Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BPH (BENIGH PROSTATIC HYPERPLSIA)
DI RUANG ST. ANNA BAWAH RS PANTI WALUYA

Oleh:

Nama : Indah Wahyuni Sakriyanto


NIM : 202020461011091

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020/2021
FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian : 28-06-2018 No. Register :


Jam Pengkajian :- Tgl. MRS : 26-06-2018
Ruang/Kelas : St. Anna bawah
kamar 70 bed 2

I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas
Penanggung Jawab
Nama : Tn. E Nama :
Umur : 59 tahun Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki Jenis Kelamin :
Agama : Katolik Agama :
Pendidikan : SLA Pekerjaan :
Pekerjaan : Pegawai swasta Alamat :
Gol. Darah :- Hubungan dengan Klien :
Alamat : Jl. P

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS
Klien mengatakan merasa kesakitan pada saat BAK, BAK sering namun sedikit-sedikit.

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Klien mengatakan nyeri (perih) dan rasa panas pada ujung penis yang terpasang kateter ketika
BAK

III. DIAGNOSA MEDIS


BPH (Benign Prostatic Hyperplasia)

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan pada tanggal 24 Juni 2018 malam merasa kesakitan pada saat BAK, BAK
sering namun sedikit-sedikit, kemudia pada tanggal 25 Juni 2018 pagi klien memutuskan untuk
periksa ke RS Lavalette dan dilakukan tindakan pemasangan kateter, lalu pada tanggal 26 Juni
2018 klien ke IGD RS Panti Waluya, di IGD dilakukan tindakan pemasangan infuse, oleh
dokter IGD klien disarankan masuk MRS, klien dirawat di ruang Placida Paviliun kamar 104
bed 1. Klien mengatakan pada tanggal 27 Juni 2018 pagi klien pulang dan kembali ke RS pada
sore hari, kemudian klien dipindah ke ruang St. Anna Bawah kamar 70 bed 2. Klien
mengatakan pada tanggal 28 Juni 2018 dilakukan operasi TUR-P pada jam 07.30, klien kembali
ke ruangan pada jam 09.10. saat ini dilakukan pengkajian sisa cairan spolling 300 cc (Ns 0,9%),
cairan IV Farmadol 100 ml, produksi cairan dan urine 1200 cc berwarna kemerahan pada
urobag. Klien terpasang kateter 3 jalur ukuran 22 untuk spolling.
P : Klien mengatakan nyeri, nyeri semakin terasa ketika kencing dan bergerak, nyeri
hilang
ketika tidur.
Q : Klien mengatakan nyeri seperti disayat benda tajam (perih) dan terasa seperti terbakar.
R : Klien mengatakan nyeri pada alat kelaminnya.
S : Klien mengatakan skala nyeri 5 menggunakan skala nyeri numerik.
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul saat merasa ingin kencing.
Klien tampak meringis kesakitan saat dilakukan palpasi pada perut bagian bawah
(Hipogastrium), saat pengkajian didapatkan hasil TTV :

- TD : 130/80 mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 36,30C
- RR : 20 x/menit

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Klien mengatakan pada tahun 2016 pernah masuk MRS di klinik selama 5 hari karena operasi
pengangkatan batu kandung kemih.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan ayah klien pernah menjalani operasi pengangkatan batu kandung kemih dan
prostat.

V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN


1. Pola Aktifitas Sehari-hari (ADL)
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola pemenuhan kebutuhan Makan / Minum Makan / Minum
nutrisi dan cairan (Makan dan Makan : 3x/hari Makan : 3 x/hari
Minum ) Minum : 1500 cc/hari Minum : 2000 cc/hari
Jenis makan : nasi, sayur, lauk- Jenis makan : nasi, sayur,
pauk. lauk-pauk.
Jenis minuman : air mineral, Jenis minuman : air mineral,
teh teh, kacang ijo
Pantangan : - Pantangan : -
Kesulitan Makan / Minum : - Ket : makan dan minum
dapat melakukan secara
Usaha Mengatasi kesulitan : - mandiri serta diet khusus
TKTP.
Pola Eliminasi BAK : klien mengatakan sejak BAK : klien mengatakan
BAK : Jumlah, Warna, Bau, tanggal 24-06-2018 merasa selama di RS menggunakan
Masalah, Cara Mengatasi. kesakitan saat BAK, dapat kateter.
BAK namun sedikit-sedikit.
BAB : klien mengatakan
BAB : Jumlah, Warna, Bau, BAB : 1 x/hari dengan selama di RS belum BAB
Konsistensi, Masalah, Cara konsistensi lembek
Mengatasi. Ket : klien mengatakan nyeri
Ket : pada tanggal 25-05-2018 (perih) dan rasa terbakar pada
klien dipasang kateter. ujung penis saat BAK melalui
kateter 3 jalur, jalur satu ke
urobag, jalur lain untuk
spolling, terpasang piksasi di
perut bagian bawah, warna
urine kemerahan, produksi
urine dan cairan 1200 cc.

Pola Istirahat Tidur Tidur siang : klien mengatakan Tidur siang : klien
- Jumlah/Waktu tidak pernah tidur siang karena mengatakan tidur siang
- Gangguan Tidur bekerja. sekitar jam 13.00 – 16.00.
- Upaya Mengatasi Tidur malam : ± 8 jam/hari Tidur malam : ± 9 jam/hari
gangguan tidur yaitu sekitar jam 20.00 – 04.00. yaitu sekitar jam 20.00 –
- Apakah mudah terbanguan 05.00.
- Jika terbangun berapa Ket : tidak terdapat masalah.
menit bisa tertidur lagi Ket : klien mengatakan sering
- Hal-hal yang terbangun dari tidur karena
mempermudah tidur merasakan nyeri saat BAK
- Hal-hal yang meskipun sudah pakai kateter.
mempermudah bangun
Pola Kebersihan Diri (PH) Mandi : klien mengatakan Mandi : klien mengatakan
- Frekuensi mandi mandi 2x sehari mandi hanya sekali saja
- Frekuensi Mencuci rambut Gosok gigi : klien mengatakan Gosok gigi : klien
- Frekuensi Gosok gigi gosok gigi ketika mandi mengatakan selama di RS
- Keadaan kuku Keramas : klien mengatakan belum gosok gigi
- Melakukan mandiri/ keramas 1x sehari Keramas : klien mengatakan
dibantu Gunting kuku : klien selama di rumah sakit belum
mengatakan menggunting keramas
kukunya jika panjang Gunting kuku : klien
Ket : tidak ada masalah mengatakan akan
menggunting kukunya jika
panjang,
Ket : aktivitas klien di bantu
oleh keluarga dan perawat.
Aktivitas Lain Klien mengatakan setiap hari Klien mengatakan hanya di
Aktivitas apa yang dilakukan bekerja sebagai pegawai tempat tidur saja, karena
klien untuk mengisi waktu swasta. menggunakan kateter dan
luang ? infus.

VI. KONSEP DIRI


A. Gambaran diri : Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya karena tubuhnya masih
dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
B. Identitas diri : Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki berusia 59 tahun.
C. Peran : Klien mengatakan di rumah dirinya berperan sebagai anak.
D. Ideal diri : Klien mengatakan berharap kondisinya segera membaik setelah mendapat
perawatan di rumah sakit, agar dapat merawat ibunya.
E. Harga diri : Klien mengatakan merasa sedih dengan kondisinya saat ini karena
meninggalkan
ibunya sendirian di rumah.

VII. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal ……/……./20…)


A. Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
B. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
SAAT SEBELUM SAAT PENGKAJIAN
SAKIT
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,3 0C
RR : 20 x/menit

3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan mata( + ), Kelopak mata/palpebra oedem ( - ), Reaksi pupil
terhadap cahaya (miosis/midriasis), Pupil (isokor)
b. Hidung
Inspeksi dan palpasi : Amati bentuk tulang hidung dan posis septum nasi (adakah
pembengkokan atau tidak). Amati meatus : perdarahan ( - ), Kotoran ( - ), Pembengkakan
( - ), pembesaran / polip ( - ).
c. Mulut
Amati bibir : Warna bibir merah muda, lesi ( - ), Bibir pecah ( - ), Amati gigi ,gusi, dan
lidah : Caries ( + ), Kotoran ( - ), Gigi palsu ( - ), Gingivitis ( - ), Warna lidah , Perdarahan
( - ) dan abses ( - ).
d. Telinga
Amati bagian telinga luar: Bentuk simetris Ukuran … Warna …, lesi ( - ), nyeri tekan ( - ),
peradangan ( - ), penumpukan serumen ( - ).

1. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher


a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala (normal), kesimetrisan (+). Hidrochepalus ( - ), Luka ( - ), darah
(-)
Palpasi : Nyeri tekan ( - ).
b. Leher
Inspeksi : Bentuk leher (simetris), peradangan ( - ), jaringan parut ( - ), perubahan warna ( - )
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( - ), pembesaran kelenjar tiroid ( - ), posisi trakea
(simetris), pembesaran Vena jugularis ( - ).

2. Pemeriksaan Thoraks/dada
INSPEKSI
- Bentuk torak (Normal chest),
- Susunan ruas tulang belakang (normal),
- Bentuk dada (simetris),
- keadaan kulit (warna kulit tampak sama)
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( - ), retraksi suprasternal ( - )
PALPASI
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama).
PERKUSI
Area paru : ( sonor )
Pada ICS 3-5 sebelah kiri sternum terdengar pekak
AUSKULTASI
Tidak terdapat suara napas tambahan pada seluruh lapang paru.

3. Pemeriksaan Abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : (datar ), Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( + ),
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltic usus 10 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit, Borborygmi ( + / - )
PALPASI
Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney. nyeri tekan
( - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar kontralateral ( + / - )
PERKUSI
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani.
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah (Hipogastrium).

4. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


Inspeksi :
Klien menggunakan kateter 3 jalur ukuran 22, jalur satu ke urobag dan jalur lain untuk spolling
Kateter di fiksasi pada simpisis pubis
Klien dilakukan spolling menggunakan Ns 0,9 % grojok sisa 300 cc.
Produksi cairan dan urine : 1200 cc berwarna kemerahan, tidak ada gumpalan
Pada ujung penis tampak dibalut perban dan terdapat sedikit darah
Kebersihan genitalia : tampak bersih

b. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal
a. Inspeksi
Persebaran warna kulit ekstremitas atas dan bawah merata
Ekstremitas atas dan bawah simetris
Tidak ada kelainan bentuk
Tidak terdapat lesi pada ekstremitas atas dan bawah
Pada ekstremitas atas bagian kanan terpasang infus Farmadol 100 ml 30 tpm.
b. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan pada ekstremitas atas dan bawah
Saat dilakukan palpasi pada daerah pretibial, kulit dapat kembali dengan cepat.
c. Kekuatan otot :

5 5

5 5

d. Keterangan : tidak terdapat masalah

c. Pemeriksaan Kulit/Integumen
a. Integument/Kulit
Inspeksi : Adakah lesi ( - ), Jaringan parut ( - ), Warna Kulit sawo matang
Palpasi : Kondisi kulit (lembab), Turgor kulit (< 2 detik)
b. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi : Penyebaran (tidak), warna rambut hitam
c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna, bentuk, dan kebersihan kuku, CRT kembali dalam < 2 detik
Keluhan lain:

d. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik (tanggal 26/06/2018)


A. DARAH LENGKAP
Jumlah leukosit : 8,04 10^3/µL (N : 4,0-11,0)
Jumlah eritrosit : 5,00 10^6/ µL (N : 4,50-5,50)
Hematocrit : 42,7 % (N : 40,0-50,0)
MCV : 85,4 fL (N : 82,0-92,0)
MCH : 29,4 pg (N : 27,0-31,0)
MCHC : 34,4 g/dL (N : 32,0-37,0)
Jumlah trombosit : 286 10^3/ µL (N : 150-400)
RDW-SD : 40 fL (N : 35-47)
RDW-CV : 12,9 % (N : 11,5-14,5)
PDW : 9,2 fL (N : 9,0-13,0)
MPV : 8,9 fL (N : 7,2-11,1)
P-LCR : 16,5 % (N : 15,0-0,400)
PCT : 0,250 % (N : 0,150-0,400)
Hitung Jenis
Neutrofil : 84,7 % (H) (N : 50-70)
Limfosit : 7,1 % (L) (N : 20-40)
Monosit : 7,1 % (N : 2-8)
Eusinofil : 0,9 % (L) (N : 1-3)
Basofil : 0,2 % (N : 0-1)
Jumlah neutrofil : 6,8 10^3/µL (N : 1,5-7,0)
Jumlah limfosit : 0,6 10^3/µL (N : 1,0-3,7)
Jumlah monosit : 0,57 10^3/µL (N : 0,16-1,00)
Jumlah eusinofil : 0,1 10^3/µL (N : 0-0,8)
Jumlah basofil : 0,0 10^3/µL (N : 0-0,2)
Masa perdarahan : 2,10 menit (N : 1,00-3,00)
Masa pembekuan : 13,50 menit (N : 8,00-15,00)
BUN : 11,9 mg/dL (N : 10,2-20,0)
LAB
Hemoglobin : 14,7 g/dL (N : 13,0-17,0)
GDS : 107 mg/dL (N : <180)
Ureum : 25,4 mg/dL (N : 18-55)
Kreatinin : 0,99 mg/dL (N : < 1,20)
SGOT : 13 U/L (N : 0-37)
SGPT : 23 U/L (N : 0-41)

D. PEMERIKSAAN RADIOLOGI :
Tanggal, 26/06/2018
USG Abdomen
Hasil : tampak pembesaran kelenjar prostat dengan IPP vertical 3,5 mm—GRADE 1 dan
volume = 55,51 ml.

VII. TINDAKAN DAN TERAPI


Cefotaxim : IV 2x1
Kalnex : IV 3x500 mg
Dycinon : IV 3x1
Vit C : IV 1x500 mg
Neurobat Forte : IV 1x1
Omeprazole : IV 1x40 mg
Ondancentron : IV 2x8 mg
Farmadol : IV 3x1
Remopain : IV 3x30 mg
D5 500 ml : IV 30 tpm

TTD PERAWAT
(Indah Wahyuni Sakriyanto)
ANALISA DATA PASIEN TN. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS
BPH (BENIGH PROSTATIC HYPERPLSIA)

MASALAH
DATA DIAGNOSA
PENYEBAB KEPERAWATA
(Tanda mayor & minor) KEPERAWATAN
N
Ds : Tindakan pembedahan Nyeri akut Nyeri akut b.d agen
P : Klien mengatakan TUR-P pencedera fisik d.d
nyeri, mengeluh nyeri
nyeri semakin terasa (D.0077)
ketika kencing dan
bergerak, nyeri hilang
ketika tidur.
Q : Klien mengatakan
nyeri
seperti disayat benda
tajam (perih) dan
terasa
seperti terbakar.
R : Klien mengatakan
nyeri
pada alat kelaminnya.
S : Klien mengatakan
skala
nyeri 5 menggunakan
skala nyeri numerik.
T : Klien mengatakan
nyeri
hilang timbul saat
merasa ingin kencing.

Do :
- Skala nyeri 5
- Tampak meringis
- Post operasi TUR-P
- Terpasang kateter 3
jalur ukuran 22.
Jalur lain untuk
spolling, dan jalur
satu untuk urobag.

Ds : Nyeri (post op BPH), Gangguan Gangguan mobilitas


- Klien mengatakan dan terpasang kateter mobilitas fisik fisik b.d nyeri d.d nyeri
nyeri saat bergerak saat bergerak (D.0054)
- Klien mengatakan
hanya di tempat
tidur saja, karena
menggunakan
kateter.

Do :
- Nyeri saat bergerak
- Aktivitas klien di
bantu oleh keluarga
dan perawat.

Ds : Efek prosedur invasif Risiko infeksi Risiko infeksi d.d efek


- Klien mengatakan prosedur invasive
nyeri seperti disayat (D.0142)
benda tajam (perih)
dan terasa seperti
terbakar
- Klien mengatakan
terasa panas pada
ujung penis yang
terpasang kateter

Do : Pada ujung penis


tampak dibalut perban dan
terdapat sedikit darah.

Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas:

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d mengeluh nyeri (D.0077)

2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d nyeri saat bergerak (D.0054)

3. Risiko infeksi d.d efek prosedur invasive (D.0142)


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS
BPH (BENIGH PROSTATIC HYPERPLSIA)
Diagnosa Hari/ Hari/
No LUARAN INTERVENSI Implementasi Evaluasi Ttd
Keperawatan Tgl Tgl
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajemen nyeri Selasa/2Observasi Rabu S :
agen pencedera intervensi keperawatan (I.08238) 3 a. Mengidentifikasi /24 P : Klien mengatakan
fisik (prosedur selama 1x24 jam, makaObservasi lokasi, karakteristik, masih nyeri, nyeri
operasi) d.d tingkat nyeri menurun a. Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, terasa ketika
mengeluh nyeri dengan kriteria hasil karakteristik, durasi, kualitas, intensitas
kencing dan
(D.0077) (L.08066) : frekuensi, kualitas, nyeri
a. Keluhan nyeri intensitas nyeri b. Mengidentifikasi skala bergerak, nyeri
menurun b. Identifikasi skala nyeri hilang ketika tidur.
b. Meringis menurun nyeri c. Mengidentifikasi Q: Klien mengatakan
c. Fungsi berkemih c. Identifikasi respon respon nyeri non nyeri seperti disayat
membaik nyeri non verbal verbal benda tajam (perih)
d. Identifikasi faktor d. Mengidentifikasi dan terasa seperti
yang memperberat dan faktor yang
terbakar.
memperingan nyeri memperberat dan
e. Identifikasi memperingan nyeri R: Klien mengatakan
pengaruh nyeri terhadap e. Mengidentifikasi masih nyeri
kualitas hidup pengaruh nyeri pada alat
terhadap kualitas hidup kelaminnya.
Terapeutik S : Klien mengatakan
f. Berikan tehnik non Terapeutik skala nyeri 4
farmakologis untuk f. Memberikan tehnik
menggunakan
mengurangi rasa nyeri non farmakologis
g. Kontrol untuk mengurangi rasa skala nyeri
lingkungan yang nyeri numerik.
memperberat rasa nyeri g. Mengontrol T: Klien mengatakan
lingkungan yang nyeri terasa saat
Edukasi memperberat rasa BAK.
h. Jelaskan penyebab, nyeri
periode, dan pemicu O:
nyeri Edukasi - Skala nyeri 4
- Tampak meringis
i. Jelaskan strategi h. Menjelaskan - Klien masih
meredakan nyeri penyebab, periode, dan dilakukan spolling
j. Anjurkan pemicu nyeri kateter
memonitor nyeri secara i. Menjelaskan strategi
mandiri meredakan nyeri
k. Ajarkan tehnik non j. Menganjurkan A : Nyeri akut teratasi
farmakologis untuk memonitor nyeri sebagian
mengurangi rasa nyeri secara mandiri P : Lanjutkan intervensi
k. Mengajarkan tehnik (b, d, f, g, i, j, k, l)
non farmakologis
Kolaborasi untuk mengurangi rasa
l. Kolaborasi nyeri
pemberian analgetik.
Kolaborasi
l. Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik.

2. Gangguan Setelah dilakukan Manajemen nyeri Selasa/2Observasi Rabu/24S : Klien mengatakan


mobilitas fisik b.d intervensi keperawatan (I.08238) 3 a. Mengidentifikasi masih nyeri saat bergerak
nyeri d.d nyeri selama 1x24 jam, makaObservasi lokasi, karakteristik,
saat bergerak mobilitas fisik a. Identifikasi lokasi, durasi, frekuensi, O : masih tampak nyeri
(D.0054) meningkat dengan karakteristik, durasi, kualitas, intensitas saat bergerak
kriteria hasil (L.05042) frekuensi, kualitas, nyeri
: intensitas nyeri b. Mengidentifikasi skala A : Nyeri belum teratasi
a. Nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri nyeri
b. Rentang gerak c. Identifikasi respon c. Mengidentifikasi P : Lanjutkan intervensi
menurun nyeri non verbal respon nyeri non (f, g, h, i, j, k)
c. Gerakan terbatas d. Identifikasi faktor yang verbal
menurun memperberat dan d. Mengidentifikasi
memperingan nyeri faktor yang
e. Identifikasi pengaruh memperberat dan
nyeri terhadap kualitas memperingan nyeri
hidup e. Mengidentifikasi
pengaruh nyeri
Terapeutik terhadap kualitas hidup
f. Berikan tehnik non
farmakologis untuk Terapeutik
mengurangi rasa nyeri f. Memberikan tehnik
g. Kontrol lingkungan non farmakologis
yang memperberat rasa untuk mengurangi rasa
nyeri nyeri
Edukasi g. Mengontrol
h. Jelaskan penyebab, lingkungan yang
periode, dan pemicu memperberat rasa
nyeri nyeri
i. Jelaskan strategi
meredakan nyeri Edukasi
j. Anjurkan memonitor h. Menjelaskan
nyeri secara mandiri penyebab, periode, dan
k. Ajarkan tehnik non pemicu nyeri
farmakologis untuk i. Menjelaskan strategi
mengurangi rasa nyeri meredakan nyeri
j. Menganjurkan
Kolaborasi memonitor nyeri
l. Kolaborasi pemberian secara mandiri
analgetik. k. Mengajarkan tehnik
non farmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
3. Risiko infeksi d.d Setelah dilakukan Pencegahan infeksi Rabu/24Observasi Kamis/2 S : Klien mengatakan
efek prosedur intervensi keperawatan (I.14539) a. Memonitor tanda dan 5 masih terasa panas
invasive (D.0142) selama 1x24 jam, makaObservasi gejala infeksi lokal dan pada ujung penis
yang terpasang
tingkat infeksi a. Monitor tanda dan sistemik kateter.
menurun dengan gejala infeksi lokal dan
kriteria hasil (L. sistemik Terapeutik O : Pada ujung penis
14137) : b. Memberikan tampak dibalut
a. Nyeri menurun Terapeutik perawatan kulit pada perban dan terdapat
b. Kemerahan b. Berikan perawatan kulit area luka sedikit darah.
menurun pada area luka c. mencuci tangan
A : Masalah belum
c. Bengkak menurun c. Cuci tangan sebelum sebelum dan setelah teratasi
dan setelah kontak kontak dengan pasien
dengan pasien dan dan lingkungan pasien P : Lanjutkan intervensi
lingkungan pasien d. Mempertahankan a. Pencegahan
d. Pertahankan tehnik tehnik aspetik infeksi (I.14539)
aspetik b. Perawatan selang
(I. 14568)
Edukasi
e. Menjelaskan tanda
Edukasi dan gelaja infeksi
e. Jelaskan tanda dan f. Mengajarkan cara
gelaja infeksi memeriksa kondisi
f. Ajarkan cara luka operasi
memeriksa kondisi luka g. Menganjurkan
operasi meningkatkan asupan
g. Anjurkan nutrisi
meningkatkan asupan
nutrisi
Perawatan selang (I.
14568)
Perawatan selang (I. Observasi
14568) a. Mengidentifikasi
Observasi indikasi dilakukan
a. Identifikasi indikasi pemasangan selang
dilakukan pemasangan b. Memonitor kepatenan
selang selang
b. Monitor kepatenan c. Memonitor jumlah,
selang warna dan konsistensi
c. Monitor jumlah, warna drainase selang
dan konsistensi d. Memonitor kulit
drainase selang disekitar insersi
d. Monitor kulit disekitar selang
insersi selang
Terapeutik
Terapeutik e. Melakukan
e. Lakukan kebersihan kebersihan tangan
tangan sebelum dan sebelum dan setelah
setelah perawatan perawatan selang
selang f. Mengganti selang
f. Ganti selang secara secara rutin
rutin g. Memotivasi
g. Motivasi peningkatan peningkatan aktivitas
aktivitas fisik secara fisik secara bertahap
bertahap
Edukasi
Edukasi h. Mengajarkan
h. Ajarkan mengenali mengenali tanda-
tanda-tanda infeksi tanda infeksi

Anda mungkin juga menyukai