Masalah kontrak jangka panjang adalah bagaimana pengakuan pendapatan atas pekerjaan
konstruksi jangka panjang (Revenue Recognation from longterm construction contract)
Contoh 1 ; pada tahun 2009 perusahaan mendapatkan kontrak untuk membuat jalan raya
dengan harga $ 18,000,000. Proyek ini diperkirakan dapat diselesaikan lebih dari 2 tahun sejak
kontrak ditanda tangani. Ikhtisar proyek jalan raya adalah sebagai berikut :
B. Laba yang diakui tahun 2009,2010 dan 2011 (Laporan gross profit)
1) Percentage of completion contract method (metode persentase penyelesaian)
2009 2010 2011
Revenue from longterm contractioncontract 5,940,000 6,660,000 5,400,000
Cost of longterm contraction contract 5.300,000 6,650,000 6,000,000
Gross profit 640,000 10,000 (600,000)
Catatan :
Revenue 2009 = 33% x 18.000.000 = 5,940,000
Revenue 2010 = 37% x 18.000.000 = 6,660,000
Revenue 2011 = 30% x 18.000.000 = 5.400,000
d. Pengakuan Pendapatan
2009 2010
Cost of LTCC / Contrac Exp 5.300,000 6,650,000
Contract in Progress (gross profit 640,000 10,000
Revenue From LTCC 5,940,000 6,660,000
2011
Cost of LTCC / Contrac Exp 6,000,000
Contract in Progress 600,000
Revenue From LTCC 5,400,000
e. Penyerahan proyek
Keterangan :
Contract in Progress
2009 = 5.300.000 + 640.000 = 5.940.000
2010 = 5.940.000 + 6.650.000 + 10.000 = 12.600.000
2011= 12.600.000 + 6.000.000 - 600.000 – 18.000.000 = 0
Prog Billing Contraction Contract
2009 = 6.000.000
2010 = 6.000.000 + 7.000.000 = 13.000.000
2011= 13.000.000 + 5.000.000 – 18.000.000 = 0
Catatan : jika Contract in Progress lebih kecil dari Progress Billing Contraction Contract maka
dianggap perusahaan masih mempunyai kewajiban pekerjaan (kewajiban lancar)
Pencatatan untuk biaya yang sesungguhnya terjadi, pengajuan uang muka dan penerimaan
uang muka sama dengan pencatatan pada metode persentase penyelesaian.
d. Pengakuan Pendapatan
e. Penyerahan proyek