Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
HASNI (PO713251191010)
HILDAYANTI SIJAYA (PO713251191011)
HUSNAH SUL (PO713251191012)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


JURUSAN FARMASI
2020
A. SISTEM KESEHATAN
Sistem kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelyanan kesehatan
dan orang orang yang menggunakan pelayaanan tersebut (demand side)
disetiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber
daya tersebut, dalam bentuk material. Dalam defenisi yang leih luas lagi.
Dalam batas batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan
adalah.
1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat banyak, antara lain angka
kematian ibu, angka kematian bayi, angka kejadian penyakit dan
berbagai indikator lainya.
2. Meningkatkan responsivitas terhadap harapan masyarakat. Dalam hal
ini masyarakat puas terhadap pelayanan kesehatan.
3. Menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan. Sistem kesehatan
diharapkan memberikan proteksi dalam bentuk jaminan pembiayaan
kesehatan bagi yang membutuhkan
B. SISTEM KESEHATAN NASIONAL
1. Latar belakang sistem kesehatan nasional
Tujuan nasional bangsa indonesia dalam pembukaan uud 1945
yang diselenggarakan melalui pembangunan nasional. Percepatan
pembangunan kesehatan melalui SKN dengan terobosan desa siaga,
jamkesmas, program perencanaan persalinan dan penecegahan
komplikasi (P4K).
2. Perkembangan dan tantangan sistem kesehatan nasional
a. Upaya kesehatan
Hasil dari upaya kesehatan sudah terlihat meskipun belum
menunjukkan perubahan yang signifikan secara nasional, selain itu
akses pelayanan kesehatan meningkat secara nasional tetapi
didaerah terpencil, tertinggal, perbatasan, dan pulau pulau kecil
terdepan dan terluar masih rendah.
b. Pembiayaan kesehatan
Dalam sistem kesehatan nasional, maka pembiayaan kesehatan
yang baik, terintegrasi, stabil dan berkesinambungan merupakan
pemegang peran yang sangat penting untuk terselenggaranya
pelayanan kesehatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam pembangunan kesehatan.
c. Sumber daya manusia kesehatan
Sumber daya manusia kesehatan merupakan komponen yang
sangat penting, dimana hal ini yang menjalankan upaya kesehatan
yang telah disusun oleh pemerintah. Sebagai pelaksana upaya
kesehatan tersebut, maka diperlukan sumber daya yang jumlahnya
mencukupi, kualitas dan jenis yang baik serta terdistribusi secara
adil dan merata.
d. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
Sediaan farmasi didominasi produk domestik dengan bahan
baku impor sampai dengan 85% kebutuhan. Sementara di
indonesia ada 9600 jenis tanaman dengan efek pengobatan.
DOEN derevisi secara berkala. Obat esensial generik sudah
diresepkan tetapi belumdipahami secara penuh: 90% obat
diresepkan di puskesmas adalah generik esensial, RS pemerintah <
76%, RS swasta < 49%, dan apotek < 47%
e. Manajemen dan informasi kesehatan
Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan oelh
tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan hukum
kesehatan, serta administrasi kesehatan.
Sistem informasi kesehatan nasional berbasis fasilitas sudah
mencapai kabupaten/kota tetapi masih minim pemanfaatanya.
Mencakup a. l sistem informasi manajemen puskesmas
(SIMPUS), sistem informasi manajemen kepegawaiaan (SIMKA),
sistem survainal, penyakit tidak menular, serta sistem jaringan
penelitian dan pengembangan kesehatan nasional (JPPKN)
f. Pemberdayaan masyarakat
Berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat banyak
didirikan , a.l 33.910 desa siaga dimana terdapat 20.986 pos
kesehatan desa (poskesdes). Posyandu telah berjumlah 269.202 dan
600 pos kesehatan pesantren (poskestren)
g. Perubahan lingkungan strategis
Tingkat global dan regional terkait mdgs dan politik kesehatan
internasional, sedangkan tingkat nasional dan lokal terkait proses
politik, yaitu disentralisasi, demokratisasi, dan politik kesehatan
dalam pilkada.
C. ASAS SISTEM KESEHATAN NASIONAL
1. Pengertian sistem kesehatan nasional (SKN)
Sistem kesehatan nasioanl adalah tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling
mendukung, guna menjamin derajat kesehatn yang setinggi tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
pembukaan UUD 1945
Pada hakikatnya, sistem kesehatan nasional adalah juga
merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan pemangunan
kesehatan, yang memaduakn berbagai upaya bangsa indonesia dalam
satu derap langkah guna menajmin tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan.
2. Landasan sistem kesehatan nasional
a. Landasan idil : pancasila
b. Landasan konstitusional : UUD 1945, khususnya
(a) Pasal 28; setiap oarang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupanya
(b) Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh dan berkembang
(c) Pasal 28 C ayat (1) ; setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan, budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(d) Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkunag hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.
(e) Pasal 34 ayat (2) ; Negara mengembangkan system jaminan
social bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan , dan ayat (3) ; Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak .
3.Prinsip dasar pembangunan kesehatan
Sesuai dengan UU 17/2007 RPJPN 2005-2025, pembangunan
kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan dan system kesehatan nasional, mendasar
pada aspek:
1.Prikemanusiaan
2.Pemberdayaan dan kemandirian
3.Adil dan merata
4.Pengutamaan dan manfaat
5.HAM
6.Sinergisme dan kemitraan dan dinamis
7.Komitmen dan tata kepemerintahan yang baik
8.Dukungan regulasi
9.Antisipatif dan proaktif
10.Responif genre
11.Kearifan lokal

4.Tujuan system kesehatan nasional

Tujuan system kesehatan nasional adalah terselenggaranya


pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat,
swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya
guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya

5.Kedudukan system kesehatan nasional

1.Supra sistem kesehatan nasional

Supra system kesehatan nasional adalah system penyelenggaraan


Negara. Sistem kesehatan nasional bersama dengan berbagai subsistem
lain, diarahkan untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan social

2.Kedudukan system kesehatan nasional terhadap system nasional lain

Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai factor,yang


tidak hanya menjadi tanggung jawab sector kesehatan, melainkan juga
tanggung jawab dari berbagai sector lain terkait yang terwujud dalam
berbagai bentuk system nasional. Dengan demikian, system kesehatan
nasional harus berinteraksi secara harmonis dengan berbagai system
nasional seperi:

a.Sistem pendidikan nasional


b.Sistem perekonomian nasional

c.Sistem ketahanan pangan nasional

d.Sistem Hankamnas, dan

e.Sistem-sistem nasional lainnya

Dalam keterkaitan dan interaksinya, system kesehatan nasional


harus dapat mendorong kebijakan dan upaya dari berbagai system
nasional sehingga berwawasan kesehatan. Dalam arti system-sistem
nasional tersebut berkontribusi positif terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan

3.Kedudukan system kesehatan nasional terhadap penyelenggaraan


pembangunan kesehatan di daerah

Sistem kesehatan nasional merupakan acuan bentuk dan cara


penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.

4.Kedudukan system kesehatan nasional terhadap berbagai system


kemasyarakatan termasuk swasta.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh


dukungan system nasional dan budaya masyarakat yang secara
bersama terhimpun dalam berbagai system kemasyarakatan. Sistem
kesehatan nasional merupakan bagian dari system kemasyarakatan
yang dipergunakan sebagai acuan utama dalam mengembangkan
perilaku dan lingkungan sehat serta berperan aktif masyarakat dalam
berbagai upaya kesehatan

6.Subsistem kesehatan nasional

1.Subsistem upaya kesehatan

2.Subsistem pembiayaan kesehatan


3.Subsistem sumber daya manusia kesehatan

4.Subsistem sediaan farmasi,alat kesehatan, dan makanan

5.Subsistem manajemen dan informasi kesehatan

6.Subsistem pemberdayaan masyarakat

D.SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

1.Pengertian

Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat


(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya

2.Tujuan

Yaitu terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai, terjangkau, dan


bermutu untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

3.Unsur-unsur utama

a.Upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan yang dilakukan


oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dimasyarakat.

UKM mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,


pemberantasan penyakit menular,penyehatan lingkungan, dan penyediaan
sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat tambahan makanan dalam
makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan
bahan berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
b.Upaya kesehatan perorangan (UKP) adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan

UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan pernyakit,


pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan
kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

4.Prinsip

a.Berkesinambungan dan paripurna

b.Bermutu, aman dan sesuai kebutuhan

c.Adil dan merata

d.Non diskriminatif

e.Terjangkau

f.Teknologi tempat guna

g.Bekerja dalam tim secara cepat dan tepat

E.SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

1.Pengertian

Adalah tatanan yang mnghimpun berbagai upaya penggalian,


pengalokasian, dan pembelanjaan sumber daya keuangan secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya

2.Tujuan

Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi,


teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan beerdaya
guna, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

3.Unsur-unsur utama

 Perencanaan tenaga kesehatan: Upaya penetapan jenis, jumlah, dan


kualifikasi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan
kesehatan
 Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan: Upaya pengadaan tenaga
kesehatan, sesuai dengan jenis, jumlah, dan kualifikasi yang telah
direncanakan serta peningkatan kemampuan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan
 Pendaya gunaan tenaga kesehatan: Upaya pemerataan, pemanfaatan,
pembinaan, dan pengawasan tenaga kesehatan

F.SUBSISTEM SDM KESEHATAN


1.Pengertian

Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan


dan pelatihan, serta pendaya gunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan
saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja
secara sekesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan
wewenang dalam melakukan upaya kesehatan

2.Tujuan
Tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi terdistribusi
secara adil, serta termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya .

G.SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI ALAT KESEHATAN, DAN


MAKANAN
1.Pengertian

Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin


ketersediaan, pemerataan, serta mutu obat perbekalan kes secara terpadu dan
saling mendukung dalam rangka tercapainya derejat kes yang setinggi-
tingginya.

Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang
diperlukan umtuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

2.Tujuan

Tersedianya obat dan perbekalan kes yang aman, bermutu dan bermanfaat,
serta terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kes guna meningkatkan derajat kes yang setinggi-tingginya.

3.Prinsip Obat Dan Perbekalan Kesehatan

1.Merupakan kebutuhan dasar manusia yang berfungsi social


2. Sebagai barang public harus dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya
3. Tidak dipromosikan secara berlebihan dan menyesatkan

H.SUBSISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI KESEHATAN

1. Pengertian

Adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya adm kes yang


ditopang oleh pengelolaan data dan informasi, pengembangan dan penerapan
IPTEK, serta pengaturan hokum kes secara terpadu dan saling mendukung,
guna menjamin tercapainya derajat kes yang setinggi-tingginya.

2.Tujuan
Terselenggaranya fungsi-fungsi adm kes yang berdaya guna,
didukung oleh system informasi, IPTEK dan hukum kes, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kes guna meningkatan derajat kes yang
setinggi-tingginya.

3.IPTEK kesehatan

Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK kes adalah untuk kepentingan


masyarakat yang sebesar-besarnya dan tidak boleh bertentangan dengan
etika, moral dan nilai agama

4.Hukum kesehatan

 Pengembangan hokum kes diarahkan umtuk terwujudnya system hukum


kes yang mencakup pengembangan substansi hokum, pengembangan
kultur dan budaya hokum, serta pengembangan aparatur hokum kes
 Tujuan pengembangan untuk menjamin terwujudnya kepastian hokum,
keadilan hokum, dan manfaat hokum.
 Pengembangan dan penerapan hokum kesehatan harus menjunjung tinggi
etika, moral dan nilai agama
 Dikembangkan secara nasional dan dipakai sebagai acuan dalam
mengembangkan peraturan perundang-undangan kesehatan daerah
 Ruang lingkup hukum kesehatan mencakup penyusunan peraturan
perundang-undangan, pelayanan advokasi hokum, dan peningkatan
kesadaran hokum dikalangan masyarakat
 Penyelenggaraan hokum kesehatan didukung oleh pembentukan dan
pengembangan jaringan informasi dan dokumentasi hokum kesehatan,
serta pengembangan satuan unit di organisasi hokum kesehatan di Depkes.

I. PENYELENGGARAAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

a.Pelaku SKN
Pelaku penyelenggaraan pembangunan kesehatan sesuai SKN adalah:

 Masyarakat
 Pemerintah

 Badan legislative

 Badan yudikatif

b.Proses penyelenggaraan

1. Menerapkan pendekatan kesisteman yaitu cara berfikir dan bertindak


yang logis, sistematis, sistematis, komprhensif, dan holistic

2. Penyelenggaraan system kesehatan nasional memerlukan keterkaitan


antar unsur- unsur system kesehatan nasional

3. penyelenggaraan system kesehatan nasional memerlukan komitmen yang


tinggi dan dukungan serta kerjasama yang baik dari para pelaku system
kesehatan nasional yang ditunjang oleh tata penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang baik

4. penyelenggaraan system kesehatan nasional memerlukan adanya


kepastian hokum dalam bentuk penetapan berbagai peraturan perundang-
undangan yang sesuai

5. dilakukan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian,serta


pengawasan dan pertanggungjawaban secara sistematis , berjenjang dan
berkelanjutan.
UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM KESEHATAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

N0 72 TAHUN 2012

TENTANG

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang ; bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 167


ayat(4)undangundangnomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ,
perlu menetapkanperaturan presiden tentang system kesehatan
nasional ;

Mengingat ; 1. Pasal 4 ayat (1) undang-undang dasar republic Indonesia tahun


1945
2.undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
(lembaran Negara republic Indonesia tahun 2009 nomor 144 ,
tambahan lembaran Negara republic Indonesia nomor 5063);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :PERATURAN PRESIDEN TENTANG SISTEM


KESEHATAN NASIONAL.

Pasal 1

Dalam peraturan presiden ini yang dimaksud dengan ;

(1) Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik ,mental,spiritual


maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis
(2) System kesehatan nasional (SKN) adalah pengelolaan kesehatan
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia
secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya . DLL

Pasal 2
1. Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui
pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan ,
sumber daya kesehatan , upaya kesehatan , pembiayaan
kesehatan , peran serta dan pemberdayaan masyarakat ,
ilmu pengetahuan dan tekhnologi dibidang kesehatan , serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya
2. Pengelolaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan secara berjenjang dipusat dan daerah dengan
memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungdsional
dibidang kesehatan
3. Pengelolaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan melalui SKN
4. Otonomi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan berdasarkan kerangka Negara kesatuan republic
Indonesia
5. Otonomi fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan berdasarkan kemampuan dan ketersediaan
sumberdaya dibidang kesehatan .

Pasal 3
1) Komponen pengelolaan kesehatan yang disusun dalam SKN
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dikelompokkan dalam
subsistem;
a. Upaya kesehatan;
b. Penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. Pembiayaan kesehatan ;
d. Sediaan farmasi, alat kesehatan , dan makanan;
e. Manajemen, informasi , dan regulasi kesehatan
f. Pemberdayaan masyarakat.
2) Rincian SKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari peraturan presiden ini.

Pasal 4

1. SKN dilaksanakan oleh pemerintah , pemerintah daerah , dan / atau


masyarakat
2. SKN dilaksanakan secara berkelanjutan , sistematis , terarah ,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dengan
menjaga kemajuan, kesatuan, dan ketahanan nasional.
3. Pelaksanaan SKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
berdasarkan standar persyaratan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 5

SKN menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan


kesehatan yang dimulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan
monitoring dan evaluasi.

Pasal 6

1. Pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan


kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia
kesehatan, serta upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative
2. Profesionalisme sumber daya manusia kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dibina oleh mentri hanya bagi tenaga
kesehatan dan tenaga pendukung / penunjang kesehatan yang terlibat
dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manjemen
kesehatan.
3. Pelaksanaan SKN sebagaimana dimaksud pada ayat(1)

Pasal 7

1. Untuk meningkatkan akselerasi dan mutu prlaksanaan SKN,


pembangunan kesehatan perlu melandaskan pada pemikiran dasar
pembangunan kesehatan
2. Pemikiran dasar pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi pemikiran tentang pelaksanaan, tujuan, dan prinsip dasar
pembangunan kesehatan
3. Prinsip dasar pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terdiri dari perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan dan manfaat.

Pasal 8

Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SKN

Pasal 9

Pada saat peraturan presiden ini mulai berlaku, peraturan yang mengatir tentang
SKN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 10

Peraturan presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan , Agar setiap
orang mengetahuinya , memerintahkan perundang-undangan peraturan presiden
ini dengan penempatan dalam lembaga republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/mobile/dr_Qiqi/sistem-kesehatan-nasional-
tahun-2012 [online] diakses pada 25, februari 2020 11:00 WITA
Kepmenkes 2009, tentang sistem kesehatan nasional
Kepmenkes 2012, peraturan sistem kesehatan nasional
https//www.elevenia.co.id/mengenai-sistem-kesehatan-nasional-yang-
perlu-kita-ketahui/ [online ] diakses pada 25, februari 2020 11: 00
WITA

Anda mungkin juga menyukai