Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Manajemen Pemasaran Petra,Vol 2, No 1 (2014)

ANALISA PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND TRUST


DAN ECONOMIC BENEFIT TERHADAP NIAT PEMBELIAN
POLIS ASURANSI PT. SEQUISLIFE DI SURABAYA

Calvin
m36410057@john.petra.ac.id
Hatane Semuel
Samy@peter.ac.id
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra

Abstract - This research is conducted to Hal tersebut memunculkan kepercayaan konsumen,


find the effect of brand image, brand trust and dan keterikatannya pada suatu merek, dan
economic benefit on purchase intention toward memungkinkan untuk terjadinya pembelian
Insurance product of PT. Sequislife in Surabaya. berulang. Perilaku pembelian berulang menyangkut
The samples in this study are those who had pembelian merek yang sama berulang kali.
received an offer to buy an insurance polis of Pembelian berulang merupakan hasil dominasi,
Sequislife in Surabaya. Respondents used as berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya
samples in this study are 91 persons. The method of alternatif yang tersedia atau yang terus menerus
analysis used in this study is multiple linear melakukan promosi untuk memikat dan membujuk
regression analysis. The analysis show that the pelanggan membeli kembali merek yang sama
brand image, brand trust and economic benefit (Assael, 1998). Pada tulisan ini produk yang
simultanously give significant effect on customer dimaksud adalah asuransi. Asuransi adalah sistem
purchase intention towards insurance products of dimana perlindungan finansial atau ganti rugi
PT. Sequislife in Surabaya. However, only brand secara finansial untuk jiwa, properti, kesehatan dan
image that has a significant negative effect on lain sebagainya mendapatkan penggantian dari
purchase intentions individual insurance policies in kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang
PT. Sequislife in Surabaya. dapat terjadi seperti kematian, kehilangan,
kerusakan atau sakit, dimana melibatkan
Keywords: Brand Image, Brand Trust, Economic pembayaran premi secara teratur dalam jangka
Benefit, Purchase Intention waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin
perlindungan tersebut.
Tren penjualan polis asuransi bertumbuh pesat
1. PENDAHULUAN pada kelas menengah, karena penduduk kelas
Merek dan iklan memiliki efek yang sangat kuat menengah memiliki daya beli yang tinggi.
pada familiar dan preferensi untuk suatu produk. Sebagaimana Investor Daily (2013) mencatat
Konsumen dapat mengenal barang dan jasa yang bahwa tumbuhnya industri asuransi tidak lepas dari
ditawarkan di pasar melalui merek. Sebuah merek meningkatnya jumlah penduduk berpendapatan
dapat mempengaruhi konsumen melalui respon menengah. Kelas sosial ini selain membutuhkan
emosional positif yang dirasakan oleh konsumen jaminan kesehatan, juga memiliki kemampuan
ketika mereka menggunakan merek tersebut. Merek untuk membeli polis asuransi. Bank Pembangunan
yang sudah dikenal oleh masyarakat akan lebih Asia (Asian Development Bank/ADB) dan Bank
sering digunakan dan dapat memunculkan Dunia mencatat bahwa dari total 237 juta jiwa
komitmen untuk tetap menggunakan merek penduduk Indonesia, sekitar 134 juta (56,6%)
tersebut. Konsep dari merek adalah suatu kontruksi masuk kelompok kelas menengah. Jumlah
psikologi yang terdiri dari informasi yang penduduk kelas menengah tersebut tumbuh pesat
berhubungan dengan suatu produk atau perusahaan. bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 93
Informasi yang saling berhubungan biasanya juta jiwa dan pada 2003 sebanyak 81 juta jiwa.
tersimpan dalam bentuk kualitas, inovasi, dan gaya Sedangkan menurut catatan Bank Indonesia,
hidup. Konsep merek secara keseluruhan telah penduduk kelas menengah Indonesia mencapai
dipertimbangkan sebagai sebuah komponen integral 60% bila dilihat dari produk domestik bruto (PDB)
dari ekuitas merek dan telah dengan luas digunakan per kapita pada 2012 yang diperkirakan mencapai
pada penulisan mengenai manajemen (Aaker, US$ 3.850.
1996). Prospek industri asuransi di Indonesia masih
Sebuah merek yang dapat memenuhi kebutuhan sangat cerah, karena penetrasi perusahaan-
dan keinginan konsumen, secara tidak langsung perusahaan asuransi masih rendah. Penetrasi yang
merek tersebut telah melekat dibenak konsumen. rendah akan mendorong pertumbuhan industri

1
asuransi. Data yang dirilis Fitch Media Department diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi,
menyebutkan, penetrasi asuransi di Indonesia maka konsumen akan semakin yakin dengan
mencapai 1,7%. Angka ini masih tergolong rendah pilihannya dan konsumen akan memiliki
bila dibandingkan Amerika Serikat (AS) yang kepercayaan pada merek, menyukai merek, serta
menembus 8,1% dan 11,8% di Inggris. Indonesia menganggap merek tersebut sebagai bagian dari
pun masih kalah dari Singapura dan Malaysia, yang dirinya.
penetrasinya sudah mencapai 4% (Prudential, Pada dasarnya asuransi memberikan manfaat
2013). ekonomis (Economic Benefit) bagi pihak
Namun demikian, penetrasi pasar asuransi di tertanggung, seperti rasa aman dan perlindungan,
Indonesia tidak semudah di negara lain yang polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan
penduduknya lebih terkonsentrasi dan pendidikan memberikan rasa aman dari resiko atau kerugian
juga lebih tinggi. Bentuk negara Indonesia yang yang mungkin timbul. Jika resiko atau kerugian
berupa kepulauan menyulitkan penetrasi asuransi tersebut benar-benar terjadi, maka tertanggung
ke daerah-daerah. Pada tahun 2013, jumlah berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau
pemegang polis asuransi di Indonesia mencapai ditentukan berdasarkan perjanjian antara
sekitar 63 juta, dimana 10 juta adalah pemegang tertanggung dan penanggung. Pendistribusian biaya
polis individual dan 53 juta adalah pemilik polis dan manfaat yang lebih adil, prinsip keadilan di
gabungan. Hanya 3% masyarakat Indonesia yang perhitungkan dengan matang untuk menentukan
memiliki asuransi kesehatan. Ini artinya, potensi nilai pertanggungan dan premi yang harus
pasar asuransi kesehatan sangat besar dan tidak ditanggung oleh pemegang polis secara periodik
pernah surut karena kebutuhan manusia terus dengan memperhatikan secara cermat faktor-faktor
berkembang. Setiap fase kehidupan manusia pasti yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut
membutuhkan jaminan asuransi (Sumerta, 2012). (Zurich Insurance Group, 2013a). Untuk
Industri asuransi yang semakin berkembang mendapatkan nilai pertanggungan, pihak
pesat telah menuntut setiap perusahaan untuk penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak
mampu bersaing dengan baik untuk menjaga merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai
eksistensinya di pasar sasaran. Tujuan pemasaran pertanggungan, semakin besar pula premi periodik
adalah menghasilkan standar hidup yang lebih yang harus dibayarkan oleh tertanggung. Polis
tinggi dan agar konsumen memperoleh apa yang asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk
dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, memperoleh kredit. Berfungsi sebagai tabungan
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan dan sumber pendapatan, premi yang dibayarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, setiap periode memiliki substansi yang sama
2009). Salah satu strategi yang banyak digunakan dengan tabungan. Pihak penanggung juga
perusahaan adalah dengan meningkatkan Brand memperhitungkan bunga atas premi yang
Image. Brand Image adalah persepsi konsumen dibayarkan dan juga bonus sesuai dengan perjanjian
tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi kedua belah pihak (Zurich Insurance Group,
merek yang ada pada pikiran konsumen (Keller, 2013b).
2008). Dari penelitian yang dilakukan oleh Shah
et.al., (2012) dapat diketahui bahwa niat beli Rumusan Masalah
masyarakat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh 1. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap niat
Brand Image. Hal yang sama juga dijelaskan oleh pembelian polis asuransi PT. Sequislife di
Wijaya (2013) yang menunjukkan bahwa Surabaya?
meningkatkan kualitas citra merek menjadi salah 2. Apakah Brand Trust berpengaruh terhadap niat
satu strategi yang paling baik untuk menambah pembelian polis asuransi PT. Sequislife di
jumlah konsumen baru dengan tetap Surabaya?
mempertahankan konsumen yang sudah ada. 3. Apakah Economic Benefit berpengaruh
Selain Brand Image, kepercayaan konsumen terhadap niat pembelian polis asuransi PT.
terhadap merek (Brand Trust) juga dipercaya Sequislife di Surabaya?
mempengaruhi niat perilaku pembelian konsumen.
Sebagaimana dijelaskan oleh Bouhlel (2011), Tujuan Penelitian
bahwa kepercayaan konsumen terhadap merek, 1. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image
dimana para konsumen ini percaya bahwa merek terhadap niat pembelian polis asuransi PT.
tersebut pasti mampu memberikan suatu produk Sequislife di Surabaya.
yang berkualitas, juga sangat mempengaruhi niat 2. Untuk mengetahui pengaruh Brand Trust
perilaku pembelian konsumen. Hal yang sama juga terhadap niat pembelian polis asuransi PT.
dijelaskan oleh Rizan et.al., (2012), jika suatu Sequislife di Surabaya.
merek mampu memenuhi harapan konsumen atau 3. Untuk mengetahui pengaruh Economic Benefit
bahkan melebihi harapan konsumen dan (manfaat ekonomi) terhadap niat pembelian
memberikan jaminan kualitas pada setiap polis asuransi PT. Sequislife di Surabaya.
kesempatan penggunaannya, serta merek tersebut

2
2. TINJAUAN PENELITIAN bagi terciptanya rasa percaya pada merek.
A. Citra Merek (Brand Image) Pengalaman ini akan mempengaruhi evaluasi
Definisi citra merek menurut beberapa ahli: konsumen dalam konsumsi, penggunaan, atau
1. Citra merek adalah penglihatan dan kepuasan secara langsung dan kontak tidak
kepercayaan yang terpendam di benak langsung kepada konsumen.
konsumen, sebagai cerminan asosiasi yang 3. Menurut Lesmana (2009), Brand Trust
tertahan di ingatan konsumen (Kotler, 2009) terbentuk oleh dua faktor yaitu brand reliability
2. Citra merek adalah persepsi konsumen tentang dan brand intention. Brand reliability dipahami
suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek sebagai kepuasan pelanggan karena kompetensi
yang ada pada pikiran konsumen (Keller, 2008) merek-merek tersebut. Brand intention
3. Citra merek adalah asosiasi yang muncul dipahami sebagai kepuasan pelanggan
dibenak konsumen ketika mengingat sebuah mengakibatkan pelanggan semakin yakin
merek tertentu (Shimp dalam Radji, 2009) kepada suatu merek sehingga pelanggan akan
4. Citra merek adalah merupakan sekumpulan cenderung memilih merek tersebut dan tidak
asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di beralih kepada merek lain.
benak konsumen (Aaker, 1996). Kesimpulan definisi kepercayaan merek dari
Berdasarkan beberapa pengertian menurut beberapa pengertian diatasadalah persepsi
pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan konsumen terhadap manfaat yang dapat diberikan
bahwa citra merek adalah serangkaian kepercayaan oleh produk atau jasa. Presepsi konsumen akan
yang konsumen pegang atas masing-masing atribut reputasi merek, persepsi konsumen akan kesamaan
yang istimewa dari sebuah merek dan bagaimana kepentingan dirinya dengan penjual, dan persepsi
konsumen menafsirkan suatu produk dipikirannya mereka pada sejauh mana konsumen dapat
mengenai suatu merek tersebut. mengendalikan penjual dan persepsi.

B. Kepercayaan Merek (Brand Trust) C. Manfaat Ekonomi (Economic Benefit)


Definisi kepercayaam merek menurut beberapa Manfaat adalah arti dari mendapatkan barang
ahli: atau jasa untuk produksi, konsumsi atau akumulasi
1. Kepercayaan merek adalah kemampuan merek selama periode tertentu atau dimasa depan. Manfaat
untuk dipercaya (brand reliability), yang ekonomi (Economic Benefit) adalah manfaat yang
bersumber pada keyakinan konsumen bahwa didapat oleh individu, bisnis, atau masyarakat yang
produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dapat diukur secara finansial. Arti dari Economic
dijanjikan dan intensi baik merek (brand Benefit (manfaat ekonomi) pada konteks definisi
intention) yang didasarkan pada keyakinan aset adalah kemampuan atau potensi dari aset untuk
konsumen bahwa merek tersebut mampu menghasilkan cash flow bagi keseluruhan
mengutamakan kepentingan konsumen perusahaan atau individu. Aset dapat menghasilkan
(Delgado dan Manuera, 2001) cash flow dengan menghasilkan secara langsung
2. Definisi kepercayaan merek adalah penilaian atau dengan memiliki kemampuan yang dapat
terhadap keandalan dari sudut pandang diubah dalam bentuk uang. Asuransi pun pastinya
pelanggan atau mengarah pada tahapan memiliki manfaat yang sangat diperlukan oleh
transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh orang-orang yang memerlukannya. Manfaat-
terpenuhinya harapan kinerja produk dan manfaat asuransi yag dikemukakan oleh Darmawi
tercapainya kepuasan. Hal ini menggambarkan (2004) adalah sebagai berikut:
bahwa seorang pelanggan yang memiliki 1. Rasa aman dan perlindungan
kepercayaan terhadap suatu merek akan Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung
mencoba untuk berbagi resiko di dalam akan memberikan rasa aman dari risiko atau
menggunakan merek yang sama. Sehingga kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko
konteks kepercayaan terhadap merek, entitas atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak
yang dipercayai bukan orang, tetapi simbol dari tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian
produk tersebut. Kepercayaan terhadap merek sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan
sebagai kesediaan atau kemauan pelanggan di perjanjian antara tertanggung dan penanggung.
dalam menghadapi resiko yang berhubungan 2. Asuransi Menjamin Kestabilan Perusahaan
dengan merek yang dibeli, hal ini disebabkan Di zaman sekarang, perusahaan-perusahaan
karena pelanggan berharap bahwa merek yang sudah menyediakan polis untuk karyawan-
mereka beli akan memberikan hasil yang positif karyawan tertentu dengan cara perusahaan
dan menguntungkan bagi pelanggan (Lau dan membayar premi yang dtelah ditetapkan oleh
Lee, 1999). Ferrinadewi (2008) juga perusahaaan asuransi secara berangsur ataupun
menyatakan bahwa proses terciptanya sekaligus. Dengan ini, kestabilan perusahaan
kepercayaan terhadap merek didasarkan pada akan lebih terjamin karena adanya jaminan dari
pengalaman mereka pada merek tersebut. perusahaan asuransi kepada karyawan
Pengalaman menjadi sumber bagi konsumen perusahaan tersebut.

3
3. Asuransi Membantu Pemeliharaaan Kesehatan berfungsi sebagai penyebab (variabel bebas) dan
Dengan adanya kampanye yang dilakukan variabel mana yang berfungsi sebagai akibat
perusahaan asuransi jiwa kepada masyarakat (variabel tergantung). Sedangkan penelitian
pemegang polis bisa lebih menyadarkan asosiatif menurut Sugiyono (2011) merupakan
mengenai pentingnya kesehatan sehingga penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
masyarakat pun akan lebih memelihara hubungan antara dua variabel atau lebih.
kesehatannya. Dalam penelitian ini, penulis akan
4. Asuransi Mendorong Usaha Pencegahan menggunakan metode kuantitatif dengan metode
Kerugian survey kuisioner terstruktur yang diberikan kepada
Perusahaan-perusahaan asuransi banyak sampel dari sebuah populasi dan didesain untuk
melakukan usaha yang bersifat mendorong memperoleh informasi spesifik dari responden
masyarakat untuk melindungi keluarga mereka (Malhotra, 2007).
dari bahaya yang dapat menyebabkan kerugian
yang sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa B. Populasi dan Sampel
diprediksi. Oleh sebab itu, masyarakat pun lebih Populasi dalam penelitian ini adalah para target
termotivasi untuk menghilangkan atau konsumen yang pernah mendapatkan penawaran
menimimalisasi kemungkinan-kemungkinan polis asuransi dari PT Sequislife. Adapun
yang dapat menimbulkan kerugian di masa yang Karakteristik responden dalam penelitian ini
akan datang. adalah:
1. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
D. Kerangka Konseptual 2. Berusia 17 – 55 tahun.
3. Sudah pernah mengambil polis asuransi
sebelumnya.
4. Pernah ditawarkan polis asuransi dari PT
Sequislife.

C. Teknik Pengambilan Sampel


Prosedur pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pengumpulan data
terstruktur (structured data collection), yaitu
pengumpulan data melalui penyampaian kuisioner
formal yang menyajikan pertanyaan pertanyaan
yang telah disusun secara teratur terlebih dahulu
E. Hipotesis (Malhotra, 2007). Peneliti menggunakan
H1 : Citra merek (Brand Image) berpengaruh pertanyaan terstruktur untuk penelitian ini karena
positif signifikan terhadap niat pembelian lebih memudahkan responden dalam menjawab
polis asuransi pada PT. Sequislife di pertanyaan. Penelitian ini menggunakan skala
Surabaya. likert. Skala likert adalah suatu skala pengukuran
H2 : Kepercayaan merek (Brand Trust) dengan kategori respon yang memiliki variasi dari
berpengaruh positif signifikan terhadap sangat tidak setuju sampat ke sangat setuju, yang
niat pembelian polis asuransi pada PT. mengharuskan responden untuk mengindikasikan
Sequislife di Surabaya. sebuah tingkatan persetujuan atau pertidaksetujuan
H3 : Manfaat ekonomi (Economic Benefit) terhadap serangkaian pernyataan yang berhubungan
berpengaruh positif signifikan terhadap dengan obyek stimulan (Malhotra, 2007). Setelah
niat pembelian polis asuransi pada PT. semua data diolah dan diperoleh nilai rata-rata dari
Sequislife di Surabaya. masing-masing indikator, penilaian terhadap fungsi
manajemen sumber daya manusia perusahaan akan
3. METODE PENELITIAN di kategorikan menjadi 3 kategori, yaitu baik,
A. Jenis Penelitian sedang, dan buruk.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian
kausal asosiatif. Penelitian kausal adalah penelitian D. Definisi Operasional Variabel
yang berguna untuk menganalisis hubungan- 1. Variabel independen
hubungan antara satu variabel dengan variabel Variabel independen (variabel bebas) adalah
lainnya atau bagaimana suatu variabel variabel yang berpengaruh atau variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya (Sugiyono, 2011). menjadi penyebab berubah bahkan timbulnya
Malhotra (2007) mendefinisikan penelitian kausal variabel dependen (Sugiyono, 2011).
sebagai suatu penelitian yang mencari dan a. Brand Image
mendeskripsilan adanya hubungan (sebab akibat) Brand Image adalah persepsi konsumen
dan pengaruh dari variabel-variabel penelitian tentang suatu merek sebagai refleksi dari
untuk ditarik kesimpulan. Tujuan dari penelitian asosiasi merek yang ada pada pikiran
kausal adalah untuk memahami variabel mana yang konsumen (Keller, 2008). Oleh karena itu,

4
yang dimaksud dengan Brand Image yang 4) Sequislife memberi perlindungan
dimiliki PT Sequislife adalah persepsi ekonomi di masa depan.
konsumen tentang merek Sequislife sebagai
perusahaan asuransi. Pada penelitian ini, 2. Variabel dependen
Brand Image diukur dengan menggunakan Variabel dependen (variabel terikat), yaitu
indikator: variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
1) Produk asuransi Sequislife memiliki karena adanya variabel independen (Sugiyono,
harga yang kompetitif. 2011). Variabel dependen yang ditentukan
2) Produk asuransi Sequislife memberi adalah niat pembelian. Niat pembelian adalah
solusi terhadap permasalahan keuangan. proses yang digunakan untuk mengevaluasi
3) Kemudahan klaim membuat pelanggan keputusan pembelian konsumen (Kotler, 2009).
senang menggunakan polis asuransi Dalam penelitian ini, yang dimaksud niat
Sequislife. pembelian adalah niat konsumen untuk membeli
4) Secara keseluruhan produk Sequislife produk-produk asuransi dari PT Sequislife.
disukai oleh pelanggan. Selanjutnya, niat beli diukur dengan indikator:
b. Brand Trust adalah kemampuan merek a. Saya menyadari eksistensi produk asuransi
untuk dipercaya (brand reliability), yang Sequislife.
bersumber pada keyakinan konsumen bahwa b. Saya tertarik dengan produk asuransi
produk tersebut mampu memenuhi nilai Sequislife.
yang dijanjikan dan intensi baik merek c. Saya tertarik untuk mencoba dan memiliki
(brand intention) yang didasarkan pada produk asuransi Sequislife.
keyakinan konsumen bahwa merek tersebut d. Saya berniat untuk membeli produk asuransi
mampu mengutamakan kepentingan Sequislife.
konsumen (Delgado dan Manuera, 2001).
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan E. Teknik Analisis Data
Brand Trust dari para konsumen PT 1. Validitas dan Reliabilitas
Sequislife adalah keyakinan konsumen Setiap pernyataan dinyatakan valid apabila
bahwa merek Sequislife mampu memenuhi corrected item total correlation yang dihasilkan
semua janji yang diberikan dari produk- di atas 0.3, menunjukan bahwa item-item
produk asuransinya dengan mengutamakan tersebut sudah mampu mengukur variabel yang
kepentingan konsumen. Pada penelitian ini, ingin diukur (Ghozali, 2005). Sedangkan uji
indikator Brand Trust menggunakan reliabilitas adalah hasil cronbach alpha> 0.6.
indikator: Jika alpha yang dinilai lebih besar dari 0.6,
1) Saya yakin bahwa Sequislife dapat maka item-item yang digunakan dalam
dipercaya dalam menjamin biaya kuesioner dapat disebut reliabel (Ghozali,
kesehatan. 2005).
2) Saya percaya Sequislife berkomitmen 2 Analisa Regresi Linear Berganda
untuk membayarkan kondisi klaim. Menurut Malhotra (2007), analisa regresi adalah
3) Saya percaya bahwa Sequislife mampu prosedur statistik untuk menganalisa hubungan
menunjukkan keeksistensian dalam antara variabel dependen dan variabel
perasuransian. independen. Jika terdapat dua atau lebih
4) Saya yakin bahwa Sequislife bisa variabel bebas maka menggunakan analisa
menjamin kecepatan dalam klaim polis regresi linear berganda. Dengan demikian dapat
asuransi. diketahui seberapa besar pengaruh antara
c. Economic Benefit merupakan manfaat bagi variabel bebas terhadap variabel terikat.
konsumen, bisnis, atau masyarakat. Oleh 3. Uji Asumsi Klasik
karena itu, yang dimaksud dengan economc Menurut Ghozali (2005) sebuah model regresi
benefit yang dimiliki PT Sequislife adalah dikatakan baik sebagai model empirik jika telah
kemampuan produk-produk asuransi memenuhi serangkaian pengujian asumsi klasik.
Sequislife untuk memberi manfaat bagi Tujuan dari pengujian asumsi klasik ini adalah
konsumen. Indikator Economic Benefit untuk memperoleh model regresi yang
dalam penelitian ini diukur dengan menghasilkan estimator linear tidak bias yang
indikator: terbaik (Best Linear Unbias Estimator/BLUE)
1) Sequislife memberikan keamanan melalui uji Multikolinearitas, Normalitas dan
finansial bagi konsumen. Heteroskedastisitas.
2) Sequislife memberikan perlindungan 4 Analisa Koefisien Korelasi (R)
terhadap kerugian finansial yang Menurut Malhotra (2007), analisa koefisien
mungkin timbul. korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat
3) Sequislife memberi perlindungan kekuatan hubungan antara variabel bebas
ketidakpastian fisik. dengan variabel terikat.

5
Selanjutnya, 30 orang (33%) responden berusia
31-40 tahun. Sedangkan 24 orang (26,4%)
responden lainnya berusia 18-30 tahun.
5 Analisa Koefisien Determinasi (R2) 3. Responden yang pernah memiliki polis asuransi
Koefisien determinasi berganda adalah teknik sebelumnya merupakan responden terbanyak
analisis yang digunakan untuk mengetahui dalam penelitian ini, yaitu 91 orang (100%).
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel 4. Responden yang memiliki polis asuransi jiwa
terikat. Menurut Malhotra (2007) Nilai merupakan responden terbanyak dalam
koefisien determinasi berganda bervariasi dari 0 penelitian ini, yaitu sebanyak 48 orang (52,7%).
sampai 1, yang artinya jika R2 = 1 maka Selanjutnya, 32 orang (35,2%) responden
variabel bebas memberikan pengaruh terhadap memiliki polis asuransi kesehatan. 9 orang
variabel terikat, namun jika R2 = 0 maka (9,9%) responden memiliki polis asuransi
variabel bebas tidak memberikan pengaruh properti/kendaraan. Sedangkan 2 orang (2%)
terhadap variabel terikat. Semakin tinggi nilai responden lainnya memiliki polis asuransi
koefisien determinasi berganda (mendekati 1), pendidikan.
maka model yang digunakan semakin baik. 5. Responden yang memiliki polis asuransi dari
6 Pembuktian Hipotesis Prudential merupakan responden terbanyak
a. Pengujian Simultan (Uji F) dalam penelitian ini, yaitu sebanyak 28 orang
Uji F merupakan metode pengujian dalam (30,8%). Selanjutnya, 23 orang (25,3%)
statistik yang digunakan untuk menguji responden memiliki polis asuransi dari
besarnya pengaruh semua variabel bebas Sinarmas. 21 orang (23,1%) responden
secara bersama-sama terhadap variabel memiliki polis asuransi dari AXA. Sedangkan
terikat (Ghozali, 2005). Kegunaan dari Uji F 19 orang (20,9%) responden lainnya memiliki
ini adalah untuk menguji apakah variabel polis asuransi dari Manulife.
Brand Image (X1), Brand Trust (X2), 6. Seluruh responden (100%) pernah ditawarkan
Economic Benefit (X3) secara bersama-sama polis asuransi dari PT Sequislife, tidak ada
berpengaruh terhadap niat pembelian (Y) satupun responden yang belum pernah
pada PT. Sequislife di Surabaya. ditawarkan polis asuransi dari PT Sequislife.
b. Pengujian Parsial (Uji t)
Uji t merupakan metode pengujian dalam B. Hasil Uji Validitas
statistik yang digunakan untuk menguji
besarnya pengaruh semua variabel bebas Corrected Item Total
Indikator Kesimpulan
Correlation
secara parsial terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2005). Kegunaan dari Uji t ini Image1 0,781 VALID
adalah untuk menguji apakah variabel Brand Image2 0,800 VALID
Image (X1), Brand Trust (X2), Economic Image3 0,814 VALID
Benefit (X3) secara parsial berpengaruh Image4 0,761 VALID
terhadap Niat Beli (Y) pelanggan terhadap Trust1 0,768 VALID
produk-produk PT. Trust2 0,758 VALID
Trust3 0,700 VALID
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Trust4 0,779 VALID
Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang Benefit1 0,725 VALID
pernah menerima tawaran untuk membeli polis Benefit2 0,741 VALID
asuransi Sequislife di Surabaya. Peneliti Benefit3 0,672 VALID
mendapatkan data sampel dari data base prospect Benefit4 0,738 VALID
Sequislife 2014. Dari data base tersebut, peneliti Niat1 0,685 VALID
memilih 100 orang diantaranya untuk dijadikan Niat2 0,261 TIDAK VALID
sebagai responden penelitian. Namun demikian,
Niat3 0,662 VALID
hanya sebanyak 91 orang yang memenuhi kriteria
responden. Selanjutnya, karakteristik responden Niat4 0,730 VALID
penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Responden yang berjenis kelamin perempuan Berdasarakan tabel di atas, dapat diketahui
merupakan responden terbanyak dalam bahwa terdapat satu buah butir pertanyaan yang
penelitian ini, yaitu sebanyak 47 orang (51,6%). memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation <
Sedangkan responden laki-laki sebanyak 44 0,3, yaitu pernyataan: Saya tertarik dengan produk
orang (48,4%). asuransi Sequislife (Niat2) dengan nilai 0,219.
2. Responden yang berusia 41-55 tahun Sementara butir pernyataan lainnya memiliki nilai
merupakan responden terbanyak dalam Corrected Item-Total Correlation > 0,3. Dengan
penelitian ini, yaitu 37 orang (40,7%). demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
digunakan telah valid dan mampu mengukur tiap

6
variabel yang digunakan dalam penelitian. Analisa regresi adalah prosedur statistik untuk
Sehingga butir pernyataan Niat2 tidak valid dan menganalisa hubungan antara variabel dependen
harus dihilangkan (dropped) dari analisis untuk dan variabel independen. Jika terdapat dua atau
memperbaiki signifikansi data. Oleh karena itu, uji lebih variabel bebas maka menggunakan analisa
validitas untuk variabel Niat Beli (Y) akan regresi linear berganda. Dengan demikian dapat
dianalisis kembali tanpa mengikutsertakan butir 2. diketahui seberapa besar pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat (Malhotra, 2007).
Corrected Item Total Adapun model regesi yang terbentuk
Indikator Kesimpulan
Correlation
berdasarkan hasil program IBM SPSS 20 adalah
Niat1 0,715 VALID sebagai berikut:
Niat3 0,729 VALID Y = 0,044 – 0,090X1 + 0,422X2 + 0,634X3
Niat4 0,762 VALID Nilai konstanta sebesar 0,044 menunjukkan
bahwa jika variabel bebas bernilai nol, maka nilai
Berdasarakan Tabel 4.8 di atas, dapat diketahui
variabel terikat adalah sebesar 0,044. Dengan kata
bahwa semua butir pernyataan yang digunakan
lain, jika variabel Brand Image, Brand Trust dan
untuk menunjukkan variabel Niat Beli (Y) memiliki
Economic Benefit memberi pengaruh, maka Niat
nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,3,
Beli dari pelanggan PT. Sequislife adalah sebesar
dengan nilai terendah sebesar 0,715 (Niat1) dan
0,044.
niliai tertinggi sebesar 0,762 (Niat4). Oleh karena
Nilai koefisien regresi variabel Brand Image
itu, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
(X1) adalah sebesar -0,090, menunjukkan jika
digunakan telah valid dan mampu mengukur tiap
Brand Image berubah satu satuan, maka Niat Beli
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
akan berubah sebesar -0,090, dengan anggapan
bahwa variabel Brand Trust dan Economic Benefit
C. Hasil Uji Reliabilitas tetap. Tanda negatif pada nilai koefisien regresi
Brand Image menunjukkan hubungan yang tidak
Cronbach’s searah antara Brand Image dan Niat Beli. Dengan
Variabel Keterangan
Alpha
demikian, apabila Brand Image yang dimiliki PT.
Brand Image (X1) 0,879 Reliabel Sequislife semakin baik, maka Niat Beli pelanggan
Brand Trust (X2) 0,867 Reliabel dari konsumen akan mengalami penurunan sebesar
Economic Benefit (X3) 0,763 Reliabel -0,090.
Niat Beli 0,859 Reliabel Nilai koefisien regresi variabel Brand Trust
(X2) adalah sebesar 0,422, menunjukkan jika
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa Brand Trust berubah satu satuan, maka Niat Beli
semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan berubah sebesar 0,422, dengan anggapan
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,600. Dengan bahwa variabel Brand Image dan Economic Benefit
demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel tetap. Tanda positif pada nilai koefisien regresi
dianggap reliabel, karena jawaban yang diberikan Brand Trust menunjukkan adanya hubungan yang
responden terhadap kuesioner relatif konsisten dan searah antara Brand Trust dan Niat Beli. Dengan
bisa digunakan untuk analisis selanjutnya. demikian, apabila Brand Trust yang diberikan
D. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) pelanggan pada PT. Sequislife semakin baik, maka
Uji F merupakan metode pengujian dalam Niat Beli pelanggan dari konsumen akan
statistik yang digunakan untuk menguji besarnya mengalami peningkatan sebesar 0.422.
pengaruh semua variabel bebas secara bersama- Nilai koefisien regresi variabel Economic
sama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2005). Benefit (X3) adalah sebesar 0.634, menunjukkan
Kegunaan dari Uji F ini adalah untuk menguji jika Economic Benefit berubah satu satuan, maka
apakah variabel Brand Image (X1), Brand Trust Niat Beli akan berubah sebesar 0.634, dengan
(X2), Economic Benefit (X3) secara bersama-sama anggapan bahwa variabel Brand Trust dan Brand
berpengaruh terhadap Niat Beli (Y) pelanggan Image tetap. Tanda positif pada nilai koefisien
terhadap produk-produk asuransi PT. Sequislife di regresi Economic Benefit menunjukkan adanya
Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai hubungan yang searah antara Economic Benefit dan
signifikansi dari F hitung adalah 0,000, dimana Niat Beli. Dengan demikian, apabila Economic
nilai ini lebih kecil dari 0.05. Hasil pengujian Benefit yang diberikan produk-produk asuransi dari
simultan ini menunjukkan bahwa variabel IMAGE, PT. Sequislife semakin baik, maka Niat Beli
TRUST dan BENEFIT sebagai variabel predictor pelanggan dari konsumen akan mengalami
bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan peningkatan sebesar 0.634.
secara simultan terhadap NIATBELI pelanggan F. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien
terhadap produk-produk asuransi PT. Sequislife di Determinasi Berganda (R Square)
Surabaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai
koefisiensi korelasi (R) yang dihasilkan dari model
E. Hasil Analisa Regresi Linear Berganda regresi yang digunakan adalah sebesar 0,909. Nilai

7
positif dari koefisiensi korelasi (R) menunjukkan H. Hasil Uji Asumsi Klasik
adanya korelasi positif dari hubungan Brand Image, Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa
Brand Trust dan Economic Benefit dengan Niat tidak ada nilai Tolerance yang memiliki niliai <
Beli. Artinya jika variabel yang satu meningkat, 0,100 (0,255–0,752). Begitu pula dengan nilai VIF,
maka akan diikuti dengan peningkatan variabel tidak ada yang memiliki nilai > 10 (1,330–3,916).
yang lain, demikian sebaliknya. Nilai koefisiensi Dengan demikian, model regresi yang digunakan
korelasi (R) sebesar 0,909, berada pada rentang tidak memiliki masalah multikolinearitas, yang
antara 0,80-1,000, menunjukkan bahwa keeratan berarti bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel
hubungan antara Brand Image, Brand Trust dan independen pada model regresi yang digunakan.
Economic Benefit terhadap Niat Beli adalah Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa
“Sangat Kuat”. besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,627
Koefisien determinasi berganda adalah teknik dengan tingkat signifikansi jauh di atas 0,05, yaitu
analisis yang digunakan untuk mengetahui sebesar 0,827. Dengan demikian, maka nilai
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel Kolmogorov Smirnov tidak signifikan. Hal ini
terikat. Nilai koefisien determinasi berganda menunjukkan bahwa residual pada model regresi
bervariasi dari 0 sampai 1, yang artinya jika R2 = 1 terdistribusi secara normal. Kenormalan ini juga
maka variabel bebas memberikan pengaruh diperkuat dengan adanya grafik normal probability-
terhadap variabel terikat, namun jika R2 = 0 maka plot dimana setiap titik-titk di dalam grafik di
variabel bebas tidak memberikan pengaruh bawah ini menyebar di sekitar garis diagonal yang
terhadap variabel terikat. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa asumsi normalitas residual
koefisien determinasi berganda (mendekati 1), model telah terpenuhi.
maka model yang digunakan semakin baik Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan
(Malhotra, 2005). Berdasarkan Tabel 4.16, dapat bahwa seluruh nilai signifikansi r spearman yang
diketahui bahwa nilai koefisiensi determinasi dihasilkan oleh variabel Brand Image, Brand Trust
berganda (R2) adalah sebesar 0,827. Hal ini dan Economic Benefti lebih besar dari 0,05
menunjukkan bahwa proporsi pengaruh Brand (α=5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Image, Brand Trust dan Economic Benefit terhadap terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi
Niat Beli pelanggan PT. Sequislife adalah 82,7%. yang digunakan, dengan demikian asumsi non
Sedangkan 17,2% sisanya dipengaruhi oleh heteroskedastisitas terpenuhi.
variabel lain diluar variabel Brand Image, Brand
Trust dan Economic Benefit. H. Pengaruh Brand Image Terhadap Niat
Pembelian Polis Asuransi pada PT. Sequislife di
G. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) Surabaya
Hasil analisis bahwa seluruh variabel bebas Hasil uji t penelitian ini menunjukkan bahwa
masing-masing menghasilkan nilai t hitung yang hipotesis pertama, yaitu: “Citra merek (Brand
lebih kecil dari 0,05 (α=5%), yaitu: 0,043 untuk Image) berpengaruh terhadap niat pembelian polis
variabel Brand Image, 0,000 untuk variabel Brand asuransi pada PT. Sequislife di Surabaya” ditolak,
Trust, dan 0,000 untuk variabel Economic Benefit. sehingga dapat disimpulkan bahwa Brand Image
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Brand Image, memiliki pengaruh negatif signifikan secara
Brand Trust dan Economic Benefit memiliki individual terhadap niat pembelian polis asuransi
pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli pada PT. Sequislife di Surabaya. Oleh karena itu,
konsumen PT. Sequislife. Dengan demikian, jika hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
performa variabel Brand Image, Brand Trust dan penelitian Shah et.al., (2012), yang telah
Economic Benefit semakin baik, maka Niat Beli menunjukkan bahwa niat beli masyarakat terhadap
konsumen PT. Sequislife akan meningkat secara suatu produk dipengaruhi oleh Brand Image.
nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa image
Dilihat dari nilai r Square Parsial, variabel bebas yang dimiliki oleh PT. Sequislife di Surabaya tidak
(X) yang berpengaruh dominan terhadap variabel dapat menjamin adanya niat beli dari target
terikat (Y) adalah variabel Economic Benefit (X3), konsumen mereka. Sebagaimana hasil isian
karena memiliki nilai r Square Parsial terbesar yaitu kuesioner yang disebarkan kepada target konsumen
sebesar 0.323. Dengan demikian dapat disimpulkan PT. Sequislife menunjukkan bahwa indikator-
bahwa kemampuan PT. Sequislife untuk memberi indikator yang digunakan untuk menggambarkan
keamanan finansial, memberi perlindungan cirta merek yang dimiliki PT. Sequislife, yaitu:
terhadap kerugian finansial yang mungkin timbul, Produk Sequislife memiliki harga yang kompetitif;
memberi perlindungan ketidakpastian fisik, dan Produk Sequislife memberi solusi terhadap
memberi perlindungan ekonomi di masa depan, permasalahan keuangan; Kemudahan klaim
merupakan faktor-faktor yang paling besar membuat pelanggan senang menggunakan polis
pengaruhnya terhadap Niat Beli konsumen terhadap Sequislife; dan Secara keseluruhan produk
produk-produk asuransi PT. Sequislife. Sequislife disukai oleh pelanggan, tidak
menunjukkan adanya jaminan bahwa citra merek

8
ang dimiliki PT. Sequislife dapat mendorong niat demikian sumbangan terbesar terhadap pendapatan
target konsumen untuk membeli produk-produk nasional diberikan oleh industri asuransi jiwa yakni
asuransi dari PT. Sequislife. sebesar 60% (Hermawati, 2013).
Adanya hubungan negatif antara Brand Image Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga
dengan niat beli konsumen untuk membeli produk- menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat
produk asuransi dari PT. Sequislife kemungkinan terhadap pelaku industri asuransi jiwa semakin
besar terjadi karena pada dasarnya image yang meningkat. Ini terbukti dengan pencapaian total
dimiliki kebanyakan perusahaan asuransi di premi pada kuartal kedua 2013 sebesar Rp 57,59
Indonesia adalah sama menurut para konsumen. triliun, atau mengalami kenaikan 14,48% dari
Sebagaimana hasil survey MarkPlus (2013) sebelumnya Rp 50,31 triliun. Pelaku industri
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat asuransi jiwa menunjukkan komitmen penuh untuk
Indonesia terhadap merek asuransi relatif sama, terus membayarkan kalin ke semua nasabahnya.
mereka cenderung memliih asuransi yang dapat Total pembayaran klaim asuransi jiwa kuartal
meyakinkan mereka bahwa asuransi benar-benar kedua 2013 secara nasional mencapai Rp 35,37
dapat memberikan perlindungan terhadap finansial triliun atau meningkat 21,81% dibandingkan Rp 29
mereka. triliun pada periode yang sama tahun 2012. Tingkat
kepecayaan masyarakat juga terlihat dengan adanya
I. Pengaruh Brand Trust Terhadap Niat Pembelian kenaikan premi lanjutan yang cukup signifikan
Polis Asuransi pada PT. Sequislife di Surabaya sebesar 31,25%, dari Rp15,38 triliun menjadi Rp
Hasil uji t penelitian ini menunjukkan bahwa 20,18 triliun. Selain itu, premi baru pun mengalami
hipotesis kedua, yaitu: “Kepercayaan merek (Brand kenaikan dari Rp 34,92 triliun menjadi Rp 37,41
Trust) berpengaruh positif signifikan terhadap niat triliun atau naik 7,1% dari periode yang sama di
pembelian polis asuransi pada PT. Sequislife di 2012. Sementara itu, polis yang ditebus (surrender
Surabaya.” diterima, sehingga dapat disimpulkan value) bernilai Rp 24,57 mengalami kenaikan
bahwa Kepercayaan merek (Brand Trust) memiliki 23,56% dibandingkan dengan kuartal kedua 2012
pengaruh positif signifikan terhadap niat pembelian sejumlah Rp 19,89 triliun. Surrender value terdiri
polis asuransi pada PT. Sequislife di Surabaya. dari full surrender sebesar Rp 17,94 triliun dan
Oleh karena itu, hasil penelitian ini telah partial withdrawal sebesar Rp 6,63 triliun
mendukung hasil penelitian Shah et.al., (2012) dan (http://www.investor.co.id/).
Bouhlel et.al., (2011), yang telah menunjukkan
bahwa kepercayaan terhadap merek (Brand Trust) I. Pengaruh Economic Benefit Terhadap Niat
merupakan indikator yang sangat penting untuk Pembelian Polis Asuransi pada PT. Sequislife di
meningkatkan niat beli konsumen terhadap suatu Surabaya
produk. Hasil uji t penelitian ini menunjukkan bahwa
Pada praktiknya, industri asuransi di Indonesia hipotesis ketiga, yaitu: “Manfaat ekonomi
sangat potensial dan terus tumbuh, ditandai dengan (Economic Benefit) berpengaruh positif signifikan
semakin menjamurnya perusahaan asuransi dan terhadap niat pembelian polis asuransi pada PT.
produk asuransi dewasa ini. Krisis keuangan dan Sequislife di Surabaya.” diterima, sehingga dapat
banyaknya bencana, meningkatnya biaya disimpulkan bahwa manfaat ekonomi (Economic
kesehatan, pendidikan dan kebutuhan di usia Benefit) memiliki pengaruh positif signifikan
pensiun, semakin meningkatkan kesadaran terhadap niat pembelian polis asuransi pada PT.
masyarakat untuk berinvestasi dan memproteksi Sequislife di Surabaya. Oleh karena itu, hasil
diri dengan membeli produk asuransi. Hal ini penelitian ini mengimplikasikan bahwa manfaat
berakibat pada meningkatnya pendapatan premi ekonomis merupakan indikator penting untuk
pada beberapa perusahaan asuransi terdepan meningkatkan niat beli konsumen terhadap produk-
melalui peningkatan nilai rata-rata polis yang produk asuransi yang ditawarkan PT. Sequislife
dimiliki oleh nasabah asuransi (Fihartini, 2013). kepada target konsumennya.
Pada tahun 2010, industri asuransi menyumbang Adapun yang dimaksud dengan Economic
sekitar 1,95% terhadap produk domestic bruto Benefit (manfaat ekonomi) pada konteks definisi
negeri ini. Premi bruto yang dikumpulkan mencapai aset adalah kemampuan atau potensi dari aset untuk
Rp. 125,1 triliun, naik 17,5% dari tahun menghasilkan cash flow bagi keseluruhan
sebelumnya. Besar premi bruto yang diperoleh perusahaan atau individu. Aset dapat menghasilkan
industri asuransi di tahun 2010 merupakan premi cash flow dengan menghasilkan secara langsung
britu gabungan dari industri asuransi kerugian, atau dengan memiliki kemampuan yang dapat
asuransi sosial dan asuransi jiwa. Hal ini diubah dalam bentuk uang (Faisal, 2004). Asuransi
menunjukkan peningkatan yang berarti dari tahun pun pastinya memiliki manfaat yang sangat
sebelumnya yang hanya mencapai 1,90% ditahun diperlukan oleh orang-orang yang memerlukannya.
2008 dan 2009. Hal ini menunjukkan peningkatan Manfaat-manfaat asuransi yang dikemukakan oleh
yang berarti dari tahun sebelumnya yang hanya Darmawi (2004), yaitu: rasa aman dan
mencapai 1,90% ditahun 2008 dan 2009. Namun perlindungan, menjamin kestabilan perusahaan,

9
membantu pemeliharaaan kesehatan, dan perusahaan asuransi di Indonesia adalah sama
mendorong usaha pencegahan kerugian. menurut para konsumen. Oleh karena itu, PT.
Hasil penelitian ini telah mendukung hasil Sequislife perlu membuat strategi baru untuk
laporan Zurich mengenai dampak ekonomi asuransi memperbaiki persepsi pelanggan terhadap Brand
sejak terjadinya krisis finansial tahun 2008 (2013a), Image yang dimiliki perusahaan, misalnya dengan
menunjukkan bahwa telah banyak perusahaan membuat suatu iklan yang menunjukkan bahwa
asuransi, khususnya di negara-negara maju, telah Sequislife menjadi pilihan yang paling tepat bagi
menawarkan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat Indonesia.
pemegang polis asuransi dari resiko atau kerugian Karena penelitian ini hanya terbatas pada
yang mungkin timbul, termasuk kesulitan dalam penggunaan variabel Brand Image, Brand Trust dan
mendapatkan kredit dan profisi. Dalam hal ini, Economic Benefit, maka penelitian selanjutnya
pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil diharapkan dapat menggunakan dimensi-dimensi
telah menjadi faktor-faktor yang berpengaruh besar lainnya, seperti fitur produk dan kemudahan klaim.
bagi pihak tertanggung (konsumen) untuk membeli Dengan demikan, hasil penelitian seperti ini akan
polis asuransi. Pada laporan lainnya mengenai sangat membantu para pelaku bisnis asuransi untuk
peran asuransi di Timur Tengah dan Afrika Utara, menigkatkat efektivitas variabel-variabel tersebut
Zuric (2013b), juga menunjukkan bahwa polis dalam mengendalikan keputusan pembelian
asuransi juga berfungsi sebagai tabungan dan konsumen.
sumber pendapatan bagi pihak tertanggung
(konsumen), melalui premi yang dibayarkan setiap
periode memiliki substansi yang sama dengan DAFTAR PUSTAKA
tabungan. [1] Aaker A. D. 1996. Manajemen Equitas Merek.
Jakarta: Spectrum Mitra.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan [2] Assael, H. 1998. Consumer Behavior and
Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Marketing Action (6th Edition). New York:
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai International Thomson Publishing.
berikut:
[3] <http://www.investor.co.id/home/pasar-asuransi-
1. Brand Image, Brand Trust dan Economic
menggiurkan/64120>
Benefit bersama-sama memiliki pengaruh yang
signifikan secara simultan terhadap Niat Beli [4] <http://www.prudential.co.id/corp/prudential
pelanggan terhadap produk-produk asuransi PT. in_id/>
Sequislife di Surabaya.
2. Brand Image memiliki pengaruh negatif [5] Sumerta. 2012. <http://ekonomi.inilah.com/
signifikan secara individual terhadap Niat read/detail/1912496/63-juta-penduduk-indone
pembelian polis asuransi pada PT. Sequislife di sia-pemegang-polis-asuransi>
Surabaya. [6] Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran.
3. Kepercayaan merek (Brand Trust) memiliki Jakarta: Erlangga.
pengaruh positif signifikan terhadap niat
pembelian polis asuransi pada PT. Sequislife di [7] Keller, L.K. 2008. Strategic Management:
Surabaya. Building, Measuring and Managing Brand
4. Manfaat ekonomi (Economic Benefit) memiliki Equity. New Jersey: Prentice Hall.
pengaruh positif signifikan terhadap niat [8] Shah, Aziz, Jaffari, Waris, Ejaz, Fatima, and
pembelian polis asuransi pada PT. Sequislife di Sherazi. 2012. The Impact of Brands on
Surabaya. Consumer Purchase Intentions. Asian Journal
of Business Management, Vol. 4 (2), 105-110.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat diketahui bahwa [9] Wijaya M.H.P. 2013. Promosi, Citra Merek,
satu dari tiga arah hipotesis penelitian ini ditolak. dan Saluran Distribusi Pengaruhnya Terhadap
Adanya pengaruh yang negatif dari hubungan Keputusan Pembelian Jasa Terminix di Kota
antara Brand Image dan Niat Beli terjadi karena Manado. Jurnal EMBA, Vol.1 (4), 105-114.
adanya perception gap, yaitu perbedaan antara [10] Bouhlel, O. 2011. Brand Personality’s
merek yang ada dibenak konsumen, dengan Influence on the Purchase Intention: A Mobile
identitas atau kepribadian perusahaan. Image yang Marketing Case. International Journal of
dimiliki oleh PT. Sequislife di Surabaya tidak dapat Busine ss and Management, Vol. 6 (9), 210-
menjamin adanya niat beli dari target konsumen 227.
mereka. Di sisi lain, adanya hubungan negatif
antara Brand Image dengan niat beli konsumen [12] Rizan M., Saidani, B., dan Sari Y. 2012.
untuk membeli produk-produk asuransi dari PT. Pengaruh Brand Image Dan Brand Trust
Sequislife kemungkinan besar terjadi karena pada Terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro
dasarnya image yang dimiliki kebanyakan (Survei Konsumen Teh Botol Sosro di Food

10
Court ITC Cempaka Mas, Jakarta timur). [20] Darmawi, H. 2004. Manajemen Resiko
Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (Cetakan 11). Jakarta: Bumi Aksara.
(JRMSI), Vol. 3 (1), 1-17.
[21] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
[13] Zurich Insurance Group. 2013. The role of Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
insurance in the Middle East and North Alfabeta.
Africa. Zurich Insurance Group.
[22] Malhotra, N.K. 2007. Marketing Research an
[14] Zurich Insurance Group. 2013. The Social and Applied Orientation (5th Edition). New
Economic Value of Insurance: A Primer. Jersey: Pearson Education.
Zurich Insurance Group.
[23] Delgado E.B., and Manuera, J.L. 2001. Brand
[15] Radji, D.L. 2009. Hubungan Citra Merek, Trust in Context of Consumer Loyalty.
Kepuasan, dan Loyalitas Konsumen. Jurnal European Journal of Marketing, Vol.35 (11),
Bisnis dan Manajemen. Vol.10 (1), 17-34. 1238-1258.
[16] Delgado E.B., and Manuera, J.L. 2001. Brand [24] Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis
Trust in Context of Consumer Loyalty. Multivariate dengan Program SPSS (Edisi
European Journal of Marketing, Vol.35 (11), Ketiga). Semarang: BPUNDIP.
1238-1258.
[25] Hermawati, S. 2013. Pengaruh Gender,
[17] Lau G., and Lee S. 1999. Consumers’ Trust in Tingkat Pendidikan dan Usia Terhadapat
a Brand and Link to Brand Loyalty. Journal of Kesadaran Berasuransi pada Masyarakat
Focused Management, Vol.4 (4), 341-370. Indonesia. Jurnal Asuransi dan Manajemen
Resiko, Vol.1 (1), 53-69.
[18] Ferrinadewi, E. 2008. Pengaruh Threat
Emotion Konsumen dan Brand Trust pada [26] MarkPlus. 2013. <http://www.markplusinsi
Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di ght.com/download/whitepaper/2013/Competit
Surabaya. Skripsi. Universitas Kristen Petra. ion%20in%20Insurance%20Industry.pdf>
[19] Lesmana R.D. 2009. Hubungan Citra Merek, [27] <http://www.investor.co.id/home/pasar-asuransi-
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen”, Jurnal menggiurkan/64120>
Bisnis & Manajemen, Vol.X (1), 17-34.

11

Anda mungkin juga menyukai