ANAK PERUSAHAAN
DI LUAR NEGERI
Oleh : Golrida Karyawati
Tujuan Bab
Perubahan mata uang pelaporan sesuai dengan mata uang fungsional harus
menungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, yakni:
- alasan perubahan berdasarkan indikator mata uang fungsional
- kurs yang digunakan
- ikhtisar neraca dan laporan laba – rugi yang disajikan sebagai
perbandingan dalam mata uang pelaporan sebelumnya.
Konversi Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Konversi laporan keuangan dengan pertimbangan mata uang
fungsional anak
1. Apabila mata uang fungsional anak merupakan mata uang
pelaporannya yakni mata uang lokal negara dimana anak
berada, hal ini mencerminkan kondisi yang berbeda dengan
induk perusahaan. Laporan keuangan anak harus diubah ke
mata uang pelaporan induk dengan proses yang disebut
translasi.
2. Apabila mata uang fungsional anak adalah mata uang
induk, maka laporan keuangan anak diubah ke mata uang
induk dengan proses pengukuran kembali
(Remeasurement). Pengukuran kembali dimaksudkan
untuk memperoleh hasil yang sama seperti apabila catatan
akuntansi diselenggarakan dalam mata uang fungsionalnya.
Penerapan Konsep
Mata Uang Fungsional
Prosedur Konversi laporan Keuangan Anak Bermata Uang Asing:
1. Akun antar perusahaan harus dikonversi ke rupiah mengikuti akun induk. Akun
antar perusahaan dalam kertas kerja konsolidasi disebut akun reciprocal yang
harus dieliminasi untuk menggambarkan bahwa induk dan anak adalah satu.
Contoh: hutang deviden, penjualan/pembelian dari induk, laba antar perusahaan.
2. Konversi atas akun yang bukan reciprocal accounts dilakukan dengan translasi
atau pengukuran kembali tergantung mata uang fungsional perusahaan.
-Translasi
Translasi dilakukan dengan menggunakan kurs sekarang berdasarkan PSAK 52:
Aset dan kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca
Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis
Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata
tertimbang
Deviden diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan deviden
Selisih penjabaran disajikan sebagai penyesuaian ekuitas akibat selisih
penjabaran yang disajikan dalam komponen terpisah.
Pengukuran kembali.
Pengukuran kembali menggunakan metode temporal berdasarkanPSAK 52:
Aset dan kewajiban moneter diukur kembali menggunakan kurs tengah
tanggal neraca. Persediaan dan surat-surat berharga yang dinilai
berdasarkan harga pasar dianggap merupakan aset moneter
Aset dan kewajiban non moneter serta modal saham diukur kembali
menggunakan kurs historis atau kurs tanggal terjadinya transaksi
perolehan aset tetap, terjadinya kewajiban atau penyetoran modal saham.
Persediaan dan surat-surat berharga yang dinilai berdasarkan harga
perolehan merupakan aset non moneter
Pendapatan dan beban diukur kembali dengan menggunakan kurs rata-rata
tertimbang, kecuali untuk beban penyusutan aset tetap atau amortisasi aset
non moneter yang diukur kembali dengan menggunakan kurs historis
Deviden diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan
Selisih pengukuran kembali merupakan bagian dari laba/rugi
Penerapan Translasi Laporan Keuangan
Translasi Laporan Keuangan Tahun Akuisisi
Contoh : PT Indigo memiliki anak PT. Sanny berlokasi di USA. Akuisisi 80% saham
biasa PT Sanny dilakukan pada tanggal 1 Januari 2007. Kekayaan bersih PT Sanny:
Modal saham biasa $200.000
Laba Ditahan 50.000
Total Kekayaan $250.000
Selisih investasi dengan nilai buku pada tanggal akuisisi sebesar USD 25.000 yang
timbul dari goodwill (diamortisasi 10 tahun). Kurs pada tanggal akuisisi USD 1 = Rp
10.000. Mata uang fungsional PT Sanny adalah USD.
Informasi mengenai kurs pada tahun 2007 adalah sebagai berikut:
- Kurs tengah 31 Desember 2007 USD 1 = Rp 11.000
- Kurs rata-rata tahun 2007 USD 1 = Rp 10.500
- Dalam tahun berjalan terjadi penjualan down stream sebesar Rp 3 milyar. Tingkat
gross profit PT Indigo tahun 2007 40% dari harga jual. Seluruh pembelian PT Sanny
dalam tahun 2007 berasal dari induk
- Anak mengumumkan deviden pada tingkat kurs USD 1 = Rp 10.250
Translasi laporan keuangan PT Sanny 31/12/2007
Keterangan PT Sanny Kurs Rupiah
(USD)
Kas 37.000 11.000 407.000.000
Piutang Dagang 130.000 11.000 1.430.000.000
Persediaan (akun antar perusahaan) 60.000 10.000 600.000.000
Bangunan 120.000 11.000 1.320.000.000
Tanah 125.000 11.000 1.375.000.000
HPP (akun antar perusahaan) 240.000 10.000 2.400.000.000
Beban operasi (meliputi penyusutan) 62.000 10.500 651.000.000
Deviden 20.000 10.250 205.000.000
Total Debet 794.000 8.388.000.000
Hutang deviden 20.000 10.250 205.000.000
Hutang Dagang (akun antar perusahaan) 25.000 10.000 250.000.000
Akumulasi Penyusutan 24.000 11.000 264.000.000
Hutang Jangka Panjang 75.000 11.000 825.000.000
Modal Saham 200.000 10.000 2.000.000.000
Laba Ditahan 50.000 10.000 500.000.000
Penjualan 400.000 10.500 4.200.000.000
Total Kredit 794.000 8.244.000.000
Selisih penjabaran (penyesuaian ekuitas) 144.000.000
8.388.000.000
Pendapatan investasi tahun 2007:
Laba anak (80% x Rp 1.149.000.000) 919.200.000
Amortisasi goodwill (2.500 x Rp 10.500) (26.250.000)
Laba antar perusahaan – persediaan (40% x Rp 600 juta) (240.000.000)
Pendapatan Investasi tahun 2007 Rp 652.950.000
Penyesuaian Nilai Investasi
1. Selisih penjabaran laporan keuangan anak:
Investasi dalam saham Rp 115,2 juta
Selisih penjabaran (80% x 144 juta) Rp 115,2 juta
2. Goodwill :
Saldo awal menurut buku (25.000 x 10.000) 250.000.000
Amortisasi 26.500.000
Saldo akhir menurut buku 223.750.000
Saldo akhir berdasarkan kurs sekarang (22.500 x11.000) 247.500.000
Penyesuaian atas kenaikan nilai investasi 23.750.000
Jurnal penyesuaian:
Investasi dalam saham Rp 23,75 juta
Selisih penjabaran Rp 23,75 juta
Perhitungan nilai investasi per 31/12/2007 :
Investasi 1/1/2007 (225.000 x Rp 10.000) 2.250.000.000
Pendapatan investasi tahun 2007 652.950.000
Penyesuaian ekuitas ( 115,2 juta + 23,75 juta) 138.950.000
Deviden ( 80% x Rp 205 juta) (164.000.000)
Nilai investasi 31/12/2007 Rp 2.877.900.000
Jurnal eliminasi dalam kertas kerja konsolidasi (dalam rupiah):
1. Pendapatan dari anak dan laba dibagi anak
Pendapatan investasi 652.950.000
Deviden (80% x 205.000.000) 164.000.000
Investasi dalam saham 488.950.000
2.Alokasi laba hak minoritas
Laba hak minoritas (20%x Rp 1.149.000.000) 229.800.000
Deviden (20% x Rp 205 juta) 41.000.000
Hak minoritas 188.800.000
3. Eliminasi saldo-saldo awal
Modal saham 2.000.000.000
Laba Ditahan 500.000.000
Selisih penjabaran 144.000.000
Goodwill ((25.000 x Rp 10.000) + Rp 23.750.000) 273.750.000
Investasi dalam saham (2,25 milar + Rp138,95 juta) 2.388.950.000
Hak minoritas (20% x Rp 2.644.000.000) 528.800.000
4. Amortisasi goodwill
Beban operasi 26.250.000
Goodwill 26.250.000
5. Penjualan antar perusahaan
Penjualan 3.000.000.000
HPP 3.000.000.000
6. Eliminasi hutang – piutang antar perusahaan
Hutang dagang 250.000.000
Piutang dagang 250.000.000
7. Eliminasi laba antar perusahaan
HPP (40% x Rp 600 juta) 240.000.000
Persediaan 240.000.000
8. Eliminasi hutang/piutang deviden
Hutang deviden 164.000.000
Piutang deviden 164.000.000
Kertas Kerja Konsolidasi PT Indigo dan PT Sanny 31/12/2007 - Translasi
Keterangan(dalam ribuan) PT Indigo PT Sanny Eliminasi Laporan
41.000
Laba Ditahan 31/12/2007 2.900.000 1.444.000 2.900.000
Neraca
Kas 500.000 407.000 907.000