Anda di halaman 1dari 9

Lex Administratum, Vol. VI/No.

3 /Jul-Ags/2018

PERAN DAN FUNGSI BANK INDONESIA DALAM jantung yang selalu bergerak menerima dan
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA menyalurkan darah ke seluruh tubuh agar
MENURUT UU NO. 23 TAHUN 1999 Jo UU NO. tubuh tetap hidup dan bergerak sesuai dengan
3 TAHUN 2004 TENTANG BANK INDONESIA1 semestinya. Hal ini terlihat dari peran dan
Oleh : Jenniver Veronica Graziani2 fungsi Bank Indonesia antara lain mengatur
sistem kliring antar bank dalam mata uang
ABSTRAK rupiah dan/atau valuta asing,
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi
mengetahui bagaimana kedudukan Bank pembayaran antarbank dalam mata uang
Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan rupiah dan/atau valuta asing. 3 menetapkan
Indonesia dan bagaimana Peran dan Fungsi macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan,
Bank Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan bahan yang digunakan, dan tanggal mulai
Indonesia. Dengan menggunakan metode berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah,
penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah
Dilihat dari sistem ketatanegaraan Republik serta mencabut, menarik, dan memusnahkan
Indonesia, kedudukan BI sebagai lembaga uang dimaksud dari peredaran, termasuk
negara yang independen tidak sejajar dengan mencabut dan menarik uang rupiah dari
lembaga tinggi negara seperti Dewan peredaran.4
Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Keuangan, Kedudukan BI sebagai lembaga negara yang
dan Mahkamah Agung. Kedudukan BI juga tidak independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi
sama dengan Departemen karena kedudukan negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat,
BI berada di luar pemerintahan. Status dan Badan Pemeriksa Keuangan, dan Mahkamah
kedudukan yang khusus tersebut diperlukan Agung. Kedudukan BI juga tidak sama dengan
agar BI dapat melaksanakan peran dan Departemen karena kedudukan BI berada di
fungsinya sebagai Otoritas Moneter secara luar pemerintahan. Status dan kedudukan yang
lebih efektif dan efisien. 2. Sebagai Lembaga khusus tersebut diperlukan agar BI dapat
negara yang independen, kedudukan Bank melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Otoritas Moneter secara lebih efektif dan
Negara. Di samping itu, kedudukan Bank efisien. Meskipun BI berkedudukan sebagai
Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, lembaga negara independen, dalam
karena kedudukan Bank Indonesia berada di melaksanakan tugasnya, BI harus membina
luar Pemerintah. Status dan kedudukan yang hubungan kerja dan kooradinasi yang baik
khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak
dapat melaksanakan peran dan fungsinya lainnya.5
sebagai otoritas moneter secara lebih efektif Dalam ketatanegaraan Indonesia, Bank
dan efisien. Meskipun BI berkedudukan sebagai Indonesia memiliki peran dan fungsi yang amat
lembaga negara independen, dalam strategis, yaitu selain sebagai pemegang kas
melaksanakan tugasnya, BI harus membina pemerintah, juga berfungsi sebagai Bank
hubungan kerja dan koordinasi yang baik Pengontrol peredaran uang. Bank Indonesia
dengan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak atas nama Pemerintah Republik Indonesia
lainnya. dapat menerima pinjaman luar negeri, dapat
Kata kunci: Peran dan Fungsi, Bank Indonesia, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan
Sistem Ketatanegaraan Indonesia dan kewajiban keuangan pemerintah terhadap
pihak luar negeri. Bahkan hanya Bank
PENDAHULUAN Indonesialah merupakan satu-satunya lembaga
A. Latar Belakang Masalah yang berwenang untuk mengeluarkan dan
Bank Indonesia dalam sistem mengedarkan uang rupiah serta mencabut,
ketatanegaraan di Indonesia ibarat denyut
3
Pasal 16 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Lembaran
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing: Nixon S. Lowing, SH, Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66
4
MH; Nelly Pinangkaan, SH, MH Ibid., Pasal 19-20 UU RI No. 23 tahun 1999 tentang Bank
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Indonesia
5
15071101420 Ibid

54
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

menarik, dan memusnahkan uang dimaksud 5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999


dari peredaran.6 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004
Sedemikian banyak keistimewaan dan Tentang Bank Indonesia
kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia Eksistensi Bank Indonesia selaku Bank
sedemikian banyak pulalah tantangan yang Sentral dijamin dalam amandemen UUD 1945
selalu siap menghadangnya. Ada sejumlah Pasal 23D, yang menyatakan bahwa “Negara
Permasalahan dan Tantangan Bank Indonesia memiliki suatu bank sentral yang susunan,
yang selalu menghatuinya, seperti tugas pokok kedudukan, kewenangan, tanggungjawab, dan
maupun visi/misi yang dibebankan kepadanya, independensinya diatur dengan undang-
Bank Indonesia merupakan lembaga negara undang”. Meskipun eksplisit dinyatakan dalam
yang bersifat super body. Sebab pada pada UUD 1945, namun kedudukan lembaga Bank
kenyataannya walaupun Bank Indonesia super Indonesia tidak termasuk dalam Lembaga
body, namun tidak mudah mengendalikan Tinggi Negara, seperti Badan Pemeriksa
indikator-indikator moneter yang dihadapi. Hal Keuangan (BPK), yang sama-sama eksistensinya
ini membutuhkan, independensi yang luas. dijamin dalam UUD 1945. Status dan
kedudukan hukum bank Indonesia sebagai
B. Rumusan Masalah lembaga negara disebutkan secara tegas pada
1. Bagaimanakah kedudukan Bank Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23
Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Indonesia? 2004 tentang Bank Indonesia, yakni: “Bank
2. Bagaimanakah Peran dan Fungsi Bank Indonesia adalah lembaga negara yang
Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan independen dalam melaksanakan tugas dan
Indonesia? kewenangannya, bebas dari campur tangan dari
pemerintah dan / atau pihak-pihak lain, kecuali
C. Metode Penelitian untuk hal-hal yang secara tegas diatur oleh
Metode Penelitian adalah metode normatif undang-undang ini”.
melalui studi kepustakaan dimana bahan Pasal tersebut memberi pengertian bahwa
hukum untuk penelitian diambil dari bahan bahwa Bank Indonesia merupakan lembaga
bacaan umum yang memberikan gambaran negara yang otonomi dan mandiri. Sebagai
umum serta pengetahuan tentang topik yang suatu lembaga negara yang independen, Bank
dibahas.7 Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam
merumuskan dan melaksanakan setiap tugas
PEMBAHASAN dan wewenangnya sebagaimana ditentukan
A. Kedudukan Bank Indonesia Dalam Sistem dalam undang-undang tersebut. Pihak luar
Ketatanegaraan Indonesia tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan
Dasar hukum Kedudukan Bank Indonesia tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga
sebagai Lembaga Negara Pemegang Otoritas berkewajiban untuk menolak atau
Tertinggi di bidang Moneter dan Perbankan mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun
Negara (Bank Sentral). dari pihak manapun juga. Untuk lebih
Dasar hukum kedudukan BI sebagai Bank menjamin independensi tersebut, undang-
Sentral, antara lain: undang ini telah memberikan kedudukan
1) Pasal 23A UUDNRI Tahun 1945 khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur
2) Pasal 23C UUDNRI Tahun 1945 ketatanegaraan Republik Indonesia.
3) Pasal 23D UUDNRI Tahun 1945
4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo B. Peran dan Fungsi Bank Indonesia Dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Sistem Ketatanegaraan di Indonesia
Tentang Perbankan
a) Peranan dan Fungsi Bank Indonesia
Menetapkan dan Melaksanakan
6 Kebijakan Moneter
Pasal 20 Undang-Undang No. 23 tahun 1999 tentang
Bank Indonesia Bank Sental adalah bank dari segala
7
Soerjono Soekanto, 2004, Penelitian Hukum Normatif. bank, maksudnya semua bank yang
Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, Hlm. 41

55
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

tersebar di seluruh Indonesia diatur dan ingin menambah JUB maka BI


diawasi sistem kerjanya oleh Bank Sental. menurunkan tingkat bunga pada bank
Karena Bank Sentral bertujuan untuk umum.
menjaga stabilitas (keseimbangan) nilai 3. Rasio Cadangan Wajib, adalah dana
mata uang (rupiah) baik tehadap barang cadangan perbankan yang harus
dan jasa (dilihat dari laju inflasi) maupun disimpan pada BI, sehingga jika BI
terhadap mata uang negara lain (dilihat ingin mengurangi JUB maka BI
dari kurs valuta asing), tentunya berbeda menaikkan rasion cadangan wajib
dengan bank-bank umum lainnya yang sedangkan jika BI ingin mengurangi
bertugas menghimpun dana dari JUB maka BI menaikkan rasio ini.
masyarakat dalam bentuk simpanan dan Sesuai dengan aturan yang ditetapkan
menyalurkan dana kepada masyarakat dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23
baik dalam bentuk kredit atau dalam Tahun 1999 tentang Bank Indonesia 59
bentuk lainnya demi meningkatkan taraf dapat diketahui bahwa Bank Indonesia
hidup masyarakat (UU No. 10 Tahun memiliki kedudukan, peran dan fungsi
1998 tanggal 10 November 1998). Demi yang sangat strategis, Bank Indonesia
tercapainya tujuan Bank Indonesia, maka adalah bank sentral Republik Indonesia
BI harus melaksanakan ketiga tugasnya yang mempunyai tujuan yang sangat
(biasa disebut 3 pilar) dengan baik yaitu, berat yaitu mencapai dan memelihara
menetapkan dan melaksanakan kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai
kebijakan moneter, mengatur dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam
menjaga kelancaran sistem pembayaran, Pasal 7 Undang-Undang Nomor 23 Tahun
dan mengatur dan mengawasi bank. Di 1999 tentang Bank Indonesia, Bank
sini yang akan dibahas lebih lanjut Indonesia mempunyai tugas sebagai
hanyalah tugas BI yang pertama yaitu berikut :
Kebijakan Moneter.58 a). Menetapkan dan melaksanakan
Dalam kebijakan moneter ini Bank kebijakan moneter;
Indonesia bertujuan untuk mengatur b). Mengatur dan menjaga kelancaran
jumlah uang yang beredar (JUB), sistem pembayaran;
maksudnya mengatur banyaknya jumlah c). Mengatur dan mengawasi Bank
uang yang dikeluarkan oleh BI ke tangan Indonesia adalah lembaga negara
masyarakat. Program-program dari yang independen, bebas dari campur
kebijakan moneter ini antara lain; tangan Pemerintah dan/atau pihak-
1. Operasi Pasar Terbuka, adalah cara BI pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal
mengendalikan JUB dengan surat yang secara tegas diatur dalam
harga pemerintah seperti SBI undang-undang ini. 60
(Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU Bank Indonesia adalah badan hukum
(Surat Berharga pasar uang). Jika BI berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
ingin mengurangi JUB maka BI Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
menjual surat berharga pemerintah berkedudukan di Ibukota negara
kepada masyarakat, tetapi jika BI ingin Republik Indonesia Jakarta. Bank
menambah JUB maka BI membeli Indonesia dapat mempunyai kantor-
surat berharga pemerintah di Pasar kantor di dalam dan di luar wilayah
Uang. negara Republik Indonesia. Sebagai
2. Politik Diskonto, adalah cara BI badan hukum Bank Indonesia memiliki
mengendalikan JUB dengan tingkat resiko yang amat besar terhadap sekecil
bunga. Jika BI ingin mengurangi JUB apapun kesalahan yang diperbuatnya.
maka BI menaikkan tingkat bunga
pada bank umum, sebaliknya jika BI 59
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia
58
60
http://genienkalestari.blogspot.co.id/2013/03/peran- Ibid, pasal 3
bank-indonesia-dalam- kebijakan.html

56
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

Oleh karenanya Bank Indonesia diberi mikro untuk mendukung pelaksanaan


kewenangan yang cukup besar. tugas Banknya.61
Bank Indonesia wajib menolak dan/atau Dalam rangka mengatur dan menjaga
mengabaikan segala bentuk campur kelancaran sistem pembayaran
tangan dari pihak mana pun dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
rangka pelaksanaan tugasnya. Dalam huruf b, Bank Indonesia berwenang :
rangka menetapkan dan melaksanakan a. Melaksanakan dan memberikan
kebijakan moneter sebagaimana persetujuan dan izin atas
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a Undang- penyelenggaraan jasa sistem
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang pembayaran Mewajibkan
Bank Indonesia, Bank Indonesia penyelenggara jasa sistem
berwenang : (a). menetapkan sasaran- pembayaran untuk menyampaikan
sasaran moneter dengan memperhatikan laporan tentang kegiatannya;
sasaran laju inflasi yang ditetapkannya; b. Menetapkan penggunaan alat
62
(b). melakukan pengendalian moneter pembayaran.
dengan menggunakan cara-cara yang Bank Indonesia berwenang mengatur
termasuk tetapi tidak terbatas pada : 1) sistem kliring antarbank dalam mata
operasi pasar terbuka di pasar uang baik uang rupiah dan/atau valuta asing.
rupiah maupun valuta asing; 2) Penyelenggaraan kegiatan kliring
penetapan tingkat diskonto; 3) antarbank dalam mata uang rupiah
penetapan cadangan wajib minimum; 4) dan/atau valuta asing dilakukan oleh
pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia atau pihak lain dengan
Cara-cara pengendalian moneter persetujuan Bank Indonesia. Selain itu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bank Indonesia menyelenggarakan
huruf b dapat dilaksanakan juga penyelesaian akhir transaksi pembayaran
berdasarkan prinsip syariah. antarbank dalam mata uang rupiah
Bank Indonesia dapat memberikan kredit dan/atau valuta asing dengan catatan
atau pembiayaan berdasarkan prinsip penyelenggaraan kegiatan penyelesaian
syariah untuk jangka waktu paling lama akhir transaksi pembayaran antarbank
90 (sembilan puluh) hari kepada Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
untuk mengatasi kesulitan pendanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
jangka pendek Bank yang bersangkutan. tentang Bank Indonesia dapat dilakukan
Pelaksanaan pemberian kredit atau oleh pihak lain dengan persetujuan Bank
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah Indonesia.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Wewenang lainnya yang dimiliki Bank
wajib dijamin oleh Bank penerima Indonesia adalah menetapkan macam,
dengan agunan yang berkualitas tinggi harga, ciri uang yang akan dikeluarkan,
dan mudah dicairkan yang nilainya bahan yang digunakan, dan tanggal mulai
minimal sebesar jumlah kredit atau berlakunya sebagai alat pembayaran
pembiayaan yang diterimanya. yang sah. Bahkan di negara ini Bank
Bank Indonesia melaksanakan kebijakan Indonesia merupakan satu-satunya
nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar lembaga yang berwenang untuk
yang telah ditetapkan, termasuk mengeluarkan dan mengedarkan uang
mengelola cadangan devisa. Dalam rupiah serta mencabut, menarik, dan
pengelolaan cadangan devisa Bank memusnahkan uang dimaksud dari
Indonesia boleh melaksanakan berbagai peredaran.
jenis transaksi devisa serta dapat Bank Indonesia tidak memberikan
menerima pinjaman luar negeri. Selain penggantian atas uang yang hilang atau
itu ia dapat menyelenggarakan survei musnah karena sebab apa pun. Namun
secara berkala atau sewaktu-waktu jika
diperlukan baik bersifat makro ataupun 61
Pasal 8 UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia
62
Ibid, pasal 8 huruf b

57
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

Bank Indonesia dapat mencabut dan dari Bank. Bank Indonesia melakukan
menarik uang rupiah dari peredaran pemeriksaan terhadap Bank, baik secara
dengan memberikan penggantian berkala maupun setiap waktu apabila
dengan nilai yang sama dengan catatan diperlukan. Apabila diperlukan,
apabila 5 (lima) tahun sesudah tanggal pemeriksaan dapat dilakukan terhadap
pencabutan dan penarikan uang rupiah perusahaan induk, perusahaan anak,
dan ternyata masih terdapat uang yang pihak terkait, pihak terafiliasi, dan
belum ditukarkan, nilai uang tersebut debitur Bank.
diperhitungkan sebagai penerimaan Bank dan pihak-pihak dimaksud, wajib
tahun anggaran berjalan. Uang yang memberikan kepada pemeriksa
ditukarkan sesudah berakhirnya jangka keterangan dan data yang diminta;
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat kesempatan untuk melihat semua
(2) diperhitungkan sebagai pengeluaran pembukuan, dokumen, dan sarana fisik
tahun anggaran berjalan. yang berkaitan dengan kegiatan
Hak untuk menuntut penukaran uang usahanya; dan hal-hal lain yang
yang sudah dicabut, tidak berlaku lagi diperlukan.
setelah 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal Bank Indonesia dapat menugasi pihak
pencabutan. Pelaksanaan pencabutan lain untuk dan atas nama Bank Indonesia
dan penarikan uang dari peredaran melaksanakan pemeriksaan sebagaimana
ditetapkan dengan Peraturan Bank dimaksud dalam Pasal 29 ayat
Indonesia. (1) dan ayat (2). UU No. 23 tahun 1999
Dalam rangka melaksanakan tugas tentang Bank Indonesia. Selanjutnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 pihak lain yang melaksanakan
huruf c UU. No. 23 tahun 1999 tentang pemeriksaan sebagaimana dimaksud
Bank Indonesia, Bank Indonesia dapat pada ayat (1) wajib merahasiakan
menetapkan peraturan, memberikan dan keterangan dan data yang diperoleh
mencabut izin atas kelembagaan dan dalam pemeriksaan kepada semua
kegiatan usaha tertentu dari Bank, orang.. Bank Indonesia dapat
melaksanakan pengawasan Bank, dan memerintahkan Bank untuk
mengenakan sanksi terhadap Bank sesuai menghentikan sementara, sebagian atau
dengan ketentuan perundang-undangan. seluruh kegiatan transaksi tertentu
Dalam rangka melaksanakan tugas apabila menurut penilaian Bank
mengatur Bank, Bank Indonesia Indonesia terhadap suatu transaksi patut
berwenang menetapkan ketentuan- diduga merupakan tindak pidana di
ketentuan perbankan yang memuat bidang perbankan. Berdasarkan penilaian
prinsip kehati-hatian. Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
kewenangan sebagaimana dimaksud Bank Indonesia wajib mengirim tim
pada ayat (1) ditetapkan dengan pemeriksa untuk meneliti kebenaran atas
Peraturan Bank Indonesia. dugaan tersebut. Dengan catatan apabila
Pengawasan Bank oleh Bank Indonesia dari hasil pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dimaksud pada ayat (2) tidak diperoleh
adalah pengawasan langsung dan tidak bukti yang cukup, Bank Indonesia pada
langsung. Bank Indonesia mewajibkan hari itu juga mencabut perintah
Bank untuk menyampaikan laporan, penghentian transaksi sebagaimana
keterangan, dan penjelasan sesuai dimaksud pada ayat (1).
dengan tata cara yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia. Bahkan apabila Bank Indonesia mengatur dan
diperlukan, kewajiban sebagaimana mengembangkan sistem informasi
dimaksud ayat (1) UU No. 23 tahun 1999 antarbank. Sistem informasi
tentang Bank Indonesia dikenakan pula sebagaimana dimaksud dapat diperluas
terhadap perusahaan induk, perusahaan dengan menyertakan lembaga lain di
anak, pihak terkait, dan pihak terafiliasi bidang keuangan. Penyelenggaraan

58
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

sistem informasi sebagaimana dimaksud dan/atau valuta asing dilakukan oleh


pada ayat (1) dan ayat (2) dapat Bank Indonesia atau pihak lain dengan
dilakukan sendiri oleh Bank Indonesia persetujuan Bank Indonesia yang
dan/atau oleh pihak lain dengan ditetapkan dengn Peraturan Bank
persetujuan Bank Indonesia. Indonesia.
Dalam hal keadaan suatu Bank menurut Bank Indonesia menyelenggarakan
penilaian Bank Indonesia membahayakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran
kelangsungan usaha Bank yang antarbank dalam mata uang rupiah
bersangkutan dan/atau membahayakan dan/atau valuta asing. Penyelenggaraan
sistem perbankan atau terjadi kesulitan kegiatan penyelesaian akhir transaksi
perbankan yang membahayakan pembayaran antarbank sebagaimana
perekonomian nasional, Bank Indonesia dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan
dapat melakukan tindakan sebagaimana oleh pihak lain dengan persetujuan Bank
diatur dalam undang-undang tentang Indonesia yang ketentuannya ditetapkan
perbankan yang berlaku. dengan Peraturan Bank Indonesia.
Tugas mengawasi Bank akan dilakukan Bank Indonesia juga berwenang
oleh lembaga pengawasan sektor jasa menetapkan macam, harga, ciri uang
keuangan yang independen, dan yang akan dikeluarkan, bahan yang
dibentuk dengan undang-undang. digunakan, dan tanggal mulai berlakunya
Pembentukan lembaga pengawasan sebagai alat pembayaran yang sah.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sebab, Bank Indonesia merupakan satu-
akan dilaksanakan selambat-lambatnya satunya lembaga yang berwenang untuk
31 Desember 2001 dengan catatan mengeluarkan dan mengedarkan uang
sepanjang lembaga pengawasan rupiah serta mencabut, menarik, dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 memusnahkan uang dimaksud dari
ayat (1) belum dibentuk, tugas peredaran.
pengaturan dan pengawasan Bank Mengingat bank Indonesia adalah Bank
dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Pemerintah dan Bank Senteral, maka
uang yang dikeluarkan oleh Bank
b) Peranan dan Fungsi Bank Indonesia Indonesia dibebaskan dari bea meterai.
dalam Mengatur dan Menjaga Perlu digarisbawahi bahwa Bank
Kelancaran Sistem Pembayaran Indonesia tidak memberikan penggantian
Dalam rangka mengatur dan menjaga atas uang yang hilang atau musnah
kelancaran sistem pembayaran karena sebab apa pun. Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dapat mencabut dan menarik uang
huruf b, Bank Indonesia berwenang : a. rupiah dari peredaran dengan
melaksanakan dan memberikan memberikan penggantian dengan nilai
persetujuan dan izin atas yang sama.
penyelenggaraan jasa sistem Apabila 5 (lima) tahun sesudah tanggal
pembayaran; b. mewajibkan pencabutan sebagaimana dimaksud pada
penyelenggara jasa sistem pembayaran ayat (1) masih terdapat uang yang belum
untuk menyampaikan laporan tentang ditukarkan, nilai uang tersebut
kegiatannya; c. menetapkan penggunaan diperhitungkan sebagai penerimaan
alat pembayaran. Pelaksanaan tahun anggaran berjalan. Sedangkan
kewenangan sebagaimana dimaksud Uang yang ditukarkan sesudah
pada ayat (1) ditetapkan dengan berakhirnya jangka waktu sebagaimana
Peraturan Bank Indonesia. dimaksud pada ayat (2) diperhitungkan
Selanjutnya Bank Indonesia berwenang sebagai pengeluaran tahun anggaran
mengatur sistem kliring antarbank dalam berjalan. Hak untuk menuntut penukaran
mata uang rupiah dan/atau valuta asing. uang yang sudah dicabut, tidak berlaku
Penyelenggaraan kegiatan kliring lagi setelah 10 (sepuluh) tahun sejak
antarbank dalam mata uang rupiah tanggal pencabutan. Terakhir,

59
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

pelaksanaan pencabutan dan penarikan Bank dan pihak-pihak sebagaimana


uang dari peredaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan memberikan kepada pemeriksa:
dengan Peraturan Bank Indonesia. a) Keterangan dan data yang diminta;
Khusus yang terakhir ini Bank Indonesia b) Kesempatan untuk melihat semua
dalam melaksanakan tugasnya harus pembukuan, dokumen, dan sarana
terlebih dahulu menerbitkan peraturan fisik yang berkaitan dengan kegiatan
yang berkenaan dengan itu. usahanya;
c) Hal-hal lain yang diperlukan. 63
c) Peranan dan Fungsi Bank Indonesia
Mengatur dan Mengawasi Bank Bank Indonesia dapat menugasi pihak
Dalam rangka melaksanakan tugas lain untuk dan atas nama Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 melaksanakan pemeriksaan sebagaimana
huruf c UU No. 23 tahun 1999 tentang dimaksud dalam Pasal 29 ayat
Bank Indonesia, Bank Indonesia (1) dan ayat (2) UU No. 23 tahun 1999
menetapkan peraturan, memberikan dan tentang Bank Indonesia, Pihak lain yang
mencabut izin atas kelembagaan dan melaksanakan pemeriksaan sebagaimana
kegiatan usaha tertentu dari Bank, dimaksud pada ayat (1) wajib
melaksanakan pengawasan Bank, dan merahasiakan keterangan dan data yang
mengenakan sanksi terhadap Bank sesuai diperoleh dalam
dengan ketentuan perundang-undangan. pemeriksaan.Selanjutnya syarat-syarat
Untuk melaksanakan tugas mengatur bagi pihak lain yang ditugasi oleh Bank
Bank, Bank Indonesia berwenang Indonesia sebagaimana dimaksud pada
menetapkan ketentuan-ketentuan ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan
perbankan yang memuat prinsip kehati- Bank Indonesia.
hatian. Pelaksanaan kewenangan Bank Indonesia dapat memerintahkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bank untuk menghentikan sementara
ditetapkan dengan Peraturan Bank sebagian atau seluruh kegiatan transaksi
Indonesia. tertentu apabila menurut penilaian Bank
Pengawasan Bank oleh Bank Indonesia Indonesia terhadap suatu transaksi patut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 diduga merupakan tindak pidana di
adalah pengawasan langsung dan tidak bidang perbankan.
langsung. Bank Indonesia mewajibkan Berdasarkan penilaian sebagaimana
Bank untuk menyampaikan dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesia
laporan,keterangan, dan penjelasan wajib mengirim tim pemeriksa untuk
sesuai dengan tata cara yang ditetapkan meneliti kebenaran atas dugaan
oleh Bank Indonesia. tersebut. Dengan catatan, apabila dari
Apabila diperlukan, kewajiban hasil pemeriksaan sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksud pada ayat (2) tidak diperoleh
dikenakan pula terhadap perusahaan bukti yang cukup, Bank Indonesia pada
induk, perusahaan anak, pihak terkait, hari itu juga mencabut perintah
dan pihak terafiliasi dari Bank. Oleh penghentian transaksi sebagaimana
karenanya bank Indosnesia dapat dimaksud pada ayat (1).
melakukan pemeriksaan terhadap Bank, Bank Indonesia mengatur dan
baik secara berkala maupun setiap waktu mengembangkan sistem informasi
apabila diperlukan. Apabila diperlukan, antarbank. Sistem informasi
pemeriksaan sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap dapat diperluas dengan menyertakan
perusahaan induk, perusahaan anak, lembaga lain di bidang keuangan.
pihak terkait, pihak terafiliasi, dan Penyelenggaraan sistem informasi
debitur Bank. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
63
Ibid

60
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

ayat (2) dapat dilakukan sendiri oleh dapat melaksanakan peran dan fungsinya
Bank Indonesia dan/atau oleh pihak lain sebagai otoritas moneter secara lebih
dengan persetujuan Bank Indonesia. efektif dan efisien. Meskipun BI
Dalam hal keadaan suatu Bank menurut berkedudukan sebagai lembaga negara
penilaian Bank Indonesia membahayakan independen, dalam melaksanakan
kelangsungan usaha Bank yang tugasnya, BI harus membina hubungan
bersangkutan dan/atau membahayakan kerja dan koordinasi yang baik dengan
sistem perbankan atau terjadi kesulitan DPR, BPK, Pemerintah dan pihak lainnya.
perbankan yang membahayakan
perekonomian nasional, Bank Indonesia B. Saran
dapat melakukan tindakan sebagaimana Hendaknya kedudukan, peran dan fungsi
diatur dalam undang-undang tentang Bank Indonesia dalam sistem
perbankan yang berlaku. ketatanegaraan di Indonesia menurut
Tugas mengawasi bank akan dilakukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
oleh lembaga pengawasan sektor jasa tentang Bank Indonesia, ditingkatkan
keuangan yang independen, dan terutama dalam masalah perannya lembaga
dibentuk dengan undang-undang. yang menetapkan dan melaksanakan
Pembentukan lembaga pengawasan kebijakan moneter (menetapkan sasaran-
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sasaran moneter, melakukan pengendalian
akan dilaksanakan selambat-lambatnya moneter dan melaksanakan kebijakan nilai
31 Desember 2002. Sepanjang lembaga tukar berdasarkan sistem nilai yang
pengawasan sebagaimana dimaksud ditetapkan), mengatur dan menjaga
dalam Pasal 34 ayat (1) UU No. 23 tahun kelancaran sistem pembayaran; serta
1999 belum dibentuk, tugas pengaturan mengatur dan mengawasi bank, dimana
dan pengawasan Bank dilaksanakan oleh bank lainnya tidak memilikinya. Status Bank
Bank Indonesia Indonesia baik sebagai badan hukum publik
maupun badan hukum perdata ditetapkan
PENUTUP dengan undang-undang. Sebagai badan
A. Kesimpulan hukum publik Bank Indonesia berwenang
1. Dilhat dari sistem ketatanegaraan menetapkan peraturan-peraturan hukum
Republik Indonesia, kedudukan BI yang merupakan pelaksanaan dari undang-
sebagai lembaga negara yang undang yang mengikat seluruh masyarakat
independen tidak sejajar dengan luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya.
lembaga tinggi negara seperti Dewan Sebagai badan hukum perdata, Bank
Perwakilan Rakyat, Badan Pemeriksa Indonesia dapat bertindak untuk dan atas
Keuangan, dan Mahkamah Agung. nama sendiri di dalam maupun di luar
Kedudukan BI juga tidak sama dengan pengadilan.
Departemen karena kedudukan BI
berada di luar pemerintahan. Status dan DAFTAR PUSTAKA
kedudukan yang khusus tersebut Bagir Manan, 2013 Teori dan politik konstitusi.
diperlukan agar BI dapat melaksanakan Yogyakarta : FH UII Press.
peran dan fungsinya sebagai Otoritas Didik J Rachbhini dan Suwidi Tono, 2000. Bank
Moneter secara lebih efektif dan efisien. Indonesia Menuju Independensi Bank
2. Sebagai Lembaga negara yang Sentral. Jakarta:PT. Mardi Mulyo
independen, kedudukan Bank Indonesia Jimly Asshiddiqie, 2006 Perkembangan
tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Negara. Di samping itu, kedudukan Bank Reformasi Jakarta:Konstitusi Press.
Indonesia juga tidak sama dengan Kasmir, 2014.Dasar-Dasar Perbankan Edisi
Departemen, karena kedudukan Bank Revisi. RajaGrafindo:Jakarta
Indonesia berada di luar Pemerintah. Rahmadi Usman, Aspek-aspek Hukum
Status dan kedudukan yang khusus Perbankan di Indonesia, (Jakarta: PT
tersebut diperlukan agar Bank Indonesia Gramedia Pustaka Utama, 2001)

61
Lex Administratum, Vol. VI/No. 3 /Jul-Ags/2018

Soerjono Soekanto, 2004. Penelitian Hukum


Normatif. Jakarta; PT. Raja Grafindo
Persada
Zainal Asikin, 2015. Pengantar Hukum
Perbankan Indoesia, Jakarta:PT.
Rajawali Grafika Persada
Zulkarnaen dan Beni Ahmad Saebani, 2012.
Hukum Konstitusi, Bandung: CV.
Pustaka Setia,

UNDANG-UNDANG :
Undang-Undang No 23 Tahun 1999 Tentang
Bank Indonesia
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang
Perbankan
Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan
Beserta Penjelasannya.

INTERNET :
http://www.bi. Go. Id./id/tentang-bi/hubungan
kelembagaan/negara/contens/defaul
aspx
Daulahalfarisi.blogspot.co.id/2009/06/kedud
ukan-bank-indonesia-dalam
susunan.html#_ftnre
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-perbankan-
lembaga-keuangan/peran-fungsi-dan-
tujuan-bank.
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/A6011CBA-
1B4E-49B1-9DDC-CB01A
https://anzdoc.com/bab-ii-kedudukan-bank-
indonesia-dalam-sistem-
ketatanegaraan-.html
http://anggungading.blogspot.com/2013/11/ke
dudukan-bank-indonesia-dalam-
struktur_8.html )
http://stasiunhukum.wordpress.com/2009/10/
22/peran-bank-sentral-sebagai-
otoritas-moneter
http://genienkalestari.blogspot.co.id/2013/
03/peran-bank-indonesia-dalam-
kebijakan.html

62

Anda mungkin juga menyukai