Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT GOLONGAN FENOL

Dosen Pengampu :

SITI RAHMA K.R, M.Si.,Apt

Disusun oleh :

Naurah Izzatul Auliya


1904277052
II B

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS

BAB I

PENDAHULUAN

A. TUJUAN

Agar mahasiswa mampu memahami dan melakukan :


1. Uji pendahuluan yang meliputi uji nyala
2. Identifikasi senyawa fenol dengan ptalat anhidria
3. Identifikasi senyawa fenol melalui reaksi Liebermann`s

B. TEORI

Fenol adalah sekelompok senyawa organic yang gugu hidroksinya (-OH)


Klangsung melekat pada karbon cicin benzene. Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi
aromatic elektrofilik terletak pada gugus –OH nya, karena ikatan karbon sp² lebih kuat
daripada ikatan oleh karbon sp³ maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah diputuskan.
Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil
mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatic. Fenol umumnya diberi nama
menurut senyawa induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum pengetahuan
kimia organic, sehingga banyak fenol mempunyai nama – nama umum. Fenol sendiri
lebih asam daripada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam dibandingkan alcohol dan
air adalah karena ion fenoksida tinggal pada atom oksigen, sedangkan pada ion fenoksida
muatan ini dapat didelokasi pada posisis- posisi orto dan para pada cicin benzene melalui
reonasi. (Brady, James E. 1999)
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat Kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C₆H₅OH dan strukturnya memiliki gugus
hidroksi (-OH) yang berikatan dengan cicin fenil. Senyawa golongan fenol adalah
senyawa dengan struktur aromatic dengan mengandung gugus OH pada rantai aromatic.
Jadi pada fenol gugus OH langsung terikat pada inti benzene. (Fessenden, 1997)
Sifat sifat fenol (Fessenden, 1997) :
1. Fenol yang murni berupa hablur yang tidak berwarna sedikit larut dalam air,
sedangkan larutannya dalam air bersifat sebagai asam lemah, karenan
mengalami oksidasi.
2. Senyawa fenol ini seperti halnya alcohol, dapat dijadikan senyawa eter mapun
ester.
3. Dalam senyawa fenol terdapat gugus –OH yang terikat pada atom C yang
berkaitan rangkap.

Pembagian fenol

1. Fenol monovalen : memiliki 1 gugus –OH mudah larut dalam pelarut organic,
contoh : a – naftol.
2. Fenol polivalen : mempunyai gugus –OH lebih dari 1, mudah larut dalam air
contoh : resorchinol, hydrokuinolon, pyrogallol.

Sifat fisika kimia

1. Zat padat, berhablur dengan air Kristal.


2. T.c 42,3˚C dan t.d 182˚C
3. Jika dibiarkan pada udara dan cahaya fenol mejnadi merah atau coklat, jika
dicampur dengan air terjadi 2 lapisan. Dibawah (larutan air dalam fenol) dan
diatas (larutan fenol dalam air). Kelarutan tersebut akan bertambah jika
terdapat kenaikan suhu pada 68˚C.
BAB II
METODOLOGI

I. Alat dan bahan :

Alat :
 Tabung reaksi
 Spatula
 Pipet tetes
 Waterbath
Bahan :
 Senyawa golongan fenol (parasetamol, asam p-aminosalisilat, asam
salisilat, dan salisilamida)
 Larutan FeCl3
 Asam sulfat pekat
 Larutan NaOH
 Natrium nitrit
 Aquades

II. Prosedur Kerja

I. Uji pendahuluan yang meliputi uji nyala

Lakukan uji nyala yaitu dengan mengambil sedikit fenol


dan paracetamol masing – masing dengan spatula.

Dipanaskan keduanya diatas api bunsen


Fenol dan parasetamol akan terbakar dan mengeluarkan
asap, hal ini menunjukan adanya senyawa aromatic.

II. Identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3

Ambil sedikit fenol dengan spatula, masukan ke dalam


tabung reaksi.

Tambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk larutan


kompleks berwarna violet.

III. Identifikasi senyawa fenol melalui reaksi Liebermann`s

Ambil sedikit natrium nitrit dengan spatula ke dalam


tabung reaksi

Tambahkan sedikit senyawa uji (fenol dan parasetamol)


ke dalam tabung reaksi berisi natrium nitrit.

Panaskan diatas api Bunsen dengan menggunakan


penjepit kayu. Diamkan sampai dingin.

Tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam


campuran, goyangkan hingga campuran warna biru
Tambahkan beberapa tetes aquades ke dalam
campuran dalam tabung reaksi hingga terbentuk
campuran warna merah kecoklatan.

Tambahkan beberapa tetes larutan NaOH hingga


campuran berubah menjadi biru (terbentuk anion
indofenol)
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil

i. Uji pendahuluan yang meliputi uji nyala

Sampel Prosedur/pereaksi Hasil Keterangan


Fenol Uji nyala Mengeluarkan Adanya senyawa
asap dan terbakar. aromatik
Paracetamol Uji nyala Mengeluarkan Adanya senyawa
asap dan terbakar. aromatic.

ii. Identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3

Sampel Prosedur/pereaksi Hasil Keterangan


Fenol Larutan FeCl3 Terbentuknya Menghasilkan warna
larutan kompleks violet setelah
berwarna violet. ditambah 3 tetes
FeCl3

iii. Identifikasi senyawa fenol melalui reaksi Liebermann`s

Sampel Pelarut/pereaksi Hasil


Fenol Ditambahkan 5 tetes Menjadi senyawa
asam sulfat pekat kecoklatan
Fenol Ditambahkan aquades Menjadi kecoklatan
Fenol Ditambahkan NaOH Biru kecoklatan
Paracetamol Ditambahkan 5 tetes Orange kecoklatan
asam sulfat pekat
Paracetamol Ditambahkan aquades Merah kecoklatan
(orange)
Paracetamol Ditambahakan NaOH Merah bata
Fenol Ditambah pereaksi Terbentuk 2 warna atas
libermann`s biru, bawah merah
Paracetamol Ditambah pereaksi Merah ke orange
libermann`s

II. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu identifikasi senyawa obat golongan fenol. Fenol
adalah sekelompok senyawa organic yang gugu hidroksinya (-OH) Klangsung
melekat pada karbon cicin benzene. Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi aromatic
elektrofilik terletak pada gugus –OH nya, karena ikatan karbon sp² lebih kuat
daripada ikatan oleh karbon sp³ maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah
diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu
gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatic. Fenol umumnya
diberi nama menurut senyawa induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum
pengetahuan kimia organic, sehingga banyak fenol mempunyai nama – nama umum.
Fenol sendiri lebih asam daripada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam
dibandingkan alcohol dan air adalah karena ion fenoksida tinggal pada atom oksigen,
sedangkan pada ion fenoksida muatan ini dapat didelokasi pada posisis- posisi orto
dan para pada cicin benzene melalui reonasi.
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat Kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C₆H₅OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksi (-OH) yang berikatan dengan cicin fenil. Senyawa golongan fenol
adalah senyawa dengan struktur aromatic dengan mengandung gugus OH pada rantai
aromatic. Jadi pada fenol gugus OH langsung terikat pada inti benzene.
Pada percobaan pertama dilakukan uji pendahuluan yang meliputi uji nyala.
Sampel yang digunakan dalam uji nyala yaitu fenol dan paracetamol dilakukan
dengan cara mengambil sedikit sampel kemudian dipanaskan diatas api Bunsen. Hasil
dari percobaan ini yaitu fenol dan paracetamol terbakat dan mengeluarkan asap hal ini
menunjukan adanya senyawa aromatic, sesuai dengan literature yaitu jika fenol atau
paracetamol terbakar dan mengeluarkan asap, maka itu menunjukan adanya senyawa
aromatic.
Percobaan kedua yaitu identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3. Dilakukan
dengan cara mengamil sedikit fenol dengan spatula kemudian dimasukan kedalam
tabung reaksi, lalu ditambahkan larutan FeCl3. Hasil nya yaitu terbentuk larutan
komplek berwarna violet setelah ditambahkan 3 tetes FeCl3. Hal ini sudah sesuai
dengan literature yaitu jika fenol ditambahkan dengan larutan FeCl3 maka akan
terbentuk larutan kompleks berwarna violet.
Percobaan identifkasi senyawa fenol melalui reaksi Liebermann`s. dilakukan
dengan cara mengambil sedikit natrium nitrit dengan spatula ke dalam tabung reaksi,
tambahkan sedikit senyawa uji (fenol dan parasetamol) ke dalam tabung reaksi
tersebut. Kemudian dipanaskan diatas api Bunsen dengan menggunakan penjepit
kayu, diamkan sampai dingin. Terakhir tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam
campuran, goyangkan hingga terbentuk campuran warna biru. Hasil dari percobaan
ini hanya senyawa uji fenol yang ditambahkan NaOH menghasilkan warna biru
kecoklatan, dan senyawa uji fenol yang ditambahkan pereaksi libermann`s terbentuk
2 warna yaitu atas berwana biru dan bawahnya bewarna merah. Sedangkan untuk
senyawa uji yang lain tidak berubah menjadi biru mungkin karena alat yang
digunakan masih kotor sehingga terdapat partikel kotoran.
BAB IV

KESIMPULAN

Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan yaitu :

- Pada uji nyala sampel yang digunakan yaitu fenol dan paracetamol setelah dibakar
menghasilkan asap, hal ini menunjukan adanya senyawa aromatic.
- Pada identifikasi senyawa fenol dengan FeCl3 menghasilkan larutan kompleks berwarna
violet.
- Pada identifikasi senyawa fenol melalui reaksi libermann`s, hasil dari percobaan ini
hanya senyawa uji fenol yang ditambahkan NaOH menghasilkan warna biru kecoklatan,
dan senyawa uji fenol yang ditambahkan pereaksi libermann`s terbentuk 2 warna yaitu
atas berwana biru dan bawahnya bewarna merah.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, Jame E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Strukut jilid 1. Binarupa.

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar – dasar Kimia Organik. Bina Aksara.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai