Anda di halaman 1dari 46

Akuntansi Multinasional:

Penjabaran Laporan Keuangan


Entitas Asing
Zulvia Aofa
Purdana Wahyu H
Farihatus Sholikha
Amin Panji
Riza
Hilda
penjabaran laporan keuangan entitas
asing
Pada saat perusahaan Multinasional Indonesia
menyusun Laporan Keuangan untuk pelaporan
kepada pemegang sahamnya, perusahaan harus
memasukkan operasi yang berbasis di luar negeri
yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan
dilaporkan dengan menggunakan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Penjabaran laporan keuangan entitas luar negeri
ke Rupiah. Penyajian kembali ini diperlukan
sebelum laporan keuangan induk perusahaan
Indonesia, yang sudah dinyatakan dalam Rupiah.
Induk Perusahaan di Indonesia secara umum harus
melakukan langkah-langkah berikut dalam proses translasi
dan konsolidasi anak perusahaan di luar negeri tersebut:
 Menerima laporan keuangan anak perusahaan Inggris

yang dilaporkan dalam poundsterling.


 Menyajikan kembali laporan keuangan tersebut agar

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di


Indonesia.
 Mentranslasikan laporan keuangan yang diukur dalam

poundsterling menjadi nilai setara dalam Rupiah.


 Mengkonsolidasi akun-akun anak perusahaan yang telah

ditranslasikan yang sudah diukur dalam Rupiah, dengan


akun-akun induk perusahaan.
Penentuan Mata Uang Fungsional
 PSAK No.11 tentang “Translasi Mata Uang Asing
“ memberikan panduan khusus untuk
mentranslasikan laporan keuangan dari mata
uang asing menjadi mata uang rupiah .
 Tujuan PSAK 11 adalah menyajikan hasil yang
secara langsung memperlihatkan pengaruh
perubahan ekonomi dari pergerakan nilai tukar.
 PSAK 11 juga menjelaskan tentang pencapaian
keuangan dan hubungannya dalam laporan
keuangan dengan mata uang asing melalui
proses translasi
 PSAK menyajikan tiga indikator yang harus
dinilai untuk menentukan mata uang
fungsional suatu entitas, yaitu :
 arus kas,
 harga jual
 beban

.
 Ada tiga kemungkinan kurs yang dapat digunakan untuk
mengonversikan nilai mata uang asing menjadi rupiah.
Kurs kini (current rate) merupakan kurs pada akhir hari
perdagangan tanggal laporan posisi keuangan.
Kurs historis (historical rate) merupakan kurs yang
sudah ada pada saat transaksi awal berlangsung, seperti
kurs pada tanggal aset diperoleh atau liabilitas yang
timbul.
Kurs rata-rata (average rate) untuk periode berjalan
biasanya rata-rata sederhana untuk jangka waktu dan
biasanya kurs yang digunakan untuk mengukur
penghasilan dan beban.
 PSAK telah mengadopsi pendekatan mata uang fungsional setelah
mempertimbangkan tujuan dari proses penjabaran sebagai berikut.
a. Memberikan informasi yang secara umum sesuai dengan
pengaruh ekonomi yang diharapkan dari perubahan kurs terhadap
arus kas dan ekuitas perusahaan.
b. Mencerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian hasil dan
hubungan antara masing- masing entitas konsolidasian seperti yang
diukur dalam mata uang fungsional mereka yang sesuai dengan
Prinsip Akuntansi Berterima Umum di Indonesia.
Pendekatan mata uang fungsional mengharuskan entitas asing
untuk menjabarkan seluruh transaksinya ke dalam mata uang
fungsional. Jika suatu entitas mempunyai transaksi yang
didenominasikan dalam mata uang selain mata uang fungsional,
maka transaksi asing harus disesuaikan dengan nilai setara mata
uang fungsional sebelum perusahaan menyusun laporan keuangan.
Penentuan Mata Uang Fungsional
dalam Ekonomi Hiperinflasi
 Inflasi yang sangat Parah didefenisikan sebagai inflasi
melebihi 100% selama periode tiga tahun, contoh
Argentina dan Peru. PSAK memutuskan bahwa volatilitas
dalam mata uang asing dengan hiperinflasi mendistorsi
laporan keuangan jika mata uang lokal dipergunakan
sebagai mata uang fungsional entitas asing. Untuk
kondisi seperti ini maka mata uang pelaporan dari Induk
Indonesia- rupiah- harus digunakan sebagai mata uang
fungsional entitas asing. Pengecualian ini mencegah
nilai aset dan perubahan laporan laba rugi yang tidak
realistis jika keadaan hiperinflasi tersebut diabaikan dan
prosedur translasi yang normal digunakan.
 . Contoh: Anak perusahaan di lar negeri membangun gedung
dengan biaya 1.000.000 peso (kurs saat itu Rp 500/satu peso,
karena adanya hiperinflasi di negara anak perusahaan tersebut
maka nilai tukar menjadi Rp 0,05 per 1 peso. Nilai gedung
pada saat dibangun dan setelah hiperinflasi sebagai berikut :

 Jumlah yang dijabarkan setelah hiperinflasi tidak


mencerminkan nilai pasar atau biaya historis dari gedung
tersebut. Oleh karena itu, PSAK mengharuskan penggunaan
rupiah sebagai mata uang fungsional dalam kasus hiperinflasi
untuk memberikan stabilitas dalam laporan keuangan.
Penjabaran Laporan Keuangan Mata
Uang Fungsional Menjadi Mata
Uang Pelaporan Perusahaan
Indonesia
 Sebagian besar entitas bisnis melakukan transaksi

dan mencatat aktivitas bisnisnya dalam mata uang


lokal. Oleh karena itu, mata uang lokal dari entitas
asing merupakan mata uang fungsionalnya.
Penjabaran laporan entitas asing ke dalam rupiah
merupakan proses yang relatif sederhana.
 PSAK meyakini bahwa hubungan ekonomi yang
mendasari disajikan dalam laporan keuangan entitas
asing tidak boleh didistorsi atau diubah selama
proses penjabaran dari mata uang fungsional
entitas asing menjadi mata uang entitas induk.
 Untuk mempertahankan hubungan ekonomi dalam
laporan mata uang fungsional, saldo akun harus
dijabarkan dengan kurs yang sebanding. Penjabaran
dilakukan dengan menggunakan kurs kini untuk
semua aset dan liabilitas. Kurs eliminasi akun investasi
entitas induk terhadap akun modal entitas anak di luar
negeri dalam proses konsolidasi. Saldo laba entitas
anak yang dijabarkan akan tercatat ke depan (carried
forward) dari periode sebelumnya dengan tambahan
laba periode berjalan dan dividen yang diumumkan
selama periode berjalan. Dividen dijabarkan dengan
kurs pada tanggal pengumuman (deklarasi).
 Secara ringkas, penjabaran laporan keuangan
entitas asing dari mata uang fungsionalnya
menjadi mata uang pelaporan perusahaan
Indonesia adalah sebagai berikut.
Penyajian Laporan Keuangan dari
Penyesuaian Penjabaran
 Penyesuaian penjabaran akibat dari proses
penjabaran adalah bagian dari laba rugi
komprehensif untuk periode yang
bersangkutan. Laba rugi komprehensif
termasuk semua perubahan ekuitas selama
periode yang bersangkutan kecuali
perubahan yang diakibatkan dari investasi
oleh pemiliknya dan distribusi ke pemiliknya.
 Ada beberapa alternatif format penyajian untuk laba rugi
komprehensif. Laporan bentuk tunggal, pendekatan laba rugi
gabungan yang pertama menyajikan item-item yang menyusun
laba neto dan kemudian mempunyai bagian yang menyajikan
item-item penghasilan komprehensif lain. Sebuah alternatif,
penyajian dua laporan yang pertama menyajikan perhitungan
laba neto dalam satu laporan dan kemudian laporan terkait yang
dimulai dengan laba neto dan merekonsiliasikan ke laba rugi
komprehensif dengan melaporkan item penghasilan
komprehensif lain secara terpisah. Alternatif ketiga, digunakan
oleh banyak perusahaan, adalah hanya menyajikan item-item
yang merupakan bagian dari penghasilan komprehensif lain
dalam skedul akumulasi penghasilan komprehensif lain di dalam
laporan keuangan konsolidasian ekuitas pemegang saham.
Ilustrasi Penjabaran dan Konsolidasi
Entitas Anak di Luar Negeri
 Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Induk,
perusahaan Indonesia, membeli 100% saham
beredar dari German Company, sebuah
perusahaan yang berlokasi di Berlin, sehat?»
Rp660.000.000. Harga tersebut lebih tinggi
Rp60.000.000 dari nilai buku. (Perhitungan
yang menunjukkan diferensial akan
ditampilkan pada akhir bagian). Selisih lebih
biaya perolehan di atas nilai buku dialokasikan
ke paten yang diamortisasi selama 10 tahun.
Akun Laporan Posisi Keuangan untuk Kedua
Perusahaan pada 1 Januari 20X1 (Sesaat Kertas Kerja untuk Menjabarkan Entitas Anak
Sebelum Mengakuisisi 100% Saham German di Luar Negeri pada 1 Januari 20X1 (Tanggal
Company oleh PT Induk, Perusahaan Indonesia) Akuisisi) Mata Uang Fungsional adalah Euro
Eropa
 2. Mata uang lokal untuk Geraian Company adalah
euro (€), yang juga merupakan mata uang
fungsionalnya.
 3. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, entitas anak
mengumumkan dan membayar dividen sebesar
€6.250.
 4. Entitas anak menerima Rp42.000.000 dari
transaksi dengan perusahaan Indonesia pada saat
kurs adalah €1 = Rp12.000. Entitas anak masih
memiliki mata uang asing tersebut pada tanggal 31
Desember 20X1.
 5. Kurs spot langsung yang relevan (Rp/€1) adalah:
 Ayat jurnal yang dibuat oleh PT Induk untuk
mencatat pembelian 100% saham German
Company adalah sebagai berikut.
1 Jan 20x1
Investasi pada saham German Comp Rp660.000.000
Kas Rp660.000.000
 Diferensial padaGerman
(mencatat pembelian tanggal
Comp) 1 Januari 20X1,
tanggal akuisisi, dihitung sebagai berikut.

Biaya perolehan investasi Rp660.000.000


Nilai buku investasi:
Modal saham biasa —German Rp480.000.000
Saldo laba—German Rp120.000.000
Total Rp600.000.000
Persentase saham German Company yanq
diakuisisi oleh PT Indonesia x 1,00 Rp600.000.000
Diferensial (selisih lebih biaya perolehan di
atas nilai buku) yang diatribusikan ke paten Rp60.000.000
Saham biasa-German Comp Rp480.000.000
Saldo laba Rp120.000.000
Diferensial Rp60.000.000
Investasi pada saham German
Comp Rp660.000.000
(mencatat eliminasi saldo investasi)

Paten Rp60.000.000
Diferensial Rp60.000.000
(mencatat alokasi diferensial ke
Paten)
1 Januari 20x1, Kertas Kerja Untuk Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasi, Tanggal Akuisisi 100% Pembelian pada Harga Diatas Nilai
Buku.
 bahwa akun unit mata uang asing dalam neraca saldo dari entitas anak
di Jerman. Akun ini mencerminkan rupiah sebesar Rp42.000.000 yang
dimiliki oleh entitas anak.
Entitas anak membuat ayat jurnal berikut dalam pembukuannya pada saat
ia menerima rupiah.

Pada akhir periode, entitas anak menyesuaikan unit mata uang asing
(rupiah) ke kurs kini (Rpl4.000 = €1) dengan membuat ayat jurnal berikut.
31 Desember 20X1, Penjabaran Neraca Saldo Entitas
Anak di Luar Negeri Euro Eropa adalah Mata Uang
Fungsional
 Aset dan liabilitas dijabarkan menggunakan kurs kini
pada tanggal laporan posisi keuangan (Rp14.000), akun
laporan laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-
rata selama periode berjalan (Rp 13.000), dan akun
ekuitas pemegang saham dijabarkan menggunakan kurs
historis yang sesuai (Rp 12.000 dan Rpl3.600). Dividen
dijabarkan pada kurs tanggal 1 Oktober (Rpl3.600), yang
merupakan kurs pada tanggal pengumuman dividen.
Contoh ini mengasumsikan dividen dibayarkan pada
tanggal 1 Oktober, hari yang sama dengan tanggal
pengumuman. Jika dividen belum dibayarkan sampai
akhir tahun, maka utang liabilitas dividen akan
dijabarkan dengan kurs kini sebesar Rp 14.000 = €1.
 pembuktian Penyesuaian Penjabaran per 31 Desember 20X1 Euro
Eropa adalah Mata Uang Fungsional.
 Tabel berikut mengilustrasikan hubungan
relatif dalam laporan keuangan menggunakan
data di Figur 12-5.

Diuku Diukur

Rasio lancar: r dalam


dalam Rupiah
Aset lancar 629.250 409.500.0
Liabilitas jangka pendek 63.000
€ 42.000.00
00
Rasio lancar 9,75 9,75
0
Beban pokok penjualan sebagai persentase penjualan:
Beban pokok penjualan 622.500 292.500.0
Penjualan 650.000 650.000.0
00
Persentase 45% 45%
00
 Pembuktian dimulai dengan menentukan pengaruh dari perubahan
kurs pada investasi awal dan elemen yang mengubah investasi
awal. Perhatikan bahwa hanya kejadian yang memengaruhi akun
ekuitas pemegang saham yang akan mengubah investasi aset neto.
Dalam contoh ini, perubahan dalam akun investasi terjadi dari laba
sebesar €12.500 dan dividen sebesar €6.250. Tidak ada perubahan
yang terjadi dalam saham yang beredar selama tahun berjalan.
Investasi neto awal dijabarkan menggunakan kurs awal tahun. Laba
rugi dan dividen dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal
terjadinya transaksi. Laba rugi diperoleh secara merata selama
setahun; sehingga kurs rata-rata selama periode berjalan
digunakan untuk menjabarkan laba rugi. Posisi aset neto akhir
dijabarkan menggunakan kurs pada akhir tahun. Penyesuaian
penjabaran kumulatif pada awal tah adalah nol dalam contoh ini
karena entitas anak diakuisisi pada tanggal 1 Januari 20X1.
 Cara lain untuk menentukan apakah
akumulasi penyesuaian penjabaran
mempunyai saldo debit atau kredit adalah
dengan menggunakan logika laporan posisi
keuangan.

 Laporan posisi keuangan penjabaran akhir


tahun akan menjadi
 Berikut ini ayat jurnal yang dibuat oleh PT Induk
untuk mencatat investasinya di German
Company. PT Induk menerima dividen pada
tanggal 1 Oktober 20X1 dan langsung
mengonversinya ke rupiah sebagai berikut.
 PSAK 10 mengharuskan bahwa alokasi dan
amortisasi dari selisih antara investasi dengan nilai
bukunya dilakukan dari segi mata uang fungsional
entitas anak di luar negeri dan jumlah tersebut
kemudian dijabarkan dengan kurs penutup.
Amortisasi periodik memengaruhi laporan laba rugi
dan diukur dengan kurs rata-rata yang digunakan
untuk menjabarkan akun laporan laba rugi.
PT Induk mengamortisasi paten selama periode 10 tahun. Amortisasi paten
adalah sebagai berikut
Kurs Rupiah
Euro Eropa
Penjabaran Indonesia
Laporan Laba Rugi € 5.000 12.000 Rp60.000.000
Diferensial awal tahun
Amortisasi periode ini (€5.000/10 tahun) -500 13.000 -8.500.000
Sisa saldo € 4.500 Rp53.500.000
Laporan Posisi Keuangan € 4.500 14.000 Rp63.000.000
Sisa saldo pada 31/12/X1 dijabarkan dengan kurs akhir
tahun
Selisih untuk penghasilan komprehensif lain—
Rp9.500.000
penyesuaian penjabaran (kredit)
 Ayat jurnal (9) mengakui amortisasi paten
untuk periode berjalan. Ayat jurnal (10)
mencatu bagian dari penyesuaian penjabaran
atas kenaikan diferensial untuk investasi
pada entitas anak dj luar negeri.
 Saldo investasi pada saham German Company
tanggal 31 Desember 20X1 adalah Rp850.500.000,
sebagaimana ditunjukkan dalam akun-T berikut.
Angka dalam tanda kurung menunjukkan nomor
ayat jurnal dari teks tersebut.
Kertas Kerja Konsolidasi, Disusun Setelah
Penjabaran Laporan Keuangan Asing
Berikut adalah ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk ayat jurnal. Ayat
jurnal tersebut tidak dibuat pada pembukuan kedua perusahaan; ayat
jurnal tersebut hanya dibuat dalam kolom eliminasi kertas kerja.
Kepentingan nonpengendali pada laporan posisi keuangan
konsolidasian akhir tahun akan dimasukkan sebesar bagiannya
atas akumulasi penghasilan komprehensif lain dari penyesuaian
penjabaran sebagai berikut.

Modal saham biasa Rp96.00


Saldo laba:
(Rp480.000.000 x 0,2) 0.000
Saldo laba awal (Rp120.000.000 x Rp24.000.0
Ditambah:
0,2) Laba neto 32.500.000
00
Dikurang: Dividen (Rp85.000.000
(Rp162.500.000 x 0.20) (17.000.000
Total
x 0,20)saldo laba ) 39.500.0
Akumulasi penghasilan komprehensif lain—penyesuaian
00
penjabaran (Rp110.000.000 x 22.000.00
Total kepentingan nonpengendali 157.500.
0,20) 0
000
Investasi Asing Dan Entitas Anak
Yang Tidak Dikonsolidasikan
Umumnya, entitas induk mengonsolidasikan entitas anak
di luar negeri, kecuali jika salah satu kondisi berikut sangat
berat sehingga perusahaan Indonesia yang memiliki
perusahaan di luar negeri tidak dapat melaksanakan tingkat
pengendalian ekonomi atas sumber daya dan operasi
keuangan entitas anak di luar negeri yang merupakan syarat
konsolidasi, seperti berikut ini.
 Pembatasan valuta asing di negara asing.
 Pembatasan transfer properti di negara asing.
 Ketidakpastian lain yang diterapkan oleh pemerintah.

Entitas anak di luar negeri yang tidak dikonsolidasi


dilaporkan sebagai investasi dalam laporan posisi keuangan
entitas induk Indonesia.
LINDUNG NILAI ATAS INVESTASI NETO
PADA ENTITAS ANAK DI LUAR NEGERI
 FASB 133 menyatakan bahwa keuntungan
atau kerugian atas bagian efektif dari lindung
nilai dari investasi bersih diambil untuk
pendapatan komprehensif lainnya sebagai
bagian dari penyesuaian penjabaran.

Namun, jumlah offset laba rugi komprehensif


terbatas pada penjabaran untuk investasi
bersih.
Contoh
 Pada tanggal 1 Januari 2011, Peerless memutuskan untuk
lindung nilai bagian investasinya yang baru saja dilakukan
di German Company yang terkait dengan nilai buku aktiva
bersih German Company. Peerless tidak yakin apakah kurs
langsung euro akan meningkat atau menurun untuk tahun
tersebut dan ingin melindungi nilai investasi aktiva
bersihnya. Pada tanggal 1 Januari 2011, kepemilikan 100
persen. Peerless atas aktiva bersih German Company
dengan €50.000 (€40.000 sahammodal ditambah €10.000
laba ditahan). Peerles meminjam €50.000 pada tingkat
bunga 5% untuk lindung nilai investasinya di German
Company serta pokok dan bunga jatuh tempo dan
terutang pada tanggal 1 Januari 2012
Laporan Arus Kas
 Laporan arus kas merupakan penghubung
antara dua laporan posisi keuangan.
Perusahaan secara individual mempunyai
kebebasan dan fleksibilitas dalam penyusunan
laporan arus kas. Aturan umum adalah bahwa
akun-akun yang dilaporkan dalam laporan
arus kas harus disajikan kembali dalam rupiah
menggunakan kurs yang sama dengan yang
digunakan untuk tujuan laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi.
Terimakasih:)

Anda mungkin juga menyukai