DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2. Perumusan Masalah..............................................................................................6
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................8
BAB III...........................................................................................................................20
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................20
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
penurunan kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut
kesehatan ibu dan anak. Anemia akan membawa efek gangguan kesehatan ,
kematian prematur maupun kehilangan pendapatan. Anemia yang terjadi pada ibu
hamil sebagian besar disebabkan karena defisiensi zat besi (Gibney, 2009).
yaitu 37,1 % l dengan kadar Hb kurang dari 11gr/dl dengan proporsi yang hampir
sama di kawasan perkotaan (36,4%) dan pedesaan (37,8%). Kondisi kesehatan ibu
hamil anemia berhubungan dengan status gizi pada masa subur (usia 15-49 tahun).
Wanita Usia Subur (WUS) dengan status gizi Kurang Energi Kronis yaitu wanita
usia subur dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm. Peningkatan proporsi
ibu hamil usia 15-19 tahun dengan Kurang Energi Kronis pada tahun 2010
sebanyak 31,3% meningkat menjadi 38,5% pada tahun 2013. Penanganan anemia
sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe
di Jawa Tengah pada tahun 2011 sebanyak 89,39% meningkat menjadi 91,77%
pada tahun 2012. Ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Sukoharjo pada tahun
3
2013 sebanyak 5,76,% meningkat menjadi 7,48% pada tahun 2014 (Dinkes
Sukoharjo, 2013).
komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Dampak anemia pada ibu hamil dapat
menyebabkan kematian janin dalam kandungan pada waktu lahir, bayi lahir
Anemia dapat terjadi karena defisiensi zat besi. Ibu hamil memerlukan zat
pembentukan plasenta dan sel darah merah. Kebutuhan zat besi pada Trimester I
Kebutuhan zat besi diperoleh dari asupan makanan dan suplemen zat besi, apabila
asupan makan tidak mencukupi maka akan terjadi defisiensi zat besi yang
berakibat adanya anemia. Suplementasi tablet Fe yang diberikan kepada ibu hamil
dapat berhasil apabila ibu hamil patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
keluarga dan perilaku sehat ibu hamil tentang pentingnya konsumsi tablet Fe
setiap hari. Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dipengaruhi oleh
4
menjadi faktor penentu kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
(Asyirah, 2012).
terhadap perilaku kesehatan. Ibu hamil yang mengetahui dan memahami tentang
anemia dan cara mencegah terjadinya anemia akan mempunyai perilaku kesehatan
anemia.
dengan dukungan dari keluarga, peran serta petugas kesehatan dalam memberikan
informasi tentang pentingnya tablet Fe untuk mencegah anemia, perilaku sehat ibu
hamil yang menyadari pentingnya peran tablet Fe serta dukungan dari tenaga
kesehatan yang memberikan penghargaan positif bagi ibu hamil bila mampu
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Wahyu, (2014) pada ibu hamil
trimester III yang berkunjung ke Bidan Praktek Swasta (BPS) Siti Muslihah
pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di BPS Siti
dengan hasil ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan
oleh Sifik dan Prayitno, (2011) pada Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas
5
Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat dan penelitian yang
dilakukan oleh Hidayah (2012) pada ibu hamil di Desa Pageraji Kecamatan
dari 5,76% pada tahun 2013 menjadi 7,48% pada tahun 2014. Hal ini tidak sejalan
dengan angka distribusi tablet tambah darah yang mengalami peningkatan dari
84% pada tahun 2013 menjadi 92,78% pada tahun 2014. Pemberian tablet tambah
darah bagi ibu hamil sudah melampaui target yaitu>90% tetapi kasus anemia
masih ada. Di Puskesmas Weru pada tahun 2013 angka anemia 5,98% dan ditahun
2014 menjadi 6,45%. Pemberian tablet tambah darah sebesar 89,07% pada tahun
penelitian tentang hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dalam
yang dapat dirumuskan adalah “Apakah ada hubungan yang bermakna antara
6
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Puskesmas Simpur.
dengan kejadian anemia ibu hamil sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
7
1.4.2. Bagi Ibu Hamil
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
merah, kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal per 100
dalam darahnya, maka dia dikatakan menderita anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi dimana kadar hemoglobin inu hamil kurang dari 11 g/dl pada
trimester I dan III, atau pada trimester II kadar hemoglobinnya kurang dari 10,5
sumsum tulang serta kebutuhan zat-zat makanan pun bertambah, oleh karena itu
Anemia jika Hb
Hb Normal
Usia Kehamilan kurang
(g/dl)
dari: (g/dl)
Trimester I: 0-12 minggu 11,0 – 14,0 11,0 (Ht 33%)
Trimester II : 13-28 minggu 10,5 – 14,0 10,5 (Ht 31 %)
Trimester III : 29 minggu melahirkan 11,0 – 14,0 11,0 (Ht 33%)
Sumber: WHO, Clinical Use of Blood
darah sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya
9
antara 32-36 minggu usia kehamilan. Perbadingan perambahan komponen darah
yaitu plasm 30%, sel darah 18% dan Hemoglobin 19%. Namun volume plasma
yang bertambah banyak tidak sebandinding dengan pertambahan dari sel-sel darah
ketika dalam masa kehamilan jantung harus bekerja lebih berat. Akibat hidremia
meningkat. Kerja jantung yang lebih ringan karena viskositas darah yang rendah
ini akan menyebabkan resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah tidak
unsur besi yag hilang pada pendarahan waktu persalinan jika dibandingkan
dari total populasi. Dibandingkan dengan daerah lain di dunia, Asia Selatan dan
bahwa prevalensi anemia gizi pada ibu hamil adalah antara 50% dan 70%.
10
Anemia dapat disebabkan karena hilangnya sel darah merah yang
parasit, penyakit inflamasi. Penurunan produksi normal sel darah merah akibat
kehamilan yang didasarkan atas penelitian di Jakarta antara lain yaitu anemia
Pucat merupakan salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan
mulut dan konjungtiva merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat
jika dibandingkan dengan warna kulit. Jika lipatan tangan tidak lagi tampak
Pada anemia defisiensi besi biasanya dijumpai gejala cepat lelah, nafsu
makan berkurang, berdebar-debar, serta takikardi. Keadaan cepat lelah, serta nafas
berkurangnya distribusi O2. Takikardi mencermikan beban kerja dan curah jantung
yang meningkat. Pada anemia yang berat dapat terjadi gagal jantung kongestif
akibat otot jantung yang anostik sehingga tidak dapat beradaptasi terhadap kerja
11
jantung yang meningkat. Selain itu, pada anemia defisiensi besi yang berat juga
dapat tumbuh gejala-gejala mual, anoreksia, konstipasi atau diare, dan stomatitis.
diagnosis anemia, seperti keluhan cepat lelah, sering pusig, mata berkunang-
paa trimester I dan trimester III. Pemeriksaan kadar Hb dapat dilakukan dengan
sahli tersebut, kadar Hb dapat digolngkan menjadi 4, yaitu tidak anemia (Hb >11
g/dl), anemia ringan (Hb 9-10 g/dl), anemia sedang (Hb 7-8 g/dl), dan anemia
Anemia dalam kehamilan dapat memberi pengaruh yang kurang baik bagi
ibu, baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam masa
nifas. Dalam masa kehamilan, pengaruh yang ditimbulkan oleh anemia antara lain
yaitu persalinan prematur, abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,
12
Dampak-dampak yang ditimbukan oleh anemia saat persalinan yaitu
gangguan his (kekuatan mengejan), serta kala pertama dapat berlangsung lama
dan terjadi partus terlantar. Pada kala kedua juga dapat berlangsung lama sehingga
dapat melahkan dan sering memerlukan tindakan operasi. Kala ketiga dapat
diikuti retensio plasenta, dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri. Kala
empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri.pada masa
nifas, dampak yang ditimbulkan oleh anemia antara lain terjadi subinvolusi uteri
dalam rahim akan terganggu. Dampak anemia pada janin antara lain abortus,
kelahiran dengan anemia, dapat terjadi bawaan, bayi mudah mengalami infeksi
pada pemvberian tablet tambah darah (tablet besi). Pemberian tablet zat besi
kehamilan, yang diberikan pada trimester III. Tiap tablet mengandung fero sulfat
13
2.1.2.1 Farmakokinetik
jejunum proksimal. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transpor
aktif. Di dalam sel mukosa, setelah diabsorpsi ion ferro akan di ubah menjadi ion
ferri. Kemudian ion ferri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin,
atau diubah menjadi ferritin dan disimpan dalam mukosa usus 22. Pada individu
normal tanpa defisiensi besi (Fe) jumlah Fe yag diabsorpsi 5-10% atau sekitar
0,5-1 mg/hari. Absorpsi meningkat menjadi 1-2 mg/hari pada wanita menstrusi,
Faktor umur, jenis kelamin (sehubungan dengan kehamilan dan laktasi pada
wanita) dan jumlah darah dalam badan (dalam hal ini Hb) dapat mempengaruhi
memnuhi ambilan sekitar 1,2 mg sehari. Sedangkan pada wanita hamil dan
2.1.2.3 Indikasi
besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi besi paling sering disebabkan oleh
kehilangan darah atau karena kebutuhan yang meningkat seperti yang terjadi pada
ibu hamil.
14
2.1.2.4 Efek Samping
sediaan oral. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung,
konstipasi, diare, dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat dikurangi
2.1.3 Pengetahuan
indera penglihatan.
akan dicoba kemungkinan yang lain. Jika kemungkinan kedua gagal , akan
suatu masalah.
15
Kebiasaan yang dilakukan manusia biasanya diwariskan turun-temurun,
otoritas atau kekuasaan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”
menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau
16
respon. Kedalam pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur disesuaikan
2.1.4 Kepatuhan
pertama kali diperkenalkan dalam bidang kedokteran pada tahun 1976. Sackett
melaksanakan perubahan gaya hidup) yang sesuai dengan anjuran medis atau
kesehatan”. Kepatuha juga berkenaan dengan hasil dari interaksi antara pasien
sikap dan sebagainya. Gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor
17
Pengukuran kepatuhan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara
oleh perubahan gaya hisup, serta dapat diperoleh hasil yang bias karena
ketidaknyamanan pasien.
Diantara bebereapa cara tersebut, pelaporan pasien merupakan cara yang paling
dapat diandalkan.
Dalam suatu studi yang telah dilakukan oleh Vongvichit, dkk (2003),
tinggi jika tablet besi dikonsumsi setiap hari atau >3 hari/minggu. Jika ibu hamil
hanya mengkonsumsi tablet besi selama ≤ 3 hari dalam seminggu maka ibu hamil
18
Sosial Budaya
2.3 Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
Jenis ini merupakan penelitian analatik komparatif kategorik tidak
tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan dalam
3.3.1 Populasi
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di wilayah kerja
jumlah populasi ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas tersebut
20
sampling. dari 74 orang tersebut ternyata hanya 5 orang diantaranya masuk
kriteria ekslusif, yaitu 4 orang belum mendapat tablet besi (Fe) dan 1 orang tidak
21
3.6 Pengolahan Data
editing dilakukan setiap kali selesai memperoleh data dari kuisioner yang
telah diisi oleh responden. Bila terdapat kesalahan atau data yang tidak
klarifikasi.
22
e) Memberikan nilai data (data scoring)
yang bermakna secara statistik antara variabel dependen dan variabel independen
dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS 18.0 For Windows. Pada penelitian ini
pengetahuan ibu) yang mana kedua variabel tersebut bersifat kategorik. Melalui
kemaknaan 0,005. Jika nilai p ≤ 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan
kata lain terdapat hubungan yang bermakna antara dua variabel yang di uji.
Sedangkan jika nilai p > 0,005 maka H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain
Jika tidak memenuhi syarat uji Chi-Square, alternatif lain yang dapat
23
penggabungan sel, maka akan terbentuk tabel 2x2. Tabel 2x2 yang baru yang baru
terbentuk kemudian kembali diuji dengan menggunakan uji Chi-Square. Jika uji
Chi-Square tersebut tidak memenuhi syarat lagi, maka akan menggunakan uji
24