Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No.

2, September 2016

Penelitian
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN ARTHRITIS RHEUMATOID
PADA LANSIA DI PANTI JOMPO GUNA BUDI
BAKTI MEDAN TAHUN 2014

Yafrinal Siregar
Staf Pengajar Prodi D-III Keperawatan STIKes Imelda Medan, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

Email: yafrinalsiregar@gmail.com

ABSTRAK

Arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif yang cenderung untuk
menjadi kronis dan mengenai sendi dan jaringan lunak, penyakit ini lebih sering menyerang wanita
dibanding laki-laki. Penyakit ini menyerang semua orang dan ras, kejadian pada wanita yang berumur
60 tahun enam kali lipat lebih besar dibandingkan dengan wanita usia muda, dan ditemukan di seluruh
dunia. Perbandingan antara wanita dan pria sebesar 3:1 Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang faktor - faktor
yang berhubungan dengan kejadian Arthritis Rheumatoid pada Lansia di Panti Jompo Guna Budi Bakti
Medan. Dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu melakukan penelitian dalam sekali
pengamatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kejadian Arthritis Rheumatoid pada
lansia di Panti Jompo Guna Budi Bakti Medan. Penelitian dilakukan di Panti Jompo Guna Budi Bakti
Medan. Populasi adalah Lansia. Besar sampel adalah 61 orang. Kriteria sampel bersedia menjadi
responden, lansia di panti jompo guna budi bakti medan, dapat membaca dan menulis, kooperatif. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menemukan bahwa faktor- faktor yang berhubungan dengan
Arthtritis Rheumatoid berdasarkan jenis kelamin adalah baik sebanyak 49.18%, berdasarkan umur
adalah baik sebanyak 36.06%, berdasarkan riwayat keluarga adalah baik sebanyak 40.98%,
karakteristik responden berdasarkan umur paling banyak adalah umur 45-59 tahun 57.37%, jenis
kelamin responden paling banyak adalah perempuan sebanyak 65.58%, Pendidikan responden paling
banyak adalah SD sebanyak 62.30%. Teknik analisa data terdiri dari Editing, Coding, Tabulating.
Kepada masyarakat, Keluarga dan petugas kesehatan harus memberi perhatian dan pemahaman serta
dukungan yang baik kepada lansia yang menderita Arthtritis Rheumatoid dan menjelaskan tentang cara
penanganan dan pencegahannya, serta memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai visi
pembangunan kesehatan 2010-2014 mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Kata kunci: Faktor-faktor; Arthritis Rheumatoid; Lansia.

PENDAHULUAN semua orang dan ras, kejadian pada wanita


yang berumur 60 tahun enam kali lipat lebih
Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit besar dibandingkan dengan wanita usia
sistemik yang bersifat progresif yang muda, dan ditemukan di seluruh dunia.
cenderung untu menjadi kronis dan mengenai Perbandingan antara wanita dan pria sebesar
sendi dan jaringan lunak. Artritis Reumatoid 3:1 (Junaidi, 2006).
adalah suatu penyakit autoimun dimana Penderita arthritis rheumatoid di seluruh
persendian (biasanya sendi tangan dan dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa,
kaki) secara simetris mengalami peradangan, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita
sehinnga terjadi pembengkakan, nyeri dan rheumatoid. Diperkirakan angka ini terus
acap kali akhirnya menyebabkan kerusakan meningkat hingga tahun 2025 dengan
bagian dalam sendi. Penyakit ini menyerang indikasi lebih dari 25% akan mengalami
104
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia yang akan dialami oleh setiap individu yang
(WHO) melaporkan bahwa 20%, penduduk mencapai usia lanjut tersebut. Menurut
dunia terserang penyakit arthritis rheumatoid. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut
Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia usia meliputi usia pertengahan sampai usia
5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 sangat tua (45 tahun - 90 tahun ke atas).
tahun (Zulipurnaw, 2011). Lanjut usia adalah seseorang yang karena
Saat ini jumlah penderita rematik di usianya mengalami perubahan fisik, kejiwaan
dunia semakin meningkat. khususnya pada dan sosial. Perubahan ini memberikan
perempuan. Penelitian dari Mayo Clinic yang pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
dilakukan di Amerika Serikat termasuk kesehatannya (Tarigan, 2009).
menunjukkan antara 1995-2005, wanita pen Faktor penyebab yang berhubungan
derita rematik mencapai 54.000 - dengan kejadian Arthritis Rheumatoid di
100.000 orang, sedangkan pria hanya 29.000 antaranya ialah faktor umur, jenis kelamin,
dari 100.000 orang. Sementara itu, di serta riwayat keluarga. Menurut kesepakatan
Indonesia hasil penelitian terakhir Zeng 9Y para ahli dibidang Rheumatologi, rheumatik
pada tahun 2008 prevalensi nyeri rematik dapat terungkap sebagai keluhan dan atau
mencapai 23,6% hingga 31,3 persen. Seiring tanda. Dari kesepakatan dinyatakan ada tiga
dengan meningkatnya jumlah penduduk keluhan utama pada sistem musculoskeletal
dunia maka jumlah penderita penyakit yaitu nyeri, kekakuan (rasa kaku), dan
rematik secara otomatis akan meningkat pula. kelemahan otot dan gangguan gerak.
Peningkatan ini dikhawatirkan juga Rheumatik dapat terjadi pada semua jenjang
akan mengakibatkan kecatatan (Torich, 201). umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut,
Jumlah penduduk Sumatera Utara tahun atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut.
2009 yaitu 13.248.386 jiwa dan 29,17% Dan gangguan reumatik akan meningkat
adalah lansia. Dari beberapa kabupaten dan dengan meningkatnya umur (Soenarto dkk,
kota di Sumatera Utara, jumlah penduduk 2006).
terbanyak terdapat di Kota Medan yaitu Dampak dari arthritis rheumatoid lebih
2.121.053 jiwa dan 35,07% adalah besar kemungkinannya untuk terjadi pada
lansia dengan angka kejadian arthritis suatu waktu tertentu dalam kehidupan
rheumatoid 30% di kota Medan penderita. Arthritis Rheumatoid dapat
(Torich, 2011). mengancam jiwa pasien atau hanya
Berdasarkan data administrasi panti menimbulkan gangguan kenyamanan dan
jompo guna budi bakti medan didapatkan masalah yang disebabkan oleh penyakit
bahwa jumlah penderita arthritis rheumatoid arthritis rheumatoid tidak hanya berupa
mengalami peningkatan 2009-2011 sebanyak keterbatasan yang tampak jelas pada
69%.(Data administrasi Panti Jompo Guna mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari
Budi Bakti Medan, 2011). tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas
Dari survey awal yang dilakukan yang dapat menimbulkan kegagalan organ
terdapat jumlah seluruh lansia di Panti Jompo atau mengakibatkan masalah seperti rasa
Guna Budi Bakti Medan adalah 72 orang, nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra
yang terdiri dari 32 orang laki – laki dan 40 diri serta gangguan tidur. Lebih lanjut
orang perempuan. Mayoritas lansia di Panti keadaan ini bersifat akut dan perjalanan
Jompo Guna Budi Bakti Medan tidak penyakitnya dapat ditandai oleh periode
memiliki sanak keluarga lagi. Terdapat dua remisi (suatu periode ketika gejala penyakit
orang tenaga kesehatan di Panti Jompo Guna berkurang atau tidak terdapat) dan
Budi Bakti Medan, dan seorang ahli gizi. eksaserbasi (suatu periode ketika gejala
Salah satu penyakit yang paling dominan penyakit terjadi atau bertambah
pada lansia di Panti Jompo Guna Budi Bakti berat). Bertambah beratnya gejala penyakit
Medan ialah arthritis rheumatoid Lansia arthritis rheumatoid sehingga
adalah suatu masa atau tahap hidup manusia mengakibatkan terjadi perubahan aktivitas pa
yang merupakan kelanjutan dari usia dewasa da pasien (Nasution, 2011).
dan merupakan tahap perkembangan normal
105
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

Cara untuk mengatasi arthritis dengan kejadian Arthritis Rheumatoid pada


rheumatoid dapat dilakukan dengan Lansia di Panti Jompo Guna Budi Bakti
mengkonsumsi OAINS seperti aspirin, Medan. Dengan rancangan penelitian cross
ibuprofen, naproksen, piroksikam, untuk sectional yaitu melakukan penelitian dalam
mengatasi nyeri sendi akibat inflamasi yang sekali pengamatan (Setiadi, 2007).
sering di jumpai. DMARD digunakan untuk
melindungi rawan sendi dan tulang dari Lokasi dan Waktu Penelitian
proses destruksi akibat arthritis rheumatoid Penelitian ini mulai dilaksanakan di
dan tulang dari proses seperti klorokuin, Panti Jompo Guna Budi Bakti Medan yang
sulfasalazin, serta kortikosteroid. Selain terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 14.
dengan obat – obatan, arthritis rheumatoid Yayasan Guna Budi Bakti secara resmi
dapat di atasi dengan cara istirahat teratur, didirikan pada tanggal 7 Februari 1985.
olahraga cukup, serta tidak mengonsumsi Nama „Guna Budi Bakti‟ di ambil dari nama
makanan yang berpurin tinggi seperti jeroan. Ketua Umum(Suharno Gunawan) dan nama
Dari uraian diatas peneliti merasa ketua I (Boediman), sedangkan kata „Bakti‟
tertarik melakukan penelitian untuk mengartikan maksud ataupun tujuan dari
mengetahui gambaran faktor-faktor yang pendirian Yayasan tersebut, yakni beramal
berhubungan dengan kejadian Arthritis bakti guna membantu Pemerintah Republik
Rheumatoid pada Lansia di Panti Jompo Indonesia dalam menjaga, memajukan
Guna Budi Bakti Medan. kesejahteraan serta meringankan penderitaan
para lanjut usia yang membutuhkan bantuan
Identifikasi Masalah atau sumbangan. Yayasan Guna Budi Bakti
1. Bagaimana Gambaran Faktor-Faktor Medan sebelah barat berbatasan dengan Kec.
yang Berhubungan Dengan Kejadian Labuhan Deli, sebelah timur berbatasan
Arthritis Rheumatoid Pada Lansia? dengan Jl. Yos Sudarso, sebelah utara
2. Bagaimana tanda dan gejala yang terjadi berbatasan dengan Jl. Medan – Belawan dan
pada lansia bila tidak mengetahui sebelan selatan berbatasan dengan Adapun
bagaimana cara pencegahan arthritis alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai
rheumatoid pada Lansia? lokasi penelitian karena dilihat dari data
profil Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan
Rumusan Masalah tahun 2010, jumlah kasus penyakit Arthritis
Peneliti hanya membahas mengenai Rheumatoid di panti jompo guna budi bakti
gambaran faktor-faktor yang berhubungan medan semakin meningkat, untuk itu peneliti
dengan kejadian Arthritis Rheumatoid Pada ingin mengetahui kasus penyakit Arthritis
Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Bakti Rheumatoid di Panti jompo Guna Budi Bakti
Medan. Medan

Tujuan Penelitian Populasi, Sampel, dan Sampling


Adapun tujuan dalam penelitian ini Populasi adalah seluruh subjek atau obj
adalah untuk mengetahui gambaran faktor- ek yang akan diteliti (Setiadi, 2007). Populasi
faktor yang berhubungan dengan kejadian dalam penelitian ini adalah lansia yang
arthritis rheumatoid pada lansia di Panti tinggal di panti Jompo Guna Budi Bakti
Jompo Bina Budi Bakti Medan Medan yang berjumlah 61 orang.
Sampel adalah sebagian dari
METODE keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007).
Jenis Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
Jenis dalam penelitian ini bersifat adalahseluruh populasi dengan kriteria respon
metode penelitian deskriptif yaitu suatu den sebagai subyek studi yaitu:
metode penelitian yang dilakukan dengan 1. Bersedia menjadi responden
tujuan utama untuk membuat gambaran 2. Pada lansia di Panti Jompo Guna Budi
tentang faktor - faktor yang berhubungan Bakti Medan
106
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

Teknik Pengumpulan Data Tabel 2. Jenis kelamin


Sebelum melakukan pengumpulan data No
Jenis Frekuensi Persentase
dilakukan, tahap awal dalam proses ini adalah Kelamin (F) (%)
melakukan persiapan untuk kelancaran 1 Laki-laki 21 34.42
pelaksanaan berupa surat izin penelitian dan 2
penjajakan ketempat dimana penelitian akan Perempuan 40 65.58
dilakukan. Setelah persyaratan terpenuhi Jumlah 61 100
selanjutnya dilaksanakan proses Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
pengambilan data primer yaitu pengambilan mayoritas responden dengan jenis kelamin
data langsung kelapangan di tempat perempuan sebanyak 40 orang, sedangkan
penelitian dilakukan, kemudian penelitian minoritas responden dengan jenis kelamin
menjelaskan kepada calon reseponden yang laki-laki sebanyak 21 orang.
bersedian diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan yang telah disediakan. Tabel 3. Pendidikan
Responden dipersilahkan untuk menjawab Frekuensi Persentase
No Pendidikan
(F) (%)
semua pertanyaan yang diajukan penelitan
1 SD 38 62.30
dalam kuesioner dan diberikan kesempatan 2 SMP 13 21.31
untuk bertanya kepada penelitian bila 3 SMA 10 16.39
ada yang tidak mengerti atau kurang jelas. Jumlah 61 100
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
Teknik Analisa Data mayoritas responden dengan pendidikan SD
Analisis data dilakukan dengan tahapan sebanyak 38 orang, sedangkan minoritas
editing, koding, sorting, entry data, responden dengan pendidikan SMA sebanyak
Cleaningdan menyajikan data kedalam suatu 10 orang.
tabel distribusi frekuensi dan presentase
Tabel 4. Distribusi Faktor-Faktor Yang
HASIL Berhubungan Dengan Kejadian Arthritis
Rheumatoid di Panti Jompo Guna Budi Bakti
Setelah dilakukan penelitian dengan Medan berdasarkan Jenis Kelamin
judul “Gambaran Faktor-Faktor Yang Jenis Frekuensi Persentase
Berhubungan Dengan Kejadian Arthritis No
Kelamin (F) (%)
Rheumatoid pada Lansia di Panti Jompo 1 Berat 30 49.18
Guna Budi Bakti Medan” dan hasilnya 2 Sedang 20 32.78
disajikan pada tabel berikut ini: 3 Ringan 11 18.04
Jumlah 61 100
Tabel 1. Umur Berdasarkan tabel di atas dapat
No Umur
Frekuensi Persentase disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
(F) (%) berhubungan dengan kejadian arthritis
1 45-59 35 57.37 rheumatoid pada lansia berdasarkan jenis
2 60-74 15 24.59 kelamin di dapat gambaran bahwa responden
3 75-90 11 18.04 dengan kriteria berat sebanyak 30 orang
Jumlah 61 100 (49.18%), responden dengan kriteria sedang
Berdasarkan tabel di atas terlihat sebanyak 20 orang (32.78%) dan selebihnya
bahwa mayoritas responden yang interval adalah responden dengan kriteria ringan.
usianya (45 - 59) tahun sebanyak 35 orang ,
sedangkan minoritas responden yang interval
usianya (75 – 90 ) tahun sebanyak 11 orang.

107
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

Tabel 5. Distribusi Faktor-Faktor Yang 30 orang (49.18%) dan minoritas


Berhubungan Dengan Kejadian Arthritis sebanyak 11 orang (18.04%), dengan
Rheumatoid Pada Lansia Di Panti Jompo perbandingan 2:1.
Guna Budi Bakti Medan Berdasarkan Umur Hal ini sesuai dengan pernyataan
No Umur
Frekuensi Persentase Muttaqin, 2009 menyatakan bahwa Arthritis
(F) (%) rheumatoid merupakan inflamasi kronis yang
1 Berat 22 36.06 paling sering di temukan pada sendi. Insiden
2 Sedang 28 45.90 puncak antara usia 40-60 tahun, lebih sering
3 Ringan 11 18.04 terjadi pada wanita daripada pria dengan
Jumlah 61 100 perbandingan 2:1.
Berdasarkan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
berhubungan dengan kejadian arthritis Kejadian Arthritis Rheumatoid
rheumatoid pada lansia berdasarkan umur di Pada Lansia Di Panti Jompo Guna Budi
dapat gambaran bahwa responden dengan Bakti Medan Berdasarkan Umur
kriteria berat sebanyak 22 orang (36.06%), Hasil penelitian terhadap gambaran
responden dengan kriteria sedang sebanyak faktor-faktor yang berhubungan dengan
28 orang (45.90%) dan selebihnya adalah kejadian artritis rheumatoid pada lansia
responden dengan kriteria ringan sebanyak berdasarkan umur mayoritas sebanyak 28
11 orang (18.04%). orang (45.90%) dan minoritas adalah
sebanyak 11 orang (18.04%).
Tabel 6. Distribusi Faktor-Faktor Yang Perubahan-perubahan akan terjadi pada
Berhubungan Dengan Kejadian Arthritis tubuh manusia sejalan dengan makin
Rheumatoid Pada Lansia Di Panti Jompo meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi
Guna Budi Bakti Medan Berdasarkan sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada
Riwayat Keluarga.= semua organ dan jaringan tubuh. Reumatik
Riwayat Frekuensi Persentase dapat terjadi pada semua jenjang umur dari
No
Keluarga (F) (%)
kanak-kanak sampai usia lanjut, atau sebagai
1 Berat 25 40.98
kelanjutan sebagi kelanjutan sebelum usia
2 Sedang 26 42.63
3 Ringan 10 16.39
lanjut. Dan gangguan reumatik akan
Jumlah 61 100 meningkat dengan meningkatnya umur
Berdasarkan tabel di atas dapat (Felson dkk, 2010).
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian arthritis Faktor-Faktor Yang Berhubungan
rheumatoid berdasarkan riwayat keluarga di Dengan Kejadian Arthritis
dapat gambaran bahwa responden dengan Rheumatoid Pada Lansia Di Panti
kriteria berat sebanyak 25 orang (40.98%), Jompo Guna Budi Bakti Medan
responden dengan kriteria sedang sebanyak Berdasarkan Riwayat Keluarga
26 orang (42.63%) dan selebihnya adalah Hasil penelitian terhadap gambaran
responden dengan kriteria ringan sebanyak faktor-faktor yang berhubungan dengan
10 orang (16.39%). kejadian arthritis rheumatoid berdasarkan
riwayat keluarga adalah mayoritas sebanyak
PEMBAHASAN 26 orang (42.63%) dan minoritas sebanyak
10 orang (16.39%).
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Riwayat keluarga juga ikut serta
Kejadian Arthritis Rheumatoid di Panti mempengaruhi terjadinya arthritis reumatoid.
Jompo Guna Budi Bakti Medan Salah satunya ialah riwayat keluarga dengan
berdasarkan Jenis Kelamin kebiasaan mengonsumsi makanan yang
Dari hasil penelitian terhadap 61 berpurin tinggi. Apabila telah terjadi
responden berdasarkan jenis kelamin pada peradangan pada sendi maka penderita
lansia didapatkan bahwa mayoritas sebanyak rematik harus melakukan diet bebas purin.
108
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

Namun karena hampir semua bahan makanan terjadinya arthritis rheumatoid, salah
sumber protein mengandung nukleoprotein satu contohnya adalah riwayat keluarga
maka hal ini hampir tidak mungkin di yang sering mengkonsumsi makanan
lakukan. Maka yang harus di lakukan adalah yang berpurin tinggi seperti jeroan. Hasil
membatasi asupan purin menjadi 100-150mg ini diambil dari hasil yang terbanyak
purin per hari (diet normal biasanya faktor-faktor yang berhubungan dengan
mengandung 600-1000 mg purin per hari). kejadian arthritis rheumatoid pada
Contoh makanan yang mengandung purin lansia berdasarkan faktor riwayat
ialah jeroan, sayur bayam, mentega, daging, keluarga.
durian, makanan laut, melinjo, jengkol, Dari seluruh faktor-faktor yang
kacang-kacangan, sarden, santan dan alkohol. berhubungan kejadian Arthtritis Rheumatoid
Pada Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Bakti
KESIMPULAN Medan periode Mei - Juni 2012 dapat
disimpulkan bahwa faktor yang paling
Berdasarkan analisa data dalam dominan terserang arthritis rheumatoid pada
penelitian yang telah dilakukan maka dapat lansia adalah faktor jenis kelamin, urutan
disimpulkan sebagai berikut: keduanya ialah faktor umur dan terakhir
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah faktor berdasarkan riwayat keluarga.
faktor yang berhubungan dengan Hasil ini diambil dari hasil yang terbanyak
kejadian Arthtritis Rheumatoid Pada faktor-faktor yang berhubungan dengan
Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Bakti kejadian Arthtritis Rheumatoid Pada Lansia.
Medan periode April - Juni 2012
dapat disimpulkan bahwa mayoritas DAFTAR PUSTAKA
perempuan lebih sering terserang
arthritis rheumatoid dibanding laki-laki. Atiqah, Fatin. (2011). Perbandingan
Hasil ini diambil dari hasil yang Sensitivitas dan Spesifisitas CRP dalam
terbanyak faktor-faktor yang Darah Pasien Rheumatoid Artritis di
berhubungan dengan kejadian Arthtritis RSUD Pirngadi Medan. Diakses di
Rheumatoid Pada Lansia berdasarkan http://
faktor jenis kelamin. repository.usu.ac.id/handle/123456789/2
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1607 File Chapter II.pdf Pada Tanggal
faktor yang berhubungan dengan 14 Maret 2012, Pukul 17.00 WIB.
kejadian Arthritis Rheumatoid Pada Fitriani, Rahmy. (2011). Artritis
Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Bakti Rheumatoida. Diakses Di
Medan periode April - Juni 2012 http://www.scribd.com /doc/
dapat disimpulkan bahwa mayoritas 58555653/ARTRITIS-REUMATOID.
Lansia lebih sering terserang arthritis Pada Tanggal 8 Maret 2012, Pukul 18.00
rheumatoid, hal ini terjadi karena WIB.
semakin bertambahnya usia seseorang Gordon. (2005). Rematik dan Sakit Lutut.
maka fungsi organ dalam tubuh semakin Diakses Di http://manfaatobattradisional.
menurun. Hasil ini diambil dari hasil blogspot.com/2010/09/rematik-dan-
yang terbanyak faktor-faktor yang lutut.html Pada Tanggal 6 April 2012,
berhubungan dengan kejadian Arthtritis Pukul 16.00 WIB.
Rheumatoid Pada Lansia Junaidi. (2006). Rheumatoid. Jakarta:
berdasarkan umur. Gramedia.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Midis. (2010). Penyakit Reumatik. Diakses di
faktor yang berhubungan dengan http://digilib.penyakit_penyakit
kejadian Arthritis Rheumatoid Pada _reumatik/2012/01/midis/page/01/ Pada
Lansia Di Panti Jompo Guna Budi Bakti Tanggal 8 Maret 2012, Pukul 18.00
Medan periode April- Juni 2012 dapat WIB.
disimpulkan bahwa riwayat keluarga Nasution, Jani. (2011). Pola Aktivitas Pasien
merupakan salah satu faktor pencetus Rheumatoid Arthritis di Poliklinik
109
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2, No. 2, September 2016

Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Chapter II. Pdf Pada Tanggal 20 Maret
Pusat Haji Adam Malik Medan. Diakses 2012, Pukul 16.10 WIB.
di Telaumbanua, Noperius. (2011).
http://repository.usu.ac.id/handle/123456 Pengetahuan dan Sikap Lansia tentang
789/24610 File Chapter I dan Chapter Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
II.pdf Pada Tanggal 7 Maret 2012, Pukul Lansia di Kelurahan Pasar Teluk dalam
16.10 WIB. Kabupaten Nias Selatan. Diakses di
Pronoto Agung. (2011). Identifying Patient At http://repository.
Risk Of Osteoporosis & Future usu.ac.id/handle/123456789/ 31811 File
Fracture. Chapter II.pdf Pada Tanggal 3 April
http://penelitian.unair.ac.id/_eb2b47e1e1 2012, Pukul 17.00 WIB.
8fbf981d18885da85 ff2bf_Unair.pdf Torich. (2011). Jumlah Pengidap Rematik di
Pada Tanggal 31 Maret 2012, Pukul Dunia. http://siswa.univpancasila.ac.id
16.30 WIB. /torich/2011/01/page/2/ Pada Tanggal 7
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Maret 2012, Pukul 17.30 WIB.
Keperawatan. Jakarta: Graha Ilmu. Zulipurnaw. (2011). Perawatan Keluarga
Soenarto dkk. (2006). Rematik pada Lansia. Terutama pada Keluarga yang
Jakarta: ECG. Mempunyai Masalah Kesehatan dengan
Tarigan, Enina. (2009). Pengetahuan, Sikap Nyeri Sendi dan dapat
dan Tindakan Lansia tentang Mengaplikasikannya dalam Memberikan
Pemanfaatan Posyandu Lansia dalam Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Menunjang Status Gizi di Puskesmas Rheumatoid Artritis. Di akses di
Petisah Medan Tahun 2009. Diakses di http://digilib.
http://repository. unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-
usu.ac.id/handle/123456789/22671 File gdl-zulipurnaw-5461-1babi.pdf Pada
Tanggal 6 April 2012, Pukul 16.00 WIB.

110

Anda mungkin juga menyukai