Anda di halaman 1dari 6

jangan pernah berhenti bermimpi

Alex "Van" Revan , itulah nama panggilan ku. Di dunia nyata aku hanyalah seorang pelajar
biasa sama seperti yang lainnya,tapi semua berubah ketika aku berada di dalam game.
Semua ini bermula sejak 6 tahun yang lalu, kala itu sedang diselanggarakan turnamen game
online strategi bernama Mobile Legends World Cup yang bertaraf internasional dengan total
hadiah yang tidak akan pernah terbayangkan oleh para gamer di seluruh dunia. Total hadiah
yang mencapai 2 juta dollar Amerika itu menarik para professional player dari seluruh
penjuru dunia.
Kala itu umur ku baru menginjak 11 tahun, dan aku tidak pernah membayangkan sebanyak
apa uang 2 juta dollar atau setara dengan 31 miliyar rupiah itu, aku hanya tercengang saat
kakak kelas ku yang sesama penggila game itu menceritakan tentang ini kepadaku. Aku
yang tidak tahu apa-apa tentang Mobile Legends,hatiku terasa berdebar semakin kencang
ketika kakak kelas ku itu menceritakan kepadaku seluk beluk tentang Mobile Legends. Dia
menjelaskan kepadaku, Mobile Legends itu ibarat penggabungan dari sepakbola dan catur,
semua harus dipikirkan matang-matang sebelum bertindak, bermain demi kemenangan dan
mementingkan kepentingan tim, itulah yang disebut Mobile Legends.
Seperti halnya anak-anak seusia ku, video game adalah hal yang sangat menyenangkan
bagi kami. Kami bisa menjadi apapun di dalam game, tidak ada yang bisa mencegah kami
ketika kami melanggar aturan di dalam game. Selama 4 tahun ini aku terus mengasah
kemampuan ku dalam bermain Mobile Legends.
Selama 4 tahun ini pula aku hanya bermain bersama kakak kelas ku karena aku
menganggap tidak ada yang bisa bermain lebih hebat dari nya. ketika bermain aku selalu
didampingi oleh nya, dia ibarat guru, partner, serta orang tua ku di dalam game, dia
membimbingku dari dasar, mengajariku tanpa kesal ketika aku membandel, dan selalu
bersabar menghadapiku. Aku bertekad dan berkata kepadanya “aku akan menjadi gamer
Mobile Legends yang dikenal dunia dan menghasilkan uang dari hasil kerja keras ku itu,
kakak pasti akan bangga terhadapku”. Mendengar itu, dia tertawa sambil tersenyum dan
mengatakan hal yang sangat membuatku heran , “aku percaya akan hal itu, makanya aku
mengajarimu sekuat tenaga. Namun, kau tidak akan pernah bisa meraih kesuksesan itu
sendirian, untuk itu kendalikanlah ego mu dan kau akan menjadi seperti yang kau inginkan”.
Sambil menggaruk kepala aku bertanya "apa yang kakak maksud mengendalikan ego?
Apakah ego itu hero terkuat di dalam Mobile Legends?", dia tertawa semakin kencang
“hahaha maksudnya jika kau hanya mementingkan dirimu sendiri, maka kau akan hancur
berantakan di dalam Mobile Legends. Aku pernah menjelaskan kepadamu bahwa Mobile
Legends adalah game yang penuh kejutan dan strategi, kau tidak mungkin bisa menang
tanpa kerjasama tim. Makanya kau harus mulai berlatih bersama yang lain.” “tapi tidak ada
pemain lain yang lebih hebat dari kakak, aku hanya ingin bermain bersama mu” jawabku.
“Kau pasti akan menemukan anggota tim yang hebat, dan kau lah yang akan memimpin
mereka mencapai puncak.”
Setiap hari aku selalu memikirkan kata-katanya, mencoba meyakinkan hatiku bahwa aku
harus bisa bekerjasama dengan yang lain dan tidak boleh mementingkan diri sendiri. Namun
aku tidak pernah menemukan pemain yang bisa diajak bekerja sama sebaik dirinya, bagiku
dialah yang terbaik. Namun, dia sekarang telah pindah kota dan kami hanya bisa bertemu di
dalam game. Aku selalu bercerita kepadanya tentang kehidupanku sehari-hari,
perkembangan game ku, dan juga termasuk kisah cintaku.
5 tahun berselang dan tidak kusangka aku sudah mulai menginjak usia remaja dan aku pun
melanjutkan pendidikanku ke tingkat SMK, aku berharap di sini aku bisa bertemu dengan
teman sesama gamer. Walaupun tidak begitu banyak, aku bertemu beberapa teman yang
asik diajak bercanda dan bermain. Yaitu Adit “DIT THE KING” Saputra, Rika “Yahh kalah”,
Riska “Rika lost feeling” januar, dan Nizam “Shikamaru". Mereka semua memiliki hobi yang
sama sepertiku, yaitu bermain game. Hari demi hari kami lalui bersama dengan berlatih
Mobile Legends dan akhirnya kami membentuk suatu tim yang bernama "FATE STELLAR"
ya walaupun kami masih amatir tapi apa salahnya kan membentuk tim yang mungkin suatu
saat akan menggemparkan dunia.
Tak butuh waktu lama untuk belajar dan mereka pun sudah bisa bermain dengan baik.
Hanya saja mereka sama sepertiku, egois, mementingkan diri sendiri, dan keras kepala.
Melihat mereka akupun teringat akan kata-kata kakak kelas yang menjadi guruku dulu, dan
aku mulai merubah cara bermain ku. Aku yakin untuk merubah mereka maka aku harus
merubah diri ku sendiri terlebih dahulu, aku mulai mengendalikan ego ku, emosi, dan
kepedulian ku terhadap tim semakin kutingkatkan. Di dalam game, aku memilih menjadi
support agar dapat membantu teman-temanku dan mementingkan kepentingan tim.
Mungkin mereka tidak menyadari penting nya seorang support, yang mereka pikirkan hanya
tentang bagaimana cara membunuh dan mengalahkan semua musuh di dalam game. Tapi
aku yakin, suatu saat mereka pasti akan menyadari betapa pentingnya seorang support di
dalam Mobile Legends.
Kehidupan kami awalnya sama seperti anak-anak lainnya. Kami tidak hanya bermain Mobile
Legends bersama, tetapi juga belajar bersama, mengerjakan tugas bersama dan selalu
mengingatkan satu sama lain jika ada yang melampaui batas. Karena itulah meskipun kami
selalu bermain game, kami juga mengimbanginya dengan menuntut ilmu dan kami pun
selalu mendapat nilai tertinggi di kelas. Mungkin yang orang lain tau kami hanya bermain
game tapi sebenarnya tidak, kami sedang mencoba merubah masa depan dan mencari jati
diri kami.
Di sekolahku ada seorang perempuan yang selalu mendukungku dalam bermain game, dia
selalu mengingatkanku jika aku bermain game terlalu lama, mengingatkanku jika aku tidur
larut malam, dan selalu perhatian terhadapku. Namanya Alsa, perempuan yang akrab
kupanggil Asa ini adalah perempuan pertama di dalam hidupku yang membuatku jatuh hati
kepadanya. Rasa cintaku padanya lebih besar dari pada kecintaanku kepada Mobile
Legends, ya memang dia satu-satunya orang yang berhasil mengalihkan perhatianku ketika
aku sedang bermain Mobile Legends. Aku memang menyukainya sejak lama, dan aku juga
tahu dia menyukaiku, dia pun juga tahu bahwa aku menyukainya. Kami sama-sama tahu,
namun aku secara resmi belum menjadi kekasihnya. Bukannya aku tak berani
mengungkapkan perasaan ku kepadanya, namun aku sadar aku belum memiliki apa-apa
untuk dibanggakan kepadanya. Mungkin hal ini tidak pernah terpikirkan olehnya, tapi bagiku
buat apa punya kekasih jika uang jajan masih minta sama orang tua? Ya dari sanalah
semangatku menekuni Mobile Legends semakin membara
Setelah aku merasa bahwa tim ku sudah bermain cukup baik, aku mengajak mereka untuk
mengikuti turnamen kecil-kecilan, dari yang diadakan di warkop, sampai yang diadakan
online. Turnamen pertama kali kami tidak berjalan baik, kami langsung dibantai saat
pertama kali babak kualifikasi, dari sana aku belajar bahwa di luar sana sangat banyak
orang yang sangat mahir bermain Mobile Legends. Hal ini yang semakin membuat hatiku
terasa membara-bara membayangkan apa yang akan kulakukan kedepannya. Dari sini aku
mulai menyusun strategi untuk tim ku, dan memberikan beberapa nasihat.
Alhasil, ketika kami mengikuti turnamen kedua kami berhasil meraih perempat final. Sebuah
pencapaian yang luar biasa buat kami, kami berhasil mengalahkan tim-tim yang sangat
dikandidatkan sebagai juara. Namun itu semua belum cukup buat ku, aku dan timku
semakin giat berlatih dan belajar.
Semakin lama kuperhatikan permainan kami semakin membaik, dari yang
sebelumnya selalu mementingkan diri sendiri di dalam game sampai yang selalu
mementingkan keselamatan tim dan kemenangan. Aku sangat bangga akan pencapaianku,
dan tak sabar untuk memberitahukannya kepada kakak kelas yang sekaligus guru ku itu
bahwa aku telah menemukan sebuah tim yang aku impikan dari dulu, yang akan bersama
denganku untuk mengguncang dunia.
Tak kusangka, dia sangat senang dan ternyata dia selalu memperhatikanku ketika sedang
turnamen. Bukan hanya dia, Asa pun selalu menyemangatiku ketika aku akan bermain di
kejuaraan kecil tersebut. Ya dialah yang menjadi motivasiku selain kakak kelasku untuk
mencapai kesuksesan ku, ketika aku terpuruk dan sedih karena kekalahan dia selalu ada
untuk menghibur dan menyemangatiku. Aku pun semakin memantapkan diri dan yakin
bahwa dialah yang akan menjadi pendamping hidupku, maka dari itu aku harus menjadi
sukses secepat mungkin.
Sekarang aku berada dikelas 2 SMK dan umurku sudah 16 tahun, namun aku masih belum
bisa menghasilkan apa-apa. Kemudian aku sadar bahwa turnamen kecil-kecilan tidak cukup
untukku, aku mempunyai ide gila yang membuat teman-teman ku menganga. Ya itu
mengikuti turnamen Mobile Legends tingkat dunia atau yang biasa disebut Mobile Legends
world cup Championship atau biasa disingkat MWORLD. Teman-temanku menyebutku gila
akan ide tersebut, namun secara perlahan aku meyakinkan mereka “ayolah, bayangkan apa
yang akan terjadi jika kita mengikutinya”,”Kamu bercanda? Bagaimana cara kita bisa
mengikutinya?” jawab Sabda menyangkal. “Ya, Sabda benar. Apakah kamu sudah gila?
Mengikuti turnamen sebesar itu tidak akan mudah” tambah Rika menyela. “Mereka ada
benarnya juga, untuk mengikuti ajang sebesar itu kita memerlukan sponsor, bagaimana cara
kita mendapatkan sponsor?” ujar Dika. Setelah hening beberapa saat, aku menemukan ide
“Jika kita menjadi yang terbaik di Indonesia, maka kita akan mendapatkan sponsor! Kita
harus memenangkan kejuaraan yang besar!”,”Untuk itu mari kita berlatih lebih giat lagi!”.
“Oke” jawab mereka serentak.
Agustus 2017 diadakanlah The International ke-1 yang berlangsung di johor, Malaysia
dengan total hadiah yang mencapai 20 juta dollar Amerika. Hadiah yang sangat fantastis
dan diimpikan oleh setiap orang di seluruh dunia. Pada bulan ini pula aku bersama tim ku
mengikuti kejuaraan Mobile Legends tingkat nasional yang diadakan di Tanjungpinang.
Turnamen ini akan menentukan karir kami kedepannya, jika kami bisa memenangkan
kejuaraan ini maka kami berkemungkinan besar bisa ikut MWORLD tahun depan dan aku
sangat mengharapkan itu.
Turnamen di sini dibagi menjadi 4 grup, tiap grup terdiri dari 4 tim dan tim kami berada di
grup B atau bisa disebut grup neraka. Karena para kandidat juara berada satu grup dengan
kami, dan pasti sangat sulit untuk memenangkan ini. Namun dukungan dari kakak kelas dan
Asa membuat ku pantang menyerah, aku meyakinkan tim ku bahwa kita bisa memenangkan
ini.
Hari pertama turnamen berjalan dengan sangat lancar dan sesuai rencana, kami berhasil
mengalahkan 3 tim kuat yang sangat diunggulkan menjadi juara tersebut dan kami melaju
ke perempat final melawan tim dari grup lain. Di perempat final kami akan menghadapi tim
terkuat sepulau Bandung, ya itu BandungPride. Tim lain dari grup kami yang juga berhasil
menuju ke perempat final adalah BorneoStar yaitu tim terkuat di pulau Kalimantan yang
sangat diunggulkan menjadi juara.
Hari berikutnya ketika kami menghadapi BandungPride tidak berjalan dengan baik, entah
mengapa teman-teman ku terasa tertekan. Aku bisa melihatnya dari raut wajah mereka,
mereka tidak mendengarkan apa yang kukatan seperti biasanya dan kami pun menelan
kekalahan. Kekalahan pertama kami pada turnamen itu harus membuat kami berada di
bawah klasemen, menunggu hasil dari tim lain yang akan melawan kami agar kami dapat
melaju ke semi final.
Kekalahan ini sangat membuat kami terpuruk dan putus asa, aku tidak tahu lagi apa yang
bisa kulakukan. Kakak kelas ku pun mengampiriku dan memberiku nasihat, “Tenanglah,
semua akan indah pada waktunya. Hasil tidak akan pernah menghianati usaha, kau hanya
perlu menunggu waktu yang pas. Timing adalah kuncinya”. Kata-katanya yang begitu
menyejukkan hati selalu ku ingat. Kembali kuyakinkan lagi kepada teman-teman ku bahwa
kita pasti bisa melalui ini.
Namun lagi-lagi kami gagal, harapan kami untuk sampai ke semi final pupus setelah kalah
untuk kedua kalinya. Aku tidak mengerti, padahal permainan kami sudah sangat bagus.
Tetapi mengapa mereka selalu bisa membalikkan keadaan. Kalah dari turnamen ini berarti
tidak akan ada sponsor dan tidak akan ada MWORLD.
Keesokan harinya kami kembali pulang ke rumah, di dalam perjalanan aku ditelepon oleh
salah satu manager perusahaan teknologi yang mengatakan akan mensponsor tim kami.
Ternyata mereka kagum melihat permainan kami meski umur kami yang masih sangat
muda. Aku dan teman-temanku langsung kegirangan, dari yang semula lesu dan letih
menjadi sangat bersemangat seperti habis bermimpi memenangkan MWORLD Ya
bagaimana tidak, akhirnya impian kami untuk bermain di kelas dunia dapat sedikit demi
sedikit terwujud. Kami langsung menyetujui kontrak itu dan berjanji akan berusaha sekuat
tenaga.
Perjalanan menuju MWORLD tidaklah mudah, untuk mendapatkan tiket masuk MWORLD,
kami harus mengalahkan tim-tim lain dari seluruh dunia. Tim-tim profesional yang sudah
sangat sering berlaga ditingkat dunia ini tidak akan mudah untuk dikalahkan. Kami
memerlukan strategi yang benar-benar matang dan kesiapan mental untuk menghadapi
mereka. Demi nama, tim, dan negara kami, kami akan berjuang sekuat tenaga sampai titik
darah penghabisan
Tidak sia-sia perjuangan kami, kami pun akan bertanding di Mobile Legends world cup ke 2
yang kan diadakan Juni 2018 mendatang, tepatnya sebulan lagi. Dengan total hadiah yang
mencapai 30 juta dolar Amerika. Orang tua ku sudah melarang ku untuk mengikuti kompetisi
ini, sama halnya dengan orang tua teman-temanku yang lain. Pasalnya bulan depan akan
diadakan ujian penentu kelulusan kami, dan turnamennya tepat pada saat ujian tersebut.
Namun setelah aku jelaskan kepada orang tua ku, mereka mengerti bahwa mereka tidak
akan bisa menghentikanku, mereka selalu mendoakanku ketika akan bertanding dan
pastinya akan selalu mendukungku. Begitu juga dengan teman-teman yang lain, mereka
menjelaskannya dengan sepenuh hati ke orang tua mereka. Soalnya, tidak ada orang tua
yang ingin anaknya hanya bermain game saja, dan menganggap bahwa gaming bukanlah
pekerjaan yang menjanjikan.
Lusa adalah hari pertama turnamen dan juga hari pertama ujianku. Karena jadwal turnamen
dan ujian bertabrakan, dan absen ujian tanpa alasan yang jelas, sekolah tidak menganggap
kompetisi Mobile Legends sebagai alasan. Ini seperti melanggar aturan sekolah.
Sekolahpun sangat berusaha menghentikanku mengikuti turnamen ini, sama seperti kedua
orang tuaku. Namun inilah mimpiku selama ini, bermain di MWORLD.
Turnamen akan digelar 5 hari berturut-turut, dan aku akan menganggap tidak mengikuti
ujian adalah suatu pengorbanan yang harus dilakukan. Hari pertama semua berjalan mulus
tanpa ada hambatan, kami bermain lepas dan santai. Tanpa tekanan dan stres, kami selalu
bisa mengontrol diri dan mementingkan keselamatan, tanpa ego dan tanpa mementingkan
diri sendiri.
Aku sangat bergembira hari ini, bisa bermain di sini melawan tim-tim terhebat dari seluruh
penjuru dunia, membawa nama tim ku, sekolah, dan juga negaraku. Itu lah impian yang aku
kejar dari dulu, dan ambisi ku hanya 1 yaitu memenangkan turnamen ini dan membuat
semua orang bangga. Orang pertama yang akan kuberitahu ketika kejuaraan ini selesai
adalah Karin, aku tidak sabar mengabarinya. Terakhir aku berhubungan dengannya adalah
dua hari yang lalu, dia berkata kepadaku bahwa dia akan fokus menghadapi ujiannya dan
selalu mendoakan ku agar menjadi juara. Aku pun juga melakukan hal yang sama, selalu
mendoakannya agar ujiannya lancar dan menjadi juara. Aku berjanji kepadanya akan
membuatnya bangga, dan aku berjanji kepada diriku sendiri bahwa aku akan
mengungkapkan perasaan ku kepada Karin setelah turnamen ini.
Besok adalah pertandingan yang sangat menegangkan bagi kami, kami hanya butuh 1
kemenangan dari tim Jepang untuk melaju ke babak semi final. Namun entah mengapa
semua tidak berjalan mulus, padahal aku sangat yakin bisa memenangkan pertandingan ini
namun semua tidak sesuai rencana. Kakak kelas ku pun menasihati ku “Tidakkah kau
belajar Semua itu soal waktu, timing adalah yang utama”, “Aku sudah melakukan apa yang
kakak bilang, sudah kuperhitungkan semuanya tetapi selalu saja tidak sesuai rencana!”
jawabku putus asa. Dia menjawabku sambil tersenyum di depan monitor komputernya “Kau
belum melakukan semuanya, timing, kau harus memperhatikan timingnya”, “timing”, “ya
timing, camkan itu”. Dia mematikan panggilannya, dan aku mulai memikirkan tentang apa
yang ia katakan, bahwa aku harus mengatur penempatan waktu ketika di dalam game.
Hari ke-3 turnamen game terbesar sejagat raya dengan total hadiah 30 juta dolar Amerika
ini pun akan diselenggarakan sebentar lagi, 1 pertandingan yang akan menentukan nasib
kami. 1 kemenangan akan membawa kami menuju semi final, begitu juga sebaliknya 1
kekalahan akan membawa kami pulang ke rumah masing-masing.
Aku dan tim ku sangat bertekad untuk menang, kekalahan kemarin akan kami balas dengan
kemenangan hari ini Ya, demi keluarga, sekolah, dan negara ku! Tidak luput dari ingatanku
kata-kata kakak kelas ku semalam, kata-katanya ibaratkan bel yang selalu berdering di
kepalaku, selalu mengingatkan ku padanya dan apa yang telah ia perbuat untukku.
5 menit lagi pertandingan akan dimulai dan teman-temanku terlihat sangat siap untuk
memenangkan ini. Permainan pun dimulai, dan seperti biasanya kami selalu bermain aman,
namun aku mulai sadar bahwa permainan yang seperti ini lah yang membuat kami kalah
kemarin. Aku baru mengerti tentang penempatan waktu yang dimaksud kakak kelasku,
kemudian aku menjelaskan strateginya kepada teman-teman ku dan ya Berhasil Kami akan
melangkah ke semi final setelah mengalahkan lawan kami dengan strategi yang ku
rencanakan, mulai saat ini aku sangat menyadari arti pentingnya penempatan waktu.
Kami sangat senang, senang sekali Aku tidak bisa berhenti menceritakannya kepada kakak
kelasku, aku sangat memujinya dan meyakinkan kepadanya bahwa aku sudah mengerti
tentang timing yang dia maksud. “Ya, aku sudah melihat semuanya. Akhirnya kau belajar
dari kesalahan mu.” Jawabnya gembira.
Besok adalah penentuan bagi tim kami untuk melangkah ke babak final, kemenangan yang
sangat dekat. Tinggal beberapa langkah lagi dan kami akan menggenggam kemenangan di
tangan kami. Itu semua tidak akan terwujud tanpa doa dari orang-orang dekat kami, para
penggemar dan doa dari seluruh penduduk Indonesia.
Akhirnya, dengan strategi yang sama ketika di perempat final, kami bisa memenangkan
pertandingan ini dengan lancar dan akan melanjutkannya ke babak final Tak bisa
terbendung air mataku ketika memenangkan ini, impian yang sejak kecil aku impikan dan
cita-citakan akhirnya menjadi kenyataan, semua itu tak lepas dari kakak kelas ku yang
selalu mendukung dan mengajariku. Aku sangat berterima kasih kepadanya.
Hari ke-5 dan terakhir turnamen, hari yang paling berpengaruh di dalam hidupku, dan hari
yang sangat aku dan teman-teman ku dambakan. Kami sangat bersemangat untuk
memenangkan pertandingan ini, tak sabar ku memberi tahu Karin tentang ini. Tak lama lagi
pertandingan segera di mulai, sebelum bertanding aku sempat memberi kabar kepada Asa,
namun dia tidak akan membalasnya karena dia sedang melaksanakan ujian.
Pertandingan pun dimulai, tak kusangka yang menjadi lawan ku adalah tim yang paling aku
banggakan dari dulu, tim yang memberiku inspirasi bermain Mobile Legends. Ya itu adalah
EVOS, bermain melawan EVOS adalah hal yang sangat mengesankan bagiku. Bagaimana
tidak, aku akan melawan tim kakak kelas ku sendiri, ya kakak kelas yang dari dulu
mengajariku, membimbingku, dan bermain bersama ku. Tidak ada pemain Mobile Legends
yang tidak mengenalnya, dia adalah legenda Mobile Legends, ya benar itu lah dia
Muhammad "Wannn" Ridwan Itu lah orang yang menjadi inspirasiku, dan di sini aku akan
melawannya memperebutkan juara dunia MWORLD!
Pertandingan yang sangat menegangkan ketika guru melawan muridnya, ya seperti itulah
yang ku rasakan sekarang. Perasaan ini sangat menghantuiku, ada perasaan takut, grogi,
bangga, dan semangat yang luar biasa.
Pertandingan yang sangat sengit kami perlihatkan satu sama lain, dan harus kuakui bahwa
teman-teman ku bermain dengan sangat bagus, ini adalah performa terbaik kami selama
kami bermain Mobile Legends. Namun pertandingan tidak berjalan mulus, timku dibantai
habis oleh tim lawan, dan tidak dapat berbuat apa-apa. Tapi kami tetap bermain aman,
menunggu timing yang pas seperti yang telah diajarkan oleh kakak kelas ku tersebut, dan
akhirnya kami bisa membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan ini Tak bisa
kupercaya aku mengalahkan tim terbaik dunia Aku mengalahkan guruku, aku tidak dapat
berbuat apa-apa, aku langsung bersujud sukur berterima kasih kepada tuhan akan
kemenangan ini.
Segera aku memeluk teman-teman ku, tak dapat kubayangkan rasa bahagia ini. Kemudian
aku memberi kabar kepada orang tuaku, dan tidak lupa aku mengucapkan terima kasih
kepada mereka karena telah mendukungku. Kemudian aku datang dan memeluk kakak
kelas ku dan dia memberikan ucapan selamat kepadaku, ucapan selamat darinya membuat
hatiku gemetar kegirangan, tak dapat kujelaskan rasa senang ini.
Tak lama setelah itu, aku menelepon Asa dan memberitahukannya kabar gembira ini, dan
aku mengatakan bahwa aku sangat mencintainya. Dia pun juga mengatakan hal yang sama
kepadaku, aku tidak sabar pulang dan memeluknya erat kemudian menceritakan kepadanya
tentang apa yang telah aku lalui di sini.
Akhirnya cita-cita ku untuk mengguncang dunia terwujud, dan aku membuat bangga
negaraku, sekarang ketika orang-orang mendengar namaku maka mereka akan bersorak
gembira. Maka dari itu, janganlah berhenti mengejar cita-cita meski setinggi langit, ingatlah
bahwa semua akan indah pada waktunya, itu semua hanya soal waktu. Di dunia nyata aku
sama seperti anak-anak biasanya, namun di dalam Mobile Legends tidak ada yang tidak
mengenal namaku. Ya aku adalah Alex "Vannn" Saputra.

Anda mungkin juga menyukai