Anda di halaman 1dari 14

Setelah Tanggal Akuisisi

Penjabaran Neraca Percobaan Anak Perusahaan Luar Negeri Setelah Akuisisi :


• Terdapat akun Unit Mata Uang Asing dalam neraca saldo anak perusahaan German
Company yaitu setara Rupiah = Rp. 42.000.000,-  informasi Soal)
• Akun ini didenominasi dalam mata uang asing (Rp.), selain mata uang pelaporan
perusahaan anak, maka German Company membuat ayat jurnal penyesuaian untuk
menilai kembali akun dari jumlah awal yang dicatat menggunakan kurs pada tanggal
perusahaan menerima mata uang yang nilai kursnya setara dengan jumlah tersebut pada
akhir tahun.
German Company membuat ayat jurnal dalam pembukuannya pada saat menerima Rupiah :
(4) dr, Unit Mata Uang Asing (Rp) € 3.500
cr, Penjualan € 3.500
(Mencatat penjualan dan penerimaan Rp. 42.000.000,- pada kurs spot
pada tanggal penerimaan : Rp. 42.000.000 / kurs Rp. 12.000,-)
Pada akhir periode, anak perusahaan menyesuaikan unit mata uang asing (Rupiah) ke kurs kini (Rp.14.000,-
= € 1) dengan membuat ayat jurnal berikut :

(5) dr. Kerugian transaksi Mata Uang Asing € 500


cr. Unit Mata Uang Asing (Rp) € 500
(Menyesuaikan akun yang didenominasi dalam unit mata uang asing
menjadi kurs kini ) :
Rp. 42.000.000,- /Rp. 14.000,- = € 3.000
Dikurangi : Saldo sebelum disesuaikan = (€ 3.500)
Kerugian transaksi mata uang asing =€ 500

Kerugian transaksi mata uang asing adalah :


 merupakan komponen dari laba bersih anak perusahaan ; dan
 akun Unit Mata Uang Asing diklasifikasikan sebagai aset lancar di neraca anak
perusahaan.
Laba bersih anak perusahaan terdiri dari elemen-elemen berikut :

Penjualan € 50.000
Harga Pokok Penjualan ( 22.500)
Beban Operasi ( 14.500)
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing ( 500)
Laba Bersih € 12.500

Kurs yang digunakan :


1. Aset dan Kewajiban menggunakan Kurs Kini (spot rate pada tanggal Pelaporan Posisi
Keuangan = Rp. 14.000,-).
2. Akun Laporan Laba-Rugi (pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian) :
- dijabarkan menggunakan kurs rata-rata selama periode berjalan ( = Rp. 13.000,-)
3. Akun Ekuitas Pemegang Saham (selain Saldo Laba), dijabarkan menggunakan Kurs
Historis yang sesuai ( Rp. 12.000,- dan Rp. 13.600,-)
Dalam contoh dividen dijabarkan pada kurs tanggal 1 Oktober (Rp. 13.600,-)
 pengumuman dan pembayaran dividen pada Tanggal 1 Oktober.
Jika dividen belum dibayarkan sampai dengan akhir tahun, maka hutang dividen
akan dijabarkan menggunakan kurs kini sebesar Rp. 14.000,-. = € 1.

Setiap selisih penjabaran yang terjadi, akan dimasukkan sebagai komponen laba
komprehensif.
Cara lain untuk menentukan akumulasi selisih penjabaran :

Neraca anak perusahaan hasil penjabaran pada awal tahun :

Neraca Penjabaran, 1/1/20X1


Aset Bersih Rp. 600.000.000,- Saham Biasa Rp. 600.000.000,-

Neraca Penjabaran pada akhir tahun :


Neraca Penjabaran, 31/12/20X1
Aset Bersih Rp. 787.500.000,- Saham Biasa Rp. 600.000.000,-
Saldo Laba (laba nersih
dikurangi dividen) 77.500.000,-
Akumulasi pendapatan
Komprehensif lainnya-
penyesuaia penjabaran 110.000.000,-
Total Rp. 787.500.000,- Total Rp. 787.500.000,-
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT. Induk :
1 Oktober 20X1 :
(6) dr. Kas 85.000.000
cr. Investasi pada saham German Company 85.000.000
(mencatat dividen yang diterima dari German Company : € 6.250 x Rp. 13.600)

31 Desember 20X1 :
(7) dr. Investasi pada saham German Company 162.500.000
cr. Pendapatan dari German Company 162.500.000
(mencatat bagian laba bersih anak peusahaan luar negeri : € 12.500 x Rp. 13.000,-)

(8) dr. Investasi pada saham German Company 110.000.000


cr. Pendapatan Komprehensif Lainnya – Penyesuaian Penjabaran 110.000.000
(mencatat bagian Induk Perusahaan atas perubahan dalam penyesuaian penjabaran dari
penjabaran akun anak perusahaan : Rp. 110.000.000 x 1.00)
Diferensial :
PT. Induk mengamortisasikan paten selama 10 tahun.

Euro Eropa Kurs Translasi Rupiah


Laporan Laba Rugi :
Diferensial awal tahun € 5.000 Rp. 12.000,- Rp. 60.000.000,-
Amortisasi periode berjalan ( 500) Rp. 13.000,- ( 6.500.000,-)
Sisa Saldo € 4.500 Rp. 53.500.000,-
Neraca :
Sisa Saldo 31/12/X1 dijabarkan menggunakan
kurs akhir tahun € 4.500 Rp. 14.000,- Rp. 63.000.000,-
Selisih dimasukkan dalam Pendapatan
Komprehensif Lainnya – penyesuaian penjabaran (kredit) Rp. 9.500.000,-
PT. Induk mengakui amortisasi paten untuk periode berjalan dan penyesuaian penjabaran untuk periode
berjalan :

(9) dr. Pendapatan dari Anak Perusahaan 6.500.000


cr. Investasi pada saham German Company 6.500.000
(mencatat amortisasi paten tahun 20X1 : € 500 x Rp. 13.000,- kurs rata-rata)

(10) dr, Investasi pada Saham German Company 9.500.000


cr. Pendapatan Komprehensif Lainnya – Penyesuaian Penjabaran 9.500.000
(mencatat penyesuaian penjabaran atas kenaikan diferensial)
Saldo akun investasi pada Saham German Company tanggal 31 Desember 20X1 = Rp. 850.500.000,-

Investasi pada Saham German Company


(1) Harga Beli Rp. 660.000.000,-
(6) Dividen Rp. 85.000.000,-
(7) Ekuitas Dalam Laba 162.500.000,-
(8) Bagian dari penyesuaian
penjabaran anak perusahaan 110.000.000,-
(9) Amortisasi Diferensial 6.500.000,-
(10) Penyesuaian penjabaran
dari diferensial 9.500.000,-
Rp. 850.500.000,-

 Pendapatan Komprehensif Lainnya – Penyesuaian Penjabaran sebesar Rp. 119.500.000,-


(Rp. 110.000.000,- + Rp. 9.500.000,- )
Ayat jurnal penutup Induk Perusahaan terdiri dari :

(11) dr. Pendapatan dari Anak Perusahaan 156.000.000


cr. Saldo Laba 156.000.000
(untuk menutup Laba Bersih dari anak perusahaan : Rp. 162.500.000,- - Rp. 6.500.000,-)

(12) dr. Pendapatan Komprehensif Lainnya – Penyesuaian Penjabaran 119.500.000


cr. Akumulasi Pendapatan Komprehensif Lainnya –
Penyesuaian Penjabaran 119.500.000
(untuk menutup pendapatan komprehensif lainnya dari investasi
pada anak perusahaan German : Rp. 110.000.000,- + Rp. 9.500.000,-)

Anda mungkin juga menyukai