PENGERTIAN RECEIVABLE
SECARA UMUM PIUTANG adalah segala macam bentuk tagihan (KLAIM) yang pelunasannya bisa
menggunakan uang, barang atau jasa.
PENGERTIAN KHUSUS / AKUNTANSI Piutang adalah tagihan yang pelunasannya menggunakan
uang (penerimaan kas)
KLASIFIKASI RECEIVABLE
1. ACCOUNT RECEIVABLE (Piutang Usaha)
2. NOTES RECEIVABLE (Wesel Tagih)
3. OTHER RECEIVABLE (Piutang Lainnya)
ACCOUNT RECEIVABLE
1. Pengakuan (Recognition)
Pada umumnya account Receivable/Trade Receivable diakui berdasarkan Accrual Basis yaitu
pengakuan piutang mendahului realisasi. Jadi piutang diakui tanpa dikaitkan dengan
penerimaan kas (cash basis)
Receivable / Piutang diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan
Account Receivable xx
Sales xx
2. Pengukuran(Measurement)
Pengukuran dapat dilakukan kapan saja pada saat diperlukan.
Pengukuran ditujukan untuk menyajikan jumlah Piutang Kotor yang harus sudah tercatat
walaupun baru dapat tertagih pada periode yang akan datang
Interest Receivable xx
Interest Income xx
3. Penilaian (Valuation)
Penilaian seringkali dilakukan melalui penyesuaian (Adjusment) pada saat penyiapan laporan
Keuangan.
Penilaian ditujukan untuk menyajikan jumlah Piutang bersih yang dapat direalisasi (Net
Realizable value)
Net Realizable value merupakan salah satu penerapan dari prinsip penandingan (Matching cost
with revenue) pada saat penyiapan laporan keuangan. Jadi apabila Piutang telah diakui pada
suatu periode, maka beban-beban yang mungkin timbul harus diantisipasi agar semua
pendapatan dan biaya dapat dipertemukan pada periode yang sama.
Contohnya : Sales Discount (diskon Penjualan), Sales Return and Allowance (Retur penjualan
dan penyesuaian harga), Finance Charge (beban-beban Keuangan) dan Doubtful Account /
Uncollectable Account (Kerugian piutang tidak tertagih)
JumlahPiutang Kotor xx
Diskon xx
Sales Return & Allowances xx
Uncollectable Account / all for bad debt xx+
xx -
JumlahPiutangBersih xx
Cash/sales discount
Potongan yang diberikan tergantung pada cara bayar. Misalnya : Syarat bayar 2/10 – n/30 (arti
syarat bayar tersebut adalah : Akan diberikan potongan/diskon sebesar 2%, jika pembayaran
dilakukan paling lambat 10 hari dari tanggal transaksi, dan pelunasan dilakukan paling lambat 30
hari dari tanggal transaksi)
Jika penjualan barang dagangan terjadi tg. 27/12 31 Des 2011 adjusmernt
2011, maka pd tg 31 Des buatlah adjustment Sales Discount 2.000
dimana piutang pd tg tsb masih dlm kurun wkt Allowance for Sales Disc 2.000
perolehan diskon.
Cash 98.000
Jika piutang dibayar tg. 3/1-2012 (-memanfaatkan All for Sales disc 2.000
masa diskon) Acc. Receivable 100.000
Jika penjualan barang dagangan terjadi tg. 15/12 31 Des 2011 adjusmernt
2011, maka pd tg 31 Des tidak perlu dibuat
adjustment karena pada tgl tsb sdh melewati kurun No Entry
wakut perolehan diskon.
5/3-2018 Sales allowances 2 unit dengan harga yang Sales Allowances 40.000
disepakati Rp 80.000,-perunit Acc. Receivable 40.000
(pembeli meminta pengurangan harga sebesar
20.000, maka utk 2 unit jadi 40.000)
PIUTANG YANG TIDAK DAPAT TERTAGIH (BAD DEBT)
Ada kalanya pembeli tidak dapat melunasi piutang dikarenakan satu dan lain hal (misal: terjadi
kebangkrutan, pembeli menghilang dan tidak dapat dihubungi dll), maka diperlukan jurnal untuk
mencatat piutang yang tidak dapat tertagih). Ada dua metode pencatatan:
1. Metode Penghapusan langsung (Direct Write Off Method)
Dalam metode ini jika terjadi piutang yang tidak dapat tertagih, maka piutang langsung
dihapuskan dengan cara mengkredit akun Account Receivable, dan mendebit akun Bad Debt
Expense (Beban Piutang Yang Tidak Dapat Tertagih).
2. Metode Penyisihan / Metode pencadangan (Allowance Method)
Berbeda dengan metode sebelumnya, dalam metode ini perusahaan akan membuat cadangan
dana untuk piutang yang tidak dapat tertagih (Allowance for Bad Debt). Cadangan dana ini
dibentuk berdasarkan taksiran perusahaan akan besarnya piutang yang tidak dapat tertagih, dan
bersaldo normal di sisi kredit (kecuali dinyatakan lain).
Berikut ini merupakan jurnal untuk mencatat piutang yang tidak dapat tertagih:
Direct write off Pada saat piutang dihapuskan dpt diterima kembali
- Jika diterima sama dengan periode penghapusan
Acc. Receivable xx
Bad debt exp xx
Cash xx
Acc. Receivable xx
Cash xx
Acc. Receivable xx
Contoh : Diketahui Penjualan selama tahun 2011 Rp. 100.000.000,- Saldo Piutang (Account
Receivable) 31 Desember 2011 Rp. 75.000.000, Saldo Allowance for bad debt 1 Januari 2011 Rp.
2.500.000,-
Ditanyakan ; Buatlah Jurnal penyesuaian;
i. Jika piutang tidak tertagih ditaksir 5% dari Penjualan
Jawab ; 5% x Rp 100.000.000,- = 5.000.000
Bad debt expense 5.000.000
Allowance for Bad Debt 5.000.000
ii. Jika piutang tidak tertagih ditaksir 5% dari Piutang
Jawab ; 5% x Rp 75.000.000,- = 3.750.000
Bad debt expense 1.250.000
Allowance for Bad Debt 1.250.000*
1/1 2.500.000
1.250.000
31/12 3.750.000
Notes: Dari contoh di atas, jika kita melakukan adjusment dengan menambahkan angka di sisi kredit,
maka allowance for bad debt berada di sisi kredit juga
1/1 2.500.000
1.000.000
31/12 1.500.000
Notes: Dari contoh di atas, jika kita melakukan adjusment dengan menambahkan angka di sisi debet,
maka allowance for bad debt berada di sisi debet juga
Aging Schedule Analysis (Analisis Umur Piutang)
Selain dengan penaksiran, dalam menentukan besarnya cadangan piutang yang tidak tertagih
(Allowance For Bad Debt) dapat juga menggunakan analisis umur piutang. Dalam analisis ini
akan dihitung jumlah hari dari mulai jatuh tempo piutang tersebut berakhir. Contoh jika piutang
sebesar Rp 75.000.000 jatuh tempo tanggal 25 November, maka langkah-langkah untuk
melakukan analisis ini adalah:
1. Hitung banyaknya hari dari mulai 25 November s/d 31 Desember (tanggal dilakukan
adjusment) = 36 hari.
2. Langkah berikutnya adalah mengurangi jumlah hari tersebut dengan syarat pembayaran
terakhir contoh jika syarat pembayarannya adalah n/30, maka 36 hari – 30 hari = 6 hari.
3. Masukkan jumlah piutang Rp. 75.000.000 ke kolom 1-30
A 75.000.000 - 75.000.000
4. Asumsikan semua piutang yang telah jatuh tempo sudah dihitung jumlah harinya dan
dimasukkan ke dalam tabel, contoh:
5. Buat tabel seperti di bawah ini untuk menghitung taksiran piutang yang tidak tertagih,
angka jumlah piutang didapat dari tabel no 4 di atas, dan jumlah persentase tidak tertagih
sudah ditentukan berdasarkan kebijakan perusahaan (semakin jauh jumlah hari dari batas
akhir jatuh tempo, maka akan semakin besar kemungkinan/persentase tidak tertagihnya)
Klasifikasi JumlahPiutang Persentasetdktertagih TaksiranPiutangtdktertagih
1 – 30 11.000.000 2% 220.000
31 – 60 15.000.000 5% 750.000
61 – 90 13.500.000 10 % 1.350.000
75.000.000 5.120.000
Maka:
Jurnal penyesuaian jika diketahui awal periode tidak ada saldo Allowance for bad debt
Jurnal penyesuaian jika diketahui awal periode saldo Allowance for bad debt Rp. 2.500.000
1/1 2.500.000
2.620.000
31/12 5.120.000
Contoh soal 1
Diterima Notes Receivable (wesel tagih) senilai $ 1,800 berjangka waktu 90 hari dengan bunga 12%
pertahun. Buatlah jurnal pd tgl 8 April pada saat perusahaan menerima wesel dan Hitunglah berapa
uang yang diterima oleh perusahaan pada saat wesel jatuh tempo di tanggal 7 juli ?
Cash 69.267,5
Interest Income 2.017,5 (67.250 x 12% x 90/360 (3 bulan))
Notes Receivable 67.250 (selalu dicatat sebesar nilai nominal)
(mencatat wesel yang diterima pembayarannya)
3. Diterima pembayaran piutang sebesar $ 278.450 (diantaranya sebesar $ 122.500 diterima dalam
discount period 5/10 – n/60).
Cash 116.375
Sales Discount 6.125 (5% x 122.500)
Account Receivable 122.500
(Mencatat piutang yang diterima dalam masa diskon)
Cash 155.950
Account Receivable 155.950
(Mencatat sisa piutang yang diterima tidak dalam masa diskon)
6. Dijual barang dagangan 500 unit seharga $ 175,000 dan pembayaran diterima dalam berupa
selembar notes receivable jangka waktu 4 bulan dengan bunga 15 % pertahun
Cash 4.250
Account Receivable 4.250
(mencatat penerimaan piutang yangdapat tertagih)
8. Diterima pembayaran piutang berupa selembar notes receivable nominal $ 25.000 jangka waktu 3
bulan dengan bunga 12 % pertahun
Cash 183.750
Interest Income 8.750 (175.000 x 15% x 120/360 (4 bulan))
Notes Receivable 175.000 (selalu dicatat sebesar nilai nominal)
10. Dari Piutang yang ada per 31 Desember 2011 ditaksir tidak dapat tertagih 5%
Laporan akun Notes Receivable, Account Receivable dan Allowance for bad debt dal Laporan posisi
Keuangan / Balance Sheet 31 Desember 2011. Adalah sebagai berikut
Account Receivable
1/1 Saldo Awal 235.500 3. 278.450
1. 52.500 4. 5.950
2. 350.000 5. 7.500
7. 4,250 7. 4.250
8. 25.000
642,250 321.150
Saldo Acc. Rec 642.250 – 321,150 = 321.100
Notes Receivable
1/1 Saldo Awal 117.250 1. 67.250
6. 175.000 1. 50.000
8. 25.000 9. 175.000
317.250 292.250
Saldo Notes Rec 317.250 – 292.250= 25.000
Catatan : cek kembali angka2 dalam buku besar apakah telah sesuai dengan jurnal
Contoh Soal 3. Analisis Umur Piutang
PT. Terang Bulan memberikan informasi Piutang per 31 Desember 2012 sebagai berikut
Dalam melakukan pencadangan piutang tidak tertagihnya peusahaan menetapkan klasifikasi sbb
Klasifikasi Persentase tidak tertagih
Blm Jt
1 – 30 2%
31 – 90 5%
91 – 180 10%
181 – 240 20%
241 – 360 30%
361 50%
Diminta :
a) Buatlah Daftar umur Piutang jika diketahui syarat pembayaran penjualan n/30
b) Berapakah cadangan piutang tidak tertagih (allowance For Bad Debt) per 31 Desember
2012
c) Buat Jurnal penyesuaian jika diketahui saldo cadangan piutang tidak tertagih per 31
Desemer 2012 dalam buku besarnya berjumlah Rp. 1.625.500,-
Jawab:
Keterangan :
Pelanggan A
Piutang 30.000.000
dari 25 Okt 2011 sd 31 Desember 2012 = Lebih dari 1 tahun, maka masukan ke kolom > 361
hari
Pelanggan B
Piutang 15.000.000 dari 5 Okt 2012 sd 31 Des 2012
= Okt + Nov + Des
= (31 – 5) + 30 + 31
= 67 hari setelah tgl transaksi atau
= 67 – 30 = 37 hari setelah tgl jatuh tempo