Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wisnu Hendra Kartika Aji

NPM : 210610210063

Mata Kuliah : Retorika

Dampak Game Online


Assalamualaikum wr wb.

Salam sehat bagi kita semua, shalom, om swastyastu. Namobudaya, salam kebajikan. Bapak dan
Ibu dosen yang saya hormati, juga teman-teman sekalian yang saya cintai dan saya banggakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana
kita bisa berkumpul disini dengan sehat wal afiat. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih karena
telah diberi kesempatan untuk menyampaikan sebuah pidato mengenai dampak dan pengaruh
Game Online terhadap anak-anak, remaja, dan terhadap diri kita sendiri.

Game online adalah jenis permainan komputer yang memanfaatkan jaringan komputer (LAN
atau internet) sebagai medianya. Jika kita bermain game online, kita akan menemukan pemain
lain dari berbagai daerah yang bisa kita ajak komunikasi, bahkan berteman. Tak heran jika
banyak kalangan yang memilih game online daripada game offline. Dilansir dari Merdeka.com,
Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara.
Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43
persen terhadap jumlah total tersebut.

Kalau ditilik dari sisi positifnya. Game Online memang sangat berguna, sebagai contoh dapat
digunakan sebagai hiburan, ajang untuk melatih konsentrasi, dan sebagai ajang menambah teman
bahkan bisa menjadi lahan untuk mencari uang secara mandiri. Namun sangat disayangkan,
banyak orang yang gagal paham akan kegunaan game itu sendiri, banyak orang yang menjadi
kecanduan karena terlalu asik bermain game online. Tidak sedikit juga dari mereka yang
menghambur-hamburkan uang untuk kepentingan game, dan mereka juga sering melupakan
kewajiban mereka. Banyak masalah disekitar kita yang bersangkutan dengan game online dan
menimbulkan beberapa pertanyaan, salah satunya adalah masalah sosial.

Yang pertama, dampak secara fisik. Layar HP atau layar komputer selalu mengeluarkan radiasi,
mata yang terkena radiasi secara terus menerus akan mengakibatkan mata cepat rusak dan
biasanya diiringi dengan sakit kepala, lalu dapat menyebabkan gangguan tidur dan trigger thumb
atau jempol menekuk.

Lalu yang kedua dampak secara sosial. Jika kita kecanduan sesuatu, pasti di pikiran kita hanya
berisi tentang hal-hal tersebut, kecanduan game online juga sama. Kita akan selalu ketagihan
bermain game lagi dan lagi hingga lupa waktu. Hal ini menyebabkan kurangnya waktu kita
untuk bersosialiai ke orang-orang disekitar kita, contohnya keluarga. Hubungan dengan keluarga
jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Selain keluarga, hubungan
dengan tetangga dan teman-teman di lingkungan kita juga akan terganggu. Dan yang paling
parah, kita akan menjadi NEET kependekan dari  "Not in Education, Employment, or Training"
atau orang-orang yang tidak sekolah, tidak bekerja dan cenderung menghindari interaksi sosial.

Selanjutnya dampak secara mental. Game online memiliki banyak pemain dari beragam jenis
sifat dan umur. Memang benar setiap game online memiliki batasan usia, namun kenyataannya
banyak sekali anak kecil yang memainkan game tidak sesuai usianya. Contohnya adalah Free
Fire, game besutan Garena itu seharusnya untuk anak usia 12 tahun keatas, namun kenyataannya
banyak anak-anak kelas satu sampai kelas tiga SD yang memainkannya. Memainkan game yang
tidak sesuai usianya cukup berbahaya apalagi game online, karena tak jarang kita menemui orang
sumbu pendek yang suka berkata kasar di fitur chat atau berbicara langsung lewat microphone.
Menurut pengalaman saya sendiri dalam sehari saya menjumpai sekitar 10 jenis kata kasar dari
berbagai bahasa, setengah diantaranya ialah bahasa Indonesia. Jika anak kecil mendengar kata-
kata kasar yang ia dengar di game, maka ia akan meniru dan meniru terus sampai menjadi
kebiasaan, bahkan ia akan berani melayangkan kata-kata kasar ke orang lain seperti hal itu bukan
apa-apa. Pikiran kita juga akan terganggu karena akan dipenuhi dengan hal-hal yang berkaitan
dengan game. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi pekerjaan, sering bolos atau menghindari
pekerjaan.

Maka daripada itu saya sarankan agar lebih berhati-hati dalam memilih aktivitas diwaktu
senggang. Untuk yang sudah kecanduan ada beberapa tips yang bisa saya sarankan, yang paling
penting adalah niat kebulatan tekad dan kontrol diri untuk dapat terlepas dari kecanduan dan
kembali menata kehidupan yang terganggu akibat kecanduan itu dengan cara disiplinkan diri
dengan membatasi waktu bermain game online, cari kegiatan lainnya seperti olah raga, membaca
buku, atau bermain game yang mengasah otak. Jika kalian memang sangat suka bermain game,
maka cobalah untuk menghasilkan uang dari game. Untuk anak dibawah umur yang kecanduan
game online, satu-satunya orang yang dapat menolong mereka ialah keluarga. Dalam mengatasi
hal itu kita sebagai keluarga korban tidak boleh langsung memarahi atau langsung menyita
perangkat korban, karena hal itu akan membuat korban mengamuk dan berpotensi melakukan
tindakan nekat. Sama halnya seperti kecanduan narkotika, kecanduan game juga tidak dapat
dihilangkan begitu saja, harus dibujuk pelan-pelan. Langkah awal ialah bujuk anak untuk
bermain game offline, tapi harus tetap didampingi, dan ajak anak untuk melakukan aktivitas-
aktivitas menyenangkan seperti jalan-jalan sore. Lalu batasi waktu anak bermain game, tidak
perlu langsung 1 atau 2 jam dalam sehari, coba dulu 4 jam sehari atau 5 jam sehari lalu kurangi
waktunya tiap hari misal kurangi 5 menit sehari atau 3 menit sehari. Selanjutnya yaitu jadikan
game sebagai reward, misal jika si anak selesai mengerjakan semua tugasnya dan selesai belajar,
maka ijinkan dia bermain game beberapa jam.

Teman-teman, alangkah bijaknya kalau kita lebih memperioritaskan diri kita kedalam hal-hal
yang lebih positif dalam menggunakan internet. Kita juga harus lebih memahami arti atau
manfaatnya. Janganlah kita sampai lupa akan segala sesuatu dikarenakan sebuah permainan.
Namun kita juga tidak boleh egois, jika ada teman kita yang kecanduan game online, kita harus
menolong mereka. Jika mereka ingin berkarir di dunia game, maka kita harus mendukungnya.

Mudah-mudahan dengan sedikit pidato yang telah saya sampaikan tadi menjadi satu pelajaran,
bisa kita jadikan contoh agar kita lebih berhati-hati dalam menggunakan game online tersebut.

Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan pada kesempatan ini, mohon maaf
apabila ada kesalahan kata yang membuat bapak/ibu dan temen-temen tersinggung, akhir kata,
Wassalamualaikum wr. wb.
Daftar Pustaka
Merdeka. (2021). Indonesia Disebut Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Esports Asia
Tenggara.
Diunduh dari : https://www.merdeka.com/teknologi/indonesia-disebut-jadi-pendorong-
utama-pertumbuhan-esports-asia-tenggara.html

dr. Meva Nareza. (2020). Hati-Hati Dampak Negatif HP bagi Kesehatan.


Diunduh dari : https://www.alodokter.com/hati-hati-menggunakan-ponsel-berlebihan-bisa-
memicu-penyakit-ini

Anda mungkin juga menyukai