Anda di halaman 1dari 3

Hadirin Jamaah Jum'at Yang dimulyakan oleh Allah

Shalat berjamaah di masjid dapat mengikat persaudaraan di antara umat Islam. Di


zaman modern yang penuh dengan aktivitas dan kesibukan ini, bertemu dengan teman-teman
seakidah, khususnya di lingkungan kita, sangatlah sulit. Akan tetapi, dengan adanya shalat
berjamaah pada saat tiba waktu shalat lima waktu, kendala dan kesulitan tersebut seakan menjadi
sirna. Di masjid atau mushalla, umat Islam bertemu satu sama lainnya. Mereka saling bersalaman
dan bertegur sapa setelah melaksanakan aktivitas kerja di siang hari. Dengan demikian, ukhuwah
dapat terjaga.
Umat Islam yang memakmurkan masjid berarti ia memiliki keutamaan-keutamaan.
Diantaranya, yaitu:
1. Mendapat Petunjuk dari Allah
Kaum Muslimin yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang mendapatkan
petunjuk. Allah Azza wajalla berfirman,

Artinya: "Sesugguhnya orang-orang yang memaknurkan masjid hanyalah orang-orang yang


beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikatn shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalan orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (Q.S. At-Taubah (9): 18)
2.    Membuktikan Kebenaran Iman.
Kedatangan seorang muslim ke masjid dalam rangka memakmurkan masjid dengan
berbagai aktivitas yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakatnya membuatnya harus
diakui sebagai orang yang dapat membuktikan keimanan, karenanya kitapun tidak perlu lagi
meragukan keimanan orang yang suka datang ke masjid, Rasulullah saw bersabda:
ِ ‫ا َذا َراَ ْيتُ ُم ال َّر ُج َل يَ ْعتَا ُد ْال َمس‬
‫ لَهُ باِِإل ْي َما ِن‬:‫ْج َد فَا ْشهَ ُد ْوا‬
Artinya: “Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia
benar-benar beriman” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id Al Khudri).

3.    Mendapatkan Perlindungan Pada Hari Kiamat.


Orang yang sering datang ke masjid dalam rangka memakmurkannya menunjukkan
bahwa ia memiliki ikatan batin dengan masjid. Kecintaan kita kepada masjid memang
seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita keluar dari masjid hingga kembali
lagi ke masjid. Manakala seseorang telah memiliki ikatan hati yang begitu kuat dengan masjid,
maka dia akan menjadi salah satu kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah pada
hari akhirat, Rasulullah saw bersabda:
ُ‫َس ْب َعةٌ ي ُِظلُّهُ ُم هللاُ فِي ِظلِّ ِه يَوْ َم اَل ِظ َّل ِإاَّل ِظلُّهُ اِإْل َما ُم ْال َعا ِد ُل َو َشابٌّ نَ َشَأ فِي ِعبَا َد ِة َربِّ ِه َو َر ُج ٌل قَ ْلبُه‬
ُ ‫ق فِي ْال َم َسا ِج ِد َو َر ُجاَل ِن تَ َحابَّا فِي هللاِ اجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه َو َر ُج ٌل طَلَبَ ْتهُ ا ْم َرَأةٌ َذ‬
‫ات‬ ٌ َّ‫ُم َعل‬
‫ق يَ ِمينُهُ َو َر ُج ٌل‬ ُ ِ‫ق َأ ْخفَى َحتَّى اَل تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما تُ ْنف‬ َ ‫ص َّد‬ ُ َ‫ال ِإنِّي َأخ‬
َ َ‫اف هللاَ َو َر ُج ٌل ت‬ َ َ‫ال فَق‬
ٍ ‫ب َو َج َم‬ ٍ ‫ص‬ ِ ‫َم ْن‬
ُ‫ت َع ْينَاه‬ ْ ‫اض‬
َ َ‫َذ َك َر هللاَ خَالِيًا فَف‬
Artinya: “Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat dalam naungan-Nya pada
hari tidak ada naungan selain naungan-Nya. Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
beribadah kepada Allah, laki-laki yang hatinya tergantung dalam masjid, dua orang yang saling
mencintai karena Allah, laki-laki yang diajak wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan
untuk berbuat mesum lalu ia berkata, “Aku takut kepada Allah”, laki-laki yang bersedekah lalu
ia menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat
oleh tangan kanannya, laki-laki yang mengingat Allah dalam sepi lalu menetes air matanya.”
(HR. Bukhori)
          Apabila hati seseorang telah memiliki rasa cinta dan terpaut kepada masjid, tidak hanya
akan membuat ia betah jika berada di dalam masjid, tapi juga pembinaan yang didapat dari
masjid akan memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap seluruh aktivitasnya di luar
masjid.
4.    Derajat Yang Tinggi dan Ampunan.
               Mencapai derajat yang tinggi dan memperoleh ampunan dari Allah swt merupakan
dambaan setiap muslim, untuk meraihnya bisa dilakukan dengan datang ke masjid dalam rangka
memakmurkannya. Manakala seseorang suka ke masjid, maka langkah-langkah kakinya akan
dinilai sebagai penghapus dosa dan pengangkat derajat, Rasulullah saw bersabda:
ُ‫ك َأنَّه‬ َ : ِ‫ ْعفًا َو َذال‬: ‫ض‬
ِ َ‫ ِر ْين‬: ‫صالَتِ ِه فِى بَ ْيتِ ِه َوسُوْ قِ ِه خَ ْمسًا َو ِع ْش‬ َ ‫ُف َعلَى‬ ُ ‫صالَةُ ال َّرج ُِل فِى َج َما َع ٍة تَضْ ع‬ َ
َُ‫ت له‬ ْ ‫ط َوةً ِإالَّ ُرفِ َع‬ْ ‫صالَةُ لَ ْم يَ ْخطُ ُخ‬ َّ ْ ْ َ ُ ْ
َّ ‫ض فَ حْ َسنَ ال ُوضُوْ َء ث َّم خ ََر َج ِإلى ال َم ْس ِج ِد الَيُخ ِر ُجهُ ِإال ال‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ َّ ‫ِإ َذا ت ََو‬
‫الَ ْم‬::‫الَّهُ َم‬:‫ص‬ َ ‫ادَا َم فِى ُم‬::‫ ِه َم‬:‫لِّى َعلَ ْي‬:‫ص‬ َ ُ‫ ةُ ت‬:‫صلَّى لَ ْم تَ َز ِل ْال َمالَِئ َك‬
َ ‫بِهَا د ََر َجةٌ َو ُخطَّ َع ْنهُ بِهَا َخ ِطيَْئةٌ فَِإ َذا‬
َ‫صالَة‬ َّ ‫صالَ ٍة َماا ْنتَظَ َر ال‬ َ ‫صلِّى َعلَ ْي ِه اَللَّهُ َّم ارْ َح ْمهُ َوالَيَزَا ُل فِى‬َ ‫يحدث اَللَّهُ َّم‬
ْ
Artinya: “Shalat seseorang dengan berjamaah itu melebihi shalatnya di rumah atau di pasar
sebanyak dua puluh lima kali lipat. Sebabnya ialah karena bila ia berwudhu dilakukannya
dengan baik lalu pergi ke masjid sedang kepergiannya itu tiada lain dari hendak shalat semata-
mata, maka setiap langkah yang dilangkahkannya, diangkatlah kedudukannya satu derajat dan
dihapuskan dosanya sebuah. Dan jika ia sedang shalat, maka para malaikat memohonkan
untuknya rahmat selama ia masih berada di tempat shalat itu selagi ia belum berhadats, kata
mereka: “Ya Allah, berilah orang ini rahmat, Ya Allah kasihilah dia. Dan orang itu dianggap
sedang shalat sejak ia mulai menantikannya (HR. Bukhari dan Muslim)
               Di dalam hadits lain, Rasulullah saw juga bersabda:
ِ ‫ َراِئ‬::َ‫ةً ِم ْن ف‬::‫ْض‬
ْ ‫ان‬::‫ض هللاِ َك‬
‫َت‬ ِ ‫ت هللاِ لِيَ ْق‬
َ ‫ َي فَ ِري‬::‫ض‬ ِ ْ‫و‬::ُ‫ت ِم ْن بُي‬ ٍ ‫ ِإلَى بَ ْي‬ ‫ى‬::‫ ِه ثُ َّم َم َش‬::ِ‫ َم ْن تَطَهَّ َر فِى بَ ْيت‬ 
    ُ‫ُط َخ ِطيَْئتَهُ َو ْاُأل ْخ َرى تَرْ فَ ُع َد َر َجتَه‬
ُّ ‫ُخطُ َواتُهُ ِإحْ دَاهَا تَح‬
Artinya: “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia berjalan untuk mendatangi salah
satu masjid diantara masjid-masjid Allah, demi menunaikan suatu kewajiban dari kewajiban-
kewajiban yang ditetapkan Allah, maka salah satu dari setiap langkahnya itu akan
menghapuskan dosa serta langkah yang satunya lagi akan mengangkat derajatnya.” (HR.
Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi dan Hakim).
5.  Ketenangan dan Rahmat.
 Memakmurkan masjid membuat seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat
dan kemampuan melewati jembatan menuju surga, Rasulullah saw bersabda:
‫اط‬
ِ ‫ َر‬: ‫الص‬ ِ ‫ َو‬:‫ ِة َو ْال َج‬:‫ح َوالرَّحْ َم‬
ِّ ‫از َعلَى‬ ِ ‫ْت ُكلِّ تَقِ ٍّي َوتَ َكفَّ َل هللاُ لِ َم ْن َكانَ ْال َمس‬
ِ ْ‫الرُّ و‬::ِ‫ْج ُد بَ ْيتَهُ ب‬ ِ ‫اَ ْل َمس‬
ُ ‫ْج ُد بَي‬
.‫ان هللاِ اِلَى ْال َجنَّ ِة‬
ِ ‫اِلَى ِرضْ َو‬
Artinya: “Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada
orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan
rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni
syurga.” (HR. Thabrani dan Bazzar dari Abud Darda ra).

Hadirin Jamaah Jum'at yang berbahagia,


 
6.   Langkah Yang Jauh Menambah Pahala
Keutamaan yang juga amat istimewa bagi orang yang melaksanakan shalat berjamaah
adalah ia akan memperoleh pahala yang lebih besar bila jarak tempuhnya menuju masjid atau
mushalla lebih jauh lagi karena langkah-langkah kakinya akan dihitung dan dicatat, Rasulullah
saw bersabda:
‫صالَ ِة َأجْ رًا َأ ْب َع ُدهُ ْم ِإلَ ْيهَا َم ْم ًشى‬ ِ َّ‫ِإ َّن َأ ْعظَ َم الن‬
َّ ‫اس فِى ال‬
Artinya: “Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh
perjalanannya” (HR. Muslim dari Abu Musa). 
Hadirin wal hadirot jamaah sholat tarawih yang dimulyakan Allah
Dengan keutamaan yang sedemikian besar dan mulia, seharusnya kita semakin
termotivasi untuk memakmurkan dan memiliki tanggungjawab yang lebih besar. Apalagi Allah
menyiapkan syurga bagi orang yang sering pergi ke masjid. Sabda Nabi:
َ ‫اح َأ َع َّد هللاُ لَهُ نُ ُزلَهُ ِمنَ ا ْل َجنَّ ِة ُكلَّ َما َغدَا َأ ْو َر‬
‫اح‬ ْ ‫َمنْ َغدَا ِإلَى ا ْل َم‬
َ ‫س ِج ِد َو َر‬
Artinya: “Barangsiapa pergi ke masjid di waktu pagi dan sore, Allah menyiapkan  di syurga
tempatnya setiap kali pagi atau sore ia pergi.” (HR. Bukhori)

Anda mungkin juga menyukai