Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN P.A.

I
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
“Manajemen Pembelajaran P.A.I ”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Mujamil Qomar, M.Ag

Disusun Oleh :

Gilang Cahya Irawan


921 006 13 012

PROGRAM PASCA SARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) KEDIRI

2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Secara hakikat alam ini merupakan tempat belajar bagi umat manusia, karena
didalam al-Qur’a>n banyak sekali ayat-ayat yang mengisyaratkan kepada manusia untuk
menjadikan alam ini sebagai sumber untuk belajar. Diantara ayat tersebut ialah surah al-
Ghasiyah yang mana didalamnya allah berfirman:
         
          

Artinya:
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana Dia diciptakan, dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan
bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Qs. al-Ghasiyah 19-20).
Oleh karena itu ayat diatas memberikan suatu peringatan kepada manusia bahwa
Allah s.w.t memerintahkan kepada manusia agar mempelajari dua ayat dari Allah yakni
a>yatul Qawliyah yakni mempelajari ayat-ayat Allah yang berisi firmannya (al-Qur’a>n)
dan mempelajari a>yatul kawniyahnya Allah yakni ayat-ayat yang tentang ciptaan-
ciptaan Allah. Gambaran ini menjadikan PR wajib bagi guru untuk menjadikan
lingkungan sebagai tempat belajar bagi siswanya. Maksud dari ungkapan ini ialah tidak
selamanya seorang guru melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, akan tetapi suatu
ketika guru mengajak siswanya keluar kelas untuk menjadikan lingkungan sekitarnya
sebagai lahan yang indah untuk belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat lingkungan dan pembelajaran?
2. Bagaimana cara mengoptimalkan lingkungan pembelajaran P.A.I?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Lingkungan Pembelajaran PAI

Alam raya ini merupakan ciptaan Allah s.w.t yang terdiri dari makrokosmos dan
mikrokosmos. Maha karya yang menakjubkan itu menjadi bukti tentang adanya sifat
‫( قدراة‬bekuasa) dan sifat ‫( إرادة‬bekehendak) yang dimiliki oleh Allah s.w.t. Suatu misal
Allah ta’ala meninggikan langit tanpa tiang, gunung-gunung dapat berdiri tegak agar
bumi tidak menggoyangkan manusia yang hidup didialamnya, bumi dihamparkan
sebegitu luasnya dan masih banyak lagi ciptaan Allah yang luar biasa yang perlu
direnungkan oleh segenap manusia. Inilah tanda-tanda kekuasaan bagi Allah yang Dia
tunjukkan kepada semua manusia yang melihatnya (alam ini). Allah berfirman:

        


  
        
         
 
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami,
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah
Kami dari siksa neraka.” (Qs: ali-Imran: 3: 190-191).
Secara kontekstual ayat diatas memerintahkan kepada manusia agar senantiasa
berfikir dan mengobservasi alam ini. Oleh karena itu pembelajaran tidak haris dilakukan
di dalam kelas, bisa jadi pembelajaran dapat dilakukan di kelas Salah satu contoh yang
mudah ialah ketika sebuah sekolah atau madrasah mengadakan studi tour atau kalau
bahasa sekarang ialah SKAL (studi kenal alam dan lingkungan) ke tempat rekreasi. Nah,
pada saat pendidik dan siswa tiba di suatu tempat rekreasi tersebut wajib bagi seorang
guru P.A.I untuk menjelaskan kepada siswanya makna-makna yang tersingkap dalam
sebuah ayat tersebut (a>yatul kawniyah). Lalu apa hakikat pembelajaran?
Wina sanjaya menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran ialah
adanya kerja sama antara seorang guru dengan siswa dalam rangka untuk memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada baik yang ada dalam diri sendiri mulai dari minat,
bakat, dan potensi maupun dari luar lingkungan, sarana dan sumber belajar. 1 Seiffert dan
Sutton menuturkan bahwa pembelajaran secara umum diartikan sebagai perubahan secara
relatif dan permanen dalam hal perilaku, kecakapan, pengetahuan atau sikap sebagai
akibat kondisi psikologis yang dapat di identifikasi atau merupakan hasil pengalaman
sosial,2 sedangkan menurut undang-undang no 23 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran ialah proses
interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.3
Jadi jelasnya dalam sebuah pembelajaran seorang guru tidak cukup hanya sekedar
datang untuk mengajar saja akan tetapi seorang guru juga harus mampu meningkatkan
kerja sama dengan siswanya. Setelah kita memahami makna dari pembelajaran maka
pada bagian ini kita akan mencari makna dan hakikat lingkungan itu sendiri. Menurut
Hutabarat sebagaimana dikutip oleh Martinis Yamin ialah segala sesuatu yang terdapat di
tempat belajar, sedangkan menurut Nasution, lingkungan belajar terdiri dari lingkungan
alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara, alam sekitar. Dan lingkungan sosial
seperti teman, guru, karyawan sekolah dan sebagainya.4
Lalu setelah kita memahami lingkungan dan pembelajaran, maka apa yang
dimaksud dengan pendidikan agama islam? Menurut Mujib sebagaimana yang dikutip
oeh Iskandar ialah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan bagi seseorang untuk
dapat mengarahan kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga dengan mudah
ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. 5 Menurut Hamka sebagaimana

1Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011),
26.
2Kelvin Seifert dan Rosemary Sutton, Educational Psychologi 2nd edition (Switzerland: Jacob Foundation,
2009), 20.
3 Undang-Undang no 23 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokusindo Mandiri,
2012), 5.
4Unzilatur Rahma, “Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Belajar”, Unzilatur Rahma on line,
http://www.unzilaturrahmah.blogspot.com/2012/11/pengelolaan-lingkungan-dan-sumber.html, diakses
tanggal 20 Oktober 2014.
5Iskandar Tsani, “Pendidikan Agama Islam Sebagai Sarana Pembentukan Moral dan Karakter Siswa”,
Didaktika Religia, 1, (2013), 72.
yang telah dikutip oleh Idris dan Amin menyebutkan bahwa pendidikan agama
merupakan sebuah kebutuhan yang harus diajarkan agar dapat menghasilkan siswa yang
paripurna meskipun siswa tersebut dibawah naungan lembaga pendidikan umum. 6 Oleh
karena itu makna lingkungan pembelajaran P.A.I ialah suatu tempat belajar yang
digunakan untuk mengarahakan seseorang kepada sebuah sistem pendidikan agama Islam
yang dengannya diharapakan dapat mengarahakan kehidupannya sesuai dengan cita-cita
Islam agar dapat sesuai dengan ajaran Islam.
B. Mengoptimalkan Lingkungan Pembelajaran P.A.I
Lingkungan dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi setiap
siswa karena bersama lingkunganlah siswa dapat beajar dengan maksimal. Oleh karena
itu ada beberapa lingkungan pembelajaran P.A.I yang harus dioptimalkan sebagai sarana
belajar bagi siswa diatranya ialah:
1. Rumah
Di dalam rumah orang tua memiliki peran penting untuk menciptakan suasana
belajar yang kondusif. Hal ini perluditegaskan dengan cara demikian karena sekolah
pertama bagi anak adalah dirumah terutama seorang ibu. Orang tua yang memiliki
kualitas pendidikan yang tinggi juga dapat memberikan efek positif bagi siswa selain itu
fasilitas yang diberikan oleh orang tua juga memberikan dampak yang besar bagi
perkembangan belajar siswa. Lingkungan rumah yang perlu diperhatikan oleh orang tua
diantaranya ialah:
a. Ruang Belajar
b. Penerangan
c. Ventilasi dan suhu udara
d. Kebisingan
e. Perabotan belaja
f. Kursi dan meja belajar
g. Almari dan rak buku
h. Perlengkapan belajar, dan
i. Tanaman dan pohon pelindung.
2. Sekolah
6Rifqi Amin, “Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum”, Didaktika
Religia, 2, (2013), 25.
Sebagai rumah kedua bagi siswa bahkan sebagai wahana untuk transfer of value
dan transfer of knowlegde maka wajib bagi pengelola sekolah untuk menata dan
mengatur lingkungan belajar ini untuk lebih memberikan kenyaman bagi siswa dan
menjadi lebih efektif saat digunakan untuk belajar bagi siswa. David sembilan indikator
yang dapat digunakan agar sebuah sekolah agar dapat dikatakan sebagai good school,
diantranaya ialah:
a. Kerja sama antara guru dengan siswa
b. Berpusat pada siswa.
c. Memiliki keanekaragaman dalam gaya belajar dan pembelajaran dengan
banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
d. Memiliki harapan yang tinggi.
e. Tujuan dan nilai yang ada dalam sekolah menjadi tugas bersama.
f. Menenkankan penguatan pada nilai positif.
g. Menghasilkan keadilan bagi siswa dan tanggung jawab terhadap semua hal
yang dapat mengacaukan pendidikan bagi siswa yang lain yang tidak dapat
diterima semuanya.
h. Menghasilkan hubungan yang baik dan bermanfaat diantara satu sama lain
ketika berhubungan dengan kelompok bisnis.
i. Memiliki mata rantai yang kuat dan mata rantai antara sekolah dan rumah.7
3. Masyarakat
Masyarakat atau yang sering dsebut dengan society merupakan lembaga
pembelajaran terluas bagi siswa. Disebut luas karena interaksi antara siswa dengan
masyarakat memberikan pengaruh yang lebih besar bila dibandingkan dengan di sekolah
maupun di rumah. Istilah masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kelompok manusia
yang hidup bersama di suatu wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang
(relatif) sama yang membuat warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai satu
kesatuan (kelompok). Masyarakat yang disamakan dengan istilah (community, society)
secara teknis ilmiah mempunyai definisi tertentu, yang berbeda-beda menurut para ahli
sosiologi. Namun secara common-sense masyarakat diartikan sebagai suatu kehidupan

7David Hudson, Good Teachers, Good Schools: How to Create a Successful School (New York:
Routledge, 2009), 24-25.
bersama disuatu wilayah dan waktu tertentu dengan pola-pola kehidupan yang terbentuk
oleh antar hubungan dan interaksi warga masyarakat itu dengan alam sekitar. 8
Dalam lingkup kemasyarakatan siswa bisa diuajak untuk memahami kehidupan
masyarakat yang ada disekelilingnya diantaranya ialah ketika mereka di perintahkan oleh
pihak sekolah agar mengeluarkan zakat maka dari implementasi tersebut dapat
menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama. Selain itu adakalanya siswa diajak berjalan-
jalan oleh gurunya ke sebuah lahan pertanian dan berinteraksi dengan mereka. Hikmah
yang dapat mereka ketahui ialah betapa dalam kehidupan ini untuk mencapai sebuah
kesuksesan dibutuhkan sebuah kerja keras dan membutuhkan sebuah perjuanganm hidup.
Oleh karena itu sangat tepat apabila seorang guru hendaknya juga mengadakan
pembelajaran di luar kelas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makna lingkungan pembelajaran P.A.I ialah suatu tempat belajar yang
digunakan untuk mengarahakan seseorang kepada sebuah sistem pendidikan
agama Islam yang dengannya diharapakan dapat mengarahakan kehidupannya
sesuai dengan cita-cita Islam agar dapat sesuai dengan ajaran Islam. Dalam
pembelajaran lingkungan terbagai dalam tiga model diantaranya ialah rumah,

8Nur hidayah, dkk, “Studi Masyarakat Sebagai Media Pendidikan”, cupitakyt on line,
http://www.cupitakyt.blogspot.com/2013/10/studi-masyarakat-sebagai-media.html, diakses tanggal 22
Oktober 2014.
sekolah, dan masyarakat yang kesemuanya merupakan tempat belajar bagi siswa.
Oleh karena itu seorang guru atau pendidik harus bisa memberikan inovasi dan
kreatifitas didalam sebuah lingkungan pembelajaran menjadi lebih effektif dan
menyenangkan bagi siswa. Untuk meningkatkan upaya tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara yang indikatornya telah terteara di pada poin diatas.
Dan perlu diketahui bahwa sangat tepat apabila seorang guru juga mengadakan
pembelajaran di luar kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Rifqi. “Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan


Tinggi Umum”, Didaktika Religia, 2, (2013).

Hudson, David. Good Teachers, Good Schools: How to Create a Successful


School . New York: Routledge, 2009.

Nur hidayah, dkk, “Studi Masyarakat Sebagai Media Pendidikan”, cupitakyt on


line, http://www.cupitakyt.blogspot.com/2013/10/studi-masyarakat-sebagai-media.html,
diakses tanggal 22 Oktober 2014.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2011.

Seifert, Kelvin. dan Sutton, Rosemary. Educational Psychologi 2nd edition .


Switzerland: Jacob Foundation, 2009.

Tsani, Iskandar. “Pendidikan Agama Islam Sebagai Sarana Pembentukan Moral


dan Karakter Siswa”, Didaktika Religia, 1, (2013).

Undang-Undang no 23 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


(Bandung: Fokusindo Mandiri, 2012), 5.

Unzilatur Rahma, “Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Belajar”, Unzilatur


Rahma on line, http://www.unzilaturrahmah.blogspot.com/2012/11/pengelolaan-
lingkungan-dan-sumber.html, diakses tanggal 20 Oktober 2014.

Anda mungkin juga menyukai