LAPORAN KASUS
SISTEM INTEGUMEN : LUKA BAKAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Halimatussadiah,M.Kep
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
1. Dinar Darmila
2. Ismi Nursyamsiah
3. Neng Nisa Alawiyah
4. Sindy Meilani
5. Gantris Adinda
1
(
BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS
Tn Y berusia 36 tahun bekerja sebagai kariyawan, pasien beragama islam status
sudah menikah dan bersuku jawa dengan pendidikan SMA, pasien dibawa ke rumah sakit
oleh keluarganya akibat ledakan kompor gas. Pasien mengeluh sakit dan rasa panas di area
luka. Peristiwa itu terjadi pada pukul 06.00 pagi, pasien tiba di IGD pada pukul 08.00. Satu
jam setalah diobservasi pasien kemudian dikirim ke unit luka bakar. Hasil pengkajian
pemeriksaan fisik, perawat mendapatkan luka tampak basah mengenai dada, abdomen,
seluruh kaki kanan dan paha kiri, tangan kanan dan siku sampai jari-jari. Sebagian luka
ditutupi krim, warna luka merah muda pucat, bulae (+), TD : 90/60, HR : 100X/mnt, RR :
30x/mnt, suhu : 37,5 C. Terpasang kateter, output urine 30 cc, warna kuning jernih, BB : 60
kg, TB : 157 cm. Terpasang infus RL dan Krim Silver Sulfadia-zine 1% pada area luka.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium diperoleh :HB:16 gr/dl, HT :48 gr, Leukosit:9200 ul,
Albumin:3.2 gr/dl, BUN:50 mg/dl, Cr:0,76 mg/dl, K:4,5 meq/l, Na:125 meq/l, GDS:140.
2
(
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas
1) Identitas pasien
Nama : Tn. Y
Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan
Golongan darah :-
No. CM :-
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian : -
Diagnose medis :
3
(
Alamat :-
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku Bangsa :
Alamat :
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengeluh sakit dan rasa panas di area luka.
2) Riwayat Penyakit sekarang
Pasien dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya akibat ledakan kompor
gas. Pasien mengeluh sakit dan rasa panas di area luka. Peristiwa itu terjadi
pada pukul 06.00 pagi, pasien tiba di IGD pada pukul 08.00. Satu jam
setalah diobservasi pasien kemudian dikirim ke unit luka bakar, Hasil
pengkajian pemeriksaan fisik, perawat mendapatkan luka tampak basah
mengenai dada, abdomen, seluruh kaki kanan dan paha kiri, tangan kanan
dan siku sampai jari-jari. Sebagian luka ditutupi krim, warna luka merah
muda pucat, bulae (+)
4
(
A Pola Nutrisi
1. Makan tidak terkaji tidak terkaji
Frekuensi
Jenis
Porsi
Cara
5
(
Keluhan
2. Minum
Frekuensi
Jenis
Cara
Keluhan
B Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
2. BAK
Frekuensi
Jumlah
Warna
Bau
Cara
6
(
Keluhan
Keluhan
2. Siang
Lama tidur
Kwalitas tidur
Keluhan
Kebiasaan menggunakan obat tidur
D Personal Hygiene
Mandi
Gosok gigi
Ganti pakaian
Cara
Keluhan
E Pola Aktivitas
- Kegiatan
dalam pekerjaan
- Waktu bekerja
- Kegiatan
waktu luang
- Keluhan
dalam beraktivitas
7
(
- Olah raga
- Keterbatasan
dalam hal Menggunakan pakaian,
Berhias
Pola kebiasaan yang mempengaruhi
F
kesehatan
a. Merokok
Frekwensi
Jumlah/hari
Lama pemakaian
b. Minuman keras
Frekwensi
Jumlah/hari
Lama pemakaian
e. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : ..................
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 100 X/mnt
Respirasi : 30 X/mnt
Suhu : 37.5 oC
BB/TB : 157/60 Cm/Kg
8
(
a. Sistem Integumen
Terdapat luka bakar basah pada daerah : dada 18%, abdomen 18%,
seluruh kaki kanan 18% dan siku sampai jari-jari. Warna luka merah
muda pucat Luka bakar kasus ini termasuk ke luka bakar derajat II A
bulae (+) dan krim silver sulfadia-zine 1% pada area luka.
b. Sistem Prekemihan
Terpasang kateter, output urine 30 cc, Bak berwarna kuning jernih
HT 48% 45-55%
9
(
4. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Medis
- Terapi infus Rl 60 tpm
- Krim silver sulfida 1%
- Ceftriaxone 2x1 (IV) 1 vial
- Ranitidine 2x1 (IV) 30 mg
- Ketorolac 3x1 (IV) 30 mg
10
(
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
11
(
hivovolemia &
hemokonsentrasi
12
(
3. RR: 30x/menit ↓
4. S : 37,5’C
pengeluaran histamin dan
5. BB : 60 Kg bradikinin
perangsangan nosiseptor
saraf afferen
kornu dorsalis
medula spinalis
hipotalamus
perangsangan nyeri
nyeri akut
3. Ds : Combustio Kerusakan integritas kulit
1. pasien megeluh sakit
↓
dan rasa panas di area
Fase lanjut
luka
Do : ↓
1. Bulae (+)
kerusakan jaringan kulit
2. Warna luka merah
muda pucat ↓
13
(
Elastisitas kulit ↓
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
HB : 16 gr/dl
HT : 48 gr
Leukosit : 9200 ul
Albumin : 3,2 gr/dl
BUN : 50 mg/dl
Cr : 0,76 mg/dl
K : 4,5 meq/l
Na : 125 meq/l
GDS : 140
14
(
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan Volume cairan tubuh b.d kehilangan cairan aktif (evaporasi
2. Nyeri akut b.d saraf yang terbuka, kesembuhan dan penangan luka bakar
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
15
(
IV
hematocrit
penambahan pasien
cairan
farmakologi
16
(
17
(
music, biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
7). Fasilitas istirahat dan 7). Meringankan atau
tidur mengurangi nyeri
sampai pada tingkat
yang dapat diterima
pasien.
18
(
dan memegang
luka
pasien
kerusakan epitel
dan granulasi
tinggi dan
makanan kecil
10. Mencukupi asupan
10. Berikan
cairan pada tubuh
vitamin tambahan
dan mineral-
19
(
mineral
mencegah
nekrosis jaringan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
20
(
Rl belum teratasi
5. memberikan P : intervensi
mungkin
2 Nyeri 25 maret 1. kaji nyeri S : pasien
selama fase 5
akut A : masalah
3.berikan belum
lingkungan P : intervensi di
4.ajatkan teknik
relaksasi untuk
mengurangi
nyeri
5.kolaborasi
pemberian
analgesik
21
(
6, dorong
pasien untuk
memantau nyeri
sendiri dengan
tepat.
3 Kerusaka 25 maret 1. anjurkan S:pasien
4. ajarkan P: intervensi di
perawatan luka
5. pantau ttv
6. Melakukan
mobilisasi tiap
2 jam sekali
22
(
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
dehidrasi cc/hari
4. memberikan A :masalah
5. memberikan P : intervensi
23
(
3.berikan O :masih
pasien A : masalah
5.kolaborasi di lanjutkan
analgesik 5
24
(
A:masalah
belum teratasi
P: intervensi
di lanjutkan
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
- memberikan pengeluaran
A :masalah
sudah teratasi
P : intervensi
25
(
di hentikan
2 Nyeri 27 maret -kaji nyeri secara Tanggal/Jam
-berikan berkurang
pasien nyeri 4
-kolaborasi P : intervensi
pemberian di lanjutkan
analgesik
-dorong pasien
untuk memantau
nyeri sendiri
dengan tepat.
3 Kerusaka 27 maret -anjurkan untuk Tanggal 27
26
(
steril O: masih
A:masalah
belum teratasi
P: intervensi
di lanjutkan
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
27
(
pasien teratasi
mengurangi nyeri
-kolaborasi
pemberian
analgesik
-dorong pasien
untuk memantau
nyeri sendiri
dengan tepat.
-lakukan mengeluh
28
(
A:masalah
sebagian
teratasi
P: intervensi
dihentikan
pasien pulang
B. CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa keperawatan :
1. Kekurangan Volume cairan tubuh b.d kehilangan cairan aktif (evaporasi akibat
luka bakar)
2. Nyeri akut b.d saraf yang terbuka, kesembuhan dan penangan luka bakar
29
(
Kep l
1 25 Maret S : klien mengeluh lemas
-RR: 30x/menit
-N: 100x/menit
- S: 37,5
P : intervensi dilanjutkan
sesering mungkin
tpm
2 25 Maret S : pasien mengatakan nyeri di area
2021 luka
O : skala nyeri 5
P : intervensi di lanjutkan
30
(
pemberian analgesik
pada luka
sehari
P: intervensi di lanjutkan
pakaian longgar,observasi
R : Kolaborasi pemberian
31
(
Kep l
1 26 Maret S : klien mengeluh lemas
-RR: 30x/menit
-N: 100x/menit
- S: 37,5
P : intervensi dilanjutkan
sesering mungkin
tpm
2 26 Maret S : pasien mengatakan nyeri di area
2021 luka
O : skala nyeri 4
32
(
P : intervensi di lanjutkan
pemberian analgesik
pada luka
P: intervensi di lanjutkan
pakaian longgar,observasi
lembab
33
(
R : Kolaborasi pemberian
Kep l
1 27 Maret S : klien tidak mengeluh lemas
P : intervensi di hentikan
sesering mungkin
sudah tercukupi
R : suruh pasien
mempertahankan kebutuhan
2021 luka
O : skala nyeri 4
P : intervensi di lanjutkan
34
(
pemberian analgesik
pada luka
P: intervensi di lanjutkan
pakaian longgar,observasi
silver sulfida 1%
R : Kolaborasi pemberian
35
(
berkurang
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
I : : Kaji skala nyeri, ajarkan
analgesik
pada luka
dirumah
P: intervensi di hentikan
36
(
pakaian longgar,observasi
silver sulfida 1%
salep growthfactor
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini kami akan membandingkan beberapa kesenjangan antara tinjauan
teoritis pada Luka Bakar yang penulis temukan pada Tn. Y.
37
(
A. Pengkajian
Seperti yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya penulis melaksanakan
asuhan keperawatan. Dengan menerapkan proses keperawatan dimana pengkajian
dilaksanakan pada hari pertama klien datang ke rumah sakit. Untuk mendapatkan data
menunjang baik secara objektif maupun subjektif, kami melakukan wawancara,
pemeriksaan fisik, mempelajari catatan keperawatan, catatan medis dan hasil
pemeriksaan penunjang pada saat dilakukan pengkajian penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan atau perbedaan antara tinjauan teori dengan kasus yang ada. Karena
pada saat pengkajian ditemukan kesesuaian manifestasi klinis luka bakar menurut Betz
(2006), yaitu Tekanan darah menurun,peningkatan frekuensi pernapasan. Pada pasien
juga terdapat hal yang sama yaitu tekanan darah pasien 90/60 mmHg, sedangkan
frekuensi nafas 30x/menit. Manifestasi klinis menurut Grace (2007) juga terdapat
kesesuaian anatara teori dan kasus dilapangan yaitu luka bakar terdapat rasa nyeri dan
adanya bulae. Pada analisa data pun terdapat kesesuaian data subjektif dan objektif.
Diagnosa keperawatan pada teori dan pada kasus tidak jauh berbeda dan hampir semua
dialami oleh pasien.
B. Diagnosa keperawatan
Secara umum diagnosa yang timbul pada kasus Luka Bakar yang di temukan
adalah
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairann aktif
Nyeri akut b.d syaraf yang terbuka
Kerusakan integritas kulit b.d luka bakar terbuka
C. Intervensi keperawatan
dalam perencanaan penulis merencanakan sesuai teori yand ada dan penulis berusaha
menjalankannya secara sistematis,berkesinambungan dan efisien. Penulis
D. Implementasi
Dalam tahap implementasi, penulis berkerjasama dengan keluarga klien,
perawat ruangan dan tim kesehatan, sesuai prioritas masalah dan kondisi klien.
Intervensi yang dilakukan pada pasien dengan kekurangan volume cairan adalah
anjurkan klien untuk minum banyak dan kolaborasi pemberian Infus RL.
Intervensi yang dilakukan pada pasien dengan nyeri akut adalah Mempertahankan
tirah baring, lingkungan yang nyaman, mengajarkan teknik relaksasi dan pemberian
analgesik.
Intervensi yang dilakukan pada pasien dengan kerusakan integritas kulit adalah
dengan : menganjurkan untuk menggunakan pakaian longgar,mengobservasi
luka,melakukan perawatan luka dengan teknik steril,mengajarkan kepada keluarga
tentang perawatan luka
E. Evaluasi
38
(
Dalam melaksanakan evaluasi proses dan evaluasi hasil pada pasien dilaksanakan
pada saar sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan keperawatan mengenai reaksi
klien dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang di tetapkan pada evaluasi ini penulis
melakukan penilaian asuhan yang di berikan dari tanggal 25-28 maret 2021.
Keberhasilan tindakan keperawatan dilakukan secara subjektif melalui ungkapan
klien dan secara objektif melalui pengamatan dan pengukuran dari diagnosa seluruhnya
2 masalah teratasi dan 1 masalah teratasi sebagian.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
39
(
B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan keilmuan
Keperawatan Medikal Bedah II dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien luka bakar.
DAFTAR PUSTAKA
40
(
41