Abstrak: Setiap negara di dunia memiliki keunikan tersendiri dalam membina dan
memelihara kerukunan umat beragama, tak terkecuali Indonesia. Keunikan tersebut terjadi
karena bermacam-macam faktor seperti sejarah, politik, sosial, budaya/etnis, geografi,
demografi, pendidikan, ekonomi, serta faktor keragaman agama itu sendiri. Di Indonesia
sendiri, sejak zaman pra-sejarah sudah berkembang berbagai agama dan kepercayaan, baik
agama asli seperti animisme, dinamisme, maupun agama impor yang dibawa oleh
pendatang dari Barat maupun Timur. Agama-agama ini dibawa melalui jalur perdagangan,
politik imperialisme, dan misi agama (gold, glory, and gospel). Semenjak itulah agama-
agama yang ada di Indonesia terus berkembang dan diikuti oleh semakin bertambahnya
jumlah para pemeluk, hingga saat ini tak kurang ada enam agama resmi yang diakui oleh
negara yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu, ditambah dengan
bermacam-macam aliran/sekte lainnya. Meskipun demikian situasi kerukunan umat
beragama di Indonesia relatif terpelihara dengan baik.
Adapun yang menjadi strategi dalam pembinaan kerukunan umat beragama dapat
dirumuskan bahwa salah satu pilar utama untuk memperkokoh kerukunan nasional adalah
mewujudkan kerukunan antar umat beragama. Dalam tatanan konseptual kita semua
mengetahui bahwa agama memiliki nilai-nilai universal yang dapat mengikat dan
merekatkan berbagai komunitas sosial walaupun berbeda dalam hal suku bangsa, letak
geografis, tradisi dan perbedaan kelas sosial. Dalam Islam sendiri telah dijelaskan dan
disebutkan.mengenai keberagaman umat di dunia, yaitu pada Firman Allah SWT. surah
al-Hujurat [49]: 13, yang isinya adalah sebagai berikut:
ۚ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْقنَا ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوأُنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم
إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر
“Wahai manusia! Sesungguhnya kami telah menciptakan kalian menjadi laki-laki
dan perempuan, dan (dengan menciptakan manusia berpasangan) kami telah
jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling bertakwa diantara kalian di sisi Allah adalah yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahateliti” (Q.S. al-
Hujarat [49]: 13).
Dalam kaitan ini, strategi yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Memberdayakan institusi keagamaan, artinya lembaga-lembaga keagamaan kita
daya gunakan secara maksimal sehingga akan mempercepat proses penyelesaian
konflik antar umat beragama. Disamping itu pemberdayaan tersebut dimaksudkan
untuk lebih memberikan bobot/warna tersendiri dalam menciptakan Ukhuwah
(persatuan dan kesatuan) yang hakiki tentang tugas dan fungsi masing-masing
lembaga keagamaan dalam masyarakat sebagai perekat kerukunan antar umat
beragama.
2. Membimbing umat beragama agar makin meningkat keimanan dan ketakwaan
mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam suasana rukun baik intern maupun
antar umat beragama.
3. Tidak mencampuri urusan akidah/dogma dan ibadah sesuatu agama.
4. Mendorong peningkatan pengamalan dan penunaian ajaran agama.
5. Mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam
bingkai Pancasila dan konstitusi dalam tertib hukum bersama.
6. Mendorong, memfasilitasi dan mengembangkan terciptanya dialog dan kerjasama
antara pimpinan majelis-majelis dan organisasi-organisasi keagamaan dalam
rangka untuk membangun toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
7. Mengembangkan wawasan multi kultural bagi segenap lapisan dan unsur
….masyarakat melalui jalur pendidikan, penyuluhan dan riset aksi..
10. Bersama-sama para pimpinan majelis-majelis agama, melakukan kunjungan
bersama-sama ke berbagai daerah dalam rangka berdialog dengan umat di lapisan
bawah dan memberikan pengertian tentang pentingnya membina dan
mengembangkan kerukunan umat beragama.
11. Melakukan mediasi bagi kelompok-kelompok masyarakat yang dilanda konflik
dalam rangka untuk mencari solusi bagi tercapainya rekonsiliasi sehingga konflik
bisa dihentikan dan tidak berulang di masa depan.
12. Memberi sumbangan dana (sesuai dengan kemampuan) kepada kelompok-
kelompok masyarakat yang terpaksa mengungsi dari daerah asal mereka karena
dilanda konflik sosial dan etnis yang dirasakan pula bernuansakan keagamaan.
13. Membangun kembali sarana-sarana ibadah yang rusak di daerah-daerah yang
masyarakatnya terlibat konflik, sehingga mereka dapat memfungsikan kembali
rumah-rumah ibadah tersebut.
Dalam memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama perlu dilakukan suatu
upaya upaya sebagaiberikut :
1. Memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antar umat beragama serta antar
=====.umat beragama dengan pemerintah.
2. Membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya
=====.mendorong dan mengarahkan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam
=====.bingkai teologi dan implementasi dalam menciptakan kebersamaan dan sikap
=====.toleransi.
3. Menciptakan suasana kehidupan beragama yang kondusif yang mendukung
=====.pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama.
4. Melakukan pendalaman nilai-nilai spiritual yang implementif bagi kemanusiaan
=====.yang mengarah kepada nilai-nilai ketuhanan agar tidak terjadi penyimpangan-
=====.penyimpangan nilai sosial kemasyarakatan maupun sosial keagamaan.
5. Menempatkan cinta dan kasih dalam kehidupan umat beragama.
6. Menyadari bahwa perbedaan adalah suatu realita dalam kehidupan bermasyarakat.
Usaha untuk menanggulangi konflik yang terjadi yang perlu diupayakan oleh para
tokoh/pemimpin agama dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan
masyarakat yang dikembangkan dalam dialog kehidupan, dialog pengalaman keagamaan
dan dialog aksi sehingga menimbulkan sikap inklusif pada masyarakatnya atau umatnya.
Rasulullah saw. pun telah menyebutkan bahwa kita sebagai seorang muslim
hendaknya senantiasa untuk menjaga nilai-nilai kerukunan beragama.
Dan seandainya kondisi ideal kerukunan tersebut sudah tercapai bukan berarti
sudah tidak diperlukan lagi upaya untuk memelihara dan mempertahankannya. Justru
harus ditingkatkan kewaspadaan agar pihak-pihak yang secara sengaja ingin merusak
keharmonisan kerukunan hidup atau kerukunan umat beragama di Indonesia tidak bisa
masuk. Karena itu kerukunan umat beragama sangat tergantung dan erat kaitannya dengan
ketahana nasional Indonesia.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa dan negara Indonesia dalam
segala aspek kehidupan untuk menangkal segala pengaruh dari luar yang menggangu
stabilitas negara. Tugas berat ini tidak hanya terletak di tangan pemerintah, penguasa, dan
pemimpin negara, tetapi merupakan tugas segala lapisan masyarakat.
Daftar Pustaka:
https://sejuk.org/2019/04/14/pentingnya-menumbuhkan-sikap-toleransi-antar-umat-
beragama-di-indonesia%EF%BB%BF/
https://ibtimes.id/buletin-jumat-membina-kerukunan-umat-beragama/
https://kalam.sindonews.com/ayat/13/49/al-hujurat-ayat-13
https://muslim.okezone.com/amp/2020/07/21/330/2249539/hadis-tentang-kerukunan-
beragama-dalam-meraih-kebahagiaan-dunia-dan-akhirat?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D#aoh=16038585420973&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fmuslim.okezone.com%2Fread
%2F2020%2F07%2F21%2F330%2F2249539%2Fhadis-tentang-kerukunan-beragami-
kunci