(EMKM)
KELOMPOK 5:
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM),
mendefinisikan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah adalah entitas tanpa
akuntabilitas public yang signifikan, sebagaimana didefinisikan dalam Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro kecil dan menengah sebagaimana
diaturdalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, setidak-
tidaknya selama 2 tahun berturut-turut.
Menurut UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri,
daerah pemasarannya lokal, aset perusahaan kecil, dan jumlah karyawanyang
dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan,
ekonomiyang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan,
efesiensikeadilan, serta kesatuan ekonomi nasional.
Dasar Pengembangan dan Penyusunan SAK EMKM
Secara umum tujuan utama pengembangan standar akuntansi keuangaadalah agar
pengguna dapat menerima laporan keuangan yang bisa dipahami dengankualitas
tinggi yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas entitas dan
kebutuhaninformasi penggunanya. Dengan demikian prinsip pengembangan
standar akuntansikeuangan entitas mikro kecil dan menengah dapat dilihat pada
gambar berikut:
Pengguna
Karakteristik Tujuan Laporan
Laporan
UMKM Keuangan
Keuangan
Kerangka Dasar
Dasar penyususan
Penyusunan Penyajian
berlakuan akuntansi Laporan Keuangan Gambar 1. Flow
seperti asset tetap, (asumsi dasar, Pengembangan dan
persediaan, komponen laporan Penyusunan SAK EMKM
pendapatan, dll keuangan, dll)
SAK EMKM
Dalam menyusun SAK EMKM, DSAK IAI mempertimbangkan karakteristik
entitas yang memenuhi kriteria usaha mikro kecil menengah sebagaimana
diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Undang-undang tersebut tidak memberikan pengaturan yang
secara signifikan berbeda antara usaha mikro, kecil dan menengah. Tidak
adanya perbedaan pengaturan dalam Undang-undang tersebut
mengindikasikan bahwa usaha mikro, kecil,menengah secara umum
dianggap memiliki karakteristik operasi dan pendanaan yang serupa.
b.Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000-Rp500.000.000 (tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000-Rp2.500.000.000.
c.Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung denganUsaha Kecil atau usaha besar. Kekayaan bersih lebih dari
Rp500.000.000-Rp10.000.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000-Rp50.000.000.000.
SAK EMKM
Entitas dapat menerapkan SAK EMKM pada tahun pertama dalam konteks
laporan keuangan tahun pertamanya.Entitas juga dapat menerapkan SAK
EMKM dan dapat disesuaikan pada tahun kedua berjalan apakah nantinya SAK
EMKM dapat diterapkan kembali atau disesuaikan dengan operasi entitas.
Penilaian atas entitas apakah masih dapat diterapkan menggunakan SAK
EMKM hanya ditentukan jika pemenuhan kriteria terjadi dalam 2 tahun secara
berturut-turut.
SAK EMKM merupakan standar yang sederhana, sehingga entitas yang
memenuhi persyaratan menggunakan SAK EMKM dengan mempertimbangkan
apakah ketentuan yang diatur dalam SAK EMKM sesuai dan memenuhi
kebutuhan pelaporan keuangan entitas. Sehingga apakah entitas akan
menerapkan SAK EMKM atau SAK lainnya dengan memperhatikan kemudahan
yang ditawarkan serta kebutuhan informasi pelaporan keuangan entitas.
Kriteria yang harus dipenuhi dalamruang lingkup penerapan SAK EMKM yaitu
diantaranya :
a.Dana hibah serta sumber pembiayaan lain yang sah serta tidak mengikat
b.Usaha dengan modal patungan (joint venture)
c.Memilik saham dalam usaha besar yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
Dasar Pengukuran
Dasar pengukuran unsur laporan keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya
historis. Biaya historis suatu asset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan. Biaya
historis suatu liabilitas sebesar jumlah kas atau setara kas yang diterima atau
jumlah kas yang diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha normal. DSAK IAI menilai bahwa metode pengukuran biaya
historis lebih mudah diterapkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna laporan
keuangan UMKM dalam menganalisa informasi keuangan. Dengan
mempertimbangkan jenis usaha dan transaksi yang relatif tidak kompleks,
penggunaan metode pengukuran bedasarkan nilai wajar serta metode penurunan
nilai dianggap kurang relevan. Dasar pengukuran biaya historis tidak
dikombinasikan dengan dasar pengukuran lain agar menghasilkan struktur
standar akuntansi yang optimal untuk UMKM sehingga dapat diterapkan biaya
yang lebih rendah.
Penyajian laporan keuangan
Di dalam SAK EMKM, Laporan keuangan yang disajikan antara lain Laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan.
Pada tahun berjalan SAK ETAP diharapkan memiliki manfaat kepada entitas yang
difokuskan kepada entitas menengah kebawah. Karena SAK ETAP ini lebih
sederhana dibanding SAK-IFRS. Penyederhanaan ini diharapkan agar entitas dapat
dengan mudah menggunakan SAK ETAP. Karena SAK IFRS memiliki kriteria khusus
ataupun perlakuan khusus seperti dokumen IT yang tinggi agar menunjang
pelaporan keuangan perusahaan. Akan tetapi SAK ETAP masih dirasa sulit untuk
entitas kecil seperti EMKM dan semacamnya yang masih menggunakan pelaporan
secara sederhana sehingga sosialisasi terhadap SAK ETAP masih belum
menyeluruh kepada entitas menengah kebawah. Sehingga IAI menerbitkan SAK
EMKM sebagai penyederhanaan dari SAK ETAP danlebih mudah dari SAK ETAP.
Thanks!
Do you have any
questions?