Anda di halaman 1dari 6

MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

PERTEMUAN 6 : INVENTORY

Inventory atau persediaan adalah barang milik perusahaan yang di beli dari pemasok yang
siap untuk diproduksi atau dijual. Inventory dikategorikan sebagai aset lancar pada Statement of
Financial Position.

 Klasifikasi Persediaan
1. Perusahaan Dagang (Merchandising Company)
Pada perusahaan dagang, persediaan diklasifikasikan sebagai Merchandise Inventory.
Karakteristik dari Merchandise Inventory adalah :
 Dimiliki oleh perusahaan
 Dalam bentuk siap untuk dijual
2. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Company)
Pada perusahaan manufaktur, beberapa persediaan mungkin belum siap untuk dijual, oleh
karena itu, persediaan dalam perusahaan manufaktur terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Raw Materials
Bahan baku dasar yang akan digunakan dalam proses produksi, contoh: pisang dan
tepung dalam perusahaan pisang nugget.
b. Work in Process
Bahan baku yang telah diproses, akan tetapi belum sepenuhnya selesai (barang
setengah jadi), contoh: adonan pisang nugget.
c. Finished Goods
Barang yang telah selesai melewati proses manufaktur dan siap untuk dijual, contoh :
pisang nugget yang sudah di kemas.
 Menentukan Jumlah Persediaan
Penentuan jumlah persediaan dapat dilakukan dengan dua tahap, yaitu :
1. Menghitung jumlah fisik persediaan
2. Menentukan kepemilikan barang, yaitu
a. Goods in Transit
 FOB Shipping Point

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016


MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

Kepemilikan barang dapat diakui oleh pembeli ketika barang sudah keluar dari
gudang penjual karena segala risiko selama dalam perjalanan hingga barang
tersebut sampai di gudang pembeli merupakan tanggung jawab pembeli.
 FOB Destination Point
Kepemilikan barang dapat diakui oleh pembeli ketika barang telah sampai di
gudang pembeli karena segala risiko selama dalam perjalanan hingga barang
tersebut sampai di gudang pembeli merupakan tanggung jawab penjual.
b. Consigned Goods (Barang Konsinyasi)
Merupakan barang titipan yang tidak boleh diakui oleh pihak yang dititipi (Consignee)
sebagai persediaan karena tujuannya untuk dijual atas nama pihak yang menitipkan
(Consignor) dengan mendapatkan komisi.
 Metode Perhitungan Biaya Persediaan
1. Specific Identification
Metode ini melacak arus fisik yang benar-benar terjadi atas suatu persediaan.
Setiap persediaan memiliki kode masing-masing beserta biaya spesifik untuk tiap unitnya
dan nilai COGS akan dihitung berdasarkan nilai masing-masing unitnya. Contoh: lukisan,
barang lelang.
2. Cost Flow Assumptions
a. First-in First-out (FIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama dibeli adalah barang yang
pertama dijual, maka biaya dari barang yang pertama kali dibeli diakui sebagai COGS
yang pertama. Nilai ending inventory merupakan nilai biaya dari barang yang terakhir
dibeli.
b. Average Cost
Metode perhitungan biaya inventory berdasarkan nilai rata-rata biaya inventory
yang telah terjadi.
c. Last-in First-Out (LIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah barang yang
pertama dijual, maka biaya dari barang yang terakhir kali dibeli diakui sebagai COGS
yang pertama. Nilai ending inventory merupakan nilai biaya dari barang yang pertama
dibeli.

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016


MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

 Pengaruh Penggunaan Cost Flow Assumptions

COGS : FIFO < Weighted Average Cost < LIFO


Net Income : FIFO > Weighted Average Cost > LIFO
Income Tax : FIFO > Average > LIFO

 Contoh Soal
FATA Corporation has the following data regarding their inventory, purchases, and sales
during January 2019 as follows :
Date Explanation Unit Price/Cost per unit
1 Beginning Inventory 100 Rp10,000
3 Purchase 200 Rp11,000
5 Purchase 300 Rp12,000
6 Purchase return 10
7 Sales 550 Rp15,000 (Selling
Price)
8 Sales return 5
9 Purchase 400 Rp13,000

Instruction :
Calculate the Ending Inventory, Cost of Goods Sold, Net Sales, and Gross Profit for each at
the end of January 2019 if PT FATA Corporation uses perpetual and periodic system with
FIFO and Average cost flow assumption .

Jawaban
Perpetual System
FIFO
In Rp000
Purchase COGS Balance
Date
Q P T Q P T Q P T
1 100 10 1000
3 200 11 2200 100 10 1000

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016


MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

200 11 2200
5 300 12 3600 100 10 1000
200 11 2200
300 12 3600
6 -10 12 -120 100 10 1000
200 11 2200
290 12 3480
7 100 10 1000 40 12 480
200 11 2200
250 12 3000
8 -5 12 -60 45 12 540
9 400 13 5200 45 12 540
400 13 5200
6140 5740

COGS Ending Inventory


Ending Inventory Rp5,740,000
COGS Rp6,140,000
Sales ((550*15,000)-(5*15,000)) = Rp8,175,000
Gross Profit (Rp8,175,000-Rp6,140,000) = Rp2,035,000

Average Cost
In Rp000
Purchase COGS Balance
Date
Q P T Q P T Q P T
1 100 10 1000
3 200 11 2200 300 10.66666667 3200

5 300 12 3600 600 11.33333333 6800

6 -10 12 -120 590 11.3220339 6680


7 550 11.3220339 6227.118644 40 11.3220339 452.8813559
8 -5 11.3220339 -56.61016949 45 11.3220339 509.4915254
9 400 13 5200 6170.50847 445 12.83031803 5709.49153

COGS Ending Inventory

Ending Inventory Rp5,709,491.53


COGS Rp6,170,508.47

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016


MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

Sales ((550*15,000)-(5*15,000)) = Rp8,175,000


Gross Profit (Rp8,175,000-Rp6,170,508.47) =
Rp2,004,491.53

Periodic System
FIFO
Date Explanation Unit Cost/Unit Total Cost
Beginning
1 inventory 100 10 1000
3 Purchase 200 11 2200
5 Purchase 300 12 3600
6 Purchase Return -10 12 -120
9 Purchase 400 13 5200
Goods Available for Sale 990 11880
Total Sales 545
Ending Inventory 445

Ending Inventory (400*Rp13000)+(45*Rp1200) = Rp5,740,000


COGS Rp6,140,000
Sales ((550*15,000)-(5*15,000)) = Rp8,175,000
Gross Profit Rp2,035,000

Average Cost

Date Explanation Unit Cost/Unit Total Cost


Beginning
1 inventory 100 10 1000
3 Purchase 200 11 2200
5 Purchase 300 12 3600
6 Purchase Return -10 12 -120
9 Purchase 400 13 5200
Goods Available for Sale 990 11880
Total Sales 545
Ending Inventory 445

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016


MATERI PRAKTIKUM PENGANTAR AKUNTANSI FATA 2016

 Ending Inventory
Cost per unit = Cost of Goods Available for Sale / Goods available for sale
= Rp11,880,000 / 990 unit
= Rp12,000
Ending Inventory = 445 unit × Rp12,000
= Rp5,340,000
 Cost of Goods Sold = COGAS – Ending Inventory
= Rp11,880,000 – Rp5,340,000
= Rp6,540,000
 Sales = ((550*15,000)-(5*15,000))
= Rp8,175,000

 Gross Profit = Sales – COGS


= Rp8,175,000 – Rp6,540,000
= Rp1,635,000

ANA – HESTY – SHINDI – SANDRA FATA 2016

Anda mungkin juga menyukai