Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI MULTINASIONAL :

PENJABARAN LAPORAN
KEUANGAN LAPORAN ASING
DAN TRASNLASI
KELOMPOK 5
HANIFAH
NENI FRENTINA M.P
PUTRI MARDIANI
Ilustrasi Penjabaran dan Konsolidasian
Entitas Anak di Luar Negeri
Contoh pada Bab 11 mengilustrasikan pengaruh dari menguatnya rupiah
terhadap euro selama tahun 20X1. dalam contoh di bab ini, rupiah
melemah terhadap euro selama tahun 20X1. oleh karena itu, dalam bab 11
dan 12 akan di ilustrasikan kedua arah perubahan kurs
Lanjutan...

Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT. Induk, perusahaan Indonesia, membeli 100% saham

beredar dari German Company, sebuah perusahaan yang beralokasi di Berlin, seharga Rp.

660.000.000. Harga tersebut lebih tinggi Rp. 60.000.000 dari nilai buku. (Perhitungan

menunjukkan diferensial akan ditampilkan pada akhir bagian ).Selisih lebih biaya perolehan

di atas nilai buku dialokasikan ke paten yang diamortisasi selama 10 tahun. Akun laporan

posisi keuangan dalam format neraca saldo untuk kedua perusahaan sesaat sebelum

akuisisi disajikan di figur 12-2


Tanggal Akuisisi Kertas Kerja
Penjabaran
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT Induk untuk mencatat pembelian 100%
saham German Company sebagai berikut :
1 Januari 20X1

Investasi pada saham German Company 660.000.000

kas 660.000.000

Pembelian saham German Company


Lanjutan...
Biaya perolehan Investasi Rp.660.000.000
Nilai Buku Investasi :
1/1/X1 Modal saham biasa-German Rp. 480.000.000
100% Saldo Laba-German 120.000.000 +
Total Rp. 600.000.000
Lanjutan...
Persentase saham German
Company Yang diakuisisi
oleh PT Induk x 1,00 (600.000.000)

Diferensial (selisih lebih biaya perolehan


diatas nilai buku) yang distribusikan
ke paten Rp. 60.000.000
PENGUKURAN KEMBALI PEMBUKUAN
DALAM MATA UANG FUNGSIONAL
Metode kedua untuk menyajikan kembali laporan keuangan afiliasi
luar negeri ke rupiah adalah pengukuran kembali. Walaupun
pengukuran kembali untuk umum sebagaimana translasi, terdapat
beberapa situasi dimana mata uang fungsional dari afiliasi asing
bukan mata uang lokal. Pengukuran kembali sama seperti translasi
di mana tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai sekitar rupiah
dari akun-akun afiliasi asing sehingga dapat digabungkan atau
dikonsolidasi dengan laporan keuangan perusahaan Indonesia.
Lanjutan...
Akan tatapi, kurs yang digunakan untuk pengukuran kembali berbeda dengan kurs yang
digunakan dalam translasi, yang menghasilkan nilai rupiah yang berbeda untuk akun-akun
afiliasi asing.
Dalam sebagian besar kasus, afiliasi asing dapat dianggap sebagai alat produksi atau
penjualan langsung dari perusahaan Indonesia, tetapi menggunakan mata uang lokal untuk
mencatat dan melaporkan hasil operasinya. Selain itu, entitas luar negeri yang beralokasi
di negara dengan tingkat inflasasi yang sangat tinggi, yang didefinisikan sebagai negara
dengan tingkat inflasi kumulatif lebih dari 100% harus menggunakan rupiah sebagai mata
uang fungsional dan laporan keuangannya diukur kembali menjadi rupiah.
Penyajian Laporan Keuangan Dari Keuntungan
atau Kerugian Pengukuran Kembali

Setiap keuntungan atau kerugian yang timbul dari proses pengukuran kembali
dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, umumnya dalam “pendapatan lain-
lain”. Digunakan beberapa nama akun, seperti keuntungan (kerugian) mata uang asing,
keuntungan (kerugian) mata uang, keuntungan (kerugian) nilai tukar, atau keuntungan
(kerugian) pengukuran kembali.
INVESTASI LUAR NEGRI DAN ANAK
PERUSAHAAN TIDAK DIKONSOLIDASIKAN

Sebagian besar perusahaan mengkonsolidasi anak perusahaan luar negeri sesuai dengan PSAK
No.4, “Laporan Keuangan Konsolidasi” . Dalam beberapa kasus anak perusahaan tersebut tidak
dikonsolidasikan, karena kriteria yang ditetapkan untuk anak perusahaan luar negeri. Umumnya,
induk perusahaan mengonsolidasikan anak perusahaan luar negeri, kecuali jika salah satu kondisi
berikut sangat ketat sehingga perusahaan Indonesia yang memiliki perusahaan luar negeri tidak
dapat melaksanakan tingkat pengendalian ekonomis atas sumber daya dan operasi keuangan
anak perusahaan luar negeri yang merupakan syarat konsolidasi, seperti berikut ini,
1. Pembatasan pertukaran mata uang

2. Pembatasan transfer properti di negara asing

3. Ketidakpastian lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Anak perusahaan luar negeri yang tidak dikonsolidasi dilaporkan sebagai investasi alam
neraca perusahaan Indonesia. Perusahaan investor Indonesia harus menggunakan metode
ekuitas jika mempunyai kemampuan untuk melaksanakan “pengaruh signifikan” atas
kebijakan keuangan dan operasional investor. Jika metode ekuitas tidak dapat diterapkan,
maka digunakan metode biaya untuk mencari investasi luar negeri, mengakui pendapatan
jika hanya dari dividen yang diterima.
Likuidasi Investasi Luar Negri

Akun selisih translasi terkait langsung dengan investasi perusahaan di entitas luar negri.
Jika investor menjual sebagian besar dari investasi sahamnya, PSAK 11 mengharuskan
porsi pro rata dari akun akumulasi selisih translasi yang dialokasikan ke investasi,
dimasukkan dalam penghitungan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. Contoh,
jika induk perusahaan menjual 30% dari investasi pada anak perusahaan, 30% dari selisih
translasi kumulatif harus dikeluarkan dari akun selisih translasi dan dimasukkan dalam
perhitungan keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi luar negeri.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DI ANAK
PERUSAHAAN LUAR NEGRI

PSAK 55 memperbolehkan lindung nilai investasi bersih anak perusahaan di entitas luar negeri. Contoh, PT induk
mempunyai investasi bersih €50.000 di anak perusahaan Geman, yang dibayar seharga Rp600.000.000. PT Induk
dapat memutuskan untuk melindung nilai investasi aset bersih dengan melakukan kontrak kurs di muka untuk
menjual euro, atau perusahaan dapat mengeluarkan kewajiban berbasis euro. PSAK 55 menetapkan bahwa
keuntungan atau kerugian dari bagian efektif lindung nilai investasi bersih dimasukkan dalam pendapatan
komperensif lainnya sebagai bagian dari selisih translasi. Akan tetapi, jumlah penggantian kerugian untuk
pendapatan komferensif dibatasi sebesar selisih translasi untuk investasi bersih. Sebagai contoh, jika
digunakan nilai tukar di muka untuk mengukur efektivitas, jumlah penggantian kerugian dibatasi sebesar
perubahan kurs tunas periode tersebut. Selisih lebih atas bagian tidak efektif dari lindung nilai harus diakui
dalam laba periode berjalan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai