Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi

Multinasional:
Penjabaran Laporan
Keuangan Entitas
Asing
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
OUR TEAM

Zhakia Nathasha
Adillah Putri
Siregar
1802125348
1802112487

Febby
Asnizonia
1802112021
Perbedaan Dalam Prinsip Akuntansi
Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi berbeda beda di seluruh dunia. Kondisi
perekonomian suatu negara, masalah hukum, pendidikan dan sistem politik, perkembangan
teknologi, budaya dan tradisi, serta berbagai faktor faktor sosial ekonomi lainnya, merupakan
faktor yang mempengaruhi perkembangan standar akuntansi dan profesi akuntan di suatu negara.
Perbedaan ini akan menyebabkan adanya perbedaan yang signifikan antara standar standar
akuntansi di berbagai negara.

Model pelaporan keuangan utama sedang dalam proses pengembangan oleh International
Accounting Standards Board (IASB). Ada 14 anggota dari IASB, IASB mengatur susunan
keanggotaannya dengan komposisi sebagai berikut:
a. 5 anggota berlatar belakang auditor
b. 3 anggota berlatar belakang penyusun laporan keuangan (dari manajemen)
c. 3 anggota berlatar belakang pengguna laporan keuangan
d. 1 anggota berlatar brlakang akademisi
e. 2 anggota lainnya dapat berlatar belakang dari bidang lainnya.
IASB mengumumkan standar pelaporan yang disebut dengan
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International
Financial Reporting Standards-IFRS). Sebelum pembentukan
IASB, International Accounting Standar Committee telah
menerbitkan International Accounting Standards (IAS)

Model pelaporan keuangan utama lainnya US GAAP. Jika


diukur berdasarkan kapitalisasi pasar, US GAAP telah
digunakan lebih dari separuh perusahaan di dunia ini.

FASB terus bekerja sama dengan IASB untuk meningkatkan


kualitas standar pelaporan dan untuk “mengonvergensikan”
kedua set standar tersebut. Pada bulan September 2002, FASB
menerbitkan “The Norwalk Agreement” dimana FASB dan IASB
sepakat bekerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas
standar pelaporan keuangan dan mengonvergensikan standar
bekerja untuk meminimalkan perbedaan di antara mereka.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Ada 3 kemungkinan kurs yang dapat digunakan untuk mengonversi nilai mata
uang asing menjadi rupiah

Untuk periode berjalan


biasanya rata-rata sederhana,
Merupakan kurs pada Kurs dan untuk jangka waktu
akhir hari perdagangan
Historis biasanya kurs yang digunakan
(Historical mengukur penghasilan dan
tanggal laporan posisi Rate) beban
keuangan

Merupakan kurs yang sudah Kurs


Kurs Kini
ada pada saat transaksi awal Rata-rata
(Current
Rate) berlangsung, seperti kurs pada (Average
tanggal aset diperoleh atau Rate)
liabilitas yang timbul
PSAK 10 mengadopsi konsep mata uang fungsional yang didefinisikan sebagai
“mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi”,
biasanya mata uang dari lingkungan entitas tersebut utamanya menghasilkan
dan mengeluarkan kas. Berikut hierarki indikator dalam menentukan mata uang
fungsional:

1 2 3

1. Mata uang yang paling mempengaruhi 1. Mata uang yang dananya Jika indikator-indikator dalam
harga jual barang dan jasa; dan mata dihasilkan dari aktivitas penentuan mata uang fungsional
uang dari negara yang mempunyai pendanaan (antara lain bercampur dan mata uang
kekuatan persaingan dan peraturannya penerbitan instrumen utang fungsional tidak jelas, maka
yang sebagian besar menentukan harga dan instrumen ekuitas manajemen dapat menggunakan
jual barang dan jasa entitas 2. Mata uang yang diterima pertimbangan profesionalnya
2. Mata uang yang paling memengaruhi dari aktivitas operasi yang untuk menentukan mata uang
biaya tenaga kerja, bahan baku, dan pada umumnya ditahan fungsional
biaya lain dari pengadaan barang atau
jasa
Penentuan Mata Uang Fungsional Dalam
Ekonomi Hiperinflasi
Pengecualian atas kriteria pemilihan mata uang fungsional ditentukan
saat entitas asing berlokasi di negara seperti Argentina dan Peru, yang
mengalami inflasi yang parah. Inflasi yang parah didefinisikan sebagai
inflasi yang melebihi 100% selama periode 3 tahun. PSAK
memutuskan bahwa folatilitas dalam mata uang asing dengan
hiperinflasi mendistorsi laporan keuangan jika mata uang lokal
dipergunakan sebagai mata uang fungsional entitas asing. Oleh
karena itu, dalam kasus operasi entitas asing yang berada dalam
ekonomi hiperinflasi, mata uang pelaporan dari entitas induk di
Indonesia (rupiah) harus digunakan sebagai mata uang fungsional
entitas asing. Pengecualian ini mencegah nilai aset dan perubahan
laporan laba rugi yang tidak realistis jika ekonomi hiperinflasi tersebut
diabaikan dan prosedur penjabaran normal yang digunakan.
Penjabaran Versus Pengukuran Kembali Laporan
Keuangan
Ada 2 metode menyajikan kembali laporan keuangan entitas asing ke dalam rupiah

Pengukuran Kembali
Penjabaran (Translation) Mata
(Remeasurement)
Uang Fungsional Entitas Asing
ke Dalam Rupiah Merupakan penyajian kembali
dari laporan keuangan entitas
asing dari mata uang lokal yang
Merupakan metode yang digunakan entitas ke mata uang
paling umum digunakan dan fungsional entitas asing.
diterapkan jika mata uang Pengukuran kembali hanya
lokal adalah mata uang diperlukan jika mata uang
fungsional entitas asing. fungsional berbeda dengan mata
uang yang digunakan untuk
pembukuan dan pencatatan
entitas asing.
Penjabaran Laporan Keuangan Mata Uang Fungsional
Menjadi Mata Uang Pelaporan Perusahaan Indonesia
Sebagian besar entitas bisnis melakukan transaksi dan mencatat
aktivitas bisnisnya dalam mata uang lokal. Oleh karena itu, mata
uang lokal dari entitas asing merupakan mata uang
fungsionalnya.

Penjabaran dilakukan dengan menggunakan kurs kini untuk


semua aset dan liabilitas. Kurs ini merupakan spot rate pada
tanggal laporan posisi keuangan. Pos laporan laba rugi---
pendapatan beban, keuntungan, dan kerugian--harus dijabarkan
dengan kurs pada tanggal terjadinya transaksi yang mendasari,
walaupun untuk tujuan praktis dengan kurs rata-rata untuk
periode yang mungkin digunakan untuk pos-pos dengan asumsi
bahwa penghasilan dan beban diakui secara merata selama
periode tersebut. Akan tetapi, jika timbul keuntungan atau
kerugian yang material akibat dari kejadian tertentu, kurs pada
tanggal kejadian tersebut, bukan kurs rata-rata yang digunakan
untuk menjabarkan hasil transaksi.
Penyajian Laporan Keuangan Dari
Penyesuaian Penjabaran
Penyesuaian penjabaran akibat dari proses
penjabaran adalah bagian dari laba rugi
komprehensif untuk periode yang bersangkutan.
Laba rugi komprehensif termasuk laba neto dan
item “penghasilan komprehensif lain” yang
merupakan bagian dari perubahan aset neto pada
perusahaan bisnis dan sumber nonpemilik selama
periode bersangkutan.

PSAK mengharuskan pelaporan laba rugi


komprehensif sebagai bagian dari laporan
keuangan utama suatu entitas
Alternatif Format Penyajian Untuk Laba Rugi
Komprehensif

01 02 03
Penyajian 2 laporan yang pertama Banyak digunakan oleh
Laporan Bentuk Tunggal, menyajikan perhitungan laba neto perusahaan yaitu dengan
pendekatan laba rugi gabungan dalam satu laporan dan kemudian menyajikan item item yang
yang pertama menyajikan item- laporan terkait yang dimulai dengan merupakan bagian dari
item yang menyusun laba neto laba neto dan merekonsiliasikan ke penghasilan komprehensif lain
dan kemudian mempunyai laba rugi komprehensif dengan dalam skedul akumulasi
bagian yang menyajikan item- melaporkan item penghasilan penghasilan komprehensif lain di
item penghasilan komprehensif komprehensif lain secara terpisah dalam laporan keuangan
lain konsolidasian ekuitas piutang
saham
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai