Anda di halaman 1dari 34

MATA KULIAH

AKUNTANSI DASAR II
NURYANTO, S.E., M.M., ACPA., CIAPA
CHAPTER 4
PERSEDIAAN
Mengapa Kontrol Persediaan Penting?

✓ Persediaan adalah aset yang signifikan dan


untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset
yang terbesar.
✓ Persediaan merupakan pusat aktivitas utama
dari perusahaan dagang dan manufaktur.
✓ Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan
bisa menimbulkan kesalahan pada laporan
keuangan.
✓ Persediaan harus dilindungi dari risiko
eksternal (seperti kebakaran dan pencurian)
dan penipuan internal oleh pegawai.
3
Kontrol Internal terhadap Persediaan

Laporan Pesanan
Penerimaan Pembelian
Barang
SETUJU

Faktur

JURNAL
Post.
Tanggal Keterangan
Ref.
Nov. 9 Persediaan 1 222 00
Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00
Membeli barang dagangan
secara kredit.
4
Pengaruh Salah Catat Persediaan
pada Laporan Keuangan
KEWAJIBAN

Persediaan ASET EKUITAS


Barang Dagangan
Laba Bersih

Harga Pokok PENDAPATAN


BEBAN
Penjualan

Jika Persediaan Barang Dagangan… kelebihan


Harga Pokok Penjualan . . . . . . kekecilan
Laba Kotor dan Bersih . . . . . . kelebihan
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . . kelebihan 5
FIFO (First in First out)

FIFO adalah metode masuk


Barang pertama keluar pertama yang
dibeli mana stok persediaan yang
dibeli atau diproduksi pertama
akan dijual terlebih dulu.
Metode FIFO ini biasa
digunakan pada perusahaan
yang menjual barang mudah
rusak atau harus sering
diperbaharui.
Barang
dijual

6
LIFO (Last in First out)

Barang
dijual
Barang
dibeli

LIFO adalah metode


persediaan yang masuk
terakhir akan dijual
terlebih dulu.

7
Average Method (Metode Rata-rata)

Barang Barang
dibeli dijual
Metode Average adalah
metode penilaian persediaan,
dengan menggunakan harga
rata-rata dari seluruh
persediaan yang siap dijual
pada satu periode akuntansi.

8
Data biaya persediaan untuk ilustrasi
Sistem Periodik & Perpetual FIFO, LIFO & AVERAGE

PT. Merapi melakukan transaksi persediaan pada tahun 2019


dengan persediaan akhir 300 unit adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga/unit Diminta :


02/01 Persediaan awal 200 9.000
10/03 Pembelian 300 10.000 1. Hitunglah nilai persediaan
05/04 Penjualan 200 15.000 akhir sistem periodik &
07/05 Penjualan 100 15.000 perpetual dengan metode
21/09 Pembelian 400 11.000 FIFO, LIFO dan Average.
18/11 Pembelian 100 12.000 2. Hitunglah Harga Pokok
20/11 Penjualan 200 17.000
Penjualan dan Laba Kotor.
10/12 Penjualan 200 18.000

9
Persediaan dengan Perpetual FIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Tgl.
Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga
02/01 200 9.000 1.800.000
300 10.000 3.000.000 200 9.000 1.800.000
10/03
300 10.000 3.000.000
05/04 200 9.000 1.800.000 300 10.000 3.000.000
07/05 100 10.000 1.000.000 200 10.000 2.000.000
400 11.000 4.400.000 200 10.000 2.000.000
21/09
400 11.000 4.400.000
100 12.000 1.200.000 200 10.000 2.000.000
18/11 400 11.000 4.400.000
100 12.000 1.200.000
200 10.000 2.000.000 400 11.000 4.400.000
20/11
100 12.000 1.200.000
200 11.000 2.200.000 200 11.000 2.200.000
10/12
100 12.000 1.200.000
Total 800 8.600.000 700 7.000.000 300 3.400.000
Persediaan dengan Perpetual LIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Tgl.
Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga
02/01 200 9.000 1.800.000
300 10.000 3.000.000 200 9.000 1.800.000
10/03
300 10.000 3.000.000
05/04 200 10.000 2.000.000 200 9.000 1.800.000
100 10.000 1.000.000
07/05 100 10.000 1.000.000 200 9.000 1.800.000
400 11.000 4.400.000 200 9.000 1.800.000
21/09
400 11.000 4.400.000
100 12.000 1.200.000 200 9.000 1.800.000
18/11 400 11.000 4.400.000
100 12.000 1.200.000
100 11.000 1.100.000 200 9.000 1.800.000
20/11
100 12.000 1.200.000 300 11.000 3.300.000
200 11.000 2.200.000 200 9.000 1.800.000
10/12
100 11.000 1.100.000
Total 800 8.600.000 700 7.500.000 300 2.900.000
Persediaan dengan Perpetual AVERAGE
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Tgl.
Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga Qty. Harga/unit Total Harga
02/01 200 9.000 1.800.000
10/03 300 10.000 3.000.000 500 9.600 4.800.000
05/04 200 9.600 1.920.000 300 9.600 2.880.000
07/05 100 9.600 960.000 200 9.600 1.920.000
21/09 400 11.000 4.400.000 600 10.530 6.318.200
18/11 100 12.000 1.200.000 700 10.740 7.518.200
20/11 200 10.740 2.148.057 500 10.740 5.370.143
10/12 200 10.740 2.148.057 300 10.740 3.222.086
Total 800 8.600.000 700 7.176.000 300 3.222.000
*Untuk metode average, total nilai dibuatkan
Persediaan dengan Periodik “FIFO”
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaan
nya adalah:

• 200 unit @ 11.000 = Rp 2.200.000


• 100 unit @ 12.000 = Rp 1.200.000
= Rp 3.400.000

Maka nilai persediaan akhir nya ialah Rp 3.400.000


Persediaan dengan Periodik “LIFO”
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaan
nya adalah:

• 200 unit @ 9.000 = Rp 1.800.000


• 100 unit @ 10.000 = Rp 1.000.000
= Rp 2.800.000

Maka nilai persediaan akhir nya ialah Rp 2.800.000


Persediaan dengan Periodik “AVERAGE”
Diketahui persediaan akhir nya 300 unit, maka menghitung nilai persediaan
nya adalah:

• Persediaan awal Rp 1.800.000 dan 200 unit


• Pembelian Rp 8.600.000 dan 800 unit
Rp 10.400.000 dan 1000 unit
* 300 x Rp 10.400.000 / 1.000 = Rp 3.120.000

Maka nilai persediaan akhir nya ialah Rp 3.120.000


Menghitung Harga Pokok Penjualan
Sistem Periodik

Keterangan FIFO LIFO Average


Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000
Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000
Barang tersedia untuk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000
Persediaan akhir 3.400.000 2.800.000 3.120.000
Harga Pokok Penjualan 7.000.000 7.600.000 7.280.000
Menghitung Harga Pokok Penjualan
Sistem Perpetual

Keterangan FIFO LIFO Average

Persediaan awal 1.800.000 1.800.000 1.800.000


Pembelian 8.600.000 8.600.000 8.600.000
Barang tersedia untuk dijual 10.400.000 10.400.000 10.400.000
Persediaan akhir 3.400.000 2.900.000 3.222.000
Harga Pokok Penjualan 7.000.000 7.500.000 7.178.000
Menghitung Laba Kotor
Sistem Periodik

Keterangan FIFO LIFO Average

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000


Harga Pokok Penjualan 7.000.000 7.600.000 7.280.000
Laba Kotor 4.500.000 3.900.000 4.220.000
Menghitung Laba Kotor
Sistem Perpetual

Keterangan FIFO LIFO Average

Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000

Harga Pokok Penjualan 7.000.000 7.500.000 7.178.000

Laba Kotor 4.500.000 4.000.000 4.322.000


KASUS 1

PT. Merbabu melakukan transaksi persediaan pada tahun 2020


adalah sebagai berikut:

Diminta :
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga/unit
01/07 Persediaan awal 100 10.000 1. Hitunglah nilai persediaan
05/07 Pembelian 500 12.000 akhir sistem periodik &
12/07 Pembelian 100 15.000 perpetual dengan metode
22/07 Penjualan 300 25.000 FIFO, LIFO dan Average.
27/07 Pembelian 100 20.000 2. Hitunglah Harga Pokok
30/07 Penjualan 50 30.000 Penjualan dan Laba Kotor.
Mengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel

▪ Metode ritel didasarkan pada hubungan antara


biaya barang tersedia untuk dijual dan harga
ritel.
▪ Harga ritel dari semua barang dagangan harus
diakumulasi dan ditotal.
▪ Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel
barang yang tersedia untuk dijual dikurangi
penjualan bersih pada ritel.
▪ Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan
harga ritel.
▪ Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya
sama dengan jumlah persediaan yang diestimasi.
21
Mengestimasi Persediaan dengan
Metode Ritel
Biaya Ritel
Persediaan barang dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
$62,000
Rasio biaya pada harga ritel = = 62%
$100,000

Tahap 1: Menentukan rasio biaya


pada harga ritel.
Mengestimasi Persediaan dengan
Metode Ritel
Biaya Ritel
Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000

Tahap 2: Menentukan persediaan


akhir pada ritel.
Mengestimasi Persediaan dengan
Metode Ritel
Biaya Ritel
Persediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000
Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000
Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
Penjualan di Januari (bersih) 70,000
Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000
Persediaan barang 31 Januari pada biaya
($30,000 x 62%) $18,600

Tahap 3: Hitung persediaan yang


diestimasi pada biaya.
Mengestimasi Persediaan dengan Metode
Laba Kotor
1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan
pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan
perubahan yang diketahui.
2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat
laba kotor estimasi dengan penjualan bersih
aktual.
3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan
mengurangi laba kotor dari penjualan aktual.
4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari
barang tersedia untuk dijual aktual untuk
menentukan persediaan barang estimasi.
25
Metode Laba Kotor
Persediaan 1 Januari $ 57,000
Pembelian di Januari (bersih) 180,000
Barang tersedia untuk dijual $237,000
Penjualan di Januari (bersih) $250,000
Dikurangi: Laba Kotor Estimasi
($250,000 x 30%) 75,000
Harga Pokok Penjualan Estimasi 175,000
Persediaan Estimasi 31 Januari $ 62,000

Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi


persediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
Perputaran Persediaan
Morgan, Ltd Zale, Ltd
Harga Pokok Penjualan $15,620,127,000 $ 737,188,000
Persediaan:
Awal $1,115,529,000 $478,467,000
Akhir 1,067,837,000 571,669,000
Total $2,183,366,000 $1,050,136,000
Rata-rata $1,091,683,000 $525,068,000
Perputaran persediaan 14.3 kali 1.4 kali

Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara


volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang
disimpan selama periode berjalan.
Jumlah Hari Rata-Rata Persediaan
Morgan Zale
Rata-rata harga pokok
penjualan harian:
$15,620,127,000/365 $42,794,868
$737,188,000/365 $2,019,693
Persediaan akhir $1,067,837,000 $571,669,000

Rata-rata periode penjualan 25 hari 283 hari

Kegunaan: untuk mengukur efisiensi


manajemen persediaan
SOAL
EVALUASI TENGAH
SEMESTER

29
KETENTUAN ETS
1. Evaluasi Tengah Semester (ETS) dikerjakan secara mandiri oleh
mahasiswa dan boleh melihat materi sebelumnya.
2. Evaluasi Tengah Semester (ETS) dikerjakan tulis tangan dan dikirim format
pdf 1 lembar & Link YouTube via LMS & ke email nuryanto@stembi.ac.id
3. Evaluasi Tengah Semester (ETS) dikirim paling lambat sesuai due date di
LMS, apabila terlambat ada pengurangan nilai.
4. Buatlah power point (ppt) dari jawaban hasil ETS tersebut
5. Dari jawaban versi ppt dibuatkan video penjelasan
6. Upload video pada YouTube masing-masing mahasiswa.
7. Persentase nilai dari jawaban 50% dan Video Penjelasan 50%

30
SOAL 1
Mooris, Ltd menggunakan persediaan dengan metode
ritel, persediaan awal biaya & ritel $ 36.500 & $ 51.700,
pembelian bersih pada bulan Januari 2022 pada biaya &
ritel senilai $ 72.800 dan $ 94.200, Penjualan bersih
pada ritel senilai $ 85.000.

Hitunglah :
• Menentukan rasio biaya pada harga ritel
• Menentukan persediaan akhir pada ritel
• Menentukan persediaan yang diestimasi pada biaya

31
SOAL 2
Michael, Ltd menggunakan persediaan dengan metode
laba kotor, nilai persediaan awal $53.000 & pembelian
bersih pada bulan Januari 2022 senilai $97.000,
Penjualan bersih senilai $ 184.000 dengan persentase
35%.

Hitunglah :
• Menentukan estimasi persediaan akhir

32
SOAL 3
Keterangan Morgan, Ltd Raze, Ltd
Harga Pokok Penjualan 12.387.067.500 8.537.156.000
Persediaan:
Awal 1.452.368.000 812.367.000
Akhir 1.223.165.000 674.619.000
Total 2.675.533.000 1.486.986.000
Hitunglah :
• Menentukan perputaran persediaan
• Menentukan rata-rata periode penjualan

33
THANK YOU
DIGITECH UNIVERSITY 2023

Anda mungkin juga menyukai