SKENARIO D BLOK 5
Dosen Pembimbing :
1
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan tutorial skenario E Blok 5 Semester 2. Shlawat seiring salam selalu tercurah kepada
junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, guna perbaikan tugas-tugas selanjutnya .
Dalam penyelesain tugas tutorial ini,kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada
kesempatan ini kami sampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada :
2.Semua Anggota dan pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang
telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu
pengetahuan.Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
3
Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu:
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran KBK di
Fakults Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis pembelajaran
diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.
BAB II
PEMBAHASAN
Eriko Erenkwot
Mang ujang 30 tahun, menerima tantangan dari temannya untuk mengikuti lomba lari sejauh 5 km di siang hari
yang panas terik di lapangan terbuka. Meskipun ia tidak pernah melakukan aktivitas tersebut. Satu jam sebelum
lari mang uajang makan yang banyak untuk menambah energinya. Mang ujang berlari kencang sekuat tenaga
tanpa pemanasan, tidak lama kemudian ia mulai merasakan nyeri didaerah ulu hati, pusing dan kaki terasa
pegal, mang ujang terus berlari meskipun nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya memerah dan banyak
mengeluarkan keringat. setelah berlari 3 km, mang ujang pingsan. setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim para
4
medis, didapatkan kondisi mang ujang dengan seluruh kulit teraba kering, wajah terlihat kemerahan, denyut
jantung 123x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi pernafasan 28x/menit, dan temperatur 40°C
1. Mang ujang 30 tahun, menerima tantangan dari temannya untuk mengikuti lomba lari sejauh 5
km di siang hari yang panas terik di lapangan terbuka. Meskipun ia tidak pernah melakukan
aktivitas tersebut (prioritas)
2. Satu jam sebelum lari mang uajang makan yang banyak untuk menambah energinya
3. Mang ujang berlari kencang sekuat tenaga tanpa pemanasan, tidak lama kemudian ia mulai
merasakan nyeri didaerah ulu hati, pusing dan kaki terasa pegal, mang ujang terus berlari
meskipun nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya memerah dan banyak mengeluarkan
keringat
4. Setelah berlari 3 km, mang ujang pingsan
5
5. setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim para medis, didapatkan kondisi mang ujang dengan
seluruh kulit teraba kering, wajah terlihat kemerahan, denyut jantung 123x/menit, tekanan darah
110/70 mmHg, frekuensi pernafasan 28x/menit, dan temperatur 40°C
1. Mang ujang 30 tahun, menerima tantangan dari temannya untuk mengikuti lomba lari sejauh 5
km di siang hari yang panas terik di lapangan terbuka. Meskipun ia tidak pernah melakukan
aktivitas tersebut
a. apa dampak dari lari sejauh 5 km pada siang hari ?
jawaban :
1.dehidrasi , karena cuaca panas menyebabkan tubuh menjadi panas sehingga tubuh
berusaha untuk mengeluarkan keringat (evaporasi) yang apabila terjadi secara terus
menerus (heat exhaustion) akan menyebabkan terjadinya dehidrasi
2.hipertermia , karena aktivitas fisik (lari) pada tahap awal akan meningkat karena
penambahan panas melebihi pengeluaran panas dan jika terjadi panas terus menerus pada
tubuh maka akan berujung kepada heat stroke (Sherwood, 2011).
6
3) Kegiatan berat : biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan
kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh : berlari, bermain sepak bola,
aerobik, bela diri
7
Jalur desenden dari korteks motoric menuju pusat pengendalian pernapasan di medulla
oblongata kemudian akan segera meningkatkan ventilasi (Silverthorn, 2013).
jawaban :
e. Membantu mengurangi tekanan darah pada orang pengidap tekanan darah tinggi.
8
h. Membantu mengendalikan berat badan.
i. Membantu membangun dan memelihara tulang, otot, dan sendi yang sehat.
j. Membantu dewasa tua menjadi lebih kuat dan lebih mampu bergerak leluasa tanpa
terjatuh.
2. Satu jam sebelum lari mang uajang makan yang banyak untuk menambah energinya
a. Kapan Waktu ideal untuk melakukan olahraga setelah makan ?
Jawaban :
Dianjurkan makanan terakhir dimakan 3-4 jam sebelum memulai olahraga (Hartono, A.
2006).
b. Apa dampak makan banyak sebelum lari ?
Jawaban :
9
dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi. Dinding lambung berkontraksi,
menyebabkan gerak peristaltik. Gerak peristaltik dinding lambung
mengakibatkanmakanan di dalam lambung teraduk-aduk. usus halus. Usus halus terdiri
dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong(jejunum), dan usus
penyerapan (ileum). usus besar Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Rektum Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses dan anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh..
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu (Guyton,2007).
3. Mang ujang berlari kencang sekuat tenaga tanpa pemanasan, tidak lama kemudian ia mulai
merasakan nyeri didaerah ulu hati, pusing dan kaki terasa pegal, mang ujang terus berlari
meskipun nafasnya sudah mulai terasa sesak,wajahnya memerah dan banyak mengeluarkan
keringat
a. Apa dampak mang ujang lari kencang ?
Jawaban :
- Olahraga dalam cuaca panas menyebabkan pengeluaran cairan dalam jumlah besar
melalui keringat. Yaitu untuk mempertahankan suhu tubuh dalam menghadapi panas
tambahan ini, aliran darah kekulit ditingkatkan sehingga panas dari darah yang
hangat.
- Untuk mengurangi produksi panas dengan menurunkan aktivitas otot rangka dan
meningkatkan pengeluaran panas dengan memicu vasodilatasi kulit. Ketika
vasodilatasi maksimal kulit tidak mampu membuang panas yang berlebihan dari
tubuh, terjadi proses berkeringat untuk meningkatkan pengeluaran panas melalui
evaporasi.
(Sherwood, 2016)
b. Apa saja organ yang terlibat pada ulu hati ?
Jawaban :
10
Organ yang terdapat abdomen antara lain:
1. Hypochondrium dextra, yaitu regio kanan atas:
Hepar dan Vesica fellea
Karena mang ujang makan pada saat 1 jam sebelum lari 5 km, menyebabkan makanan
yang baru dimakan belum sempat dicerna oleh sistem digestif (proses mencerna selama 4
jam) , dan mang ujang melakukan aktivitas lari 5 km sehingga Oksigen dan aliran darah
yang tadinya difokuskan ke sistem digestif berkurang, karena mang ujang sedang
melakukan aktivitas fisik (lari 5 km) sehingga suplai O2 dan darah lebih diutamakan ke
otak dan jantung. Hal ini menyebabkan gaster mengalami iskemik jaringan yang
kemudian dirasakan adanya nyeri pada bagian ulu hati (epigastrium) (Sherwood, 2011).
11
Nyeri ulu hati
Pusing
Pegal
Mang ujang ini melakukan aktivitas fisik yang berat yaitu lari sejauh 5km
disaiang hari otomatis terjadi peningkatan metabolisme pembentukan energi pada otot-
otot sehingga pembentukan energi yang dapat menyediakan energi dalam waktu singkat
ialah sistem anaerob dimana pada sistem ini hasilnya akan berupa asam laktat yang
kemudian menyebabkan pegal. Kemudian selain itu pada skenarioini bahwa 1 jam
12
sebelum melakukan aktivitas berlari ia terlebih dahulu makan banyak untuk menambah
energinya. Otomatis akan terjadi peningkatan aktivitas motorik, sekretorik dan absorptif
gastrointestinal guna mencerna makanan tersebut. Hal ini mengakibatkan peningkatan
aliran darah ke gastrointestinal tersebut agar otot2 gastrointestinal mendapat suplai o2
yang lebih akibat dari peningkatan aktivitas gastrointestinal tadi. Akibatnya ketika Mang
Ujang berlari aliran darah yang harusnya terkonsentrasi pada ekstremitas inferior menjadi
berkurang karena bersaing dengan gastrointestinal tadi. Sehingga akibat aliran darah
berkurang suplai o2 juga akan berkurang yang mengakibatkan pembentukan energi akan
terjadi secara anaerob dimana hasil akhirnya berupa asam laktat yang kemudian
menyebabkan pegal (Sherwood, 2010).
g. Bagaimana kompensasi tubuh (makna) saat berlari meski nafas sesak, wajah merah, dan
mengeluarkan banyak keringat ?
Jawaban :
Ketika terik matahari semakin panas maka suhu tubuh akan meningkat.
Kemudian jantung akan memompa darah lebih cepat terutama pada jaringan perifer.
Ekskresi keringat akan meningkat bertujuan untuk menormalkan suhu tubuh. Ketika
olahraga dimulai, mekanoreseptor yang mengatur curah jantung dan proprioreseptor yang
mengatur keseimbangan motorik mengirimkan informasi mengenai pergerakan ke
korteks motorik. Jalur desenden dari korteks motorik menuju pusat pengendalian
pernapasan di medulla oblongata kemudian akan segera meningkatkan ventilasi. Dengan
berlanjutnya kontraksi otot, informasi sensorik memberi umpan balik kepada pusat
pengendalian pernapasan untuk memastikan bahwa ventilasi dan penggunaan oksigen
jaringan tetap seimbang. Selama olahraga, terjadi pergeseran bermakna pada aliran
darah perifer karena adanya reaksi lokal dan refleks. Saat olahraga berat, kombinasi
peningkatan curah jantung dan vasodilatasi dapat meningkatkan aliran darah melalui otot
yang aktif hingga lebih dari 22 L/menit. Olahraga diasosiasikan dengan peningkatan laju
dan kedalaman pernapasan sehingga menyebabkan peningkatan ventilasi alveolar.
13
Hiperventilasi atau hiperpnea, disebabkan oleh kombinasi sinyal umpan maju dari neuron
sistem saraf pada korteks motorik dan umpan balik sensorik dari reseptor perifer.
Jadi yang pertama kali merespon jika terjadi peningkatan suhu tubuh ialah
hipotamus yang merupakan sistem termoregulator yang terdapat di otak. hal ini berarti
hipotalamus itu berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu. Ketika terjadi peningkatan
suhu tubuh hipotalamus akan merespon dengan meningkatkan aktivitas-aktivitas saraf
simpatis. Saraf simpatis kemudian akan menyekresikan asetilkolin ujung sarafnya yang
merupakan pembawa pesan kimia untuk mempengaruhi organ targetnya. Nah, pada
kelenjar keringat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian duktus dan bagian bergelung.
Bagian bergelung ini merupakan tempat diekskresikannya keringat dan dipersarafi oleh
saraf simpatis tadi. Jadi kompensasi tubuh ketika terjadi peningkatan suhu ialah
hipotalamus akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis, saraf simpatis akan
mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyekresikan lebih banyak keringat akibat dari
peningkatan suhu tubuh tadi pembentukan keringat ini sendiri bertujuan untuk
menghilangkan panas di dalam tubuh atau menurunkan suhu inti tubuh.
Kelenjar keringat ini sama dengan kelenjar ekskresi lain seperti halnya ginjaldimana
cairan yang dieksresikannya berupa urin primer yang kemudian akan direabsorpsi zat-zat
yang masih dibutuhkan tubuh. Pada kelenjar keringat cairan yang dieksresikan pertama
kali itu berupa sekret primer/sekret prekursor. Komposisi sekret prekursor ini mirip
dengan yang terdapat pada plasman namun tidak mengandung protein plasma. Ketika
sekret ini melewati duktus-duktus zat yang penting dibutuhkan tubuh akan direabsoprsi
seperti elektrolit-elektrolit. Reabsorpsi ini sendri bergantung pada kecepatan keluarnya
keringat, jika sekret prekursor yang terbentuk banyak, maka reabsorpsi di duktus akan
tidak maksimal. Sehingga mengakibatkan zat-zat penting seperti elektrolit contohnya Na+
akan tidak tereabsorpsi, nah kehilangan elektrolit dan cairan plasma dalam jumlah yang
banyak ini bisa mengakibatkan dehidrasi. Jadi kompensasi tubuh ketika terjadi
peningkatan suhu ialah hipotalamus akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis, saraf
simpatis akan mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyekresikan lebih banyak
keringat akibat dari peningkatan suhu tubuh tadi (Sherwood & Lauralee, 2014).
14
Lari 5km pada waktu panas teris meningkatnya metabolisme panas pada tubuh
tubuh melakukan kompensasi peneluaran panas dengan cara evaporasi menstimulus
sistem saraf afferen sistem saraf simpatis sistem saraf efferen meneruskan sinyal
glandula sudorifera sekresi air dan garan ( keringat ) (Sherwood, 2011)
i. Apa dampak bila mang ujang lari terus meski sudah berkeringat banyak, wajah merah
dan nafas sesak ?
Jawaban :
Pada keadaan ekstrim lain, dua gangguan yang berkaitan dengan pajanan panas
yang berlebih adalah heat exhaustion dan heat stroke. Heat exhaustion adalah keadaan
kolaps biasanya bermanifestasi sebagai pingsan, akibat berkurangnya tekanan darah yang
disebabkan oleh kerja berlebihan mekanisme pengeluaran panas. Berkeringat ekstensif
mengurangi curah jantung dengan mengurangi volume plasma dan vasodilatasi kulit
yang mencolok menyebabkan turunnya resistensi perifer total. Karena tekanan darah
ditentukan oleh curah jantung dikalikan dengan resistensi perifer total, terjadi penurunan
tekanan darah, penurunan jumlah darah yang disalurkan ke otak, dan pingsan. Ketikan
mekanisme pengeluran panas tidak mampu menghadapi penambahan panas yang
ditimbulkan oleh olahraga atau lingkungan yang panas, heat exhaustion berfungsi
sebagai katup pengaman yang mencegah heat stroke yang memiliki konsenkuensi lebih
serius.
Heat stroke adalah situasi yang amat berbahaya yang terjad karena kegagalan
total system termoregulasi hipotalamus. Heat exhaustion dapat berkembang jadi heat
stroke jika mekanisme-mekanisme pengeluran panas terus mendapat beban berlebihan.
Heat stroke lebih besar kemungkinannya yang terjadi saat olahraga berlebihan pada
lingkungan yang panas dan lembab (Sherwood,2016).
15
darah perifer. Bahkan, pada suhu inti 39 derajat celcius dapat terjadi perasaan lemas,
pusing,mual dan kehilangan kesadaran akibat penurunan tekanan darah (Stefan, 2006).
5. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim para medis, didapatkan kondisi mang ujang dengan
seluruh kulit teraba kering, wajah terlihat kemerahan, denyut jantung 123x/menit, tekanan darah
110/70 mmHg, frekuensi pernafasan 28x/menit, dan temperatur 40°C
Interpretasi dan mekanisme
a. Bagaimana pemeriksaan fisik ?
Keadaan umum
Vital sign : tekanan darah, denyut jantung, frekuensi pernafasaan, temperature
Jawaban :
Olahraga berat (pelari marathon di siang hari) peningkatan produksi panas disertai
peningkatan suhu lingkungan sistem pendingin tidak mengimbangi panas yang timbul
suhu tubuh terus meningkat pusat pengatur panas tidak berfungsi pengeluaran
keringat menurun wajah kelihatan merah
16
Hadits Bukhari 6615
سلَّ َم قَا َل إِنَّ ُك ْم َ ي عَنْ أَبِي ُه َر ْي َرةَ عَنْ النَّبِ ِّي
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو ِّ س ِعي ٍد ا ْل َم ْقبُ ِر
َ ْب عَن ٍ س َح َّدثَنَا ابْنُ أَبِي ِذ ْئَ َُح َّدثَنَا أَ ْح َم ُد بْنُ يُون
ُدdستْ ا ْلفَا ِط َمةُ َوقَا َل ُم َح َّم ُد بْنُ َبشَّا ٍر َح َّدثَنَا َع ْب َ ض َعةُ َوبِ ْئ
ِ ستَ ُكونُ نَدَا َمةً َي ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة فَنِ ْع َم ا ْل ُم ْر
َ ست َْح ِرصُونَ َعلَى اإْل ِ َما َر ِة َو َ
ُي عَنْ ُع َم َر ْب ِن ا ْل َح َك ِم عَنْ أَبِي ُه َر ْي َرةَ قَ ْولَه َ ْهَّللا ِ بْنُ ُح ْم َرانَ َح َّدثَنَا َع ْب ُد ا ْل َح ِمي ِد بْنُ َج ْعفَ ٍر عَن
ِّ س ِعي ٍد ا ْل َم ْقبُ ِر
kalian akan rakus terhadap jabatan, padahal jabatan itu akan menjadi penyesalan dihari
kiamat, ia adl seenak-enak penyusuan & segetir-getir penyapihan. Muhamad bin Basyar
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Humran telah menceritakan
kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far dari Sa'id al Maqburi dari Umar bin Al Hakam dari
Abu Hurairah seperti diatas. [HR. Bukhari No.6615].
2.6. Kesimpulan
Mang ujang, 30 tahun mengalami penurunan kesadaran, hipertemi dan kulit kering karena heat
stroke akibat gangguan sirkulasi
17
Pingsan
18
DAFTAR FUSTAKA
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC
Guyton. A.C and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC
Stefan Silbernagl, Florian Lang. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC
19