Anda di halaman 1dari 15

DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

ANALISIS PENGARUH E-MONEY TERHADAP PERPUTARAN


UANG DI INDONESIA

ANALYSIS OF E-MONEY EFFECT ON CURRENCY IN INDONESIA

1)
Rahmawati, 2)Whinarko Juliprijanto, 3)Gentur Jalunggono
1,2,3)
Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Magelang, Indonesia
rahmarahmaw21@gmail.com
Abstrak
Perputaran uang dapat dijadikan sebagai tolak ukur lancar atau tidaknya sistem pembayaran. Pada tahun 2014-
2018 perputaran uang di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini menandakan bahwa sistem
pembayaran tidak lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh E-Money terhadap Perputaran Uang
di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yaitu tahun 2014 Q1-2018 Q4 dengan
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah Uang Elektronik Beredar dan Mesin
Pembaca Uang Elektronik berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang. Sedangkan Volume Transaksi Uang
Elektronik tidak berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang. Secara simultan, ketiga variabel independen
tersebut berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang di Indonesia.

Kata Kunci: Perputaran Uang, E-Money

Abstract
The circulation of money can be used as a measure of whether or not the payment system is running. In 2014-
2018, the circulation of money in Indonesia decreased every year, this indicates that the payment system was not
smooth. This study aims to analyze the effect of E-Money on the circulation of money in Indonesia. The data used in
this study is time series data, namely 2014 Q1-2018 Q4 with multiple linear regression analysis. The results showed
that the amount of electronic money in circulation and electronic money reading machines had a significant effect on
the circulation of money. Meanwhile, the Volume of Electronic Money Transactions has no significant effect on the
velocity of money. Simultaneously, these three independent variables have a significant effect on the circulation of
money in Indonesia.

Keywords: Money Circulation, E-Money

834
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

PENDAHULUAN mengakibatkan peningkatan kecepatan


Perkembangan globalisasi yang velocity of money. Artinya bahwa velocity of
semakin meningkat saat ini memberikan money dapat dijadikan sebagai tolak ukur
dampak yang cukup besar di berbagai sektor. apakah sistem pembayaran berjalan lancar
Seperti yang kita ketahui bahwa penggunaan atau tidak (Ghasani, 2015).
teknologi berkembang dengan sangat pesat, Kecepatan perputaran uang menurut
tidak terkecuali perkembangan sistem Kamus Bank Indonesia merupakan besarnya
pembayaran yang ada di Indonesia. Bank kecepatan perputaran uang dalam
Indonesia sebagai otoritas moneter memiliki perekonomian, hal itu merupakan cara untuk
wewenang untuk menjaga kelancaran sistem mengukur pendapatan nasional dibandingkan
pembayaran. Menurut Bank Indonesia, dengan perilaku pembelian dengan
sistem pembayaran yang aman dan efisien menggambarkan hubungan antara uang,
adalah sistem pembayaran yang mampu pembelian barang, dan jasa, hal tersebut
memberi kemudahan bagi pengguna untuk biasanya dinyatakan dalam bentuk
memilih metode pembayaran yang dapat perbandingan antara pendapatan nasional
diakses ke seluruh wilayah dengan biaya bruto, terhadap uang yang tersedia untuk
serendah mungkin. Dalam hal ini sistem pembelian (persediaan uang).
pembayaran yang lancar mampu

Tabel 1. Perputaran Uang di Indonesia 2014-2018


Tahun PDB JUB PU
2014 8.564.867 942.221 9.09
2015 8.982.517 1.055.440 8.51
2016 9.434.613 1.237.643 7.62
2017 9.912.704 1.390.807 7.13
2018 10.425.316 1.457.150 7.15
Sumber: BPS dan Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat dengan sistem pembayaran. Bank Indonesia


bahwa dari tahun 2014 sampai 2018 nilai merupakan salah satu lembaga yang
PDB dan JUB cenderung meningkat, namun mengatur dan menjaga sistem pembayaran
dapat dilihat perkembangan perputaran uang nasional, dengan kewenangan tersebut Bank
dari tahun ke tahun semakin menurun. Indonesia menetapkan alat atau instrumen
Perputaran uang tentunya berkaitan pembayaran. Alat pembayaran yang

835
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

digunakan dalam melakukan transaksi dan pertumbuhan kartu kredit jauh lebih
semakin berkembang. Sebelum terdapat rendah yaitu berada pada angka rata-rata
transaksi online, transaksi dapat dilakukan 7,1%. Dari data tersebut dapat diketahui
dengan menggunakan transaksi secara tunai. bahwa perkembangan transaksi non tunai
Biasanya masyarakat meggunakan uang pada tahun 2014-2018 didominasi oleh uang
kartal untuk melakukan transaksi. Seiring elektronik. Di Indonesia, uang elektonik atau
berjalannya waktu, teknologi semakin maju yang biasa disebut dengan e-money
dan masyarakat beralih ke transaksi non tunai diterbitkan mulai tahun 2007. Namun pada
yang lebih praktis dan efisien. saat itu peraturan e-money masih
Menurut Bank Indonesia dalam digabungkan dengan APMK (Alat
Prasetia (2018), terdapat 3 instrumen dari Pembayaran Menggunakan Kartu) yaitu pada
transaksi non tunai berdasarkan fisik dan alat Peraturan Bank Indonesia No.7/52/PBI tahun
yang digunakan, yaitu: 2005. Seiring berjalannya waktu,
1) Paper Based merupakan instrument perkembangan e-money terus meningkat
transaksi non tunai menggunakan kertas. kemudian Bank Indonesia mengeluarkan
Misalnya seperti bilyet, giro dan cek peraturan tentang e-money yaitu Peraturan
2) Card Based merupakan instrument No.11/12/PBI/2009 karena memang pada
transaksi non tunai menggunakan kartu, dasarnya e-money dengan Alat Pembayaran
yaitu debit dan kredit Menggunakan Kartu (APMK) adalah
3) Electronic Based merupakan instrument berbeda.
transaksi non tunai dengan basis Perkembangan selanjutnya menurut
elektonik. Produk dari e-money Siaran Pers Bank Indonesia (2014) yaitu pada
contohnya yaitu T-Cash, Ovo, Gopay dan tanggal 14 Agustus 2014, Bank Indonesia
lain sebagainya. mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai
Instrumen transaksi non tunai yang kini (GNNT) yang bertujuan untuk meningkatkan
sering digunakan oleh masyarakat yaitu card kesadaran masyarakat dan pelaku bisnis atau
based dan electronic based. Menurut usaha, untuk menggunakan pembayaran non
Ekonografik Katadata yang bersumber dari tunai dalam transaksi keuangan. Hal itu
Bank Indonesia, rata-rata pertumbuhan uang selaras dengan grand design yang
elektronik mencapai 94,7%. Sedangkan kartu dicanangkan oleh Bank Indonesia yaitu
debit pertumbuhannya yaitu sebesar 18,6% Cashless Society dengan terciptanya

836
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

instrument non tunai yang lebih mudah, didukung. Perkembangan uang elektronik
aman, dan efisien. Dengan adanya grand dapat dilihat dari jumlah uang elektronik
design yang dicanangkan pemerintah dan beredar, volume transaksi uang elektronik,
adanya GNNT menggambarkan bahwa dan mesin pembaca uang elektronik.
penggunaan uang elektronik semakin

Tabel 2. Jumlah Uang Elektronik Beredar di Indonesia Tahun 2014-2018


Tahun JUEB (unit)
2014 35.738.233
2015 34.314.795
2016 51.204.580
2017 90.003.848
2018 167.205.578
Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui belum bisa menggunakan e-money atau


bahwa jumlah uang elektronik beredar selalu bahkan belum tahu adanya e-money maka
mengalami perkembangan, meskipun pada akan menghambat Gerakan Nasional Non
tahun 2015 mengalami sedikit penurunan, Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan oleh
namun di tahun berikutnya mengalami Bank Indonesia.
peningkatan hingga pada tahun 2018 Selain dilihat dari jumlah uang
mencapai 167.205.578 unit. Meskipun elektronik beredar, perkembangan uang
begitu, masih banyak pula masyarakat yang elektronik juga dapat dilihat dari volume
masih berpersepsi untuk mempercayai uang transaksi uang elektronik yang juga
kartal. Jika masih banyak masyarakat yang mengalami peningkatan

Tabel 3. Volume Transaksi Uang Elektronik di Indonesia Tahun 2014-2018


Tahun VTUE (unit)
2014 26.154.071
2015 41.606.578
2016 79.228.422
2017 163.301.280
2018 310.719.605
Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat survei yang dilakukan Bank Indonesia (2018)
bahwa volume transksi uang elektronik 2014- pemakaian non tunai naik menjadi 24%
2018 meningkat setiap tahunnya. Menurut namun pemakaian tunainya masih berada

837
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

pada angka 76%, ini berarti sebagian besar Dalam perkembangannya, e-money
masyarakat Indonesia masih menggunakan yang pesat sudah didukung dengan
transaksi secara tunai. Hal tersebut kurang infratruktur e-money yaitu mesin pembaca
mendukung adanya pengembangan ekonomi (reader) e-money di Indonesia. Mesin reader
dan keuangan digital demi terciptanya yang kini tersebar di Indonesia dari tahun ke
kelancaran sistem pembayaran sehingga tahun selalu mengalami peningkatan.
tujuan untuk mewujudkan Cash Less Society
akan terhambat.

Tabel 4. Mesin Pembaca Uang Elektronik di Indonesia Tahun 2014-2018


Tahun MPUE (unit)
2014 206.826
2015 281.988
2016 374.861
2017 691.331
2018 923.624
Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan tabel 4, dapat disimpulkan Salah satu transaksi yang menggunakan uang
bahwa perkembangan mesin pembaca e- elektronik adalah tol, menurut Firmansyah
money begitu pesat. Namun masih banyak dan Susanto dalam Saidani, dkk (2018) e-toll
mesin pembaca e-money yang rusak atau sulit digunakan karena alat reader tidak peka
tidak dapat dioperasikan dan juga lambat dalam mendeteksi kartu.
dalam merespon ketika digunakan, hal Terdapat penelitian yang melihat dari
tersebut akan menghambat penggunaan e- sudut pandang lain yang ditulis oleh Ghasani
money itu sendiri. Menurut hasil survei (2015) yang mengatakan bahwa
Lembaga Riset Telematika Sharing Vision perkembangan uang elektronik masih jauh
2016, sebanyak 45% responden mengaku dari harapan pemerintah yang sekarang ini
tekendala EDC/mesin pembaca e-money mulai memasuki era less cash society. Hal
yang kerap tidak berfungsi dan 29% tersebut terlihat melalui survey yang
terkendala kurangnya merchant yang dilakukan Direktorat Akunting dan Sistem
menerima layanan e-money, serta 16% Pembayaran Bank Indonesia dalam Hidayat
responden mengeluhkan sering terjadinya dkk (2006:15). Hasil penelitian menyatakan
kegagalan dalam transaksi pembayaran. bahwa pengguna instrumen uang elektronik

838
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

masih didominasi oleh kelompok masyarakat perputaran uang dan tiga variabel independen
yang memiliki ciri-ciri orang yang terbuka yaitu jumlah uang elekronik beredar, volume
terhadap informasi, orang yang memandang transaksi uang elektronik, dan mesin
dirinya sebagai panutan atau pelopor bagi pembaca uang elektronik di Indonesia.
orang lain, serta orang yang memang Penelitian ini diuji dengan metode analisis
menyukai model pembayaran non tunai. regresi linier berganda yang diolah dengan
Dengan melihat penjelasan latar belakang mengggunakan alat analisis e-views 10.
tersebut, maka pada penelitian ini bertujuan Teknik Analisis Data
untuk menganalisis pengaruh e-money Uji Asumsi Klasik
terhadap perputaran uang di Indonesia tahun Uji asumsi klasik sering disebut juga
2014-2018. dengan analisis residual. Disebut demikian
karena peenelitian mengenai pelanggaran
METODOLOGI PENELITIAN terhadap asumsi klasik biasanya dengan
Teknik Pengumpulan Data mengamati pola nilai residual (Gudono,
Penelitian ini menggunakan metode 2015). Uji asumsi klasik digunakan untuk
dekriptif dengan pendekatan kuantitatif. menguji ketepatan model agar diketahui
Penelitian deskriptif meliputi pengumpulan bahwa model yang digunakan bersifat Best
data untuk diuji hipotesis atau menjawab Linier Unbiased Estimated (BLUE). Dalam
pertanyaan mengenai status terakhir dari analisis regresi dan kolerasi memerlukan
subyek penelitian (Kuncoro, 2013). Menurut dipenuhinya berbagai asumsi agar model
Siregar (2017) pendekatan kuantitatif dapat digunakan sebagai alat prediksi yang
mementingkan adanya variabel-variabel baik. Pada penelitian ini uji asumsi klasik
sebagai objek penelitian dan variabel- yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji
variabel tersebut harus didefinisikan dalam heteroskedastisitas, uji autokolerasi dan uji
bentuk operasionalisasi masing-masing multikolinearitas.
variabel. Jenis data yang digunakan dalam Analisis Regresi Linier Berganda
penelitian ini yaitu data time series dalam Penelitian ini menggunakan analisis
kurun waktu 5 tahun dengan data kuartal, regresi linier berganda yang merupakan
yaitu dari tahun 2014 Q1 sampai dengan analisis dengan menggunakan lebih dari satu
tahun 2018 Q4. Variabel yang digunakan variabel independen. Model persamaan
terdiri dari satu variabel dependen yaitu

839
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

dalam penelitian untuk menguji data yang Uji Asumsi Klasik


digunakan yaitu: 1. Uji Normalitas

𝑃𝑈 = 𝛼 + 𝛽1 𝐽𝑈𝐸𝐵 + 𝛽2 𝑉𝑇𝑈𝐸 + Berdasarkan hasil perhitungan dapat

𝛽3 𝑀𝑃𝑈𝐸 + ɛ diketahui bahwa nilai probabilitas jarque


bera sebesar 0,647854 maka dengan
Keterangan:
probabilitas sebesar 0,647854 lebih besar
PU : Perputaran Uang
dari tingkat signifikansi yang digunakan
JUEB : Jumlah Uang Elektronik Beredar
yaitu sebesar α = 5% dapat disimpulkan
VTUE : Volume Transaksi Uang Beredar
bahwa residual model regresi terdistribusi
MPUE : Mesin Pembaca Uang Elektronik
normal.
123 : Koefisien regresi
2. Uji Heteroskedastisitas
𝛼 : Konstanta
Berdasarkan uji heteroskedastisitas
ɛ : Erorr term
dengan uji glejser dapat diketahui bahwa
Uji Statistik
probabilitas chi square sebesar 0,2410 dan
Uji statistik digunakan untuk
0,4578 lebih besar dari tingkat signifikansi
mengetahi seberapa besar pengaruh variabel
yang digunakan yaitu α = 5% maka dapat
independen terhadap variabel dependen.
disimpulkan bahwa model terbebas dari
Selain itu juga untuk mengetahui data yang
heteroskedastisitas dengan kata lain bahwa
diuji menghasilkan data yang signifikan atau
model regresi memiliki varian residual tetap
tidak untuk membuktikan hipotesis secara
(homoskedastisitas)
statistik terhadap masing-masing koefisien
3. Uji Autokorelasi
regresi berganda, baik hasil secara parsial
Berdasarkan uji autokolerasi dapat
(individu) maupun simultan (bersama-sama).
diketahui bahwa nilai probabilitas chi square
Dalam analisis regresi terdapat kriteria
pada LM Test adalah sebesar 0,6042 lebih
ketepatan atau uji hipotesis yang umumya
besar dari tingkat signifikansi yang
digunakan, yaitu uji koefisien determinasi,
digunakan yaitu α = 5% maka dapat
uji signifikansi individual (uji statistik t), dan
disimpulkan bahwa tidak terdapat
uji signifikansi parsial (uji statistik F).
autokolerasi antar residual pada model
regresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Uji Multikolinearitas
Hasil Analisis Data

840
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Berdasarkan uji multikolinearitas dapat lebih besar dari 10, maka dapat disimpulkan
dilihat bahwa nilai VIF dari ketiga variabel bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada
independen sebesar 3,345208; 2,979923; dan ketiga variabel independen tersebut.
4,516982 dimana ketiganya tidak ada yang Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 5. Hasil Regresi Linier Berganda


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Adj R-Square

JUEB 8.67E-09 2.78E-09 3.117527 0.0066


VTUE 1.70E-09 8.75E-10 1.944718 0.0696
MPUE -2.64E-06 3.70E-07 -7.130960 0.0000 0.893262
C 2.481471 0.053802 46.12208 0.0000
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Sumber : Data sekunder yang diolah dengan E-Views 10

Berdasarkan hasil regresi yang telah sebesar 1 unit maka akan menaikkan
diolah, diperoleh persamaan sebagai berikut: variabel Perputaran Uang (Y) sebesar
PU = 2,481471 + 0,00000000867JUEB + 0,00000000867 kali putaran dengan
0,0000000017VTUE + 0,00000264MPUE + asumsi variabel lain yaitu X2 dan X3
ɛ tetap. Koefisien bernilai positif
menunjukkan bahwa Jumlah Uang
Interpretasi dari hasil diatas yaitu sebagai
Elektronik Beredar berpengaruh positif
berikut:
terhadap Perputaran Uang.
a. Konstanta sebesar 2,481471 menyatakan
c. Nilai koefisien variabel Volume Transaksi
bahwa jika semua variabel independen
Uang Elektronik adalah sebesar
yaitu Jumlah Uang Elektronik Beredar,
0,0000000017 yang berarti bahwa ketika
Volume Transaksi Uang Elektronik, dan
terjadi kenaikan Volume Transaksi Uang
Mesin Pembaca Uang Elektronik
Elektronik (X2) sebesar 1 unit transaksi
koefisiennya bernilai 0 (nol), maka
maka akan menaikkan variabel Perputaran
Perputaran Uang mengalami kenaikan
Uang (Y) sebesar 0,0000000017 kali
sebesar 2,481471 kali putaran
putaran dengan asumsi variabel lain yaitu
b. Nilai koefisien variabel Jumlah Uang
X1 dan X3 tetap. Koefisien bernilai positif
Elektronik Beredar adalah sebesar
menunjukkan bahwa Volume Transaksi
0,00000000867 yang mempunyai arti
Uang Elektronik memiliki pengaruh
bahwa ketika terjadi kenaikan variabel
positif terhadap Perputaran Uang
Jumlah Uang Elektronik Beredar (X1)

841
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

d. Nilai koefisien variabel Mesin Pembaca = 5%, maka dapat disimpulkan bahwa
Uang Elektronik adalah sebesar - Hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
0,00000264 yang berarti bahwa ketika alternatif (Ha) dapat diterima, atau dapat
terjadi kenaikan variabel Mesin Pembaca diartikan bahwa variabel jumlah uang
Uang Elektronik (X3) sebesar 1 unit, maka elektronik beredar (X1) berpengaruh
akan terjadi penurunan variabel signifikan terhadap variabel perputaran
Perputaran Uang (Y) sebesar 0,00000264 uang (Y). Variabel Volume Transaksi
kali putaran dengan asumsi variabel lain Uang Elektronik dengan t-hitung < t
yaitu X1 dan X2 tetap. Koefisien bernilai tabel yaitu 1,944718 < 2,12 dan nilai
negatif menunjukkan bahwa variabel probabilitas uji t sebesar 0,0696 lebih
Mesin Pembaca Uang Elektronik besar dari nilai taraf signifikansi α = 5%,
berpengaruh negatif terhadap variabel maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
Perputaran Uang. alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nol
Uji Statistik (Ho) diterima, atau dapat diartikan
1) Koefisien Determinasi bahwa variabel volume transaksi uang
Berdasarkan hasil regresi yang elektronik (X2) tidak berpengaruh
diperoleh, nilai adjusted R-squared signifikan terhadap variabel perputaran
adalah sebesar 0,893262 yang berarti uang (Y). Variabel Mesin Pembaca
bahwa variabel perputaran uang dapat Uang Elektronik dengan t-hitung > t
dijelaskan oleh variabel jumlah uang tabel yaitu 7.130960 > 2,12 dan nilai
elektronik beredar, volume transaksi probabilitas uji t sebesar 0,0000 lebih
uang elektronik, dan mesin pembaca kecil dari nilai taraf signifikansi α = 5%,
uang elektronik sebesar 89,33% dan maka dapat disimpulkan bahwa
sisanya sebesar 10,67% dijelaskan oleh Hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
variabel lain. alternatif (Ha) dapat diterima, atau dapat
2) Uji t diartikan bahwa variabel mesin pembaca
Dari hasil uji t diperoleh variabel uang elektronik (X3) berpengaruh
Jumlah Uang Elektronik Beredar dengan signifikan terhadap variabel perputaran
t-hitung > t tabel yaitu 3,117527 > 2,12 uang (Y).
dan nilai probabilitas uji t sebesar 0,0066 3) Uji F
lebih kecil dari nilai taraf signifikansi α

842
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Berdasarkan hasil estimasi didapatkan 0,0066 dimana nilai tersebut lebih kecil dari
nilai F-hitung sebesar 54,00212; nilai ini nilai α yaitu 0,05 sehingga dapat diartikan
lebih besar daripada nilai F-tabel sebesar bahwa variabel jumlah uang elektronik
3,24. Disamping itu nilai probabilitas F- beredar signifikan terhadap variabel
hitung lebih kecil dari nilai taraf perputaran uang. Adanya pengaruh variabel
signifikansi yang digunakan yaitu α = jumlah uang elektronik beredar yang
5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikan terhadap perputaran uang sesuai
variabel jumlah uang elektronik beredar, dengan hipotesis yang ada.
volume transaksi uang elektronik, dan Di Indonesia, semakin banyak e-
mesin pembaca uang elektronik (X1, X2, commerce yang mendorong mayarakat untuk
dan X3) secara simultan atau bersama- berperilaku konsumtif, dan juga keperluan
sama berpengaruh signifikan terhadap belanja di minimarket atau gerai
variabel perputaran uang (Y). Dengan makanan/minuman, bahkan transaksi kecil
hasil uji F yang telah diuraikan diatas seperti biaya parkir bisa dilakukan dengan
maka dapat disimpulkan bahwa model praktis menggunakan uang elektronik,
telah terspesifikasi dengan benar dan tentunya semakin banyak uang elektronik
variabel-variabel independen dapat yang beredar dengan adanya transaksi secara
memprediksi variabel dengan baik. online tersebut. Selain itu, mulai tanggal 31

Pembahasan Oktober 2017 Indonesia menerapkan


kewajiban pembayaran non tunai untuk
Pengaruh Jumlah Uang Elektronik
seluruh transaksi pembayaran tol sesuai
Beredar Terhadap Perputaran Uang di
dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 16
Indonesia Tahun 2014-2018
Tahun 2017, hal itu membuat jumlah uang
Berdasarkan uji t yang telah dilakukan
elektronik beredar meningkat pesat sehingga
terkait pengaruh jumlah uang elektronik
perputaran uang meningkat pula.
beredar terhadap perputaran uang di
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
Indonesia pada tahun 2014-2018 dalam
penelitian yang dilakukan oleh Yaxian Lu
kuartal, menunjukkan bahwa nilai t hitung
dan Zhaowen Su (2017) dengan judul “The
jumlah uang elektronik beredar yaitu sebesar
Development Trend of Electronic Money and
3,117527 dan t tabel sebesar 2,12. Nilai
Its Influence on Currency Liquidity”. Salah
probabilitas t hitung dari variabel jumlah
satu hasil dari penelitiannya menunjukkan
uang elektronik beredar adalah sebesar

843
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

bahwa adanya pengaruh uang elektronik pada yang signifikan dari variabel volume
kecepatan sirkulasi uang karena pada transaksi uang elektronik berarti tidak sesuai
perkembangan uang elektronik akan dengan hipotesis yang ada.
membuat arus kas lebih cepat dengan adanya Di Indonesia, transaksi uang elektronik
dampak subtitusi dan transformasi. Selan itu, meningkat dengan pesat. Namun, belum
penelitian yang ditulis oleh Abednego sepenuhnya seluruh lapisan masyarakat
Priyatama dan Apriansah (2010) dengan menggunakan uang elektronik. Hanya
judul “Correlation Between Electronic masyarakat yang terbuka dengan
Money and Velocity of Money” mengatakan perkembangan teknologi serta memahami
bahwa e-money berpengaruh pada sirkulasi adanya uang elektronik yang melakukan
uang karena e-money bertindak sebagai transaksi dengan e-money tersebut. Selain itu,
faktor yang mengubah fungsi permintaan transaksi e-money saat ini masih hanya
uang dan mengurangi jumlah rata-rata kas digunakan untuk transaksi dengan kisaran
yang dimiliki. yang tidak besar, seperti makanan, keperluan

Pengaruh Volume Transaksi Uang transportasi dan transaksi jual beli barang-

Elektronik Terhadap Perputaran Uang di barang tersier sehingga hal tersebut tidak

Indonesia Tahun 2014-2018 mempengaruhi perputaran uang.

Berdasarkan uji t yang telah dilakukan Hasil ini didukung oleh penelitian yang

terkait pengaruh volume transaksi uang dilakukan oleh Zakhariantara Gintting,

elektronik terhadap perputaran uang di Syaipan Djambak dan Mukhlis (2018)

Indonesia pada tahun 2014-2018 dalam dengan judul penelitian “Dampak Transaksi

kuartal menunjukkan bahwa nilai t hitung Non Tunai Terhadap Perputaran Uang di

volume transaksi uang elektronik yaitu Indonesia”. Penelitian menunjukkan bahwa

sebesar 1,944718 dan t tabel sebesar 2,12. salah satu variabel independennya yaitu

Nilai probabilitas variabel volume transaksi nominal transaksi e-money tidak memiliki

uang elektronik sebesar 0,0696 dimana nilai pengaruh yang signifikan terhadap

tersebut lebih besar dari nilai α yaitu 0,05 perputaran uang (velocity of money) di

sehingga dapat diartikan bahwa variabel Indonesia. Selain itu terdapat pula penelitian

volume transaksi uang elektronik tidak yang ditulis oleh Nastiti Ninda Lintangsari,

berpengaruh signifikan tehadap variabel dkk (2018). Judul penelitiannya adalah

perputaran uang. Tidak adanya pengaruh “Analisis Pengaruh Instrumen Pembayaran

844
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Non Tunai Terhadap Stabilitas Sistem tidak bisa dioperasikan sehingga


Keuangan di Indonesia”. Penelitian tersebut menghambat transaksi dengan menggunakan
menunjukkan bahwa transaksi e-money tidak uang elektronik. Salah satu transaksi dengan
berpengaruh signifikan terhadap perputaran uang elektronik yaitu tol, kurangnya
uang. kepekaan mesin menjadi salah satu kendala /

Pengaruh Mesin Pembaca Uang kekurangan penggunaan e-tol. Menurut

Elektronik Terhadap Perputaran Uang di penelitian yang dilakukan Buwono (2018)

Indonesia Tahun 2014-2018 dapat diketahui bahwa bahwa sebesar 47%

Berdasarkan hasil uji t yang telah dari total responden yaitu 14 dari 30 orang

dilakukan terkait pengaruh mesin pembaca terkendala kepekaan mesin, mereka

uang elektronik terhadap perputaran uang di mengeluhkan bahwa mesin e-toll seringkali

Indonesia tahun 2014-2018 dalam kuartal harus berkali-kali melakukan scan dan

menunjukkan bahwa nilai t hitung mesin beberapa merasa dirugikan jika suatu ketika

pembaca uang elektronik sebesar 7,130960 saldo terpotong lebih dari satu kali karena

dan t tabel sebesar 2,12. Nilai probabilitas kualitas mesin yang kurang baik.

dari variabel mesin pembaca uang elektronik Hasil ini didukung oleh penelitian yang

sebesar 0,0000 dimana nilai tersebut lebih dilakukan oleh Muhammad Fadlillah

kcil dari nilai α yaitu 0,05 sehingga dapat Fauzukhaq, dkk (2019) dengan judul

diartikan bahwa variabel mesin pembaca “Perputaran Uang di Indonesia: Peran Uang

uang elektronik berpengaruh signifikan Elektronik, Volume Transaksi Elektronik dan

terhadap variabel perputaran uang. Adanya Jumlah Mesin EDC”. Penelitian

pengaruh variabel mesin pembaca uang menunjukkan bahwa variabel EDC

elektronik yang signifikan terhadap berpengaruh signifikan terhadap perputaran

perputaran uang sesuai dengan hipotesis yang uang di Indonesia.

ada. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Volume


Jumlah mesin pembaca uang elektronik Transaksi Uang Elektronik dan Mesin
terus meningkat. Namun kendala yang masih Pembaca Uang Elektronik Terhadap
terjadi mesin pembaca uang elektronik yang Perputaran Uang di Indonesia Tahun
tersedia tidak tentu dalam keadaan baik 2014-2018
(rusak), dalam artian mesin pembaca uang Berdasarkan uji F yang telah dilakukan
elektronik lambat dalam merespon bahkan terkait Jumlah Uang Elektronik Beredar,

845
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Volume Transaksi Uang Elektronik dan Elektronik Beredar, Volume Transaksi Uang
Mesin Pembaca Uang Elektronik terhadap Elektronik dan Mesin EDC Uang Elektronik
Perputaran Uang menunjukan bahwa nilai F berpengaruh signifikan secara simultan
hitung lebih besar daripada F tabel yaitu terhadap Perputaran Uang di Indonesia.
54,00212 > 3,24. Hal itu memiliki arti bahwa Selain itu, penelitian dilakukan oleh Noor
Jumlah Uang Elektronik Beredar, Volume Kartini Taufikawati (2018) dengan judul
Transaksi Uang Elektronik, dan Mesin “Analisis Pengaruh Inovasi Sistem
Pembaca Uang Elektronik secara bersama- Pembayaran Terhadap Jumlah Uang Beredar
sama (simultan) memiliki pengaruh yang di Indonesia” hasilnya menunjukkan bahwa
signifikan terhadap perputaran uang di variabel independen (kartu kredit, e-money,
Indonesia, hal itu sesuai dengan hipotesis dan BI-RTGS) secara simultan berpengaruh
yang ada. terhadap variabel dependen (jumlah uang
Ketika masyarakat banyak yang beredar).
menggunakan uang elektronik maka uang
elektronik yang beredar akan semakin tinggi, KESIMPULAN
hal itu berarti bahwa volume transaksi uang Kesimpulan dari analisis yang
elektronik juga meningkat. Ketika transaksi dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
uang elektronik meningkat akan dibutuhkan 1. Jumlah Uang Elektronik Beredar
lebih banyak mesin pembaca uang berpengaruh signifikan terhadap
elektronik. Dari hal tersebut akan semakin perputaran uang di Indonesia pada tahun
banyak orang yang melakukan transaksi 2014 Q1-2018 Q4. Artinya setiap
sehingga dapat meningkatkan perputaran kenaikan jumlah uang elektronik beredar
uang. akan meningkatkan perputaran uang di
Hal ini juga didukung oleh penelitian Indonesia
yang dilakukan oleh Muhammad Fadlillah 2. Volume Transaksi Uang Elektronik tidak
Fauzukhaq, Luthfan Darma Prasetia dan berpengaruh signifikan terhadap
Akhmad Akbar (2019). Judul penelitian yaitu perputaran uang di Indonesia pada tahun
“Perputaran Uang di Indonesia: Peran Uang 2014 Q1-2018 Q4. Artinya setiap
Elektronik, Volume Transaksi Elektronikdan meningkatnya volume transaksi uang
Jumlah Mesin EDC”. Hasil penelitian elektronik tidak selalu mengakibatkan
menunjukkan bahwa Jumlah Uang kenaikan perputaran uang di Indonesia

846
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

3. Mesin Pembaca Uang Elektronik Fauziyah, Ana. 2017. OJK: peredaran uang
elektronik meningkat lebih dari
berpengaruh signifikan terhadap
100%. Dikutip dari
perputaran uang di Indonesia pada tahun https://www.digination.id/read/0165
6/ojk-peredaran uang
2014 Q1-2018 Q4. Artinya setiap
elektronik-meningkat-lebih-
kenaikan mesin pembaca uang elektronik dari-100. Tanggal 5 Mei 2020
akan menurunkan perputaran uang di
Fauzukhaq, M Fadlillah., Prasetia L Darma &
Indonesia Akbar, Akhmad. 2019. Perputaran
Uang di Indonesia: Peran
4. Jumlah Uang Elektronik Beredar, Volume
Uang Elektronik, Volume Transaksi
Transaksi Uang Elektronik, dan Mesin Elektronik dan Jumlah Mesin
EDC. Jurnal AKURASI. Volume 1
Pembaca Uang Elektronik secara
No.2. Hal 79-88
bersama-sama (simultan) memiliki
Friana, Hendra. 2019. Transaksi Digital
pengaruh yang signifikan terhadap
Berkembang Pesat, BI Tetap Cetak
perputaran uang di Indonesia pada tahun Uang Tunai. Dikutip dari
https://tirto.id/transaksi-digital-
2014 Q1-2018 Q4.
berkembang-pesat-bi tetap-cetak-
uang-tunai-d7fy. Tanggal 2 April
2020
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2018. Produk Ghasani, Hafizhah. 2015. Analisis Vector
Domestik Bruto. Statistik Indonesia Auto Regresive (VAR) Volume
Transaksi E-Money Terhadap
Bank Indonesia. 2014. Bank Indonesia Velocity of Money di Indonesia Tahun
Mencanangkan Gerakan Nasional 2009-2012. Skripsi. Universitas
Non Tunai. Siaran Pers Bank Negeri Semarang
Indonesia
Gintting, Z., Djambak, Syaipan & Mukhlis.
_____________. 2019. Kamus Bank 2018. Dampak Transaksi Non Tunai
Indonesia terhadap Perputaran
Uang di Indonesia. Jurnal Ekonomi
_____________. 2019. Statistik Sistem Pembangunan. Volume 16 No.2. Hal
Pembayaran Bank Indonsia 44-55

Buwono. Adhitya Aji D. 2018. Evaluasi Gudono. 2015. Analisis Data Multivariat.
Penerimaan Teknologi GTO Berbasis Yogyakarta: BPFE
E Toll Card dengan Kerangka
Technology Acceptance Model Kuncoro, Mudrajat. 2013. Metode Riset
(TAM). Skripsi. Universitas Katolik untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 4.
Soegijapranata. Semarang Jakarta: Erlangga

847
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomor 3

Lintangsari, N.N., Hidayati, N., Purnamasari, Prasetia, Luthfan Darma. 2018. Pengaruh
Y., Carolina, H & Febranto, W. 2018. Penggunaan Uang Elektronik (E-
Analisis Pengaruh Instrumen Money) Terhadap Perputaran
Pembayaran Non-Tunai Terhadap Uang (Velocity of Money) di
Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia. Skripsi. Jakarta:
Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif
Pembangunan.Volume 1 No.1. Hal Hidayatullah
47-62
Priyatama, Abednego dan Apriansah. 2010.
Lu, Yaxian., Su Zhaowen. 2017. The Correlation Between Electronic
Development Trend of Electronic Money and The Velocity of Money.
Money and Its Influence on Currency Global Management Conference.
Liquidity. Advances in Economic, Bali,Indonesia
Business and Management Research.
Volume 42. Hal 152-156 Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Nurfadilah, Putri Syifa. 2018. Transaksi Perbandingan Perhitungan Manual
Tunai Masih 76 Persen, BI Terus & SPSS. Jakarta: Kencana
Genjot Inklusi Keuangan. Dikutip
dari https://amp.kompas Taufikawati, Noor Kartini. 2018. Analisis
com/ekonomi/read/2018/12/1 Pengaruh Sistem Pembayaran
4/171231526/transaksi-tunai-masih- Terhadap Jumlah Uang Beredar di
76 persen-bi-terus-genjot-inklusi- Indonesia. Jurnal Ilmiah. Volume 6
keuangan. Tanggal 2 April 2020 No.2. Hal 1-13

848

Anda mungkin juga menyukai