Naurah Kimfar 5
Naurah Kimfar 5
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
B. TEORI
Pembagian fenol
1. Fenol monovalen : memiliki 1 gugus –OH mudah larut dalam pelarut organic,
contoh : a – naftol.
2. Fenol polivalen : mempunyai gugus –OH lebih dari 1, mudah larut dalam air
contoh : resorchinol, hydrokuinolon, pyrogallol.
Alat :
Tabung reaksi
Spatula
Pipet tetes
Waterbath
Bahan :
Senyawa golongan fenol (parasetamol, asam p-aminosalisilat, asam
salisilat, dan salisilamida)
Larutan FeCl3
Asam sulfat pekat
Larutan NaOH
Natrium nitrit
Aquades
I. Hasil
II. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu identifikasi senyawa obat golongan fenol. Fenol
adalah sekelompok senyawa organic yang gugu hidroksinya (-OH) Klangsung
melekat pada karbon cicin benzene. Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi aromatic
elektrofilik terletak pada gugus –OH nya, karena ikatan karbon sp² lebih kuat
daripada ikatan oleh karbon sp³ maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah
diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu
gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatic. Fenol umumnya
diberi nama menurut senyawa induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum
pengetahuan kimia organic, sehingga banyak fenol mempunyai nama – nama umum.
Fenol sendiri lebih asam daripada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam
dibandingkan alcohol dan air adalah karena ion fenoksida tinggal pada atom oksigen,
sedangkan pada ion fenoksida muatan ini dapat didelokasi pada posisis- posisi orto
dan para pada cicin benzene melalui reonasi.
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat Kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C₆H₅OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksi (-OH) yang berikatan dengan cicin fenil. Senyawa golongan fenol
adalah senyawa dengan struktur aromatic dengan mengandung gugus OH pada rantai
aromatic. Jadi pada fenol gugus OH langsung terikat pada inti benzene.
Pada percobaan pertama dilakukan uji pendahuluan yang meliputi uji nyala.
Sampel yang digunakan dalam uji nyala yaitu fenol dan paracetamol dilakukan
dengan cara mengambil sedikit sampel kemudian dipanaskan diatas api Bunsen. Hasil
dari percobaan ini yaitu fenol dan paracetamol terbakat dan mengeluarkan asap hal ini
menunjukan adanya senyawa aromatic, sesuai dengan literature yaitu jika fenol atau
paracetamol terbakar dan mengeluarkan asap, maka itu menunjukan adanya senyawa
aromatic.
Percobaan kedua yaitu identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3. Dilakukan
dengan cara mengamil sedikit fenol dengan spatula kemudian dimasukan kedalam
tabung reaksi, lalu ditambahkan larutan FeCl3. Hasil nya yaitu terbentuk larutan
komplek berwarna violet setelah ditambahkan 3 tetes FeCl3. Hal ini sudah sesuai
dengan literature yaitu jika fenol ditambahkan dengan larutan FeCl3 maka akan
terbentuk larutan kompleks berwarna violet.
Percobaan identifkasi senyawa fenol melalui reaksi Liebermann`s. dilakukan
dengan cara mengambil sedikit natrium nitrit dengan spatula ke dalam tabung reaksi,
tambahkan sedikit senyawa uji (fenol dan parasetamol) ke dalam tabung reaksi
tersebut. Kemudian dipanaskan diatas api Bunsen dengan menggunakan penjepit
kayu, diamkan sampai dingin. Terakhir tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam
campuran, goyangkan hingga terbentuk campuran warna biru. Hasil dari percobaan
ini hanya senyawa uji fenol yang ditambahkan NaOH menghasilkan warna biru
kecoklatan, dan senyawa uji fenol yang ditambahkan pereaksi libermann`s terbentuk
2 warna yaitu atas berwana biru dan bawahnya bewarna merah. Sedangkan untuk
senyawa uji yang lain tidak berubah menjadi biru mungkin karena alat yang
digunakan masih kotor sehingga terdapat partikel kotoran.
BAB IV
KESIMPULAN
- Pada uji nyala sampel yang digunakan yaitu fenol dan paracetamol setelah dibakar
menghasilkan asap, hal ini menunjukan adanya senyawa aromatic.
- Pada identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3 menghasilkan larutan kompleks berwarna
violet.
- Pada identifikasi senyawa fenol melalui reaksi libermann`s, hasil dari percobaan ini
hanya senyawa uji fenol yang ditambahkan NaOH menghasilkan warna biru kecoklatan,
dan senyawa uji fenol yang ditambahkan pereaksi libermann`s terbentuk 2 warna yaitu
atas berwana biru dan bawahnya bewarna merah.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, Jame E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Strukut jilid 1. Binarupa.
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar – dasar Kimia Organik. Bina Aksara.
Jakarta.