Anda di halaman 1dari 10

Anak Warnet

Namaku Radjiv,lengkapnya Muhamad Radjiv Fadhillah.Biasa dipanggil


Jibon,aku pun tidak tau alasannya kenapa aku dipanggil seperti itu ketika aku
di sekolah dasar.Kini aku bersekolah di suatu sekolah ternama,SMKN 8 Kota
Tangerang.Usiaku kini menginjak umur 17 tahun,biasanya anak diumur ini
akan senang membagikan cerita cintanya,tetapi aku tidak.Ini adalah
kisahku,kisah anak kecil yang lebih suka tidur di warnet ketimbang kamarnya
sendiri.

Point Blank,itu lah game yang aku sukai dibandingkan dengan game
lainnya.Game bergenre FPS ini menyajikan suasana
seru,menegangkan.Karena game inilah aku jarang dirumah,setelah pulang
sekolah kemudian pergi menuju warung netral yang biasa kita sebut
WARNET.

Banyak kisah cerita dibalik warnet yang akan aku ceritakan sedikit demi
sedikit,dimulai dari menghabiskan uang orangtuanya hanya untuk
mendapatkan senjata terbatas dengan membeli voucher game
online.Memang harga voucher itu tidak terlalu mahal,untuk mendapatkan
senjata terbatas dengan jangka waktu 3 hari,kamu bisa membeli voucher
game online seharga Rp 10.000,cukup terjangkau tetapi jika dihitung-hitung
kembali dalam sebulan aku menghabiskan ± Rp 350.000 hanya untuk
bermain warnet.

Sebenarnya banyak game yang aku mainkan,bukan hanya Point Blank


saja.Tetapi ada juga seperti Lost Saga,Counter Strike Online,Ayodance,dan
lainnya.
Waktu untuk bermain dipakai setelah pulang sekolah hingga maghrib
menjelang,diantara anak-anak lainnya.Mungkin hanya beberapa yang seperti
aku,mereka bandel karena bertengkar,membully,tetapi aku bandel karena
Billing waktu.Memang butuh kesabaran khusus untuk mendapatkan PC yang
biasa kita gunakan untuk bermain.

Bahkan rela menunggu,berdiri beberapa jam hanya untuk bermain.Dunia


warnet itu keras,ditinggal sebentar untuk membooking PC,beberapa saat
diselang oleh anak lain,maka tidak heran juga banyak pertengkaran karena
billing.Memang harga billing itu tidak seberapa,tetapi waktunya yang
berharga.Percuma saja jika kita menunggu lama tetapi tidak bisa
bermain,lebih baik menggunakan waktu untuk beristirahat dirumah.

Serunya lagi ketika ada pertandingan antar kelas,sekolah maupun antar


kampung.Disitu lah aku sering dipanggil untuk bermain,bahkan ketika sakit
pun wajib untuk bermain.Suasana kebersamaannya itu yang membuat aku
ingin bermain meskipun sakit,terlebih lagi jika pertandingan itu
taruhan,nominal paling kecil Rp 50.000 dan paling besar itu taruhan
akun.Nominal akun pada waktu itu harganya tinggi,untuk pangkat captain
grade 1 saja bisa menembus harga Rp 750.000 jika akun itu lengkap,bukan
karena senjatanya tetapi title dan winrate kemenangannya.Title yang
dimaksud bukanlah pangkat,tetapi atribut yang bisa didapatkan ketika naik
pangkat,kegunaannya ada yang menambah damage,kecepatan
reload,recoil,kecepatan gerak,dll.

Mirisnya pada waktu sekarang,bahkan game point blank sudah sepi,banyak


warnet yang bangkrut karena rata-rata warnet lebih popularitas point blank
dibandingkan game lainnya.
Zaman sudah berbeda,bahkan game dari PC pun sudah bisa dimainkan di
HP,tetapi berbeda dengan versi aslinya.Mulai dari grafik,size,cara
bermain,dll.

Waktu itu aku sangat menantikan bulan ramadan,dimana sekolah diliburkan


maka waktu untuk bermain game sangat lama.Dimulai dari jam 10 pagi
hingga waktunya berbuka puasa tiba.

Bahkan ketika waktunya shalat taraweh pun dipakai untuk bermain


game,dimana anak-anak lainnya bermain perang sarung,petasan maupun
sekedar jalan-jalan keliling kampung.Game adalah zona nyamanku,sulit
untuk dijauhkan dari itu.Cobalah ketika ada masalah,bermain game sejenak
bukan hanya liburan saja.Bermain game tipe santai,seperti game
bertani,membangun kerajaan maupun kota.

Aku mengenal game sudah dari SD Kelas 1,dimana waktu itu populer
gamebot,PS 1,dan lainnya.Banyak anak-anak lain pun bermain waktu
itu,tetapi seiring berjalannya waktu mereka menghilang begitu
saja,tampaknya sudah tidak terlihat di lapangan maupun warnet.Mereka
berpindah ke rental PS 2,dimana permainan yang populer adalah GTA San
Andreas,Sengoku Basara,Smackdown,Downhill Domination,Digimon Rumble
Arena,God Of War,Harvest Moon,Black,dan lainnya.Akupun senang bermain
game PS 2,bahkan aku punya dirumah,tetapi aku masih lebih senang
bermain warnet.

Orangtuaku membelikan aku PS 2,PSP agar aku berhenti bermain


warnet,tetapi tetap saja aku bermain.Susah rasanya meninggalkan game
warnet,terkecuali aku dibelikan PC dirumah barulah aku tidak ke
warnet.Tetapi aku tidak pernah memaksa untuk dibelikan game ini itu,yang
aku tidak punya,aku akan memainkannya bahkan jika aku harus
menyewanya.
Memasuki Sekolah Menengah Pertama mulailah aku perlahan berhenti
bermain,dikarenakan aku lebih suka menyendiri baik itu dikelas maupun
dirumah.Tetapi setelah temanku tau aku bermain game warnet,mereka
mengajakku bermain setelah itu barulah aku tau tidak semua dunia luar itu
buruk.Tergantung bagaimana cara kita menyikapinya.

Orangtuaku tidak ingin aku seperti anak-anak lain disana yang ikut
tawuran,naik truk hanya untuk kesenangan belaka.Mereka lebih tenang
ketika tau aku bermain game,baik itu dirumah maupun diwarnet.

Bisa dibilang warnet itu tempat dimana aku mudah ditemukan ketika tidak
berada dilapangan ataupun tidak ada dirumah,bangun pagi membangunkan
Operator Warnet hanya untuk bermain dahulu,dengan uang ditangan sebesar
15 ribu,aku bisa bermain 5-6 jam dan itupun aku sudah membeli mie
rebus,cukup untuk mengganjal perut.Barulah ketika dirumah makan
sebanyak-banyaknya untuk mencukupi perut yang lapar.

Ketika aku dibelikan HP oleh orangtuaku,disitu aku mulai sering berdiam diri
dirumah.HP pertama milikku itu Smartfren C2,spesifikasi dan memori yang
tidak mencukupi membuat aku tidak bisa bermain game seperti orang
lainnya.

HP itu aku gunakan hanya untuk berkomunikasi,bermain game ringan dan


berbisnis akun.Menjual akun orang tanpa sepengetahuan pemiliknya,dengan
mengganti passwordnya.Hanya bermodalkan Web Phising dan Gmail,dengan
iming-iming hadiah event,senjata gratis dan akun gratis,mereka yang tidak
tau mengenai ini,mengisi username dan passwordnya,kemudian data
tersebut akan masuk ke Gmail kita,lalu setelah itu ganti password akun
tersebut.Bermodalkan kuota 10 ribu,perhari aku bisa menjual akun hingga 4
buah,meraup keuntungan hingga 30-45 ribu.Uang itu tidak aku pakai untuk
makan,tetapi untuk bermain game juga.
Waktu makin berlalu,popularitas game menurun,warnet sepi
pengunjung.Akupun mulai bosan dengan game,aku ingin mencoba hal lain
seperti berolahraga,bermain,tetapi itu tidak bertahan lama.Rasa ingin
bermain game sudah sangat melekat,bahkan sempat ketika setelah
berolahraga pulangnya langsung bermain warnet.Operator Warnet pun
menanyakan kenapa aku jarang bermain sekarang.

Bahkan sering aku dititipkan untuk menjaga warnet,sementara sang operator


warnet itu tidur,pergi maupun berbelanja.Upah untuk menjaganya adalah
bermain gratis hingga aku bosan,bahkan ketika dia berbelanja aku juga
dibelikan makanan.Beruntung berlangganan di warnet yang mempunyai
operator yang baik.

Sudah 2 tahun aku tidak berkunjung ke warnet itu,entah bagaimana


keadaannya sekarang,aku rindu suasananya,suasana ramainya dan
menghabiskan waktunya.

Bukan Cuma sekali,2 kali aku kena omel karena terus-terusan bermain
warnet.Sering sekali sampai dijemput langsung di warnet barulah aku
pulang,mau tidak mau daripada aku kena omel ditempat umum.Lebih baik
dirumah,rela begadang hanya untuk bermain game,bahkan hingga sekarang
pun masih begini,tidak heran jika disekolah aku mudah untuk tertidur karena
begadang.

Semakin kesini aku sadar,bahwa terlalu banyak bermain game akan


membuat seseorang kehilangan dunia luarnya dan terperangkap didalam
dunianya sendiri.Terkadang kamu membutuhkan teman real dibandingkan
teman internet,karena mereka hanya tau ceritamu tidak dengan perasaanmu.
Aku menulis cerita ini karena aku ingin berbagi bagaimana kerugian dan
keuntungan ketika bermain game.

Warnet sebuah ruangan kecil dimana kegaduhan saling beradu,kata kasar


banyak dikeluarkan dan tidak jarang terjadi pertengkaran.Tetapi itu semua
yang menjadikan kita menjadi diri sendiri,susahnya dan senangnya akan
dirasakan sendiri.

Tetapi karena game lah aku banyak tau hal,karena game lah aku mengerti
percakapan menggunakan bahasa inggris,banyak hal positif yang aku raih
dari bermain game.

Bahkan sekarang pun aku bisa mengikuti turnamen game online,semakin


banyak pengalaman yang aku raih.Rasanya tidak sia-sia aku menghabiskan
waktu kala itu hanya untuk bermain game.

Pemikiran aku kala itu hanya game,game dan game.Game segalanya,makan


sambil bermain game bahkan aku juga pernah ketika game belum selesai
waktu sudah maghrib,aku bermain game sembari mandi.Sudahlah itu
kegiatan burukku waktu itu.

Tak terhitung olehku pengeluaran hanya untuk bermain warnet,mungkin


sudah mencapai jutaan aku keluarkan hanya untuk bermain warnet,dari
situlah aku sudah menyadari hanya membuang duitku demi sebuah
game,yang seharusnya duit itu aku pakai untuk menabung membeli
handphone atau komputer.
Tidak banyak yang bisa aku ceritakan tentang masa kecilku,karena masa
kecilku tidak jauh dari game,game dan game.Bahkan sekarang pun aku
masih menekuni game.

Game ruang lingkupku,tetapi tidak seperti dulu.Sekarang aku bermain game


hanya untuk meluangkan waktu agar tidak jenuh,atas kerasnya dunia.

Warnet sudah berkurang popularitasnya,hanya mereka yang mendalami


game yang akan terus bermain,entah bagaimanapun kondisinya,baik sudah
tertelan oleh zaman ataupun tidak.

Warnet dikalahkan popularitasnya oleh game online di hp,alasannya karena


game di hp lebih efisien,tidak banyak menyita waktu dan tidak banyak
mengeluarkan uang untuk bermainnya.

Game yang sekarang sedang populer adalah PUBG Mobile,Mobile


Legends,Free Fire,Dragon Nest,Call of Duty Mobile,Line Let’s Get Rich,Line
Ragnarok dan lainnya.

Dikarenakan efisiensinya mudah dimainkan kapan saja dan dimana saja


menjadikan game hp lebih populer dibandingkan game pc.

Tetapi hanya pemain game pc sejati yang tau rasanya menunggu waktu
untuk bermain,bahkan ketika kesialan datang disaat baru bermain sebentar
setelah menunggu lama kemudian mati lampu atau maintenance.
Baiklah itu saja cerita yang aku sampaikan mengenai kisah kecilku,agar lebih
memahami berikut adalah pengertian dan segala macam tentang warnet :

Warnet (Warung internet) adalah salah satu tempat untuk menghabiskan


waktu bermain game,media sosial ataupun browsing.

Warnet adalah cerita bersejarah bagi pengguna setianya karena teknologi


sekarang makin maju meskipun sudah banyak warnet yang tutup.

Pada awalnya warnet diciptakan karena teknologi dan saluran internet yang
masih terbatas.Hanya ada beberapa orang yang memiliki komputer pribadi
dan terssambung ke internet disaat handphone belum dikenal.

Dikarenakan amat populer waktu itu,warnet gaming selalu penuh terlebih di


akhir pekan.Untuk itu harus menunggu untuk mendapatkan giliran
bermain.Tidak menjadi masalah jika menunggu 5-10 menit,tetapi ada juga
yang menunggu hingga berjam-jam hanya untuk bermain.

Selama menunggu,aktifitas yang biasa dilakukan ialah melihat orang lain


bermain game online dan bahkan mengomentari permainan mereka.Ada 2
kemungkinan yang akan terjadi.

Pertama yang kamu komentari itu akan menjadi teman


bermainmu,sedangkan yang kedua akan merasa kesal dan sering terjadi
perkelahian.
Warnet juga sering digunakan sebagai tempat untuk chatting dengan orang
lain.Chatting menjadi populer sa,a halnya dengan bermain game
online.Bahkan ada warnet yang hanya menyediakan untuk chatting,browsing
dan print.

Akhir pekan adalah hari yang paling disukai anak warnet,mereka bisa
bermain sepuasnya diwarnet 24 jam hingga begadang sampai pagi.Tak
hanya hari libur,hari biasa pun banyak juga yang bermain hingga pagi dan
akhirnya mereka merasa mengantuk dan tidur di warnet dengan beralaskan
lantai dan sweater untuk bantalnya.

Banyak juga kasus di warnet,mulai dari kejang-kejang bahkan hingga


meninggal dunia.Dikarenakan syarafnya berhenti berjalan dan gagal
jantung,itu berawal dari tekanan depresi kemudian menghabiskan waktu
lama untuk menatap layar
Ini saja yang dapat aku ceritakan tentang masa kecilku,kurang lebihnya
mohon maaf,assalamualaikum wr.wr

Anda mungkin juga menyukai