DANIEL SILABAN
()
MUHAMMAD AL AMIN
(1802110455)
MULIA PRATAMA
(1802124873)
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala curahan dan kasih
sayang-Nya, nikmat, petunjuk, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kami yang berjudul “Audit Produksi dan Operasi”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan sebagai Mahasiswa yang
mengambil Mata Kuliah Audit Manajemen. Diharapkan dalam makalah ini, kami dapat mengerti
serta memahami hal-hal tentang Audit Manajemen terutama tentang “Audit Produksi dan
Operasi”.
Segala kritikan dan saran sangat dibutuhkan demi perkembangan keutuhan makalah ini,
sehingga akan lahir makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Serta ucapan
terimakasih kepada Dosen mata kuliah yang telah membimbing kami, dan teman-teman yang
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan juga penulis pada khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya tekanan yang sama kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut
perusahaan, untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya.
Dengan ringkasan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Definisi audit produksi dan operasi
b. Audit produksi dan operasi membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja produksi
dan operasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI
Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain :
Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki.
Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan.
Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses.
Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai
pihak yang terkait.
B. PRINSIP-PRINSIP UMUM
Beberapa prinsip umum yang memberikan panduan terhadap pelaksanaan audit ini, yang
digunakan oleh auditor sebagai pedoman dalam menjalankan tugas profesionalnya. Prinsip-
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi yang
berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta
mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan perbaikan.
Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang
cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan
kriteria yang telah ditetapkan.
Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan
operasi denan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi
terbaik.
C. TUJUAN AUDIT
Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui :
Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah sevara cermat menghubungkan
santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta
fasilitas yang dimiliki perusahaan.
Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-
kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
Apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara
ekonomis, efektif, dan efisien.
Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas priduksi dan operasi telah berjalan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai
dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan
aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
D. MANFAAT AUDIT
Audit fungsi produksi dan operasi dapat membantu manajemen dalam menilai bagaimana
fungsi ini berjalan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Secara
rinci audit ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi yang
telah ditetapkan.
b. Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi
yang telah dilakukan perusahaan serta hambata-hambatan yang dihadapi.
c. Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan
produksi dan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan.
d. Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan
perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
E. TAHAP-TAHAP AUDIT
Tahap audit produksi dan operasi meliputi:.
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi
auditee. Pertemuan ini bertujuan untuk mengonfirmasi scope audit, mendiskusikan rencara audit
dan penggalian informasi umum tentang organisasi auditee, objek yang diaudit, mengenal lebih
lanjut kondisi perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada prises produksi dan operasi.
Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara umum, produk
yang dihasilkan, proses produksi dan operasi yang dihasilkan, melakukan peninjauan terhadap
produksi, layout pabrik, sistem computer yang digunakan dalam upaya menunjang keberhasilan
fungsi ini dalam mencapai tujuan. Setelah melakukan tahap ini auditor dapat memperkirakan
kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi produksi dan operasi perusahaan
auditee.
4. Pelaporan
Laporan audit disajikan dengan format :
I. Informasi latar belakang
Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari perusahaan yang diaudit, tujuan
dan strategi pencapaiannya serta ketersediaan sumber daya yang mendukung keberhasilan
implementasi strategi tersebut.
II. Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan auditor dan ringkasan temuan audit
sebagai pendukung kesimpulan yang dibuat.
III. Rumusan Rekomendasi
Menyajikan rekomendasi yang diajukan auditor sebagai alternative solusi atas kekurangan yang
masih terjadi.
IV. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas) audit yang dilakukan sesuai dengan
penugasan yang diterima dengan pemberi tugas audit
5. Tindak Lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternatife perbaikan
yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan yang masih terjadi pada perusahaan.
Tindak lajut yang dilakukan merupakan bentuk komitmen manajemen untuk menjadikan
organisasinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
F. RUANG LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi keseluruhan dari program/aktivitas
yang dikelola pada fungsi ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggungjawab untuk
mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi dan
operasi meliputi:
1. Rencana Produksi dan Operasi
Rencana ini menghubungkan kebutuhan pasar atas produk yanga dipersyaratkan, aktivitas
pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan, ketersidaan
SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil investasi yang dipersyaratkan investor.
Penyusunan rencana induk harus didasarkan pada ketersediaan kapasitas dan rencana
penggunaannya, peluang dan ancaman yang dihadapi dan usaha-usaha untuk melaukan
perbaikan dan berkelanjutan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Suatu rencana induk
memuat tentang :
1) Jadwal induk produksi
2) Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi
3) Tingkat persediaan
4) Perencanaan keseimbangan lintas produksi
Menjadikan rencana produksi utama sebagai pedoman operasi dalam menunjang startegi
pencapaian tujuan perusahaan, beberapa pertanyaan mendasar yang harus dijawab oleh manajer
operasi dalam merumuskan rencana produksi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tesebut meliputi :
Apakah persediaan akan digunakan untuk menyerap perubahan permintaan selama periode
permintaan.
Apakah perubahan-perubahan yang terjadi dalam volume produksi dan operasi akan
diakomodasi dengan cara mengubah jumlah tenaga kerja.
Apakah perusahaan akan menggunakan tenaga paruh waktu, atau waktu lembur jika terjadi
lonjakan permintaan yang melebihi kemampuan kapasitas yang tersedia untuk mengerjakannya
dan bagaimana perusahaan mengelola kapasitas menganggur jika terjaadi penurunan permintaan.
Apakah perusahaan akan menggunakan subkontaktor dalam mengantisipasi permintaan yang
berfluktuasi, sehingga kestabilan tingkat SDM dapat dipertahankan.
Apakah perusahaan memutuskan untuk mengubah harga atau faktor-faktor yang lain, untuk
memengaruhi permintaan.
4. Tingkat Persediaan
Secara umum persediaan pada industri manufaktur terdiri atas persediaan bahan baku,
barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan perlengkapan (supplies). Kebijakan tentang
perseddiaan bahan baku harus memerhatikan hubungan permintaan atas persediaan tetsebut,
apakah termasuk dalam kelompok permintaan independen atau permintaan dependen. Hal ini
penting sekali karena akan berpengaruh kepada metode permintaan atas persediaan tersebut
dalam mendukung efektivitas dan efisiensi, proses produksi dan operasi.
Tabel 1
Kriteria dan Pengukuran Variabel Rencana Induk Produksi dan Opersai
No Variabel Kriteria Pengukuran
Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan peningkatan
nilai tambah. Lean production adalah suatu metode produksi ramping yang dikembangkan oleh
produsen yang menggunakan fokus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara
signifikan memberi keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya.
Keunggulan laen production, didukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secara
maksimal mengoptimalkan pengguna sember daya perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi :
1. Penghapusan persediaan
Produsen dengan laen production memfokuskan produksi dan operasinya pada
penurunan (penghapusan) persediaan. Metode ini menggunakan just In Time dalam menurunkan
persediaan dan pemborosan yang disebabkan oleh persediaan tersebut. Mereka menurunkan
waktu pemborosan dan biaya, dalam meningkatkan efisiensi proses operasinya.
2. Zeno Defect
Metode produksi ini membangun suatu sistem produksi dan operasi yang dapat
membantu karyawan memproduksi unit yang sempurna untuk setiap kalinya. Persiapan proses
produksi dilakukan dengan lebih matang untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam
menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk
menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif, dan efisien).
Audit ini tidak terbatas hanya pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses
produksi dan operasi.
Adapun manfaat audit produksi dan operasi adalah sebagai berikut:
• Dapat memberikan gambaran kepadapihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan
kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi yang telah
ditetapkan.
• Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi yang
telah dilakukan perusahaan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
• Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksi
dan operasi serta tujuan perusahan secara keseluruhan.
• Dapat menilai keuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan
perabaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
B. SARAN
Referensi
http://endovus.blogspot.com/makalah-audit-produksi.html
Bayangkara IBK, Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, Salemba Empat,
2011.