Anda di halaman 1dari 147

LAPORAN AKTUALISASI

EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL


MELALUI ‘DOOR TO DOOR’ DI PUSKESMAS WAKADIA

Oleh :

drg. CAHYA SEPTIANI MUURI


NDH : 5

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN LXIV TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2020

i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI

EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL


MELALUI ‘DOOR TO DOOR’ DI PUSKESMAS WAKADIA

Oleh :

drg. CAHYA SEPTIANI MUURI


NIP. 19891023 201903 2 015

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal: 20 Juni 2020

COACH, MENTOR,

Drs. Sahabuddin,M.Si Laode Rajab Gade, S.KM, M.Kes


NIP. 19621207 1982031 003 NIP. 19791021 200502 1 004

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI

EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL


MELALUI ‘DOOR TO DOOR’ DI PUSKESMAS WAKADIA

Oleh :
drg. CAHYA SEPTIANI MUURI
NIP. 19891023 201903 2 015

Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar
Aktualisasi yang diselenggarakan Pada tanggal : 20 Juni 2020

Kendari, 20 Juni 2020


PENGUJI, COACH MENTOR

Ratna, S.KM.,S.Kep.,M.Kes. Drs. Sahabuddin, M.Si. Laode Rajab Gade, S.KM,M.Kes


NIP. 19700827 199003 2 005 NIP. 19621207 198203 1 003 NIP. 19791021 200502 1 004

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si


Pembina Utama Madya Gol IV/d
NIP. 19620407 198103 2 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah
dan rahmat karuniaNYA, sehingga penulis dapat membuat laporan aktualisasi
berjudul “EDUKASI KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL
MELALUI “DOOR TO DOOR” DI PUSKESMAS WAKADIA”. Sebagai
bagian dari pelaksanaan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Muna
Tahun 2020.

Penulis menyadari bahwa selama laporan ini di susun, penulis banyak


mendapat bantuan , masukan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga
penulisan laporan aktualisasi ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu, melalui karya
tulis ini, penulis secara khusus mengucapkan terimah kasih kepada Bapak Drs.
Sahabuddin, M. Si selaku coach dan Bapak Laode Rajab Gade, S.KM, M.Kes
selaku mentor yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam
memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan petunjuk mulai penyusunan rencana
aktualisasi hingga penyusunan laporan ini.

Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terimah kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Propinsi Sulawesi


Tenggara beserta jajarannya yang telah memberikan bimbingan selama
Pelatihan Dasar CPNS 2020 berlangsung;
2. Pemerintah Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS 2020;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Muna beserta jajarannya yang telah memberikan dukungan dan
arahan selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS 2020 berlangsung;
4. Bapak/Ibu Widyaswara yang telah mendidik dan membina kami tentang
nilai-nilai dasar profesi ASN;

iv
5. Bapak/Ibu Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS 2020 yang begitu
sabar menghadapi peserta pelatihan;
6. Bapak/Ibu rekan kerja yang memberi masukan dan saran kepada penulis;
7. Bapak/Ibu dan keluarga besar yang senantiasa mendoakan, memotivasi dan
membantu penulis;
8. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS 2020 Golongan III angkatan
LXIV yang telah memberi warna dan pengalaman indah dalam pelaksanaan
internalisasi sampai penyusunan laporan aktualisasi.
Dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan
dan saran, sehingga penulis dapat berkarya lebih baik pada masa yang akan datang.
Akhirnya harapan dan doa dari penulis semoga rancangan ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan sikap dan prilaku dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab sebagai ASN.

Raha, 15 Juni 2020

Penulis

drg. Cahya Septiani Muuri

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

I.2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 3

I.3. Manfaat ........................................................................................ 3

I.4. Ruang Lingkup. ............................................................................ 4

BAB II GAMBARAN UMUM DAN DESKRIPSI NILAI-NILAI DASAR ASN

II.1. Gambaran Umum Organisasi ...................................................... 5

II.1.1 Letak Geografis ............................................................. 5

II.1.2.Visi dan Misi Organisasi. .............................................. 6

vi
II.1.3.Struktur Organisasi ........................................................ 7

II.1.4. Profil Organisasi ........................................................... 8

II.2. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN .................................................... 9

II.3. Penetapan Isu dan Dampaknya ................................................... 18

II.3.1 Penetapan Isu .............................................................. 18

II.3.2. Analisis Isu. ................................................................ 19

II.3.3. Dampak Bila Isu Tidak Dipecahkan. ......................... 20

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

III.1. Unit Kerja................................................................................... 21

III.2. Isu Yang Diangkat ..................................................................... 21

III.3. Deskripsi Isu .............................................................................. 21

III.4. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................. 21

III.5. Tujuan Gagasan ......................................................................... 21

III.6. Analisis Dampak ........................................................................ 22

III.7. Rancangan Aktualisasi ............................................................... 23

III.8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan. ................................................... 31

BAB IV PENCAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI DASAR

IV.1 Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan Yang Telah Diaktualisasi .... 32

IV.2. Pelaksanaa Kegiatan Dan Capaiannya ...................................... .35

IV.3. Matriks Habituasi. ..................................................................... 97

IV.4. Kendala Dan Strategi dalam Pelaksanaan aktualisasi. ............. 104

vii
BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan ................................................................................. 105

V.2. Saran........................................................................................... 105

V.3. Rencana Tindak lanjut. .............................................................. 106

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

viii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas Wakadia .................................................. 6

Tabel 2.2 Distrbusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wakadia Tahun 2019 ... 8

Tabel 2.3 Distrbusi Tenaga Non Kesehatan Puskesmas Wakadia Tahun 2019...9

Tabel 2.4 Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG ........................................... 19

Tabel 3.7 Rancangan Aktualisasi. ..................................................................... 23

Tabel 3.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan. .......................................................... 31

Tabel 4.1 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi. ................................... 32

Tabel 4.2.1 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Kepala

Puskesmas…………………………………………………………35

Tabel 4.2.2 Membuat Kartu Kontrol Kesehatan Gigi dan Mulut Untuk

Ibu Hamil…………………………………………………………46

Tabel 4.2.3 Membuat Banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil

menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut”…………….……………...57

Tabel 4.2.4 Melakukan Pemeriksaan Gigi dan

Mulut ………………………………………………..…….....69

Tabel 4.2.5 Melakukan penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan

Mulut pada Ibu Hamil…………………………………………..82

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Melakukan Pertemuan Dengan Pimpinan ........................................ 38

Gambar 2 Mendapatkan Arahan Dari Pimpinan Mengenai Rencana

Kegiatan Penyuluhan ....................................................................... 40

Gambar 3 Mencatat Hasil Pertemuan Dan Bimbingan Dari Pimpinan............. 42

Gambar 4 Membuat Surat Izin Kegiatan Penyuluhan Berdasarkan

Hasil Pertemuan ............................................................................... 44

Gambar 5 Melalukan Konsultasi Dengan Koordinator Ruang KIA ................. 49

Gambar 6 Menyiapkan Materi Dan Membuat Desain Kartu Kontrol

Kesehatan Gigi Dan Mulut .............................................................. 51

Gambar 7 Mencetak Kartu Kontrol Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil ..... 53

Gambar 8 Mendistribusikan Kartu Kontrol Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu

Hamil Ke Ruang KIA ...................................................................... 55

Gambar 9 Meminta Persetujuan Dari Pimpinan ............................................... 59

Gambar 10 Menyiapkan Materi Untuk Banner ................................................. 61

Gambar 11 Membuat Desain Banner ................................................................ 63

Gambar 12 Meletakkan Banner Di Ruang KIA ................................................ 66

x
Gambar 13 Menyiapkan Alat Dan Bahan Untuk Pemeriksaan Gigi

Dan Mulut Ibu hamil ...................................................................... 71

Gambar 14 Melakukan Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil .................... 73

Gambar 15 Melakukan Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Ibu Hamil .................... 74

Gambar 16 Mencatat Hasil Pemeriksaan Dalam Kartu Kontrol ....................... 76

Gambar 17 Memberikan Penjelasan Medis Terkait Masalah Gigi Dan Mulut

Ibu Hamil. ..................................................................................... 79

Gambar 18 Membuat Informed Consent. .......................................................... 80

Gambar 19 Menyiapkan Materi Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Pada Ibu Hamil............................................................................... 84

Gambar 20 Menyiapkan Metode Penyuluhan Yang Efektif . ........................... 86

Gambar 21 Menyiapkan Perlengkapan Penytuluhan Kesgimul Pada

Ibu Hamil. ...................................................................................... 88

Gambar 22 Melakukan Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Kesehatan

Gigi Dan Mulut. ............................................................................. 90

Gambar 23 Melakukan Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Kesehatan

Gigi Dan Mulut. ............................................................................. 91

Gambar 24 Melakukan Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Kesehatan

xi
Gigi Dan Mulut. ............................................................................. 92

Gambar 25 Melakukan Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Kesehatan

Gigi Dan Mulut. ............................................................................. 93

Gambar 26 Melakukan Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Kesehatan

Gigi Dan Mulut. ............................................................................. 94

Gambar 27 Daftar Nama Peserta Penyuluhan Kesgimul. ................................. 95

xii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Berdasarkan Undang-undang ASN No.5 tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja (PPPK) pada instansi
pemerintah. ASN memiliki tiga peran utama, yaitu: sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
hal ini, dapat dikatakan ASN berperan penting dalam menentukan keberhasilan
aktivitas kepemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus memiliki
komitmen dan integritas yang tinggi, serta bertindak sesuai dengan nilai dasar
dan kode etik ASN.
Fenomena yang terjadi saat ini, sebagian besar ASN masih kurang
profesional. Faktanya, masyarakat menganggap ASN sebagai pekerja yang
paling tidak disiplin bila dibandingkan profesi lainnya. Citra buruk negatif ASN
itu seolah mengakar kuat dan menjadi turun menurun. Akibatnya, sistem
pemerintahan pun terganggu. Masyarakat banyak yang mengeluhkan
berbelitnya birokrasi, buruknya pelayanan publik, ditambah lagi dengan
korupsi yang sudah membudaya.
Begitu pula yang terjadi di instansi pemerintahan dasar seperti pada
Puskesmas Wakadia. Sebagai gerbang terdepan pelayanan kesehatan
masyarakat, khususnya dokter gigi. Dokter gigi puskesmas yang merupakan
salah satu unsur ASN sangat perlu untuk bersikap profesional dan berintegritas.
Sebagai pusat kesehatan gigi masyarakat yang berada di garda terdepan, dokter
gigi puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan prima. Hal ini sejalan
dengan Visi Puskesmas Wakadia, yaitu Terwujudnya Puskesmas Yang Handal
menuju Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan Sejahtera.
Namun, pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut terkadang masih
menjadi hal yang disepelekan dan tidak dianggap penting oleh masyarakat di

1
Puskesmas Wakadia khususnya ibu hamil. Dari penelitian yang dilakukan oleh
Academy of General Dentistry, Chicago membuktikan bahwa ibu hamil yang
mengalami masalah pada gigi dan mulut beresiko 3-5x lebih besar melahirkan
prematur daripada yang memiliki tingkat kesehatan mulut yang baik. Hal
tersebut diperkuat oleh riset Heather Jaret dari University of North Carolina
bahwa ibu hamil yang sakit gigi kronis beresiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah. Disamping itu dalam penelitian yang ditulis di Journal of
Periodontology bulan februari 2006 menyatakan bahwa perawatan gigi dan
mulut sejak dini pada ibu hamil dapat menurunkan resiko preeklampsia sekitar
5-8%.
Pada saat hamil, kadar asam di dalam mulut meningkat oleh karena rasa
mual dan muntah yg biasanya dialami ibu hamil. Rasa mual tersebut
menyebabkan ibu hamil malas menyikat gigi seperti biasanya 2x sehari karena
ada kecenderungan menyikat gigi dapat memicu rasa mual. Pada ibu hamil juga
juga ditemukan adanya pengeroposan gigi/kerusakan gigi oleh karena
penurunan pH di dalam mulut selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil juga
mudah mengalami peradangan gusi yang diperparah oleh hormon progesteron
dan estrogen. Terjadinya peningkatan hormon tersebut, mengakibatkan
pelepasan histamin dan enzim proteolitik sehingga respon peradangan gusi
meningkat. Bila, peradangan gusi makin parah, gusi menjadi membesar dan
bengkak (inflamasi) dan perlahan lahan jaringan ikat pada gusi lepas dari gigi
dan gigi mudah goyang. Istilah Pembesaran gusi pada ibu hamil ini disebut
gingivitis gravidarum (pregnancy gravidarum).
Adanya kecenderungan yang pada ibu hamil untuk datang ke dokter gigi
ketika sudah ada keluhan yang sangat mengganggu aktivitas. ‘Sakit Gigi’ dalam
istilah mereka biasanya identik dengan apabila sudah mengganggu aktivitas
sehari-hari. Untuk itu, melalui program aktualisasi ini, diharapkan dokter gigi
puskesmas, yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima,
sebagai wujud aktualisasi dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi melalui gagasan yang diangkat
yaitu “peningkatan kesadaran ibu hamil di Puskesmas Wakadia tentang

2
pentingnya kesehatan gigi dan mulut” sehingga dapat berkontribusi dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat..

I.2. Tujuan dan Sasaran


1.2.1 Tujuan Umum
Pendidikan dan pelatihan dasar dokter gigi calon ASN memiliki tujuan:
1. Untuk membentuk dokter gigi yang akuntabel, yaitu bertanggung jawab
penuh untuk melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
dengan baik dan maksimal.
2. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan jiwa
nasionalisme
3. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan
menerapkan etika publik
4. Untuk membentuk dokter gigi yang melayani masyarakat dengan komitmen
mutu, yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas
5. Untuk membentuk dokter gigi yang memiliki nilai anti korupsi dalam
melaksanakan tugas.

1.2.2 Tujuan khusus


Adapun tujuan khusus dari aktualisasi yang penulis laksanakan di
Pusekesmas Wakadia yaitu untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

1.2.3 Sasaran
Adapun sasaran aktualisasi yaitu ibu-ibu hamil pada wilayah desa
Lakapodo.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Penulis
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang aparatul

3
sipil negara (ASN)
b. Kemampuan bertanggung jawab dan menjunjung akuntabilitas
c. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dan kemampuan
mengaktualisasi Pancasila sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme
d. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik
e. Kemampuan memahami tindakan yang menghargai efektifitas, efesiensi,
mengandung inovasi untuk peningkatan mutu
f. Kemampuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang amanah, jujur,
tidak korupsi, dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansinya
1.3.2 Manfaat Untuk Organisasi
Manfaat kegiatan aktualisasi ini bagi organisasi yaitu mendapatakan
kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar sebagai bahan masukan dan usulan
dalam usaha melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik untuk mencapai
tujuan, visi dan misi bersama.
1.3.3 Manfaat Untuk Pasien
Manfaat kegiatan aktualisasi ini untuk pasien yaitu dapat meningkatkan
pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

I.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan
fungsi dokter gigi puskesmas dalam bidang pelayanan dan promosi kesehatan
gigi dan mulut masyarakat di Poli Gigi Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Wakadia, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN DESKRIPSI NILAI-NILAI
DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

II.1. Gambaran Umum Organisasi


II.1.1. Letak Geografis
Puskesmas Wakadia terletak di Ibu Kota Kecamatan Watopute,
sekitar 13 Km dari Ibu Kota Kabupaten Muna. Wilayah kerja Puskesmas
Wakadia di Kecamatan Watopute terletak antara 4-5º LS dan 122-123º BB.
Wilayah kerja Puskesmas Wakadia terdiri dari 3 Desa dengan luas wilayah
67,66 Km2.

Secara teritorial batas-batas wilayah kerja Puskesmas Wakadia


Kecamatan Watopute adalah sebagai berikut :

✓ Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Lasalepa


✓ Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Katobu
✓ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga
✓ Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kusambi

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Wakadia

5
Tabel 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas Wakadia
NO NAMA DESA / KELURAHAN LUAS WILAYAH STATUS

1 LAKAPODO 13,04Km² Desa


2 WAKADIA 38,45 Km² Desa
3 MATARAWA 16,17Km² Desa
JUMLAH 67,66 Km²

II.1.2. Visi Dan Misi Organisasi


1. Visi
“Terwujudnya puskesmas yang handal menuju masyarakat yang
berperilaku hidup sehat dan sejahtera”
2. Misi
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang Prima,
Transparan dan berkualitas sesuai prosedur dan berstandarisasi.

1) Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas


puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan
2) Mencegah dan menangani penyakit serta masalah kesehatan lainnya,
guna meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
sejahtera dan berkeadilan.
3) Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
4) Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
5) Berkoordinasi dengan lintas program, lintas sektor, dan kelompok
masyarakat
3. Strategi
Untuk mencapai Visi dan misi puskesmas tersebut diatas diperlukan 5
strategi pengembangan yakni :
a. Peningkatan Kualitas SDM Melalui Pendidikan dan Latihan
b. Pengembangan Kebijakan Program Kerja Puskesmas
c. Meningkatkan Mutu Perencanaan
d. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor dan Kemasyarakatan
e. Meningkatkan Motivasi dan Etos Kerja Staf Puskesmas

6
4. Tata Nilai
Tata nilai Puskesmas Wakadia dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan adalah berorientasi pada kepuasan pasien meliputi nilai sebagai
berikut :
1. Santun : sopan dan ramah dalam tutur kata dan
perilaku
2. Tanggung jawab : menjalankan pekerjaan secara konsisten dan
sepenuh hati
3. Maju : bekerja dengan semangat perubahan dan
pikiran positif
4. Amanah : melaksanakan tugas sesuai uraian tugas
masing-masing
5. Ikhlas : melayani tanpa membeda-bedakannya

II.1.3.Struktur Organisasi

7
II.1.4. Profil Organisasi
Wilayah cakupan kerja Pukesmas Wakadia tahun 2017 dihuni oleh 3.873
jiwa dengan jumlah KK sebanyak 1.029 KK, ini bisa kita liat dari beberapa
desa yang ada di wilayah kerja puskesmas Wakadia. Masyarakat mayoritas
mata pencahariannya adalah petani dan permebelan dan setiap tahun masih
banyak dikalangan anak laki-laki usia produktif yang keluar wilayah Kab.
Muna dengan alasan untuk mencari pekerjaan yang kemudian ditambah
dengan angka kematian yang cukup tinggi, sehingga tentu saja hal ini dapat
mengurangi populasi jumlah penduduk di Kecamatan Watopute.

Dari berdirinya puskesmas wakadia pada Tahun 2017 didukung oleh 74


orang tenaga kesehatan. Distribusi tenaga kesehatan di Puskesmaas Wakadia
seperti pada tabel berikut ;

Tabel 2.2 Distrbusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wakadia Tahun


2019
Status
NO Profesi Jumlah
PNS PTT Honorer Sukarela
1 Dokter Umum 1 1 0 0 0
2 Dokter Gigi 1 1 0 0 0
3 S.Kep 5 2 0 3 0
4 Ners 11 2 0 9 0
5 S.Farm. 1 0 0 1 0
6 DIII.Farm 2 0 0 2 0
7 SKM 7 1 0 6 0
8 D IV Kebidanan 5 1 0 4 0
9 D III Keperawatan 18 4 0 14 0
10 D III Kebidanan 19 1 0 18 0
11 D III Gizi 1 1 0 0 0
12 S1 Gizi 1 0 0 1 0
13 S2.Bidan 1 1 0 0 0
14 Perawat Gigi 3 0 0 3 0
Jumlah 76 15 0 0 0

8
Tabel 2.3 Distribusi Tenaga Non Kesehatan Puskesmas Wakadia Tahun 2019
Status
NO Profesi Jumlah Pendidikan
PNS Honor/Kontrak
1 Sopir 1 SMA - 1
2 Cleaning Service 4 SMA - 4
3 Satpam 1 SMA - 1
4 Administrasi 1 SI - 1
Jumlah 7 - - 7

II.2. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi,
maka setiap ASN harus mengamalkan lima nilai dasar ASN.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban bagi individu atau kelompok/instansi
untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan amanah yang diberikan.
Adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam akuntabilitas yakni:
a) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
kepala puskesmas Wakadia memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya

b) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.

c) Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-
Undang, Kebijakan, dan peraturan yang berlaku.

d) Tanggung Jawab

9
Tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh
setiap individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati
seseorang. Yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut
memiliki sifat kepedulian dan kejujuran yg sangat tinggi.

e) Keadilan
Keadilan harus dipromosikan oleh kepala puskesmas Wakadia dan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi.

f) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.

g) Keseimbangan
Diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan
serta harapan, dan kapasitas. Setiap individu harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kerja.
h) Kejelasan
Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.

i) Konsistensi
Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur,
sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel.

2. Nasionalisme
Yakni pandangan atau faham kecintaan manusia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Adapun nilai-nilai
yang terkandung di dalam nasionalisme di bagi atas 5 Pancasila dengan butir-
butirnya sebagai berikut :

10
a) Sila Pertama : (Ketuhanan yang maha esa)
• Percaya dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa sesuai dengan agama
dan keprcayaan masing-masing
• Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama
• Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
b) Sila Kedua : (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
• Berani membela kebenaran dan keadilan
• Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama
manusia
• Mencintai sesama manusia
• Mengembangkan sikap tenggang rasa
• Tidak semena-mena terhadap orang lain
c) Sila Ketiga : (Persatuan Indonesia)
• Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keseimbangan
bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
• Cinta tanah air dan bangsa
• Bangga sebagai bangsa Indonesia, bertanah air Indonesia
• Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang ber bhineka tunggal
ika

d) Sila Keempat : (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan perwakilan)
• Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan
11
e) Sila Kelima : (Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia)
• Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan gotong royong
• Bersikap adil
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
• Menghormati hak-hak orang lain
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain

3. Etika Publik
Yakni tata krama/sopan santun dalam berkelakuan sesuai lingkungan
setempat, adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam etika publik yaitu :
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
d) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
e) Memelihara dan menjujung tinggi etika luhur
4. Komitmen Mutu,
Yakni cara bekerja yang menggunakan pembaharuan demi kemajuan
dan kepentingan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung yaitu :
a) Efektifitas, efisiensi, mutu dan inovasi
b) Komitmen dalam pemberian pelayanan yang prima
c) Pemberian layanan yang cepat, tepat dan ramah
d) Pelayanan yang menyentuh hati
e) Orientasi mutu :
• Tangible (nyata)
• Realibility (kehandalan)
• Responsive (cepat tanggap)
• Coutesy (keramahan)
• Communication (komunikasi dalam menjalin kerjasama yang baik)

12
5. Anti Korupsi
Perilaku yang mencerminkan keterhindaran diri dari kerusakan dan
kebobrokan yang dampaknya bisa menyebabkan kerusakan baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Adapun nilai-nilai yang terkandung di Anti Korupsi yaitu :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK).
a. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban serta Kode Etik ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala puskesmas Wakadia
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,

13
maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya ASN bertugas :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3) Mempercepat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Selain kedudukan, tugas dan fungsi ASN juga mempunyai hak dan
kewajiban agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak sesuai dengan UU ASN sebagai
berikut :
PNS berhak memperoleh :
1) Gaji, tunjangan dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pension dan jaminan hari tua
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh :
1) Gaji dan tunjangan
2) Cuti
3) Perlindungan
4) Pengembangan kompetensi
Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa :
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaan kerja
3) Jaminan kematian
4) Bantuan hukum
14
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan UU ASN sebagai
berikut :
a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah yag sah
b) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung jawab
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dakam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
h) Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah NKRI
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

b. Mekanisme Pengelolaan ASN


Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek sumber daya manusia dalam
organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi,
promosi, pengembangan, penilaian dan penghargaan.
Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen
PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karir, pola karir, promosi,
15
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan
perlindungan.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara, pegawai ASN dari
PNS yang diangkat menjadi pejabat Negara diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN
berhimpun dalam wadah korps profesi pegawai ASN Republik Indonesia.

7. Whole of Government (WoG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan public.
Oleh karena WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian
atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam
bentuk kerjasama antar seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik
pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor
dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Karakteristik WoG tersebut
dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi atau
kerjasama), sinergitas dan simplikasi. Berdasarkan karakteristik WoG, maka
dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger, dimana pelaksanaan
WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam
pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Praktek
WoG dalam pelayanan publik adalah :
16
a. Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat seperti KTP, SIUP, izin trayek,
izin usaha, sertifikat tanah dan lain sebagainya. Praktek WoG dalam jenis
pelayanan administratif dapat dilihat dalam praktek penyatuan
penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau samsat.

b. Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk jasa seperti
pendidikan, kesehatan, perhubungan, ketenagakerjaan dan lain
sebagainya.
c. Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti jalan,
perumahan, jaringan telepon, listrik dan seterusnya.
d. Pelayanan regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-
undangan maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat.

8. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik
menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan
menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi
pemerintah memberikan layanan kepada masyarakat akan sangat bergantung
pada mutu sumber daya manusia serta bagaimana potensi mereka. ASN
sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh pemerintah untuk
melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan publik
yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
17
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan)
yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima yaitu :
a) Partisipatif;
b) Transparan;
c) Responsif;
d) Non diskriminatif;
e) Mudah dan murah;
f) Efektif dan efisien;
g) Aksesibel;
h) Akuntabel;
i)Berkeadilan.

II.3. Penetepan Isu dan Dampaknya


II.3.1 Penetepan Isu
Adapun identifikasi isu adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan murid SD tentang pentingnya kesehatan gigi
dan mulut
2. Kurang oprtimalnya penggunaan alat dan bahan di poli gigi
3. Kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya kesehatan gigi dan
mulut

18
II.3.2 Analisis Isu
Analisis penetapan isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth) yang meliputi kriteria:

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan


ditindaklanjuti
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Teknik USG ini dilakukan penulis untuk menentukan isu yang paling
mendesak untuk diselesaikan. USG dilakukan penulis selaku dokter gigi di
puskesmas Wakadia dengan pertimbangan mentor dalam mengambil keputusan
akhir penetapan isu utama dalam rancangan aktualisasi. Hasil analisis isu-isu
tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.4 Kriteria Isu dengan Alat Analisis USG

No Penilaian Kriteria Jml Ranking

U S G

Masalah

1. Kurangnya pengetahuan anak 4 4 4 12 2


usia sekolah tentang pentingnya
kesehatan gigi dan mulut

2. Kurang optimalnya penggunaan 4 4 4 12 3


alat dan bahan di poli gigi

3. Kurangnya kesadaran ibu hamil 4 4 5 13 1


tentang pentingnya kesehatan
gigi dan mulut

19
Setelah penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG didapatkan ranking
tertinggi yang merupakan isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu :
kurangnya kesadaran ibu hamil tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

II.3.3. Dampak Bila Isu Tidak Terpecahkan

Jika isu tentang kurangnya kesadaran ibu hamil tentang kesehatan gigi dan
mulut tidak segera diatasi maka tingkat kerusakan gigi pada ibu hamil akan terus
meningkat, hal ini dapat meningkatkan resiko ibu hamil melahirkan prematur, dapat
menyebabkan preeklampsia dan juga dapat memberikan resiko bayi lahir dengan
berat badan rendah.

20
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

III.1. Unit kerja


Puskesmas Wakadia
III.2. Isu yang diangkat
Masih kurangnya kesadaran ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut
di Puskesmas Wakadia.
III.3. Deskripsi Isu
Perubahan hormon pada ibu hamil menyebabkan kondisi rongga mulut
ibu hamil menjadi lebih sensitif, sehingga sangat mudah terserang penyakit
gigi dan mulut Adanya kecenderungan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Wakadia yang hanya akan datang periksa ke Poli Gigi Puskesmas Wakadia
jika sudah merasakan sakit pada giginya, jadi meskipun masyarakat punya
masalah kesehatan gigi dan mulut tetapi belum ada keluhan sakit mereka
cenderung untuk membiarkannya dan tidak datang untuk melakukan
pemeriksaan ke Poli Gigi Puskesmas Wakadia.
III.4. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan deskripsi masalah dari isu maka gagasan pemecahan isu
adalah “Peningkatan kesadaran ibu hamil tentang kesehatan gigi dan
mulut di Puskesmas Wakadia” melalui Gerakan Ibu Hamil Bebas Karies
III.5. Tujuan Gagasan
Meningkatkan kesadaran ibu hamil di Puskesmas Wakadia tentang
pentingnya kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.
III.6. Analisis Dampak
Beberapa dampak yang dapat muncul jika ibu hamil kurang
memperhatikan kondisi kesehatan gigi dan mulutnya.
1. Kesehatan umum ibu hamil juga mempengaruhi gigi si kecil nantinya
karena proses pembentukan bakal gigi pada anak pertama kali terjadi
di awal trimester kedua kehamilan.
21
2. Kerusakan gigi ibu hamil meningkatkan resiko anak lahir prematur
dan berat badan lahir rendah.
3. Berat badan lahir rendah akan meningkatkan gangguan tumbuh
kembang pada anak.

22
III.7. Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Subtansi Kaitan terhadap Visi dan Misi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1.Melakukan 1.1.Tersedianya 1.1.1 Whole of Koordinasi dan konsultasi dengan Pada saat
koordinasi pertemuan persetujuan dari Government; Kegiatan kepala puskesmas Wakadia dapat melakukan
dan dengan kepala ini melibatkan bebearapa menjadi sarana bertukar pikiran koordinasi dengan
konsultasi kepala puskesmas unit terkait yang ada di sehingga bisa meningkatkan kepala puskesmas
dengan puskesmas Wakadia dalam Puskesmas. kualitas pelayanan kesehatan Wakadia terdapat
kepala Wakadia mengenai Melalui upaya tingkat pertama yang bermutu penguatan nilai
puskesmas 2. Mendapatkan kegiatan kolaboratif antar staf sesuai Visi dari Puskesmas santun dan ramah
Wakadia arahan dari kepala penyuluhan yang ada dalam Wakadia “terwujudnya
puskesmas Wakadia kesehatan gigi organisasi. Kegiatan puskesmas yang handal menuju
mengenai rencana dan mulut penyuluhan masyarakat yang berperilaku
kegiatan penyuluhan 2.1. Terdapatnya membutuhkan kerjasama hidup sehat dan sejahtera dan
kesehatan gigi dan arahan dari antar unit, yaitu Poli Gigi Misi Puskesmas yaitu
mulut kepala yang berkolaborasi “berkoordinasi dengan lintas
3. Mencatat hasil puskesmas dengan Poli KIA program, lintas sektor, dan
pertemuan dan Wakadia (Kesehatan Ibu dan kelompok masyarakat”
bimbingan dari kepala mengenai Anak)
puskesmas Wakadia rencana kegiatan
4. Membuat surat izin penyuluhan 1.1.2 Etika Publik
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi Melakukan komunikasi
kesehatan gigi dan dan mulut dan konsultasi kepada
mulut berdasarkan 3.1. Terdapatnya kepala puskesmas
hasil pertemuan hasil pertemuan dengan perilaku yang
23
dan bimbingan sopan dan bahasa yang
mengenai santun
rencana 1.1.3 Nasionalisme
penyuluhan Berkomunikasi dan
kesehatan gigi konsultasi pada kepala
dan mulut puskesmas sebelum
4.1. Terdapatnya melaksanakan kegiatan
surat izin penyuluhan kesehatan
kegiatan gigi dan mulut (hormat)
penyuluhan 1.1.4 Dengan adanya
kesehatan gigi surat izin yang telah
dan mulut pada disetujui oleh kepala
ibu hamil puskesmas Wakadia,
berarti kita memiliki nilai
akuntabilitas atas
pekerjaan yang kita
lakukan
2. Membuat 1. Melakukan 1.1.Terdapatnya 2.1.1 Etika Publik. Tersedianya kartu kontrol Adanya kartu
kartu kontrol konsultasi dan persetujuan dari Melakukan komunikasi kesehatan gigi dan mulut kontrol kesehatan
kesehatan komunikasi dengan koordinator dan konsultasi kepada kesehatan gigi untuk ibu hamil gigi dan mulut
gigi dan Koordinator Ruang ruang KIA rekan kerja dengan berkonstribusi terhadap Visi dari kesehatan gigi
mulut untuk KIA (Kesehatan Ibu (Kesehatan Ibu perilaku yang sopan dan Puskesmas Wakadia untuk ibu hamil
ibu hamil dan Anak) mengenai dan Anak) dan bahasa yang santun “terwujudnya puskesmas yang juga menguatkan
jadwal kunjungan ibu jadwal 2.1.2 Nasionalisme handal menuju masyarakat nilai organisasi
hamil kunjungan ibu Berkomunikasi dan yang berperilaku hidup sehat berupa “saling
2. Menyiapkan materi hamil konsultasi dengan dan sejahtera dan Misi menyayangi”
dan membuat desain penangung jawab KIA Puskesmas yaitu “meningkatkan
24
kartu kontrol 2.1. Tersedianya (Kesehatan Ibu dan sarana dan prasarana
kesehatan gigi dan materi yang Anak) sebelum puskesmas dan jaringannya”
mulut kesehatan gigi akan di letakkan melaksanakan kegiatan
dan mulut di balik lembar (hormat)
3. Mencetak kartu kartu kontrol 2.1.3 Pelayanan Publik;
kontrol kesehatan kesehatan gigi Memberikan pelayanan
gigi dan mulut dan mulut berupa sarana alat bantu
sesuai desain dan kesehatan gigi dalam pelayanan melalui
format yang telah dan mulut ibu pembuatan kartu kontrol
dibuat hamil kesehatan gigi dan mulut
4. Mendistribusikan 3.1. Tersedianya kesehatan gigi dan mulut
kartu kontrol kartu kontrol (Tangibles)
kesehatan gigi dan kesehatan gigi 2.1.4 Komitmen Mutu;
mulut kesehatan dan mulut Menyiapkan desain yang
gigi dan mulut ibu kesehatan gigi baik dan mudah
hamil ke ruang KIA dan mulut untuk dimengerti oleh pasien
(Kesehatan Ibu dan ibu hamil dan petugas KIA
Anak) 4.1.Terdistribusi (Kesehatan Ibu dan Anak)
nya kartu konrol (Mutu)
di ruang KIA 2.1.5 Nasionalisme
(Kesehatan Ibu Kerjasama. Dalam
dan Anak) menyiapkan desain, saya
berkonsultasi dan
meminta bantuan dari
rekan kerja
2.1.6 Akuntabilitas;
Setelah membuat desain
kontrol, maka dilakukan
25
pencetakan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
pasien ibu hamil dengan
penuh tanggung jawab.
Serta isi dari kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
pasien ibu hamil harus
jelas dan mudah
dimengerti
2.1.7 Anti Korupsi
Jujur dan mandiri
dalam pendistribusian
kartu kontrol kesehatan
gigi dan mulut pasien ibu
hamil
3. Membuat 1.Meminta 1.1. Tersedianya 3.1.1 Etika Publik Tersedianya bannerkesehatan gigi Adanya
banner persetujuan dari persetujuan dari Melakukan komunikasi untuk ibu hamil berkonstribusi bannerkesehatan
tentang kepala puskesmas kepala dan konsultasi kepada terhadap Visi dari Puskesmas gigi untuk ibu
“Alasan Wakadia puskesmas kepala puskesmas Wakadia “terwujudnya hamil juga
pentingnya 2. Mengumpulkan Wakadia dengan perilaku yang puskesmas yang handal menuju menguatkan nilai
ibu hamil bahan materi untuk 2.1. Tersedianya sopan dan bahasa yang masyarakat yang berperilaku organisasi berupa
menjaga banner tentang materi untuk santun hidup sehat dan sejahtera dan “saling
kesehatan “Alasan pentingnya banner tentang 3.1.2 Komitmen Mutu Misi Puskesmas yaitu menyayangi” dan
gigi dan ibu hamil menjaga “Alasan Saya menyiapkan desain “meningkatkan sarana dan “saling
mulut” kesehatan gigi dan pentingnya ibu banner tentang“Alasan prasarana puskesmas dan mengingatkan”
mulut” hamil menjaga pentingnya ibu hamil jaringannya”
3. Membuat desain kesehatan gigi menjaga kesehatan gigi dan
banner tentang dan mulut” mulut” yang mudah
26
“Alasan pentingnya 3.1. Tersedianya dipahami dan menarik
ibu hamil menjaga desain banner perhatian (mutu).
kesehatan gigi dan tentang “Alasan 3.1.3 Akuntabilitas;
mulut” pentingnya ibu Adanya kejelasan isi
4. Meletakkan banner hamil menjaga materi dalam banner
tentang “Alasan kesehatan gigi tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil dan mulut” pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan 4.1. Tersedianya menjaga kesehatan gigi
gigi dan mulut” di banner tentang dan mulut”
Ruang Program KIA “Alasan 3.1.4 Anti korupsi
(Kesehatan Ibu dan pentingnya ibu Mengumpulkan nota dari
Anak) hamil menjaga percetakan untuk
kesehatan gigi diperlihatkan ke kepala
dan mulut”di puskesmas Wakadia
depan Ruang 3.1.5 Komitmen Mutu
Program KIA dengan adanya banner
(kesehatan ibu tentang “Alasan
dan anak) pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi
dan mulut”, maka
membantu memberi
pemahaman pada ibu
hamil tentang pentingnya
menjaga kesehatan gigi
dan mulut (efektif dan
efisien)
3.1.6 Akuntabilitas

27
Banner tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi
dan mulut” yang di
pajang harus jelas dan
mudah dipahami

4. Melakukan 1.Menyiapkan alat 1.1.Tersedianya 4.1.1. Etika Publik. Pemeriksaan gigi dan mulut Terlaksananya
pemeriksaan dan bahan alat dan bahan Dalam melakukan untuk ibu hamil berkonstribusi kegiatan
gigi dan pemeriksaan gigi untuk pemeriksaan gigi pada terhadap Visi dari Puskesmas pemeriksaan gigi
mulut serta dan mulut pemeriksaan ibu hamil harus bersikap Wakadia “terwujudnya dan mulut ibu
memberikan 2. Melakukan gigi dan mulut sopan santun agar puskesmas yang handal menuju hamil menguatkan
komunikasi pemeriksaan gigi dan 2.1.Terlaksanan pasien merasa nyaman. masyarakat yang berperilaku nilai “Saling
terapeutik mulut ibu hamil ya pemeriksaan 4.1.2 Komitmen Mutu hidup sehat dan sejahtera dan
menyayangi dan
pada ibu 3.Mencatat hasil gigi dan mulut Pada saat mencatat hasil Misi Puskesmas yaitu “mencegah
saling
hamil pemeriksaan pada yang tercatat pemeriksaan harus dan menangani penyakit serta
kartu kontrol dalam kartu dilakukan dengan telilti masalah kesehatan lainnya, menghormati”
kesehatan gigi dan kontrol sehingga tidak terjadi guna meningkatkan
mulut kesehatan gigi kesalahan kemandirian masyarakat untuk
4. Memberikan dan mulut pasien 4.1.3 Akuntabilitas hidup sehat, sejahtera dan
penjelasan medis ibu hamil Dalam memberikan berkeadilan”
terkait masalah gigi 3.1. Terdapatnya komunikasi terpeutik
dan mulut yang ada catatan hasil harus menyampaikan
pada ibu hamil pemeriksaan dengan jelas dan jujur
5. Membuat informed dalam kartu serta penuh tanggung
consent control pasien jawab tentang kondisi
ibu hamil
28
4.1. Terdapatnya gigi dan mulut pada ibu
penjelasan hamil.
medis terkait 4.1.4 Pelayanan Publik.
masalah gigi Bersikap tidak
dan mulut yang diskriminatif dalam
ada pada ibu melayani pasien
hamil 4.1.5 Komitmen Mutu
5.1. Tersedianya Pada saat mengisi
informed informed consent
consent untuk dilakukan dengan teliti
mendapatkan guna mendapatkan
informasi dan informasi yang akurat
persetujuan dari
ibu hamil untuk
dilakukan
pemeriksaan

5. Melakukan 1. Menyiapkan materi 1.1 Tersedianya 5.1.1 Pelayanan Publik Dengan terlaksananya penyuluhan
Terselenggaranya
penyuluhan penyuluhan kesehatan materi Memberikan penyuluhan pada ibu hamil maka penyuluhan
tentang gigi dan mulut pada penyuluhan langsung pada berkonstribusi terhadap Visi dari kesehatan gigi dan
Kesehatan ibu hamil kesehatan gigi masyarakat yang menjadi Puskesmas Wakadia mulut pada ibu
Gigi dan 2. Menyiapkan dan mulut pasien (partisipatif), dan “terwujudnya puskesmas yang hamil diharapkan
Mulut pada metode penyuluhan 2.1. Tersedianya tidak diskriminatif handal menuju masyarakat dapat menguatkan
Ibu Hamil yang efektif tentang metode melakukan pelayanan.
yang berperilaku hidup sehat nilai organisasi
kesehatan gigi dan penyuluhan 5.1.2 Akuntablitas
dan sejahtera dan Misi berupa “Saling
mulut pada ibu hamil yang efektif Memberikan pemahaman
Puskesmas yaitu “berkoordinasi mengingatkan”
efektif tentang tentang pentingnya
29
3. Menyiapkan kesehatan gigi menjaga kesehatan gigi dengan lintas program, lintas
perlengkapan dan mulut pada dan mulut langsung pada sektor, dan kelompok
penyuluhan kesehatan ibu hamil masyarakat yang menjadi masyarakat”
gigi dan mulut pada 3.1.Tersedianya peserta,
ibu hamil (leaflet, perlengkapan 5.1.3 Menggunakan
model gigi) penyuluhan Bahasa yang sopan dan
4. Melakukan kesehatan gigi ramah untuk menunjukan
penyuluhan pada ibu dan mulut pada etika yang baik sebagai
hamil tentang ibu hamil pelayan masyarakat
kesehatan gigi dan 4.1.Terlaksanan 5.1.4 (mudah dan
mulut ya penyuluhan murah) kegiatan
kesehatan gigi dilakukan di rumah
dan mulut pada sehingga mudah diakses
ibu hamil

30
III.8. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan APRIL
1 2 3 4
1. Melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan kepala
puskesmas mengenai penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
2. Membuat kartu kontrol kesehatan
gigi dan mulut
3. Membuat banner tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut”
4. Melakukan pemeriksaan gigi dan
mulut serta memberikan
komunikasi terapeutik pada ibu
hamil
5. Melakukan penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil

Keterangan :
Pelaksanaan Kegiatan

31
BAB IV
PENCAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI DASAR

4.1. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan yang Telah Diaktualisasi


Kegiatan aktualisasi yang dijadwalkan dari tanggal 01 April sampai dengan
01 Mei 2020 telah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Adapun kegiatan
aktualisasi dan tahapan kegiatan berdasarkan nilai dasar ASN yang telah
dilaksanakan di unit kerja Puskesmas Wakadia Kecamatan Watopute Desa
Lakapodo Kab. Muna diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Persentase
Pencapaian
1 Melakukan 1. Melakukan pertemuan dengan
koordinasi dan kepala puskesmas Wakadia
konsultasi dengan
2. Mendapatkan arahan dari kepala
kepala puskesmas
puskesmas Wakadia mengenai
Wakadia
rencana kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
100 %
3. Mencatat hasil pertemuan dan
bimbingan dari kepala puskesmas
Wakadia
4. Membuat surat izin kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut pada ibu hamil berdasarkan
hasil pertemuan

32
2 Membuat kartu 1. Melakukan konsultasi dan
kontrol kesehatan komunikasi dengan Koordinator
gigi dan mulut Ruang KIA (Kesehatan Ibu dan
kesehatan gigi dan Anak) mengenai jadwal kunjungan
mulut untuk ibu ibu hamil
hamil 2. Menyiapkan materi dan
membuat desain kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan mulut
3. Mencetak kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut 100 %
kesehatan gigi dan mulut sesuai
desain dan format yang telah
dibuat
4. Mendistribusikan kartu
kontrol kesehatan gigi dan
mulut kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil ke ruang KIA
(KESEHATAN IBU DAN
ANAK) (Kesehatan Ibu dan
Anak)
3 Membuat banner 1.Meminta persetujuan dari
tentang “Alasan kepala puskesmas Wakadia
pentingnya ibu 2. Mengumpulkan bahan materi
hamil menjaga untuk banner tentang “Alasan
100 %
kesehatan gigi dan pentingnya ibu hamil menjaga
mulut” kesehatan gigi dan mulut”
3. Membuat desain banner
tentang “Alasan pentingnya ibu

33
hamil menjaga kesehatan gigi dan
mulut”
4. Meletakkan banner tentang
“Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”
di Ruang Program KIA (kesehatan
ibu dan anak)

4 Melakukan 1.Menyiapkan alat dan bahan


pemeriksaan gigi pemeriksaan gigi dan mulut
dan mulut serta 2. Melakukan pemeriksaan gigi
memberikan dan mulut ibu hamil
komunikasi 3.Mencatat hasil pemeriksaan pada
terapeutik pada ibu kartu kontrol kesehatan gigi dan 100 %
hamil mulut pasien ibu hamil
4. Memberikan penjelasan medis
terkait masalah gigi dan mulut
yang ada pada ibu hamil
5. Membuat informed consent

5 Melakukan 1. Menyiapkan materi penyuluhan


penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada ibu
Kesehatan Gigi dan hamil
Mulut pada Ibu 2. Menyiapkan metode penyuluhan
Hamil yang efektif tentang kesehatan gigi
dan mulut pada ibu hamil
3. Menyiapkan perlengkapan
100 %
penyuluhan kesehatan gigi dan
muliut pada ibu hamil (leaflet,
model gigi)

34
4. Melakukan penyuluhan pada ibu
hamil tentang kesehatan gigi dan
mulut

4.2. Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya


4.2.1 Kegiatan 1 (Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Kepala
Puskesmas Wakadia)
Pada dasarnya melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas merupakan
tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan selanjutnya. Koordinasi
dan konsultasi dengan kepala puskesmas dapat menjadi sarana bertukar pikiran
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kita dapat mencapai tujuan yang lebih
baik. Hal ini merupakan bentuk integrasi dan kerjasama dengan kepala
Puskesmas sehingga merupakan suatu bentuk pengaplikasian whole of
government.

Tabel 4.2.1 Melakukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Kepala


Puskesmas Wakadia
Tahapan Kegiatan 1 1. Melakukan pertemuan dengan
kepala puskesmas Wakadia

2. Mendapatkan arahan dari kepala


puskesmas mengenai rencana
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut pada ibu hamil

3. Mencatat hasil pertemuan dan


bimbingan dari kepala puskesmas
4. Membuat surat izin kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
35
pada ibu hamil berdasarkan hasil
pertemuan

Waktu Pelaksanaan Tanggal 01 April 2020

Output / Hasil yang diharapkan 1. Tersedianya persetujuan dari


Kepala puskesmas mengenai kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2. Terdapatnya arahan dari kepala
puskesmas mengenai rencana
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut
3. Terdapatnya hasil pertemuan dan
bimbingan mengenai rencana
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
4. Terdapatnya surat izin kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil

Keterangan Terlaksana

Deskripsi Kegiatan :
1. Melakukan pertemuan dengan kepala puskesmas Wakadia
Setelah kembali ke instansi, saya segera melakukan konsultasi dengan
kepala Puskesmas (hormat). Konsultasi ini bertujuan untuk
menyampaikan dan meminta izin serta meminta petunjuk dan saran tentang
rancangan kegiatan yang akan saya lakukan (kejelasan). Konsultasi
dimulai dengan mendatangi ruangan beliau. Sebelum masuk saya terlebih
dahulu mengetuk pintu dan tidak masuk sebelum dipersilahkan dan
mengucapkan salam dan senyum kepada Kepala Puskesmas.

36
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:
a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai kejelasan, sehingga kepala puskesmas Wakadia bisa
mengerti maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan. Dengan
menerapkan nilai ini kepala puskesmas Wakadia akan mengerti
dan paham akan maksud dan tujuan dari kegiatan yang akan
dilakukan.
b. Nasionalisme, dalam kegiatan konsultasi dan meminta
persetujuan tentang rencana kegiatan kami bermusyawarah
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.

c. Etika Publik, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan


nilai sopan dan santun, sehingga saya mampu menyampaikan
maksud dan tujuan kepada kepala puskesmas Wakadia sehingga
kepala puskesmas Wakadia merasa dihargai. Dengan menerapkan
nilai ini, kepala puskesmas Wakadia akan merasa dihormati dan
dihargai.
d. Komitmen Mutu, Setiap kegiatan yang saya ajukan diteliti
dengan baik oleh kepala puskesmas Wakadia, karena harus sesuai
standar dalam kegiatan pembelajaran serta efektif.
e. Anti Korupsi, Kegiatan yang telah disetujui oleh kepala
puskesmas Wakadia harus saya laksanakan dengan penuh disiplin
dan rasa tanggung jawab serta jujur.

✓ Output : Tersedianya persetujuan dari kepala puskesmas Wakadia


mengenai kegiatan penyuluhan

37
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1: Melakukan pertemuan dengan kepala puskesmas Wakadia

2. Mendapatkan arahan dari kepala puskesmas Wakadia mengenai


rencana kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Setelah melakukan konsultasi, kepala puskesmas memberikan
saran dan arahan untuk menyiapkan semua kebutuhan-kebutuhan kegiatan
aktualisasi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta mengajukan
beberapa saran terkait mengenai kegiatan yang akan saya laksanakan.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai tanggung jawab, dimana saya menerima dan menjalankan
semua saran dan arahan dari kepala puskesmas dengan baik dan
penuh tanggung jawab.

38
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini saya hormat
kepada kepala puskesmas dan menjalankan apa yang menjadi
arahan atau saran yang telah diberikan. Dengan menerapkan nilai
ini, kepala puskesmas akan merasa senang dan memberikan saran
serta dukungan kepada saya sebagai staf.
c. Etika Publik, dalam mendengarkan arahan dari kepala
puskesmas mengenai rencana kegiatan penyuluhan, saya
menerapkan nilai sopan dan santun, agar saya dapat berdiskusi
dan mendengarkan dengan baik apa yang menjadi arahan agar
kemudian saya dapat menerapkannya dalam melakukan kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil. Dengan
menerapkan nilai ini, kepala puskesmas akan merasa di hormati dan
dihargai.
d. Komitmen Mutu, setelah berdiskusi dan mendengarkan arahan
dari kepala puskesmas saya menerapkan nilai responsive (cepat
tanggap) dimana saya langsung menyiapkan hal-hal yang
dibutuhkan dalam melakukan kegiatan sesuai dengan saran dan
arahan dari kepala puskesmas.
e. Anti Korupsi, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai disiplin dalam menjalankan arahan dari kepala puskesmas
guna berjalannya dengan baik seluruh kegiatan yang akan saya
lakukan.

✓ Output :Terdapatnya arahan dari kepala puskesmas mengenai


rencana kegiatan penyuluhan

39
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2: Mendapatkan arahan dari kepala puskesmas mengenai rencana kegiatan


penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

3. Mencatat hasil pertemuan dan bimbingan dari kepala puskesmas


Setelah berkonsultasi dengan kepala puskesmas, saya mencatat
semua hasil pertemuan dan bimbingan agar saya lebih dapat memahami
dengan baik apa yang menjadi saran dan masukan dari kepala puskesmas.
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:
a. Akuntabilitas, dalam melakukan konsultasi saya menerapkan
nilai kejelasan dengan cara mencatat semua hasil pertemuan dan
bimbingan serta saran dari kepala puskesmas agar kegiatan yang
saya lakukan dapat memberikan hasil dan kualitas yang baik.
b. Nasionalisme, dengan mencatat semua hasil pertemuan dan
bimbingan saya hormat dan menghargai semua yang menjadi
arahan dari kepala puskesmas. Dengan menerapkan nilai ini, kepala
puskesmas akan merasa di hormati dan dihargai.

40
c. Etika Publik, setelah mendengarkan arahan dari kepala
puskesmas saya mencatat semua hasil pertemuan dan bimbingan,
dalam hal ini saya menerapkan nilai sopan dan santun, sehingga
kepala puskesmas merasa dihargai karena apa yang disampaikan
tidak ada yang saya lewatkan satupun dan langsung mencatatnya.
d. Komitmen Mutu, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai dari mutu itu sendiri dengan mencatat semua
arahan dari kepala puskesmas agar saya dapat menjalankannya
dengan baik.
e. Anti Korupsi, setelah mencatat semua saran dari kepala
puskesmas saya menerapkan nilai jujur dan mandiri dalam
melaksanakan dan mempersiapkan hal-hal yang menjadi kebutuhan
kegiatan penyuluhan sesuai saran dan arahan dari kepala
puskesmas.

✓ Output: Terdapatnya hasil pertemuan dan bimbingan mengenai


rencana penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

41
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3: Mencatat hasil pertemuan dan bimbingan dari kepala puskesmas

4. Membuat surat izin kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut


berdasarkan hasil pertemuan
Setelah berkonsultasi dan mencatat semua hasil pertemuan dengan
jelas, saya mendapat persetujuan dan surat izin dari kepala puskesmas
untuk melanjutkan kegiatan yang akan saya lakukan. Dengan adanya surat
izin yang telah disetujui saya dapat mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan agar kegiatan penyuluhan pada ibu hamil dapat berjalan dengan
baik.
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:
a. Akuntabilitas, Setelah melakukan koordinasi dengan kepala
puskesmas dan akhirnya mendapatkan persetujuan serta surat izin
untuk melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut maka

42
untuk mendapatkan suatu hasil yang berkualitas, nilai akuntabilitas
harus ada dalam melakukan kegiatan tersebut. Hal ini akan
berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan dengan penuh tanggung
jawab. Seorang ASN harus menyadari dan memiliki tanggung jawab
terhadap kegiatan yang akan dilakukan karena dengan
bertanggungjawab suatu kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
b. Nasionalisme, sebelum melakukan kegiatan saya membuat
surat izin dan meminta persetujuan dari kepala puskesmas dengan
hormat sehingga kepala puskesmas merasa dihargai dan dihormati.
c. Etika Publik, dalam meminta persetujuan dan membuat surat
izin kegiatan penyuluhan saya menerapkan nilai sopan dan santun
agar pembuatan surat izin berjalan dengan baik.
d. Komitmen Mutu, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai efektifitas dan efisien dengan segera membuat surat
izin yang telah disetujui oleh kepala puskesmas agar kegiatan yang
direncanakan segera terlaksana dengan baik.

e. Anti Korupsi, dalam membuat surat izin yang telah disetujui


oleh kepala puskesmas saya melakukannya dengan mandiri dan penuh
tanggung jawab.

✓ Output: Terdapatnya surat izin kegiatan penyuluhan kesehatan gigi


dan mulut pada ibu hamil

43
✓ Deskripsi Kegiatan

Gambar 4: Membuat surat izin kegiatan penyuluhan berdasarkan hasil pertemuan

✓ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Kegiatan ini terkait dengan Mata Pelatihan Whole of Government
dimana kegiatan ini merupakan penyatuan upaya kolaboratif antara
pemimpin dan staf, antar staf dengan staf, dan antar staf dengan
masyarakat. Dalam hal ini, kepala puskesmas memberi izin kepada staf
yaitu saya untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil sebagai
masyarakat.
✓ Kontribusi Terhadap Visi Misi Puskesmas
Dengan melakukan kegiatan ini maka dapat mewujudkan Visi dari
Puskesmas yaitu “Terwujudnya Puskesmas Yang Handal Menuju
Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan Sejahtera” dan .
Misi Puskesmas yaitu “Berkoordinasi Dengan Lintas program,

44
Lintas sektor, dan Kelompok Masyarakat” dimana dengan
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan kepala puskesmas dapat
menjadi sarana bertukar pikiran sehingga bisa meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
✓ Penguatan Nilai Organisasi (Puskesmas)
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi berupa “Saling
Mengingatkan”. Pada saat melakukan koordinasi dengan kepala
puskesmas terdapat penguatan nilai santun dan ramah.

✓ Analisis dampak

• Dampak positif
Keterkaitan subtansi mata pelatihan nilai dasar ASN sangat
diperlukan dalam melaksanakan persiapan kegiatan. Hasilnya adalah
adanya Surat tugas yang baik, benar, dan sesuai dengan standar
operasional prosedur, proses persiapan rencana kegiatan akan
berjalan dengan baik dan akan berpengaruh pada realisasi kegiatan
yang akan berjalan sesuai dengan SOP dan time schedule yang telah
direncanakan.

• Dampak negatif
Apabila nilai ASN tidak diterapkan, target kegiatan yang telah
dilaksanakan tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta
tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

45
4.2.2 Kegiatan 2 (Membuat Kartu Kontrol Kesehatan Gigi dan Mulut untuk
Ibu Hamil)
Pembuatan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut penting dilakukan untuk
mencatat dan mengontrol keadaan kesehatan gigi pasien ibu hamil pada setiap
trimester kehamilan. Ini merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan poli ruang
KIA (kesehatan ibu dan anak) untuk membantu meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil.

Tabel 4.2.2 Membuat Kartu Kontrol Kesehatan Gigi dan Mulut untuk
Ibu Hamil
Tahapan Kegiatan 2 1. Melakukan konsultasi dan
komunikasi dengan Koordinator
Ruang KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) mengenai jadwal kunjungan
ibu hamil
2. Menyiapkan materi dan membuat
desain kartu kontrol kesehatan gigi
dan mulut kesehatan gigi dan mulut
3. Mencetak kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut sesuai
desain dan format yang telah
dibuat
4. Mendistribusikan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut kesehatan
gigi dan mulut ibu hamil ke ruang
KIA (kesehatan ibu dan anak)
Waktu Pelaksanaan Tanggal 06 April – 13 April 2020
Output / Hasil yang diharapkan 1. Terdapatnya persetujuan dari
koordinator ruang KIA (kesehatan

46
ibu dan anak) dan jadwal
kunjungan ibu hamil
2. Tersedianya materi yang akan di
letakkan di balik lembar kartu
kontrol kesehatan gigi dan mulut
ibu hamil
3. Tersedianya kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut untuk ibu
hamil
4. Terdistribusinya kartu konrol di
ruang KIA (kesehatan ibu dan anak)

Keterangan Terlaksana
Deskripsi Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dan komunikasi dengan koordinator ruang
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) mengenai jadwal kunjungan ibu
hamil
Pada tanggal 06 April 2020 saya melakukan komunikasi dan
konsultasi dengan Bidan Koordinator Program KIA (kesehatan ibu
dan anak) mengenai jadwal kunjungan ibu hamil, karena ini
berhubungan dengan jadwal pemeriksaan gigi yang akan saya
lakukan pada ibu hamil. Saya juga berkonsultasi dengan beliau
mengenai pelaksanaan penyuluhan serta rencana kegiatan lain yang
akan akan berhubungan dengan Program kia (kesehatan ibu dan
anak) nantinya.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai kejelasan, sehingga Koordinator Program KIA

47
(kesehatan ibu dan anak) bisa mengerti maksud dan tujuan dari
pelaksanaan kegiatan. Penerapan nilai ini akan membuat pemegang
program KIA (kesehatan ibu dan anak) mengerti dan memberikan
jadwal kunjungan serta saran kepada penyelenggara kegiatan.
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini saya hormat
kepada Koordinator Program KIA (kesehatan ibu dan anak) dan
menjalankan apa yang menjadi masukan atau saran yang telah
diberikan. Penerapan nilai ini akan membuat pemegang program
KIA (kesehatan ibu dan anak) merasa di hormati. Saya juga
bekerjasama dengan beliau dalam pemilihan waktu penyuluhan dan
kegiatan pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil.
c. Etika Publik, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai sopan dan santun. Dengan menerapkan nilai ini,
pemegang program KIA (kesehatan ibu dan anak) akan merasa di
hargai sebagai orang yang lebih paham tentang program KIA
(kesehatan ibu dan anak).
d. Komitmen Mutu, nilai yang saya terapkan adalah teliti
dalam mendengarkan arahan dan saran dari koordinator ruang KIA
(kesehatan ibu dan anak) dalam memberikan informasi mengenai
jadwal kunjungan ibu hamil dan juga hal-hal yang berhubungan
dengan penyuluhan kesehatan gigi ibu hamil.
e. Anti Korupsi, setelah mendapatkan jadwal kunjungan ibu
hamil dari pemegang program KIA (kesehatan ibu dan anak) saya
menerapkan nilai disiplin agar pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil
ke poli gigi berjalan sesuai dengan jadwal kunjungan ke ruang KIA
(kesehatan ibu dan anak).

✓ Output: Terdapatnya persetujuan dari Koordinator ruang KIA


(kesehatan ibu dan anak) dan jadwal kunjungan ibu hamil

48
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 5: Melakukan konsultasi dengan koordinator ruang KIA (kesehatan ibu dan
anak)

2. Menyiapkan materi dan membuat desain kartu kontrol


kesehatan gigi dan mulut
Dalam pembuatan materi dan desain saya melakukan pencarian
menggunakan media internet. Materi saya dapatkan dari situs
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) pada tanggal 08 April 2020.
Saya mengambil dari e-book yang berjudul “Pedoman Pemeliharaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita bagi
Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan”.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam menyiapkan materi untuk keperluan
isi dari kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ibu hamil saya
menerapkan nilai tanggung jawab dimana isi kartu kontrol

49
kesehatan gigi dan mulut harus jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme, dalam menyiapkan materi dan desain saya
meminta saran serta pendapat dari rekan kerja agar rekan kerja
merasa dihargai dan di perlukan pendapatnya. Dengan menerapkan
nilai ini saya akan membangun kerjasama dengan rekan kerja
sehingga mereka merasa dihargai.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan adalah profesional
dalam memilih materi dan desain kartu kontrol kesehatan gigi dan
mulut dimana materi yang saya siapkan harus jelas sumbernya dan
dapat dipercaya.
d. Komitmen Mutu, bentuk pertanyaan dalam kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut harus dapat menggambarkan secara
langsung keadaan gigi dan mulut ibu hamil, serta desain dan materi
berasal dari sumber yang bermutu, akurat dan terpercaya. Dalam
menyiapkan materi dan desain kartu kontrol kesehatan gigi dan
mulut, saya memilih desain yang sesuai standar dan materi yang
mudah dimengerti serta dipahami oleh ibu hamil dan petugas KIA
(kesehatan ibu dan anak). Dengan menerapkan nilai ini, kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut akan berfungsi sesuai dengan yang
diinginkan. Ibu hamil akan mengerti dengan isi kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut serta petugas kia (kesehatan ibu dan anak)
akan mengerti isi dari kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut.
e. Anti Korupsi, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai kemandirian dan tanggung jawab, dimana saya
mencari sendiri materi yang jelas sumbernya dan dapat
dipertanggungjawabkan.

50
✓ Output : Tersedianya materi dan desain kartu kontrol kesehatan
gigi dan mulut ibu hamil

✓ Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 6 : Menyiapkan materi dan membuat desain kartu kontrol kesehatan gigi
dan mulut kesehatan gigi dan mulut

3. Mencetak kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut sesuai desain


dan format yang telah dibuat
Setelah membuat desain dan materi, saya kemudian mencetak
kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut sendiri di rumah pada tanggal
10 April 2020. Kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi
dan mulut untuk ibu hamil ini merupakan hal yang baru ada di
Puskesmas Wakadia. Kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini
dibuat untuk membantu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil.

51
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:
a. Akuntabilitas, dalam mencetak kartu kontrol kesehatan gigi
dan mulut saya melakukan sendiri agar isi dari kartu dapat jelas dan
akurat. Saya bertanggung jawab mempersiapkan kebutuhan
pencetakan dengan baik. Penerapan nilai ini dapat membuat kartu
kontrol kesehatan gigi dan mulut jelas isinya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme, dengan adanya kartu kontrol kesehatan gigi
dan mulut membantu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil dalam hal ini bekerja sama dengan petugas KIA (kesehatan
ibu dan anak).
c. Etika Publik, dalam melakukan pencetakan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut saya melakukannya dengan profesional
agar menghasilkan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut yang
berkualitas.
d. Komitmen Mutu, kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini
merupakan hal baru yang ada di Puskesmas Wakadia (inovasi).
Dengan adanya kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini, maka
kami dapat mengontrol tingkat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
di tiap trimester kehamilan mereka.
e. Anti Korupsi, dalam melakukan pencetakan saya
menerapkan nilai mandiri dan bertanggung jawab dimana
pencetakan kartu saya lakukan sendiri di rumah agar mendapatkan
hasil yang baik.

✓ Output: Tersedianya kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut untuk


ibu hamil

52
✓ Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 7: Mencetak kartu kontrol kesehatan gigi dan ibu hamil

4. Mendistribusikan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ibu


hamil ke ruang KIA (kesehatan ibu dan anak)
Kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang sudah
dicetak selanjutnya di distribusikan ke Program kia (kesehatan ibu
dan anak). Kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini saya serahkan
langsung kepada Koordinator Program KIA (kesehatan ibu dan anak)
pada tanggal 13 April 2020. Selanjutnya, bidan koordinator nantinya
akan memberikan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut tersebut
kepada ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan mereka.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya
menerapkan nilai kejelasan, dimana dalam mendistribusikan
kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut saya menjelaskan isi dan
tujuan dari pembuatan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini

53
agar mudah dipahami oleh koordinator program KIA (kesehatan
ibu dan anak).
b. Nasionalisme, dalam mendistribusikan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut saya menerapkan nilai kerja sama
dengan koordinator program KIA (kesehatan ibu dan anak) agar
beliau dapat membantu dalam pemberian kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu hamil apabila ada yang
datang memeriksakan kehamilannya di ruang kia (kesehatan ibu
dan anak) untuk selanjutnya diarahkan ke poli gigi.
c. Etika Publik. Nilai yang saya terapkan yaitu sopan dan
santun, dimana saya mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam
Ruang Program KIA (kesehatan ibu dan anak), serta dengan
santun menyampaikan maksud kedatangan saya. Penerapan nilai
ini akan membuat pemegang program KIA (kesehatan ibu dan
anak) merasa dihargai dan dihormati pada saat saya
menyerahkan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut.
d. Komitmen Mutu, dalam mendistribusikan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut saya menerapkan nilai coutesy
(keramahan) agar koordinator ruang KIA (kesehatan ibu dan
anak) merasa senang dan terbuka dalam menerima kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut.
e. Anti Korupsi. Nilai yang saya terapkan adalah jujur dan
mandiri dalam pendistribuasian. Saya menyerahkan semua
kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ke Program KIA
(kesehatan ibu dan anak). Dengan menerapkan nilai ini, semua
kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut akan terdistribusi dengan
baik ke program KIA (kesehatan ibu dan anak) .

54
✓ Output: Terdistribusinya kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut di
ruang KIA (kesehatan ibu dan anak)

✓ Dokumentasi Kegiatan:

Gambar 8: Mendistribusikan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ke ruang KIA
(kesehatan ibu dan anak)

✓ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Kegiatan ini terkait dengan Mata Pelatihan Pelayanan Publik
dimana kegiatan ini merupakan partisipatif dengan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut kesehatan gigi dan mulut untuk ibu hamil.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pemenuhan
kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dalam hal ini pasien.
Pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan yang berwujud
(tangibles) dimana kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut sebagai
sarana untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil.
✓ Kontribusi Terhadap Visi Misi Puskesmas
Dengan melakukan kegiatan ini maka dapat mewujudkan Visi
dari Puskesmas yaitu “Terwujudnya Puskesmas Yang Handal

55
Menuju Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan
Sejahtera” dimana pengadaan kartu kontrol kesehatan gigi dan
mulut ini dapat membantu dokter gigi dalam menilai derajat
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil. Misi Puskesmas yaitu
“Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan
Jaringannya” dimana kegiatan ini dapat meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut ibu hamil, serta mencegah dan mengobati masalah
gigi dan mulut yang mereka alami.
✓ Penguatan Nilai Organisasi (Puskesmas)
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi berupa “Saling
Menyayangi”. Pembuatan kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut ini
adalah bentuk kepedulian dari organisasi kepada ibu hamil demi
terwujudnya kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang aman dari
penyakit mulut.
✓ Analisis Dampak
• Dampak Positif
Dampak positif yang terjadi adalah dapat membantu memantau
keadaan kesehatan gigi ibu hamil pada tiap trimester kehamilan.
Hal ini dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut serta dapat
mencegah kerusakan gigi.
• Dampak Negatif
Dampak negatif yang terjadi jika pada saat pemeriksaan gigi tidak
dicatat di dalam kartu kontrol kesehatan gigi maka saya sebagai
dokter gigi tidak dapat melihat riwayat penyakit gigi ibu hamil pada
setiap trimester kehamilan.

4.2.3 Kegiatan 3 (Membuat Banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil


menjaga Kesehatan Gigi dan mulut”)
Sebelum melanjutkan kegiatan ke tahap berikutnya, saya melakukan
konsultasi dengan kepala puskesmas mengenai pembuatan poster yang kemudian
56
diganti dengan pembuatan banner tentang “Alasan pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut”. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari
kesalahan dalam tahap kegiatan selanjutnya.

Tabel 4.2.3 Membuat Banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil


menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut”

Tahapan Kegiatan 3 1.Meminta persetujuan dari kepala


puskesmas Wakadia
2. Mengumpulkan bahan materi
untuk banner tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut”
3. Membuat desain banner tentang
“Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”
4. Meletakkan banner tentang
“Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut” di
Ruang Program KIA (kesehatan ibu
dan anak)

Waktu Pelaksanaan 14 April 2020

Output / Hasil yang diharapkan 1. Tersedianya persetujuan dari


kepala puskesmas Wakadia
2. Tersedianya materi untuk banner
tentang “Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”

57
3. Tersedianya desain banner tentang
“Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”
4. Tersedianya banner tentang
“Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”
di depan Ruang Program KIA
(kesehatan ibu dan anak)

Keterangan Terlaksana

Deskripsi Kegiatan
1. Meminta persetujuan dari kepala puskesmas Wakadia
Sebelum membuat banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut” saya meminta persetujuan kepala
puskesmas.
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:
a. Akuntabilitas, dalam meminta persetujuan terhadap kepala
puskesmas mengenai pembuatan banner tentang “Alasan Pentingnya
Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” saya menerapkan
nilai kejelasan agar kepala puskesmas mengerti maksud dan tujuan
saya.
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini kami
bermusyawarah mengenai perubahan pembuatan poster yang
kemudian diganti dengan pembuatan banner tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut”.
c. Etika Publik, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai sopan dan santun, sehingga saya mampu menyampaikan maksud
dan tujuan kepada kepala puskesmas sehingga beliau merasa dihargai.
Dengan menerapkan nilai ini, kepala puskesmas akan merasa di
hormati dan dihargai.
58
d. Komitmen Mutu, pada saat kepala puskesmas menyarankan
mengganti pembuatan poster dengan banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” saya
menerapkan nilai responsive (cepat tanggap) dan langsung
menyetujui untuk segera menggantinya.
e. Anti Korupsi, setelah mendapatkan persetujuan dari kepala
puskesmas saya menerapkan nilai disiplin untuk mengganti
pembuatan poster dengan banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu
Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut”.

✓ Output: Tersedianya persetujuan dari kepala puskesmas Wakadia

✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 9: Meminta persetujuan dari kepala puskesmas Wakadia

59
2. Mengumpulkan bahan materi untuk banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut”

Mencari bahan materi merupakan hal penting. Karena banner


tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan
Mulut” tersebut bertujuan untuk memberi pemahaman kepada ibu hamil,
sebagai orang awam tentu akan sulit memahami jika materi yang ada
memiliki bahasa yang berat.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan dalam melakukan
kegiatan ini adalah kejelasan, materi yang disiapkan harus jelas
sumbernya dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Nasionalisme, dalam mengumpulkan bahan materi untuk
banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan
Gigi Dan Mulut” saya menerapkan nilai kerja sama jika diperlukan.
c. Etika Publik, dalam mengumpulkan bahan materi untuk banner
tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan
Mulut” saya lakukan dengan profesional dengan mencari materi-
materi yang jelas sumbernya dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Komitmen Mutu, nilai yang saya terapkan dalam mencari bahan
materi adalah mutu itu sendiri. Dimana isi dari banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” tersebut
sebaiknya mudah dipahami dan menarik perhatian ibu hamil.
Penerapan nilai ini akan membuat isi dari lebih bermutu dan
berkualitas.
e. Anti Korupsi, dalam mengumpulkan bahan materi saya lakukan
dengan jujur dan penuh tanggung jawab dengan mengambil materi
dari sumber yang jelas.

60
✓ Output : Tersedianya materi untuk banner tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga kesehatan gigi dan mulut”

✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 10: Menyiapkan materi untuk tbannerentang “Alasan pentingnya ibu hamil
menjaga kesehatan gigi dan mulut”

3. Membuat desain banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil


Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut”
Dalam membuat desain banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu
Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut”, saya membuat desain
dengan warna yang cerah dan menarik perhatian. Peletakan materi saya
buat dengan teliti dan cermat agar mudah dilihat dan mudah dipahami
✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:

a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan


nilai kejelasan, sehingga banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu

61
Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” ini dapat bermanfaat
bagi ibu hamil. Dengan menerapkan nilai ini, ibu hamil akan lebih
mengerti dengan isi materi yang ada di dalam banner tersebut.
b. Nasionalisme, dalam membuat desain banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” saya
meminta saran serta pendapat dari rekan kerja agar rekan kerja
merasa dihargai dan di perlukan pendapatnya. Dengan menerapkan
nilai ini saya akan membangun kerjasama dengan rekan kerja
sehingga mereka merasa dihargai.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan adalah profesional
dalam membuat desain banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu
Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” dengan menampilkan
materi yang mudah dipahami dari sumber yang terpercaya.
d. Komitmen Mutu, bentuk desain banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” harus
dapat menggambarkan atau menyampaikan dengan kata-kata yang
mudah dipahami tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut oleh karena itu materi harus berasal dari sumber yang
bermutu, akurat dan terpercaya.
e. Anti Korupsi, dalam melakukan kegiatan ini saya mandiri
dalam menyiapkan desain dengan laptop sendiri tanpa
menyusahkan staf lain. Selain itu, pada saat pencetakan saya juga
mengantarkan sendiri ke percetakan.

✓ Output: Tersedianya desain tentang “Alasan pentingnya ibu hamil


menjaga kesehatan gigi dan mulut”

62
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 11: Membuat desain tentang “Alasan pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut”

63
4. Meletakkan Banner Tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut” di Ruang Program KIA (kesehatan ibu
dan anak)
Adanya banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut” di ruang Program KIA (kesehatan ibu dan
anak), akan membantu dokter gigi dalam menyampaikan informasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
(efektif dan efisien). Pada saat meletakkan banner tersebut saya di bantu
oleh staf di Program KIA (kesehatan ibu dan anak) dalam memasang
dan memilih posisi tempat yang cocok (kerjasama).

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas. Nilai yang saya terapkan adalah kejelasan dari
isi banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut”. Penerapan nilai ini akan membuat ibu
hamil mengerti dan paham akan pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut.
b. Nasionalisme. Nilai yang saya terapkan adalah kerjasama,
dimana saat saya meletakkan banner tentang “Alasan Pentingnya
Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” saya dibantu oleh
petugas yang berada di Ruang Program. Dengan diterapkan nilai
ini, banner tersebut akan terpasang dengan baik dan akan
mendapatkan tempat yang strategis dan mudah dilihat oleh ibu
hamil.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan adalah sopan dan santun,
dimana sebelum saya meletakkan banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” di
depan ruang KIA (kesehatan ibu dan anak) saya meminta izin

64
terlebih dahulu kepada koordinator program KIA (kesehatan ibu
dan anak) .
d. Komitmen Mutu. Nilai yang saya terapkan yaitu, efektif dan
efisien. Penggunaan banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil
Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” sebagai media untuk
menyediakan informasi merupakan salah satu cara untuk memberi
pengetahuan pada ibu hamil. Penerapan nilai ini dapat memberikan
informasi kepada ibu hamil secara langsung hanya dengan dibaca.
e. Anti Korupsi, dengan meletakkan banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” di
depan ruang program KIA (kesehatan ibu dan anak) saya
menerapkan nilai peduli terhadap sesama karena hal ini dapat
menambah pengetahuan ibu hamil yang sedang menunggu untuk
memeriksakan kehamilannya di ruang KIA (kesehatan ibu dan
anak).

✓ Output: Tersedianya banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu


Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” di Ruang Program
KIA (kesehatan ibu dan anak)

65
✓ Dokumentasi Kegiatan

66
Gambar 12: Meletakkan Banner Tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut” di Ruang Program KIA (kesehatan ibu dan
anak)

✓ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Kegiatan ini terkait dengan Mata Pelatihan Pelayanan Publik
dimana kegiatan ini merupakan partisipatif dengan menempatkan
banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi
Dan Mulut” sebagai media infomasi kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan
ini merupakan rangkaian dari kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan
bagi setiap warga negara dalam hal ini pasien. Pelayanan yang dimaksud
disini adalah pelayanan untuk peningkatan pengetahuan.
✓ Kontribusi Terhadap Visi Misi Puskesmas
Dengan melakukan kegiatan ini maka dapat mewujudkan Visi dari
Puskesmas yaitu “Terwujudnya Puskesmas Yang Handal Menuju

67
Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan Sejahtera” dimana
pelaksanaan penyuluhan membantu memberi informasi kepada ibu
hamil tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut hingga rongga
mulut mereka bisa menjadi lebih sehat. Misi Puskesmas yaitu
“Meningkatkan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan
Jaringannya” dimana banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil
Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” menjadi sarana informasi untuk
menambah pengetahun ibu hamil serta petugas Program KIA (kesehatan
ibu dan anak).
✓ Penguatan Nilai Organisasi (Puskesmas)
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi berupa “Saling
Mengingatkan” dan “Saling Menyayangi”. Banner tentang “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut” sebagai
bentuk kepedulian bagi pasien ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas
Wakadia. Banner ini juga mengingatkan ibu hamil dan meningkatkan
kesadaran mereka untuk lebih peduli pada Rongga Mulut mereka.

✓ Analisis Dampak

• Dampak Positif
Adanya banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut” di ruang program kia (kesehatan ibu dan
anak) , akan membantu dokter gigi dalam menyampaikan informasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil.
• Dampak Negatif
Jika banner tentang “Alasan Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi Dan Mulut” tidak diletakkan di ruang program KIA
(kesehatan ibu dan anak) maka akan menjadi kurang bermanfaat
karena pasien ibu hamil tidak dapat membacanya atau mendapat

68
informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
melalui informasi yang ada pada banner.

4.2.4 Kegiatan 4 (Melakukan Pemeriksaan Gigi dan Mulut serta Memberikan


Komunikasi Terapeutik pada Ibu Hamil)
Tahapan kegiatan ini adalah tahapan dimana saya menyiapkan alat dan bahan
untuk memeriksa gigi dan mulut ibu hamil. Ini merupakan salah satu tahapan
penting dalam persiapan pemeriksaan gigi.

Tabel 4.2.4 Melakukan Pemeriksaan Gigi dan Mulut serta Memberikan


Komunikasi Terapeutik pada Ibu Hamil
Tahapan Kegiatan 4 1.Menyiapkan alat dan bahan
pemeriksaan gigi dan mulut
2. Melakukan pemeriksaan gigi dan
mulut ibu hamil
3.Mencatat hasil pemeriksaan pada
kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut
4. Memberikan penjelasan medis
terkait masalah gigi dan mulut yang ada
pada ibu hamil
5. Membuat informed consent
Waktu Pelaksanaan Tanggal 20 April – 23 2020

Output / Hasil yang diharapkan 1. Tersedianya alat dan bahan untuk


pemeriksaan gigi dan mulut
2. Terlaksananya pemeriksaan gigi
dan mulut yang tercatat dalam kartu
kontrol kesehatan gigi dan mulut

69
3. Terdapatnya catatan hasil
pemeriksaan dalam kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
4. Terdapatnya penjelasan medis
terkait masalah gigi dan mulut yang ada
pada ibu hamil
5. Tersedianya informed consent untuk
mendapatkan informasi dan
persetujuan dari ibu hamil untuk
dilakukan pemeriksaan

Keterangan Terlaksana

Deskripsi Kegiatan
1. Menyiapkan Alat dan Bahan untuk pemeriksaan gigi dan mulut ibu
hamil

Dalam menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan, saya


menggunakan alat dan bahan yang sudah ada di Poli Gigi Puskesmas Wakadia
tanpa membeli yang baru (efektif dan efisien). Saat menyiapkan alat dan
bahan saya dibantu oleh perawat gigi di Poli Gigi sebagai asisten operator
yang mengetahui mengenai penyimpanan alat di Poli Gigi (kerjasama).

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam menyiapkan alat dan bahan saya menerapkan
nilai tanggung jawab dimana alat yang saya siapkan harus sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan gigi pasien dan juga alat harus dalam keadaan
steril.

70
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini saya kerjasama
dengan perawat gigi di Poli Gigi. Dengan menerapkan nilai ini, saya akan
lebih mudah melakukan persiapan alat dan memeriksa ibu hamil.
c. Etika Publik, dalam menyiapkan alat dan bahan didepan pasien
saya menerapkan nilai sopan dan santun agar pasien merasa senang dan
tenang dalam menunggu pemeriksaan gigi dan mulut,
d. Komitmen Mutu, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai efektif dan efisien, sehingga saya tidak perlu membeli lagi alat dan
bahan yang baru. Dengan menerapkan nilai ini tentu pemeriksaan akan
berjalan dengan mudah dan cepat.
e. Anti Korupsi, nilai yang saya terapkan adalah jujur dalam
menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan
pemeriksaan dalam pemeriksaan gigi dan mulut agar pasien puas dengan
pemeriksaan yang saya lakukan.

✓ Output: Tersedianya Alat dan Bahan untuk Pemeriksaan Gigi dan Mulut

71
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 13: Menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan gigi dan mulut ibu hamil

2. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil


Pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil dilakukan mengikuti jadwal
kunjungan ibu hamil untuk kontrol ke Puskesmas. Kegiatan ini di mulai pada
tanggal 20 April 2020 kemudian berturut-turut tiap minggunya di lakukan.
Petugas dari KIA (kesehatan ibu dan anak) mengarahkan ibu hamil ke Poli
Gigi setelah melakukan pemeriksaan kehamilannya (Kerjasama). Jadwal
kunjungan ibu hamil yaitu dua kali dalam seminggu setiap hari senin dan
kamis.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai kejelasan dalam melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pasien
agar pasien mengerti dan memahami kondisi atau keadaan di dalam
rongga mulutnya.

72
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini saya kerjasama
dengan petugas di program KIA (kesehatan ibu dan anak) dimana
mereka mengarahkan pasien mereka ke Poli Gigi. Penerapan nilai ini
akan membantu agar proses persiapan alat dapat lebih lancar.
c. Etika Publik, saya menerapkan nilai sopan dan santun saat
melakukan pemeriksaan gigi mulut ibu hamil, sehingga ibu hamil
merasa dihargai. Dengan menerapkan nilai ini, maka ibu hamil akan
merasa dihargai dan dihormati.
d. Komitmen Mutu, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai cepat dan tepat. Dengan menerapkan nilai ini, maka proses
pemeriksaan dapat lebih cepat berlangsung dan efektif.
e. Anti Korupsi, dalam melakukan pemeriksaan gigi dan mulut saya
menerapkan nilai jujur dalam memberitahukan keadaan di dalam
rongga mulut pasien agar kemudian psien dapat memahami tindakan
apa yang akan saya lakukan selanjutnya untuk mengatasi jika ada
penyakit di dalam rongga mulutnya.

✓ Output: Terlaksananya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ibu


hamil yang tercatat dalam kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut

73
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 14: Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil
74
Gambar 15: Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil

75
3. Mencatat hasil pemeriksaan gigi dan mulut dalam kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
Setelah melakukan pemeriksaan gigi dan mulut, saya kemudian
mencatat hasil pemeriksaan dalam rekam medis dan kartu kontrol kesehatan
gigi dan mulut. Dalam kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut terdapat
beberapa pertanyaan yang menjadi indikator kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas. Nilai yang saya terapkan adalah kejelasan. Dalam
mengisi kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut saya mengisi dengan
jelas dan menuliskan dengan jelas masalah gigi dan mulut. Penerapan
nilai ini akan maka ibu hamil dapat paham dengan baik masalah gigi
dan mulut yang mereka alami.
b. Nasionalisme, dalam mencatat hasil pemeriksaan gigi dan mulut
dalam kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut saya menerapkan nilai
kerja sama jika diperlukan.
c. Etika Publik, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan nilai
sopan dan santun selama mencatat hasil pemeriksaan dan bertanya
dengan santun kepada pasien tentang hal-hal yang dialami di dalam
rongga mulutnya selama masa kehamilan.
d. Komitmen Mutu. nilai yang saya terapkan yaitu tepat dan cermat
dimana saya mencatat hasil dengan teliti dan akurat. Penerapan nilai
ini akan membantu saya lebih mudah dalam mencatat hasil
pemeriksaan.
e. Anti Korupsi, nilai yang saya terapkan adalah jujur kepada pasien
dalam mencatat hasil pemeriksaan agar pasien juga memahami dengan
baik keadaan di dalam rongga mulutnya.

76
✓ Output: Terdapatnya catatan pemeriksaan gigi dan mulut dalam kartu
kontrol kesehatan gigi dan mulut
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 16: Mencatat hasil pemeriksaan dalam kartu kontrol kesehatan gigi dan mulut

77
4. Memberikan penjelasan medis terkait masalah gigi dan mulut yang ada
pada ibu hamil
Setelah melakukan pencatatan dalam kartu kontrol kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil. Saya kemudian memberikan penjelasan pada ibu hamil
mengenai kondisi medis terkait masalah gigi dan mulut yang dialami oleh ibu
hamil.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan yaitu kejelasan dalam
menyampaikan kondisi atau masalah rongga mulut yang di alami, agar
ibu hamil mengerti. Penerapan nilai ini, akan membuat ibu hamil dapat
lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
b. Nasionalisme, nilai yang saya terapkan adalah hormat kepada
pasien agar pasien merasa dihargai pada saat saya memberikan
penjelasan medis tentang keadaan dan kondisi di dalam rongga
mulutnya.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan yaitu sopan dan santun
dalam menyampaikan hasil pemeriksaan. Penerapan nilai ini akan
membuat ibu hamil merasa dihormati dan dihargai.
d. Komitmen Mutu, nilai yang saya terapkan adalah coutesy
(keramahan) dalam memberikan penjelasan medis agar pasien
merasa nyaman dan mudah memahami pentingnya menjaga kesehatan
gigi dan mulut.
e. Anti Korupsi, dalam memberikan penjelasan medis saya
menyampaikan dengan jujur tentang keadaan di dalam rongga mulut
pasien agar pasien dapat menerima ataupun memilih perawatan apa
yang akan dilakukan.

78
✓ Output: Terdapatnya penjelasan medis terkait masalah gigi dan
mulut yang ada pada ibu hamil.
✓ Dokumentasi Kegiatan

79
Gambar 17: Memberikan penjelasan medis terkait masalah gigi dan mulut ibu hamil

5. Membuat Informed Consent


Pembuatan Informed Consent bertujuan untuk menyampaikan
informasi terkait tindakan medis yang akan ditawarkan oleh dokter kepada
pasien sebelum pasien menyetujui tindakan medis yang akan diberikan
kepadanya. Pembuatan Informed Consent juga memberi waktu kepada
pasien untuk bertanya, menyetujui, atau menolak penanganan yang akan
dilakukan.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan yaitu jelas dalam
menyampaikan tindakan medis yang akan saya lakukan kepada ibu
hamil agar ibu hamil mengerti. Penerapan nilai ini, akan membuat ibu
hamil dapat lebih paham mengenai tindakan medis yang dilakukan
pada giginya.
80
b. Nasionalisme, dalam melakukan kegiatan ini saya menerapkan
nilai kerja sama jika diperlukan.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan yaitu sopan dan santun
dalam menyampaikan prosedur Informed Consent. Penerapan nilai ini
akan membuat ibu hamil merasa dihormati dan dihargai.
d. Komitmen Mutu, nilai yang saya terapkan yaitu tepat dan cermat
dimana saya mengisi Informed Consent dengan teliti dan akurat.
Penerapan nilai ini akan membantu saya apabila terjadi sesuatu yang
diluar dugaan dari pasien setelah dilakukan tindakan medis.
e. Anti Korupsi. nilai yang saya terapkan adalah jujur dalam
membuat Informed Consent agar pasien dapat memahami tindakan
medis yang akan dilakukan terkait dengan masalah yang terjadi di
dalam rongga mulutnya.

✓ Output: Tersedianya informed consent

✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 18: Membuat Informed Consent

81
✓ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan ini terkait dengan Mata Pelatihan Pelayanan Publik
dimana kegiatan ini merupakan partisipatif dan tidak diskriminatif
dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dengan tidak memilih-
milih pasien. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan pemenuhan
kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dalam hal ini pasien.
Pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan untuk peningkatan
derajat kesehatan.
✓ Kontribusi Terhadap Visi Misi Puskesmas
Dengan melakukan kegiatan ini maka dapat mewujudkan Visi dari
Puskesmas yaitu “Terwujudnya Puskesmas Yang Handal Menuju
Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan Sejahtera” dimana
dengan adanya pemeriksaan gigi dan mulut, maka masalah gigi dan mulut
ibu hamil dapat diberi penaganan yang tepat. Misi Puskesmas yaitu
“Mencegah Dan Menangani Penyakit Serta Masalah kesehatan
Lainnya, Guna Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Untuk
Hidup Sehat, Sejahtera, Dan Berkeadilan” dimana kegiatan ini dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan
mencegah masalah gigi dan mulut yang mereka alami.
✓ Penguatan Nilai Organisasi (Puskesmas)
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi berupa “Saling
Menyayangi dan Saling Menghormati”. Pemeriksaan gigi dan mulut
dilakukan sebagai bentuk kepedulian organisasi kepada ibu hamil, dan
organisasi memberi pelayanan dengan baik dan menghargai.
✓ Analisis Dampak
• Dampak Positif
Pemeriksaan gigi dan mulut pada ibu hamil sangat memberikan manfaat
penting bagi ibu hamil agar pada masa kehamilan ibu hamil dapat
terhindar dari kerusakan gigi dan hal-hal yang dapat membahayakan

82
kehamilan seperti terjadinya preeklamsia, dan bayi lahir dengan berat
badan rendah.
• Dampak Negatif
Apabila tidak dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut pada masa
kehamilan dapat menyebabkan kerusakan gigi yang kemudian dapat
membayahakan bayi di dalam kandungan.

4.2.5 Kegiatan 5 (Melakukan Penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut


pada Ibu Hamil)
Sebelum melakukan penyuluhan tentunya saya mempersiapkan bahan materi
penyuluhan agar saya dapat memberikan materi dengan jelas dan mudah dimengerti
oleh ibu hamil. Saya menyiapkan materi pada tanggal 23 April 2020 yang akan
dibawakan saat penyuluhan. Pada saat menyiapkan materi penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut, saya mencari referensi yang tepat dan akurat, saya melakukan pencarian
menggunakan media internet dan buku-buku kedokteran gigi.

Tabel 4.2.5 Melakukan penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Ibu Hamil

Tahapan Kegiatan 5 Melakukan penyuluhan tentang


Kesehatan Gigi dan Mulut pada Ibu
Hamil

Waktu Pelaksanaan Tanggak 23 April – 1 Mei 2020

Output / Hasil yang diharapkan 1. Menyiapkan materi penyuluhan


kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil
2. Menyiapkan metode penyuluhan
yang efektif

83
3. Menyiapkan perlengkapan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil (leaflet, model gigi)
4. Melakukan penyuluhan pada ibu
hamil tentang kesehatan gigi dan mulut
Keterangan Terlaksana

Deskripsi Kegiatan
1. Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
Pada saat menyiapkan materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut,
saya mencari referensi yang tepat dan akurat, saya melakukan pencarian
menggunakan media internet dan buku-buku kedokteran gigi.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, dalam menyiapkan materi penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut ibu hamil, saya menerapkan nilai kejelasan agar materi dapat
mudah dipahami oleh ibu hamil.
b. Nasionalisme, nilai yang saya terapkan adalah kerja sama jika
diperlukan dalam mencari materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
c. Etika Publik, , dalam menyiapkan bahan materi untuk penyuluhan
saya lakukan dengan profesional dengan mencari materi-materi yang
jelas sumbernya dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Komitmen Mutu, materi penyuluhan yang akan disampailkan harus
dapat menggambarkan secara langsung keadaan gigi dan mulut ibu hamil,
penyakit-penyakit gigi dan mulut yang timbul pada masa kehamilan, dan
hal-hal yang dapat terjadi jika ibu hamil tidak merawat kesehatan gigi dan
mulutnya. Desain dan materi berasal dari sumber yang akurat dan
terpercaya. Dalam menyiapkan materi, saya memilih materi yang mudah
dimengerti serta dipahami oleh ibu hamil. Dengan menerapkan nilai ini,

84
materi yang saya sampaikan akan mudah dimengerti dan diterapkan oleh
ibu hamil dalam kehidupan sehari-hari selama masa kehamilan.
e. Anti Korupsi, nilai yang saya terapkan adalah jujur, dimana materi
yang siapkan benar-benar dari sumber yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.

✓ Output: : Tersedianya materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada


ibu hamil

✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 19: Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

2. Menyiapkan metode penyuluhan yang efektif tentang kesehatan gigi dan


mulut pada ibu hamil
Selain mempersiapkan materi penyuluhan, saya juga harus
menyiapkan metode penyuluhan yang efektif, yaitu dengan menggunakan
metode ceramah atau diskusi. Penyuluhan “door to door” pada ibu hamil
dengan metode ceramah atau diskusi dapat meningkatkan pemahaman dan
85
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut
selama masa kehamilan.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan yaitu kejelasan dimana
saya harus dapat menjelaskan dengan baik apabila ibu hamil ingin
berkonsultasi atau bertanya tentang kesehatan gigi dan mulut selama
kehamilan.
b. Nasionalisme, nilai yang saya terapkan adalah kerja sama dimana
dalam menyiapkan metode penyuluhan yang efektif saya meminta
saran dan pendapat dari rekan kerja.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan adalah profesional dalam
menyiapkan metode penyuluhan guna terlaksanya penyuluhan dengan
baik.
d. Komitmen Mutu. Nilai yang saya terapkan yaitu tepat dan cermat
dimana saya saya memilih metode penyuluhan yang tepat dan efektif.
Penerapan nilai ini selain dapat membantu saya juga dapat membantu
ibu hamil dalam meingkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut.
e. Anti Korupsi, nilai yang saya terapkan adalah jujur dalam
menyiapkan metode penyuluhan yang efektif guna memudahkan
dalam melakukan penyuluhan terhadap ibu hamil melalui door to door.

✓ Output : Tersedianya metode penyuluhan yang efektif tentang


kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

86
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 20: Menyiapkan metode penyuluhan yang efektif tentang kesehatan gigi dan mulut
pada ibu hamil

3. Menyiapkan perlengkapan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada


ibu hamil (leaflet, model gigi)
Setelah menyiapkan materi dan menentukan metode penyuluhan
saya kemudian mempersiapkan alat atau media untuk menyampaikan
penyuluhan. Saya mempersiapkan leaflet yang berisi gambar-gambar dan
model gigi sebagai alat peraga agar penyuluhan lebih menarik.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan adalah kejelasan dalam
mempersiapkan perlengkapan penyuluhan, dimana perlengkapan
yang disiapkan harus jelas guna memudahkan proses penyuluhan.
b. Nasionalisme, nilai yang saya terapkan adalah kerja sama,
dalam mempersiapkan perlengkapan penyuluhan saya dibantu oleh
rekan kerja.

87
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan adalah profesional dalam
menyiapkan perlengkapan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil.
d. Komitmen Mutu. Nilai yang saya terapkan yaitu mutu, efektif
dan efisien menggunakan leaflet yang berisi materi dengan
gambar-gambar menarik untuk penyuluhan. Penerapan nilai ini
dapat membantu saya agar lebih efektif dan efisien dan lebih mudah
dalam menyampaikan materi penyuluhan.
e. Anti Korupsi. Nilai yang saya terapkan adalah
bertanggung jawab dalam menggunakan perlengkapan
penyuluhan. Saya menjaga dan tidak merusak, serta meminjam
perlengkapan penyuluhan yang dibutuhkan saja. Penerapan nilai ini
akan membuat saya lebih dipercaya lagi saat akan meminjam
barang milik organisasi.

✓ Output: Tersedianya perlengkapan penyuluhan kesehatan gigi dan


mulut pada ibu hamil

88
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 21: Menyiapkan perlengkapan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu
hamil

4. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan


mulut
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai 1
Mei 2020. Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari. Saya melaksanakan
penyuluhan tepat waktu (disiplin) agar ibu hamil tidak menunggu lama.
Kemudian memulai penyuluhan dengan sikap sopan dan santun pada ibu
hamil serta segera menanggapi (responsif) jika ada ibu hamil yang ingin
bertanya atau tidak mengerti dengan materi yang saya bawakan.

✓ Penjelasan keterkaitan dengan nilai ANEKA:


a. Akuntabilitas, nilai yang saya terapkan adalah kejelasan dalam
melakukan penyuluhan pada ibu hamil, agar ibu hamil dapat
mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari penyuluhan yang
saya lakukan.

89
b. Nasionalisme, nilai yang saya terapkan yaitu kerja sama, dalam
melakukan penyuluhan saya dibantu oleh perawat gigi dalam
mengatur jadwal kunjungan dengan ibu hamil dan juga membantu
dalam mengambil dokumentasi selama penyuluhan berlangsung.
c. Etika Publik, nilai yang saya terapkan yaitu sopan dan santun
dalam penyuluhan. Penerapan nilai ini akan membuat ibu hamil
sebagai peserta penyuluhan merasa dihargai dan dihormati.
d. Komitmen Mutu, nilai yang saya terapkan yaitu responsif
dalam menanggapi pertanyaan atau komentar ibu hamil. Dengan
bersikap responsif, peserta penyuluhan akan lebih cepat paham dan
mengerti isi materi dari penyuluhan
e. Anti Korupsi, nilai yang saya terapkan yaitu disiplin, saya
melaksanakan penyuluhan tepat waktu. Dengan menerapkan nilai
ini, penyuluhan akan terlaksana tepat waktu dan ibu hamil tidak
akan bosan menunggu.

✓ Output: Terlaksananya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan


mulut pada ibu hamil

90
✓ Dokumentasi Kegiatan

Gambar 22: Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut

91
Gambar 23: Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut

92
Gambar 24: Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut

93
Gambar 25: Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut

94
Gambar 26: Melakukan penyuluhan pada ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut

95
Gambar 27: Daftar Nama Peserta Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut

✓ Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Kegiatan ini terkait dengan Mata Pelatihan Whole of Govenrment
dimana kegiatan ini merupakan penyatuan upaya kolaboratif antara
pemimpin dan staf, antar staf dengan staf, dan antar staf dengan
masyarakat. Dalam hal ini, kepala puskesmas memberi izin kepada staf
yaitu saya untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil sebagai
masyarakat.
✓ Kontribusi Terhadap Visi Misi Puskesmas
Dengan melakukan kegiatan ini maka dapat mewujudkan Visi dari
Puskesmas yaitu “Terwujudnya Puskesmas Yang Handal Menuju

96
Masyarakat Yang Berperilaku Hidup Sehat Dan Sejahtera” dimana
pelaksanaan penyuluhan membantu memberi informasi kepada ibu hamil
tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut hingga rongga mulut
mereka bisa menjadi lebih sehat. Misi Puskesmas yaitu “Berkoordinasi
Dengan Lintas Program, Lintas Sektor, Dan Kelompok Masyarakat”
dimana kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan atau kemitraan antara
puskesmas dengan ibu hamil. Sehingga ibu hamil dapat rutin
memeriksakan kesehatan mereka.
✓ Penguatan Nilai Organisasi (Puskesmas)
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi berupa “Saling
Mengingatkan”. Penyuluhan diberikan bertujuan untuk mengingatkan ibu
hamil akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut selama masa
kehamilan. Agar ibu hamil dapat lebih memperhatikan kesehatan gigi dan
mulut mereka.
✓ Analisis Dampak
Dampak Positif
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut melalui door to door dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil agar dapat menjaga kesehatan gigi
pada masa kehamilan. Penyuluhan melalui door to door juga dapat lebih
mendekatkan saya dan pasien ibu hamil sehingga ibu hamil dapat dengan
nyaman menerima materi yang saya berikan dan kami dapat berdiskusi
dengan baik. Ibu hamil juga bebas bertanya sesuai pengetahuan yang
ingin dia ketahui.
Dampak Negatif
Penyuluhan melalui door to door selama masa pandemik covid-
19 cukup beresiko karena tidak diketahui bahwa pasien yang saya
kunjungi sudah terpapar virus covid-19 atau tidak. Oleh karena itu, saya
harus memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saya gunakan,

97
serta selalu jaga jarak dan membersihkan tangan dengan menggunakan
hand sanitizer.

98
IV.3. Matriks Habituasi

NILAI ANEKA
KEGIATAN
No. Komitmen Anti
(Tahapan) Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik
Mutu Korupsi
1. Melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan kepala
puskesmas Wakadia

- Melakukan pertemuan dengan


√ √ √ √ √
kepala puskesmas Wakadia
- Mendapatkan arahan dari kepala
puskesmas Wakadia mengenai √ √ √ √ √
rencana kegiatan penyuluhan
- Mencatat hasil pertemuan dan
bimbingan dari kepala √ √ √ √ √
puskesmas Wakadia
- Membuat surat izin kegiatan
penyuluhan berdasarkan hasil √ √ √ √ √
pertemuan
2. Membuat kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan mulut untuk
ibu hamil
99
- Melakukan konsultasi dan
komunikasi dengan koordinator
ruang KIA (Kesehatan Ibu dan √ √ √ √ √
Anak) mengenai jadwal
kunjungan ibu hamil
- Menyiapkan materi dan
membuat desain kartu kontrol
√ √ √ √ √
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan mulut
- Mencetak kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut sesuai
√ √ √ √ √
desain dan format yang telah
dibuat
- Mendistribusikan kartu kontrol
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan mulut ibu √ √ √ √ √
hamil ke ruang KIA (kesehatan
ibu dan anak)
3. Membuat banner “Alasan
Pentingnya Ibu Hamil Menjaga
Kesehatan Gigi dan Mulut”
- Meminta persetujuan dari kepala
√ √ √ √ √
puskesmas Wakadia
- Mengumpulkan bahan materi
√ √ √ √ √
untuk tentang “Alasan

100
pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut”
- Membuat desain tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga √ √ √ √ √
kesehatan gigi dan mulut”
- Meletakkan tentang “Alasan
pentingnya ibu hamil menjaga
kesehatan gigi dan mulut” di √ √ √ √ √
ruang program KIA (kesehatan
ibu dan anak)
4. Melakukan pemeriksaan gigi
dan mulut serta memberikan
komunikasi terapeutik pada ibu
hamil
- Menyiapkan alat dan bahan
√ √ √ √ √
pemeriksaan gigi dan mulut
- Melakukan pemeriksaan gigi dan
√ √ √ √ √
mulut ibu hamil
- Mencatat hasil pemeriksaan pada
kartu kontrol kesehatan gigi dan √ √ √ √ √
mulut
- Memberikan penjelasan medis
terkait masalah gigi dan mulut √ √ √ √ √
yang ada pada ibu hamil
- Membuat informed consent √ √ √ √ √

101
5. Melakukan penyuluhan tentang
Kesehatan Gigi dan Mulut pada
Ibu Hamil
- Menyiapkan materi penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada √ √ √ √ √
ibu hamil
- Menyiapkan metode penyuluhan
√ √ √ √ √
yang efektif
- Menyiapkan perlengkapan
penyuluhan kesehatan gigi dan
√ √ √ √ √
mulut pada ibu hamil (leaflet,
model gigi)
- Melakukan penyuluhan pada ibu
hamil tentang kesehatan gigi dan √ √ √ √ √
mulut
Jumlah 21 21 21 21 21

102
Nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V Jumlah
Dasa Indikator Nilai IV I IV I V I II III IV
I II III I II III I II III I II III
r V V
Kejelasan 17
A Tanggung
5
Jawab
Hormat 7
N
Kerjasama 15
Musyawarah 2
Sopan dan
E 14
Santun
Profesional 7
Responsive 4
Efektif dan
6
Efisien
K Mutu 5
Cepat dan Tepat 5
Teliti 4
Inovatif 1
coutesy 3
Jujur 11
Tanggung jawab 6
A
Mandiri 6
Disiplin 5
Peduli 1

103
MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan


Keterkaiatan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi Total
I II III IV V
Terwujudnya puskesmas yang handal menuju
Visi masyarakat yang berperilaku hidup sehat dan 5
sejahtera
Meningkatkan kualitas sumber daya dan
profesionalisme petugas puskesmas melalui -
pendidikan dan pelatihan
Mencegah dan menangani penyakit serta masalah
kesehatan lainnya, guna meningkatkan
1
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
sejahtera, dan berkeadilan
Misi
Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang
-
dilaksanakan
Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas
2
dan jaringannnya
Berkordinasi dengan lintas program, lintas sektor,
2
dan kelompok masyarakat
Saling Mengingatkan 3

Saling Menghargai -
Tata Nilai
Saling Menghormati 1
Saling Menyayangi 3

104
MATRIKS KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

KETERKAITAN
DENGAN KEGIATAN V
KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV TOTAL
KEDUDUKAN DAN
PERAN ASN
MANAJEMEN ASN -
PELAYANAN PUBLIK 4

WHOLE OF
2
GOVERNMENT (WOG)

105
IV.4. Kendala dan Strategi dalam Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang telah dirancang


sebelumnya ada beberapa hal yang menjadi kendala atau hambatan,
diantaranya:
1. Terjadi kesulitan dalam mengatur jadwal kunjungan ibu hamil dari
rumah ke rumah, dikarenakan ada beberapa ibu hamil yang tidak datang
memeriksakan kehamilannya pada jadwal pemeriksaan ibu hamil di
ruang KIA (kesehatan ibu dan anak) . Sehingga saya harus mengatur
jadwal kunjungan dengan bantuan perawat gigi dengan mendatangi
rumah mereka untuk mengatur jadwal pelaksanaan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut.
2. Ada beberapa ibu hamil yang pada saat jadwal kunjungan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut tidak ada di tempat sehingga saya harus
merubah jadwal esok harinya untuk melakukan penyuluhan.

106
BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut dapat menjadi deteksi dini penyakit gigi pada ibu hamil. Dengan adanya
kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran ibu hamil mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat respon positif dan dukungan penuh
dari Kepala Puskesmas Wakadia. Begitu pula dengan Program KIA (kesehatan
ibu dan anak), mereka sangat berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan
secara rutin dan konsisten.
Seluruh staf puskesmas juga sangat mendukung adanya kegiatan ini.
Mereka beraharap kegiatan ini dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wakadia.

V.2 Saran

1. Diharapkan seluruh ASN (Aparatul Sipil Negara) dalam hal ini terkhusus
tenaga kesehatan mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di
lingkungan kerja dalam melaksanaan tugas pokok dan fungsinya sebagai
tenaga Kesehatan agar dapat menjadi ASN profesional yang mampu
melayani masyarakat dengan sebaik - baiknya, serta meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan terutama tentang kesehatan
gigi dan mulut.
2. Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkala guna
meningkatkam kesehatan gigi dan mulut ibu hamil di puskesmas Wakadia

107
V.3 Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan aktualisasi ini akan terus berlanjut dan nantinya akan
diusulkan ke dalam rencana kegiatan di Puskesmas agar selanjutnya dapat
didanai oleh BOK (Bantuan Operasional Kesehatan). Kegiatan penyuluhan
pada ibu hamil akan dilaksanakan secara rutin untuk memberi informasi
kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan pemeriksaan gigi dan mulut juga akan terus dilaksanakan
dengan kerjasama dan bantuan dari petugas Program KIA (kesehatan ibu dan
anak).

108
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan


Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta; Kementrian Kesehatan RI

________________. 2018. Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi dan Gusi Ibu


Hamil (online), : https://parenting.orami.co.id/magazine/pentingnya-menjaga-
kesehatan-gigi-dan-gusi-ibu-hamil Diakses tanggal: 8 April 2020

109
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 1 TAHAPAN 1

MELAKUKAN PERTEMUAN DENGAN PIMPINAN

110
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 1 TAHAPAN 2

MENDAPATKAN ARAHAN DARI PIMPINAN MENGENAI RENCANA


KEGIATAN PENYULUHAN

111
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 1 TAHAPAN 3

MENCATAT HASIL PERTEMUAN DAN BIMBINGAN DARI PIMPINAN

112
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 1 TAHAPAN 4

MEMBUAT SURAT IZIN KEGIATAN PENYULUHAN BERDASARKAN HASIL


PERTEMUAN

113
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 2 TAHAPAN 1

MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN KOORDINATOR RUANG KIA

114
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 2 TAHAPAN 2

MENYIAPKAN MATERI DAN MEMBUAT DESAIN KARTU KONTROL KESEHATAN GIGI


DAN MULUT

115
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 2 TAHAPAN 3

MENCETAK KARTU KONTROL KESEHATAN GIGI DAN MULUT

IBU HAMIL

116
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 2 TAHAPAN 4

MENDISTRIBUSIKAN KARTU KONTROL KESGIMUL IBU HAMIL KE


RUANG KIA

117
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 3 TAHAPAN 1

MEMINTA PERSETUJUAN DARI PIMPINAN

118
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 3 TAHAPAN 2

MENYIAPKAN MATERI UNTUK BANNER

119
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 3 TAHAPAN 3

MEMBUAT DESAIN BANNER

120
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 3 TAHAPAN 4

MELETAKKAN BANNER DI RUANG PROGRAM KIA

121
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 4 TAHAPAN 1

MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN GIGI DAN


MULUT IBU HAMIL

122
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 4 TAHAPAN 2

MELAKUKAN PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL

123
124
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 4 TAHAPAN 3

MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN DALAM KARTU KONTROL

125
LAMPIRAN AKTUALISASI
FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 4 TAHAPAN 4

MEMBERIKAN PENJELASAN MEDIS TERKAIT MASALAH GIGI DAN


MULUT IBU HAMIL

126
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 4 TAHAPAN 5

MEMBUAT INFORMED CONSENT

127
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 5 TAHAPAN 1

MENYIAPKAN MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU


HAMIL

128
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 5 TAHAPAN 2

MENYIAPKAN METODE PENYULUHAN YANG EFEKTIF

129
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 5 TAHAPAN 3

MENYIAPKAN PERLENGKAPAN PENYULUHAN KESGIMUL PADA IBU HAMIL

130
LAMPIRAN AKTUALISASI

FOTO MELAKSANAKAN KEGIATAN 5 TAHAPAN 4

MELAKUKAN PENYULUHAN PADA IBU HAMIL TENTANG KESEHATAN GIGI


DAN MULUT

131
132
133
134
135

Anda mungkin juga menyukai