Anda di halaman 1dari 6

NI PUTU UDAYANA ANTARI.

Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6(2), 94-99

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MAHASISWA UNIVERSITAS MAHASARASWATI


DENPASAR SELAMA PANDEMI COVID-19

(CLEAN AND HEALTHY LIVING BEHAVIORS OF UNVERSITAS MAHASARASWAWATI


DENPASAR’S COLLEGE STUDENTS DURING THE COVID-19 PANDEMIC)

NI PUTU UDAYANA ANTARI1•, NI PUTU KURNIA DEWI1, KADEK AYU KARTIKA PUTRI1,
LUH RISMA PUTRI RAHAYU1, NI PUTU NADYA KIRANA WULANDARI1,
NI PUTU WULAN NINGSIH1, NI WAYAN ARI PERTIWI1,
NI PUTU SRI DEVI CHYNTA CAHYANTI1, MADE ELVENIA MABARA DAMAYANTI1,
MADE TARYSA LAKSMI DEWI1, KOMANG TRI CANDRAYANI1,
GUSTI BAGUS KRISNA ARUM JATI1
1
Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Abstrak: COVID-19 menjadi wabah yang telah menyebar luas di dunia termasuk Indonesia. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun
masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas.
Mahasiswa di fakultas kesehatan memiliki akses yang lebih banyak terhadap informasi kesehatan
dibandingkan fakultas non kesehatan. Penerapan PHBS dengan baik dapat membantu pencegahan COVID-19.
Oleh karena itu, penelitian dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan perilaku hidup bersih dan sehat antara
mahasiswa fakultas kesehatan dan mahasiswa fakultas nonkesehatan di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Penelitian dilaksanakan menggunakan 96 orang responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu 48 orang mahasiswa fakultas kesehatan dan 48 orang
mahasiswa fakultas non kesehatan. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat antara mahasiswa fakultas kesehatan dan fakultas
nonkesehatan (P=0,403). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa latar belakang pendidikan tinggi
tidak mempengaruhi perilaku PHBS mahasiswa di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Kata Kunci: COVID-19, PHBS, virus corona

Abstract: COVID-19 is an epidemic that has spread widely in the world, including Indonesia. Clean and
Healthy Living Behavior or PHBS is an effort to strengthen the culture of a person, group and community to
care for and prioritize health to create a higher quality life. Students in the health faculty have more access to
health information than non-health faculties. Proper implementation of PHBS can help prevent COVID-19.
Therefore, the research was conducted to determine the differences in hygiene and healthy living habits
between health faculty students and non-health faculty students at Mahasaraswati University Denpasar. The
study was conducted using 96 respondents who had met the inclusion and exclusion criteria. Respondents were
divided into two groups, namely 48 health faculty students and 48 non-health faculty students. The results of
the Mann-Whitney test showed that there was no significant difference regarding hygiene and healthy living
behavior between health and non-health faculty students (P = 0.403). Thus it can be concluded that the higher
education background does not affect the PHBS behavior of students at Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Keywords: coronavirus, COVID-19, PHBS

PENDAHULUAN (2020), hingga tanggal 24 Mei 2020 telah


ditemukan sebanyak 5.206.614 kasus yang
Merebaknya coronavirus jenis baru terkonfirmasi. Ada bermacam-macam gejala yang
(SARS-CoV-2) yang penyakitnya disebut bisa ditimbulkan dari orang yang terinfeksi virus
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) corona, mulai dari gejala ringan, gejala sedang,
menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi hingga gejala berat. Gejala yang umumnya muncul
kehidupan masyarakat. Diketahui bahwa virus ini pada orang yang terinfeksi virus corona adalah
berasal dari Wuhan, Tiongkok yang ditemukan demam (suhu tubuh > 38ºC), batuk, dan kesulitan
pada akhir Desember tahun 2019 (Yuliana, 2020). bernapas. Saat masuk ke dalam tubuh, genom RNA
Menurut data dari World Health Organization virus akan dikeluarkan ke sitoplasma sel dan

• email korespondensi: putuudayana87@gmail.com

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


94
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MAHASISWA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR SELAMA PANDEMI COVID-19

ditranslasikan menjadi dua polyprotein dan protein Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan
struktural. Selanjutnya, genom virus akan mulai dan Dinas Kesehatan setempat (Kemenkes RI,
bereplikasi. Kemudian partikel virus akan tumbuh 2020). Menurut Roy et al (2020) Responden tenaga
di dalam retikulum endoplasma dan golgi sel. Pada kesehatan memiliki tingkat kesadaran tinggi
tahap akhir, vesikel yang mengandung partikel mengenai mode penyebaran, gejala, dan kesadaran
virus akan bergabung dengan membran plasma yang memadai tentang pencegahan COVID-19.
untuk melepaskan komponen virus baru (Susilo, Hal ini disebabkan karena pemerintah dan media
dkk, 2020). Dikutip dari World Health lebih menekankan pada langkah-langkah
Organization (2020), virus corona dapat menyebar pencegahan. Selain itu tenaga kesehatan diberikan
dari tetesan atau percikan kecil dari hidung atau pendidikan sehingga lebih peka terhadap
mulut orang yang terinfeksi virus tersebut. Virus pengetahuan COVID-19. Penelitian ini bertujuan
ini juga dapat menyebar melalui benda-benda yang untuk menilai perbedaan perilaku Mahasiswa
di sentuh oleh orang yang terinfeksi virus corona. Fakultas Kesehatan dan Fakultas Non Kesehatan
Maka dari itu, kita dianjurkan untuk selalu Universitas Mahasaraswati Denpasar dalam situasi
menggunakan masker untuk mencegah mulut dan pandemi COVID-19.
hidung dari percikan penderita dan selalu mencuci
tangan agar virus tidak menempel di tubuh kita.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) METODE PENELITIAN
adalah semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga Rancangan Penelitian. Data penelitian diambil
dapat menolong dirinya sendiri di bidang secara cross sectional dan diolah menggunakan
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan- metode analitik dengan membandingkan perilaku
kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih antar kelompok.
baik daripada mengobati, prinsip kesehatan inilah Populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian
yang menjadi dasar pelaksanaan program PHBS. ini adalah seluruh mahasiswa di Universitas
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah Mahasaraswati Denpasar. Sampel pada penelitian
meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses ini adalah mahasiswa kesehatan yang meliputi
menyadarkan masyarakat dengan pengetahuan mahasiswa Fakultas Farmasi dan Fakultas
yang menjadi awal dari kontribusi individu dalam Kedokteran Gigi serta mahasiswa nonkesehatan
menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang yang meliputi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama Bisnis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
adalah terciptanya masyarakat yang sadar Fakultas Bahasa Asing, Fakultas Hukum, Fakultas
kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan Teknik dan Fakultas Pertanian. Jumlah sampel
kesadaran untuk menjalani perilaku hidup dengan dalam penelitian ini dihitung menurut rumus
menjaga kebersihan yang memenuhi standar Slovin (Sevilla et al., 1960) sebagai berikut:
kesehatan (Kemenkes RI, 2016). 𝑁
n= 2
1+(𝑁.𝑒 )
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
berkaitan erat dengan pencegahan penyebaran Keterangan:
COVID-19. Beberapa cara mencegah risiko n : jumlah sampel minimal
terinfeksi COVID-19, yaitu dengan mencuci N : jumlah populasi (Kesehatan: 1.314 dan
tangan menggunakan air dan sabun atau gunakan Non-kesehatan: 12.993)
cairan pembersih tangan (minimal 70% alkohol), e : tingkat kesalahan 15 % (0,15)
mencuci tangan merupakan salah satu indikator Menurut perhitungan diatas, sampel
PHBS. Selain itu protokol yang harus dilaksanakan minimal untuk mahasiswa fakultas kesehatan yaitu
antara lain menggunakan masker bila bepergian, 43 sehingga dalam penelitian ini diambil 48 orang
jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain, tutup responden mahasiswa fakultas kesehatan
mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk sedangkan sampel minimal untuk mahasiswa
atau bersin atau gunakan tisu, hindari menyentuh fakultas nonkesehatan yaitu 44 sehingga dalam
wajah karena mulut, hidung, mata dapat menjadi penelitian ini diambil 48 orang responden
pintu masuk virus, bersihkan benda, permukaan, mahasiswa fakultas nonkesehatan.
dan alat-alat yang sering digunakan, khususnya Instrumen Penelitian. Penelitian ini dilakukan
yang berada atau digunakan secara umum, dengan menyebarkan kuesioner online melalui
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, tidak google form dirancang dalam bentuk pertanyaan
merokok, istirahat secara teratur, berolahraga serta dan jawaban tertutup. Kuesioner yang dirancang
berpikir positif. Selalu pantau perkembangan memuat pertanyaan mengenai perilaku hidup
penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. bersih dan sehat dan dari setiap pertanyaan tersebut
dirancang pertanyaan dengan jawaban mendukung

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


95
NI PUTU UDAYANA ANTARI. Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6(2), 94-99

(favorable) dan jawaban yang tidak mendukung Karak- Jum- Persen-


(unfavorable). Penilaian untuk kuesioner Fakultas
teristik lah tase (%)
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat Total 48 50%
dilakukan dengan memberi poin “1” jika
Fakultas
responden menunjukkan perilaku positif dan poin Ekonomi dan 8 8,33%
“0” jika responden menunjukkan perilaku negatif. Bisnis
1. Kriteria Inklusi Fakultas
Mahasiswa Universitas Mahasaraswati Keguruan dan
8 8,33%
Denpasar yang memiliki KTM Ilmu
2. Kriteria Eksklusi Fakultas Pendidikan
a. Mahasiswa yang tidak bersedia mengisi Non Fakultas
8 8,33%
kuesioner kesehatan Hukum
b. Mahasiswa yang tidak menyelesaikan Fakultas
8 8,33%
Teknik
kuesioner dengan lengkap Fakultas
Pengambilan dan Analisis Data. Pengambilan 8 8,33%
Pertanian
data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
Fakultas
online melalui google form pada total 96 responden 8 8,33%
Bahasa Asing
(48 responden mahasiswa fakultas kesehatan dan
Total 48 50%
48 responden mahasiswa fakultas nonkesehatan)
yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis Tabel 2. Distribusi Responden Jenis Kelamin dan
dengan mencari total skor dari nilai yang telah Usia
diperoleh di setiap kuesioner. Untuk mencari Karakteristik Jumlah Persentase
perbedaan PHBS pada fakultas kesehatan dan
nonkesehatan digunakan uji Mann-Whitney. Jenis Laki-laki 27 28,1%
Hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan Kelamin Perempuan 69 71,9%
skor mahasiswa juga diuji menggunakan uji
Korelasi Pearson. Total 96 100%
18 20 19,56%
19 56 59,78%
HASIL DAN PEMBAHASAN
20 11 11,96%
Penelitian ini berfokus pada Perilaku Usia 21 5 4,35%
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang ditujukan 22 3 3,26%
kepada Mahasiswa Universitas Mahasaraswati 23 - -
Denpasar dalam situasi pandemi COVID-19.
24 1 1,09%
Dalam penelitian ini, responden terdiri atas
mahasiswa yang berasal dari fakultas kesehatan Total 96 100%
yang meliputi Fakultas Farmasi yaitu sebanyak 24
responden dan Fakultas Kedokteran Gigi sebanyak Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Total
24 responden. Pada fakultas nonkesehatan meliputi Perilaku Positif
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Keguruan Total
Persentase
dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Karakteristik Perilaku
(%)
Teknik, Fakultas Pertanian serta Fakultas Bahasa Positif
Asing. Fakultas
Tabel 1. Distribusi Responden Mahasiswa 750 50,8%
Kesehatan
Fakultas Kesehatan dan Mahasiswa
Fakultas Nonkesehatan di Fakultas
727 49,2%
Universitas Mahasaraswati Denpasar Nonkesehatan
Karak- Jum- Persen- Total 1477 100%
Fakultas
teristik lah tase (%)
Fakultas Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui
24 25% bahwa mahasiswa fakultas kesehatan memiliki
Farmasi
Fakultas total perilaku positif yang lebih besar dibandingkan
Fakultas
Kesehatan dengan mahasiswa fakultas nonkesehatan. Dengan
Kedokteran 24 25%
Gigi persentase perilaku positif pada mahasiswa

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


96
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MAHASISWA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR SELAMA PANDEMI COVID-19

fakultas kesehatan yaitu sebesar 50,8%, sedangkan Median


mahasiswa fakultas nonkesehatan memiliki (Minimum- Nilai P
persentase perilaku positif sebesar 49,2%. Menurut Maksimum)
Notoatmodjo (2003) perilaku dipengaruhi oleh 3 Mahasiswa
Nonkesehatan 16 (7-20)
faktor utama, yaitu faktor-faktor predisposisi
(n=48)
(salah satunya pengetahuan), faktor-faktor
Uji Mann-Whitney. Rerata ranking mahasiswa
pemungkin (fasilitas) dan faktor-faktor penguat. kesehatan 50,85; mahasiswa nonkesehatan 46,15
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Sari (2006)
menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif Tabel 5. Distribusi Rata-Rata Total Perilaku
merupakan dominan yang sangat penting bagi Positif Responden Berdasarkan Jenis
terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari Kelamin dan Usia
pengetahuan akan bertahan lebih langgeng Rata-
daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Rata
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat Persen
Karakteristik Perila-
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya: tase
ku
umur, jenis kelamin, lingkungan, dan tingkat Positif
pengetahuan. Menurut Fardhiasih (2018), tingkat Laki-
14,13 23,60%
pengetahuan tidak dapat dijadikan tolak ukur Fakultas laki
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat Kesehatan Perem- 26,61
Jenis 15,93
seseorang, namun hanya dapat dijadikan sebagai puan %
Kela
Laki- 22,95
faktor risiko mengenai perilaku hidup bersih dan min Fakultas 13,74
laki %
sehat. Pengetahuan yang dimiliki setiap orang Nonkeseha
Peremp 26,84
dapat diperoleh secara internal maupun eksternal. tan 16,07
uan %
Pengetahuan internal dapat diperoleh berdasarkan Total 59,87 100%
pengalaman yang dimiliki oleh setiap individu, 18 15,75 9,12%
sedangkan pengetahuan eksternal yaitu 19 15,51 8,98%
pengetahuan yang diperoleh dari orang lain 20 16,10 9,32%
Fakultas
maupun lingkungan (Restiasih, et al., 2017). 21 16,10 9,32%
Kesehatan
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) atau P Value = 22 15,00 8,68%
0,403 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan 23 - -
24 18,00 10,42%
yang bermakna antara perilaku mahasiswa fakultas Usia
18 16,50 9,55%
kesehatan dengan mahasiswa fakultas 19 15,10 8,73%
nonkesehatan. Hasil penelitian sejalan dengan Fakultas 20 15,20 8,80%
penelitian Fardhiasih (2018), tingkat pengetahuan Nonkeseha 21 15,00 8,68%
seperti fakultas ataupun jurusan seseorang tidak tan 22 14,50 8,40%
dapat dijadikan faktor pembeda mengenai perilaku 23 - -
hidup bersih dan sehat yang dilakukan. Perbedaan 24 - -
tingkat pengetahuan hanya dapat digunakan Total 172,76 100%
sebagai faktor risiko terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat yang dilakukan, disamping itu, Rata-rata total perilaku positif perempuan
pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak hanya lebih besar dibandingkan rata-rata nilai total
diperoleh melalui pembelajaran formal. perilaku positif laki-laki. Uji Korelasi Pearson
Pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
perilaku hidup bersih dan sehat juga bisa diperoleh PHBS dengan jenis kelamin (P > 0,001).
melalui lingkungan sekitar ataupun hasil eksplorasi Perbedaan jenis kelamin mungkin membentuk
dari individu itu sendiri terlebih lagi pada era persepsi yang berbeda sehingga mempengaruhi
globalisasi seperti sekarang, dimana ilmu sikap dan pengetahuan yang berbeda juga antara
pengetahuan dapat diakses dengan mudah dan laki-laki dan perempuan (Suwaryo, 2017). Prince,
cepat. (2020) menyatakan gender dan pendidikan
merupakan determinan sosial penting dari
Tabel 4. Perbandingan Total Skor Mahasiswa kesehatan yang berdampak pada perilaku
Kesehatan dan Nonkesehatan kesehatan. Perbedaan gender dan pendidikan
Median berpengaruh pada perilaku menetap. Suen dkk
(Minimum- Nilai P (2019) menyatakan perempuan, paruh baya dan
Maksimum) berpendidikan tinggi merupakan faktor pelindung
Mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan mencuci tangan
16 (9-20) 0,403
Kesehatan (n=48)

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


97
NI PUTU UDAYANA ANTARI. Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6(2), 94-99

yang benar. Kesalahpahaman terkait dengan SIMPULAN


konsep yang terkait dengan mencuci tangan sering Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
terjadi di masyarakat. Diperlukan pendidikan perbedaan PHBS pada mahasiswa fakultas
tambahan menganai metode pengeringan tangan kesehatan dan mahasiswa fakultas non kesehatan.
menunjukkan. Realita yang ada, perempuan
memang lebih rajin, tekun, dan teliti ketika diberi
tugas atau mengerjakan sesuatu (Suwaryo, 2017). UCAPAN TERIMA KASIH
Jenis kelamin merupakan faktor predisposing atau Penulis mengucapkan terimakasih yang
faktor pemudah seseorang untuk berperilaku. sebesar-besarnya kepada responden yang telah
Hasil penelitian tidak sejalan dengan yang membantu penelitian ini.
dinyatakan dalam Fardhiasih, et al. (2018) bahwa
tidak terdapat hubungan antara PHBS dengan jenis
kelamin (P = 0,149). Menurut Sari (2016) dan DAFTAR PUSTAKA
Nurmalita (2016) laki-laki dan perempuan
mempunyai andil yang sama dalam upaya Budioro. (1998). Pengukur Pendidikan
meningkatkan kesehatannya dapat diterapkan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat.
dalam kehidupan sehari-hari melalui berperilaku Semarang: Undip Press.
hidup bersih dan sehat.
Usia dapat mempengaruhi pengetahuan, Fardhiasih, D.S., Suryani,D.,. (2018). Faktor-
sikap, dan perilaku. Usia responden merupakan Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku
karakteristik responden yang membedakan tingkat Hidup Bersih dan Sehat ada Pedagang
kedewasaan responden. Selain itu juga Angkringan di Kawasan Malioboro
menunjukkan tingkat pengetahuan atau wawasan Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
responden. Dikatakan juga bahwa usia merupakan Vol. 3, No. 3.
salah satu variabel demografis yang
mempengaruhi persepsi dan pengetahuan Gita, et al. (2018). Faktor-Faktor yang
seseorang. Usia yang lebih tua mempunyai Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan
pengalaman yang lebih baik sehingga Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di
kemungkinan tahu lebih banyak informasi Wilayah Kerja Puskesmas Poned X. Jurnal
(Notoadmojo, 2007). Sainmed, Vol. 14 No. 1 Juni 2018.
Hasil uji korelasi Pearson dalam penelitian
ini menunjukkan tidak ada hubungan antara usia Iskriyanti, Hari. (2002). Hubungan Karakteristik,
dan PHBS pada fakultas kesehatan dan Pengetahuan dan Sikap Tentang PHBS
nonkesehatan (P = 0,763). Hasil penelitian ini, dengan Praktek Kesehatan Keluarga dan
berbanding terbalik dengan penelitian Gita, et al. Kesehatan Lingkungan di Kelurahan
(2018) yang menyatakan bahwa tidak terdapat Rejowinangun Kecamatan Kota Gede
hubungan antara perilaku PHBS dengan umur (P < Kota Yogyakarta Agustus 2002.
0,001). Sempitnya rentang usia responden yang Semarang: UNDIP.
dilibatkan dalam penelitian kurang dapat
menunjukkan pengaruh usia pada PHBS.Menurut Kemenkes RI. (2016). Perilaku Hidup Bersih dan
Iskriyanti (2002), umur merupakan suatu faktor Sehat (PHBS). Diakses pada tanggal 25
yang dapat menggambarkan kematangan fisik, Mei 2020.
psikis ataupun sosial sekurang-kurangnya http://promkes.kemkes.go.id/phbs.
berpengaruh dalam proses pembelajaran.
Perubahan perilaku karena proses pendewasaan Kemenkes RI. (2020). Tanya Jawab Coronavirus
pada hakikatnya merupakan gabungan atau terjadi Disease (COVID-19). Diakses pada
baik secara adaptif maupun naluriah. Melalui tanggal 25 Mei 2020.
perjalanan umur yang semakin dewasa, makhluk https://covid19.kemkes.go.id.
yang bersangkutan akan melakukan adaptasi
perilaku hidup terhadap lingkungannya, disamping Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku
secara alamiah juga berkembang perilaku yang kesehatan. Jakarta: rineka cipta, 16, 15-49.
sifatnya naluriah untuk melakukan praktik hidup
sehat (Budioro, 1998). Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


98
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MAHASISWA UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR SELAMA PANDEMI COVID-19

Nurmalita. (2016). Hubungan antara Jenis


Kelamin, Tingkat Kelas, Pengetahuan, dan Sevilla, C. G. et. al. (1960). Research Methods.
Sikap terhadap Perilaku Penggunaan Quezon City: Rex Printing Company.
Fasilitas MCK di SDN 01 Kecubung
Mulya. Program Studi Keperawatan. STIK Suen, L. K., So, Z. Y., Yeung, S. K., Lo, K. Y., &
Sint Carolus. Jakarta. Lam, S. C. (2019). Epidemiological
investigation on hand hygiene knowledge
Prince, S. A., Roberts, K. C., Melvin, A., Butler, G. and behaviour: a cross-sectional study on
P., & Thompson, W. (2020). Gender and gender disparity. BMC Public Health,
education differences in sedentary 19(1), 401.
behaviour in Canada: an analysis of
national cross-sectional surveys. BMC Susilo, dkk. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Public Health, 20(1), 1-17. Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia. Vol 7, No 1.
Roy, D., Tripathy, S., Kar, S. K., Sharma, N., Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Verma, S. K., & Kaushal, V. (2020). Study Fakultas Kedokteran Universitas
of knowledge, attitude, anxiety & Indonesia - RSUPN dr. Cipto
perceived mental healthcare need in Indian Mangunkusumo. Jakarta.
population during COVID-19 pandemic.
Asian Journal of Psychiatry, 102083. Suwaryo, dkk. (2017). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Sari (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tanah Longsor. The 6th University
sebagai Upaya untuk Pencegahan Penyakit Research Colloquium 2017: ISSN 2407-
Diare Pada Siswa di SDN Karangtowo 9189: 305-314.
Kecamatan Karangtengah Kabupaten
Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol World Health Organization. (2020). Coronavirus
4, No 3. Juli 2016 (Issn: 2356-3346). (COVID-19). Diakses pada tanggal 25 Mei
2020. https://covid19.who.int/.
Sari, S. (2006). Hubungan Faktor Predisposisi
dengan Perilaku Higine Anak Jalanan Yuliana. (2020). Corona Virus Diseases (COVID-
Bimbingan Rumah Singgah YMS 19). Wellness and Healthy Magazine.
Bandung. Skripsi. Fakultas Ilmu Fakultas Kedokteran Universitas
Keperawatan Universitas Padjajaran. Lampung. Vol 2, No 1, p. 187-192.
Bandung.

Jurnal Ilmiah Medicamento•Vol.6 No.2•2020•ISSN-e: 2356-4814


99

Anda mungkin juga menyukai