A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK, tertulis bahwa tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk :
1. Mengetahui tingkat capaian hasil belajar/kompetensi peserta didik;
2. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik;
3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik;
4. Mengetahui efektivitas proses pembelajaran; dan
5. Mengetahui pencapaian kurikulum.
Untuk mencapat lima tujuan penilaian tersebut, SMK dapat menggunakan berbagai
bentuk penilaian, salah satunya dengan penilaian praktik. Penilaian praktik yang
merupakan garis finish khas bagi siswa SMK disebut dengan Uji Kompetensi Keahlian
(UKK).
UKK yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK ini bertujuan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik yang setara dengan kualifikasi jenjang 2 (dua)
atau 3 (tiga) pada KKNI. UKK dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi atau satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia usaha/industri. Hasil
UKK bagi peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi
lulusan. Sedangkan bagi stakeholder hasil UKK dijadikan sumber informasi atas
kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.
Materi UKK disusun berdasarkan skema sertifikasi sesuai dengan jenjang kualifikasi
peserta uji/asesi yang memuat kemampuan melaksanakan pekerjaan spesifik,
operasional, dan/atau penjaminan mutu. Soal UKK dapat berbentuk penugasan atau
bentuk lain yang dinilai secara individual untuk membuat suatu produk sesuai tuntutan
standar kompetensi.
1
Dalam Pelaksanaan UKK, SMK dapat memilih salah satu atau beberapa dari 6 (enam)
jenis skema penyelenggaraan ujian berikut:
1. Ujian melalui sistem sertifikasi mitra DUDIKA atau Asosiasi Profesi: SMK
terakreditasi dan mitra DUDIKA atau asosiasi profesi melakukan uji kompetensi
pada TUK yang telah disepakati bersama mengacu standar kualifikasi kompetensi
yang ditetapkan mitra DUDI atau asosiasi profesi dengan tujuan mendapatkan
sertifikat yang diakui oleh mitra DUDI, asosiasi profesi, asosiasi industri, atau mitra
dari mitra DUDI;
2. Ujian melalui LSP Pihak Kesatu (LSP-P1): LSP yang didirikan oleh lembaga pendidikan
dan atau pelatihan dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
terhadap peserta pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi dan /atau sumber daya
manusia dari jejaring kerja lembaga induknya, sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP;
3. Ujian melalui LSP Pihak Kedua (LSP-P2): LSP yang didirikan oleh industri atau instansi
dengan tujuan utama melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja terhadap sumber
daya manusia lembaga induknya, sumber daya manusia dari pemasoknya dan /atau
sumber daya manusia dari jejaring kerjanya, sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP;
4. Ujian melalui LSP Pihak Ketiga (LSP-P3) : LSP yang didirikan oleh asosiasi industri
dan/atau asosiasi profesi dengan tujuan melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
untuk sektor dan atau profesi tertentu sesuai ruang lingkup yang diberikan oleh
BNSP;
5. Ujian melalui Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) sesuai regulasi yang dikeluarkan
oleh BNSP;
6. UKK Mandiri : SMK terakreditasi yang melakukan uji kompetensi secara mandiri
menggunakan instrumen UKK yang disusun oleh pemerintah pusat sebagai standar
minimal dengan melibatkan institusi pasangan dan berorientasi pada standar
kompetensi lulusan.
2
UKK merupakan pembuktian bahwa siswa SMK telah mendapatkan keterampilan yang
memadai sesuai kompetensi keahlian yang dipelajarinya. UKK biasanya berlangsung
dengan menegangkan sekaligus menggembirakan dan gaungnya terasa kuat khususnya
pada siswa kelas XII. Namun, dalam kondisi pandemik covid19 saat ini, pelaksanaan UKK
agak terganggu. Gangguan di antaranya karena siswa kelas XII belum memiliki bekal
kompetensi yang memadai sebab mereka tidak melaksanakan pembelajaran secara
normal sejak awal tahun ajaran 2020/2021 ini. Bahkan sama sekali tidak melaksanakan
praktikum.
Meskipun demikian, UKK yang merupakan ciri khas siswa SMK perlu dilaksanakan,
meskipun dengan protocol kesehatan covid19 yang ketat. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Ujian
Nasional dan Ujian Kesetaraan serta pelaksanaan Ujian sekolah dalam masa darurat
penyebaran COVID-19, menyatakan bahwa selain ujian yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan peserta didik sekolah menengah kejuruan juga dapat mengikuti uji
kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Dasar Hukum
a. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/Kb/2020,
Nomor 612 Tahun 2020, Nomor Hk.01.08/Menkes/502/2020, Nomor 119/4536/Sj
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021
Dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019
(Covid-19).
b. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Vokasi Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa Pandemi Corona Virus Desease
(Covid-19)
c. Surat Edaran Mendikbud RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional
dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19)
3
d. Keputusan Gubernur Banten Nomor 443/Kep.44-Huk/2021 tentang Perpanjangan
Tahap Keenam Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Banten dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
3. Tujuan
Tujuan penyusunan SOP ini adalah:
a. Agar UKK dapat dilaksanakan secara sistematis
b. Agar UKK dapat berlangsung secara aman tanpa risiko paparan virus covid19
c. Agar fihak eksternal dapat meyakini bahwa pelaksanaan UKK mengacu kepada
protokol kesehatan pencegahan covid19 secara ketat.
4. Target
a. Salah satu amanat UUD 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pendidikan terlaksana dengan baik.
b. Seluruh siswa kelas XII (program SMK 3 tahun) dan kelas XIII (program SMK 4 tahun)
mengikuti UKK secara aman
c. Kompetensi lulusan terukur secara obyektif
d. Lulusan memiliki sertifikat keahlian yang dapat menjadi modal dasar menghadapi
dunia kerja
B. PROFIL SEKOLAH
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah SMK Ruar Biaza
NPSN 2345 9876
Status Sekolah Swasta
Nama Yayasan (swasta) YP Duqung Esemka
Tahun Berdiri 2009
Kriteria/tahun Akreditasi B / 2018
4
No. telepon : 082345678910
website : www.smkRB.sch.id
email : adminumum@smkRB.sch.id
2. Jumlah Siswa
Kelas Kriteria /
No Kompetensi Keahlian Tahun
X XI XII Jumlah Akreditasi
2 TKR 36 34 25 95 B/2018
6
7
8
3. Jumlah Guru
No Kelompok Mapel PNS GTY GTT Jumlah
1 Muatan Nasional
2 Muatan Kewilayahan
3 Muatan Peminatan Kejuruan
4 Dasar Program Keahlian
5 Kompetensi Keahlian
6 Bimbingan Konseling
7
Jumlah
5
2 TKR 1 50 m² Baik Cukup
1 Kamar Mandi
2 Tempat Ibadah
3 Kantin
6
e. Panitia berkoordinasi dan membuat MoU dengan pihak penguji eksternal.
2. Pelaksanaan
a. Siswa, penguji internal dan eksternal (penguji merangkap sebagai pengawas ruang
UKK) hadir di tempat UKK sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan diminta
membawa handsanitizer pribadi. (Jadwal UKK terlampir)
b. Sebelum memasuki ruang pelaksanaan UKK, semua personal dicek suhu
menggunakan thermogun, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan
menggunakan masker dengan benar. Personal yang memiliki suhu di atas 37,3 º C
tidak diizikan memasuki lingkungan sekolah.
c. Peserta UKK menggunakan alat dan bahan yang telah ditentukan tempatnya, dan
tidak diperkenankan saling bertukar alat dan bahan. Jarak antar peserta minimal 1,5
meter.
d. Peserta disarankan menggunakan sarung tangan karet/plastik
e. Peserta mengerjakan tugas UKK secara mandiri sesuai dengan soal yang telah
ditentukan.
f. Setelah batas waktu pengerjaan soal UKK berakhir, peserta merapikan alat dan
bahan dan selanjutnya keluar ruangan secara tertib satu per satu diatur oleh
pengawas ruang.
g. Setelah semua peserta keluar ruangan, petugas yang telah ditunjuk, melaksanakan
penyemprotan seisi ruang UKK menggunakan disinfektan secara merata.
3. Penilaian
Penilaian dilaksanakan oleh tim penilai internal dan eksternal berdasarkan 3 (tiga)
variabel :
a. Penilaian proses, dilaksanakan selama kegiatan UKK berlangsung.
b. Penilaian kerapian dan sikap peserta
c. Penilaian hasil pekerjaan peserta
d. Predikat perolehan skor:
7
Rentang Skor Predikat
<70 Belum Kompeten
70-79 Cukup Kompeten
80-90 Kompeten
91-100 Sangat Kompeten
4. Pengawasan Pelaksanaan
Pelaksanaan UKK diawasi oleh beberapa fihak yaitu:
a. Kepala Sekolah dan manajemen sekolah
b. Pengawas Sekolah
c. Tim Gugus Tugas Covid19
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. UKK mengacu kepada pedoman pelaksanaan UKK dari Kemdikbud RI cq. Dirjen
Pendidikan Vokasi
b. UKK merupakan kegiatan khas siswa kelas XII pada Sekolah Menengah Kejuruan
c. Melalui UKK, kompetensi siswa diuji dan jika lulus akan mendapatkan sertifikat
keahlian.
d. Di masa pendemi covid19, pelaksanaan UKK memberlakukan protokol kesehatan
yang sangat ketat.
2. Rekomendasi
a. UKK merupakan kegiatan praktik sehingga pelaksanaannya sangat sulit jika
menggunakan moda daring, oleh karenanya fihak berwenang diharapkan dapat
memberikan izin pelaksanaan UKK secara tatap muka di sekolah.
b. Agar pelaksanaan UKK berlangsung secara aman, pihak sekolah harus menyediakan
perlengkapan dan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan virus
covid19.
8
LAMPIRAN
JADWAL UKK
BAGAN PELAKSANAAN UKK
BAGAN RUANG UKK
9
JADWAL UKK SMK RUAR BIAZA
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Jumlah Peserta : 30 siswa
Jumlah alat utama (sepeda motor) : 5 unit
Jumlah alat lainnya : lengkap
Jumlah bahan : lengkap
10
5. Ferdinan
3 Dst. 3
4
5
6
SISWA MERAPIKAN
ALAT DAN BAHAN YANG
TELAH DIGUNAKAN
> 2 meter
> 2 meter
12
> 2 meter
> 2 meter
PENGUJI PENGUJI
13