Penilaian Persediaan
Dalam menentukan berapakah nilai persediaan yang harus dilaporkan dalam Neraca dibutuhkan informasi
Kuantitas dan Harga pokok persediaan ( Jumlah/nilai persediaan = Kuantitas x harga pokok barang )
Kuantitas Persediaan
Berapakah kuantitas persediaan barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode jika perusahaan memiliki
barang dalam perjalanan (Good in transit), barang konsinyasi (consignment goods), barang dng penjualan khusus
([enjualan angsuran / cicilan) dan barang-barang yang dipisahkan.
Barang dalam perjalanan : jumlah barang dalam pejalanan dapat diakui atau tidak tergantung pada perjanjian
antara pembeli dan penjual (FOB Shipping point atau FOB destination).
Barang konsinyasi : penjualan konsinyasi adalah penjualan melalui pihak lain secara komisi (barang dititipkan)
Penjualan Khusus (angsuran) : Penjualan barang yang cara pembayarannya diangsur, walaupun barangnya
secara fisik sdh tidak ada tapi masih harus diakui sebagai persediaan selama barang tsesebut belum lunas.
Sistem periodical :
a. Persediaan akhir
Persediaan awal + Pembelian – Persediaan Akhir = Penjualan
200 + (400 + 600 + 200) - Persediaan akhir = (500 + 500)
200 + 1200 – 1000 = Persediaan Akhir
Persediaan Akhir = 400 Kg
a. Persediaan Akhir
Persediaan yang masih ada 400 kg terdiri dari : Beban pokok penjualan (COGS)terdiri dari :
200 kg @ Rp 441,- = Rp 88.200,- 200 kg @ Rp 400,- = Rp 80.000,-
200 kg @ Rp 462,- = Rp 92.400,- 300 kg @ Rp 430,- = Rp 129.000,-
Jumlah ............. Rp 180.600,- 100 kg @ Rp 430,- = Rp 43.000,-
400 kg @ Rp 441,- = Rp 176.400,-
Jumlah ....... Rp 428.400
b. Laporan Laba Rugi
Penjualan (500 + 500) x Rp 600 = Rp 600.000,-
Beban pokok penjualan (COGS) = Rp 428.400,-
Laba Kotor (Gross Profit) = Rp171.600,-
2. Masuk terakhir, Keluar pertama / LIFO (Last in first out) ------ tdk digunakan lagi
Cara ini mengangap bahwa harga pokok barang yang terakhir masuk, pertama dikeluarkan sesuai
urutannya sehingga harga pokok persediaan yang masih ada adalah harga pokok yang pertama masuk
Sistem periodical :
a. Persediaan Akhir 400 Kg = (200 kg @ Rp 400,-) + (200 kg @ Rp 430,-) = Rp 176.000,-
Sistem perpetual.
Kartu persediaan Barang A akan tampak sebagai berikut :
Tgl Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
unit. Hg/kg Jumlah unit. Hg/kg Jumlah unit. Hg/kg Jumlah
Pb 2 Saldo - - - - - - 200 400 80.000
- 8 Pembelian 400 430 172.000 - - - 200 400 80.000
- - - - - - 400 430 172.000
- 12 Penjualan - - - 400 430 172.000 200 400 80.000
- - - 100 400 40.000 100 400 40.000
- 16 Pembelian 600 441 264.600 - - - 100 400 40.000
- - - - - - 600 441 264.600
- 22 Penjualan - - - 500 441 220.500 100 400 40.000
- - - - - - 100 441 44.100
- 27 Pembelian 200 462 92.400 - - - 100 400 40.000
- - - - - - 100 441 44.100
- - - - - - 200 462 92.400
Sistem periodical :
Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual :
1/2 Saldo awal 200 kg.........................Rp 80.000,-
8/2 Pembelian 400 kg ...................... Rp 172.000,-
16/2 Pembelian 600 kg ....................... Rp 264.600,-
27/2 Pembelian 200 kg ....................... Rp 92.400,-
Jumlah ..............1400 kg ......... Rp 609.000,- HP. Rata-rata per kg : 609.000 / 1.400 = 435
12/2 Penjualan 500 kg
22/2 Penjualan 500 kg
Jumlah ............1.000 kg
Saldo akhir 400 kg @ Rp 435,- = Rp 174.000,-