TOPIK 10
Perilaku kesehatan merupakan suatu respon dari seseorang berkaitan dengan masalah
kesehatan, penggunaan pelayanan kesehatan, pola hidup, maupun lingkungan sekitar yang
mempengaruhi (Notoatmodjo, 2007).
o Faktor Internal
Faktor Internal adalah potensi dasar yang dimiliki seseorang semenjak ia lahir
sebagai modal dasar Sumber Daya Manusia (SDM) seperti
spiritual,emosional,intelektual dan biologis.
o Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah tempat tinggal dan lingkungan sosial ekonomi dimana
manusia itu dilahirkan ,dibesarlan dan bermasyarakat, yang berfungsi mempengaruhi
dan membentuk pengembangan faktor internal SDM itu sendiri .Faktor eksternal
manusia antara lain:
1. Lingkungan fisik ialah kondisi daerah tempat tinggal mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan fisik dan pengembangan mental manusia.
2. Lingkungan sosial adalah lingkungan yang terdiri dari lingkungan rumah
tangga/keluarga, masyarakat. Berperan dalam mempengaruhi pembentukan dan
pengembangan kepribadian seseorang.
3. Lingkungan media ialah semua sumber informasi , seperti media tradisionala
maupun modern . Lingkungan media mempunyai pengaruh besar pula terhadap
pembentukan karakter baik positif maupun negatif.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN
TOPIK 11
Pada umumnya masalah kesehatan yang ada di Indonesia saat ini sangat banyak
berdasarkan data di RISKESDAS yaitu Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, Penyakit
Berasal dari Perilaku, Penyakit dari Gizi, Penyakit dari Lingkungan dan Penyakit dari
Kesehatan Ibu. Perilaku menjadi penyebab masalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular salah satunya jantung dan penyakit menular seperti campak hingga sampai saat ini
muncul penyakit baru yaitu COVID-19. Dari berbagai macam penyakit ini harus diketahui
dengan jelas apa penyebab masalahnya agar bisa tersampaikan pada saat melakukan
penyuluhan ke masyarakat.
Mengenal Kebiasaan
Setelah mengetahui perkembangan masalah, maka pelajarilah dengan baik kebiasaan-
kebiasaan masyarakat tersebut lalu kaitkan dengan masalah kesehatan yang ada.
Kemudian setelah ditemukan kebiasaan-kebiasaan mana kiranya yang bisa membantu
munculnya masalah.
TOPIK 12
Sistem Sosial
Kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terkait dalam kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama
b. Persuasi
Keuntungan relative, serasi, bisa dicoba, dan dapat dilihat hasilnya.
c. Keputusan
Kemudian keputusan tersebut apakah akan dia menerima atau menolak
d. Implementasi
Menerima atau menolak. Menerima dapat dilakukan dengan melanjutkan atau
menerima tetapi tidak dilanjutkan sedangkan apabila dia menolak, konsisten berhenti
menolak inovasi yang diketajui dan menolak apakah dia pertama kali melakukan dan
merasa tidak nyaman kemudian berhenti,
e. Konfirmasi
Mengadopsi secara keseluruhan dari inovasi yang dia dapatkan.
REVIEW JURNAL
Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana Oleh Akseptor dari Komunitas Adat
Terpencil Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak
Masyarakat Baduy ini adalah masyarakat adat yang memegang teguh nilai-nilai adat yang
mereka punya artinya sangat jarang ditemukan teknologi di daerah tersebut di bidang
kesehatan mesikupun demikian secara umum mereka mau menerima perubahan yang sifatnya
tidak bertentangan dengan adat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik
akseptor KB di KAT Baduy dan menganalisis hubungan karakteristik dengan penerimaan
inovasi KB di KAT Baduy
Penyebaran KB sebagai satu inovasi di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Baduy, di Desa
Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak cukup diterima dan berhasil dengan
baik. Hal ini ditandai dengan jumlah akseptor KB di KAT Baduy yang terus bertambah dan
tersebar dari tahun ke tahun secara lebih merata. Karakteristik akseptor KAT Baduy
umumnya memiliki jumlah anak paling banyak empat orang berarti sebenarnya masyarakat
disana tidak termasuk dalam golongan “Keluarga Besar”. Jarak rumah tempat tinggal
responden ke klinik kesehatan (klinik bidan atau puskesmas) umumnya berjarak 2 jam
perjalanan kaki. Jenis alat kontrasepsi yang digunakan mayoritas suntik.Masyarakat Baduy
lebih meyakini menggunakan alat kontrasepsi ini karena lebih praktis dan waktunya agak
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN
lama (sebulan sekali), dan tidak menutup kemungkinan alat kontrasepsi pada masyarakat ini
dianggap tidak banyak ditemukan efek negatifnya.
Selain suntik, jenis alat KB lain yang digunakan oleh sebagian kecil akseptor KB di
Baduy adalah menggunakan pil. Pil sangat mungkin kurang mendapat tempat dibandingkan
dengan alat KB suntik karena kerepotan penggunaanya, yang membutuhkan disipilin waktu
secara konsisten untuk mengkonsumsinya. Ketersediaan Pil KB saat stok habis juga kadang
cukup menghadapi kendala untuk mendapatkannya. Hal ini bisa saja terjadi jenis KB yang
mereka pilih dengan keberterimaan pada inovasi KB lebih disebabkan oleh banyaknya warga
yang sudah menerima cara hidup baik untuk kesejahteraan anak dan ibu maupun
kesejahteraan keluarga.
TOPIK 13
1. Perceived Susceptibility
Kerentanan yang dirasakankonstruk tentang resiko atau kerentanan (susceptibility)
personal, Hal ini mengacu pada persepsi subyektif seseorang menyangkut risiko dari
kondisi kesehatannya.
2. Perceived severity
Perasaan mengenai keseriusan terhadap suatu penyakit, meliputikegiatan evaluasi
terhadap konsekuensi klinis dan medis (sebagai contoh, kematian, cacat, dan sakit) dan
konsekuensi sosial yang mungkin terjadi (seperti efek pada pekerjaan, kehidupan
keluarga dan hubungan sosial)
3. Perceived Benefitsm
Penerimaan susceptibility sesorang terhadap suatu kondisi yang dipercaya dapat
menimbulkan keseriusan akan mmendorong untuk menghasilkan suatu kekuatan yang
mendukung kearah perubahan perilaku.
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN
4. Perceived Barriers
Hambatan yang dirasakan untuk berubah, atau apabila individu menghadapi
rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan tersebut.
5. Health Motivation
Dimana konstruk ini terkait dengan motivasi individu untuk selalu hidup sehat.
6. Cues To Action
Suatu perilaku dipengaruhi oleh suatu hal yang menjadi isyarat bagi seseorang
untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.
PRECEDE PROCEED
o Precede Proceed adalah model perencanaan yang berorentiasi pada masyarakat untuk
suksesnya intervensi Program Promosi Kesehatan
o PRECEDE digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas dan tujuan
program.
o PROCEED digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, pelaksanaan
dan evaluasi.
Fase 1: Implementation
Fase 2: Process Evaluation
Fase 3: Impact Evaluation
Fase 4: Outcome Evaluation
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN
KEGUNAAN PRECEDE-PROCEED
o Sebuah Model logis untuk membangun intervensi terstruktur dan procedural
o Model yang logis untuk analisis kritis sesuai kerangka kerja
o PRECEDE-PROCEED adalah model partisipasi sehingga menjamin
keterlibatan/partisipasi masyarakat
o PRECEDE-PROCEDE menggabungkan evaluasi pada banyak tingkatan sehingga
memungkinkan untuk selalu memonitor dan menyesuaikan evaluasi yang dibuat
PRECEDE-PROCEED FRAMEWORK
1. Fase 1 (Diagnosis Sosial)
Proses menentukan persepsi masyarakat terhadap kebutuhannya dan aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui partisipasi dan
penerapan berbagai informasi yang didesain sebelumnya.
Untuk mengetahui masalah sosial digunakan indikator sosial
Penilaian dapat dilakukan atas dasar data sensus, angka statistik yang ada atau
pengumpulan data secara langsung ke masyarakat.
Pengumpulan data secara langsung ke masyarakat dapat dilakukan dengan;
wawancara terhadap informan kunci, forum yang ada di masyarakat, FGD,
survey.
2. Fase 2 (Diagnosis Epidemiologi)
Studi tentang distribusi dan determinan penyakit
Pada fase ini siapa atau kelompok mana yang terkena masalah kesehatan (umur,
jenis kelamin, lokasi dan suku) di identifikasi
Dicari bagaimana pengaruh atau akibat dari masalah kesehatan tersebut
(mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang timbul) dan cara
menanggulangi masalah tersebut (imunisasi, perawatan/pengobatan, modifikasi
lingkungan atau perilaku).
RESUME MATERI DASAR PROMOSI KESEHATAN
TOPIK 14
kelompok dan juga media massa. Arus penyuluhan yang terjadi adalah searah
(one way communication).
o Teknik Komunikasi Persuasi
Dalam bahasa inggris “persuation” berasal dari kata latin persuasio, yang secara
harfiah berarti hal membujuk, hal mengajak atau meyakinkan.
Komunikasi persuasi mempunyai batasan, yaitu unsur-unsur sebagai berikut:
1. Situasi upaya mempengaruhi
2. Kognisi seseorang
3. Untuk mengubah sikap khalayak
4. Melalui pesan lisan dan tertulis
5. Dan dilakukan secara sadar
o Teknik Komunikasi Coersive (Koersif)
Komunikasi koersif adalah proses penyampai pesan dari seseorang kepada
orang lain dengan cara yang mengandung paksaan agar melakukan suatu
tindakan atau kegiatan tertentu.
TOPIK 14
Contoh kegiatannya: