Semua orang mengatakannya, baik itu orang tuamu, teman-temanmu, atau media yang
kamu tonton dan baca. Seolah-olah jika kamu sudah memberikan semua yang mereka
bilang, wanita akan otomatis jatuh cinta padamu.
Tapi kenyataannya, kamu sedang membaca newsletter ini. Ternyata apa yang selama ini
mereka bilang itu cuma BULLSHIT.
Tapi saya tidak menyalahkan kepolosan kamu. Kamu adalah pria baik yang bingung
menghadapi realita romansa. Saya juga pernah mengalaminya, saya mengerti apa yang
kamu rasakan.
Ijinkan saya menepuk pundakmu, sambil berkata: Let’s face the reality.
Setelah menonton beberapa video lesson, mungkin kamu berpikir yang namanya game itu
manipulatif.
Mungkin kamu pikir meledek cewek dengan J2, ngehit pakai skenario, atau bermain
mystery adalah bentuk dari tindakan manipulatif.
Ketulusan, kebaikan, perhatian, dan pengorbanan yang selama ini kamu lakukan
tujuannya supaya dia bersedia menjadi pacarmu. Itu semua juga game!
Kalau begitu, kamu juga manipulatif dong? You, too, are playing games!
Tapi game yang kamu, saya, dan semua manusia lainnya lakukan itu bukanlah manipulatif.
Itulah dinamika sosial. Cara manusia berinteraksi satu sama lain. Cara manusia bertahan
hidup.
Itu cara kita mendapatkan apa yang kita inginkan dari orang lain.
Jika kita meminta, dan orang lain langsung menyetujui tanpa syarat, kita tidak perlu
bermain game. Oh, indahnya dunia ini kalau seperti itu.
Tapi jika kita tahu bahwa orang lain tidak akan langsung menyetujui apa yang kita minta,
kita melakukan usaha supaya orang tersebut bersedia.
Yang lebih penting lagi, kamu sudah menyadari bahwa bahwa selama ini kamu memainkan
game yang salah. Berarti ini saatnya bermain game yang benar!
Take care,
Kei