contact)
4. Tahap ketergantungan pasien (the dependent patient stage)
5. Tahap penyembuhan atau rehabilitasi (the recovery or rehabilitation)

 Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan


Menurut Ilustari Anderson terbagi menjadi 3 faktor, yaitu:
1. Faktor Predisposisi
 Demografi (Demography)
 Struktur Sosial (Social Structure)
 Keyakinan Kesehatan (Health Belief)
2. Faktor Kemungkinan (Enabling)
 Sumber daya keluarga (Familu Resources)
 Sumber daya masyarakat (Community Resources)
3, Faktor Kebutuhan (Need)
 Presepsi
 Penilaian
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 11

MENGENAL MASALAH KESEHATAN

Pada umumnya masalah kesehatan yang ada di Indonesia saat ini sangat banyak
berdasarkan data di RISKESDAS yaitu Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit
Berasal dari Perilaku, Penyakit dari Gizi, Penyakit dari Lingkungan dan Penyakit dari
Kesehatan Ibu. Perilaku menjadi penyebab masalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular salah satunya jantung dan penyakit menular seperti campak hingga sampai saat ini
muncul penyakit baru yaitu COVID-19. Dari berbagai macam penyakit ini harus diketahui
dengan jelas apa penyebab masalahnya agar bisa tersampaikan pada saat melakukan
penyuluhan ke masyarakat.

 Mengenal Sifat Masalah


 Beratnya Masalah
 Luasnya Masalah
 Prioritas Masalah

 Mengenal Perkembangan Masalah


Bagaimana urutannya sampai munculnya masalah, Perkembangan masalah ini perlu
diketahui agar penyuluhan bisa mengkaitkan kebiasaan-kebiasaan (sebab) dengan masalah
yang terjadi sehingga hal ini harus menjadi perhatian bagi pelayanan kesehatan.

 Mengenal Kebiasaan
Setelah mengetahui perkembangan masalah, maka pelajarilah dengan baik kebiasaan-
kebiasaan masyarakat tersebut lalu kaitkan dengan masalah kesehatan yang ada.
Kemudian setelah ditemukan kebiasaan-kebiasaan mana kiranya yang bisa membantu
munculnya masalah.

 Mengenal Sebab Kebiasaan


Pelajari dengan seksama mengapa individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai
kebiasaan seperti itu. Untuk itu penyebab nya harus dicari dari 3 sumber:
 Apakah penyebab ada pada pihak provider, yaitu sektor-sektor yang memberi
pelayanan?
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Apakah penyebabnya ada pihak masyakarat sendiri? Apakah sumbernya itu


bersumber pada:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Saranan yang diperlukan
d. Norma masyarakat
e. Motivasi
 Apakah penyebabnya ada di luar kedua hal yang disebutkan terdahulu?
Penyebabnya bisa juga berasal dari luar, yaitu yang ada diluar kemampuan penyuluh
untuk merubahnya.

 Merumuskan Perubahan Perilaku/Perilaku Harapan


Setelah mengenal perilaku yang ada, pikirkan dan rumuskan perilaku yang diharapkan
yaitu perilaku yang kira-kira bisa mengurangi masalah yang ada. Dalam merumuskan
perilaku yang diharapkan harus memperhitungkan atau memastikan bahwa benar-benar:
 Apakah kebiasaan yang diharapkan itu bisa dilaksanakan oleh individu atau
masyarakat, artinya apakah sarana yang diperlukan ada dan apakah tidak ruwet?
 Apakah kebiasaan ini bisa diterima oelh masyarakat dalam arti tidak bertentangan
dengan norma setempat?
 Apakah kebiasaan atau perilaku yang diharapkan tersebut benar-benar bisa
mengurangi masalah?

 Mengenal Faktor Pendorong dan Penghambat yang akan dihadapi


Sesudah mengenal kebiasaan yang menyebabkan masalah, dan sesudah merumuskan
atau perilaku yang diharapkan akan bisa mengurangi masalah,maka pelajarilah hambatan-
hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam merubah perilaku yang ada menjadi
perilaku yang diharapkan tersebut. Selain hambatan yang mungkin akan dihadapil, perlu
diketahui hal-hal yang mungkin bisa membantu mempermudah terjadinya perubahan
perilaku atau kebiasaan tersebut.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 12

MENGENAL TEORI PROMOSI KESEHATAN: DIFUSI INOVASI

 Pengertian Difusi Inovasi


Berdasarkan teori Everet Rodgers inovasi didefinisikan sebagai suatu bentuk
komunikasi yang bersifat khusus berkaitan dengan penyebaran pesan-pesan yang berupa
gagasan baru. Misalnya, pada kegiatan bertani pada saat ini menjadi lebih mudah dan
efisien baik dari waktu dan hasil menggunakan bahan teknologi dimana pada zaman
dahulu terlihat manual menggunakan cangkul, membajak sawah menggunakan kerbau.
Tetapi karena ada kemajuan teknologi sekarang bertani sudah menggunakan traktor ini
adalah salah satu bentuk inovasi di bidang pertanian.

 Elemen Pokok Difusi Inovasi


 Inovasi
Gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini,
kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang
menerimanya. Jiks suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovsi untuk
orang itu.
 Saluran Komunikasi
Alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam
memilih saluran komunikasi, sumber, paling tidak perlu memperhatikan:
1. Tujuan diadakannya komunikasi
2. Karakteristik penerima
 Jangka Waktu
Proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk
menerima atau menolaknya, dan pengukuran terhadap keputusan itu sangat berkaitan
dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam:
a. Proses pengambilan keputusan inovasi
b. Keinovatifan seseorang: relative lebih awal atau lebih lambat dalam menerima
inovasi
c. Kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Sistem Sosial
Kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terkait dalam kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama

 Pengelompokan Masyarakat Berdasarkan Kecepatan Menerima Inovasi


 Inovator
Mereka yang pada dasarnya sudah menyenangi hal-hal yang baru dan sering melakukan
percobaan. Individu yang pertama kali mengadopsi inovasi, ciri-cirinya berani
mengambil resiko, mempunyai jiwa petualang, cerdas, dan kemampuan ekonominya
baik atau tinggi.
 Early Adopter
Orang-orang yang berpengaruh di sekelilingnya dan merupakan orang-orang
disekitarnya. Ciri-cirinya, biasanya di masyarakat orang ini sering dijadikan sebagai
teladan, akses di dalam kelompoknya tinggi.
 Early Majority
Orang-orang yang menerima suatu inovasi selangkah lebih dulu dari orang lain. Ciri-
cirinya, penuh pertimbangan dalam mengadopsi inovasi, interaksi internal lebih tinggi
biasanya orang pemimpin dalam kelompok.
 Late Majority (Pengikut Akhir)
Orang-orang yang baru bersedia menerima suatu inovasi apabila menurut penilaiannya
semua orang disekelilingnya sudah menerimanya. Mempunyai pertimbangan dalam
mengadopsi sebuah inovasi karena pertimbangan ekonomi apakah ini menguntungkan
atau tidak, sifatnya lebih hati-hati dalam menerima inovasi.
 Laggards
Lapisan yang paling akhir dalam menerima suatu inovasi atau bahkan konsisten tetap
menolak. Jarang termasuk pada kelompok pemuka pendapat,teladan, atau influencer.

 Proses Adopsi dan Tahap Pengambilan Keputusan Inovasi


Proses adopsi merupakan proses mental dalam diri seseorang sejak pertama kali ia
mendengar suatu inovasi sampai akhirnya menerapkan inovasi.
a. Pengetahuan
Ditentukan berdasarkan sosiekonomi, personality, dan perilaku komunikasi. Seperti
innovator dalam memutuskan mengadopsi inovasi
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

b. Persuasi
Keuntungan relative, serasi, bisa dicoba, dan dapat dilihat hasilnya.
c. Keputusan
Kemudian keputusan tersebut apakah akan dia menerima atau menolak
d. Implementasi
Menerima atau menolak. Menerima dapat dilakukan dengan melanjutkan atau
menerima tetapi tidak dilanjutkan sedangkan apabila dia menolak, konsisten berhenti
menolak inovasi yang diketajui dan menolak apakah dia pertama kali melakukan dan
merasa tidak nyaman kemudian berhenti,
e. Konfirmasi
Mengadopsi secara keseluruhan dari inovasi yang dia dapatkan.

REVIEW JURNAL

Difusi Inovasi Dalam Program KB

Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana Oleh Akseptor dari Komunitas Adat
Terpencil Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak

Masyarakat Baduy ini adalah masyarakat adat yang memegang teguh nilai-nilai adat yang
mereka punya artinya sangat jarang ditemukan teknologi di daerah tersebut di bidang
kesehatan mesikupun demikian secara umum mereka mau menerima perubahan yang sifatnya
tidak bertentangan dengan adat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik
akseptor KB di KAT Baduy dan menganalisis hubungan karakteristik dengan penerimaan
inovasi KB di KAT Baduy

Penyebaran KB sebagai satu inovasi di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Baduy, di Desa
Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak cukup diterima dan berhasil dengan
baik. Hal ini ditandai dengan jumlah akseptor KB di KAT Baduy yang terus bertambah dan
tersebar dari tahun ke tahun secara lebih merata. Karakteristik akseptor KAT Baduy
umumnya memiliki jumlah anak paling banyak empat orang berarti sebenarnya masyarakat
disana tidak termasuk dalam golongan “Keluarga Besar”. Jarak rumah tempat tinggal
responden ke klinik kesehatan (klinik bidan atau puskesmas) umumnya berjarak 2 jam
perjalanan kaki. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan mayoritas suntik.Masyarakat Baduy
lebih meyakini menggunakan alat kontrasepsi ini karena lebih praktis dan waktunya agak
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

lama (sebulan sekali), dan tidak menutup kemungkinan alat kontrasepsi pada masyarakat ini
dianggap tidak banyak ditemukan efek negatifnya.

Selain suntik, jenis alat KB lain yang digunakan oleh sebagian kecil akseptor KB di
Baduy adalah menggunakan pil. Pil sangat mungkin kurang mendapat tempat dibandingkan
dengan alat KB suntik karena kerepotan penggunaanya, yang membutuhkan disipilin waktu
secara konsisten untuk mengkonsumsinya. Ketersediaan Pil KB saat stok habis juga kadang
cukup menghadapi kendala untuk mendapatkannya. Hal ini bisa saja terjadi jenis KB yang
mereka pilih dengan keberterimaan pada inovasi KB lebih disebabkan oleh banyaknya warga
yang sudah menerima cara hidup baik untuk kesejahteraan anak dan ibu maupun
kesejahteraan keluarga.

Tumbuhnya pemahaman dan kesadaran pada masyarakat Baduy jika KB memberikan


manfaat terutama dalam upaya menjarangkan kelahiran dan juga membatasi jumlah
kelahiran. Sehingga terdapat korelasi positif antara karakteristik komunikan (adopter/akseptor
KB) dengan efektivitas penerimaan inovasi. Selain itu terdapat korelasi yang positif antara
jenis saluran komunikasi dengan efektivitas penerimaan inovasi mempunyai hubungan yang
“cukup kuat” hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
jenis dan ciri inovasi dengan efektivitas penerimaan inovasi. KB tidak lagi menjadi suatu hal
yang terlarang bagi ibu-ibu KAT Baduy karena kini tidak lagi dianggap sebagai larangan adat
artinya, apapun jenis inovasi KB mereka sudah mau menerima yang penting cocok sesuai
kebutuhan. Hal ini bisa dikatakan bahwa sudah banyak juga terjadi pergeseran nilai di KAT
Baduy dengan harapan tentunya pergeseran ini kearah lebih baik dalam kesejahteraan. KB
bisa menjadi salah satu pintu masuk untuk peningkatan kesejahteraan.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 13

HEALTH BELIEF MODEL

 Pengertian Health Belief Model


Health Belief Model berasal dari kata health, belief dan model yang artinya
kepercayaan seseorang terhadap kesehatan. HBM merupakan model psikologis yang
mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Hal ini dilakukan
dengan berfokus pada sikap dan keyakinan individu dan sering digunakan untuk
memprediksi perilaku kesehatan preventif dan juga respon perilaku untuk pengobatan
pasien dengan penyakit akut dan kronis.
Konsep utama dari health belief model adalah perilaku sehat ditentukan oleh
kepercaaan individu atau presepsi tentang penyakit dan sarana yang tersedia untuk
menghindari terjadinya suatu penyakit. Jadi dapat disimpulkan bahwa HBM ini
merupakan model bagaimana individu menunjukkan perilaku nya mengenai kepercayaan
yang bisa membuat dirinya sehat ataupun sembuh.
HBM dikembangkan pertama kali tahun 1950-an oleh seseorang psikologi sosial di layanan
kesehatan publik amerika serikat yaitu dimulai dengan adanya kegagalan pada program
pencegahan penyakit.

 Dimensi Health Belief Model

1. Perceived Susceptibility
Kerentanan yang dirasakankonstruk tentang resiko atau kerentanan (susceptibility)
personal, Hal ini mengacu pada persepsi subyektif seseorang menyangkut risiko dari
kondisi kesehatannya.
2. Perceived severity
Perasaan mengenai keseriusan terhadap suatu penyakit, meliputikegiatan evaluasi
terhadap konsekuensi klinis dan medis (sebagai contoh, kematian, cacat, dan sakit) dan
konsekuensi sosial yang mungkin terjadi (seperti efek pada pekerjaan, kehidupan
keluarga dan hubungan sosial)
3. Perceived Benefitsm
Penerimaan susceptibility sesorang terhadap suatu kondisi yang dipercaya dapat
menimbulkan keseriusan akan mmendorong untuk menghasilkan suatu kekuatan yang
mendukung kearah perubahan perilaku.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

4. Perceived Barriers
Hambatan yang dirasakan untuk berubah, atau apabila individu menghadapi
rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut.
5. Health Motivation
Dimana konstruk ini terkait dengan motivasi individu untuk selalu hidup sehat.
6. Cues To Action
Suatu perilaku dipengaruhi oleh suatu hal yang menjadi isyarat bagi seseorang
untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.

 Faktor yang Mempengaruhi Dimensi HBM


 Presepsi Individu
Persepi individu megenai sebuah keadaan perasaan lemah dan kerentanan yang
mendorong ia melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan terhadap penyakit.
 Faktor Modifikasi
Karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi individu seperti usia, jenis
kelamin, ekonomi.
 Faktor kemungkinan untuk mengubah perilaku
Untuk merubah perilaku dalam mengambil keputusan bertindak tergantung dari
perasaan bermanfaat dan merasa mendapat rintangan yang dianggap serius dalam
masalah kesehatan.

 Model Perencanaan Program Promosi Kesehatan

MODEL PRECEDE PROCEED


o Model ini dikembangkan oleh Green & Krueter (1991)
o Digunakan secara keseluruhan, sebagian atau kombinasi
o Langkah yang berurutan
o Fleksibilitas: beradaptasi dengan kebutuhan
o Fungsi: meningkatkan kondisi kesehatan
o Merupakan model yang paling cocok diterapkan dalam Perencanaan dan Evaluasi
Program Promosi
o Dikenal dengan model PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Couses
in Educational Diagnosis and Evaluation) (1980)
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

o PROCEEDE (Policy, Regulatory and Organizational Contructs In Educational and


Environmental Development) (1991)
o PROCEEDE merupakan kerangka untuk membantu perencanaan mengenal masalah,
mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program.
o Dalam aplikasinya PRECED-PROCEED dilakukan bersama-sama dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

PRECEDE PROCEED

o Precede Proceed adalah model perencanaan yang berorentiasi pada masyarakat untuk
suksesnya intervensi Program Promosi Kesehatan
o PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan
program.
o PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan
dan evaluasi.

PRECEDE terdiri dari 5 fase:

 Fase 1: Social diagnosis


 Fase 2: Epidemiological diagnosis
 Fase 3: Behavioral and environmental diagnosis
 Fase 4: Educational and organizational diagnosis
 Fase 5: Administrative and policy diagnosis

PROCEED terdiri dari 4 fase:

 Fase 1: Implementation
 Fase 2: Process Evaluation
 Fase 3: Impact Evaluation
 Fase 4: Outcome Evaluation
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

ASUMSI MELATARI PRECEDE-PROCEED


o Bahwa perubahan perilaku lebih efektif jika ada partisipasi masyarakat
o Kesehatan dan issu lainnya seharusnya melihat dalam konteks masyarakat
o Kesehatan atau issu lainnya pada dasarnya adalah masalah kualitas hidup

KEGUNAAN PRECEDE-PROCEED
o Sebuah Model logis untuk membangun intervensi terstruktur dan procedural
o Model yang logis untuk analisis kritis sesuai kerangka kerja
o PRECEDE-PROCEED adalah model partisipasi sehingga menjamin
keterlibatan/partisipasi masyarakat
o PRECEDE-PROCEDE menggabungkan evaluasi pada banyak tingkatan sehingga
memungkinkan untuk selalu memonitor dan menyesuaikan evaluasi yang dibuat

PRECEDE-PROCEED FRAMEWORK
1. Fase 1 (Diagnosis Sosial)
 Proses menentukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan
penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya.
 Untuk mengetahui masalah sosial digunakan indikator sosial
 Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus, angka statistik yang ada atau
pengumpulan data secara langsung ke masyarakat.
 Pengumpulan data secara langsung ke masyarakat dapat dilakukan dengan;
wawancara terhadap informan kunci, forum yang ada di masyarakat, FGD,
survey.
2. Fase 2 (Diagnosis Epidemiologi)
 Studi tentang distribusi dan determinan penyakit
 Pada fase ini siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur,
jenis kelamin, lokasi dan suku) di identifikasi
 Dicari bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut
(mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul) dan cara
menanggulangi masalah tersebut (imunisasi, perawatan/pengobatan, modifikasi
lingkungan atau perilaku).
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Informasi ini sangat penting untuk menetapkan prioritas masalah, yang


didasarkan pertimbangan besarnya masalah dan akibat yang ditimbulkan serta
kemungkinan untuk diubah.
Membuat Prioritas dengan:
o Masalah yang memiliki dampak terbesar dalam hal kematian, penyakit,
hari hilang dari pekerjaan, biaya rehabilitasi, cacat, atau biaya/kerugian
untuk perbaikan maupun pemulihan kerusakan
o Masalah yang paling mungkin untuk diubah
o Masalah tersebut apakah sub populasi tertentu seperti; remaja, wisatawan, orang
tua
o Masalah yang tidak ditangani oleh lembaga lain
o Apakah ada kebutuhan yang diabaikan
o Apakah salah satu masalah merupakan prioritas Nasional atau regional

3. Fase 3 (Diagnosis Perilaku dan Lingkungan)


 Masalah perilaku dan lingkungan yang mempengaruhi perilaku dan status
kesehatan atau kualitas hidup seseorang atau masyarakat.
 Penting bagi promotor kesehatan untuk membedakan masalah perilaku yang
dapat dikontrol secara individu atau harus dikontrol melalui institusi
Contoh: Pada kasus malnutrisi yang disebabkan ketidakmampuan membeli
bahan makanan, intervensi pendidikan tidak akan bermanfaat sehingga
diperlukan pendekatan perubahan sosial untuk mengatasi masalah lingkungan.

Indikator masalah perilaku yang memengaruhi status kesehatan seseorang:


o Pemanfaatan pelayanan kesehatan (utilization)
o Upaya pencegahan (prevention action)
o Pola konsumsi makanan (comsumtion pattern)
o Kepatuhan (compliance)
o Upaya pemeliharaan kesehatan sendiri (self care)

Langkah-langkah dalam melakukan diagnosis perilaku dan lingkungan yaitu:


1. Memisahkan faktor perilaku dan non perilaku sebagai penyebab masalah
kesehatan
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

2. Mengidentifikasi perilaku yang dapat dicegah dan perilaku yang berhubungan


dengan tindakan perawatan atau non pengobatan
3. Mengurutkan masalah perilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya pengaruh
terhadap kesehatan
4. Mengurutkan masalah perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan
untuk diubah
5. Menetapkan perilaku dan lingkungan yang menjadi sasaran program. Setelah
itu tetapkan tujuan perubahan perilaku dan lingkungan yang ingin dicapai
program

4. Fase 4 (Diagnosis Perilaku dan Lingkungan)


Identifikasi dilakukan berdasarkan determinan perilaku yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang/masyarakat yaitu:
1. Faktor Predisposisi (predisposing factors) ; pengetahuan, sikap, persepsi,
kepercayaan, nilai/norma yang diyakini
2. Faktor Pendorong (enabling factors); yaitu lingkungan yang memfasilitasi
perilaku seseorang
3. Faktor Penguat (reinforcing factors); perilaku orang lain yang berpengaruh
(toma, guru, petugas, orang tua, pemegang kekuasaan) yang menjadi pendorong
Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
berdasarkan faktor predisposisi yang telah diidentifikasi dan menetapkan tujuan
organisasional berdasarkan faktor penguat dan pendorong yang telah diidentifikasi
melalui upaya pengembangan organisasi dan sumberdaya.

5. Fase 5 (Diagnosis Administrasi dan Kebijakan)


Analisis terhadap kebijakan, sumberdaya dan peraturan yang berlaku yang
Dapat memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promosi. Data yang
dibutuhkan untuk perencanaan promosi kesehatan dapat diperoleh dari:
a. Dokumen yang ada
b. Langsung dari masyarakat
c. Petugas kesehatan dilapangan
d. Tokoh masyarakat
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

CARA PENGUMPULAN DATA


o Key informan approach: Melalui FGD
o Community forum approach: Melalui forum diskusi
o Sample survey approach: Melalui wawancara dan observasi

MENGEMBANGKAN PROMOSI KESEHATAN


o Menentukan tujuan promosi kesehatan
o Tujuan mencakup 3 hal:
- Peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat
- Peningkatan perilaku masyarakat
- Peningkatan status kesehatan masyarakat
Tujuan promosi kesehatan terdiri atas 3 tingkatan;
Tujuan Program, Tujuan Pendidikan, Tujuan Perilaku
o Menentukan sasaran promosi kesehatan
- Sasaran langsung (primer)
- Sasaran tidak langsung (sekunder dan tersier)
- Sasaran promosi kesehatan adalah individu dan kelompok atau keduanya
o Menentukan isi promosi kesehatan
- Komponen isi promosi kesehatan berisi bahan yang akan disampaikan
kepada sasaran untuk meningkatkan pencapaian tujuan
- Isi pesan dapat dibuat dengan menggunakan gambar dan bahasa setempat
sesederhana mungkin agar mudah dipahami

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode


promosi kesehatan:
1. Aspek yang akan dicapai
 Aspek Pengetahuan
Metode: Penyuluhan langsung, Pemasangan poster, Spanduk dan
penyebaran leaflet.
 Aspek Sikap
Metode: Memperlihatkan foto, Slide, Film atau Video
 Aspek Keterampilan
Metode: Memberi kesempatan untuk mencoba keterampilan
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

2. Sumber daya yang dimiliki masyarakat


3. Jenis atau jumlah sasaran
Menentukan media yang digunakan:
 Rumah Tangga
Leaflet, buku bergambar, benda nyata seperti buah-buahan,sayuran.
 Tempat Kerja dan Sekolah
Papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar.
 Masyarakat Umum
Poster, spanduk, leaflet, wayang.

o Menyusun rencana evaluasi; dijabarkan kapan evaluasi akan dilaksanakan,


dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran mana dan siapa yang akan
dievaluasi.
o Menyusun jadwal pelaksanaan; penjabaran terhadap waktu, tempat dan
pelaksanaan (disajikan dalam bentuk Gant chart.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 14

METODE DAN TEKNIK PENYULUHAN

 Metode dan Teknik Penyuluhan Berdasarkan Sasaran


1. Individu
Langsung atau tidak langsung
Seperti: kunjungan rumah, telepon, surat menyurat.
2. Kelompok
Dikusi kelompok, brainstorming, snowbowling, buzz group, roleplay,
permainan simulasi, ceramah dan seminar.
3. Massa
Bersifat untuk orang banyak dan cenderung satu arah. Informasi yang
disampaikan melalui film/sinetron, simulasi, billboard, pidato, media sosial,
ceramah umum, tulisan dimajalah atau surat kabar.
 Metode dan Teknik Penyuluhan Berdasarkan Proses Komunikasi
1. Langsung
Tanpa menggunakan media
2. Tidak Langsung
Informasi disalurkan melalui media seperti poster, media sosial dll.
 Metode dan Teknik Penyuluhan Berdasarkan Indera Penerima
1. Metode yang disampaikan lewat pengelihatan, yaitu poster dll.
2. Metode yang disampaikan lewat pendengaran, yaitu radio.
3. Metode yang disampaikan lewat berbagai macam indera secara kombinasi,
yaitu ceramah atau diskusi.

 TEKNIK DALAM PENYULUHAN


o Teknik Komunikasi
Proses penyampaian pesan yang sifatnnya “memberi tahu” atau memberikan
penjelasan kepada orang lain. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis, misalnya melalui papan pengumuman, pertemuan-pertemuan
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

kelompok dan juga media massa. Arus penyuluhan yang terjadi adalah searah
(one way communication).
o Teknik Komunikasi Persuasi
Dalam bahasa inggris “persuation” berasal dari kata latin persuasio, yang secara
harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak atau meyakinkan.
Komunikasi persuasi mempunyai batasan, yaitu unsur-unsur sebagai berikut:
1. Situasi upaya mempengaruhi
2. Kognisi seseorang
3. Untuk mengubah sikap khalayak
4. Melalui pesan lisan dan tertulis
5. Dan dilakukan secara sadar
o Teknik Komunikasi Coersive (Koersif)
Komunikasi koersif adalah proses penyampai pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan cara yang mengandung paksaan agar melakukan suatu
tindakan atau kegiatan tertentu.

 LANGKAH PROSES PENYULUHAN


1. Mengeksplor kebutuhan
2. Merumuskan masalah kesehatan masyarakat
3. Menyusun skala prioritas masalah, prioritas utama menjadi target dilakukan
penyuluhan dengan segera
4. Menyusun rencana: tujuan, tentukan sasaran, membuat konten penyuluhan,
pilih metode yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran, media pendukung.
5. Susun jadwal (waktu dan tempat)
6. Nilai hasil penyuluhan
7. Tindak lanjut

 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS


 Penyuluhan
1. Promosi kesehatan di sekolah pendidikan dasar
2. Promosi pemberdayaan masyarakat dibidang Kesehatan
3. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza
4. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

5. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat dan napza pada populasi beresiko


(lansia, anak dan remaja)
6. Penyuluhan pada kelompok atau masyarakat tentang perilaku menjaga
kebersihan diri
7. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak,
remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)
8. Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang Imunisasi
9. Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak remaja
10. Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang pencegahan
penularan HIV-AIDS dan IMS
11. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang penyakit
diare, tifoid dan hepatitis
12. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi, dan balita
gizi buruk rawat jalan
13. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan dan aktifitas
fisik bagi anak usia sekolah
14. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil
KEK/Kurus
15. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil
KEK/Kurus
 Posyandu
Kader Posyandu dan Kader Kesehatan Sekolah
 Advokasi
Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait penanggulangan masalah
kesehatan tertentu Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok
swabantu terkait masalah kesehatan.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

TOPIK 14

APLIKASI PROMOSI KESEHATAN DI MASYARAKAT

o Aplikasi Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Pelaksananya bisa di mulai oleh petugas Kesehatan yang berkunjung ditempat
kerja tersebut, kemudian dilanjutkan oleh direksi/pimpinan instansi di ikuti oleh
para pekerjanya. Kegiatan yang bisa dilakukan yaitu:
 Melakukan PHBS
 Menjaga kesbersihan tangan dengan mencuci tangan pakai sabun
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang
 Mengoptimalkan pelayanan kesehatan
 Mengutamakan keselamatan dalam bekerja
 Memakai asuransi
 Membuang sampah pada tempatnya

Contoh kegiatannya:

 Memasang rambu-rambu agar pekerja tidak melakukan kegiatan merokok


di sembarang tempat
 Melakukan edukasi ke para pekerja untuk memakai alat pelindung diri
sebelum melakukan pekerjaan

o Aplikasi Promosi Kesehatan di Sekolah


Pelaksananya bisa di mulai oleh petugas Kesehatan yang berkunjung
disekolah tersebut, kemudian dilanjutkan oleh kepala sekolah, guru, dan di ikuti
oleh siswa dan siswi. Pengaplikasian promosi kesehatan di sekolah ini diharapkan
dapat:
 Membuat guru, siswa dan warga sekolah semangat dalam melaksanakan
PHBS
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN

 Terwujudnya sekolah yang sehat, nyaman dan bersih


 Menciptakan layanan Kesehatan sekolah menjadi baik dan bisa
diamnfaatkan
 Mampu meningkatkan Pendidikan di Sekolah
 Bisa diterapkan nya kebijakan sekolah yang mendukung upaya kesehatan

Kegiatan yang dapat dilakukan seperti menjaga kebersihan tangan, tidak


membuang sampah sembarang, mengoptimalkan pelayanan kesehatan dengan
mengadakan UKS, mengkonsumsi makanan gizi seimbang, dan menjaga
lingkungan sekolah.

o Aplikasi Promosi Kesehatan di Fasilitas Kesehatan


Pelaksananya bisa di mulai oleh petugas Kesehatan kepada masyarakat yang
berkunjung di fasilitas Kesehatan tersebut.
• Kepada Pasien untuk menjelaskan mengenai penyakit yang sedang dideritanya,
kemudian bagaimana cara pengobatan nya.
• Kepada keluarga pasien/pengunjung agar bisa mengawasi keluarga yang sedang

mengalami sakit dalam pengobatan nya. Misalnya penyakit TB yang perlu


dilakukan edukasi kepada keluarga pasien yang mendampingi pengobatan nya.

Kegiatan yang dapat dilakukan di Fasilitas Kesehatan


 Penyuluhan langsung ke masyarakat
 Menempelkan poster yang berisi beberapa informasi mengenai penyakit
dan kesehatan
 Menyampaikan edukasi kesehatan melalui televisi berupa video mengenai
kesehatan sehingga orang-orang yang sedang berada di kursi tunggu pada
tempat pelayanan kesehatan dapat melihatnya

Anda mungkin juga menyukai